مسند الشافعي ٣٧١: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، أَخْبَرَنِي يَزِيدُ، أَوْ نَوْفَلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْهَاشِمِيُّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أُسْكِنْتُ أَقَلَّ الْأَرْضِ مَطَرًا، وَهِيَ بَيْنَ عَيْنَيِ السَّمَاءِ، يَعْنِي الْمَدِينَةَ، عَيْنٌ بِالشَّامِ وَعَيْنٌ بِالْيَمَنِ»
Musnad Syafi'i 371: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Yazid atau Naufal bin Abdullah Al Hasyimi mengabarkan kepadaku bahwa Nabi bersabda, “Aku ditempatkan di suatu daerah yang jarang hujan, terletak di antara dua awan langit, yaitu awan dari negeri Syam dan awan dari negeri Yaman.”376
مسند الشافعي ٣٧٢: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، أَخْبَرَنِي سُهَيْلُ بْنُ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «يُوشِكُ أَنْ تُمْطَرَ الْمَدِينَةُ مَطَرًا لَا يُكِنُّ أَهْلَهَا الْبُيُوتُ، وَلَا يُكِنَّهُمْ إِلَّا مَظَالُّ الشَّعْرِ»
Musnad Syafi'i 372: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Suhail bin Abu Shalih mengabarkan kepadaku dari ayahnya, dari Abu Hurairah bahwa Nabi pernah bersabda, "Sudah dekat masanya bagi kota Madinah tertimpa suatu hujan yang rumah-rumah mereka tidak dapat melindungi penduduknya, dan tiada yang dapat menaungi mereka kecuali hanya rumah-rumah yang terbuat dari bulu."377
مسند الشافعي ٣٧٣: أَخْبَرَنِي مَنْ لَا أَتَّهِمُ، أَخْبَرَنِي صَفْوَانُ بْنُ سُلَيْمٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «يُصِيبُ أَهْلِ الْمَدِينَةِ مَطَرٌ لَا يُكِنُّ أَهْلَهَا بَيْتٌ مِنْ مَدَرٍ»
Musnad Syafi'i 373: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepadaku, Shafwan bin Sulaim mengabarkan kepadaku bahwa Nabi telah bersabda, “Kelak penduduk Madinah akan tertimpa hujan deras, rumah yang terbuat dari tanah liat tidak dapat melindungi penduduknya.” 378
مسند الشافعي ٣٧٤: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ زَيْدِ بْنِ الْمُهَاجِرِ، عَنْ صَالِحِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ كَعْبًا، قَالَ لَهُ وَهُوَ يَعْمَلُ وَتِدًا بِمَكَّةَ: اشْدُدْ وَأَوْثِقْ، فَإِنَّا نَجِدُ فِي الْكُتُبِ أَنَّ السُّيُولَ سَتَعْظُمُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ
Musnad Syafi'i 374: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Zaid bin Al Muhajir mengabarkan kepada kami, dari Shalih bin Abdullah bin Az-Zubair bahwa Ka'ab berkata kepadanya saat ia membuat pondasi di Makkah, "Keraskan dan kencangkanlah, sesungguhnya kami mendapati di dalam kitab-kitab, bahwa banjir akan semakin dahsyat di akhir zaman nanti. 379
مسند الشافعي ٣٧٥: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ قَالَ: «جَاءَ مَكَّةَ مَرَّةً سَيْلٌ طَبَقَ مَا بَيْنَ الْجَبَلَيْنِ»
Musnad Syafi'i 375: Sufyan bin Uyainah mengabarkan kepada kami dari Amr bin Dinar dari Sa'id bin Al Musayyib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata, "Banjir pernah datang sekali ke Makkah hingga menggenangi di antara dua gunung. 380
مسند الشافعي ٣٧٦: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، حَدَّثَنِي يُونُسُ بْنُ جُبَيْرٍ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ، عَنْ يُوسُفَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَامٍ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: «تُوشِكُ الْمَدِينَةُ أَنْ يُصِيبَهَا مَطَرٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً لَا يُكِنُّ أَهْلَهَا بَيْتٌ مِنْ مَدَرٍ»
Musnad Syafi'i 376: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Yunus bin Jubair menceritakan kepadaku dari Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif, dari Yusuf bin Abdullah bin Salam, dari ayahnya, ia berkata, “Sudah dekat masanya bagi kota Madinah tertimpa hujan deras selama 40 malam, rumah yang terbuat dari tanah liat tidak dapat melindungi penduduknya.” 381
