صحيح ابن حبان

Shahih Ibnu Hibban

Shahih Ibnu Hibban #1381

صحيح ابن حبان ١٣٨١: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حِبَّانُ بْنُ مُوسَى، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ، عَنْ عَمْرُو بْنُ مَيْمُونٍ الْجَزَرِيُّ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ‏:‏ كُنْتُ أَغْسِلُ الْجَنَابَةَ مِنْ ثَوْبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَخْرُجُ إِلَى الصَّلاَةِ، وَإِنَّ بُقْعَ الْمَاءِ لَفِي ثَوْبَهِ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ كَانَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا تَغْسِلُ الْمَنِيَّ مِنْ ثَوْبِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ رَطْبًا، لأَنَّ فِيهِ اسْتِطَابَةً لِلنَّفَسِ، وَتَفْرِكُهُ إِذَا كَانَ يَابِسًا، فَيُصَلِّي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِ، فَهَكَذَا نَقُولُ وَنَخْتَارُ‏:‏ إِنَّ الرَّطْبَ مِنْهُ يُغْسَلُ لِطِيبِ النَّفْسِ، لاَ أَنَّهُ نَجِسٌ، وَإِنَّ الْيَابِسَ مِنْهُ يُكْتَفَى مِنْهُ بِالْفَرْكِ اتِّبَاعًا لِلسُّنَّةِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1381: Al Hasan bin Sufyan telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Hibban bin Musa telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdullah telah mengabarkan kepada kami sebuah hadits dari268 Amr bin Maimun Al Jazari dari Sulaiman bin Yasar dari Aisyah, ia berkata, Aku pernah mencuci junub (air mani) pada pakaian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Kemudian beliau keluar untuk shalat, sementara tetesan air masih melekat pada pakaiannya.” 269 [50:4] Abu Hatim berkata, “Aisyah RA mencuci air mani dari pakaian Rasululah shallallahu 'alaihi wa sallam jika air mani itu masih basah, karena mencuci air mani yang masih basah dapat menenteramkan hati. Ia pun hanya menggosok air mani bila bentuknya sudah kering. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dengan mengenakan pakaian tadi. Oleh karena itu, ucapan dan pendapat yang kami pilih adalah, Sesungguhnya air mani yang masih basah dicuci agar hati menjadi tenteram, bukan karena ia najis. Sedangkan air mani yang kering cukup hanya dengan digosok sedikit, sebagai tindakan mengikuti Sunnah Nabi.” 270

Shahih Ibnu Hibban #1382

صحيح ابن حبان ١٣٨٢: أَخْبَرَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ إِسْمَاعِيلَ، بِبُسْتَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، وَالْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ، قَالاَ‏:‏ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مَيْمُونِ بْنِ مِهْرَانَ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ عَائِشَةَ، تَقُولُ‏:‏ كُنْتُ أَغْسِلُ الْمَنِيَّ مِنْ ثَوْبِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَخْرُجُ إِلَى الصَّلاَةِ، وَإِنَّهُ لِيُرَى أَثَرُ الْبُقَعِ فِي ثَوْبِهِ‏.‏قَالَ الْحُلْوَانِيُّ فِي حَدِيثِهِ‏:‏ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ يَسَارٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَتْنِي عَائِشَةُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1382: Ishaq bin Ibrahim bin Isma’il di Busta telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, —Qutaibah bin Sa’ad dan Al Hasan bin Ali Al Hilwani telah menceritakan kepada kami, mereka berdua berkata, Yazid bin Harun telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Amr bin Maimun bin Mihran telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Sulaiman bin Yasar, ia berkata, Aku mendengar Aisyah berkata, “Aku pernah mencuci mani dari pakaian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Kemudian beliau keluar untuk shalat, dan sungguh masih terlihat bekas tetesan air pada pakaiannya.” 271 [50:4] Al Hulwani, di dalam haditsnya berkata, “Sulaiman272 bin Yasar telah menceritakan kepadaku, ia berkata, Aisyah telah mengabarkan kepadaku'.”

