المستدرك

Al-Mustadrak

Al-Mustadrak #521

المستدرك ٥٢١: أَخْبَرَنِي أَبُو الْحَسَنِ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدُوسٍ الْعَبْدُوسِيُّ الْعَبْدِيُّ، ثنا مُعَاذُ بْنُ نَجْدَةَ الْقُرَشِيُّ، وَحَدَّثَنِي أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ بَالَوَيْهِ ثنا بِشْرُ بْنُ مُوسَى الْأَسَدِيُّ، قَالَا: ثنا خَلَّادُ بْنُ يَحْيَى السُّلَمِيُّ، ثنا هِشَامُ بْنُ سَعْدٍ، ثنا زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَتُحِبُّونَ أَنْ أُرِيَكُمْ كَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَوَضَّأُ، «فَدَعَا بِإِنَاءٍ فِيهِ مَاءٌ فَأَغْرَفَ غَرْفَةً فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ، ثُمَّ أَخَذَ أُخْرَى فَجَمَعَ بِهَا يَدَيْهِ، فَغَسَلَ وَجْهَهُ، ثُمَّ أَخَذَ أُخْرَى فَغَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى، ثُمَّ أَخَذَ غَرْفَةً أُخْرَى فَغَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى، ثُمَّ قُبِضَ قَبْضَةً مِنَ الْمَاءِ فَنَفَضَ يَدَهُ، فَمَسَحَ بِهَا رَأْسَهُ وَأُذُنَيْهِ، ثُمَّ أَغْرَفَ غَرْفَةً أُخْرَى فَرَشَّ عَلَى رِجْلِهِ الْيُمْنَى وَفِيهَا النَّعْلُ، وَالْيُسْرَى مِثْلُ ذَلِكَ، وَمَسَحَ بِأَسْفَلِ النَّعْلَيْنِ» ، ثُمَّ قَالَ: «هَكَذَا وُضُوءُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ بِهَذَا اللَّفْظِ، إِنَّمَا اتَّفَقَا عَلَى حَدِيثِ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ مَرَّةً مَرَّةً، وَهُوَ مُجْمِلٌ، وَحَدِيثُ هِشَامِ بْنِ سَعْدٍ هَذَا مُفَسِّرٌ»

Al Mustadrak 521: Abu Al Hasan Ahmad bin Muhammad bin Abdus Al Abdusi Al Abdi mengabarkan kepadaku, Mu’adz bin Najdah Al Qurasyi menceritakan kepada kami. Dan Abu Bakar Muhammad bin Ahmad bin Balawaih menceritakan kepadaku, Bisyr bin Musa Al Asadi menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Khallad bin Yahya As-Sulami menceritakan kepada kami, Hisyam bin Sa’ad menceritakan kepada kami, Zaid bin Aslam menceritakan kepada kami dari Atha' bin Yasar, dari Ibnu Abbas, "Maukah kalian kuperlihatkan cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwudhu?” Lalu dia menyuruh agar didatangkan kepadanya bejana yang berisi air, kemudian dia menciduk satu ciduk untuk berkumur dan memasukkan air ke hidung. Setelah itu dia mengambil air lagi, lalu mengumpulkan tangannya, kemudian membasuh wajahnya. Selanjutnya dia mengambil air lagi, lalu membasuh tangan kanannya. Kemudian mengambil air lagi, lalu membasuh tangan kirinya. Lantas mengambil air lagi dengan segenggam tangannya, lalu mengibaskan tangannya dan mengusap kepala serta kedua telinganya. Setelah itu dia mengambil air lagi satu ciduk, lalu mencipratkannya ke kaki kanannya yang ada sandalnya, dan juga kaki kirinya. Dia lalu mengusap bagian bawah sandalnya. Selanjutnya dia berkata, "Demikianlah wudhu yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim, tapi Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkan dengan redaksi ini. Al Bukhari dan Muslim hanya sepakat meriwayatkan hadits Zaid bin Aslam dari Atha', dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi berwudhu satu kali satu kali. Hadits ini menjelaskan secara global, sedangkan hadits Hisyam bin Sa’ad adalah mufassar (dijelaskan secara rinci).

