سنن الدارقطني

Sunan Daruquthni

Sunan Daruquthni #491

سنن الدارقطني ٤٩١: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بِشْرٍ , قَالَ: سَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ سَعِيدٍ , يَقُولُ وَذُكِرَ لَهُ حَدِيثُ الْأَعْمَشِ , عَنْ حَبِيبٍ , عَنْ عُرْوَةَ. فَقَالَ: أَمَا إِنَّ سُفْيَانَ الثَّوْرِيَّ كَانَ أَعْلَمَ النَّاسِ بِهَذَا زَعَمَ أَنَّ حَبِيبًا لَمْ يَسْمَعْ مِنْ عُرْوَةَ شَيْئًا

Sunan Daruquthni 491: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Bisyr menceritakan kepada kami, ia mengatakan: Aku mendengar Yahya bin Sa'id, ketika disebutkan padanya hadits Al A'masy dari Habib, dari Urwah, ia mengatakan, "Sesungguhnya Sufyan Ats-Tsauri adalah orang yang paling mengetahui tentang hadits ini. Ia menyatakan bahwa Habib tidak mendengar apa pun dari Urwah."

Grade

Sunan Daruquthni #492

سنن الدارقطني ٤٩٢: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , نا صَالِحُ بْنُ أَحْمَدَ , نا عَلِيُّ بْنُ الْمَدِينِيِّ , قَالَ: سَمِعْتُ يَحْيَى , وَذُكِرَ عِنْدَهُ حَدِيثَا الْأَعْمَشِ عَنْ حَبِيبٍ , عَنْ عُرْوَةَ , عَنْ عَائِشَةَ: «تُصَلِّي وَإِنْ قَطَرَ الدَّمُ عَلَى الْحَصِيرِ وَفِي الْقُبْلَةِ». , قَالَ يَحْيَى: احْكِ عَنِّي أَنَّهُمَا شِبْهٌ لَا شَيْءَ

Sunan Daruquthni 492: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Shalih bin Ahmad mengabarkan kepada kami, Ali bin Al Madini mengabarkan kepada kami, ia mengatakan: Aku mendengar Yahya, ketika disebutkan di hadapannya kedua hadits Al A'masy dari Habib, dari Urwah, dari Aisyah (yang menyebutkan) bahwa tetap melaksanakan shalat walaupun darah menetes pada tikar dan setelah ciuman, Yahya mengatakan, "Ceritakanlah dariku, bahwa keduanya serupa bukan apa-apa."