Shahih Ibnu Hibban #1383

صحيح ابن حبان ١٣٨٣: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلْمٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلاَلٍ، عَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّهُ قِيلَ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ‏:‏ حَدِّثْنَا مِنْ شَأْنِ الْعُسْرَةِ، قَالَ‏:‏ خَرَجْنَا إِلَى تَبُوكَ فِي قَيْظٍ شَدِيدٍ، فَنَزَلْنَا مَنْزِلاً، أَصَابَنَا فِيهِ عَطَشٌ، حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّ رِقَابَنَا سَتَنْقَطِعُ، حَتَّى إِنْ كَانَ الرَّجُلُ لَيَذْهَبُ يَلْتَمِسُ الْمَاءَ، فَلاَ يَرْجِعُ حَتَّى نَظُنَّ أَنَّ رَقَبَتَهُ سَتَنْقَطِعُ، حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْحَرُ بَعِيرَهُ فَيَعْصِرُ فَرْثَهُ فَيَشْرَبُهُ وَيَجْعَلُ مَا بَقِيَ عَلَى كَبِدِهِ، فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ، قَدْ عَوَّدَكَ اللَّهُ فِي الدُّعَاءِ خَيْرًا، فَادْعُ لَنَا، فَقَالَ‏:‏ أَتُحِبُّ ذَلِكَ‏؟‏ قَالَ‏:‏ نَعَمْ، قَالَ‏:‏ فَرَفَعَ يَدَيْهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمْ يُرْجِعْهُمَا حَتَّى أَظَلَّتْ سَحَابَةٌ، فَسَكَبَتْ، فَمَلَأُوا مَا مَعَهُمْ، ثُمَّ ذَهَبْنَا نَنْظُرُ، فَلَمْ نَجِدْهَا جَاوَزَتِ الْعَسْكَرَ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ‏:‏ فِي وَضْعِ الْقَوْمِ عَلَى أَكْبَادِهِمْ مَا عَصَرُوا مِنْ فَرْثِ الإِبِلِ وَتَرْكِ أَمْرِ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِيَّاهُمْ بَعْدَ ذَلِكَ بِغَسْلِ مَا أَصَابَ ذَلِكَ مِنْ أَبْدَانِهِمْ دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ أَرْوَاثَ مَا يُؤْكَلُ لُحُومُهَا طَاهِرَةٌ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1383: Abdullah bin Muhammad bin Salm telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami, ia berkata. Ibnu Wahab telah menceritakan kepada kami, ia berkata. Amr bin Al Harits telah mengabarkan kepada kami sebuah hadits dari Sa'id bin Abu Hilal dari Nafi’ bin Jubair dai Ibnu Abbas, Seseorang yang bertanya kepada Umar bin Al Khalhthab, “Ceritakan kepada kami tentang masa-masa sulit.”Ia berkata, “Kami keluar menuju Tabuk pada saat cuaca sangat panas. Lalu kami tinggal di sebuat tempat. Di sana kami merasa sangat haus, hingga kami mengira bahwa leher kami akan putus. Hingga ketika seorang laki-laki berangkat mencari air, ia tidak kembali sampai kami mengira bahwa lehernya akan putus. Seorang laki-laki sampai menyembelih untanya lalu ia peras kotorannya, kemudian meminumya. Kemudian ia menaruh sisa di atas dadanya. Abu Bakr Ash-Shiddiq berkata. “Wahai Rasulullah! Sungguh, Allah telah menjadikanmu terbiasa memperoleh kebaikan dalam doa. Maka doakanlah kami!”. Beliau bertanya.“Apakah kamu menginginkan itu?". Ia menjawab, “Iya". Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya. Beliau tidak mengembalikan kedua tangan (pada posisi semula) sampai awan mulai mendung, lalu turunlah hujan. Maka mereka pun memenuhi apa-apa (wadah air) yang mereka miliki. Kemudian kami berangkat sambil melihat-lihat, ternyata kami tidak menemukan air hujan melewati batas (tanah yang didiami) para prajurit".273 Abu Hatim berkata, “Perbuatan kaum yang menaruh perasan kotoran unta di atas dada mereka, dan tidak ada perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk membasuh kotoran tadi dari badan mereka setelah peristiwa ini, merupakan dalil bahwa kotoran hewan yang halal di makan dagingnya itu suci.” 274 [35:2]

Shahih Ibnu Hibban #1384

صحيح ابن حبان ١٣٨٤: أَخْبَرَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ إِسْمَاعِيلَ، بِبُسْتَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ الْمُبَارَكِ، عَنْ هِشَامٍ، عَنِ ابْنِ سِيرِينَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ إِذَا لَمْ تَجِدُوا إِلاَّ مَرَابِضَ الْغَنَمِ، وَمَعَاطِنَ الإِبِلِ فَصَلُّوا فِي مَرَابِضِ الْغَنَمِ، وَلاَ تُصَلُّوا فِي مَعَاطِنِ الإِبِلِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1384: Ishaq bin Ibrahim bin Isma’il di Busta telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Suwaid bin Nashr telah menceritakan kami, ia berkata, Abdallah bin Al Mubarak telah mengabarkan kepada kami sebuah hadits dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian tidak menemukan (tempat) selain kandang kambing dan tempat menderumnya unta, maka shalatlah di kandang kambing. Dan janganlah shalat di tempat menderumnya unta”275 [39:4]

