المستدرك

Al-Mustadrak

Al-Mustadrak #101

المستدرك ١٠١: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ سَلْمَانَ الْفَقِيهُ، ثنا هِلَالُ بْنُ الْعَلَاءِ الرَّقِّيُّ، ثنا أَبِي، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِي أُنَيْسَةَ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ عَوْفٍ الشَّيْبَانِيِّ، قَالَ: سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ، يَقُولُ: «لَقَدْ عِشْنَا بُرْهَةً مِنْ دَهْرِنَا وَإِنَّ أَحْدَثَنَا يُؤْتَى الْإِيمَانَ قَبْلَ الْقُرْآنِ، وَتَنْزِلُ السُّورَةُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَتَعَلَّمُ حَلَالَهَا وَحَرَامَهَا، وَمَا يَنْبَغِي أَنْ يُوقَفَ عِنْدَهُ فِيهَا كَمَا تَعْلَمُونَ أَنْتُمُ الْقُرْآنَ» ، ثُمَّ قَالَ: «لَقَدْ رَأَيْتُ رِجَالًا يُؤْتَى أَحَدُهُمُ الْقُرْآنَ فَيَقْرَأُ مَا بَيْنَ فَاتِحَتِهِ إِلَى خَاتِمَتِهِ مَا يَدْرِي مَا أَمْرُهُ وَلَا زَاجِرُهُ، وَلَا مَا يَنْبَغِي أَنْ يُوقَفَ عِنْدَهُ مِنْهُ يَنْثُرُهُ نَثْرَ الدَّقَلِ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَا أَعْرِفُ لَهُ عِلَّةً وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ»

Al Mustadrak 101: Ahmad bin Salman Al Faqih menceritakan kepada kami, Hilal bin Al Ala Ar-Raqqi menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, Ubaidillah bin Amr menceritakan kepada kami dari Zaid bin Abu Unaisah, dari Qasim bin Auf Asy-Syaibani, dia berkata: Aku mendengar Ibnu Umar berkata, "Kami hidup pada masa kami (dalam waktu yang lama) dan orang yang termuda di antara kami telah diberi iman sebelum Al Qur'an. Lalu surah-surah diturunkan kepada Muhammad , dan dia mempelajari yang halal dan yang haram serta semua yang layak untuk berhenti padanya (dengan melihat dan memahami maksudnya), sebagaimana yang telah kalian ketahui pada Al Qur'an." Dia lanjut berkata, "Aku melihat beberapa orang yang salah seorang dari mereka yang diberi Al Qur'an membaca surah Al Faatihah sampai (surat) terakhir, tapi dia tidak tahu mana yang merupakan perintah dan mana yang merupakan larangan, serta mana saja yang layak untuk berhenti padanya. Dia menebarnya seperti menebarkan kurma-kurma buruk, (yaitu hanya sekadar membaca tanpa memperhatikan dan merenungi maknanya)." Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim. Aku tidak mengetahui ada illat-nya. Tapi keduanya tidak meriwayatkannya.

Al-Mustadrak #102

المستدرك ١٠٢: حَدَّثَنَا أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرِ بْنِ دَرَسْتَوَيْهِ الْفَارِسِيُّ، ثنا يَعْقُوبُ بْنُ سُفْيَانَ الْفَارِسِيُّ، وَحدثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيهُ، ثنا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ زِيَادٍ، قَالَا: ثنا إِسْحَاقُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْفَرْوِيُّ، ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الْمَوَالِ الْقُرَشِيُّ، وَأَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُؤَمَّلِ، ثنا الْفَضْلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الشَّعْرَانِيُّ، ثنا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، ثنا ابْنُ أَبِي الْمَوَالِ عَبْدُ الرَّحْمَنِ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَوْهَبٍ الْقُرَشِيُّ، عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ، عَنْ عَمْرَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " سِتَّةٌ لَعَنْتُهُمْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ وَكُلُّ نَبِيٍّ مُجَابٍ: الْمُكَذِّبُ بِقَدْرِ اللَّهِ، وَالزَّائِدُ فِي كِتَابِ اللَّهِ، وَالْمُتَسَلِّطُ بِالْجَبَرُوتِ يُذِلُّ مَنْ أَعَزَّ اللَّهُ وَيُعِزُّ مَنْ أَذَلَّ اللَّهُ، وَالْمُسْتَحِلُّ لِحُرَمِ اللَّهِ، وَالْمُسْتَحِلُّ مِنْ عِتْرَتِي مَا حَرَّمَ اللَّهُ، وَالتَّارِكُ لِسُنَّتِي «.» قَدِ احْتَجَّ الْبُخَارِيُّ بِعَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي الْمَوَالِ وَهَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ، وَلَا أَعْرِفُ لَهُ عِلَّةً وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ "

Al Mustadrak 102: Abu Muhammad Abdullah bin Ja'far bin Darastawaih Al Farisi menceritakan kepada kami, Ya'qub bin Sufyan Al Farisi menceritakan kepada kami. Abu Bakar bin Ishaq Al Faqih menceritakan kepada kami, Hasan bin Ali bin Ziyad menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Ishaq bin Muhammad Al Farawi menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Abu Al Mawal Al Qurasyi menceritakan kepada kami. Muhammad bin Al Muammal mengabarkan kepadaku, Al Fadhl bin Muhammad Asy-Sya'rani menceritakan kepada kami, Qutaibah bin Sa'id menceritakan kepada kami, Ibnu Abi Al Mawal Abdurrahman menceritakan kepada kami, Abdullah bin Mauhab Al Qurasyi menceritakan kepada kami dari Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm, dari Amrah, dari Aisyah , dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ada enam orang yang aku laknat, semoga Allah melaknatnya, dan setiap nabi itu dikabulkan (doanya); (1) orang yang mendustakan takdir Allah, (2) orang yang menambahi kitab Allah, (3) orang yang bertindak sewenang-wenang dengan kekuasaannya (untuk) menghinakan orang yang dimuliakan Allah, dan memuliakan orang yang dihinakan oleh Allah, (4) orang yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah, (5) orang yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah dari keturunanku, (6) dan orang yang meninggalkan Sunnahku." Sanad hadits ini shahih. Al Bukhari berhujjah dengan Abdurrahman bin Abu Al Mawal. Aku tidak mengetahui ada illat-nya, tapi Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.

Al-Mustadrak #103

المستدرك ١٠٣: أَخْبَرَنَا الْحَاكِمُ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ إِمْلَاءً فِي شَهْرِ رَبِيعٍ الْآخِرِ سَنَةَ ثَلَاثٍ وَتِسْعِينَ وَثَلَاثِ مِائَةٍ، أَنْبَأَ أَبُو أَحْمَدَ بَكْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الصَّيْرَفِيُّ، بِمَرْوَ، ثنا أَبُو إِسْمَاعِيلَ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، ثنا أَبُو النُّعْمَانِ مُحَمَّدُ بْنُ الْفَضْلِ، ثنا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ، وَأَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْجَوْهَرِيُّ وَاللَّفْظُ لَهُ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، أَنْبَأَ مُحَمَّدُ بْنُ مَعْمَرِ بْنِ رِبْعِيٍّ الْقَيْسِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو هِشَامٍ الْمُغِيرَةُ بْنُ سَلَمَةَ الْمَخْزُومِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنُ الْأَصَمِّ، ثنا يَزِيدُ بْنُ الْأَصَمِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ أَرَأَيْتَ جَنَّةً عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ فَأَيْنَ النَّارُ؟ قَالَ: «أَرَأَيْتَ اللَّيْلَ الَّذِي قَدْ أَلْبَسَ كُلَّ شَيْءٍ فَأَيْنَ جَعَلَ النَّهَارَ؟» قَالَ: اللَّهُ أَعْلَمُ، قَالَ: «كَذَلِكَ يَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَا أَعْلَمُ لَهُ عِلَّةً وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ»

Al Mustadrak 103: Al Hakim Abu Abdillah Muhammad bin Abdullah Al Hafizh mengabarkan kepada kami dengan cara imla' (mendikte) pada bulan Rabiul Akhir tahun 393 H, Abu Ahmad Bakar bin Muhammad Ash-Shairafi memberitakan (kepada kami) di Marwa, Abu Ismail Muhammad bin Ismail menceritakan kepada kami, Abu An-Nu'man Muhammad bin Al Fadhl menceritakan kepada kami, Abdul Wahid bin Ziyad menceritakan kepada kami. Muhammad bin Abdullah Al Jauhari -dan ini merupakan redaksinya- mengabarkan kepadaku, Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ma'mar bin Rib'i Al Qaisi menceritakan kepada kami, Abu Hisyam Al Mughirah bin Salamah Al Makhzumi menceritakan kepada kami, Abdul Wahid bin Ziyad menceritakan kepada kami, Abdullah bin Abdullah Al Asham menceritakan kepada kami, Yazid bin Al Asham menceritakan kepada kami, dari Abu Hurairah, dia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, "Wahai Muhammad, apakah engkau telah melihat surga yang luasnya seluas langit dan bumi? Selain itu, dimanakah letak neraka?" Beliau menjawab, "Apakah kamu melihat malam yang telah menutupi segala sesuatu? Lalu dimanakah siang?" Orang itu menjawab, "Allah lebih mengetahui." Beliau pun bersabda "Begitu pula Allah, Dia melakukan apa yang dikehendaki-Nya." Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim. Aku tidak mengetahui ada illat-nya, tapi keduanya tidak meriwayatkannya.

