صحيح ابن حبان ٢٣٢١: أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى السَّخْتِيَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ يَحْيَى، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الأَرْضُ كُلُّهَا مَسْجِدٌ إِلاَّ الْمَقْبَرَةَ وَالْحَمَّامَ.
Shahih Ibnu Hibban 2321: Imran bin Musa As-Sikhtiyani mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Kamil Al Jahdari menceritakan kepada kami, dia berkata: Abdul Wahid bin Ziyad menceritakan kepada kami, dia berkata: Amr bin Yahya menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Abu Sa'id Al Khudri, dia berkata: Rasulullah bersabda, "Bumi itu semuanya adalah masjid (tempat bersujud), kecuali kuburan dan kamar mandi "162 [39:4]
صحيح ابن حبان ٢٣٢٢: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ مُوسَى، قَالَ: حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ عُثْمَانَ الْعَسْكَرِيُّ، وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، قَالاَ: حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ، عَنْ أَشْعَثَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُصَلَّى بَيْنَ الْقُبُورِ.
Shahih Ibnu Hibban 2322: Abdullah bin Ahmad bin Musa mengabarkan kepada kami, dia berkata: Sahi bin Utsman Al Askari dan Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan, kepada kami, keduanya berkata: Hafsh bin Ghiyats menceritakan kepada kami dari Asy'ats, dari Al Hasan, dari Anas bin Malik, bahwa Nabi melarang shalat di antara kuburan. 163 [3:2]
صحيح ابن حبان ٢٣٢٣: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ هُذَيْلٍ الْقَصَبِيُّ بِوَاسِطَ، قَالَ: حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ ابْنُ بِنْتِ إِسْحَاقَ الأَزْرَقِ، حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ، عَنْ أَشْعَثَ، وَعِمْرَانَ بْنِ حُدَيْرٍ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الصَّلاَةِ إِلَى الْقُبُورِ.
Shahih Ibnu Hibban 2323: Al Hasan bin Ali bin Hudzail Al Qashbi mengabarkan kepada kami di Wasith, dia berkata: Ja'far bin Muhammad bin binti (puteri) Ishaq Al Azraq, Hafsh bin Ghiyats menceritakan kepada kami dari Asy'ats dan Imran bin Hudair, dari Al Hasan, dari Anas, bahwa Nabi melarang shalat menghadap kuburan. 164 [3:2]
صحيح ابن حبان ٢٣٢٤: أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى السَّخْتِيَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ الْوَلِيدِ النَّرْسِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ، قَالَ: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ، قَالَ: سَمِعْتُ بُسْرَ بْنَ عُبَيْدِ اللهِ يُحَدِّثُ، عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلاَنِيِّ، عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الأَسْقَعِ، عَنْ أَبِي مَرْثَدٍ الْغَنَوِيِّ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: لاَ تَجْلِسُوا عَلَى الْقُبُورِ، وَلاَ تُصَلُّوا إِلَيْهَا.
Shahih Ibnu Hibban 2324: Imran bin Musa As-Sakhtiyani mengabarkan kepada kami, dia berkata: Al Abbas bin Al Walid An-Narsi menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Al Mubarak menceritakan kepada kami, dia berkata: Abdurrahman bin Yazid bin Jabir mengabarkan kepada kami, dia berkata: Aku mendengar Busr bin Ubaidullah menceritakan dari Abu Idris Al Khaulani, dari Watsilah bin Al Asqa, dari Abu Martsad Al Ghanawi, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda, "Janganlah kalian duduk di atas kuburan dan jangan pula shalat menghadapnya."165 [3:2]
صحيح ابن حبان ٢٣٢٥: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ، حَدَّثَنَا زَائِدَةُ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ شَقِيقٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مِنْ شَرِّ النَّاسِ مَنْ تُدْرِكُهُ السَّاعَةُ، وَمَنْ يَتَّخِذِ الْقُبُورَ مَسَاجِدَ.
