صحيح البخاري ٦٢٢٩: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا ابْنُ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا
Shahih Bukhari 6229: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Thawus] dari [ayahnya] dari [Abu Hurairah] mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jauhilah prasangka sebab prasangka adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian mencari-cari kesalahan, janganlah kalian saling memata-matai, janganlah kalian saling marah, janganlah kalian saling membelakangi, dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara."
مسند أحمد ٦٢٣٣: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ حَكِيمٍ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ ذَهَبَ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ يَلْبَسُ ثِيَابَهُ لِيَلْحَقَنِي فَقَالَ وَنَحْنُ عِنْدَهُ لَيَدْخُلَنَّ عَلَيْكُمْ رَجُلٌ لَعِينٌ فَوَاللَّهِ مَا زِلْتُ وَجِلًا أَتَشَوَّفُ دَاخِلًا وَخَارِجًا حَتَّى دَخَلَ فُلَانٌ يَعْنِي الْحَكَمَ
Musnad Ahmad 6233: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Hakim] dari [Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif] dari [Abdullah bin Amr], dia berkata: Dulu saat kami sedang duduk-duduk di tempat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam -dan ketika itu dengan mengenakan baju Amr bin Al 'Ash pergi untuk menemuiku-, beliau berkata sementara kami berada di sisinya: "Sungguh akan datang kepada kalian seorang lelaki yang dilaknat." Dan demi Allah, sejak beliau mengatakan itu aku selalu melihat-lihat ke dalam dan ke luar hingga datanglah si fulan: yakni Al Hakam.
Grade
مسند أحمد ٦٢٣٤: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا رَأَيْتُمْ أُمَّتِي تَهَابُ الظَّالِمَ أَنْ تَقُولَ لَهُ إِنَّكَ أَنْتَ ظَالِمٌ فَقَدْ تُوُدِّعَ مِنْهُمْ
Musnad Ahmad 6234: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Amr] dari [Abu Zubair] dari [Abdullah bin Amr], dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian melihat umatku takut kepada seorang yang zhalim, maka katakanlah kepadanya, 'Sesungguhnya kamu adalah orang yang zhalim', karena dengan demikian berarti kamu telah memisahkannya dari mereka."
Grade
مسند أحمد ٦٢٣٨: حَدَّثَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا فِطْرٌ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الرَّحِمَ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ وَلَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنَّ الْوَاصِلَ الَّذِي إِذَا انْقَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
Musnad Ahmad 6238: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la] telah menceritakan kepada kami [fithr] dari [Mujahid] dari [Abdullah bin Amr] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya kasih sayang (hubungan silaturahim) itu bergantungan dengan Arsy. Dan Al Washil (orang yang menyambungnya) bukanlah mereka yang memenuhi (kebutuhan) akan tetapi Al Washil itu ialah siapa yang menyambungnya ketika (hubungan silaturahim itu) terputus."
Grade
مسند أحمد ٦٢٣٩: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ نَاعِمٍ مَوْلَى أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ حَجَجْتُ مَعَهُ حَتَّى إِذَا كُنَّا بِبَعْضِ طُرُقِ مَكَّةَ رَأَيْتُهُ تَيَمَّمَ فَنَظَرَ حَتَّى إِذَا اسْتَبَانَتْ جَلَسَ تَحْتَهَا ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحْتَ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِذْ أَقْبَلَ رَجُلٌ مِنْ هَذَا الشِّعْبِ فَسَلَّمَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي قَدْ أَرَدْتُ الْجِهَادَ مَعَكَ أَبْتَغِي بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ وَالدَّارَ الْآخِرَةَ قَالَ هَلْ مِنْ أَبَوَيْكَ أَحَدٌ حَيٌّ قَالَ نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ كِلَاهُمَا قَالَ فَارْجِعْ ابْرَرْ أَبَوَيْكَ قَالَ فَوَلَّى رَاجِعًا مِنْ حَيْثُ جَاءَ
Musnad Ahmad 6239: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ubaid] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Yazid bin Abi Habib] dari [Na'im -budak Ummu Salamah-] dari [Abdullah bin Amr] ia berkata: Saya melaksanakan haji bersamanya hingga ketika kami sampai di sebagian jalan dari jalan-jalan yang berada di Makkah, saya melihatnya bertayammum kemudian ia memandang (pepohon) sampai (pohon yang di tuju) terlihat jelas lalu ia pun duduk di bawahnya kemudian ia berkata: "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di bawah pohon ini, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dari jalan ini lalu dia mengucapkan salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sesungguhnya saya telah berkeinginan untuk berjihad bersamamu dan dengan itu saya mengharap wajah Allah dan (pahala di negeri) akhirat kelak.'" Beliau berkata: "Apakah salah seorang dari kedua orang tuamu masih hidup?" Laki-laki itu pun berkata: "Ia wahai Rasulullah, keduanya masih hidup." Beliau bersabda: "Kembalilah dan berbaktilah kepada kedua orangtuamu." (Abdullah) berkata: Maka lelaki itu pun kembali pulang dari tempat ia datang.
Grade
مسند أحمد ٦٢٤٠: حَدَّثَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا أَبُو حَيَّانَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ الْتَقَى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ ثُمَّ أَقْبَلَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ وَهُوَ يَبْكِي فَقَالَ لَهُ الْقَوْمُ مَا يُبْكِيكَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ الَّذِي حَدَّثَنِي هَذَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِنْسَانٌ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ
Musnad Ahmad 6240: Telah menceritakan kepada kami [Ya'la bin Ubaid] telah menceritakan kepada kami [Abu Hayyan] dari [bapaknya], dia berkata: [Abdullah bin Amru] pernah bertemu dengan [Abdullah bin Umar], setelah itu Abdullah bin Umar berbalik/berpaling darinya dan ia menangis, maka orang-orangpun bertanya, "Apa yang membuatmu menangis wahai Abu Abdirrahman?" Dia menjawab, "Yang membuatku menangis adalah orang ini telah menyampaikan hadits kepadaku, dia berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebiji sawi dari sifat sombong.'"