Al-Mustadrak #522

المستدرك ٥٢٢: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا أُسَيْدُ بْنُ عَاصِمٍ، ثنا الْحُسَيْنُ بْنُ جَعْفَرٍ، عَنْ سُفْيَانَ، وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ الْمَحْبُوبِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ سَيَّارٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ، ثنا سُفْيَانُ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ كَثِيرٍ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ أَشْيَاءَ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَسْبِغِ الْوُضُوءَ وَخَلِّلِ الْأَصَابِعَ، وَإِذَا اسْتَنْشَقْتَ فَبَالِغْ، إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا» . " هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ وَهِيَ فِي جُمْلَةِ مَا قُلْنَا: إِنَّهُمَا أَعْرَضَا، عَنِ الصَّحَابِيِّ الَّذِي لَا يَرْوِي عَنْهُ غَيْرُ الْوَاحِدِ، وَقَدِ احْتَجَّا جَمِيعًا بِبَعْضِ هَذَا النَّوْعِ، فَأَمَّا أَبُو هَاشِمٍ إِسْمَاعِيلُ بْنُ كَثِيرٍ الْقَارِئُ فَإِنَّهُ مِنْ كِبَارِ الْمَكِّيِّينَ، رَوَى عَنْهُ هَذَا الْحَدِيثَ بِعَيْنِهِ غَيْرُ الثَّوْرِيِّ جَمَاعَةٌ مِنْهُمُ ابْنُ جُرَيْجٍ، وَدَاوُدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْعَطَّارُ، وَيَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ، وَغَيْرَهُمْ"

Al Mustadrak 522: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya’qub menceritakan kepada kami, Usaid bin Ashim menceritakan kepada kami, Al Husain bin Ja’far menceritakan kepada kami dari Sufyan. Abu Al Abbas Muhammad bin Ahmad Al Mahbubi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ahmad bin Yasar menceritakan kepada kami, Muhammad bin Katsir menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Ismail bin Katsir, dari Ashim bin Laqith bin Shabirah, dari ayahnya, bahwa dia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu menyebutkan beberapa hal kepada beliau. Nabi kemudian berkata kepadanya, “Sempurnakanlah wudhu dan sela-selalah jari-jemari, serta bersungguh-sungguhlah jika kamu memasukkan air ke hidung, kecuali kamu sedang berpuasa." Hadits ini shahih, tapi Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Hadits ini masuk dalam kategori yang telah kami sebutkan, bahwa keduanya menolak hadits yang hanya diriwayatkan oleh satu orang dari sahabat. Keduanya sama-sama berhujjah dengan sebagian periwayatnya. Abu Hasyim Ismail bin Katsir Al Qari merupakan salah seorang ulama besar Makkah. Haditsnya diriwayatkan secara langsung oleh segolongan periwayat selain Ats-Tsauri, diantaranya adalah Ibnu Juraij, Daud bin Abdurrahman Al Aththar, dan Yahya bin Sulaim. Hadits Ibnu Juraij adalah:

Al-Mustadrak #523

المستدرك ٥٢٣: فَأَخْبَرَنَاهُ أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو الْبَزَّارُ، بِبَغْدَادَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ الْفَرَجِ، ثنا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيهُ، وَاللَّفْظُ لَهُ، ثنا أَبُو الْمُثَنَّى، ثنا مُسَدَّدٌ، ثنا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، حَدَّثَنِي إِسْمَاعِيلُ بْنُ كَثِيرٍ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ، عَنْ أَبِيهِ، وَكَانَ وَافِدَ بَنِي الْمُنْتَفِقِ، أَنَّهُ أَتَى عَائِشَةَ هُوَ وَصَاحِبٌ لَهُ يَطْلُبَانِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يَجِدَاهُ فَأَطْعَمَتْهُمَا عَائِشَةُ تَمْرًا وَعَصِيدًا، فَلَمْ يَلْبَثَا أَنْ جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَقَلَّعُ يَتَكَفَّأُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: «هَلْ أَطْعَمَكُمَا أَحَدٌ؟» فَقُلْتُ: نَعَمْ، يَا رَسُولَ اللَّهِ، ثُمَّ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنَا عَنِ الصَّلَاةِ، قَالَ: «أَسْبِغِ الْوُضُوءَ، وَخَلِّلِ الْأَصَابِعَ، وَإِذَا اسْتَنْشَقْتَ فَبَالِغْ، إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا»