Shahih Ibnu Hibban 2325: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abu Khaitsamah menceritakan kepada kami, dia berkata: Utsman bin Umar menceritakan kepada kami, Za'idah menceritakan kepada kami dari Ashim, dari Syaqiq, dari Abdullah, bahwa Rasulullah bersabda,"Di antara manusia yang paling buruk adalah yang mengalami peristiwa Hari Kiamat, dan yang menjadikan kuburan sebagai masjid."166 [76:2]
صحيح ابن حبان ٢٣٢٦: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِدْرِيسَ الأَنْصَارِيُّ، قَالَ: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: قَاتَلَ اللَّهُ الْيَهُودَ اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ.
Shahih Ibnu Hibban 2326: Al Husain bin Idris Al Anshari mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ahmad bin Bakr mengabarkan kepada kami dari Malik, dari Ibnu Syihab, dari Sa'id bin Al Musayyib, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, "Semoga Allah membunuh kaum Yahudi, karena mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid",167 [76:2]
صحيح ابن حبان ٢٣٢٧: أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى بْنِ مُجَاشِعٍ، حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا أَسْبَاطُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنِ ابْنِ أَبِي عَرُوبَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَعَنَ اللَّهُ قَوْمًا اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ.
Shahih Ibnu Hibban 2327: Imran bin Musa bin Mujasyi mengabarkan kepada kami, Utsman bin Abi Syaibah menceritakan kepada kami, Asbath bin Muhammad menceritakan kepada kami dari Ibnu Abi Arubah, dari Qatadah, dari Sa'id bin Al Musayyib, dari Aisyah, bahwa Rasulullah bersabda, "Allah melaknat kaum yang menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid."168 [6:1]
صحيح ابن حبان ٢٣٢٨: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ: حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مِهْرَانَ السَّبَّاكُ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ، قَالَ: لَمَّا قَدِمَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ نَزَلَ فِي عُلْوِ الْمَدِينَةِ فِي حَيٍّ يُقَالُ لَهُ: بَنُو عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ، فَأَقَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِمْ أَرْبَعَ عَشْرَةَ لَيْلَةً، ثُمَّ أَرْسَلَ إِلَى مَلَإِ بَنِي النَّجَّارِ، فَجَاؤُوا مُتَقَلِّدِينَ سُيُوفَهُمْ، قَالَ أَنَسٌ: فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَاحِلَتِهِ، وَأَبُو بَكْرٍ رِدْفُهُ، وَ مَلَأُ بَنِي النَّجَّارِ حَوْلَهُ حَتَّى أَلْقَى بِفِنَاءِ أَبِي أَيُّوبَ، فَكَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي حَيْثُ أَدْرَكَتْهُ الصَّلاَةُ، وَيُصَلِّي فِي مَرَابِضِ الْغَنَمِ، ثُمَّ إِنَّهُ أَمَرَ بِبِنَاءِ الْمَسْجِدِ، فَأَرْسَلَ إِلَى مَلَإِ بَنِي النَّجَّارِ فَجَاؤُوا، فَقَالَ: يَا بَنِي النَّجَّارِ، ثَامِنُونِي بِحَائِطِكُمْ هَذَا؟ قَالُوا: لاَ، وَاللَّهِ لاَ نَطْلُبُ ثَمَنَهُ، مَا هُوَ إِلاَّ إِلَى اللهِ- قَالَ أَنَسٌ: فَكَانَ فِيهِ مَا أَقُولُ لَكُمْ: كَانَتْ فِيهِ قُبُورُ الْمُشْرِكِينَ، وَكَانَ فِيهِ نَخْلٌ وَحَرْثٌ- فَأَمَرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقُبُورِ الْمُشْرِكِينَ فَنُبِشَتْ، وَبِالْحَرْثِ فَسُوِّيَ، وَبِالنَّخْلِ فَقُطِعَتْ، فَوَضَعُوا النَّخْلَ قِبْلَةَ الْمَسْجِدِ، وَجَعَلُوا عِضَادَتَيْهِ حِجَارَةً، قَالَ: فَجَعَلُوا يَنْقُلُونَ ذَلِكَ الصَّخْرَ وَهُمْ يَرْتَجِزُونَ، وَرَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَهُمْ، وَهُمْ يَقُولُونَ: اللَّهُمَّ لاَ خَيْرَ إِلاَّ خَيْرُ الآخِرَةْ فَاغْفِرْ لِلأَنْصَارِ وَالْمُهَاجِرَةْ.