Shahih Ibnu Hibban #1385

صحيح ابن حبان ١٣٨٥: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ الْعَبْدِيُّ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ‏:‏ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي مَرَابِضِ الْغَنَمِ‏.‏أَبُو التَّيَّاحِ يَزِيدُ بْنُ حُمَيْدٍ الضُّبَعِيُّ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1385: Al Fadhl bin Al Hubbab telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Katsir Al Abdi telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Syu’bah telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Abu Ath-Tayyah dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melaksanakan shalat di kandang kambing276.” [8:5] Abu At-Tayyah, ia bernama Yazid bin Humaid Ad-Dhuba’i.

Shahih Ibnu Hibban #1386

صحيح ابن حبان ١٣٨٦: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي مَعْشَرٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ وَهْبِ بْنِ أَبِي كَرِيمَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحِيمِ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِي أُنَيْسَةَ، عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الأَنْصَارِيِّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ‏:‏ قَدِمَ أَعْرَابٌ مِنْ عُرَيْنَةَ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاجْتَوَوَا الْمَدِينَةَ، فَأَمَرَهُمْ أَنْ يَشْرَبُوا مِنْ أَلْبَانِهَا وَأَبْوَالِهَا، فَشَرِبُوا حَتَّى صَحُّوا، فَقَتَلُوا رُعَاتَهَا وَاسْتَاقُوا الإِبِلَ، فَبَعَثَ نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي طَلَبِهِمْ، فَأُتِيَ بِهِمْ، فَقَطَعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلَهُمْ وَسَمَرَ أَعْيُنَهُمْ‏.‏قَالَ عَبْدُ الْمَلِكِ لأَنَسٍ‏:‏ وَهُوَ يُحَدِّثُهُ بِكُفْرٍ أَوْ بِذَنْبٍ‏؟‏ قَالَ‏:‏ بِكُفْرٍ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1386: Al Husain bin Muhammad bin Abu Ma’syar telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Wahab bin Abu Karimah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Abu Abdurrahim dari Zaid bin Abu Anisah dari Thalhah bin Musharrif dari Yahya bin Sa’id Al Anshari dari Anas bin Malik, ia berkata, Beberapa orang Arab pedalaman dari Urainah277 datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Mereka tidak betah tinggal di Madinah karena terkena penyakit perut278. Lalu beliau menyuruh mereka untuk meminum air susu dan air kencing unta279. Mereka pun meminumnya hingga sembuh. Namun setelah itu mereka membunuh para penggembalanya dan mengambil air susu unta-unta tadi. Maka, Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus orang untuk mencari mereka, kemudian mereka didatangkan. Lalu beliau memotong tangan-tangan dan kaki-kaki mereka, serta mencelaki mata mereka dengan paku yang dipanaskan.” 280 Abdul Malik281 bertanya kepada Anas -yang saat itu menceritakan hadits ini kepadanya-, “(Itu Nabi lakukan) apakah karena kekufuran mereka, ataukah karena dosa mereka?”, la menjawab, “Karena kekufuran mereka.” 282 [35:2]

Shahih Ibnu Hibban #1387

صحيح ابن حبان ١٣٨٧: أَخْبَرَنَا الْخَلِيلُ بْنُ أَحْمَدَ ابْنُ بِنْتِ تَمِيمِ بْنِ الْمُنْتَصِرِ، بِوَاسِطَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ بَيَانٍ السُّكَّرِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ الأَزْرَقُ، عَنْ شَرِيكٍ، عَنْ سِمَاكٍ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ‏:‏ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَمَرَ الْعُرَنِيِّينَ أَنْ يَشْرَبُوا مِنْ أَبْوَالِ الإِبِلِ وَأَلْبَانِهَا‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1387: Al Khalil bin Ahmad bin Binti Tamim bin Al Muntashar di Wasith telah mengabarkan kepada kami283, ia berkata, Abdul Hamid bin Bayan As-Sukkari telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ishaq Al Azraq telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Syarik dari Simak dari Mu’awiyah bin Qurrah dari Anas bin Malik, “Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada orang- orang Urainah agar mereka meminum air kencing unta dan air susunya.” 284 [40:4]