Grade
مسند أحمد ٦٢٤٣: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا مِسْعَرٌ وَسُفْيَانُ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَفَعَهُ سُفْيَانُ وَوَقَفَهُ مِسْعَرٌ قَالَ مِنْ الْكَبَائِرِ أَنْ يَشْتُمَ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالُوا وَكَيْفَ يَشْتُمُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ يَسُبُّ أَبَا الرَّجُلِ فَيَسُبُّ أَبَاهُ وَيَسُبُّ أُمَّهُ فَيَسُبُّ أُمَّهُ
Musnad Ahmad 6243: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Mis'ar] dan [Sufyan] dari [Sa'd bin Ibrahim] dari [Humaid bin Abdirrahman bin Auf] dari [Abdullah bin Amru]. Hadits ini di-marfu'-kan oleh Sufyan dan dimauqufkan oleh Mis'ar. Beliau bersabda: "Termasuk dari dosa-dosa besar jika seseorang mencaci maki kedua orang tuanya." Orang-orang pun bertanya, "Bagaimana mungkin seseorang mencaci maki kedua orang tuanya sendiri?" Beliau berkata: "Jika ia mencaci maki bapak orang lain lalu kemudian orang tersebut membalas mencaci maki bapaknya, dan kemudian ia mencaci maki ibunya dan orang itupun membalas mencaci maki ibunya."
Grade
مسند أحمد ٦٢٤٦: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ خَالِهِ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ
Musnad Ahmad 6246: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Dzi`b] dari pamannya [Al Harits bin Abdirrahman] dari [Abu Salamah bin Abdirrahman] dari [Abdullah bin Amr], dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat orang yang menyuap dan yang menerima suap.
Grade
مسند أحمد ٦٢٥٢: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا الْعَوَّامُ حَدَّثَنِي أَسْوَدُ بْنُ مَسْعُودٍ عَنْ حَنْظَلَةَ بْنِ خُوَيْلِدٍ الْعَنْزِيِّ قَالَ بَيْنَمَا أَنَا عِنْدَ مُعَاوِيَةَ إِذْ جَاءَهُ رَجُلَانِ يَخْتَصِمَانِ فِي رَأْسِ عَمَّارٍ يَقُولُ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا أَنَا قَتَلْتُهُ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو لِيَطِبْ بِهِ أَحَدُكُمَا نَفْسًا لِصَاحِبِهِ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ تَقْتُلُهُ الْفِئَةُ الْبَاغِيَةُ قَالَ مُعَاوِيَةُ فَمَا بَالُكَ مَعَنَا قَالَ إِنَّ أَبِي شَكَانِي إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَطِعْ أَبَاكَ مَا دَامَ حَيًّا وَلَا تَعْصِهِ فَأَنَا مَعَكُمْ وَلَسْتُ أُقَاتِلُ
Musnad Ahmad 6252: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengkabarkan kepada kami [Al Awwam] telah menceritakan kepadaku [Aswad bin Mas'ud] dari [Hanzhalah bin Khuwailid Al Anzi] dia berkata: Ketika saya sedang berada di sisi Mu'wiyah tiba-tiba dua orang laki-laki menghadap kepadanya dimana keduanya saling bertikai mengenai kepala Ammar. Keduanya sama-sama berkata: "Sayalah yang membunuhnya." Maka [Abdullah bin Amr] berkata: "Hendaklah salah seorang di antara kalian berbaik hati kepada temannya karena sesungguhnya saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ' (Yang akan) membunuhnya (Ammar) adalah Al Fi`atu Al Baghiyah (kelompok pemberontak).'" Mu'awiyah berkata: "Lalu apa perhatianmu terhadap kami?" Abdullah berkata: "Sesungguhnya bapakku telah mengadukanku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau pun bersabda: 'Taatilah bapakmu selama ia masih hidup dan janganlah kamu mendurhakainya.' Maka saya bersamamu dan saya tidak membunuh."
Grade
مسند أحمد ٦٢٥٣: حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ مَوْلَى بَنِي الدِّيلِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ ذُكِرَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رِجَالٌ يَجْتَهِدُونَ فِي الْعِبَادَةِ اجْتِهَادًا شَدِيدًا فَقَالَ تِلْكَ ضَرَاوَةُ الْإِسْلَامِ وَشِرَّتُهُ وَلِكُلِّ ضَرَاوَةٍ شِرَّةٌ وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى اقْتِصَادٍ وَسُنَّةٍ فَلِأُمٍّ مَا هُوَ وَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى الْمَعَاصِي فَذَلِكَ الْهَالِكُ
Musnad Ahmad 6253: Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengkabarkan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dari [Abu Zubair] dari [Abul Abbas -budak Bani Dalil-] dari [Abdullah bin Amr], dia berkata: Pernah disebutkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam orang-orang yang sangat bersemangat sekali dalam beribadah maka beliaupun bersabda: "Itu adalah kebiasaan dan rasa semangat dalam Islam. Dan setiap kegemaran itu ada kesemangatannya, dan setiap rasa semangat itu ada masa futurnya. Maka barangsiapa masa futurnya ia pergunakan untuk kesederhanaan dan melaksanakan sunnahku maka ia berada pada jalan yang benar, dan barangsiapa yang mempergunakannya untuk kemaksiatan maka sungguh itu adalah sebuah kebinasaan baginya."
Grade