سنن الدارقطني

Sunan Daruquthni

Sunan Daruquthni #501

سنن الدارقطني ٥٠١: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , وَأَبُو بَكْرِ بْنُ مُجَاهِدٍ الْمُقْرِئُ قَالَا: نا سَعْدَانُ بْنُ نَصْرٍ , نا أَبُو بَدْرٍ , عَنْ أَبِي سَلَمَةَ الْجُهَنِيِّ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ غَالِبٍ , عَنْ عَطَاءٍ , عَنْ عَائِشَةَ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «كَانَ يُقَبِّلُ بَعْضَ نِسَائِهِ ثُمَّ لَا يُحْدِثُ وُضُوءًا». قَوْلُهُ: عَبْدُ اللَّهِ بْنُ غَالِبٍ وَهْمٌ وَإِنَّمَا أَرَادَ غَالِبَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ وَهُوَ مَتْرُوكٌ , وَأَبُو سَلَمَةَ الْجُهَنِيُّ هُوَ خَالِدُ بْنُ سَلَمَةَ ضَعِيفٌ , وَلَيْسَ بِالَّذِي يَرْوِي عَنْهُ زَكَرِيَّا بْنُ أَبِي زَائِدَةَ

Sunan Daruquthni 501: Abu Bakar An-Naisaburi dan Abu Bakar bin Mujahid Al Muqri" menceritakan kepada kami, keduanya mengatakan: Sa'dan bin Nashr mengabarkan kepada kami, Abu Badr mengabarkan kepada kami, dari Abu Salamah Al Juhani, dari Abdullah bin Ghalib, dari Atha', dari Aisyah: "Bahwa Nabi SAW mencium salah seorang istrinya, lalu (hal itu) tidak membatalkan wudhu." Ucapan perawi: "Abdulalh bin Ghalib" adalah asumsi (perkiraan), karena yang dimaksud adalah Ghalib bin Ubaidullah, dan ia matruk (haditsnya ditinggalkan). Abu Salamah Al Juhani adalah Khalid bin Salamah, ia lemah, dan bukan yang diriwayatkan darinya oleh Zakariyya bin Abu Zaidah.

Grade

Sunan Daruquthni #502

سنن الدارقطني ٥٠٢: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُبَشِّرٍ , نا أَحْمَدُ بْنُ سِنَانٍ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ , نا سُفْيَانُ , عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ الْجَزَرِيِّ , عَنْ عَطَاءٍ , قَالَ: «لَيْسَ فِي الْقُبْلَةِ وُضُوءٌ»

Sunan Daruquthni 502: Muhamad bin Mubasysyir menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sinan mengabarkan kepada kami, Abdurrahman mengabarkan kepada kami, Sufyan mengabarkan kepada kami, dari Abdul karim Al Jazari, dari Atha‘ ia mengatakan, "Ciuman tidak mewajibkan wudhu."

Grade

Sunan Daruquthni #503

سنن الدارقطني ٥٠٣: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ صَالِحٍ الْبُخَارِيُّ , نا حَامِدُ بْنُ سَهْلٍ الْبُخَارِيُّ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُوسَى , نا عِيسَى بْنُ يُونُسَ , عَنْ مَعْمَرٍ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ أَبِي سَلَمَةَ , عَنْ عُرْوَةَ , عَنْ عَائِشَةَ , قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «يُقَبِّلُ وَهُوَ صَائِمٌ ثُمَّ يُصَلِّي وَلَا يَتَوَضَّأُ». هَذَا خَطَأٌ مِنْ وُجُوهٍ

Sunan Daruquthni 503: Ahmad bin Syu'aib bin Shalih Al Bukhari menceritakan kepada kami, Hamid bin Sahl Al Bukhari mengabarkan kepada kami, Isma'il bin Musa mengabarkan kepada kami, Isa bin Yunus mengabarkan kepada kami, dari Ma'mar, dari Az-Zuhri, dari Abu Salamah, dari Urwah, dari Aisyah, ia mengatakan, "Nabi SAW mencium (istrinya) padahal beliau sedang berpuasa, lalu beliau shalat dan tidak berwudhu lagi." Ini salah dari berbagai sisi.

Grade

Sunan Daruquthni #504

سنن الدارقطني ٥٠٤: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْوَكِيلُ , نا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ , ثنا هُشَيْمٌ , عَنِ الْحَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ , عَنْ عَطَاءٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , وَالْأَعْمَشِ , عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , «أَنَّهُ كَانَ لَا يَرَى فِي الْقُبْلَةِ وُضُوءًا»

Sunan Daruquthni 504: Ahmad bin Abdullah bin Muhammad Al Wakil menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Arafah mengabarkan kepada kami, Husyaim menceritakan kepada kami, dari Al Hajjaj bin Arthah, dari Atha‘ dari Ibnu Abbas. Dan Al A'masy dari Habib bin Abu Tsabit, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa ia tidak memandang wajibnya wudhu karena mencium.

