مسند أحمد ١٢٧١٥: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِي
Musnad Ahmad 12715: Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Anas bin Malik], Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Allah 'azza wajalla berfirman, 'Aku berada pada prasangka hamba-Ku, dan Aku selalu bersamanya bila ia berdoa kepada-Ku."
Grade
مسند أحمد ١٢٧١٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا بَعَثَ حَرَامًا خَالَهُ أَخَا أُمِّ سُلَيْمٍ فِي سَبْعِينَ رَجُلًا فَقُتِلُوا يَوْمَ بِئْرِ مَعُونَةَ وَكَانَ رَئِيسُ الْمُشْرِكِينَ يَوْمَئِذٍ عَامِرُ بْنُ الطُّفَيْلِ وَكَانَ هُوَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اخْتَرْ مِنِّي ثَلَاثَ خِصَالٍ يَكُونُ لَكَ أَهْلُ السَّهْلِ وَيَكُونُ لِي أَهْلُ الْوَبَرِ أَوْ أَكُونُ خَلِيفَةً مِنْ بَعْدِكَ أَوْ أَغْزُوكَ بِغَطَفَانَ أَلْفِ أَشْقَرَ وَأَلْفِ شَقْرَاءَ قَالَ فَطُعِنَ فِي بَيْتِ امْرَأَةٍ مِنْ بَنِي فُلَانٍ فَقَالَ غُدَّةٌ كَغُدَّةِ الْبَعِيرِ فِي بَيْتِ امْرَأَةٍ مِنْ بَنِي فُلَانٍ ائْتُونِي بِفَرَسِي فَأُتِيَ بِهِ فَرَكِبَهُ فَمَاتَ وَهُوَ عَلَى ظَهْرِهِ فَانْطَلَقَ حَرَامٌ أَخُو أُمِّ سُلَيْمٍ وَرَجُلَانِ مَعَهُ رَجُلٌ مِنْ بَنِي أُمَيَّةَ وَرَجُلٌ أَعْرَجُ فَقَالَ لَهُمْ كُونُوا قَرِيبًا مِنِّي حَتَّى آتِيَهُمْ فَإِنْ آمَنُونِي وَإِلَّا كُنْتُمْ قَرِيبًا فَإِنْ قَتَلُونِي أَعْلَمْتُمْ أَصْحَابَكُمْ قَالَ فَأَتَاهُمْ حَرَامٌ فَقَالَ أَتُؤْمِنُونِي أُبَلِّغْكُمْ رِسَالَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْكُمْ قَالُوا نَعَمْ فَجَعَلَ يُحَدِّثُهُمْ وَأَوْمَئُوا إِلَى رَجُلٍ مِنْهُمْ مِنْ خَلْفِهِ فَطَعَنَهُ حَتَّى أَنْفَذَهُ بِالرُّمْحِ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ فُزْتُ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ قَالَ ثُمَّ قَتَلُوهُمْ كُلَّهُمْ غَيْرَ الْأَعْرَجِ كَانَ فِي رَأْسِ جَبَلٍ قَالَ أَنَسٌ فَأُنْزِلَ عَلَيْنَا وَكَانَ مِمَّا يُقْرَأُ فَنُسِخَ أَنْ بَلِّغُوا قَوْمَنَا أَنَّا لَقِينَا رَبَّنَا فَرَضِيَ عَنَّا وَأَرْضَانَا قَالَ فَدَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ أَرْبَعِينَ صَبَاحًا عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَبَنِي لِحْيَانَ وَعُصَيَّةَ الَّذِينَ عَصَوْا اللَّهَ وَرَسُولَهُ
Musnad Ahmad 12718: Telah menceritakan kepada kami [Abdush-Shomad], telah menceritakan kepada kami [Hammam], telah menceritakan kepada kami [Ishaq], dari [Anas], Pernah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mengutus Haram, paman beliau, saudara laki-laki Ummu sulaim, untuk menyertai tujuh puluh orang sahabatnya yang kemudian terbunuh di bi'ru Ma'unah. Pemimpin musyrik pada saat itu adalah 'Amir bin Thufail. Pada awal mulanya Amir mendatangi Nabi Shallallahu'alaihi wasallam dan berujar, pilihlah dariku tiga hal: Pertama, anda menguasai penduduk kota dan aku menguasai penduduk pedalaman, kedua, aku menjadi khalifah setelah anda, ketiga, aku menyerangmu dengan mengikutsertakan bani Ghatafan bersama dua ribu prajurit yang gagah berani. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: 'Amir bin Thufail selanjutnya terkena penyakit semacam gondok melepuh dirumah wanita bani Salul. Dengan mengerang, ia berteriak-teriak, 'Alangkah sialnya terkena penyakit gondok melepuh dirumah wanita Bani Salul, berikan kudaku'. Lantas Amir diberi kudanya, ia kendarai, dan akhirnya tewas di jalan. Haram, saudara laki-laki Umu sulaim terus melanjutkan perjalanannya bersama dua sahabat yang menemaninya. Satunya dari Bani Umayyah dan seorang dari Bani A'raj. Lalu Haram bin Milhan radliyallahu'anhu berkata kepada dua sahabatnya, mendekatlah padaku sampai saya bisa bertemu mereka barang kali mereka beriman kepadaku. Kalaulah kalian tidak mau mendekatku, andaikan mereka membunuhku, tolong beritahukanlah kepada kawan-kawan kalian. Kata Anas, Haram bin Milhan lantas mendatangi kaum Amir bin Thufail dan mengatakan, adakah kalian beriman kepadaku sedang aku menyampaikan risalah Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam?"Iya" jawab mereka. Haram bin Milhan lantas menyampaikan pesan-pesannya. Dasar musuh, kaum Amir Thufail memberi isyarat kepada salah satu rekannya untuk membunuh Haram dari belakang, Haram ditombak hingga menembus dadanya. Saat tertombak, Haram berkata "Fuztu warobbul ka'bah, Aku menang demi Rabb Ka'bah". Lalu, kata Anas, kaum Amir bin Thufail membunuh kesemuanya selain al-A'raj karena ia menunggu di puncak gunung. Atas peristiwa ini, kata Anas, diturunkan kepada kami sebuah ayat yang kemudian hari dimansukhkan, yaitu: AN BALLIGHUU QOUMANAA, ANNAA LAQIINAA ROBBANAA, FARODHIYA 'ANNAA, WA ARDHOONAA. Selanjutnya, kata Anas, nabi shallallahu'alaihi wasallam selama empat puluh hari mendoakan kecelakaan atas mereka, alias atas kabilah Ri'l, Lihyan, dan Ushayyah yang bermaksiat kepada Allah dan Rasulnya.
Grade
مسند أحمد ١٢٧٢١: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا أَبُو هِلَالٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَزَالُ الْعَبْدُ بِخَيْرٍ مَا لَمْ يَسْتَعْجِلْ قَالُوا وَكَيْفَ يَسْتَعْجِلُ قَالَ يَقُولُ قَدْ دَعَوْتُ رَبِّي فَلَمْ يَسْتَجِبْ لِي
Musnad Ahmad 12721: Telah menceritakan kepada kami [Abdush-Shomad] telah menceritakan kepada kami [Abu Hilal] dari [Qatadah] dari [Anas], Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Hamba akan selalu dalam kebaikan selama tidak tergesa-gesa". Mereka (para sahabat) bertanya, bagaimana bisa dikatakan tergesa-gesa?. (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) bersabda, "Jika dia berkata: saya telah berdo'a, tapi mengapa Tuhanku belum juga mengabulkannya".