Grade

Sunan Daruquthni #493

سنن الدارقطني ٤٩٣: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا أَبُو هِشَامٍ الرِّفَاعِيُّ , حَدَّثَنَا وَكِيعٌ , ح وَحَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ , ح وَحَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , عَنْ زَيْدِ بْنِ أَخْزَمَ , حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ , كُلُّهُمْ عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ , ح وَحَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , وَعُمَرُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَلِيٍّ الْقَطَّانُ , قَالَا: نا مُحَمَّدُ بْنُ الْوَلِيدِ الْبُسْرِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ غُنْدَرٌ , نا سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ , عَنْ أَبِي رَوْقٍ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ , عَنْ عَائِشَةَ , قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «يَتَوَضَّأُ ثُمَّ يُقَبِّلُ بَعْدَمَا يَتَوَضَّأُ ثُمَّ يُصَلِّي وَلَا يَتَوَضَّأُ» هَذَا حَدِيثُ غُنْدَرٍ , وَقَالَ وَكِيعٌ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبَّلَ بَعْضَ نِسَائِهِ ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ. وَقَالَ ابْنُ مَهْدِيٍّ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبَّلَهَا وَلَمْ يَتَوَضَّأْ. وَقَالَ أَبُو عَاصِمٍ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُ ثُمَّ يُصَلِّي وَلَا يَتَوَضَّأُ , لَمْ يَرْوِهِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ غَيْرُ أَبِي رَوْقٍ عَطِيَّةَ بْنِ الْحَارِثِ , وَلَا نَعْلَمُ حَدَّثَ بِهِ عَنْهُ غَيْرُ الثَّوْرِيِّ , وَأَبِي حَنِيفَةَ , وَاخْتُلِفَ فِيهِ فَأَسْنَدَهُ الثَّوْرِيُّ , عَنْ عَائِشَةَ , وَأَسْنَدَهُ أَبُو حَنِيفَةَ , عَنْ حَفْصَةَ وَكِلَاهُمَا أَرْسَلَهُ , وَإِبْرَاهِيمُ التَّمِيمِيُّ لَمْ يَسْمَعْ مِنْ عَائِشَةَ وَلَا مِنْ حَفْصَةَ وَلَا أَدْرَكَ زَمَانَهُمَا. , وَقَدْ رَوَى هَذَا الْحَدِيثَ مُعَاوِيَةُ بْنُ هِشَامٍ , عَنِ الثَّوْرِيِّ , عَنْ أَبِي رَوْقٍ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ عَائِشَةَ فَوَصَلَ إِسْنَادَهُ. وَاخْتُلِفَ عَنْهُ فِي لَفْظُهُ فَقَالَ عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ عَنْهُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُقَبِّلُ وَهُوَ صَائِمٌ , وَقَالَ عُثْمَانُ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُقَبِّلُ وَلَا يَتَوَضَّأُ , وَاللَّهُ أَعْلَمُ

Sunan Daruquthni 493: Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Abu Hisyam Ar-Rifa'i menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami {h}, Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Ya'qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi mengabarkan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi mengabarkan kepada kami {h}, Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, dari Zaid bin Akhzam, Abu Ashim menceritakan kepada kami, semuanya dari Sufyan Ats-Tsauri {h}, Al Husain bin Isma'il dan Umar bin Ahmad bin Ali Al Qaththan menceritakan kepada kami, keduanya mengatakan: Muhamamd bin Al Walid bin Busri mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Ja'far Ghundar mengabarkan kepada kami, Sufyan Ats-Tsauri mengabarkan kepada kami, dan Abu Rauq, dari Ibrahim At-Taimi, dari Aisyah, ia menuturkan, "Rasulullah SAW berwudhu, kemudian mencium (itsrinya) setelah berwudhu, lalu melaksanakan shalat dan tidak berwudhu lagi." Ini hadits Ghundar. Waki' menyebutkan (dalam redaksi): "Sesungguhnya Nabi SAW mencium salah seorang istrinya lalu melaksanakan shalat dan tidak berwudhu lagi." Ibnu Mahdi menyebutkan (dalam redaksinya): "Sesungguhnya Nabi SAW menciumnya dan tidak tidak berwudhu lagi." Abu Ashim menyebutkan (dalam redaksinya): "Nabi SAW mencium (istrinya) lalu melaksanakan shalat dan tidak berwudhu lagi." Tidak ada yang meriwayatkannya dari Ibrahim At-Taimi selain Abu Rauq Athiyyah bin Al Harits, dan kami tidak mengetahuinya meriwayatkan hadits ini darinya selain Ats-Tsauri dan Abu Hanifah, dan keduanya berbeda, yang mana Ats-Tsauri menyandarkannya kepada Aisyah, sementara Abu Hanifah menyandarkannya kepada Hafshah, dan keduanya sama-sama menyatakan mursal. Ibrahim At-Taimi tidak mendengar dari Aisyah dan tidak pula dari Hafshah, serta tidak pernah sezaman dengan keduanya. Hadits ini diriwayatkan juga oleh Mu'awiyah bin Hisyam dari Ats-Tsauri, dari Abu Rauq, dari Ibrahim At-Taimi, dari ayahnya, dari Aisyah, lalu menyambungkan isnadnya, namun lafazhnya berbeda, yang mana Utsman bin Abu Syaibah meriwayatkan darinya dengan isnad ini: "Bahwa Nabi SAW mencium (istrinya) padahal beliau sedang berpuasa." Sedangkan selain Utsman meriwayatkan darinya (dengan redaksi): "Bahwa Nabi SAW mencium (istrinya) dan tidak berwudhu lagi." Wallahu a‘lam.

