صحيح ابن حبان ٨١١: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ قَحْطَبَةَ بْنِ مَرْزُوقٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ حَيْثُ يَذْكُرُنِي، إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ مِنِّي ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: اللَّهُ أَجَلُّ وَأَعْلَى مِنْ أَنْ يُنْسَبَ إِلَيْهِ شَيْءٌ مِنْ صِفَاتِ الْمَخْلُوقِ، إِذْ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ، وَهَذِهِ أَلْفَاظٌ خَرَجَتْ مِنْ أَلْفَاظِ التَّعَارُفِ عَلَى حَسَبِ مَا يَتَعَارَفُهُ النَّاسُ مِمَّا بَيْنَهُمْ. وَمَنْ ذَكَرَ رَبَّهُ جَلَّ وَعَلاَ فِي نَفْسِهِ بِنُطْقٍ أَوْ عَمَلٍ يَتَقَرَّبُ بِهِ إِلَى رَبِّهِ، ذَكَرَهُ اللَّهُ فِي مَلَكُوتِهِ بِالْمَغْفِرَةِ لَهُ تَفَضُّلاً وَجُودًا، وَمَنْ ذَكَرَ رَبَّهُ فِي مَلَأٍ مِنْ عِبَادِهِ، ذَكَرَهُ اللَّهُ فِي مَلاَئِكَتِهِ الْمُقَرَّبِينَ بِالْمَغْفِرَةِ لَهُ، وَقَبُولِ مَا أَتَى عَبْدُهُ مِنْ ذِكْرِهِ، وَمَنْ تَقَرَّبَ إِلَى الْبَارِي جَلَّ وَعَلاَ بِقَدْرِ شِبْرٍ مِنَ الطَّاعَاتِ، كَانَ وُجُودُ الرَّأْفَةِ وَالرَّحْمَةِ مِنَ الرَّبِّ مِنْهُ لَهُ أَقْرَبَ بِذِرَاعٍ، وَمَنْ تَقَرَّبَ إِلَى مَوْلاَهُ جَلَّ وَعَلاَ بِقَدْرِ ذِرَاعٍ مِنَ الطَّاعَاتِ كَانَتِ الْمَغْفِرَةُ مِنْهُ لَهُ أَقْرَبَ بِبَاعٍ، وَمَنْ أَتَى فِي أَنْوَاعِ الطَّاعَاتِ بِالسُّرْعَةِ كَالْمَشْيِ، أَتَتْهُ أَنْوَاعُ الْوَسَائِلِ وَوُجُودُ الرَّأْفَةِ وَالرَّحْمَةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِالسُّرْعَةِ كَالْهَرْوَلَةِ، وَاللَّهُ أَعْلَى وَأَجَلُّ.
Shahih Ibnu Hibban 811: Abdullah bin Qahthabah bin Marzuq mengabaikan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Ash-Shabbah menceritakan kepada kami, dia berkata: Jarir mengabarkan kepada kami, dari Al A’masy dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “AllahTabaaraka wa Taaala berfirman: 'Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku terhadap-Ku10 dan Aku akan bersamanya selama dia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-Ku di dalam hatinya, maka Aku pun mengingatnya di dalam hati-Ku. Dan jika dia mengingat (menyebut)ku di hadapan suatu kelompok, maka Aku pun akan mengingat (menyebut)nya di hadapan suatu kelompok yang lebih baik daripada mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Bila dia menghampiri-Ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan menghampirinya dengan berlari.” 11 [(1:2)] Abu Hatim RA berkata: “Allah SWT Maha Agung dan Maha Tinggi hingga tidak pantas bila ada salah satu sifat makhluk yang dinisbatkan kepada-Nya. Sebab tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya. Lafazh-lafazh berikut ini dibentuk dari lafazh-lafazh perkenalan yang biasa digunakan antar sesama manusia; Barangsiapa yang mengingat Tuhannya di dalam dirinya, dengan ucapan ataupun dengan amalan, yang dengannya ia mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka Allah SWT di dalam kerajaan-Nya akan mengingatnya disertai dengan (pemberian) ampunan untuknya, sebagai karunia dan kebaikan untuknya. Dan barangsiapa yang mengingat (menyebut nama) Tuhannya di hadapan sekelompok orang di antara hamba- hamba-Nya, maka Allah SWT akan menyebut namanya di hadapan para malaikat-Nya yang muqarrabin (dekat dengan Tuhan) disertai dengan (pemberian) ampunan untuknya dan penerimaan dzikir yang telah dilakukan oleh hamba-Nya itu. Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Agung dan Maha Tinggi dengan satu jengkal perbuatan ketaatan, maka kelembutan dan rahmat (kasih sayang) Allah SWT untuknya lebih dekat daripada jarak satu hasta. Dan barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Tuhannya Yang Maha Agung dan Maha Tinggi dengan satu hasta perbuatan ketaatan, maka ampunan Allah SWT untuknya lebih dekat daripada jarak satu depa. Barangsiapa yang melakukan berbagai macam ketaatan dengan cepat seperti dengan berjalan kaki, maka berbagai macam wasilah (sarana menuju kebaikan) akan mendatanginya. Kemudian kelembutan, kasih sayang, dan ampunan Allah SWT pun akan menghampirinya seperti orang yang berlari. Allah SWT lebih Tinggi dan lebih Agung (dari segala sesuatu).” 12
صحيح ابن حبان ٨١٢: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ بْنِ يُوسُفَ، قَالَ: حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ خَالِدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ سُلَيْمَانَ، قَالَ: سَمِعْتُ ذَكْوَانَ يُحَدِّثُ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: قَالَ اللَّهُ جَلَّ وَعَلاَ: عَبْدِي عِنْدَ ظَنِّهِ بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِي، إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَأٍ خَيْرٌ مِنْهُ وَأَطْيَبُ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: قَوْلُهُ جَلَّ وَعَلاَ: إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، يُرِيدُ بِهِ: إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ بِالدَّوَامِ عَلَى الْمَعْرِفَةِ الَّتِي وَهَبْتُهَا لَهُ، وَجَعَلْتُهُ أَهْلاً لَهَا. ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، يُرِيدُ بِهِ: فِي مَلَكُوتِي بِقَبُولِ تِلْكَ الْمَعْرِفَةِ مِنْهُ مَعَ غُفْرَانِ مَا تَقَدَّمَهُ مِنَ الذُّنُوبِ. ثُمَّ، قَالَ: وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَأٍ، يُرِيدُ بِهِ: وَإِنْ ذَكَرَنِي بِلِسَانِهِ، يُرِيدُ بِهِ الإِقْرَارَ الَّذِي هُوَ عَلاَمَةُ تِلْكَ الْمَعْرِفَةِ فِي مَلَأٍ مِنَ النَّاسِ لِيَعْلَمُوا إِسْلاَمَهُ. ذَكَرْتُهُ فِي مَلَأٍ خَيْرٍ مِنْهُ، يُرِيدُ بِهِ: ذَكَرْتُهُ فِي مَلَأٍ خَيْرٍ مِنْهُ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ فِي الْجَنَّةِ، بِمَا أَتَى مِنَ الإِحْسَانِ فِي الدُّنْيَا الَّذِي هُوَ الإِيمَانُ إِلَى أَنِ اسْتَوْجَبَ بِهِ التَّمَكُّنَ مِنَ الْجِنَانِ.