Al-Mustadrak #104

المستدرك ١٠٤: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرٍ الْقَطِيعِيُّ، أَنْبَأَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، وَحَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حَمْشَاذَ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَبِي طَالِبٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، قَالُوا: ثنا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَنْبَأَ مَعْمَرٌ، عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ، عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا أَدْرِي تُبَّعٌ أَنَبِيًّا كَانَ أَمْ لَا؟ وَمَا أَدْرِي ذَا الْقَرْنَيْنِ أَنَبِيًّا كَانَ أَمْ لَا؟ وَمَا أَدْرِي الْحُدُودُ كَفَّارَاتٌ لِأَهْلِهَا أَمْ لَا؟» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَا أَعْلَمُ لَهُ عِلَّةً وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ»

Al Mustadrak 104: Ahmad bin Ja'far Al Qathi'i mengabarkan kepada kami, Ubadillah bin Ahmad bin Hanbal memberitakan (kepada kami), ayahku menceritakan kepadaku. Ali bin Hamsyad Al Adi menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Abi Thalib menceritakan kepada kami, Muhammad bin Rafi' dan Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami, mereka berkata: Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma'mar memberitakan (kepada kami) dari Ibnu Abu Dzi'b, dari Sa'id Al Maqburi, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku tidak tahu siapa Tubba', apakah dia seorang nabi? Aku juga tidak tahu siapa Dzulqamain, apakah dia seorang nabi? Aku juga tidak tahu apa Hudud, apakah dia merupakan kafarat bagi orang yang melakukannya ?" Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim. Aku tidak mengetahui ada illat-nya, tapi keduanya tidak meriwayatkannya.

Al-Mustadrak #105

المستدرك ١٠٥: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرٍ الْقَطِيعِيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، حَدَّثَنَا بَهْزُ بْنُ أَسَدٍ، ثنا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ ثَابِتٍ، عَنْ أَنَسٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ صَوَّرَهُ وَتَرَكَهُ فِي الْجَنَّةِ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَتْرُكَهُ، فَجَعَلَ إِبْلِيسُ يُطِيفُ بِهِ، فَلَمَّا رَآهُ أَجْوَفَ عَرَفَ أَنَّهُ خَلْقٌ لَا يَتَمَالَكُ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ، وَقَدْ بَلَغَنِي أَنَّهُ أَخْرَجَهُ فِي آخِرِ الْكِتَابِ»

Al Mustadrak 105: Ahmad bin Ja'far Al Qathi'i mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Bahz bin Asad menceritakan kepada kami, Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami dari Tsabit, dari Anas, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Ketika Allah menciptakan Adam, Dia membentuknya dan membiarkannya di surga sampai (tempo) yang dikehendaki Allah. Iblis kemudian mengelilinginya. Ketika dia melihatnya mempunyai perut, maka dia tahu bahwa dia (Adam) merupakan makhluk yang tidak bisa mengendalikan dirinya." Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim. Aku mendapat kabar bahwa dia meriwayatkannya pada akhir kitabnya.

