سنن الدارقطني

Sunan Daruquthni

Sunan Daruquthni #4641

سنن الدارقطني ٤٦٤١: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ صَاعِدٍ , نا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ , نا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ , نا إِسْمَاعِيلُ , عَنْ قَيْسٍ , عَنْ عُتْبَةَ بْنِ فَرْقَدٍ , قَالَ: حَمَلْتُ سِلَالًا مِنْ خَبِيصٍ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَلَمَّا وَضَعْتُهُنَّ بَيْنَ يَدَيْهِ فَتْحَ بَعْضَهُنَّ , فَقَالَ: «يَا عُتْبَةُ , كُلُّ الْمُسْلِمِينَ يَجِدُ مِثْلَ هَذَا؟» , قُلْتُ: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ هَذَا شَيْءٌ يَخْتَصُّ بِهِ الْأُمَرَاءُ , قَالَ: «ارْفَعْهُ لَا حَاجَةَ لِي فِيهِ» , قَالَ: فَبَيْنَا أَنَا عِنْدَهُ إِذْ دَعَا بِغِذَائِهِ فَأُتِيَ بِلَحْمٍ غَلِيظٍ وَبِخُبْزٍ خَشِنٍ فَجَعَلْتُ أَهْوَى إِلَى الْبَضْعَةِ أَحْسَبُهَا سَنَامًا فَإِذَا هِيَ عِلْبَاءُ الْعَنَقِ , فَأَلُوكُهَا فَإِذَا غَفَلَ عَنِّي جَعَلْتُهَا بَيْنِي وَبَيْنَ الْخِوَانِ , ثُمَّ دَعَا بِنَبِيذٍ لَهُ قَدْ كَادَ أَنْ يَصِيرَ خَلًّا فَمَزَجَهُ حَتَّى إِذَا أَمْكَنَ شَرِبَ وَسَقَانِي , ثُمَّ قَالَ: «يَا عُتْبَةُ إِنَّا نَنْحَرُ كُلَّ يَوْمٍ جَزُورًا , فَأَمَّا وَرِكُهَا وَأَطَايِبُهَا فَلِمَنْ حَضَرْنَا مِنْ أَهْلِ الْآفَاقِ وَالْمُسْلِمِينَ , وَأَمَّا عُنُقُهَا فَلَنَا نَأْكُلُ مِنْ هَذَا اللَّحْمَ الْغَلِيظَ الَّذِي رَأَيْتَ وَنَشْرَبُ عَلَيْهِ مِنْ هَذَا النَّبِيذِ يَقْطَعُهُ فِي بُطُونِنَا»

Sunan Daruquthni 4641: Yahya bin Sha'id menceritakan kepada kami, Abdul Jabbar bin Al Ala" menceritakan kepada kami, Marwan bin Mu'awiyah menceritakan kepada kami, Ismail menceritakan kepada kami dari Qais, dari Utbah bin Farqad, dia berkata, "Aku membawa sejumlah keranjang bertangkai kepada Umar bin Khaththab, setelah aku meletakkannya di hadapannya, dia membuka sebagiannya, lalu berkata, 'Wahai Utbah, semua kaum muslimin bisa mendapat yang seperti ini?' Aku berkata, 'Wahai Amirul Mukminin, ini sesuatu yang khusus digunakan oleh para pemimpin.' Umar berkata, 'Angkatlah, aku tidak memerlukannya.' Ketika aku masih di tempatnya, Umar minta diambilkan makan siangnya, lalu dibawakan daging tebal dan roti hangat, lalu aku merogoh pada suatu potongan yang aku kira punuk, ternyata itu adalah potongan leher, lalu aku mengemutnya. Ketika dia tidak memperhatikanku, aku meletakkannya di antara aku dan meja makan. Kemudian dia minta diambilkan rendaman sari buahnya yang ternyata sudah hampir menjadi cuka. Dia lalu mencampurnya sehingga memungkinkan untuk diminum lantas ia pun meminum(nya), kemudian memberiku minuman itu, lalu berkata, 'Wahai Utbah, sesungguhnya kami menyembelih seekor unta setiap hari. Pinggul dan daging yang enak itu diperuntukkan bagi yang datang kepada kami dari warga luar dan kaum muslimin, sedangkan lehernya untuk kami. Kami memakan daging tebal yang engkau lihat ini disertai minum rendaman sari buah ini untuk menghancurkannya di dalam perut kami."