Al Mustadrak 523: Abu Bakar Muhammad bin Abdullah bin Amr Al Bazzar mengabarkan kepada kami di Baghdad, Muhammad bin Al Faraj menceritakan kepada kami, Hajjaj bin Muhammad menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij. Abu Bakar bin Ishaq Al Faqih menceritakan kepada kami dengan redaksinya, Abu Al Mutsanna menceritakan kepada kami, Musaddad menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa’id menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, Ismail bin Katsir menceritakan kepadaku dari Ashim bin Laqith bin Shabirah, dari ayahnya, dia adalah utusan bani Al Muntafiq, bahwa dia pernah mendatangi Aisyah bersama seorang sahabatnya untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tapi keduanya tidak menemukannya. Aisyah lalu menjamu mereka dengan kurma dan bubur. Tak selang berapa lama datanglah Rasulullah dengan berjalan cepat dan condong ke depan. Beliau lalu bertanya, "Apakah kalian telah dijamu dengan sesuatu?" Aku menjawab, "Ya, sudah wahai Rasulullah." Aku kemudian bertanya, "Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepada kami tentang shalat!" Beliau menjawab, "Sempurnakanlah wudhu, sela-selalah jari-jemari, dan apabila kamu memasukkan air ke hidung maka bersungguh-sungguhlah (dengan menyedotnya), kecuali kamu sedang berpuasa." Hadits Daud bin Abdurrahman Al Aththar adalah:

Al-Mustadrak #524

المستدرك ٥٢٤: فَأَخْبَرَنَاهُ جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ نُصَيْرٍ الْخُلْدِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ بُرْدَيْهِ الْمَكِّيُّ، ثنا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، ثنا دَاوُدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْعَطَّارُ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ كَثِيرٍ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا اسْتَنْشَقْتَ فَبَالِغْ، إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا، وَلَا تَضْرِبْ ظَعِينَتَكَ كَمَا تَضْرِبُ أَمَتَكَ»

Al Mustadrak 524: Ja’far bin Muhammad bin Nushair Al Khaladi mengabarkannya kepada kami, Muhammad bin Ali bin Burdaih Al Makki menceritakan kepada kami, Sa’id bin Manshur menceritakan kepada kami, Daud bin Abdurrahman Al Aththar menceritakan kepada kami dari Ismail bin Katsir, dari Ashim bin Laqith bin Shabirah, dari ayahnya, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kamu memasukkan air ke dalam hidung maka bersungguh- sungguhlah (dengan menyedotnya) kecuali jika kamu sedang berpuasa. Selain itu, janganlah kamu memukul istrimu seperti kamu memukul budak perempuanmu.” Hadits Yahya bin Sulaim adalah

Al-Mustadrak #525

المستدرك ٥٢٥: فَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيهُ، أَنْبَأَ إِسْمَاعِيلُ بْنُ قُتَيْبَةَ، ثنا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، أَنْبَأَ يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ كَثِيرٍ، قَالَ: سَمِعْتُ عَاصِمَ بْنَ لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ، يُحَدِّثُ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: كُنْتُ وَافِدَ بَنِي الْمُنْتَفِقِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَخْبَرَنِي عَنِ الْوُضُوءِ فَقَالَ: «أَسْبِغِ الْوُضُوءَ، وَخَلِّلْ بَيْنَ الْأَصَابِعِ، وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ، إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا» . وَلِهَذَا الْحَدِيثِ شَاهِدٌ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ

Al Mustadrak 525: Abu Bakar bin Ishaq Al Faqih menceritakan kepada kami, Ismail bin Qutaibah memberitakan (kepada kami), Yahya bin Yahya menceritakan kepada kami, Yahya bin Sulaim memberitakan (kepada kami) dari Ismail bin Katsir, dia berkata: Aku mendengar Ashim bin Laqith bin Shabirah menuturkan dari ayahnya, dia berkata: Ketika aku menjadi utusan bani Al Muntafiq untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku bertanya, "Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku tentang wudhu!" Beliau menjawab, “Sempurnakanlah wudhu, sela-selalah jari-jemari, dan bersungguh- sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (dengan menyedotnya), kecuali jika kamu sedang berpuasa” Hadits ini memiliki syahid dari Ibnu Abbas:

Al-Mustadrak #526

المستدرك ٥٢٦: أَخْبَرْنَاهُ بَكْرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ حَمْدَانَ الصَّيْرَفِيُّ، ثنا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ الْفَضْلِ، ثنا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ، ثنا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ، عَنْ قَارِظِ بْنِ شَيْبَةَ، عَنْ أَبِي غَطَفَانَ الْمُرِّيِّ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «اسْتَنْثِرُوا مَرَّتَيْنِ بَالِغَتَيْنِ، أَوْ ثَلَاثًا»

Al Mustadrak 526: Bakar bin Muhammad bin Hamdan Ash-Shairafi mengabarkannya kepada kami, Abdushshamad bin Al Fadhl menceritakan kepada kami, Khalid bin Makhlad menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Dzi'ib menceritakan kepada kami dari Qarizh bin Abdurrahman, dari Abu Ghathfan Al Muri, dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Masukkanlah air ke dalam hidung, lalu keluarkanlah secara sungguh-sungguh sebanyak dua kali atau tiga kali."

