مسند الشافعي

Musnad Syafi'i

Musnad Syafi'i #361

مسند الشافعي ٣٦١: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، أَخْبَرَنِي خَالِدُ بْنُ رَبَاحٍ، عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ حَنْطَبٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا بَرَقَتِ السَّمَاءُ أَوْ رَعَدَتْ عُرِفَ ذَلِكَ فِي وَجْهِهِ، فَإِذَا أَمْطَرَتْ سُرِيَّ ذَلِكَ عَنْهُ قَالَ الْأَصَمُّ: سَمِعْتُ الرَّبِيعَ بْنَ سُلَيْمَانَ يَقُولُ: كَانَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِذَا قَالَ: أَخْبَرَنِي مَنْ لَا أَتَّهِمُ يُرِيدُ بِهِ إِبْرَاهِيمَ بْنَ أَبِي يَحْيَى، وَإِذَا قَالَ: أَخْبَرَنِي الثِّقَةُ يُرِيدُ بِهِ يَحْيَى بْنَ حَسَّانَ

Musnad Syafi'i 361: Orang yang tidak aku curigai keshahihannya mengabarkan kepada kami, Khalid bin Rabah mengabarkan kepadaku dari Al Muththalib bin Hanthab: Bahwa Nabi apabila langit berkilat atau berguruh, maka hal tersebut dapat diketahui pada raut wajah beliau (yakni pengaruhnya); dan apabila hujan turun, maka barulah lenyap kesusahannya. Al Asham berkata, “Aku pernah mendengar Ar-Rabi' bin Sulaiman mengatakan bahwa bila Imam Syafi'i mengatakan 'Orang yang tidak aku curigai telah menceritakan kepadaku', yang dimaksud ialah Ibrahim bin Abu Yahya. Apabila ia mengatakan 'Orang yang terpercaya telah menceritakan kepadaku', yang dimaksud adalah Yahya bin Hisan.” 367

Musnad Syafi'i #362

مسند الشافعي ٣٦٢: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ قَالَ: قَالَ الْمِقْدَامُ بْنُ شُرَيْحٍ عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَبْصَرْنَا شَيْئًا فِي السَّمَاءِ، تَعْنِي السَّحَابَ، تَرَكَ عَمَلُهُ، وَاسْتَقْبَلَهُ قَالَ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيهِ» فَإِنْ كَشَفَهُ اللَّهُ حَمِدَ اللَّهَ، وَإِنْ مَطَرَتْ قَالَ: «اللَّهُمَّ سَقْيًا نَافِعًا»

Musnad Syafi'i 362: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami bahwa Al Miqdam bin Syuraih berkata dari ayahnya, dari Aisyah , ia berkata, “Nabi apabila kami melihat sesuatu (yakni awan) di langit, maka beliau meninggalkan pekerjaannya dan menghadap ke arah kiblat, lalu berdoa, 'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang terkandung pada awan ini'. Dan apabila awan itu lenyap, maka beliau memuji kepada Allah. Tetapi bila hujan, maka beliau berdoa, "Ya Allah, semoga hujan yang bermanfaat ” 368

Musnad Syafi'i #363

مسند الشافعي ٣٦٣: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، أَخْبَرَنَا الْعَلَاءُ بْنُ رَاشِدٍ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: مَا هَبَّتْ رِيحٌ قَطُّ إِلَّا جَثَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رُكْبَتَيْهِ وَقَالَ: «اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً، وَلَا تَجْعَلْهَا عَذَابًا، اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رِيَاحًا، وَلَا تَجْعَلْهَا رِيحًا» قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: فِي كِتَابِ اللَّهِ: {فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا} [فصلت: 16] ، وَ {أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الرِّيحَ الْعَقِيمَ} [الذاريات: 41] . وَقَالَ: {وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ} [الْحجر: 22] , {يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ} [الرّوم: 46]