Grade

Sunan Daruquthni #4642

سنن الدارقطني ٤٦٤٢: حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُشْكَانَ الْمَرْوَزِيُّ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَحْيَى السَّرَخْسِيُّ الْقَاضِي , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ , نا عَبْدَانُ , عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْمُبَارَكِ , قَالَ: سَأَلَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْعُمَرِيُّ أَبَا حَنِيفَةَ عَنِ الشَّرَابِ , قَالَ: حَدَّثُونَا مِنْ قِبَلِ أَبِيكَ رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَيْهِ , قَالَ: «إِنْ رَابَكُمْ فَاكْسِرُوهُ بِالْمَاءِ» , فَقَالَ لَهُ عَبْدُ اللَّهِ: فَإِذَا تَيَقَّنْتَ وَلَمْ تَرْتَبْ

Sunan Daruquthni 4642: Abu Sa'id Muhammad bin Abdullah bin Ibrahim bin Misykan Al Marwazi menceritakan kepada kami, Abdullah bin Yahya As-Sarkhasi Al Qadhi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ali menceritakan kepada kami, Abdan menceritakan kepada kami dari Sufyan bin Abdul Malik, dari Abdullah bin Al Mubarak, dia berkata: Abdullah bin Umar Al Umari pernah bertanya kepada Abu Hanifah tentang minuman, dia berkata, "Mereka telah menceritakan kepada kami dari pihak ayahmu, —semoga Allah merahmatinya.— dia berkata, "Bila kalian mendapatinya mengental, maka tawarlah dengan air." Abdullah lalu berkata kepadanya, "Bila engkau yakin dan belum mengeras.

Grade

Sunan Daruquthni #4643

سنن الدارقطني ٤٦٤٣: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى , أنا ابْنُ وَهْبٍ , أَخْبَرَنِي يُونُسُ , وَابْنُ أَبِي ذِئْبٍ , عَنِ ابْنِ شِهَابٍ , عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ , عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , «أَنَّهُ جَلَدَ رَجُلًا وَجَدَ مِنْهُ رِيحَ شَرَابٍ الْحَدَّ تَامًّا»

Sunan Daruquthni 4643: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Yunus bin Abdul A'la menceritakan kepada kami, Ibnu Wahb mengabarkan kepada kami, Yunus dan Ibnu Dzib mengabarkan kepadaku, dari Ibnu Syihab, dari As-Sa‘ib bin Yazid, dari Umar bin Khaththab RA, bahwa dia pernah mencambuk seorang laki-laki yang didapati padanya bau minuman (yang memabukkan), dengan hukuman yang sempurna.

Grade

Sunan Daruquthni #4644

سنن الدارقطني ٤٦٤٤: حَدَّثَنَا ابْنُ خُشَيْشٍ , نا سَلْمُ بْنُ جُنَادَةَ , نا وَكِيعٌ , عَنْ شَرِيكٍ , عَنْ فِرَاسٍ , عَنِ الشَّعْبِيِّ , أَنَّ رَجُلًا شَرِبَ مِنْ إِدَاوَةِ عَلِيٍّ نَبِيذًا بِصِفِّينَ فَسَكِرَ , «فَضَرَبَهُ عَلِيُّ عَلَيْهِ السَّلَامُ الْحَدَّ»

Sunan Daruquthni 4644: Ibnu Khusyaisy menceritakan kepada kami, Salam bin Junadah menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami dari Syarik, dari Firas, dari Asy-Sya'bi, bahwa pernah seorang laki-laki minum dari kantong air Ali yang berupa rendaman sari buah di Shiffin, lalu dia -mabuk, maka Ali AS menjatuhkan sanksi had kepadanya.

