صحيح ابن خزيمة ١٣٨١: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ، حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، عَنْ عَطَاءٍ، ح وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ هِشَامٍ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ يَعْنِي ابْنَ عُلَيَّةَ، أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، عَنْ عَطَاءٍ قَالَ: سَمِعْتُ عُبَيْدَ بْنَ عُمَيْرٍ يُحَدِّثُ قَالَ: أَخْبَرَنِي مَنْ أُصَدِّقُ قَالَ: فَظَنَنْتُ أَنَّهُ يُرِيدُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: كَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ بِالنَّاسِ قِيَامًا شَدِيدًا، يَقُومُ بِالنَّاسِ، ثُمَّ يَرْكَعُ، ثُمَّ يَقُومُ، ثُمَّ يَرْكَعُ، فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ ثَلَاثُ رَكَعَاتٍ، فَرَكَعَ الثَّالِثَةَ ثُمَّ سَجَدَ، حَتَّى إِنَّ رِجَالًا يَوْمَئِذٍ لَيُغْشَى عَلَيْهِمْ، حَتَّى سِجَالِ الْمَاءِ لَيُصَبُّ عَلَيْهِمْ مِمَّا قَامَ بِهِمْ، يَقُولُ إِذَا كَبَّرَ: «اللَّهُ أَكْبَرُ» ، فَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ قَالَ: «سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ» ، فَلَمْ يَنْصَرِفْ حَتَّى تَجَلَّتِ الشَّمْسُ، فَقَامَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ، وَقَالَ: «إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ يُخَوِّفُكُمْ بِهِمَا، فَإِذَا كَسَفَا فَافْزَعُوا إِلَى اللَّهِ حَتَّى يَنْجَلِيَا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1381: Ya’qub bin Ibrabim menceritakan kepada kami, Ibnu Ulayyah menceritakan kepada kami, Ibnu Juraij menceritakan kepada kami dari Atha' (Ha') Muhammad bin Hisyam menceritakan kepada kami, Ismail -yaitu Ibnu Ulayyah- menceritakan kepada kami, Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami dari Atha', ia berkata: Aku mendengar Ubaid bin Umair menceritakan, ia berkata: Orang yang aku percaya mengabarkan kepada kami, ia berkata: Aku mengira bahwa yang ia maksud adalah Aisyah, dia berkata, "Ketika terjadi gerhana matahari di masa Rasulullah beliau shalat mengimami orang-orang sambil berdiri dalam waktu yang lama. Beliau mengimami orang-orang, kemudian ruku, lalu berdiri, kemudian ruku maka beliau ruku dengan dua ruku dan pada setiap satu rakaat tiga ruku. Selanjutnya beliau raku yang ketiga, lalu sujud sampai sampai beberapa orang pada saat itu jatuh pingsan hingga harus disirami air agar tersadar. Beliau ketika bertakbir mengucapkan, "Allahu Akbar," dan ketika mengangkat kepalanya, "Sami’allahu liman hamidah," serta beliau tidak berpaling sampai matahari terang kembali. Lalu beliau berdiri dengan memuji Allah serta mengagungkan-Nya dan berkata, "Sesungguhnya matahari dan bulan tidaklah mengalami gerhana karena kematian seseorang dan bukan pula karena hidupnya, akan tetapi keduanya adalah tanda kekuasaan Allah yang dengan keduanya Allah menakut-nakuti kamu, apabila keduanya mengalami gerhana maka bersegeralah kembali kepada Allah sampai keduanya terang kembali"
صحيح ابن خزيمة ١٣٨٢: وَفِي خَبَرِ عَبْدِ الْمَلِكِ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنْ جَابِرٍ: «سِتُّ رَكَعَاتٍ فِي أَرْبَعِ سَجَدَاتٍ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1382: Di dalam hadits Abdul Malik, dari Atha', dari Jabir. disebutkan, "Enam ruku dengan empat sujud."