Al-Mustadrak #106

المستدرك ١٠٦: أَخْبَرَنَا أَبُو عَمْرٍو عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ السَّمَّاكِ، بِبَغْدَادَ، قَالَ: قُرِئَ عَلَى عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ مُحَمَّدٍ وَأَنَا أَسْمَعُ، ثنا قُرَيْشُ بْنُ أَنَسٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو، وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ، أَنْبَأَ أَبُو الْمُثَنَّى، ثنا مُسَدَّدٌ، ثنا الْمُعْتَمِرُ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ بَاعًا فَبَاعًا، وَذِرَاعًا فَذِرَاعًا، وَشِبْرًا فَشِبْرًا، حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَدَخَلْتُمُوهُ مَعَهُمْ» قَالَ: قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى، قَالَ: «فَمَنْ إِذًا؟» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ بِهَذَا اللَّفْظِ»

Al Mustadrak 106: Abu Amr Utsman bin Ahmad bin As-Sammak mengabarkan kepada kami di Baghdad, dia berkata: Dibacakan di hadapan Abdul Malik bin Muhammad, sedangkan aku mendengarkannya. Quraisy bin Anas menceritakan kepada kami, Muhammad bin Amr menceritakan kepada kami. Abu Bakar bin Ishaq menceritakan kepada kami, Abu Al Mutsanna memberitakan (kepada kami), Musaddad menceritakan kepada kami, Al Mu'tamir menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh, kalian akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian sedepa demi sedepa, sehasta demi sehasta, dan sejengkal demi sejengkal. Bahkan seandainya mereka masuk ke lubang biawak, kalian akan ikut memasukinya bersama mereka." Lalu ditanyakan kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, apakah Yahudi dan Nasrani?" Beliau menjawab, "Siapa lagi?" Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim, namun Al Bukhan dan Muslim tidak meriwayatkannya dengan redaksi ini.