Musnad Syafi'i 363: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami bahwa Al Ala' bin Rasyid mengabarkan kepada kami dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Tidak sekali-kali angin bertiup melainkan Nabi duduk bersideku pada kedua lututnya, lalu berdoa, 'Ya Allah, jadikanlah angin ini sebagai rahmat, janganlah Engkau jadikan sebagai adzab. Ya Allah, jadikanlah angin ini angin yang bermanfaat, dan janganlah Engkau jadikan angin yang berbahaya'” Ibnu Abbas mengatakan bahwa di dalam Kitabullah disebutkan, “Maka Kami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka, dan kami meniupkan kepada mereka angin yang kering. ” Dan disebutkan pula, “Dan Kami kirimkan kepada mereka angin yang dapat mengawinkan (tumbuh-tumbuhan). Dan Kami kirimkan kepada mereka angin yang membawa berita gembira.” 369

Musnad Syafi'i #364

مسند الشافعي ٣٦٤: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ قَالَ: أَخْبَرَنِي صَفْوَانُ بْنُ سُلَيْمٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَسُبُّوا الرِّيحَ، وَعُوذُوا بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا»

Musnad Syafi'i 364: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Shafwan bin Sulaim mengabarkan kepadaku, ia mengatakan' Rasulullah pernah bersabda, “Janganlah kalian mencaci angin tetapi mohonlah perlindungan kepada Allah dari kejahatannya.” 370

Musnad Syafi'i #365

مسند الشافعي ٣٦٥: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ ثَابِتِ بْنِ قَيْسٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: أَخَذَتِ النَّاسَ رِيحٌ بِطَرِيقِ مَكَّةَ وَعُمَرُ حَاجٌّ فَاشْتَدَّتْ، فَقَالَ عُمَرُ لِمَنْ حَوْلَهُ [ص:82]: مَا بَلَغَكُمْ فِي الرِّيحِ؟ فَلَمْ يَرْجِعُوا إِلَيْهِ بِشَيْءٍ، فَبَلَغَنِي الَّذِي سَأَلَ عُمَرُ عَنْهُ مِنْ أَمْرِ الرِّيحِ فَاسْتَحْثَثْتُ رَاحِلَتِي حَتَّى أَدْرَكْتُ عُمَرَ، وَكُنْتُ فِي مُؤَخَّرِ النَّاسِ، فَقُلْتُ: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، أُخْبِرْتُ أَنَّكَ سَأَلْتَ عَنِ الرِّيحِ، وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «الرِّيحُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ، تَأْتِي بِالرَّحْمَةِ وَبِالْعَذَابِ، فَلَا تَسُبُّوهَا، وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ خَيْرِهَا، وَعُوذُوا بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا»

Musnad Syafi'i 365: Orang yang terpercaya mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Tsabit bin Qais, dari Abu Hurairah, ia berkata, “Orang- orang diterpa angin yang kuat di jalan menuju Makkah ketika Umar sedang melakukan ibadah haji. Keadaan pun makin bertambah parah, lalu Umar berkata kepada orang-orang di sekitarnya, “Apakah yang sampai kepada kalian mengenai angin yang kencang?” Mereka tidak menjawab sepatah kata pun. Kemudian sampailah kepadaku pertanyaan Umar mengenai masalah angin besar itu, maka aku memacu kendaraanku hingga dapat menjumpai Umar , karena ketika itu aku berada di bagian belakang kafilah. Maka aku bertanya, “Wahai Amirul Mukminin! Aku mendapat berita bahwa engkau menanyakan tentang masalah angin kencang. Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Angin itu merupakan rahmat dari Allah, datang dengan membawa rahmat dan juga adzab. Karena itu, janganlah kalian mencacinya, tetapi mintalah kepada Allah akan kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.” 373