صحيح ابن خزيمة ١٣٨٣: حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى، حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ سُفْيَانَ، حَدَّثَنَا حَبِيبٌ، عَنْ طَاوُسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَنَّهُ صَلَّى فِي كُسُوفٍ، فَقَرَأَ، ثُمَّ رَكَعَ، ثُمَّ قَرَأَ، ثُمَّ رَكَعَ، ثُمَّ قَرَأَ، ثُمَّ رَكَعَ، ثُمَّ قَرَأَ، ثُمَّ رَكَعَ، ثُمَّ سَجَدَ وَالْأُخْرَى مَثَلُهَا» .، قَالَ أَبُو بَكْرٍ: «قَدْ خَرَّجْتُ طُرُقَ هَذِهِ الْأَخْبَارِ فِي كِتَابِ الْكَبِيرُ، فَجَائِزٌ لِلْمَرْءِ أَنْ يُصَلِّيَ فِي الْكُسُوفِ كَيْفَ أَحَبَّ، وَشَاءَ مِمَّا فَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ عَدَدِ الرُّكُوعِ، إِنْ أَحَبَّ رَكَعَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ رُكُوعَيْنِ، وَإِنْ أَحَبَّ رَكَعَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ، وَإِنْ أَحَبَّ رَكَعَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ؛ لِأَنَّ جَمِيعَ هَذِهِ الْأَخْبَارِ صِحَاحٌ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهَذِهِ الْأَخْبَارُ دَالَّةٌ عَلَى أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي كُسُوفِ الشَّمْسِ مَرَّاتٍ لَا مَرَّةً وَاحِدَةً»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1383: Abu Musa menceritakan kepada kami, Yahya menceritakan kepada kami dari Sufyan, Habib menceritakan kepada kami dari Thawis, dari Ibnu Abbas, dari Nabi bahwa beliau shalat ketika terjadi gerhana. Beliau kemudian berdiri membaca surah lalu ruku, lantas berdiri membaca surah kemudian ruku, lalu berdiri membaca surah kemudian ruku, lalu berdiri membaca surah kemudian ruku, lalu sujud dan rakaat yang selanjutnya sama sepertinya. Abu Bakar berkata, "Aku telah meriwayatkan jalur periwayatan hadits ini di dalam kitab Al Kabir. Oleh Karena itu, seseorang boleh mengerjakan shalat gerhana dengan beberapa kali ruku yang dikehendakinya seperti yang dilakukan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu boleh melakukan ruku sebanyak dua kali setiap rakaat, atau tiga kali ruku setiap rakaat atau empat kali ruku setiap rakaat. Karena semua hadits ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan dari Nabi dan juga yang menjadi dalil bahwa Nabi telah mengerjakan shalat gerhana matahari beberapa kali dan bukan hanya sekali."
صحيح ابن خزيمة ١٣٨٤: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ، حَدَّثَنَا عَطَاءٌ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: انْكَسَفَتِ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَذَلِكَ يَوْمَ مَاتَ فِيهِ ابْنُهُ إِبْرَاهِيمُ ابْنُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَصَلَّى بِالنَّاسِ سِتَّ رَكَعَاتٍ فِي أَرْبَعِ سَجَدَاتٍ، كَبَّرَ، ثُمَّ قَرَأَ فَأَطَالَ الْقِرَاءَةَ، ثُمَّ رَكَعَ نَحْوًا مِمَّا قَامَ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ، فَقَرَأَ دُونَ الْقِرَاءَةِ الْأُولَى، ثُمَّ رَكَعَ نَحْوًا مِمَّا قَرَأَ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ، فَقَرَأَ دُونَ الْقِرَاءَةِ الثَّانِيَةِ، ثُمَّ رَكَعَ نَحْوًا مِمَّا قَرَأَ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ، ثُمَّ انْحَدَرَ فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ، ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ قَبْلَ أَنْ يَسْجُدَ لَيْسَ فِيهَا رَكْعَةٌ إِلَّا الَّتِي قَبْلَهَا أَطْوَلُ مِنَ الَّتِي بَعْدَهَا، إِلَّا أَنَّ رُكُوعَهُ نَحْوًا مِنْ قِيَامِهِ، ثُمَّ تَأَخَّرَ فِي صَلَاتِهِ فَتَأَخَّرَتِ الصُّفُوفُ مَعَهُ، ثُمَّ تَقَدَّمَ فَتَقَدَّمَتِ الصُّفُوفُ مَعَهُ، فَقَضَى الصَّلَاةَ وَقَدْ أَضَاءَتِ الشَّمْسُ، ثُمَّ قَالَ: «أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّمَا الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ، وَإِنَّهُمَا لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ بَشَرٍ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ شَيْئًا مِنْ ذَلِكِ، فَصَلُّوا حَتَّى تَنْجَلِيَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1384: Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Yahya menceritakan kepadaku, Abdul Malik menceritakan kepada kami, Atha' menceritakan kepada kami dari Jabir bin Abdidlah, ia berkata, "Terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu pada hari yang bertepatan dengan kematian Ibrahim anak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau shalat mengimami orang-orang enam ruku dengan empat sujud. Beliau bertakbir lalu membaca surah dengan memanjangkan bacaannya, lalu ruku seperti lamanya terdiri, kemudian mengangkat kepalanya dan membaca surah yang tidak seperti bacaannya yang pertama, lalu ruku seperti panjangnya bacaan, kemudian mengangkat kepalanya dan membaca surah yang tidak seperti bacaan yang kedua, lalu ruku seperti panjang bacaan, kemudian mengangkat kepalanya, lalu turun kebawah dan kali dengan dua sujud, kemudian berdiri dan shalat dengan tiga kali ruku sebelum sujud yang tidak terdapat padanya satu rakaat kecuali yang sebelumnya lebih panjang dari yang sesudahnya namun lama rukunya sama dengan lama berdirinya. Setelah itu beliau mundur ke belakang di dalam shalatnya maka barisan yang bersamanya juga ikut mimdur ke telakang, lalu beliau maju ke depan dan begitu pula barisan yang bersamanya ikut maju ke depan. Shalat selesai dikenakan bertepatan dengan matahari bersinar kembali, lalu beliau berkata, 'Wahai manusia, sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah dan keduanya tidak terjadi gerhana karena kematian manusia, apabila kamu melihat sesuatu hal tersebut maka shalatlah sampai terang kembali.'."
صحيح ابن خزيمة ١٣٨٥: حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي يُونُسُ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: خَسَفَتِ الشَّمْسُ فِي حَيَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ، فَقَامَ وَكَبَّرَ وَصَفَّ النَّاسَ وَرَاءَهُ، فَقَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِرَاءَةً طَوِيلَةً، ثُمَّ كَبَّرَ، فَرَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلًا، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ، فَقَالَ: «سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ» ، ثُمَّ قَامَ فَقَرَأَ قِرَاءَةً طَوِيلَةً، هِيَ أَدْنَى مِنَ الْقِرَاءَةِ الْأُولَى، ثُمَّ كَبَّرَ فَرَكَعَ رُكُوعًا طَوِيلًا، هُوَ أَدْنَى مِنَ الرُّكُوعِ الْأَوَّلِ، ثُمَّ قَالَ: «سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ» ، ثُمَّ فَعَلَ فِي الرَّكْعَةِ الْأَخِيرَةِ مِثْلَ ذَلِكَ، فَاسْتَكْمَلَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ وَأَرْبَعَ سَجَدَاتٍ، وَانْجَلَتِ الشَّمْسُ قَبْلَ أَنْ يَنْصَرِفَ، ثُمَّ قَامَ فَخَطَبَ النَّاسَ، فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ، ثُمَّ قَالَ: «إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يُخْسَفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ، وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلَاةِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1385: Yunus bin Abdul A’la menceritakan kepada kami, Ibnu Wahab mengabarkan kepada kami, Yunus mengabarkan kepadaku dari bin Syihab, dari Urwah bin Az-Zubair, dari Aisyah, ia berkata, "Ketika terjadi gerhana matahari di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau ke luar menuju masjid, lalu berdiri untuk shalat dan tertakbir dan orang-orang membuat barisan di belakangnya. Rasulullah membaca surah dengan bacaan yang panjang, lalu bertakbir dan ruku dengan ruku yang lama, kemudian mengangkat kepalanya dan mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah Rabbana walakal hamd", lalu berdiri dan membaca bacaan yang panjang, yaitu yang lebih pendek dari bacaan pertama, kemudian bertakbir dan ruku dengan ruku yamg lama, yaita yang lebih pendek dari ruku yang pertama, lalu mengucapkan 'Sami’allahu liman hamidah Rabbana walakal hamd' kemudian beliau melakukan seperti itu pada rakaat yang terakhir hingga sempurna empat ruku dan empat sujud dan matahari bersinar kembali sebelum beliau teraling (bergerak dari tempatnya). Setelah itu beliau berdiri dan berkhutbah dihadapan orang-orang dengan memuji pujian yang layak bagi Allah, kemudian berkata, "Sesungghnya matahari dan bulan adalah dua tanda kekuasaan Allah yang keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau hidupnya seseorang, apabila kamu melihat keduanya terjadi maka segeralah mengerjakan shalat "
صحيح ابن خزيمة ١٣٨٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، ثنا أَبُو نُعَيْمٍ، ثنا زُهَيْرٌ، عَنِ الْحَسَنِ بْنِ الْحُرِّ، حَدَّثَنِي الْحَكَمُ، عَنْ رَجُلٍ يُدْعَى الْحَنَشَ، عَنْ عَلِيٍّ، ح، وَثنا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، وَيُوسُفُ بْنُ مُوسَى قَالَا: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ، حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ، حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الْحُرِّ، حَدَّثَنِي الْحَكَمُ، عَنْ رَجُلٍ يُدْعَى حَنَشًا، عَنْ عَلِيٍّ قَالَ: مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى - وَهَذَا حَدِيثُ أَحْمَدَ - قَالَ: كَسَفَتِ الشَّمْسُ فَصَلَّى عَلِيٌّ بِالنَّاسِ، بَدَأَ فَقَرَأَ بِـ يس أَوْ نَحْوِهَا، ثُمَّ رَكَعَ نَحْوًا مِنْ قَدْرِ السُّورَةِ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ، فَقَالَ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، ثُمَّ قَامَ قَدْرَ السُّورَةِ يَدْعُو، وَيُكَبِّرُ، ثُمَّ رَكَعَ قَدْرَ قِرَاءَتِهِ أَيْضًا، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ، وَقَالَ: ثُمَّ قَامَ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ، فَفَعَلَ كَفِعْلِهِ فِي الرَّكْعَةِ الْأُولَى، ثُمَّ حَدَّثَهُمْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ كَذَلِكَ يَفْعَلُ " قَالَ أَبُو بَكْرٍ فِي هَذَا الْخَبَرِ: إِنَّهُ رَكَعَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ مِثْلُ خَبَرِ طَاوُسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 1386: Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami, Abu Na’im menceritakan kepada kami, Zuhair menceritakan kepada kami dari Al Hasan bin Al Hur, Al Hakam menceritakan kepadaku dari seorang pria yang bejulukan Al Hanasy, dari Ali (Ha') Muhammad bin Yahya dan Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Ahmad bin Yunus menceritakan kepada kami, Zuhair menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Al Hur menceritakan kepada kami, Al Hakam menceritakan kepadaku, Al Hakam menceritakan kepada kami dari seorang laki-laki yang bejulukan Hanasy, dari Ali, Muhammad.bin Yahya mengatakan -ini adalah hadits Ahmad-, ia berkata, "Ketika tejadi gerhana matahari dan Ali shalat mengimami orang-orang, ia memulai dengan membaca surah Yaasiin atau yang sama sepertinya, lalu ruku seperti panjang bacaannya, kemudian mengangkat kepalanya dan mengucapkan, "Sami'allahu liman hamidah", lalu berdiri sepanjang bacaan surah dan berdoa serta bertakbir, kemudian ruku panjang bacaannya, lalu menyebutkan haditsnya dan berkata, "Kemudian Ali berdiri pada rakaat yang kedua dan mengejakan seperti apa yang dikejakannya pada rakaat yang pertama, lalu menceritakan kepada mereka bahwa begitulah yang telah dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Abu Bakar berkata, "Di dalam hadits ini terdapat keterangan bahwa beliau ruku empat kali ruku pada setiap rakaat seperti hadits riwayat Thawus, dari Ibnu Abbas."
صحيح ابن خزيمة ١٣٨٧: حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى، ثنا جَرِيرٌ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: «انْكَسَفَتِ الشَّمْسُ يَوْمًا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيُصَلِّيَ، فَقَامَ حَتَّى لَمْ يَكَدْ يَرْكَعُ، ثُمَّ رَكَعَ حَتَّى لَمْ يَكَدْ يَرْفَعُ رَأْسَهُ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ، وَلَمْ يَكَدْ يَسْجُدُ، ثُمَّ سَجَدَ وَلَمْ يَكَدْ يَرْفَعُ رَأْسَهُ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَلَمْ يَكَدْ يَسْجُدُ، ثُمَّ سَجَدَ فَلَمْ يَكَدْ يَرْفَعُ رَأْسَهُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 1387: Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, Jarir menceritakan kepada kami dari Atha' bin As-Sa'ib, dari ayahnya, dari Abdullah bin Amr, ia berkata, "Pada suatu hari di zaman Rasulullah terjadi gerhana matahari, maka Rasulullah berdiri untuk shalat. Beliau berdiri sampai seakan-akan tidak akan ruku, lalu ruku sampai seakan-akan tidak akan mengangkat kepalanya, kemudian mengangkat kepalanya sampai seakan-akan tidak akan sujud, lalu sujud sampai seakan-akan tidak mengangkat kepalanya, kemudian mengangkat kepalanya sampai seakan-akan tidak akan sujud, lalu sujud sampai seakan-akan tidak akan mengangkat kepalanya."
صحيح ابن خزيمة ١٣٨٨: ثنا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَخْزُومِيُّ، ثنا سُفْيَانُ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عَمْرَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ بِطُولِهِ فِي صَلَاةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْكُسُوفِ، وَقَالَ فِي الْخَبَرِ: «ثُمَّ سَجَدَ فَأَطَالَ السُّجُودَ، ثُمَّ رَفَعَ، ثُمَّ سَجَدَ سُجُودًا دُونَ السُّجُودِ الْأَوَّلِ» ، ثُمَّ ذَكَرَ بَاقِي الْحَدِيثِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1388: Sa’id bin Abdurrahman Al Makhzumi menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Yahya bin Sa’id, dari Umarah, dari Aisyah, lalu menyebutkan hadits secara sempurna tentang shalat Nabi ketika terjadi gerhana matahari, dan ia berkata di dalam hadits, "Lalu beliau sujud dengan memanjangkan sujud, kemudian mengangkat kepala, lalu sujud dengan sujud yang lebih pendek dari sujud pertama." Ia kemudian menyebutkan sisa dari haditsnya.
صحيح ابن خزيمة ١٣٨٩: نا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عُقْبَةَ، نا سُفْيَانُ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ مِثْلَهُ
Shahih Ibnu Khuzaimah 1389: Sa’id bin Abdurrahman bin Uqbah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah .dengan redaksi yang serupa.
صحيح ابن خزيمة ١٣٩٠: ثنا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى، ثنا جَرِيرٌ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: " انْكَسَفَتِ الشَّمْسُ يَوْمًا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيُصَلِّيَ، فَقَامَ حَتَّى لَمْ يَكَدْ أَنْ يَرْكَعَ، ثُمَّ رَكَعَ حَتَّى لَمْ يَكَدْ يَرْفَعُ رَأْسَهُ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَلَمْ يَكَدْ أَنْ يَسْجُدَ، ثُمَّ سَجَدَ فَلَمْ يَكَدْ أَنْ يَرْفَعَ رَأْسَهُ، فَجَعَلَ يَنْفُخُ وَيَبْكِي، وَيَقُولُ: «رَبِّ، أَلَمْ تَعِدْنِي أَنْ لَا تُعَذِّبَهُمْ وَأَنَا فِيهِمْ؟ رَبِّ، أَلَمْ تَعِدْنِي أَنْ لَا تُعَذِّبَهُمْ وَنَحْنُ نَسْتَغْفِرُكَ؟» ، فَلَمَّا صَلَّى رَكْعَتَيْنِ انْجَلَتِ الشَّمْسُ، فَقَامَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ، وَقَالَ: «إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ فَإِذَا انْكَسَفَا فَافْزَعُوا إِلَى ذَكَرِ اللَّهِ» ، ثُمَّ قَالَ: " لَقَدْ عُرِضَتْ عَلَيَّ الْجَنَّةُ حَتَّى لَوْ شِئْتُ تَعَاطَيْتُ قِطْفًا مِنْ قُطُوفُهَا، وَعُرِضَتْ عَلَيَّ النَّارُ فَجَعَلْتُ أَنْفُخُهَا، فَخِفْتُ أَنْ يَغْشَاكُمْ، فَجَعَلْتُ أَقُولُ: رَبِّ، أَلَمْ تَعِدْنِي أَنْ لَا تُعَذِّبَهُمْ وَأَنَا فِيهِمْ؟ رَبِّ، أَلَمْ تَعِدْنِي أَلَا تُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ؟، قَالَ: فَرَأَيْتُ فِيهَا الْحِمْيَرِيَّةَ السَّوْدَاءَ الطَّوِيلَةَ صَاحِبَةَ الْهِرَّةِ، كَانَتْ تَحْبِسُهَا فَلَمْ تُطْعِمْهَا وَلَمْ تَسْقِهَا وَلَا تَتْرُكُهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ، فَرَأَيْتُهَا كُلَّمَا أَدْبَرَتْ نَهَشَتْهَا، وَكُلَّمَا أَقْبَلَتْ نَهَشَتْهَا فِي النَّارِ، وَرَأَيْتُ صَاحِبَ السِّبْتِيَّتَيْنِ أَخًا بَنِي دُعْدُعٍ، يُدْفَعُ فِي النَّارِ بِعَصًا ذِي شُعْبَتَيْنِ، وَرَأَيْتُ صَاحِبَ الْمِحْجَنِ فِي النَّارِ الَّذِي كَانَ يَسْرِقُ الْحَاجَّ بِمِحْجَنِهِ، وَيَقُولُ: إِنِّي لَا أَسْرِقُ إِنَّمَا يَسْرِقُ الْمِحْجَنُ، فَرَأَيْتُهُ فِي النَّارِ مُتَّكِئًا عَلَى مِحْجَنِهِ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 1390: Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, Jarir menceritakan kepada kami, dari Atha' bin As-Sa'ib, dari ayahnya, dari Abdullah bin Amr, ia berkata: Pada suatu hari di zaman Rasulullah terjadi gerhana matahari, maka Rasulullah berdiri untuk mengerjakan shalat. Beliau kemudian berdiri sampai seakan-akan tidak akan ruku, lalu ruku sampai seakan-akan tidak akan mengangkat kepalanya, kemudian mengangkat kepalanya sampai seakan-akan tidak akan Sujud, lalu sujud sampai seakan-akan tidak akan mengangkat kepalanya, kemudian mengangkat kepalanya sampai seakan-akan tidak akan sujud, lantas sujud sampai seakan-akan tidak akan mengangkat kepalanya. Setelah itu beliau menghembuskan nafas dan menangis, beliau berdoa, "Ya Allah, bukankah Engkau telah menjanjikan kepadaku agar tidak mengadzab mereka sementara aku berada di tengah-tengah mereka? Tuhanku bukankah Engkau telah menjanjikan aku untuk tidak mengadzab mereka sedang kami memohon ampunan kepada-Mu?" Takala beliau selesai shalat dua rakaat maka matahari terang kembali, maka beliau berdiri dan memuji Allah serta mengagungkan-Nya dan berkata, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah, apabila keduanya mengalami gerhana maka segeralah berdzikir kepada Allah" Setelah itu beliau berkata, "Diperlihatkan kepadaku surga sehingga jika aku menghendaki niscaya aku akan memetik satu tandan dari tandan-tandan yang ada di dalamnya. Aku juga diperlihatkan neraka maka aku menghembuskannya karena aku takut akan menimpamu semua sehingga aku mengucapkan, 'Ya Tuhanku, bukankah Engkau telah menjanjikan kepadaku untuk tidak mengadzab mereka sementara aku berada di tengah-tengah mereka? Tuhanku, bukankah Engkau berjanji untuk tidak mengadzab mereka sedang mereka meminta ampun kepada-Mu?'." Beliau berkata, "Aku melihat di dalamnya seorang perempuan hitam yang tinggi dari Humairiyyah pemilik kucing yang dikurungnya tanpa diberi makan serta tidak menuntunnya atau membiarkannya memakan serangga. Aku melihat dirinya tatkala menghadap kebelakang kucing itu menggigitnya dan takala menghadap kedepan iapun menggigitnya di dalam api neraka. Aku juga melihat sahabat orang Yahudi sekutu bani Da’da’ yang diceburkan kedalam neraka dengan tongkat yang memiliki dua cabang, serta aku melihat di neraka pemilik tongkat yang bengkok yang selalu mencuri barang-barang jamaah haji dengan tongkat bengkoknya, ia berkata, 'Aku tidak mencuri akan tetapi yang mencuri adalah tongkat bengkok ini,' maka aku melihatnya sedang bersandar pada tongkat bengkoknya."