Al-Mustadrak #527

المستدرك ٥٢٧: أَخْبَرَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ الْمَحْبُوبِيُّ، ثنا سَعِيدُ بْنُ مَسْعُودٍ، ثنا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى، أَنْبَأَ إِسْرَائِيلُ، وَأَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْقَطِيعِيُّ، وَاللَّفْظُ لَهُ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَنْبَأَ إِسْرَائِيلُ، عَنْ عَامِرِ بْنِ شَقِيقٍ، عَنْ شَقِيقِ بْنِ سَلَمَةَ، قَالَ: رَأَيْتُ عُثْمَانَ، تَوَضَّأَ فَغَسَلَ وَجْهَهُ، وَاسْتَنْشَقَ، وَمَضْمَضَ ثَلَاثًا، وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَأُذُنَيْهِ ظَاهِرِهِمَا وَبَاطِنِهُمَا، وَخَلَّلَ لِحْيَتَهُ ثَلَاثًا حِينَ غَسَلَ وَجْهَهُ قَبْلَ أَنْ يَغْسِلَ قَدَمَيْهِ، ثُمَّ قَالَ: «رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُ الَّذِي رَأَيْتُمُونِي فَعَلْتُ» . «وَقَدِ اتَّفَقَ الشَّيْخَانِ عَلَى إِخْرَاجِ طُرُقٍ لِحَدِيثِ عُثْمَانَ فِي دُبُرِ وُضُوئِهِ، وَلَمْ يَذْكُرَا فِي رِوَايَاتِهِمَا تَخْلِيلَ اللِّحْيَةِ ثَلَاثًا، وَهَذَا إِسْنَادٌ صَحِيحٌ، قَدِ احْتَجَّا بِجَمِيعِ رُوَاتِهِ غَيْرِ عَامِرِ بْنِ شَقِيقٍ، وَلَا أَعْلَمُ فِي عَامِرِ بْنِ شَقِيقٍ طَعْنًا بِوَجْهٍ مِنَ الْوُجُوهِ» . وَلَهُ فِي تَخْلِيلِ اللِّحْيَةِ شَاهِدٌ صَحِيحٌ عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ، وَأَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، وَعَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ

Al Mustadrak 527: Abu Al Abbas Muhammad bin Ahmad Al Mahbubi mengabarkan kepada kami, Sa’id bin Mas’ud menceritakan kepada kami, Ubaidillah bin Musa menceritakan kepada kami, Isra'il memberitakan (kepada kami). Ahmad bin Al Qathi’i mengabarkan kepada kami dengan redaksinya, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Israil memberitakan (kepada kami) dari Amir bin Syaqiq, dari Syaqiq bin Salamah, dia berkata: Aku pernah melihat Utsman berwudhu, dia membasuh wajahnya lalu memasukkan air ke dalam hidungnya, kemudian berkumur tiga kali, lalu mengusap kepalanya dan kedua telinganya, baik bagian luar maupun dalamnya, lalu menyela-nyela jenggotnya tiga kali ketika membasuh wajahnya sebelum membasuh kedua telapak kakinya. Setelah itu dia berkata, "Aku melihat Rasulullah melakukan seperti yang kalian lihat padaku." Al Bukhari dan Muslim sepakat meriwayatkan jalur-jalur periwayatan hadits Utsman tentang tata-cara wudhunya, tapi keduanya tidak menyebutkan dalam riwayat keduanya redaksi "Menyela- menyela jenggotnya tiga kali." Ini merupakan sanad yang shahih. Selain itu, Al Bukhari dan Muslim berhujjah dengan seluruh periwayatnya selain Amir bin Syaqiq. Sejauh yang aku ketahui, tidak ada yang mencela Amir bin Syaqiq dalam berbagai riwayatnya dari berbagai jalur periwayatan. Tentang menyela-nyela jenggot ada syahid dari Ammar bin Yasir, Anas bin Malik, dan Aisyah .