Grade

Sunan Daruquthni #494

سنن الدارقطني ٤٩٤: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , ثنا الْجُرْجَانِيُّ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , عَنِ الثَّوْرِيِّ , عَنْ أَبِي رَوْقٍ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ , عَنْ عَائِشَةَ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " كَانَ يُقَبِّلُ بَعْدَ الْوُضُوءِ , ثُمَّ لَا يُعِيدُ الْوُضُوءَ , أَوْ قَالَتْ: يُصَلِّي

Sunan Daruquthni 494: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Al Jurjani menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq mengabarkan kepada kami, dari Ats-Tsauri, dari Abu Rauq, dari Ibrahim At-Taimi, dari Aisyah: "Bahwa Nabi SAW mencium (istrinya) setelah wudhu, lalu tidak mengulangi wudhu." Atau Aisyah mengatakan, "(lalu) shalat."

Grade

Sunan Daruquthni #495

سنن الدارقطني ٤٩٥: «حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ أَحْمَدَ الْمُؤَذِّنُ , نا السَّرِيُّ بْنُ يَحْيَى , نا قَبِيصَةُ , نا سُفْيَانُ , بِإِسْنَادِهِ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ» كَانَ يُقَبِّلُ بَعْدَ الْوُضُوءِ ثُمَّ يُصَلِّي " , مِثْلَهُ

Sunan Daruquthni 495: Ja'far bin Ahmad Al Muadzdzin menceritakan kepada kami, As-Sari bin Yahya mengabarkan kepada kami, Qabishah mengabarkan kepada kami, Sufyan mengabarkan kepada kami, dengan isnadnya: "Bahwa Nabi SAW mencium (istrinya) setelah wudhu lalu shalat." Seperti itu.

Grade

Sunan Daruquthni #496

سنن الدارقطني ٤٩٦: وَأَمَّا حَدِيثُ أَبِي حَنِيفَةَ ,فَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ الْجَارُودِ الْقَطَّانُ , نا يَحْيَى بْنُ نَصْرِ بْنِ حَاجِبٍ , نا أَبُو حَنِيفَةَ , عَنْ أَبِي رَوْقٍ الْهَمْدَانِيِّ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ يَزِيدَ , عَنْ حَفْصَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ «كَانَ يَتَوَضَّأُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يُقَبِّلُ وَلَا يُحْدِثُ وُضُوءًا»

Sunan Daruquthni 496: Adapun hadits Abu Hanifah diceritakan oleh Muhammad bin Makhlad, Muhammad bin Al jarud Al Qaththan menceritakan kepada kami, Yahya bin Nashr bin Hajib mengabarkan kepada kami, Abu Hanifah memberitahukan kepada kami, dari Abu Rauq Al Hamdani, dari Ibrahim bin Yazid, dari Hafshah istri Nabi SAW, dari Rasulullah SAW: "Bahwa beliau berwudhu untuk shalat kemudian mencium (istrinya) dan tidak membatalkan wudhunya."

Grade

Sunan Daruquthni #497

سنن الدارقطني ٤٩٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , نا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ , نا مُعَاوِيَةُ بْنُ هِشَامٍ , نا سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ , عَنْ أَبِي رَوْقٍ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ عَائِشَةَ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «كَانَ يُقَبِّلُهَا وَهُوَ صَائِمٌ». كَذَا قَالَ عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ

Sunan Daruquthni 497: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Utsman bin Abu Syaibah menceritakan kepada kami, Mu'awiyah bin Hisyam mengabarkan kepada kami, Sufyan Ats-Tsauri mengabarkan kepada kami, dari Abu Rauq, dari Ibrahim AtTaimi, dari ayahnya, dari Aisyah: "Bahwa Nabi SAW menciumnya padahal beliau sedang berpuasa." Demikian yang dikemukakan oleh Utsman bin Abu Syaibah.