Shahih Ibnu Hibban 812: Muhammad bin Umar bin Yusuf mengabarkan kepada kami, dia berkata: Bisyr bin Khalid menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami, dari Syu’bah, dari Sulaiman, dia berkata: Aku mendengar Dzakwan menceritakan dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, “Allah SWT berfirman, '(Kondisi) hamba-Ku sesuai prasangkanya terhadap-Ku, dan Aku akan bersamanya jika dia berdoa kepada-Ku. Apabila dia mengingat-Ku di dalam hatinya, maka Aku akan mengingatnya di dalam hati-Ku. Dan apabila dia mengingat-Ku di hadapan satu kelompok, maka Aku akan mengingatnya di hadapan kelompok (makhluk) yang lebih baik dan lebih bagus dari mereka.’” 13 [(3:67)] Abu Hatim RA berkata: “Firman Allah Jalla wa ‘Alaa, 'Apabila dia mengingat-Ku di dalam hatinya, maka Aku akan mengingatnya di dalam hati-Ku',maksudnya: 'Apabila dia mengingat- Ku di dalam hatinya secara terus menerus berdasarkan pengetahuan yang telah Aku berikan kepadanya dan telah Aku jadikan dirinya pantas memiliki pengetahuan itu, maka Aku akan mengingatnya di dalam hati-Ku.' Yang dimaksud dengan ungkapan 'di dalam hati-Ku' adalah di kerajaan-Ku dengan diterimanya pengetahuan tersebut darinya disertai pengampunan terhadap dosa-dosanya yang telah lalu. Allah SWT berfirman, 'Dan apabila dia mengingat-Ku di hadapan satu kelompok, maksudnya: Apabila dia mengingat-Ku dengan menggunakan lisannya, sebagai pengakuan yang merupakan tanda pengetahuan tersebut, di hadapan sekelompok manusia dengan tujuan untuk memberitahukan tentang keislamannya, maka Aku akan mengingatnya (menyebut namanya) di hadapan kelompok yang lebih baik daripada mereka. Maksudnya, Aku akan menyebut namanya di hadapan para Nabi, para shiddiqiin, para dan orang-orang shalih di surga. Ini semua di karenakan perbuatan baik yang dia lakukan selama di dunia berupa keimanan yang membuat dia wajib mendapatkan kedudukan mulia di surga-Nya.”
صحيح ابن حبان ٨١٣: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا مَرْحُومُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو نَعَامَةَ السَّعْدِيُّ، عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ: خَرَجَ مُعَاوِيَةُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ عَلَى حَلْقَةٍ فِي الْمَسْجِدِ، فَقَالَ: مَا يُجْلِسُكُمْ؟ قَالُوا: جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ، قَالَ: آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلاَّ ذَلِكَ؟ قَالُوا: وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلاَّ ذَلِكَ، قَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَى حَلْقَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَقَالَ: مَا يُجْلِسُكُمْ؟ قَالُوا: جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ وَنَحْمَدُهُ عَلَى مَا هَدَانَا لِلإِسْلاَمِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِهِ، قَالَ: آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلاَّ ذَلِكَ؟ قَالُوا: وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلاَّ ذَلِكَ، قَالَ: أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ، وَلَكِنْ جِبْرِيلُ أَتَانِي فَأَخْبَرَنِي أَنَّ اللَّهَ يُبَاهِي بِكُمُ الْمَلاَئِكَةَ.
Shahih Ibnu Hibban 813: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ahmad bin Ibrahim Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, dia berkata: Marhum bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu Na’amah As-Sa’di menceritakan kepada kami, dari Abu Utsman An-Nahdi, dari Abu Sa’id Al Khudri, dia berkata: “Suatu ketika Mu’awiyah bin Abu Sufyan keluar menuju suatu majlis di masjid, kemudian dia bertanya: “Apa yang mendorong kalian duduk di sini?” Mereka menjawab: “Kami duduk di sisi untuk berdzikir kepada Allah.” Mua’wiyah lalu bertanya: “Demi Allah, apakah tidak ada hal lain yang mendorongmu untuk duduk di sini melainkan itu?” Mereka menjawab: “Demi Allah, tidak ada hal lain yang mendorong kami untuk duduk di sini kecuali itu.” Mu’awiyah berkata: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah datang ke suatu majlis para shahabat, beliau lalu bertanya: 'Apa yang mendorong kalian duduk di sini?' Mereka menjawab: 'Kami duduk di sini untuk berdzikir kepada Allah dan memuji-Nya karena Dia telah memberi petunjuk kami kepada Islam dan telah mengaruniakan Islam kepada kami.' Beliau bertanya: “Demi Allah, apakah tidak ada hal lain yang mendorong kalian kecuali itu?” Mereka menjawab: Demi Allah, tidak ada hal lain yang mendorong kami duduk di sini kecuali itu.' Beliau bersabda, 'Sungguh aku telah menyumpah kalian bukan karena aku menuduh kalian, tetapi (karena) Jibril telah datang kepadaku dan memberitahuku, bahwasanya Allah akan membanggakan kalian semua di hadapan para malaikat. '” 14 [(1:2)]
صحيح ابن حبان ٨١٤: أَخْبَرَنَا ابْنُ قُتَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ مَوْهَبٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ، أَنَّ عَمْرَو بْنَ قَيْسٍ الْكِنْدِيَّ حَدَّثَهُ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ، قَالَ: جَاءَ أَعْرَابِيَّانِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ أَحَدُهُمَا: يَا رَسُولَ اللهِ، أَخْبِرْنِي بِأَمْرٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ، قَالَ: لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ.