Grade

Sunan Daruquthni #4645

سنن الدارقطني ٤٦٤٥: قَالَ: وَنا وَكِيعٌ , عَنْ سُفْيَانَ , عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ , عَنْ عَامِرٍ , أَنَّ أَعْرَابِيًّا شَرِبَ مِنْ إِدَاوَةِ عُمَرَ نَبِيذًا فَسَكِرَ , «فَضَرَبَهُ عُمَرُ الْحَدَّ» هَذَا مُرْسَلٌ وَلَا يُثْبَتَانِ

Sunan Daruquthni 4645: Dia berkata: Dan Waki' menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Abu Ishaq, dari Amir, bahwa pernah seorang badui minum dari kantong air Umar yang berupa rendaman sari buah, lalu dia mabuk, maka Umar menjatuhkan sanksi had kepadanya." Hadits ini mursal, dan keduanya tidak valid.

Sunan Daruquthni #4646

سنن الدارقطني ٤٦٤٦: نا أَبُو بَكْرٍ يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَحْمَدَ بْنِ عِيسَى الْبَزَّازُ , نا عُمَرُ بْنُ شَبَّةَ , نا عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ الْمُقَدَّمِيُّ , عَنِ الْكَلْبِيِّ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ , عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ أَبِي وَدَاعَةَ السَّهْمِيِّ , قَالَ: طَافَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْبَيْتِ فِي يَوْمٍ قَائِظٍ شَدِيدِ الْحَرِّ فَاسْتَسْقَى رَهْطًا مِنْ قُرَيْشٍ , فَقَالَ: هَلْ عِنْدَ أَحَدٍ مِنْكُمْ شَرَابٌ فَيُرْسِلُ إِلَيَّ؟ " , فَأَرْسَلَ رَجُلٌ مِنْهُمْ إِلَى مَنْزِلِهِ فَجَاءَتْ جَارِيَةٌ مَعَهَا إِنَاءٌ فِيهِ نَبِيذُ زَبِيبٍ , فَلَمَّا رَآهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أَلَا خَمَّرْتِهِ وَلَوْ بِعُودٍ تَعْرُضُهُ عَلَيْهِ» , فَلَمَّا أَدْنَى الْإِنَاءَ مِنْهُ وَجَدَ لَهُ رَائِحَةً شَدِيدَةً فَقَطَّبَ وَرَدَّ الْإِنَاءَ , فَقَالَ الرَّجُلُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ يَكُنْ حَرَامًا لَمْ تَشْرَبْهُ فَاسْتَعَادَ الْإِنَاءَ وَصَنَعَ مِثْلَ ذَلِكَ , فَقَالَ الرَّجُلُ مِثْلَ ذَلِكَ , فَدَعَا بِدَلْو مِنْ مَاءِ زَمْزَمَ فَصَبَّهُ عَلَى الْإِنَاءِ , وَقَالَ: «إِذَا اشْتَدَّ عَلَيْكُمْ شَرَابَكُمْ فَاصْنَعُوا بِهِ هَكَذَا». الْكَلْبِيُّ مَتْرُوكٌ , وَأَبُو صَالِحٍ ضَعِيفٌ وَاسْمُهُ بَاذَانُ مَوْلَى أُمِّ هَانِئٍ

Sunan Daruquthni 4646: Abu Bakar Ya'qub bin Ibrahim bin Ahmad bin Isa Al Bazzaz menceritakan kepada kami, Umar bin Syabbah menceritakan kepada kami, Umar bin Ali Al Muqaddami menceritakan kepada kami dari Al Kalbi, dari Abu Shalih, dari Al Muththalib bin Abu Wada'ah As-Shami, dia berkata, "Rasulullah SAW thawaf di Baitullah pada hari yang gerah dan sangat panas, lalu beliau minta minum kepada beberapa orang Quraisy, beliau berkata, 'Adakah seseorang di antara kalian yang mempunyai minum untuk dikirimkan kepadaku.' Salah seorang dari mereka kemudian mengirimkan ke tempat beliau, lalu seorang budak perempuan datang dengan membawa bejana berisi rendaman sari anggur. Ketika Nabi SAW melihatnya, beliau berkata, 'Itu akan menyebabkannya menjadi khamer. Sebaiknya ditutup dengan ranting saja di atasnya.'' Setelah bejana didekatkan kepada beliau, beliau mendapat bau yang tajam, maka beliau mencampurnya lalu mengembalikannya. Orang itu lantas berkata, 'Wahai Rasulullah, bila itu haram maka kami tidak akan meminumnya.' Beliau kemudian meminta bejana itu kembali, lalu beliau melakukan seperti tadi, dan laki-laki itu pun berkata seperti itu lagi, kemudian beliau minta diambilkan seember air zamzam lalu dituangkan ke dalam bejana tersebut dan berkata, 'Bila minuman kalian sudah mengental, maka lakukanlah seperti itu" Al Kalbi adalah perawi yang riwayatnya ditinggalkan, sementara Abu Shalih adalah perawi dha‘if, namanya adalah Badzan maula Ummu Hani'.