Grade

Sunan Daruquthni #505

سنن الدارقطني ٥٠٥: حَدَّثَنَا ابْنُ مُبَشِّرٍ , نا أَحْمَدُ بْنُ سِنَانٍ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ , عَنْ هُشَيْمٍ , عَنِ الْأَعْمَشِ , عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: «لَيْسَ فِي الْقُبْلَةِ وُضُوءٌ». صَحِيحٌ

Sunan Daruquthni 505: Ibnu Mubasysyir menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sinan mengabarkan kepada kami, Abdurrahman mengabarkan kepada kami, dari Husyaim, dari Al A'masy, dari Habib bin Tsabit, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas, ia mengatakan, "Tidak ada kewajiban wudhu karena mencium." Shahih.

Grade

Sunan Daruquthni #506

سنن الدارقطني ٥٠٦: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي دَاوُدَ , نا سَلَمَةُ بْنُ شَبِيبٍ , وَحَوْثَرَةُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمِنْقَرِيُّ , ح وَحَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا عَلِيُّ بْنُ شُعَيْبٍ , وَيَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ , وَمُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ بْنِ كَرَامَةَ , قَالُوا: نا أَبُو أُسَامَةَ , عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ , عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , عَنْ عَائِشَةَ , قَالَتِ: افْتَقَدْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ مِنَ الْفِرَاشِ , فَالْتَمَسْتُهُ بِيَدِي فَوَقَعَتْ يَدَيْ عَلَى قَدَمَيْهِ وَهُمَا مُنْتَصِبَانِ فَسَمِعْتُهُ , يَقُولُ: «أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ , وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ , وَبِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي مَدْحَتَكَ وَثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ». هَذَا لَفْظُ ابْنِ كَرَامَةَ , وَقَالَ ابْنُ أَبِي دَاوُدَ: بِمُعَافَاتِكَ مِنْ غَضَبِكَ. تَابَعَهُ عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ , عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ. وَخَالَفَهُمْ وُهَيْبٌ , وَمُعْتَمِرٌ , وَابْنُ نُمَيْرٍ , فَرَوَوْهُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ , وَقَالُوا: عَنِ الْأَعْرَجِ , عَنْ عَائِشَةَ , وَلَمْ يَذْكُرُوا أَبَا هُرَيْرَةَ

Sunan Daruquthni 506: Abdullah bin Abu Daud menceritakan kepada kami, Salamah bin Syu'aib dan Hautsarah bin Muhammad Al Minqari mengabarkan kepada kami {h}, Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Ali bin Syu'aib, Ya'qub bin Ibrahim dan Muhammad bin Utsman bin Karamah mengabarkan kepada kami, mereka mengatakan: Abu Usamah menceritakan kepada kami, dari Ubaidullah bin Umar, dari Muhammad bin Yahya bin Habban, dari Abdurrahman Al A'raj, dari Abu Hurairah, dari Aisyah, ia menuturkan, "Pada suatu malam aku merasa kehilangan Nabi SAW dari tempat tidur, lalu aku mencari-cari beliau dengan tanganku, lalu tanganku menyentuh kedua kaki beliau yang sedang tegak (sujud), lalu aku mendengar beliau mengucapkan, 'A'uudzu bi ridhaaka min sakhatika, wa bimu'aafatika min 'uquubatika, wa bika minka, laa uhshii madhataka wa tsanaa-an 'alaika, anta kamaa atsnaita 'ala nafsika [Aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu, dan aku berlindung dengan keselamatan-Mu dari siksa-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari (siksa)-Mu, aku tidak membatasi pujaan dan pujian kepada-Mu. Engkau adalah sebagaimana pujian-Mu kepada diri-Mu]." Ini lafazhnya Ibnu karamah, ia juga menyebutkan: Ibnu Abi Daud menyebutkan (dalam redaksinya): "bi mu'aafatika min ghadhabika [dan aku berlindung dengan keselamatanMu dari murka-Mu]." Abdah bin Sulaiman memutaba‘ahnya dari Ubaidullah, namun Suhaib, Mu'tamir dan Ibnu Numair menyelisihinya, mereka meriwayatkannya dari Ubaidullah dan mereka menyebutkan: Dari Al A'raj, dari Aisyah, dan mereka tidak menyebutkan Abu Hurairah.

Grade

Sunan Daruquthni #507

سنن الدارقطني ٥٠٧: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , نا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ , نا عَلِيُّ بْنُ هَاشِمٍ , نا حُرَيْثٌ , عَنْ عَامِرٍ , عَنْ مَسْرُوقٍ , عَنْ عَائِشَةَ , قَالَتْ: «رُبَّمَا اغْتَسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ الْجَنَابَةِ وَلَمْ أَغْتَسِلْ بَعْدُ فَجَاءَنِي فَضَمَمْتُهُ إِلَيَّ وَأَدْفَيْتُهُ»

Sunan Daruquthni 507: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz mengabarkan kepada kami, Daud bin Rusyaid mengabarkan kepada kami, Ali bin Hasyim mengabarkan kepada kami, Huraits mengabarkan kepada kami, dari Amir, dari Masruq, dari Aisyah, ia menuturkan, "Rasulullah SAW mandi junub, namun aku belum mandi, lalu beliau menghampiriku, lalu aku memeluknya dan menghangatkannya."