Al-Mustadrak #107

المستدرك ١٠٧: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ الصَّغَانِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ، ثنا أَبِي، ثنا الْأَعْمَشُ، ثنا الْمِنْهَالُ بْنُ عَمْرٍو، وَحدثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيهُ، أَنْبَأَ إِسْمَاعِيلُ بْنُ قُتَيْبَةَ، ثنا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى، أَنْبَأَ أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، ثنا الْمِنْهَالُ بْنُ عَمْرٍو، عَنْ زَاذَانَ أَبِي عُمَرَ، قَالَ: سَمِعْتُ الْبَرَاءَ بْنَ عَازِبٍ، يَقُولُ: خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جَنَازَةِ رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ فَانْتَهَيْنَا إِلَى الْقَبْرِ وَلَمَّا يُلْحَدْ بَعْدُ، قَالَ: فَقَعَدْنَا حَوْلَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلَ يَنْظُرُ إِلَى السَّمَاءِ وَيَنْظُرُ إِلَى الْأَرْضِ، وَجَعَلَ يَرْفَعُ بَصَرَهُ وَيَخْفِضُهُ ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ» ثُمَّ قَالَ: «إِنَّ الرَّجُلَ الْمُسْلِمَ إِذَا كَانَ فِي قُبُلٍ مِنَ الْآخِرَةِ وَانْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا جَاءَ مَلَكُ الْمَوْتِ فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ، وَيَنْزِلُ مَلَائِكَةٌ مِنَ السَّمَاءِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الشَّمْسُ مَعَهُمْ أَكْفَانٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ، فَيَقْعُدُونَ مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ» قَالَ: " فَيَقُولُ مَلَكُ الْمَوْتِ: أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ " قَالَ: " فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ مِنَ السِّقَاءِ، فَلَا يَتْرُكُونَهَا فِي يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ، فَيَصْعَدُونَ بِهَا إِلَى السَّمَاءِ، فَلَا يَمُرُّونَ بِهَا عَلَى جُنْدٍ مِنْ مَلَائِكَةٍ إِلَّا قَالُوا: مَا هَذِهِ الرُّوحُ الطَّيِّبَةُ؟ فَيَقُولُونَ: فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ بِأَحْسَنِ أَسْمَائِهِ، فَإِذَا انْتَهَى إِلَى السَّمَاءِ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، ثُمَّ يُشَيِّعُهُ مِنْ كُلِّ سَمَاءٍ مُقَرَّبُوهَا إِلَى السَّمَاءِ الَّتِي تَلِيهَا، حَتَّى يُنْتَهَى إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ، ثُمَّ يُقَالُ: اكْتُبُوا كِتَابَهُ فِي عِلِّيِّينَ، ثُمَّ يُقَالُ: أَرْجِعُوا عَبْدِي إِلَى الْأَرْضِ، فَإِنِّي وَعَدْتُهُمْ أَنِّي مِنْهَا خَلَقْتُهُمْ وَفِيهَا أُعِيدُهُمْ وَمِنْهَا أُخْرِجُهُمْ تَارَةً أُخْرَى، فَتُرَدُّ رُوحُهُ إِلَى جَسَدِهِ، فَتَأْتِيهِ الْمَلَائِكَةُ فَيَقُولُونَ: مَنْ رَبُّكَ؟ قَالَ: فَيَقُولُ: اللَّهُ، فَيَقُولُونَ: مَا دِينُكَ؟ فَيَقُولُ: الْإِسْلَامُ، فَيَقُولُونَ: مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي خَرَجَ فِيكُمْ؟ قَالَ: فَيَقُولُ: رَسُولُ اللَّهِ، قَالَ: فَيَقُولُونَ: وَمَا يُدْرِيكَ؟ قَالَ: فَيَقُولُ: قَرَأْتُ كِتَابَ اللَّهِ فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ، قَالَ: فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ صَدَقَ فَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ وَأَرُوهُ مَنْزِلَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، قَالَ: وَيُمَدُّ لَهُ فِي قَبْرِهِ وَيَأْتِيهِ رَوْحُ الْجَنَّةِ وَرِيحُهَا، قَالَ: فَيُفْعَلُ ذَلِكَ بِهِمْ، وَيَمْثُلُ لَهُ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ، فَيَقُولُ: مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ وَجْهٌ يُبَشِّرُ بِالْخَيْرِ؟ قَالَ: فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ، قَالَ: فَهُوَ يَقُولُ: رَبِّ أَقِمِ السَّاعَةَ كَيْ أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي، ثُمَّ قَرَأَ {يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ} [إبراهيم: 27] . وَأَمَّا الْفَاجِرُ فَإِذَا كَانَ فِي قُبُلٍ مِنَ الْآخِرَةِ وَانْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا أَتَاهُ مَلَكُ الْمَوْتِ فَيَقْعُدُ عِنْدَ رَأْسِهِ وَيَنْزِلُ الْمَلَائِكَةُ سُودُ الْوُجُوهِ مَعَهُمُ الْمُسُوحُ فَيَقْعُدُونَ مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ، فَيَقُولُ مَلَكُ الْمَوْتِ: اخْرُجِي أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيثَةُ إِلَى سَخَطٍ مِنَ اللَّهِ وَغَضِبٍ، قَالَ: فَتُفَرَّقُ فِي جَسَدِهِ فَيَنْقَطِعُ مَعَهَا الْعُرُوقُ وَالْعَصَبُ كَمَا يُسْتَخْرَجُ الصُّوفُ الْمَبْلُولُ بِالسَّفُودِ ذِي الشُّعَبِ، قَالَ: فَيَقُومُونَ إِلَيْهِ فَلَا يَدَعُونَهُ فِي يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ فَيَصْعَدُونَ بِهَا إِلَى السَّمَاءِ فَلَا يَمُرُّونَ عَلَى جُنْدٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ إِلَّا، قَالُوا: مَا هَذِهِ الرُّوحُ الْخَبِيثَةُ؟ قَالَ: فَيَقُولُونَ: فُلَانٌ بِأَقْبَحِ أَسْمَائِهِ، قَالَ: فَإِذَا انْتُهِيَ بِهِ إِلَى السَّمَاءِ غُلِّقَتْ دُونَهُ أَبْوَابُ السَّمَاوَاتِ، قَالَ: وَيُقَالُ اكْتُبُوا كِتَابَهُ فِي سِجِّينٍ، قَالَ: ثُمَّ يُقَالُ: أَعِيدُوا عَبْدِي إِلَى الْأَرْضِ فَإِنِّي وَعَدْتُهُمْ أَنِّي مِنْهَا خَلَقْتُهُمْ وَفِيهَا أُعِيدُهُمْ وَمِنْهَا أُخْرِجُهُمْ تَارَةً أُخْرَى، قَالَ: فَيَرْمَى بِرُوحِهِ حَتَّى تَقَعَ فِي جَسَدِهِ، قَالَ: ثُمَّ قَرَأَ {وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ} [الحج: 31] قَالَ: فَتَأْتِيهِ الْمَلَائِكَةُ فَيَقُولُونَ: مَنْ رَبُّكَ؟ قَالَ: فَيَقُولُ: لَا أَدْرِي، فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ قَدْ كَذَبَ فَأَفْرِشُوهُ مِنَ النَّارِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ النَّارِ وَأَرُوهُ مَنْزِلَهُ مِنَ النَّارِ، قَالَ: فَيَضِيقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلَاعُهُ، قَالَ: وَيَأْتِيهِ رِيحُهَا وَحَرُّهَا، قَالَ: فَيُفْعَلُ بِهِ ذَلِكَ، وَيَمْثُلُ لَهُ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُؤْكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ، قَالَ: فَيَقُولُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يُبَشِّرُ بِالشَّرِّ، قَالَ: فَيَقُولُ: أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ، قَالَ: وَهُوَ يَقُولُ: رَبِّ لَا تُقِمِ السَّاعَةَ ".