Grade

Sunan Daruquthni #4647

سنن الدارقطني ٤٦٤٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ نُوحٍ الْجُنْدِيسَابُورِيُّ , نا مُوسَى بْنُ سُفْيَانَ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْجَهْمِ , نا عَمْرُو بْنُ أَبِي قَيْسٍ , عَنْ شُعَيْبِ بْنِ خَالِدٍ , عَنِ الْكَلْبِيِّ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ بَاذَانَ , عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ أَبِي وَدَاعَةَ , قَالَ: طَافَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْبَيْتِ , وَقَالَ: «اسْقُونِي» , فَأُتِيَ بِنَبِيذِ زَبِيبٍ فَشَرِبَ فَقَطَّبَ فَرَدَّهُ , فَقُلْتُ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَحَرَامٌ هُوَ؟ فَوَاللَّهِ إِنَّهُ لَشَرَابٌ , فَسَكَتَ فَأَعَادَ عَلَيْهِ فَسَكَتَ , فَقَالَ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَحَرَامٌ هُوَ؟ فَوَاللَّهِ إِنَّهُ لَشَرَابُ أَهْلِ مَكَّةَ مِنْ آخِرِهِمْ , قَالَ: «رُدُّوهُ» , وَأَمَرَهُمْ أَنْ يَصُبُّوا عَلَيْهِ الْمَاءَ فَجَعَلَ يَمُصُّهُ , وَيَقُولُ: «صَبَّ» , ثُمَّ عَادَ حَتَّى أَمْكَنَ شَرِبَهُ , فَقَالَ: «اصْنَعُوا بِهِ هَكَذَا»

Sunan Daruquthni 4647: Muhammad bin Nuh Al Jundaisaburi menceritakan kepada kami, Musa bin Sufyan menceritakan kepada kami, Abdullah bin Al Jahm menceritakan kepada kami, Amr bin Abu Qais menceritakan kepada kami dari Syu'aib bin Khalid, dari Al Kalbi, dari Abu Shalih Badzan, dari Al Muththalib bin Abu Wada'ah, dia berkata, "Nabi SAW pernah thawaf di Baitullah, lalu beliau berkata, 'Berilah aku minum.' Aku kemudian membawa rendaman sari buah anggur, maka beliau pun meminumnya, lalu mencampurnya (dengan air) lantas mengembalikannya. Aku bertanya, 'Wahai Nabiyullah, apakah itu haram? Demi Allah, sungguh itu adalah minuman.' Beliau kemudian diam saja. Lalu orang itu mengulang (pertanyaannya), namun beliau masih diam. Orang itu lantas berkata lagi, 'Wahai Nabiyullah, apakah itu haram? Demi Allah, itu adalah minuman semua penduduk Makkah.' Beliau berkata, 'Kembalikan.'' Beliau kemudian menyuruh mereka untuk menuangkan air padanya, lalu beliau mencicipinya dan berkata, 'Tuangkan (lagi).' Kemudian diulang hingga memungkinkan untuk diminum, lalu beliau bersabda, 'Lakukan seperti itu'."