Shahih Ibnu Hibban 2328: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, Ja'far bin Mihran As-Sabbak menceritakan kepada kami, dia berkata: Abdul Warits bin Sa'id menceritakan kepada kami dari Abu At-Tayyah, dia berkata: Anas bin Malik menceritakan kepada kami, dia berkata, "Tatkala Rasulullah datang ke Madinah, beliau singgah di sebuah perkampungan di Madinah yang bernama bani Amr bin Auf. Di sana Rasulullah tinggal selama empat belas malam. (Suatu saat) Beliau menyuruh untuk memanggil tokoh bani Najar. Lalu mereka datang sambil menyandang pedangnya masing-masing. Nampaknya aku melihat Rasulullah berada di atas hewan tunggangannya, sedangkan Abu Bakar dibonceng di belakangnya, dan tokoh-tokoh bani Najar mengelilingi beliau sampai tiba di halaman rumah Abu Ayyub. Rasulullah melaksanakan shalat di mana saja waktu shalat itu tiba, sehingga beliau shalat di kandang kambing. Kemudian beliau memerintahkan untuk membangun sebuah mesjid. Selanjutnya beliau memangil tokoh-tokoh bani Najar, dan mereka pun datang. Beliau lalu bersabda, "Wahai bani Najar, tentukan padaku harga kebun kalian ini. Mereka menjawab, "Tidak, demi Allah, kami tidak akan menuntut harganya kecuali kepada Allah." Di kebun itu ada pohon kurma, kuburan orang-orang musyrik, dan puing-puing reruntuhan. Rasulullah lantas memerintahkan untuk menggali kuburan orang-orang musyrik dan meratakan puingnya, sedangkan pohon kurmanya ditebang, dan meletakkan pohon kurma sebagai kiblat masjid, serta membuat pintu gerbang dari sebuah batu besar. Mereka melakukan semua itu sambil menyanyikan lagu-lagu yang dapat membangkitkan semangat, dan Rasulullah ikut bersama mereka. Mereka berkata, "Ya Allah, sesungguhnya tidak ada kebaikan selain di akhirat. Tolonglah orang-orang Anshar dan orang-orang Muhajirin." 169 [39:4]
صحيح ابن حبان ٢٣٢٩: أَخْبَرَنَا حَامِدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ شُعَيْبٍ الْبَلْخِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُرَيْجُ بْنُ يُونُسَ، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ الشَّيْبَانِيِّ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ شَدَّادِ بْنِ الْهَادِ، عَنْ مَيْمُونَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى وَعَلَيْهِ مِرْطٌ لِبَعْضِ نِسَائِهِ، وَعَلَيْهَا بَعْضُهُ.قَالَ سُفْيَانُ: أُرَاهُ قَالَ: وَهِيَ حَائِضٌ.
Shahih Ibnu Hibban 2329: Hamid bin Muhammad bin Syu'aib Al Balkhi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Suraij bin Yunus menceritakan kepada kami, dia berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari Abu Ishaq Asy-Syaibani, dari Abdullah bin Syaddad bin Al Had, dari Maimunah, bahwa Nabi shalat dengan memakai mirth (kain perempuan) milik salah seorang istri beliau, sedangkan istrinya memakai mirth yang lain lagi. 170 Sufyan berkata, "Kalau tidak salah, dia berkata, 'Dan istrinya itu sedang haid'." [1:4]
صحيح ابن حبان ٢٣٣٠: أَخْبَرَنَا أَبُو خَلِيفَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُعَاذٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَشْعَثُ بْنُ سَوَّارٍ، عَنِ ابْنِ سِيرِينَ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ شَقِيقٍ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي لُحُفِنَا.
Shahih Ibnu Hibban 2330: Abu Khalifah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abdullah bin Mu'adz menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu Mu'adz bin Mu'adz menceritakan kepada kami171, dia berkata: Asy'ats bin Sawwar menceritakan kepada kami dari Ibnu Sirin, dari Abdullah bin Syaqiq, dari Aisyah , dia berkata, "Nabi pernah shalat memakai selimut kami." 172 [1:4]