Al Mustadrak 107: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishaq Ash-Shaghani menceritakan kepada kami, Muhammad bin Abdullah bin Numair menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, Al A'masy menceritakan kepada kami, Minhal bin Amr menceritakan kepada kami. Abu Bakar bin Ishaq Al Faqih menceritakan kepada kami, Ismail bin Qutaibah memberitakan (kepada kami), Yahya bin Yahya menceritakan kepada kami, Abu Muawiyah memberitakan (kepada kami) dari Al A'masy, Minhal bin Amr menceritakan kepada kami dari Zadzan Abu Umar, dia berkata: Aku pernah mendengar Barra bin Azib berkata: Kami keluar bersama Rasulullah (untuk mengiring) jenazah seorang laki-laki Anshar sampai kami tiba di kuburan, tapi liang lahadnya belum selesai digali. Kami pun duduk di sekeliling Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau memandang langit lalu memandang bumi. Beliau mengangkat matanya (ke atas) dan menundukkannya (ke bawah) tiga kali. Beliau lalu bersabda, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur." Beliau kemudian bersabda, "Sesungguhnya seorang lelaki muslim apabila dia hendak menuju akhirat dan telah terputus dari dunia, maka malaikat maut akan mendatanginya dan duduk di samping kepalanya, lalu para malaikat dari langit akan turun seakan-akan wajah mereka itu matahari. Mereka membawa salah satu kafan dari kafan-kafan surga dan salah satu peti dari peti-peti surga, lalu mereka duduk di sampingnya (yang lamanya) sejauh mata memandang." Nabi lanjut bersabda, "Lalu malaikat maut berkata, Wahai jiwa yang tenang, keluarlah kamu menuju ampunan dan ridha Allah'. (Roh itu pun) keluar dengan mengalir seperti mengalirnya tetesan air dari kantong air. Mereka tidak meninggalkannya berada di tangannya sekejap mata pun. Lalu mereka membawanya naik ke langit. Mereka tidak melewati sekelompok pasukan pun dari malaikat kecuali mereka akan bertanya, 'Siapakah roh yang baik ini?' Mereka akan menjawab, 'Fulan bin fulan', dengan menyebut namanya yang terbaik. Apabila mereka telah sampai di langit maka pintu langit pun dibuka, kemudian setiap penjaga langit akan mengantarnya ke langit berikutnya sampai tiba di langit ke tujuh, kemudian difirmankan, 'Tulislah buku catatannya di Illiyyin. Lalu difirmankan, 'Pulangkanlah hamba-Ku ke bumi, karena Aku telah menjanjikan untuk mereka bahwa dari bumi (tanah) Aku menciptakan mereka, kemudian Aku mengembalikan mereka (ke tanah), lalu Aku keluarkan mereka untuk kesekian kalinya'. Rohnya pun dikembalikan ke jasadnya, lalu para malaikat mendatanginya dan menanyainya, 'Siapa Tuhanmu?' Dia menjawab 'Allah'. Lalu mereka bertanya (lagi), 'Apa agamamu?' Dia menjawab, 'Islam'. Mereka bertanya (lagi), 'Siapakah laki-laki ini yang keluar (diutus) kepada kalian?' Dia menjawab, 'Seorang utusan Allah'. Mereka bertanya (lagi), 'Apakah yang kamu ketahui?' Dia menjawab, 'Aku telah membaca Kitabullah (Al Qur'an) lalu beriman dan membenarkannya'. Lalu terdengarlah suara yang menyeru dari langit, 'Memang benar (perkataannya), maka berilah dia tempat tidur dari surga, pakaikanlah dia pakaian dari surga, dan perlihatkanlah kepadanya tempatnya di surga." Nabi lanjut bersabda, "Kuburannya pun di perpanjang (diperluas) lalu aroma surga datang kepadanya. Demikianlah, hal tersebut dilakukan kepadanya. Lalu diserupakanlah untuknya seorang laki-laki yang berwajah tampan, berpakaian bagus, dan berbau wangi. Lalu dia berkata kepadanya, 'Bergembiralah atas sesuatu yang menggembirakanmu. Inilah hari yang telah dijanjikan kepadamu'. Orang tersebut pun (yang telah meninggal) bertanya, 'Siapakah engkau, wajah Anda merupakan wajah yang memberi kabar gembira dengan kebaikan?' Orang tampan tersebut menjawab, 'Aku adalah amalmu yang shalih'. Orang itu pun berkata, 'Wahai Tuhan, datangkanlah Hari Kiamat agar aku bisa kembali kepada keluargaku dan hartaku'." Nabi lalu membaca ayat, "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat." (Qs. Ibraahiim [14]: 27) (Beliau lanjut bersabda), "Adapun orang durhaka, apabila dia hendak menuju akhirat dan terputus dari dunia, maka malaikat maut akan mendatanginya kemudian duduk di samping kepalanya, lalu turunlah para malaikat yang berwajah hitam dengan membawa kain kasar, lalu duduk disamping (yang lamanya) sejauh mata memandang. Sang malaikat maut berkata, 'Keluarlah kamu wahai jiwa yang kotor menuju murka dan kemarahan Allah'. Dia (roh) memencar di tubuhnya sehingga terputuslah urat nadinya seperti dikeluarkannya bulu-bulu basah dengan tusuk besi yang bercabang Mereka pun menyambutnya dan tidak membiarkannya di tangannya sekejap mata pun, lalu mereka membawanya naik ke langit. Mereka tidak melewati sekelompok malaikat pun kecuali mereka akan bertanya, 'Roh siapakah yang buruk (busuk) ini?' Mereka menjawab, 'Fulan bin fulan', dengan menyebut namanya yang paling buruk. Apabila roh tersebut telah sampai di langit, maka pintu-pintu langit pun ditutup. Lalu dikatakan, 'Tulislah buku catatannya di Sijjin'. Kemudian dikatakan lagi, 'Kembalikanlah hamba-Ku ke bumi, karena Aku telah berjanji kepada mereka bahwa darinya mereka Kuciptakan, darinya mereka Kukembalikan, dan darinya pula mereka Kukeluarkan untuk kesekian kalinya'. Rohnya pun dilempar hingga tiba di jasadnya.", Nabi kemudian membaca ayat, 'Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah dia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (Qs. Al Hajj [22]: 31) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda lagi, "Para malaikat lalu mendatanginya dan bertanya, 'Siapakah Tuhanmu?' Dia menjawab, 'Aku tidak tahu'. Lalu terdengarlah suara yang menyeru dari langit, 'Ia telah berdusta, maka berikanlah dia tempat tidur dari api, pakaikanlah dia dengan pakaian dari api, dan perlihatkanlah kepadanya tempatnya di neraka'. Lalu kuburannya dipersempit sehingga tulang-tulangnya berai. Kemudian didatangkanlah kepadanya bau neraka dan panasnya. Demikianlah yang dilakukan terhadapnya. Lalu diserupakanlah untuknya seorang laki-laki yang berwajah buruk, berpakaian jelek, dan berbau busuk Dia lalu berkata, 'Bersedihlah atas kabar buruk yang menimpamu. Inilah hari yang telah dijanjikan untukmu'. Orang (yang telah meninggal) itu pun bertanya, 'Siapakah kamu, wajahmu memberitahukan keburukan?' Dia menjawab, 'Aku adalah amalan burukmu' Orang itu pun berkata, 'Wahai Tuhan, jangan Engkau datangkan Hari Kiamat'."