Grade
مسند أحمد ١٢٧٢٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُضَحِّي بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ يَذْبَحُهُمَا بِيَدِهِ وَيَضَعُ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا وَيُسَمِّي وَيُكَبِّرُ
Musnad Ahmad 12725: Telah menceritakan kepada kami [Abdush-Shomad] telah menceritakan kepada kami [Hisam] dari [Qatadah] dari [Anas] berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam berkurban dengan dua domba amlah (warna putihnya lebih banyak daripada warna hitamnya), beliau sembelih dengan tangannya, sambil menginjak kedua pipi kambingnya, seraya menyebut nama Allah dan bertakbir.
Grade
مسند أحمد ١٢٧٢٦: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسٍ قَالَ مُرَّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِجِنَازَةٍ فَأُثْنِيَ عَلَيْهَا خَيْرًا فَقَالَ وَجَبَتْ وَمُرَّ بِجِنَازَةٍ فَأُثْنِيَ عَلَيْهَا شَرًّا فَقَالَ وَجَبَتْ
Musnad Ahmad 12726: Telah menceritakan kepada kami [Abdush-Shomad] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] berkata: seorang jenazah lewat di hadapan Nabi Shallallahu'alaihi wasallam, jenazah tersebut dipuji kebaikannya, maka (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) bersabda, "Pasti ia dimasukkan surga". Kemudian ada jenazah lainnya yang lewat, lalu direndahkan karena keburukannya, maka (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) bersabda, "Pasti dia masuk neraka".
Grade
مسند أحمد ١٢٧٢٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ عَنْ أَنَسٍ قَالَ لَمْ يَخْرُجْ إِلَيْنَا نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثًا وَأُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَذَهَبَ أَبُو بَكْرٍ يَتَقَدَّمُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْحِجَابِ فَرَفَعَهُ فَلَمَّا وَضَحَ لَنَا وَجْهُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا نَظَرْنَا مَنْظَرًا قَطُّ كَانَ أَعْجَبَ إِلَيْنَا مِنْ وَجْهِ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ وَضَحَ لَنَا فَأَوْمَأَ بِيَدِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ أَنْ يَتَقَدَّمَ وَأَرْخَى نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحِجَابَ فَلَنْ يَقْدِرَ عَلَيْهِ حَتَّى مَاتَ
Musnad Ahmad 12727: Telah menceritakan kepada kami [Abdush-Shamad], telah menceritakan kepadaku [bapakku], telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] dari [Anas] berkata: Nabi Shallallahu'alaihi wasallam tidak menemui kami tiga waktu saat shalat hendak dilaksanakan. Maka Abu Bakar maju menjadi imam, dan Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda dibalik hijabnya lalu mengangkatnya. Saat wajah Nabi Shallallahu'alaihi wasallam terlihat oleh kami, kami rasakan belum pernah melihat pemandangan yang lebih mendatangakan kekaguman daripada wajah Nabi Shallallahu'alaihi wasallam ketika beliau menampakkan kepada kami. Kemudian beliau memberi isyarat dengan tangannya kepada Abu Bakar untuk mengimami, lalu Nabi menurunkan hijabnya sampai tiada takdir bagi beliau selain wafat.
Grade
مسند أحمد ١٢٧٢٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ قَالَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ أَقْبَلَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمَدِينَةِ وَهُوَ مُرْدِفٌ أَبَا بَكْرٍ وَأَبُو بَكْرٍ شَيْخٌ يُعْرَفُ وَنَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَابٌّ لَا يُعْرَفُ قَالَ فَيَلْقَى الرَّجُلُ أَبَا بَكْرٍ فَيَقُولُ يَا أَبَا بَكْرٍ مَنْ هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْكَ فَيَقُولُ هَذَا الرَّجُلُ يَهْدِينِي إِلَى السَّبِيلِ فَيَحْسِبُ الْحَاسِبُ أَنَّهُ إِنَّمَا يَهْدِيهِ الطَّرِيقَ وَإِنَّمَا يَعْنِي سَبِيلَ الْخَيْرِ فَالْتَفَتَ أَبُو بَكْرٍ فَإِذَا هُوَ بِفَارِسٍ قَدْ لَحِقَهُمْ فَقَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ هَذَا فَارِسٌ قَدْ لَحِقَ بِنَا قَالَ فَالْتَفَتَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اللَّهُمَّ اصْرَعْهُ فَصَرَعَتْهُ فَرَسُهُ ثُمَّ قَامَتْ تُحَمْحِمُ قَالَ ثُمَّ قَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ مُرْنِي بِمَا شِئْتَ قَالَ قِفْ مَكَانَكَ لَا تَتْرُكَنَّ أَحَدًا يَلْحَقُ بِنَا قَالَ فَكَانَ أَوَّلُ النَّهَارِ جَاهِدًا عَلَى نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ آخِرُ النَّهَارِ مَسْلَحَةً لَهُ قَالَ فَنَزَلَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَانِبَ الْحَرَّةِ ثُمَّ بَعَثَ إِلَى الْأَنْصَارِ فَجَاءُوا نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَلَّمُوا عَلَيْهِمَا وَقَالُوا ارْكَبَا آمِنَيْنِ مُطْمَئِنَّيْنِ قَالَ فَرَكِبَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ وَحَفُّوا حَوْلَهُمَا بِالسِّلَاحِ قَالَ فَقِيلَ بِالْمَدِينَةِ جَاءَ نَبِيُّ اللَّهِ فَاسْتَشْرَفُوا نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْظُرُونَ إِلَيْهِ وَيَقُولُونَ جَاءَ نَبِيُّ اللَّهِ فَأَقْبَلَ يَسِيرُ حَتَّى جَاءَ إِلَى جَانِبِ دَارِ أَبِي أَيُّوبَ قَالُوا فَإِنَّهُ لَيُحَدِّثُ أَهْلَهَا إِذْ سَمِعَ بِهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ وَهُوَ فِي نَخْلٍ لِأَهْلِهِ يَخْتَرِفُ لَهُمْ مِنْهُ فَعَجِلَ أَنْ يَضَعَ الَّذِي يَخْتَرِفُ فِيهَا فَجَاءَ وَهِيَ مَعَهُ فَسَمِعَ مِنْ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ بُيُوتِ أَهْلِنَا أَقْرَبُ قَالَ فَقَالَ أَبُو أَيُّوبَ أَنَا يَا نَبِيَّ اللَّهِ هَذِهِ دَارِي وَهَذَا بَابِي قَالَ فَانْطَلِقْ فَهَيِّئْ لَنَا مَقِيلًا قَالَ فَذَهَبَ فَهَيَّأَ لَهُمَا مَقِيلًا ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَدْ هَيَّأْتُ لَكُمَا مَقِيلًا فَقُومَا عَلَى بَرَكَةِ اللَّهِ فَقِيلَا فَلَمَّا جَاءَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ اللَّهِ حَقًّا وَأَنَّكَ جِئْتَ بِحَقٍّ وَلَقَدْ عَلِمَتْ الْيَهُودُ أَنِّي سَيِّدُهُمْ وَابْنُ سَيِّدِهِمْ وَأَعْلَمُهُمْ وَابْنُ أَعْلَمِهِمْ فَادْعُهُمْ فَاسْأَلْهُمْ فَدَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ وَيْلَكُمْ اتَّقُوا اللَّهَ فَوَالَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِنَّكُمْ لَتَعْلَمُونَ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ حَقًّا وَأَنِّي جِئْتُكُمْ بِحَقٍّ أَسْلِمُوا قَالُوا مَا نَعْلَمُهُ ثَلَاثًا
Musnad Ahmad 12728: Telah menceritakan kepada kami [Abdush-Shomad] telah menceritakan kepadaku [bapakku], telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz] telah menceritakan kepada kami [Anas bin Malik] berkata: Suatu saat Nabi Shallallahu'alaihi wasallam menuju ke Madinah dengan membonceng Abu Bakar. Dia seorang tua yang telah populer di masyarakat, sedangkan nabi Shallallahu'alaihi wasallam adalah anak muda yang belum populer. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: lantas seseorang ketemu Abu Bakar dan menyapa, wahai Abu Bakar siapakah orang yang ada di depanmu?". Ini adalah orang yang menunjuki jalanku, Kata Abu Bakar. Laki-laki sangka bahwa yang dimaksud menunjuki jalan adalah memberi petunjuk jalan kendaraan, padahal yang dimaksud Abu Bakar adalah jalan kebaikan. Abu Bakar menoleh, ternyata ia seorang penunggang kuda dan telah menyusulnya. Wahai Nabiyullah, seru Abu Bakar, ini ada penunggang kuda yang menyusul kita. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: kemudian Nabiyullah Shallallahu'alaihi wasallam menoleh dan memanjatkan doa, Ya Allah jatuhkanlah dia!, si laki-laki kontan terpental dari kudanya. Sang kuda bangun dan meringkik. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: si (laki-laki) lantas menawarkan diri, ya Rasulullah, perintahlah aku sekehendakmu. Nabi menjawab, tetaplah engkau berada di tempatmu, janganlah kau biarkan seseorang menyusul kami. Kata Anas, orang itu dipagi hari memusuhi nabi sedang sore harinya malah menjadi pembelanya. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: Nabi Shallallahu'alaihi wasallam lantas singgah di samping bebatuan, lalu mengutus utusan untuk menemui orang-orang anshar dan mereka datang. Mereka memberi salam kepada keduanya lalu berkata: naiklah kalian berdua dengan aman dan tenang. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: maka Nabiyullah Shallallahu'alaihi wasallam dan Abu Bakar naik, sedangkan mereka menjaga disekelilingnya dengan membawa senjata dan disiarkan di Madinah, 'Nabiyullah Shallallahu'alaihi wasallam telah datang' hingga mereka menyambut Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam di gerbang Madinah, memperhatikannya, dan mengatakan, 'datang Nabiyullah, datang nabiyullah'. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam terus berjalan hingga sampai di samping rumah Abu Ayyub. Mereka berkata: sesungguhnya Abu Ayyub tentu akan menceritakan kepada keluarganya. Tiba-tiba Abdullah bin Salam mendengar kedatangan beliau shallallahu'alaihi wasallam saat ia berada di kebun kurma milik keluarganya karena saat itu dia sedang menjaganya. Abdullah bin Salam segera meninggalkan pekerjaannya. Abdullah bin Salam lantas datang bersama isterinya dan mendengarkan petuah-petuah keagamaan dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam shallallahu'alaihi wasallam, lalu kembali menemui keluarganya. Lantas Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bertanya, rumah siapa yang paling dekat dari sini?. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: maka (Abu Ayyub) berkata: saya wahai Nabiyullah, ini adalah rumahku dan ini pintuku. (Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam) berkata: pulanglah dan siapkan bagiku tempat tidur. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: maka dia pergi lalu menyiapkan untuk keduanya tempat tidur kemudian datang dan berkata: wahai Nabiyullah telah kupersiapkan maka datangilah dengan berkat Allah dan beristirahatlah. Tatkala Nabiyullah datang, datanglah Abdullah bin Salam, dan berkata: aku bersaksi sesungguhnya engkau adalah Rasulullah secara haq dan yang anda bawa adalah al-haq, sungguh orang yahudi tahu bahwa saya adalah pemimpin mereka dan orang yang paling tahu di antara mereka dan anak yang paling tahu, maka ajaklah mereka, siapa tahu mereka (orang-orang yahudi) lantas masuk Islam. Kemudian Nabiyullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda kepada mereka, wahai orang yahudi, telah rugi kalian, bertakwalah kepada Allah, demi Dzat yang tidak ada ilah selain Allah, sesungguhnya kalian mengetahui bahwa saya adalah Rasulullah yang haq, dan saya datang membawa kebenaran. Masuk Islamlah kalian! Mereka berkata: kami tidak tahu, tiga kali.
Grade
مسند أحمد ١٢٧٣٠: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا أَبُو عِصَامٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَنَفَّسُ فِي الشَّرَابِ ثَلَاثًا وَيَقُولُ إِنَّهُ أَدْوَأُ وَأَبْرَأُ وَأَمْرَأُ قَالَ أَنَسٌ وَأَنَا أَتَنَفَّسُ ثَلَاثًا
Musnad Ahmad 12730: Telah menceritakan kepada kami [Abdush-Shamad] telah menceritakan kepadaku [bapakku] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Isham] dari [Anas bin Malik] berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bernafas ketika minum tiga kali dan bersabda yang demikian lebih menyembuhkan, lebih membebaskan dari penyakit dan lebih bermanfaat. Anas berkata: dan aku bernafas tiga kali.
Grade
مسند أحمد ١٢٧٣١: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا أَبُو التَّيَّاحِ يَزِيدُ بْنُ حُمَيْدٍ الضُّبَعِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ لَمَّا قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَزَلَ فِي عُلُوِّ الْمَدِينَةِ فِي حَيٍّ يُقَالُ لَهُ بَنُو عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ فَأَقَامَ فِيهِمْ أَرْبَعَ عَشْرَةَ لَيْلَةً ثُمَّ إِنَّهُ أَرْسَلَ إِلَى مَلَإٍ مِنْ بَنِي النَّجَّارِ قَالَ فَجَاءُوا مُتَقَلِّدِينَ سُيُوفَهُمْ قَالَ فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَاحِلَتِهِ وَأَبُو بَكْرٍ رِدْفُهُ وَمَلَأُ بَنِي النَّجَّارِ حَوْلَهُ حَتَّى أَلْقَى بِفِنَاءِ أَبِي أَيُّوبَ قَالَ فَكَانَ يُصَلِّي حَيْثُ أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ وَيُصَلِّي فِي مَرَابِضِ الْغَنَمِ ثُمَّ إِنَّهُ أَمَرَ بِالْمَسْجِدِ فَأَرْسَلَ إِلَى مَلَإٍ مِنْ بَنِي النَّجَّارِ فَجَاءُوا فَقَالَ يَا بَنِي النَّجَّارِ ثَامِنُونِي حَائِطَكُمْ هَذَا فَقَالُوا وَاللَّهِ لَا نَطْلُبُ ثَمَنَهُ إِلَّا إِلَى اللَّهِ قَالَ وَكَانَ فِيهِ مَا أَقُولُ لَكُمْ كَانَتْ فِيهِ قُبُورُ الْمُشْرِكِينَ وَكَانَ فِيهِ حَرْثٌ وَكَانَ فِيهِ نَخْلٌ فَأَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقُبُورِ الْمُشْرِكِينَ فَنُبِشَتْ وَبِالْحَرْثِ فَسُوِّيَتْ وَبِالنَّخْلِ فَقُطِعَ قَالَ فَصَفُّوا النَّخْلَ إِلَى قِبْلَةِ الْمَسْجِدِ وَجَعَلُوا عِضَادَتَيْهِ حِجَارَةً قَالَ وَجَعَلُوا يَنْقُلُونَ ذَلِكَ الصَّخْرَ وَهُمْ يَرْتَجِزُونَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَهُمْ يَقُولُ اللَّهُمَّ لَا خَيْرَ إِلَّا خَيْرُ الْآخِرَهْ فَانْصُرْ الْأَنْصَارَ وَالْمُهَاجِرَهْ
Musnad Ahmad 12731: Telah menceritakan kepada kami ['Abdush-Shamad], telah menceritakan kepadaku [bapakku], telah menceritakan kepada kami [Abu Tayyah Yazid bin Humaid Al-Dhuba'i] berkata: telah menceritakan kepadaku [Anas bin Malik] berkata: tatkala Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam sampai di suatu desa yang dinamakan Bani Amr bin 'Auf, dekat Madinah, beliau tinggal disana selama empat belas malam. Kemudian beliau mengutus kepada pemimpin Bani Najjar. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: mereka datang dalam keadaan menyarungkan pedang mereka. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: dan seolah-olah saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam diatas kendaraannya sedang Abu Bakar memboncengnya, dan pemimpin Bani Najjar disekitarnya sampai mereka di teras Abu Ayyub. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: dan nabi mempunyai kebiasaan mendirikan shalat begitu tiba waktunya. Lalu beliau shalat di kandang kambing. Kemudian beliau memerintahkan untuk membuat masjid. Diutuslah seseorang untuk menemui pemimpin Bani Najjar, mereka datang dan beliau bersabda, "Wahai Bani Najjar, hargailah kebun kalian ini". Mereka berkata: demi Allah, kami tidak meminta harganya kecuali hanya kepada Allah. (Pemimpin Bani Najjar) berkata: maaf namun disana terdapat seperti apa yang telah saya sampaikan kepada baginda, yaitu kuburan orang-orang musyrik, juga ada kebun dan pohon kurma. Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam memerintahkan kuburan orang-orang musyrik agar dipindahkan, kebunnya diratakan dan pohon kurmanya di tebang. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: mereka menata pohon kurma ke arah kiblat masjid dan mereka buat kusennya dari batu. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: kemudian mereka memindahkan tulang belulang sambil mendendangkan nasyid sedang Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersama mereka, "Ketahuilah bahwa tidak ada kebahagiaan selain kebaikan akhirat dan tolonglah orang-orang anshar dan muhajirin".
Grade
مسند أحمد ١٢٧٣٢: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو التَّيَّاحِ حَدَّثَنَا أَنَسٌ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقًا وَكَانَ لِي أَخٌ يُقَالُ لَهُ أَبُو عُمَيْرٍ قَالَ أَحْسِبُهُ قَالَ فَطِيمًا فَقَالَ وَكَانَ إِذَا جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَآهُ قَالَ أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ قَالَ نُغَرٌ كَانَ يَلْعَبُ بِهِ قَالَ فَرُبَّمَا تَحْضُرُهُ الصَّلَاةُ وَهُوَ فِي بَيْتِنَا فَيَأْمُرُ بِالْبِسَاطِ الَّذِي تَحْتَهُ فَيُكْنَسُ ثُمَّ يُنْضَحُ بِالْمَاءِ ثُمَّ يَقُومُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَقُومُ خَلْفَهُ فَيُصَلِّي بِنَا قَالَ وَكَانَ بِسَاطُهُمْ مِنْ جَرِيدِ النَّخْلِ
Musnad Ahmad 12732: Telah menceritakan kepada kami [Abdush-Shomad] telah menceritakan kepadaku [bapakku], berkata: telah mengabarkan kepada kami [Abu Tayyah] telah menceritakan kepada kami [Anas] berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam adalah orang yang paling baik akhlaqnya. Dahulu Saya mempunyai saudara yang bernama Abu Umair. --(Abu Tayyah) berkata: namun sepertinya ia mengatakan bernama Fathim--. Jika Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam datang, kata Anas, beliau melihatnya dan menyapa, wahai Abu Umair apakah yang dilakukan burung kecilmu itu?. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: maksudnya burung kecil yang menjadi mainannya. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: ada kalanya waktu shalat tiba sedang beliau masih berada di rumah kami, maka beliau perintahkan agar dibentangkan tikar setelah lantai disapu, lalu tikar diperciki air, kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam mendirikan shalat dan kami berdiri di belakangnya, dan beliau memimpin shalat. (Anas bin Malik radliyallahu'anhu) berkata: dan tikarnya terbuat dari pelepah daun kurma.
Grade