Grade

Sunan Daruquthni #508

سنن الدارقطني ٥٠٨: حَدَّثَنَا الْقَاضِي الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , وَأَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ الْقَطَّانُ , قَالَا: نا عَبْدُ الْكَرِيمِ بْنُ الْهَيْثَمِ , نا حَجَّاجُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْمِصْرِيُّ , نا الْفَرَجُ بْنُ فَضَالَةَ , عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ , عَنْ عَمْرَةَ , عَنْ عَائِشَةَ , قَالَتْ: فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ مِنْ فِرَاشِي , فَقُلْتُ: قَامَ إِلَى جَارِيَتِهِ مَارِيَةَ , فَقُمْتُ أَتَجَسَّسُ الْجُدُرَ وَلَيْسَ لَنَا كَمَصَابِيحِكُمْ هَذِهِ فَإِذَا هُوَ سَاجِدٌ , فَوَضَعْتُ يَدَيْ عَلَى صَدْرِ قَدَمَيْهِ وَهُوَ يَقُولُ فِي سُجُودِهِ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِعَفْوِكَ مِنْ عِقَابِكَ , وَأَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ , وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ , لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ». الْفَرَجُ بْنُ فَضَالَةَ ضَعِيفٌ. خَالَفَهُ يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ , وَوُهَيْبٌ وَغَيْرُهُمَا , رَوَوْهُ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ , عَنْ عَائِشَةَ مُرْسَلًا

Sunan Daruquthni 508: Al Qadhi Al Husain bin Isma'il dan Ahmad bin Muhammad bin Ziyad Al Qaththan menceritakan kepada kami, keduanya mengatakan: Abdul Karim bin Al Haitsam mengabarkan kepada kami, Hajjaj bin Ibrahim Al Mishri mengabarkan kepada kami, Al Faraj bin Fadhalah mengabarkan kepada kami, dari Yahya bin Sa'id, dari Amrah, dari Aisyah, ia menuturkan, "Pada suatu malam aku merasa kehilangan Rasulullah SAW dari tempat tidurku, lalu aku bergumam, 'Beliau mendatangi budak perempuannya mariyah.' Lalu aku berdiri meraba-raba dinding. Saat itu kami tidak memiliki sejenis lampu-lampu kalian (sekarang) ini. Ternyata beliau sedang sujud, lalu aku meletakkan tanganku di telapak kaki beliau, saat itu dalam sujudnya beliau membaca, 'Allaahumma inni a'uudzu bi 'afwika min 'iqaabika, wa a'uudzu bi ridhaaka min sakhatika, wa a'uudzu bika minka, laa uhshii tsanaan 'alaika, anta kamaa atsnaiTa‟alaa nafsika [Ya Allah, sungguh aku berlindung dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu, aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu, dan aku berlindung kepadaMu dari (siksa)-Mu, aku tidak membatasi pujian kepada-Mu. Engkau adalah sebagaimana pujian-Mu kepada diri-Mu]" Al Faraj bin Fadhalah lemah. Yazid bin Harun, Wuhaib dan yang lainnya menyelisihinya, mereka meriwayatkannya dari Yahya bin Sa'id, dari Muhammad bin Ibrahim, dari Aisyah, secara mursal.

Grade

Sunan Daruquthni #509

سنن الدارقطني ٥٠٩: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا أَحْمَدُ بْنُ مَنْصُورٍ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , أنا مَعْمَرٌ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ سَالِمٍ , أَنَّ ابْنَ عُمَرَ , قَالَ: «مَنْ قَبَّلَ امْرَأَتَهُ وَهُوَ عَلَى وُضُوءٍ أَعَادَ الْوُضُوءَ». صَحِيحٌ

Sunan Daruquthni 509: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Manshur mengabarkan kepada kami, Abdurrazzaq mengabarkan kepada kami, Ma'mar mengabarkan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Salim, bahwa Ibnu Umar mengatakan, "Barangsiapa mencium istrinya setelah ia mempunyai wudhu, maka ia harus mengulangi wudhu." Shahih.

Grade

Sunan Daruquthni #510

سنن الدارقطني ٥١٠: حَدَّثَنَا الْقَاضِي الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ شَبِيبٍ , نا يَحْيَى بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَبِي قُتَيْلَةَ , حَدَّثَنِي عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ عُثْمَانَ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ سَالِمٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ , قَالَ: «إِنَّ الْقُبْلَةَ مِنَ اللَّمْسِ فَتَوَضَّئُوا مِنْهَا». صَحِيحٌ

Sunan Daruquthni 510: Al Qadhi Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Abdullah bin Syabib mengabarkan kepada kami, Yahya bin Ibrahim bin Abu Qatilah mengabarkan kepada kami, Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepadaku, dari Muhammad bin Abdullah bin Amr bin Utsman, dari Az-Zuhri, dari Salim, dari Ibnu Umar bin Khaththab, ia mengatakan, "Sesungguhnya ciuman itu termasuk sentuhan, maka berwudhulah kalian karenanya." Shahih.

Grade