مسند الشافعي ٣٧٧: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُبَيْدٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «نُصِرْتُ بِالصَّبَا وَكَانَتْ عَذَابًا عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلِي»
Musnad Syafi'i 377: Orang yang tidak aku curigai menceritakan kepada kami, Abdullah bin Ubaid menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Amr bahwa Nabi pernah bersabda, “Aku ditolong melalui angin topan (yang ditimpakan kepada musuh-musuhku), dahulu angin tersebut merupakan adzab atas orang-orang yang sebelumku.” 382
مسند الشافعي ٣٧٨: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ، عَنِ الْمِنْهَالِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ قَيْسِ بْنِ السَّكَنِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: إِنَّ اللَّهَ يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتَحْمِلُ الْمَاءَ مِنَ السَّمَاءِ، ثُمَّ تَمُرُّ فِي السَّحَابِ حَتَّى تَدِرَّ كَمَا تَدِرُّ اللِّقْحَةُ، ثُمَّ تُمْطِرُ
Musnad Syafi'i 378: Ibrahim bin Muhammad menceritakan kepada kami, Sulaiman mengabarkan kepada kami dari Al Minhal bin Amr bin Qais bin Sakan, dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, "Sesungguhnya Allah mengirimkan angin, lalu angin tersebut membawa air dari langit. Setelah melewati awan, maka awan diperas bagaikan tetek unta bunting yang diperas, kemudian turunlah hujan. 383
مسند الشافعي ٣٧٩: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، الْحَدِيثَ الَّذِي رُوِّيتُ عَنْ حَفْصَةَ، وَعَائِشَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَعْنِي أَنَّهُمَا أَصْبَحَتَا صَائِمَتَيْنِ فَأُهْدِيَ لَهُمَا شَيْءٌ فَأَفْطَرَتَا، فَذَكَرَتَا ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «صُومَا يَوْمًا مَكَانَهُ» قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ: فَقُلْتُ لَهُ: أَسَمِعْتَهُ مِنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ؟ فَقَالَ: لَا، إِنَّمَا أَخْبَرَنِيهِ رَجُلٌ بِبَابِ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ مَرْوَانَ، أَوْ رَجُلٌ مِنْ جُلَسَاءِ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ مَرْوَانَ
Musnad Syafi'i 379: Muslim bin Khalid menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Ibnu Syihab tentang hadits yang aku riwayatkan melalui Hafshah dan Aisyah dari Nabi , yakni: Bahwa keduanya berpagi hari dalam keadaan puasa, lalu dihadiahkan kepada keduanya suatu makanan, maka keduanya berbuka. Kemudian keduanya menyebutkan hal tersebut kepada Nabi , maka beliau bersabda, “Puasalah kamu berdua sehari sebagai ganti darinya (hari yang ditinggalkan itu)” Ibnu Juraij berkata, “Lalu aku berkata kepadanya, 'Apakah engkau mendengarnya dari Urwah bin Zubair?'” Ibnu Syihab menjawab, “Tidak, melainkan ada seorang lelaki yang menceritakannya kepadaku di depan pintu Abdul Malik bin Marwan, atau seorang lelaki dari teman duduk Abdul Malik bin Marwan” 384
مسند الشافعي ٣٨٠: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ طَلْحَةَ بْنِ يَحْيَى بْنِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ، عَنْ عَمَّتِهِ، عَائِشَةَ بِنْتِ طَلْحَةَ، عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ: إِنَّا خَبَّأْنَا لَكَ حَيْسًا، فَقَالَ: «أَمَا إِنِّي كُنْتُ أُرِيدُ الصَّوْمَ، وَلَكِنْ قَرِّبِيهِ»
Musnad Syafi'i 380: Sufyan bin Uyainah mengabarkan kepada kami dari Thalhah bin Yahya bin Thalhah bin Ubaidillah, dari bibinya, Aisyah binti Thalhah, dari Aisyah Ummul Mukminin , ia berkata, “Rasulullah masuk ke dalam rumahku, lalu aku berkata, 'Sesungguhnya kami menyediakan hais untukmu'. Nabi bersabda, 'Sebenarnya aku hendak puasa, tetapi hidangkanlah makanan itu'.'385