Shahih Ibnu Hibban 814: Ibnu Qutaibah mengabarkan kepada kami, dia berkata Yazid bin Mauhab menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, dia berkata: Mu’awiyah bin Shalih menceritakan kepadaku, bahwa Amru bin Qais Al Kindi menceritakan kepadanya, dari Abdullah bin Busr, bahwa dia berkata: “Dua orang Arab badui pernah datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Salah seorang dari keduanya berkata: 'Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku suatu perkara yang dapat aku pegang kuat-kuat.' Rasulullah pun bersabda, 'Hendaknya lisanmu senantiasa basah karena berdzikir kepada Allah.'” 15 [(1:2)]
صحيح ابن حبان ٨١٥: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عُمَيْرِ بْنِ جُوصَا أَبُو الْحَسَنِ بِدِمَشْقَ، قَالَ: حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ مُحَمَّدٍ النَّحَّاسُ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَيُّوبُ بْنُ سُوَيْدٍ، عَنِ الأَوْزَاعِيِّ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ، عَنْ كَرِيمَةَ بِنْتِ الْحَسْحَاسِ، قَالَتْ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ فِي بَيْتِ أُمِّ الدَّرْدَاءِ يُحَدِّثُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: أَنَا مَعَ عَبْدِي مَا ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ.
Shahih Ibnu Hibban 815: Ahmad bin Umair bin Jausha Abu Al Hasan mengabarkan kami di Damaskus, dia berkata: Isa bin Muhammad An-Nuhas menceritakan kepada kami, dia berkata: Ayyub bin Suwaid menceritakan kepada kami, dari Al Auza’i, dari Ismail bin Ubaidullah, dari Karimah binti Al Hashas, dia berkata: Aku mendengar Abu Hurairah (ketika berada) di rumah Ummu Ad-Darda' menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, “Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman, 'Aku akan selalu bersama hamba-Ku selama dia mengingat-ku lalu kedua bibirnya bergerak karena Aku.’” 16 [(1:2)]
صحيح ابن حبان ٨١٦: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو طَاهِرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، عَنْ دَرَّاجٍ أَبِي السَّمْحِ، عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: يَقُولُ اللَّهُ جَلَّ وَعَلاَ: سَيَعْلَمُ أَهْلُ الْجَمْعِ الْيَوْمَ مَنْ أَهْلُ الْكَرَمِ، فَقِيلَ: مَنْ أَهْلُ الْكَرَمِ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: أَهْلُ مَجَالِسِ الذِّكْرِ فِي الْمَسَاجِدِ.
Shahih Ibnu Hibban 816: Umar bin Muhammad Al Hamdani mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Thahir menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, dia berkata: Amr bin Al Harits menceritakan kepadaku, dari Darraj Abu As-Samh, dari Abu Al Haitsam, dari Abu Sa’id, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Allah Jalla wa 'Alaa berfirman, yang berkumpul di hari ini (hari kiamat) akan mengetahui siapa orang-orang yang akan memperoleh kemuliaan.' Beliau ditanya: 'Siapakah orang-orang yang akan memperoleh kemuliaan itu, wahai Rasulullah?' Beliau menjawab: 'Orang-orang yang selalu berada di majlis-majlis dzikir (yang diadakan) di masjid-masjid. '” 17 [(1:2)]
صحيح ابن حبان ٨١٧: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو الطَّاهِرِ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، أَنَّ أَبَا السَّمْحِ حَدَّثَهُ، عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: أَكْثِرُوا ذِكْرَ اللهِ حَتَّى يَقُولُوا: مَجْنُونٌ.
