مسند أحمد ٧٥١٩: حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى يَعْنِي ابْنَ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ عَنْ يَعْقُوبَ أَوْ ابْنِ يَعْقُوبَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِزْرَةُ الْمُؤْمِنِ إِلَى عَضَلَةِ سَاقَيْهِ ثُمَّ إِلَى نِصْفِ سَاقَيْهِ ثُمَّ إِلَى كَعْبَيْهِ فَمَا كَانَ أَسْفَلَ مِنْ ذَلِكَ فِي النَّارِ
Musnad Ahmad 7519: Telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] telah menceritakan kepada kami [Yahya] -yaitu Ibnu Abu Katsir- dari [Muhammad bin Ibrahim At Taimi] dari Ya'qub atau [Ibnu Ya'qub] dari [Abu Hurairah], dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Kain sarung seorang mukmin itu sebatas otot betis, kemudian setengah betis, kemudian sebatas mata kaki, maka apa-apa yang berada di bawah itu adalah masuk neraka."
Grade
مسند أحمد ٧٥٤١: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ حَدَّثَنِي رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ كَانَ مَعَ أَبِي هُرَيْرَةَ فَرَأَى أَبُو هُرَيْرَةَ فَرَسًا مِنْ رِقَاعٍ فِي يَدِ جَارِيَةٍ فَقَالَ أَلَا تَرَى هَذَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا يَعْمَلُ هَذَا مَنْ لَا خَلَاقَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةَ
Musnad Ahmad 7541: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi`b] berkata: telah menceritakan kepadaku [seorang laki-laki dari bangsa Quroiys], dari [bapaknya], bahwa ia bersama [Abu Hurairah], lalu Abu Hurairah melihat gambar seekor kuda pada selembar kertas di tangan seorang budak perempuan, maka Abu Hurairah berkata: "apakah kamu tidak tahu tentang hal ini? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam telah bersabda: "Hanyasanya orang yang melakukan ini adalah orang yang tidak akan mendapatkan bagian pada hari kiamat."
Grade
مسند أحمد ٧٥٥٢: حَدَّثَنَا أَيُّوبُ بْنُ النَّجَّارِ عَنْ طَيِّبِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُخَنَّثِي الرِّجَالِ الَّذِينَ يَتَشَبَّهُونَ بِالنِّسَاءِ وَالْمُتَرَجِّلَاتِ مِنْ النِّسَاءِ الْمُتَشَبِّهِينَ بِالرِّجَالِ وَالْمُتَبَتِّلِينَ مِنْ الرِّجَالِ الَّذِينَ يَقُولُونَ لَا نَتَزَوَّجُ وَالْمُتَبَتِّلَاتِ مِنْ النِّسَاءِ اللَّائِي يَقُلْنَ ذَلِكَ وَرَاكِبَ الْفَلَاةِ وَحْدَهُ فَاشْتَدَّ ذَلِكَ عَلَى أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى اسْتَبَانَ ذَلِكَ فِي وُجُوهِهِمْ وَقَالَ الْبَائِتُ وَحْدَهُ
Musnad Ahmad 7552: Telah menceritakan kepada kami [Ayub bin An Najar] dari [Thayyib bin Muhammad] dari ['Atho` bin Abi Rabbah] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melaknat kaum laki-laki yang berprilaku seperti wanita, dan kaum wanita yang berprilaku seperti laki-laki, dan kaum laki-laki yang tidak ingin menikah, mereka berkata: kami tidak ingin menikah, dan kaum laki-laki yang tidak ingin menikah, mereka berkata: kami tidak ingin menikah, serta seseorang yang melewati gurun pasir seorang diri. Hal itu cukup menjadi perhatian para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam sehingga tampak dari wajah-wajah mereka, dan berkata: "orang yang bermalam sendirian."
Grade
مسند أحمد ٧٥٩٣: حَدَّثَنَا يَزِيدُ وَأَبُو كَامِلٍ قَالَا حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عِسْلِ بْنِ سُفْيَانَ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ نَهَى عَنْ السَّدْلِ فِي الصَّلَاةِ
Musnad Ahmad 7593: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] dan [Abu Kamil] mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Isl bin Sufyan] dari ['Atho`] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "bahwasanya Beliau melarang membungkus tubuh dalam shalat (yaitu memasukkan kedua tangan ke dalam baju)."
Grade
مسند أحمد ٧٦١٨: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ سَمِعْتُ عَاصِمَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ مِنْ آلِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ يُحَدِّثُ عَنْ عُبَيْدٍ مَوْلًى لِأَبِي رُهْمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ لَقِيَ امْرَأَةً فَوَجَدَ مِنْهَا رِيحَ إِعْصَارٍ طَيِّبَةً فَقَالَ لَهَا أَبُو هُرَيْرَةَ الْمَسْجِدَ تُرِيدِينَ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ وَلَهُ تَطَيَّبْتِ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ امْرَأَةٍ تَطَيَّبَتْ لِلْمَسْجِدِ فَيَقْبَلُ اللَّهُ لَهَا صَلَاةً حَتَّى تَغْتَسِلَ مِنْهُ اغْتِسَالَهَا مِنْ الْجَنَابَةِ فَاذْهَبِي فَاغْتَسِلِي
Musnad Ahmad 7618: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] aku mendengar ['Ashim bin Ubaidillah] dari keluarga Umar Ibnul Khaththab, ia menceritakan dari ['Ubaid] -pelayan Abu Ruhm- dari [Abu Hurairah] bahwa ia berjumpa dengan seorang wanita yang darinya ia mencium harum semerbak wewangian, maka iapun berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin pergi ke masjid?" wanita itu menjawab: "Benar." Abu Hurairah berkata: "Apakah untuk Allah juga engkau memakai wewangian?" Wanita itu menjawab: "Benar." Abu Hurairah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang wanita memakai wewangian untuk pergi ke masjid lalu Allah menerima shalatnya sehingga ia mandi dan membersihkan dari wewangian tersebut layaknya mandi junub." Maka pergi dan mandilah."
Grade
مسند أحمد ٧٦٩٢: حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَلْقَمَةَ يَعْنِي الْفَرْوِيَّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ خُصَيْفَةَ عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ قَالَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ بَخُورًا فَلَا تَشْهَدَنَّ عِشَاءَ الْآخِرَةِ
Musnad Ahmad 7692: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Alqomah] -yaitu Al Farwi berkata: telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Khushaifah] dari [Busri bin Sa'id] berkata: [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wanita mana saja yang mengenakan wewangian, maka janganlah sekali-kali mengikuti shalat Isya` terakhir."
Grade
مسند أحمد ٧٧٠١: حَدَّثَنَا أَبُو قَطَنٍ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبْدِ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَانِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام فَقَالَ إِنِّي كُنْتُ أَتَيْتُكَ اللَّيْلَةَ فَلَمْ يَمْنَعْنِي أَنْ أَدْخُلَ عَلَيْكَ الْبَيْتَ الَّذِي أَنْتَ فِيهِ إِلَّا أَنَّهُ كَانَ فِي الْبَيْتِ تِمْثَالُ رَجُلٍ وَكَانَ فِي الْبَيْتِ قِرَامُ سِتْرٍ فِيهِ تَمَاثِيلُ فَمُرْ بِرَأْسِ التِّمْثَالِ يُقْطَعْ فَيُصَيَّرَ كَهَيْئَةِ الشَّجَرَةِ وَمُرْ بِالسِّتْرِ يُقْطَعْ فَيُجْعَلَ مِنْهُ وِسَادَتَانِ تُوطَآَنِ وَمُرْ بِالْكَلْبِ فَيُخْرَجَ فَفَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِذَا الْكَلْبُ جَرْوٌ كَانَ لِلْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ عَلَيْهِمَا السَّلَام تَحْتَ نَضَدٍ لَهُمَا قَالَ وَمَا زَالَ يُوصِينِي بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَوْ رَأَيْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
Musnad Ahmad 7701: Telah menceritakan kepada kami [Abu Qathan] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin 'Amru bin Abdullah] -yaitu Ibnu Abu Ishaq dari [Mujahid] dari [Abu Hurairah], dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda: "Jibril 'Alaihis Salam telah datang kepadaku dan berkata: 'Tadi malam aku telah datang kepadamu dan tidak ada yang menghalangiku untuk masuk rumah yang kamu berada di dalamnya kecuali karena di dalamnya terdapat patung seorang laki-laki dan juga terdapat tirai yang bergambar patung, oleh karena itu perintahkanlah untuk memotong kepala patung tersebut hingga seperti bentuk pohon dan perintahkan pula untuk memotong tirai yang bergambar patung untuk dijadikan bantal yang diduduki, serta perintahkanlah untuk mengeluarkan anjing, '" maka Rasulullah melakukannya, lalu tiba-tiba anjing milik Hasan dan Husain radliallahu 'anhuma berlari di bawah meja keduanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian Bersabda: "Dan Jibril masih memberi nasehat kepadaku untuk berbuat baik kepada tetangga sehingga aku menyangka atau mengira bahwa dia mendapatkan hak waris."
Grade
مسند أحمد ٧٧٣٣: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَام جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَرَفَ صَوْتَهُ فَقَالَ ادْخُلْ فَقَالَ إِنَّ فِي الْبَيْتِ سِتْرًا فِي الْحَائِطِ فِيهِ تَمَاثِيلُ فَاقْطَعُوا رُءُوسَهَا فَاجْعَلُوهَا بِسَاطًا أَوْ وَسَائِدَ فَأَوْطَئُوهُ فَإِنَّا لَا نَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ تَمَاثِيلُ
Musnad Ahmad 7733: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Abu Ishaq] dari [Mujahid] dari [Abu Hurairah], dia berkata: bahwasanya Jibril 'Alaihis Salam datang dan mengucapkan salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan Rasulullah mengenal suaranya, maka beliau bersabda: "Masuklah, " lalu Jibril berkata: "Sesungguhnya di dalam rumah ada satir di dinding yang bergambar patung, potonglah kepalanya dan jadikanlah ia keset atau bantal lalu dudukilah, karena sesungguhnya kami tidak masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada patung."
Grade
مسند أحمد ٧٧٣٤: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنِ ابْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ بَيْنَا الْحَبَشَةُ يَلْعَبُونَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحِرَابِهِمْ دَخَلَ عُمَرُ فَأَهْوَى إِلَى الْحَصْبَاءِ يَحْصِبُهُمْ بِهَا فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْهُمْ يَا عُمَرُ
Musnad Ahmad 7734: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Ibnul Musayyab] dari [Abu Hurairah], dia berkata: Ketika orang-orang habasyah bermain-main dengan alat perang di masjid di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Umar bin Al Khaththab masuk dan mengambil kerikil untuk melempar mereka, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda kepadanya: "Biarkan mereka wahai Umar."
Grade
مسند أحمد ٧٧٣٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ وَعَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ مَعْمَرٍ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى لَا يَصْبُغُونَ فَخَالِفُوهُمْ قَالَ عَبْدُ الرَّزَّاقِ فِي حَدِيثِهِ قَالَ الزُّهْرِيُّ وَالْأَمْرُ بِالْأَصْبَاغِ فَأَحْلَكُهَا أَحَبُّ إِلَيْنَا قَالَ مَعْمَرٌ وَكَانَ الزُّهْرِيُّ يَخْضِبُ بِالسَّوَادِ
Musnad Ahmad 7737: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dan [Abdul A'la] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah], dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak mencelup rambut mereka dengan semir, maka selisihilah mereka." Abdurrazzaq menyebutkan dalam riwayatnya: Az Zuhri berkata: Adapun perintah untuk mencelup rambut, maka warna hitam adalah lebih kami sukai. Ma'mar berkata: Az Zuhri mencelup rambutnya dengan warna hitam.
Grade