Musnad Syafi'i #366

مسند الشافعي ٣٦٦: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، حَدَّثَنِي سُلَيْمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ ابْنِ عُوَيْمِرٍ الْأَسْلَمِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ قَالَ: إِذَا رَأَى أَحَدُكُمُ الْبَرْقَ أَوِ الْوَدْقَ فَلَا يُشِرْ إِلَيْهِ، وَلْيَصِفْ وَلْيَنْعَتْ

Musnad Syafi'i 366: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Salim bin Abdullah menceritakan kepadaku dari Ibnu Uwaimir Al Aslami, dari Urwah bin Az-Zubair, ia berkata, “Apabila seseorang di antara kalian melihat kilat atau hujan, maka janganlah dia menunjukkan isyarat ke arahnya melainkan sifatkan dan gambarkanlah saja.” 372

Musnad Syafi'i #367

مسند الشافعي ٣٦٧: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ أَبِي عَمْرٍو، عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ حَنْطَبٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَا مِنْ سَاعَةٍ مِنْ لَيْلٍ وَلَا نَهَارٍ إِلَّا وَالسَّمَاءُ تُمْطِرُ فِيهَا، يُصَرِّفُهُ اللَّهُ حَيْثُ يَشَاءُ»

Musnad Syafi'i 367: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Amr bin Abu Amr menceritakan kepadaku dari Al Muthalib bin Hanthab, bahwa Nabi bersabda, “Tidak ada suatu saat pun di malam hari atau di siang hari melainkan langit menurunkan hujan di saat itu, Allah mengarahkkannya menurut apa yang dikehendaki-Nya.”373

Musnad Syafi'i #368

مسند الشافعي ٣٦٨: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ النَّاسَ، مُطِرُوا ذَاتَ لَيْلَةٍ، فَلَمَّا أَصْبَحَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَا عَلَيْهِمْ قَالَ: «مَا عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ بُقْعَةٌ إِلَّا وَقَدْ مُطِرَتْ هَذِهِ اللَّيْلَةَ»

Musnad Syafi'i 368: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Abu Bakar, dari ayahnya: Bahwa orang-orang mengalami hujan di suatu malam. Pada pagi harinya, Nabi keluar menemui mereka, lalu bersabda, 'Tidak ada satu daerah pun di muka bumi melainkan telah kehujanan tadi malam.”

Musnad Syafi'i #369

مسند الشافعي ٣٦٩: وَأَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَيْسَ السَّنَةُ بِأَنْ لَا تُمْطَرُوا، وَلَكِنَّ السَّنَةَ أَنْ تُمْطَرُوا ثُمَّ تُمْطَرُوا ثُمَّ لَا تُنْبِتُ الْأَرْضُ شَيْئًا»

Musnad Syafi'i 369: Dan Orang yang tidak aku curigai keshahihannya mengabarkan kepada kami dari Suhail bin Abi Shalih, dari ayahnya, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda, 'Tidak termasuk paceklik jika kalian tidak diberi hujan, tetapi yang disebut paceklik adalah kalian diberi hujan dan diberi hujan, namun bumi tidak menumbuhkan sesuatu pun.”374

Musnad Syafi'i #370

مسند الشافعي ٣٧٠: أَخْبَرَنَا مَنْ لَا أَتَّهِمُ، حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ الْأَسْوَدِ، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الْمَدِينَةُ بَيْنَ عَيْنَيِ السَّمَاءِ، عَيْنٌ بِالشَّامِ وَعَيْنٌ بِالْيَمَنِ، وَهِيَ أَقَلُّ الْأَرْضِ مَطَرًا»

Musnad Syafi'i 370: Orang yang tidak aku curigai mengabarkan kepada kami, Ishaq bin Abdullah menceritakan kepadaku dari Al Aswad, dari Ibnu Mas'ud bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Kota Madinah terletak di antara dua awan langit, yaitu awan dari Syam dan awan dari Yaman; ia merupakan kawasan bumi yang paling jarang mengalami hujan.”375