Shahih Ibnu Hibban 817: Umar bin Muhammad Al Hamdani mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Ath-Thahir menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, ‘Amr bin Al Harits mengabarkan kepada kami, bahwa Abu As-Samh menceritakannya dari Abu Al Haitsam, dari Abu Sa’id Al Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Perbanyaklah kalian berdzikir kepada Allah hingga orang-orang menganggap (kalian sudah) gila.”19 [(1 -2)]
صحيح ابن حبان ٨١٨: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ السَّلاَمِ مَكْحُولٌ بِبَيْرُوتَ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ هَاشِمٍ الْبَعْلَبَكَيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، عَنِ ابْنِ ثَوْبَانَ عَنْ أَبِيهِ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ، عَنْ مَالِكِ بْنِ يُخَامِرَ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، قَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ؟ قَالَ: أَنْ تَمُوتَ وَلِسَانُكَ رَطْبٌ مِنْ ذِكْرِ اللهِ.
Shahih Ibnu Hibban 818: Muhammad bin Abdullah bin Abdussalam Makhul di Beirut mengabarkan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Hasyim Al Ba’labaki menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Walid menceritakan kepada kami, dari Ibnu Tsauban, dari ayahnya, dari Makhul, dari Jubair bin Nufair, dari Malik bin Yukhamir, dari Mu'adz bin Jabal, dia berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, 'Amal apakah yang paling dicintai Allah?' Beliau menjawab, 'Kamu mati sedang lisanmu (masih) basah karena selalu berdzikir kepada Allah.'"20 [(1:2)]
صحيح ابن حبان ٨١٩: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ مُوسَى، قَالَ: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيِّ بْنِ بَحْرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرٍ، أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ.
Shahih Ibnu Hibban 819: Abdullah bin Ahmad bin Musa mengabarkan kepada kami, dia berkata: Amru bin Ali bin Bahr menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu ‘Ashim menceritakan kepada kami, dari Ibnu Juraij, dia berkata: Abu Az-Zubair mengabarkan kepadaku, dari Jabir, bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya lalu berdzikir kepada Allah saat memasuki rumahnya itu dan ketika hendak (menyantap) makanannya, maka syetan berkata, Tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makan malam untuk kalian (para syetan).' (Namun) apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya lalu dia tidak berdzikir kepada Allah saat memasuki rumahnya, maka syetan berkata, 'Kalian telah mendapatkan tempat bermalam.' Dan apabila dia tidak berzikir kepada Allah ketika hendak (menyantap) makanannya, maka syetan berkata: 'Kalian mendapatkan tempat bermalam dan juga makan malam.'"21 [(1:2)]
صحيح ابن حبان ٨٢٠: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ بَشَّارٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ السَّائِبِ بْنِ بَرَكَةَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ الأَوْدِيِّ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ: كُنْتُ أَمْشِي خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: يَا أَبَا ذَرٍّ أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ؟ قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ، فَقَالَ: لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ.
Shahih Ibnu Hibban 820: Al Fadhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ibrahim bin Basysyar menceritakan kepada kami, dia berkata: Sufyan menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin As-Sa’ib bin Barkah menceritakan kepada kami, dari ‘Amr bin Maimun Al Audi, dari Abu Dzar, dia berkata: Aku pemah berjalan di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bertanya: “Wahai Abu Dzar, maukah kamu jika aku tunjukkan kepadamu salah satu perbendaharaan surga?“ Aku menjawab: ‘Tentu, wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” Beliau pun bersabda, “(Yaitu kalimat) Laa haula wa laa quwwata illaa billaah (Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dari Allah). ”22 [(1:2)]