Al-Mustadrak #528

المستدرك ٥٢٨: فَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيهُ، أَنْبَأَ بِشْرُ بْنُ مُوسَى، ثنا الْحُمَيْدِيُّ، وَأَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ الْمَنْصُورِيُّ، ثنا هَارُونُ بْنُ يُوسُفَ، ثنا ابْنُ أَبِي عُمَرَ، قَالَا: ثنا سُفْيَانُ، عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ الْجَزَرِيِّ، عَنْ حَسَّانَ بْنِ بِلَالٍ، أَنَّهُ رَأَى عَمَّارَ بْنَ يَاسِرٍ يَتَوَضَّأُ فَخَلَّلَ اللِّحْيَةَ فَقِيلَ لَهُ: تُخِلِّلُ لِحْيَتَكَ؟ فَقَالَ: «وَمَا يَمْنَعُنِي وَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخَلِّلُ لِحْيَتَهُ؟» . قَالَ سُفْيَانُ: وَحَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ حَسَّانَ بْنِ بِلَالٍ، عَنْ عَمَّارٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ

Al Mustadrak 528: Abu Bakar bin Ishaq Al Faqih menceritakan kepada kami, Bisyr bin Musa memberitakan (kepada kami), Al Humaidi menceritakan kepada kami. Muhammad bin Al Husain Al Manshur mengabarkan kepadaku, Harun bin Yusuf menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari Abdul Karim Al Jazari, dari Hassan bin Bilal, bahwa dia pernah melihat Ammar bin Yasir berwudhu lalu menyela-nyelai jenggotnya. Dia pun ditanya, “Engkau menyela-nyela jenggot?” Dia menjawab, “Apakah yang menghalangiku? Aku pernah melihat Rasulullah menyela-nyela jenggot beliau.” Sufyan berkata, "Sa’id bin Abu Arubah menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Hassan bin Bilal, dari Ammar, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan redaksi yang semakna.” Hadits Anas bin Malik adalah:

Al-Mustadrak #529

المستدرك ٥٢٩: فَحَدَّثَنَاهُ عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذَ الْعَدْلُ، ثنا عُبَيْدُ بْنُ عَبْدِ الْوَاحِدِ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ وَهْبِ بْنِ أَبِي كَرِيمَةَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ، عَنِ الزُّبَيْدِيِّ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «تَوَضَّأَ وَخَلَّلَ لِحْيَتَهُ بِأَصَابِعِهِ مِنْ تَحْتِهَا» ، وَقَالَ: «بِهَذَا أَمَرَنِي رَبِّي»

Al Mustadrak 529: Ali bin Hamsyad Al Adi menceritakannya kepada kami, Ubaid bin Abdul Wahid menceritakan kepada kami, Muhammad bin Wahb bin Abu Karimah menceritakan kepada kami, Muhammad bin Harb menceritakan kepada kami dari Az-Zubaidi, dari Az-Zuhri, dari Anas bin Malik , dia berkata, “Aku pernah melihat Nabi berwudhu dan menyela-nyela jenggotnya dengan jari-jemarinya di bagian bawah, lalu beliau bersabda, 'Beginilah Tuhan memerintahkanku untuk melakukannya'."

Al-Mustadrak #530

المستدرك ٥٣٠: وَحَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذٍ، ثنا عُبَيْدُ بْنُ عَبْدِ الْوَاحِدِ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ وَهْبٍ، ثنا مَرْوَانُ بْنُ مُحَمَّدٍ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْفَزَارِيُّ، عَنْ مُوسَى بْنِ أَبِي عَائِشَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «تَوَضَّأَ وَخَلَّلَ لِحْيَتَهُ» ، وَقَالَ: «بِهَذَا أَمَرَنِي رَبِّي»

Al Mustadrak 530: Ali bin Hamsyad Al Adi menceritakan kepada kami, Ubaid bin Abdul Wahid menceritakan kepada kami, Muhammad bin Wahb menceritakan kepada kami, Marwan bin Muhammad, Ibrahim bin Muhammad Al Fazari menceritakan kepada kami dari Musa bin Abu Aisyah, dari Anas bin Malik, dia berkata, “Aku pernah melihat Nabi berwudhu sambil menyela-nyela jenggotnya, lalu beliau bersabda, 'Begitulah Tuhan memerintahkanku untuk melakukannya'." Hadits Aisyah adalah: