سنن الدارقطني ٨٦١: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْبَزَّازُ , ثنا بِشْرُ بْنُ مَطَرٍ , نا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ , عَنْ أَبِي الزِّنَادِ , حَدَّثَنِي آلُ جَرْهَدٍ , عَنْ جَرْهَدٍ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِهِ وَهُوَ فِي الْمَسْجِدِ وَعَلَيْهِ بُرْدَةٌ قَدِ انْكَشَفَتْ فَخِذُهُ , فَقَالَ: «إِنَّ الْفَخِذَ عَوْرَةٌ».
Sunan Daruquthni 861: Ya'qub bin Ibrahim Al Bazzaz menceritakan kepada kami, Bisyr bin Mathar menceritakan kepada kami, Sufyah bin Uyainah mengabarkan kepada kami, dari Abu Az-Zanad, keluarga Jarhad menceritakan kepadaku, dari Jarhad: "Bahwa Nabi SAW melewatinya ketika ia di masjid, saat itu ia tengah mengenakan sorban dan pahanya tersingkap, maka beliau bersabda, 'Sesungguhnya paha adalah aurat."
Grade
سنن الدارقطني ٨٦٢: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْبَزَّازُ , ثنا بِشْرُ بْنُ مَطَرٍ , نا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ , عَنْ أَبِي النَّضْرِ , عَنْ زُرْعَةَ بْنِ مُسْلِمٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ
Sunan Daruquthni 862: Ya'qub bin Ibrahim Al Bazzaz menceritakan kepada kami, Bisyr bin Mathar menceritakan kepada kami, Sufyan bin Uyainah mengabarkan kepada kami, dari Abu An-Nadhr, dari Zur'ah bin Muslim, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi SAW, seperti itu.
Grade
سنن الدارقطني ٨٦٣: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا أَحْمَدُ بْنُ مَنْصُورِ بْنِ رَاشِدٍ , نا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ , ثنا ابْنُ جُرَيْجٍ , أَخْبَرَنِي حَبِيبُ بْنُ أَبِي ثَابِتٍ , عَنْ عَاصِمِ بْنِ ضَمْرَةَ , عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَكْشِفْ عَنْ فَخِذِكَ فَإِنَّ الْفَخِذَ مِنَ الْعَوْرَةِ»
Sunan Daruquthni 863: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Manshur bin Rasyid mengabarkan kepada kami, Rauh bin Ubadah mengabarkan kepada kami, Ibnu Juraij menceritakan kepada kami, Habib bin Abu Tsabit mengabarkan kepadaku, dari Ashim bin Dhamrah, dari Ali bin Abu Thalib RA, ia berkata, "Rasulullah SAW berkata kepadaku, Janganlah engkau menyingkapkan pahamu, karena sesungguhnya paha itu termasuk aurat."
Grade
سنن الدارقطني ٨٦٤: وَحَدَّثَنَا أَبُو عُثْمَانَ سَعِيدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَحْمَدَ الْحَنَّاطُ , ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ يُونُسَ السَّرَّاجُ , ثنا عَبْدُ الْمَجِيدِ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ أَبِي رَوَّادٍ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ , عَنْ عَاصِمِ بْنِ ضَمْرَةَ , عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , قَالَ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَكْشِفْ عَنْ فَخِذِكَ وَلَا تَنْظُرْ إِلَى فَخِذِ حَيٍّ وَلَا مَيِّتٍ»
Sunan Daruquthni 864: Abu Utsman Sa'id bin Muhammad bin ahmad Al Hannath menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Yunus As-Sarraj menceritakan kepada kami, Abdul majid bin Abdul Aziz bin Abu Rawwad menceritakan kepada kami, dari Ibnu Juraij, dari Habib bin Abu Tsabit, dari Ashim bin Dhamrah, dari Ali bin Abu Thalib RA, ia berkata, "Rasulullah SAW berkata kepadaku, ''Janganlah engkau menyingkapkan pahamu dan janganlah engkau melihat paha orang yang hidup maupun yang mati'."
سنن الدارقطني ٨٦٥: ثنا دَعْلَجُ بْنُ أَحْمَدَ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ الصَّائِغُ بِمَكَّةَ , حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ وَهُوَ خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ الْمَكِّيُّ , نا إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , ثنا الْحَسَنُ بْنُ زَيْدٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ , قَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْجَبَائِرِ يَكُونُ عَلَى الْكَسِيرِ كَيْفَ يَتَوَضَّأُ صَاحِبُهَا وَكَيْفَ يَغْتَسِلُ إِذَا أَجْنَبَ؟ , قَالَ: «يَمْسَحَانِ بِالْمَاءِ عَلَيْهَا فِي الْجَنَابَةِ وَالْوُضُوءِ» , قُلْتُ: فَإِنْ كَانَ فِي بَرْدٍ يَخَافُ عَلَى نَفْسِهِ إِذَا اغْتَسَلَ؟ , قَالَ: «يَمُرُّ عَلَى جَسَدِهِ» , وَقَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ {وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا} [النساء: 29] «وَيَتَيَمَّمُ إِذَا خَافَ».
Sunan Daruquthni 865: Da'laj bin Ahmad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ali bin Zaid AshShaigh menceritakan kepada kami di Makkah, Abu Al Walid, yakni Khalid bin bin Yazid Al Makki menceritakan kepada kami, Ishaq bin Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Al Husain bin Ali bin Abu Thalib RA mengabarkan kepada kami, Al Hasan bin Zaid menceritakan kepada kami, dari ayahnya, dari Ali bin Abu Thalib, ia menuturkan, "Aku tanyakan kepada Rasulullah SAW tentang perban yang dibalutkan pada anggota tubuh yang patah, bagaimana penyandangnya berwudhu dan bagaimana ia mandi bila junub? Beliau bersabda, 'Diusap dengan air pada bagian atasnya ketika (mandi) junub dan wudhu.' Aku tanyakan lagi, 'Bagaiman bila dalam (cuaca) dingin sehingga mengkhawatirkan (keselamatan) dirinya?' Beliau bersabda, 'Dialirkan pada tubuhnya.' Lalu Rasulullah SAW membacakan ayat, 'Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.' (Qs. An-Nisaa' [4]: 29) (lalu bersabda), Ia boleh bertayammum bila merasa khawatir (terhadap keselamatan dirinya).
Grade
سنن الدارقطني ٨٦٦: ثنا دَعْلَجُ بْنُ أَحْمَدَ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ , نا أَبُو الْوَلِيدِ , نا إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الْمَوَالِ , عَنِ الْحَسَنِ بْنِ زَيْدٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ. أَبُو الْوَلِيدِ خَالِدُ بْنُ يَزِيدَ الْمَكِّيُّ ضَعِيفٌ
Sunan Daruquthni 866: Da'laj bin Ahmad menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ali bin Zaid mengabarkan kepada kami, Abu Al Walid mengabarkan kepada kami, Ishaq bin Abdullah mengabarkan kepada kami, Abdurrahman bin Abu Al Awal menceritakan kepada kami, dari Al Hasan bin Zaid, dari ayahnya, dari Ali bin Abu Thalib, dari Nabi SAW, seperti itu. Abu Al Walid Khalid bin Yazid Al Makki lemah.
سنن الدارقطني ٨٦٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْفَارِسِيُّ , ثنا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ , أنا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , عَنْ إِسْرَائِيلَ بْنِ يُونُسَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ خَالِدٍ , عَنْ زَيْدِ بْنِ عَلِيٍّ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , قَالَ: انْكَسَرَ إِحْدَى زَنْدَيَّ فَسَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَنِي «أَنْ أَمْسَحَ عَلَى الْجَبَائِرِ». عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ الْوَاسِطِيُّ مَتْرُوكٌ
Sunan Daruquthni 867: Muhammad bin Isma'il Al Farisi menceritakan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq memberitahukan kepada kami, dari Israil bin Yunus, dari Amr bin Khalid, dari Zaid bin Ali, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Ali bin Abu Thalib RA, ia menuturkan, "Sebelah lengan bawahku remuk (lalu diperban), lalu aku bertanya kepada Rasulullah SAW, maka beliau pun menyuruhku agar mengusap perbannya." Amr bin Khalid adalah Abu Khalid Al Wasithi, ia matruk (haditsnya ditinggalkan).
Grade
سنن الدارقطني ٨٦٨: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الصَّفَّارُ , نا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْوَرَّاقُ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ أَبَانَ بْنِ عِمْرَانَ , ثنا سَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ , نا إِسْرَائِيلُ , نا عَمْرِو بْنِ خَالِدٍ , بِإِسْنَادِهِ مِثْلَهُ
Sunan Daruquthni 868: Isma'il bin Muhammad Ash-Shaffar menceritakan kepada kami, Ja'far bin Muhammad Al Warraq mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Aban bin Imran menceritakan kepada kami, Sa'id bin Salim menceritakan kepada kami, Israil mengabarkan kepada kami, Amr bin Khalid menceritakan kepada kami, dengan isnadnya, seperti itu.
سنن الدارقطني ٨٦٩: حَدَّثَنَا أَبُو شَيْبَةَ عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ جَعْفَرٍ الْخُوَارِزْمِيُّ , ثنا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ , نا أَبُو حَفْصٍ الْأَبَّارُ , عَنْ أَبَانَ بْنِ أَبِي عَيَّاشٍ , عَنْ مُجَاهِدٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْحَائِطِ تُلْقَى فِيهِ الْعَذِرَةُ وَالنَّتْنُ , قَالَ: «إِذَا سُقِيَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَصَلِّ فِيهِ»
Sunan Daruquthni 869: Abu Syaibah Abdul Aziz bin Ja'far Al Khawarizmi menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Arafah menceritakan kepada kami, Abu Hafsh Al Abbar mengabarkan kepada kami, dari Aban bin Abu Ayyasy, dari Mujahid, dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW tentang kebun yang menjadi tempat pembuangan kotoran, beliau bersabda, "Bila telah disiram tiga kali, maka shalatlah di sana."
Grade
سنن الدارقطني ٨٧٠: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ نُوحٍ الْجُنْدِيسَابُورِيُّ , نا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ , نا ابْنُ فُضَيْلٍ , عَنْ أَبَانَ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , أَنَّهُ سُئِلَ عَنْ هَذِهِ الْحِيطَانِ الَّتِي تُلْقَى فِيهَا هَذِهِ الْعَذِرَاتُ وَهَذَا الزَّبَلُ أَيُصَلَّى فِيهَا؟ , قَالَ: «إِذَا سُقِيَتْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَصَلِّ فِيهَا» , وَرَفَعَ ذَلِكَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. اخْتَلَفَا فِي الْإِسْنَادِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ
Sunan Daruquthni 870: Muhammad bin Nuh Al Jundaisaburi menceritakan kepada kami, Harun bin Ishaq mengabarkan kepada kami, Ibnu Fudhail mengabarkan kepada kami, dari Aban, dari Natl', dari Ibnu Umar: "Bahwa ia ditanya tentang kebun-kebun ini yang bisa digunakan sebagai tempat pembuangan kotoran dan sampah-sampah itu, apakah boleh shalat di sana? Ia menjawab, 'Bila telah disiram tiga kali, maka shalatlah di sana.' Ia memarfukannya kepada Nabi SAW." Ada perbedaan di dalam isnadnya, wallahu a lam.