Grade

Sunan Daruquthni #4648

سنن الدارقطني ٤٦٤٨: نا إِسْحَاقُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْفَضْلِ الزَّيَّاتُ , نا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى , نا جَرِيرٌ , عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ الشَّيْبَانِيِّ , عَنْ مَالِكِ بْنِ الْقَعْقَاعِ , قَالَ: سَأَلْتُ ابْنَ عُمَرَ عَنِ النَّبِيذِ الشَّدِيدِ , فَقَالَ: جَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَجْلِسٍ فَوَجَدَ مِنْ رَجُلٍ رِيحَ نَبِيذٍ , فَقَالَ: «مَا هَذِهِ الرِّيحُ؟» , قَالَ: رِيحُ نَبِيذٍ , قَالَ: «فَأَرْسَلَ فَلْيُؤْتَ مِنْهُ» , فَأَرْسَلَ فَأُتِيَ بِهِ فَوَضَعَ فِيهِ رَأْسَهُ فَشَمَّهُ ثُمَّ رَجَعَ فَرَدَّهُ حَتَّى إِذَا قَطَعَ الرَّجُلُ الْبَطْحَاءَ رَجَعَ , فَقَالَ: أَحَرَامٌ أَمْ حَلَالٌ؟ , قَالَ: فَوَضَعَ رَأْسَهُ فِيهِ فَوَجَدَهُ شَدِيدًا فَصَبَّ عَلَيْهِ الْمَاءَ ثُمَّ شَرِبَ , فَقَالَ: «إِذَا اغْتَلَمَتْ أَسْقِيَتُكُمْ فَاكْسِرُوهَا بِالْمَاءِ». كَذَا قَالَ مَالِكُ بْنُ الْقَعْقَاعِ , وَقَالَ غَيْرُهُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ نَافِعِ بْنِ أَخِي الْقَعْقَاعِ وَهُوَ رَجُلٌ مَجْهُولٌ ضَعِيفٌ , وَالصَّحِيحُ عَنِ ابْنِ عُمَرَ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَا أَسْكَرَ كَثِيرُهُ فَقَلِيلُهُ حَرَامٌ , وَقَدْ تَقَدَّمَ ذِكْرُهُ

Sunan Daruquthni 4648: Ishaq bin Muhammad bin Al Fadhl Az-Zayyat menceritakan kepada kami, Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, Jarir menceritakan kepada kami dari Abu Ishaq Asy-Syaibani, dari Malik bin Al Qa'qa', dia berkata: Aku pernah bertanya kepada Ibnu Umar tentang rendaman sari buah yang sudah mengental, dia pun berkata, "Rasulullah SAW pernah duduk di suatu majlis, lalu beliau mendapati bau rendaman sari buah dari seorang lelaki, beliau bertanya, 'Bau apa ini?‘ Lelaki itu menjawab, 'Bau rendaman sari buah.' Beliau berkata, 'Suruh orang untuk membawakan darinya.' Dia kemudian menyuruh untuk mengambil darinya, lalu diserahkan kepada beliau. Beliau lantas mendekatkan kepalanya dan menciumnya, lalu mengembalikannya. Setelah orang itu sampai di Bathha‘ dia kembali lalu bertanya, 'Apakah itu haram ataukah halal?' Beliau kemudian mendekatkan kepalanya, ternyata beliau mendapatinya sudah mengental, lalu beliau menuangkan air padanya, kemudian meminumnya, lalu bersabda, 'Bila wadah air kalian menyengat, maka tawarlah dengan (menambahkan) air'." Demikian yang dikemukakan oleh Malik bin Al Qa'qa', sementara yang lainnya berkata: Dari Abdul Malik bin Nafi' putra saudaranya Al Qa'qa', dia orang yang tidak dikenal lagi dha‘if- Yang benar dari Ibnu Umar dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Apa yang jumlah banyaknya dapat memabukkan, maka jumlah sedikitnya juga haram." Ini telah disebutkan sebelumnya.