Al-Mustadrak #108

المستدرك ١٠٨: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْعُمَرِيُّ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، ثنا عَلِيُّ بْنُ الْمُنْذِرِ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ فَضْلٍ، ثنا الْأَعْمَشُ، فَذَكَرَهُ بِإِسْنَادٍ نَحْوِهِ. وَقَالَ فِي آخِرِهِ: وَحَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْمُنْذِرِ فِي عَقِبِ خَبَرِهِ ثنا ابْنُ فُضَيْلٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، عَنْ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ نَحْوًا مِنَ هَذَا الْحَدِيثِ يُرِيدُ حَدِيثَ الْبَرَاءِ إِلَّا أَنَّهُ قَالَ: " ارْقُدْ رَقْدَةَ الْمُتَّقِينَ، لِلْمُؤْمِنِ الْأَوَّلِ، وَيُقَالُ لِلْفَاجِرِ: ارْقُدْ مَنْهُوشًا، فَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا وَلَهَا فِي جَسَدِهِ نَصِيبٌ. وَقَدْ رَوَاهُ سُفْيَانُ بْنُ سَعِيدٍ، وَشُعْبَةُ بْنُ الْحَجَّاجِ، وَزَائِدَةُ بْنُ قُدَامَةَ وَهُمُ الْأَئِمَّةُ الْحُفَّاظُ، عَنِ الْأَعْمَشِ. أَمَا حَدِيثُ الثَّوْرِيِّ "

Al Mustadrak 108: Muhammad bin Abdullah Al Umari menceritakan kepadaku, Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami, Ali Ibnu Al Mundzir menceritakan kepada kami, Muhammad bin Fudhail menceritakan kepada kami, Al A'masy menceritakan kepada kami -lalu dia menyebutkannya dengan sanad yang serupa-. Dia berkata pada akhirnya: Ali bin Mundzir menceritakan kepada kami pada akhir khabarnya: Ibnu Fudhail menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku dari Abu Hazim, dari Abu Hurairah, dengan hadits yang serupa -maksudnya adalah hadits Barra-, hanya saja dia berkata kepada mukmin yang pertama, "Tidurlah seperti tidurnya orang-orang yang bertakwa." Setelah itu dikatakan kepada orang yang durhaka, "Tidurlah dengan organ yang tercabik-cabik" Maka tidak satu pun binatang melata di bumi kecuali dia memiliki bagian di jasadnya (menyantapnya). Sufyan bin Sa'id, Syu'bah bin Al Hajjaj, dan Zaidah bin Qudamah meriwayatkan dari Al A'masy. Mereka merupakan Imam- Imam yang hafizh. Adapun hadits Ats-Tsauri adalah:

Al-Mustadrak #109

المستدرك ١٠٩: فَحَدَّثَنَاهُ أَبُو مُحَمَّدٍ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ حَمْدَانَ الْجَلَّابُ، بِهَمْدَانَ وَأَنَا سَأَلْتُهُ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الصُّورِيُّ، ثنا مُؤَمَّلُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، ثنا سُفْيَانُ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنِ الْمِنْهَالِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ زَاذَانَ، عَنِ الْبَرَاءِ، قَالَ: «خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جَنَازَةٍ فَأَتَيْنَا الْقَبْرَ وَلَمَّا يُلْحَدْ» . وَذَكَرَ الْحَدِيثَ. وَأَمَّا حَدِيثُ شُعْبَةَ

Al Mustadrak 109: Abu Muhammad Abdurrahman bin Hamdan Al Jalab menceritakan kepada kami di Hamadan ketika aku menanyakannya kepadanya, Muhammad bin Ibrahim Ash-Shuri menceritakan kepada kami, Mu'ammal bin Ismail menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Al A'masy, dari Minhal bin Amr, dari Zadzan, dari Al Barra, dia berkata: Kami keluar bersama Rasulullah (untuk mengantar) jenazah, hingga kami sampai di kuburan yang liang lahadnya belum selesai digali -lalu dia menyebutkan haditsnya-. Hadits Syu'bah adalah:

Al-Mustadrak #110

المستدرك ١١٠: فَحَدَّثَنِيهِ أَبُو سَعِيدِ بْنُ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي عُثْمَانَ، رَحِمَهُمُ اللَّهُ وَأَنَا سَأَلْتُهُ، ثنا عَلِيُّ بْنُ مُسْلِمٍ الْأَصْبَهَانِيُّ، بِالرِّيِّ، ثنا عَمَّارُ بْنُ رَجَاءٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ الْبُرْسَانِيُّ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنِ الْمِنْهَالِ بْنِ عَمْرٍو، وَعَنْ زَاذَانَ، عَنِ الْبَرَاءِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَدِيثِ الْقَبْرِ.

Al Mustadrak 110: Abu Sa'id bin Abu Bakar bin Abu Utsman menceritakan kepada kami ketika kami menanyakan kepadanya, Ali bin Muslim Al Ashbahani menceritakan kepada kami di Rayy, Ammar bin Raja menceritakan kepada kami, Muhammad bin Bakar Al Barsani menceritakan kepada kami dari Syu'bah, dari Al A'masy, dari Minhal bin Amr dan Zadzan, dari Al Barra, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sebuah hadits tentang kuburan. Hadits Zaidah adalah: