Hadits Tentang Ibadah

Musnad Ahmad #4087

مسند أحمد ٤٠٨٧: حَدَّثَنَا يَزِيدُ يَعْنِي ابْنَ هَارُونَ أَخْبَرَنَا الْعَوَّامُ حَدَّثَنِي أَبُو مُحَمَّدٍ مَوْلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا مُسْلِمَيْنِ مَضَى لَهُمَا ثَلَاثَةٌ مِنْ أَوْلَادِهِمَا لَمْ يَبْلُغُوا حِنْثًا كَانُوا لَهُمَا حِصْنًا حَصِينًا مِنْ النَّارِ قَالَ فَقَالَ أَبُو ذَرٍّ مَضَى لِي اثْنَانِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَاثْنَانِ قَالَ فَقَالَ أُبَيٌّ أَبُو الْمُنْذِرِ سَيِّدُ الْقُرَّاءِ مَضَى لِي وَاحِدٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَوَاحِدٌ وَذَلِكَ فِي الصَّدْمَةِ الْأُولَى

Musnad Ahmad 4087: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] yakni Ibnu Harun telah mengabarkan kepada kami [Al 'Awwam] telah menceritakan kepadaku [Abu Muhammad] mantan budak Umar bin Al Khaththab dari [Abu Ubaidah] dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua orang muslim manapun yang ditinggal mati tiga anaknya yang belum mencapai baligh, mereka akan menjadi benteng baginya yang akan membentengi dari neraka." Ia berkata: Abu Dzar berkata: Aku telah ditinggal mati dua anakku, wahai Rasulullah. Beliau menjawab: "Dua anak juga." Ia melanjutkan: Abu Al Mundzir pemimpin pembaca Al Qur`an berkata: Aku telah ditinggal mati satu anak saja, wahai Rasulullah. Beliau menjawab: "Dan satu anak juga tetapi hal itu terjadi pada pertama kali musibah."

Grade

Shahih Bukhari #4088

صحيح البخاري ٤٠٨٨: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَمَّا ثَقُلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاشْتَدَّ بِهِ وَجَعُهُ اسْتَأْذَنَ أَزْوَاجَهُ أَنْ يُمَرَّضَ فِي بَيْتِي فَأَذِنَّ لَهُ فَخَرَجَ وَهُوَ بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ تَخُطُّ رِجْلَاهُ فِي الْأَرْضِ بَيْنَ عَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَبَيْنَ رَجُلٍ آخَرَ قَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ فَأَخْبَرْتُ عَبْدَ اللَّهِ بِالَّذِي قَالَتْ عَائِشَةُ فَقَالَ لِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ هَلْ تَدْرِي مَنْ الرَّجُلُ الْآخَرُ الَّذِي لَمْ تُسَمِّ عَائِشَةُ قَالَ قُلْتُ لَا قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ هُوَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ وَكَانَتْ عَائِشَةُ زَوْجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا دَخَلَ بَيْتِي وَاشْتَدَّ بِهِ وَجَعُهُ قَالَ هَرِيقُوا عَلَيَّ مِنْ سَبْعِ قِرَبٍ لَمْ تُحْلَلْ أَوْكِيَتُهُنَّ لَعَلِّي أَعْهَدُ إِلَى النَّاسِ فَأَجْلَسْنَاهُ فِي مِخْضَبٍ لِحَفْصَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ طَفِقْنَا نَصُبُّ عَلَيْهِ مِنْ تِلْكَ الْقِرَبِ حَتَّى طَفِقَ يُشِيرُ إِلَيْنَا بِيَدِهِ أَنْ قَدْ فَعَلْتُنَّ قَالَتْ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى النَّاسِ فَصَلَّى بِهِمْ وَخَطَبَهُمْ

Shahih Bukhari 4088: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ufair] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Al Laits] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Sihab] Telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] bahwa ['Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: Saat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam sakit dan semakin parah sakitnya, beliau meminta izin kepada istri-istri beliau untuk dirawat di kediamanku lalu beliau diberi izin. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dengan dibopong oleh Al 'Abbas dan seorang lelaki lain, kedua kaki beliau tertatih-tatih di atas tanah. Ubaidullah berkata: Aku mengabarkan 'Abdullah tentang yang dikatakan 'Aisyah. Maka Abdullah bin Abbas bertanya kepadaku: "Tahukah kamu siapa lelaki yang satunya itu?" Aku menjawab: "Tidak." Ibnu Abbas berkata: "Dia adalah 'Ali bin Abu Thalib." Aisyah -istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bercerita: Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke rumahku dan sakitnya semakin parah. Beliau bersabda: "Berikan kepadaku air dari tujuh bejana yang belum dibuka ikatannya, barangkali aku dapat berpesan kepada orang-orang." Maka kami pun mendudukkan beliau di sebuah ember besar milik Hafshah -istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.- lalu kami segera menuangkan air dari bejana itu kepada beliau hingga beliau mengisyaratkan kepada kami, bahwa beliau telah selesai. 'Aisyah berkata: kemudian beliau keluar untuk shalat bersama kaum muslimin dan menyampaikan khutbahnya kepada mereka.

Shahih Bukhari #4089

صحيح البخاري ٤٠٨٩: و أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ أَنَّ عَائِشَةَ وَعَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمَّا نَزَلَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَفِقَ يَطْرَحُ خَمِيصَةً لَهُ عَلَى وَجْهِهِ فَإِذَا اغْتَمَّ كَشَفَهَا عَنْ وَجْهِهِ وَهُوَ كَذَلِكَ يَقُولُ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ يُحَذِّرُ مَا صَنَعُوا

Shahih Bukhari 4089: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya), telah mengabarkan kepadaku ['Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] bahwa ['Aisyah] dan [Abdullah bin Abbas] berkata: Saat turun wahyu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau menutupkan sehelai kain ke wajahnya, dan saat beliau mulai merasa sesak kami membukakannya, lalu beliau bersabda: "Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nashrani, mereka menjadikan kuburan Nabi-Nabi mereka sebagai masjid." Beliau memperingatkan siapa saja yang berbuat seperti mereka.

Sunan Abu Dawud #4090

سنن أبي داوود ٤٠٩٠: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ يَحْيَى عَنْ عَائِشَةَ بِنْتِ طَلْحَةَ عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصَبِيٍّ مِنْ الْأَنْصَارِ يُصَلِّي عَلَيْهِ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ طُوبَى لِهَذَا لَمْ يَعْمَلْ شَرًّا وَلَمْ يَدْرِ بِهِ فَقَالَ أَوْ غَيْرُ ذَلِكَ يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الْجَنَّةَ وَخَلَقَ لَهَا أَهْلًا وَخَلَقَهَا لَهُمْ وَهُمْ فِي أَصْلَابِ آبَائِهِمْ وَخَلَقَ النَّارَ وَخَلَقَ لَهَا أَهْلًا وَخَلَقَهَا لَهُمْ وَهُمْ فِي أَصْلَابِ آبَائِهِمْ

Sunan Abu Daud 4090: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Thalhah bin Yahya] dari ['Aisyah binti Thalhah] dari 'Aisyah Ummul Mukminin, ia berkata: "Anak kecil dari kaum Anshar (yang telah meninggal) dibawa ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menshalatinya. 'Aisyah berkata: Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, beruntung sekali anak kecil ini, ia belum pernah melakukan keburukan dan belum mengenalnya." Beliau balik berkata: "Atau, bahkan tidak demikian wahai 'Aisyah. sesungguhnya Allah menciptakan surga dan menciptakan pula orang-orang yang akan menghuninya. Allah menciptakan surga bagi mereka di saat mereka masih berada di dalam sulbi orang tua mereka. Allah menciptakan neraka dan menciptakan pula orang-orang yang akan menghuninya. Allah menciptakan neraka bagi mereka di saat mereka masih berada di dalam sulbi orang tua mereka."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Musnad Ahmad #4090

مسند أحمد ٤٠٩٠: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ زِرٍّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ لَمْ تَرَ مِنْ أُمَّتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ هُمْ غُرٌّ مُحَجَّلُونَ بُلْقٌ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ

Musnad Ahmad 4090: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari ['Ashim] dari [Zirr] dari [Abdullah], ditanyakan: Wahai Rasulullah, bagaimana engkau mengetahui umatmu pada hari kiamat yang belum pernah engkau lihat? Beliau menjawab: "Mereka bersinar wajahnya dan bercahaya karena bekas wudlu."

Grade

Musnad Ahmad #4091

مسند أحمد ٤٠٩١: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا فُضَيْلُ بْنُ مَرْزُوقٍ حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ الْجُهَنِيُّ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا قَالَ عَبْدٌ قَطُّ إِذَا أَصَابَهُ هَمٌّ وَحَزَنٌ اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي إِلَّا أَذْهَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَمَّهُ وَأَبْدَلَهُ مَكَانَ حُزْنِهِ فَرَحًا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ يَنْبَغِي لَنَا أَنْ نَتَعَلَّمَ هَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ قَالَ أَجَلْ يَنْبَغِي لِمَنْ سَمِعَهُنَّ أَنْ يَتَعَلَّمَهُنَّ

Musnad Ahmad 4091: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Fudlail bin Marzuq] telah menceritakan kepada kami [Abu Salamah Al Juhani] dari [Al Qosim bin Abdurrahman] dari [ayahnya] dari [Abdullah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba pun ketika dilanda sakit dan sedih lalu mengucapkan: ALLAHUMMA INNI 'ABDUKA WABNU 'ABDIKA WABNU AMMATIKA, NASHIYATI BIYADIKA MADLIN FI HUKMIKA 'ADLUN FI QADLA`UKA, AS`ALUKA BIKULLI ISMIN HUWA LAKA SAMMAITUKA BIHI NAFSAKA AU ANZALTAHU FI KITABIKA AU 'ALLAMTAHU AHADAN MIN KHALQIKA AU ISTA`TSARTA BIHI FI 'ILMIL GHAIB 'INDAKA AN TAJ'ALAL QUR`AN RABI'A QALBI WA NURA SHADRI WA JILA`A HUZNI WA DZAHAABA HAMMI ILLA ADZHAMALLAHU 'azza wajalla HAMMAHU WA ABDALAHU MAKANA HUZNIHI FARAHAN. (Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu, (Adam) dan anak hamba perempuanMu (Hawa), ubun-ubunku di tanganMu, keputusanMu berlaku padaku, qadlaMu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diriMu, yang Engkau turunkan dalam kitabMu. Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu atau yang Engkau khususkan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisiMu, hendaknya Engkau jadikan Al Qur'an sebagai penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihan), kecuali Allah 'azza wajalla akan menghilangkan kesedihan dan menggantikan kedukaan menjadi kebahagiaan." Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, sepantasnyalah kami mempelajari kalimat-kalimat itu. Beliau menjawab: "Benar, sepantasnya orang yang mendengarnya untuk mempelajarinya."

Grade

Shahih Bukhari #4092

صحيح البخاري ٤٠٩٢: حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا بِشْرُ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ أَبِي حَمْزَةَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ الْأَنْصَارِيُّ وَكَانَ كَعْبُ بْنُ مَالِكٍ أَحَدَ الثَّلَاثَةِ الَّذِينَ تِيبَ عَلَيْهِمْ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ خَرَجَ مِنْ عِنْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي وَجَعِهِ الَّذِي تُوُفِّيَ فِيهِ فَقَالَ النَّاسُ يَا أَبَا حَسَنٍ كَيْفَ أَصْبَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَصْبَحَ بِحَمْدِ اللَّهِ بَارِئًا فَأَخَذَ بِيَدِهِ عَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَقَالَ لَهُ أَنْتَ وَاللَّهِ بَعْدَ ثَلَاثٍ عَبْدُ الْعَصَا وَإِنِّي وَاللَّهِ لَأَرَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَوْفَ يُتَوَفَّى مِنْ وَجَعِهِ هَذَا إِنِّي لَأَعْرِفُ وُجُوهَ بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ عِنْدَ الْمَوْتِ اذْهَبْ بِنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلْنَسْأَلْهُ فِيمَنْ هَذَا الْأَمْرُ إِنْ كَانَ فِينَا عَلِمْنَا ذَلِكَ وَإِنْ كَانَ فِي غَيْرِنَا عَلِمْنَاهُ فَأَوْصَى بِنَا فَقَالَ عَلِيٌّ إِنَّا وَاللَّهِ لَئِنْ سَأَلْنَاهَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَنَعَنَاهَا لَا يُعْطِينَاهَا النَّاسُ بَعْدَهُ وَإِنِّي وَاللَّهِ لَا أَسْأَلُهَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Shahih Bukhari 4092: Telah menceritakan kepadaku [Ishaq] Telah mengabarkan kepada kami [Bisyr bin Syu'aib bin Abu Hamzah] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Az Zuhri] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Ka'ab bin Malik Al Anshari], -Ka'ab adalah salah satu dari tiga orang yang di beri ampunan.-bahwa [Abdullah bin Abbas] telah menceritakan kepadanya: [Ali bin Abu Thalib] keluar dari menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau, orang-orang bertanya: "Wahai Abu Hasan, bagaimana keadaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Ia menjawab: "Alhamdulillah beliau sudah sembuh." Ibnu Abbas berkata: Abbas bin Abdul Muththalib memegang tangannya dan berkata: "Demi Allah, tidakkah kamu lihat tiga hari lagi? sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam akan wafat karena sakitnya ini. Sesungguhnya aku mengetahui wajah bani Abdul Muththalib ketika menghadapi kematiannya. Mari kita menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu kita tanyakan kepada siapa perkara (kepemimpinan) ini akan diserahkan? Jika kepada (orang) kita, maka kita mengetahuinya dan jika pada selain kita maka kita akan berbicara dengannya, sehingga ia bisa mewasiatkannya pada kita." Lalu Ali berkata: "Demi Allah. Bila kita memintanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu beliau menolak, maka selamanya orang-orang tidak akan memberikannya kepada kita. Karena itu, demi Allah, aku tidak akan pernah menanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."

Musnad Ahmad #4092

مسند أحمد ٤٠٩٢: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا فَرْقَدٌ السَّبَخِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا جَابِرُ بْنُ يَزِيدَ أَنَّهُ سَمِعَ مَسْرُوقًا يُحَدِّثُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا وَنَهَيْتُكُمْ أَنْ تَحْبِسُوا لُحُومَ الْأَضَاحِيِّ فَوْقَ ثَلَاثٍ فَاحْبِسُوا وَنَهَيْتُكُمْ عَنْ الظُّرُوفِ فَانْبِذُوا فِيهَا وَاجْتَنِبُوا كُلَّ مُسْكِرٍ

Musnad Ahmad 4092: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami [Hammad bin Yazid] telah menceritakan kepada kami [Farqad As Sabakhi] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Jabir bin Yazid] bahwa ia mendengar [Masruq] menceritakan dari [Abdullah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya aku pernah melarang ziarah kubur, namun sekarang berziarahlah, aku pernah melarang kalian menyimpan daging kurban lebih dari tiga hari, namun sekarang simpanlah, dan aku juga pernah melarang kalian membuat minuman dengan bejana dari kulit, namun sekarang buatlah nabidz (sari buah kurma) di dalamnya dan hindarilah setiap yang memabukkan."

Grade

Shahih Bukhari #4093

صحيح البخاري ٤٠٩٣: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ الْمُسْلِمِينَ بَيْنَا هُمْ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ مِنْ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ وَأَبُو بَكْرٍ يُصَلِّي لَهُمْ لَمْ يَفْجَأْهُمْ إِلَّا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ كَشَفَ سِتْرَ حُجْرَةِ عَائِشَةَ فَنَظَرَ إِلَيْهِمْ وَهُمْ فِي صُفُوفِ الصَّلَاةِ ثُمَّ تَبَسَّمَ يَضْحَكُ فَنَكَصَ أَبُو بَكْرٍ عَلَى عَقِبَيْهِ لِيَصِلَ الصَّفَّ وَظَنَّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرِيدُ أَنْ يَخْرُجَ إِلَى الصَّلَاةِ فَقَالَ أَنَسٌ وَهَمَّ الْمُسْلِمُونَ أَنْ يَفْتَتِنُوا فِي صَلَاتِهِمْ فَرَحًا بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَشَارَ إِلَيْهِمْ بِيَدِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَتِمُّوا صَلَاتَكُمْ ثُمَّ دَخَلَ الْحُجْرَةَ وَأَرْخَى السِّتْرَ

Shahih Bukhari 4093: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Ufair] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Al Laits] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku ['Uqail] dari [Ibnu Syihab] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik radliyallahu 'anhu bahwa Ketika kaum muslimin melaksanakan shalat fajar pada hari senin dengan di imami Abu Bakar, tidaklah ada yang mengagetkan mereka kecuali karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyingkapkan tirai 'Aisyah. Lalu beliau melihat mereka yang pada waktu mereka sedang berbaris di shaf shalat. Beliau pun tersenyum puas. Kemudian Abu Bakar mundur ke belakang untuk bergabung dengan shaf karena ia menduga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk shalat. Anas berkata: Kaum Muslimin pada waktu itu merasa tergoda shalatnya karena gembira dengan kedatangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi isyarat dengan tangannya kepada mereka agar mereka menyempurnakan shalatnya. Kemudian beliau masuk kamar dan menutup tirainya lagi.

Shahih Bukhari #4094

صحيح البخاري ٤٠٩٤: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ عُمَرَ بْنِ سَعِيدٍ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ أَنَّ أَبَا عَمْرٍو ذَكْوَانَ مَوْلَى عَائِشَةَ أَخْبَرَهُ أَنَّ عَائِشَةَ كَانَتْ تَقُولُ إِنَّ مِنْ نِعَمِ اللَّهِ عَلَيَّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُوُفِّيَ فِي بَيْتِي وَفِي يَوْمِي وَبَيْنَ سَحْرِي وَنَحْرِي وَأَنَّ اللَّهَ جَمَعَ بَيْنَ رِيقِي وَرِيقِهِ عِنْدَ مَوْتِهِ دَخَلَ عَلَيَّ عَبْدُ الرَّحْمَنِ وَبِيَدِهِ السِّوَاكُ وَأَنَا مُسْنِدَةٌ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَأَيْتُهُ يَنْظُرُ إِلَيْهِ وَعَرَفْتُ أَنَّهُ يُحِبُّ السِّوَاكَ فَقُلْتُ آخُذُهُ لَكَ فَأَشَارَ بِرَأْسِهِ أَنْ نَعَمْ فَتَنَاوَلْتُهُ فَاشْتَدَّ عَلَيْهِ وَقُلْتُ أُلَيِّنُهُ لَكَ فَأَشَارَ بِرَأْسِهِ أَنْ نَعَمْ فَلَيَّنْتُهُ فَأَمَرَّهُ وَبَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةٌ أَوْ عُلْبَةٌ يَشُكُّ عُمَرُ فِيهَا مَاءٌ فَجَعَلَ يُدْخِلُ يَدَيْهِ فِي الْمَاءِ فَيَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ يَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُولُ فِي الرَّفِيقِ الْأَعْلَى حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتْ يَدُهُ

Shahih Bukhari 4094: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin 'Ubaid] Telah menceritakan kepada kami ['Isa bin Yunus] dari ['Umar bin Sa'id] dia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Abu Mulaikah] bahwa [Abu 'Amru Dzakwan] budak 'Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwa 'Aisyah pernah berkata: Diantara nikmat yang Allah berikan kepadaku adalah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diwafatkan di rumahku, pada hari giliranku dan beliau pada waktu itu berada di antara dagu dan leherku. Dan sesungguhnya Allah telah menyatukan air liurku dengan air liur beliau ketika beliau wafat. Pada waktu itu Abdurrahman masuk ke rumahku seraya membawa siwak. Sedangkan aku pada waktu itu sedang bersandar kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian aku melihat beliau melihat kepadanya. Aku tahu kalau beliau menyukai siwak. Maka aku katakan kepada beliau: "Aku ambilkan untukmu." Beliau memberi isyarat dengan mengangguk. Lalu aku berikan kepada beliau. Namun siwak itu terasa kasar bagi beliau. Maka aku katakan: "Aku lembutkan siwaknya." Beliaupun mengangguk. Lalu aku menghaluskannya. Setelah itu aku berikan kepada beliau. Di antara kedua tangan beliau ada sebuah kaleng atau ember kecil, -Umar merasa ragu- di dalamnya ada air. Lalu beliau memasukan kedua tangannya ke dalam kaleng tersebut lalu mengusapkannya ke wajah beliau seraya berkata: "Laailaaha Illallah sesungguhnya kematian itu memiliki sekarat (mabuk)." Kemudian beliau menegakkan tangannya seraya berkata: "Ar Rafiiqul A'laa." hingga beliau meninggal dan tangannya pun terjatuh lemas.