Grade

Sunan Daruquthni #498

سنن الدارقطني ٤٩٨: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , حَدَّثَنَا أَبُو الطَّاهِرِ الدِّمَشْقِيُّ أَحْمَدُ بْنُ بِشْرِ بْنِ عَبْدِ الْوَهَّابِ , نا هِشَامٌ , نا عَبْدُ الْحَمِيدِ , ثنا الْأَوْزَاعِيُّ , نا عَمْرُو بْنُ شُعَيْبٍ , عَنْ زَيْنَبَ , أَنَّهَا سَأَلَتْ عَائِشَةَ عَنِ الرَّجُلِ يُقَبِّلُ امْرَأَتَهُ وَيَلْمِسُهَا، أَيَجِبُ عَلَيْهِ الْوُضُوءُ؟ , فَقَالَتْ: «لَرُبَّمَا تَوَضَّأَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَبَّلَنِي ثُمَّ يَمْضِي فَيُصَلِّي وَلَا يَتَوَضَّأُ» زَيْنَبُ هَذِهِ مَجْهُولَةٌ وَلَا تَقُومُ بِهَا حُجَّةٌ

Sunan Daruquthni 498: Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Abu Ath-Thahir Ad-Dimasyqi Ahmad bin Bisyr bin Abdul Wahhab menceritakan kepada kami, Hisyam mengabarkan kepada kami, Abdul Hamid mengabarkan kepada kami, Al Auza'i menceritakan kepada kami, Amr bin Syu'aib mengabarkan kepada kami, dari Zainab: Bahwa ia bertanya kepada Aisyah tentang laki-laki yang mencium istrinya dan menyentuhnya, apakah ia wajib berwudhu? Aisyah menjawab, "Sungguh Nabi SAW telah berwudhu lalu beliau menciumku, kemudian pergi melaksanakan shalat dan tidak berwudhu lagi." Zainab ini majhul (tidak diketahui kredibilitasnya) dan tidak bisa dijadikan argumen.

Grade

Sunan Daruquthni #499

سنن الدارقطني ٤٩٩: حَدَّثَنِي الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا أَبُو بَكْرٍ الْجَوْهَرِيُّ , نا مُعَلَّى بْنُ مَنْصُورٍ , نا عَبَّادُ بْنُ الْعَوَّامِ , عَنْ حَجَّاجٍ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ زَيْنَبَ السَّهْمِيَّةِ , عَنْ عَائِشَةَ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «كَانَ يُقَبِّلُهَا ثُمَّ يُصَلِّي وَلَا يَتَوَضَّأُ». قَالَ: وَكَانَ عَطَاءٌ لَا يَرَى فِي الْقُبْلَةِ وُضُوءًا

Sunan Daruquthni 499: Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Abu Bakar Al Jauhari mengabarkan kepada kami, Mu'alla bin Manshur mengabarkan kepada kami, Abbad bin Al Awwam mengabarkan kepada kami, dari Hajjaj, dari Amr bin Syu'aib, dari Zainad As-Sahmiyyah, dari Aisyah: "Bahwa Nabi SAW menicumnya lalu melaksanakan shalat dan tidak berwudhu lagi." Ia juga mengatakan, "Atha‘ berpendapat bahwa ciuman tidak mengharuskan wudhu."

Grade

Sunan Daruquthni #500

سنن الدارقطني ٥٠٠: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ شَاذَانَ , نا مُعَلًّيَ , مِثْلَهُ

Sunan Daruquthni 500: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Muhammad bin Syadzan menceritakan kepada kami, Mu'alla mengabarkan kepada kami, seperti itu.