Shahih Ibnu Hibban #1388

صحيح ابن حبان ١٣٨٨: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ بِسْطَامٍ، بِالْأُبُلَّةِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ التَّيْمِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا يَحْيَى الْقَطَّانُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ وَفْدَ عُرَيْنَةَ، قَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَاجْتَوَوَا الْمَدِينَةَ، فَبَعَثَهُمْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِي لِقَاحِهِ، فَقَالَ‏:‏ اشْرَبُوا مِنْ أَلْبَانِهَا، وَأَبْوَالِهَا، فَشَرِبُوا، حَتَّى صَحُّوا، وَسَمِنُوا، فَقَتَلُوا رَاعِي رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَاسْتَاقُوا الذَّوْدَ، وَارْتَدُّوا، فَبَعَثَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي آثَارِهِمْ، فَجِيءَ بِهِمْ، فَقَطَعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ وَسَمَلَ أَعْيُنَهُمْ، وَتَرَكَهُمْ فِي الرَّمْضَاءِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1388: Al Husain bin Ahmad bin Bistham di Ubullah telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ibrahim bin Muhammad At- Taimi telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Yahya Al Qaththan telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Syu’bah telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Qatadah dari Anas, Para utusan dari Urainah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Mereka tidak betah tinggal di Madinah karena terserang sakit pada perut mereka. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirimkan seekor unta perahan285 kepada mereka. Beliau bersabda, “Minumlah susu dan air kencingnya!”. Mereka pun meminumnya hingga sembuh dan berbadan gemuk. Lalu mereka membunuh penggembala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengambil air susu unta-untanya dan murtad. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mengirim orang untuk mencari jejak mereka. Lalu mereka pun didatangkan ke hadapan beliau. Kemudian beliau memotong tangan-tangan dan kaki mereka, mencungkil mata mereka, dan membuang mereka di sebuah tanah yang panas oleh terik matahari.” 287 [40:4]

Shahih Ibnu Hibban #1389

صحيح ابن حبان ١٣٨٩: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا غَسَّانُ بْنُ الرَّبِيعِ، عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ، عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ، عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَائِلٍ، عَنْ طَارِقِ بْنِ سُوَيْدٍ الْحَضْرَمِيِّ، قَالَ‏:‏ قُلْتُ‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ بِأَرْضِنَا أَعْنَابًا نَعْتَصِرُهَا، وَنَشْرَبُ مِنْهَا، قَالَ‏:‏ لاَ تَشْرَبْ قُلْتُ‏:‏ أَفَنَشْفِي بِهَا الْمَرْضَى‏؟‏ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ إِنَّمَا ذَلِكَ دَاءٌ، وَلَيْسَ بِشِفَاءٍ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1389: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ghassan bin Ar-Rabi’ telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Hammad bin Salamah dari Simak bin Harb dari Alqamah bin Wa'il dari Thariq bin Suwaid Al Hadhrami, ia berkata, Aku berkata, “Wahai Rasulullah! Sungguh, di bumi kami banyak anggur yang kami peras dan kami minum.’’ beliau bersabda, Jangan kau minum!'. Aku berkata, “Bukankah kami bisa menyembuhkan penyakit dengan perasan anggur itu?". Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, “Sungguh, itu adalah penyakit, bukan obat."288 [40:4]

Shahih Ibnu Hibban #1390

صحيح ابن حبان ١٣٩٠: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ عَلْقَمَةَ بْنَ وَائِلٍ، يُحَدِّثُ، عَنْ أَبِيهِ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ، أَنَّ سُوَيْدَ بْنَ طَارِقٍ سَأَلَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْخَمْرِ، وَقَالَ‏:‏ إِنَّا نَصْنَعُهَا، فَنَهَاهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ، فَقَالَ‏:‏ يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّهَا دَوَاءٌ، فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ إِنَّهَا لَيْسَتْ بِدَوَاءٍ، وَلَكِنَّهَا دَاءٌ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 1390: Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Amir Al Aqadi telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Syu’bah telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Simak bin Harb, ia berkata, Aku mendengar Alqamah bin Wa'il menceritakan dari ayahnya, Wa'il bin Hajar, bahwa Suwaid bin Thariq bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang khamr. Ia berkata, Sungguh, kami membuat khamr. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang hal itu. Ia berkata, Wahai Rasulullah! Sungguh, khamr itu obat.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Sungguh, ia bukan obat. Namun ia adalah penyakit'. 289 [35:2]