Grade

Sunan Daruquthni #4649

سنن الدارقطني ٤٦٤٩: حَدَّثَنَا أَبُو حَامِدٍ مُحَمَّدُ بْنُ هَارُونَ الْحَضْرَمِيُّ , نا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي الْمُجَالِدِ الْمِصِّيصِيُّ ح وَنا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْمَحَامِلِيُّ , نا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى الْقَطَّانُ ح وَنا أَبُو عَلِيٍّ مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ , وَأَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ بَحْرٍ الْعَطَّارُ جَمِيعًا بِالْبَصْرَةِ , قَالَا: نا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ حَبِيبِ بْنِ الشَّهِيدِ , قَالُوا: نا يَحْيَى بْنُ يَمَانٍ , عَنْ سُفْيَانَ , عَنْ مَنْصُورٍ , عَنْ خَالِدِ بْنِ سَعْدٍ , عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ , قَالَ: عَطِشَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَوْلَ الْكَعْبَةِ فَاسْتَسْقَى فَأُتِيَ بِنَبِيذٍ مِنَ السِّقَايَةِ فَشَمَّهُ ثُمَّ قَطَّبَ , فَقَالَ: «عَلَيَّ بِذَنُوبٍ مِنْ زَمْزَمَ» , فَصَبَّهُ عَلَيْهِ ثُمَّ شَرِبَ , فَقَالَ رَجُلٌ: أَحَرَامٌ هُوَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ , قَالَ: «لَا». لَفْظُ أَبِي حَامِدٍ , وَالشَّهِيدِيُّ , وَقَالَ لَنَا الْمَحَامِلِيُّ: وَذَكَرَ الْحَدِيثَ وَلَمْ يُتِمَّهُ

Sunan Daruquthni 4649: Abu Hamid Muhammad bin Harun Al Hadhrami menceritakan kepada kami, Al Husain bin Ismail bin Abu Al Mujalid Al Mishshishi menceritakan kepada kami (h) Al Husain bin Ismail Al Mahamili menceritakan kepada kami, Yusuf bin Musa Al Qaththan menceritakan kepada kami (h) Abu Ali Muhammad bin Sulaiman dan Ahmad bin Muhammad bin Bahr Al 'Aththar menceritakan kepada kami, semuanya di Bashrah, keduanya berkata: Ishaq bin Ibrahim bin Habib bin Asy-Syahid menceritakan kepada kami, mereka berkata: Yahya bin Yaman menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Manshur, dari Khalid bin Sa'd, dari Abu Mas'ud Al Anshari, dia berkata, "Rasulullah SAW pernah kehausan di sekitar Ka'bah, lalu beliau minta minum, lantas dibawakan rendaman sari buah dari tempat minum (siqayah), kemudian beliau menciumnya lalu mencampurnya, kemudian berkata, 'Bawakan sewadah air zam-zam padaku.' Beliau lantas menuangkan padanya, lalu meminumnya. Seorang laki-laki lalu berkata, 'Apakah itu haram wahai Rasulullah?' Beliau menjawab,Tidak ." Ini adalah lafazh Abu Hamid dan Asy-Syahidi. Al Mahamili berkata kepada kami dan menyebutkan haditsnya namun tidak menyempurnakannya.

Grade

Sunan Daruquthni #4650

سنن الدارقطني ٤٦٥٠: نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدٍ الْوَكِيلُ , نا عَلِيُّ بْنُ حَرْبٍ , نا يَحْيَى بْنُ يَمَانٍ الْعِجْلِيُّ , عَنْ سُفْيَانَ , عَنْ مَنْصُورٍ , عَنْ خَالِدِ بْنِ سَعْدٍ , عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَطِشَ وَهُوَ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ فَأُتِيَ بِنَبِيذٍ مِنَ السِّقَايَةِ فَقَطَّبَ , فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ: أَحَرَامٌ هُوَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ , قَالَ: «لَا عَلَيَّ بِذَنُوبٍ مِنْ مَاءِ زَمْزَمَ» , فَصَبَّهُ عَلَيْهِ ثُمَّ شَرِبَ وَهُوَ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ

Sunan Daruquthni 4650: Ahmad bin Abdullah bin Muhammad Al Wakil menceritakan kepada kami, Ali bin Harb menceritakan kepada kami, Yahya bin Yaman Al Ijli menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Manshur, dari Khalid bin Sa'd, dari Abu Mas'ud Al Anshari, bahwa Nabi SAW pernah merasa haus ketika thawaf di Baitullah, lalu beliau diberi rendaman sari buah dari tempat minum (siqayah) Beliau lantas mencampurnya, kemudian seorang laki-laki berkata, 'Apakah ini haram wahai Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Tidak. Bawalah sewadah air zamzam padaku.' Beliau lalu menuangkan padanya, kemudian minum saat beliau sedang thawaf di Baitullah.