Hadits Tentang Al-Qur'an

Shahih Bukhari #72

صحيح البخاري ٧٢: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ غُرَيْرٍ الزُّهْرِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ حَدَّثَهُ أَنَّ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَهُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ تَمَارَى هُوَ وَالْحُرُّ بْنُ قَيْسِ بْنِ حِصْنٍ الْفَزَارِيُّ فِي صَاحِبِ مُوسَى قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ هُوَ خَضِرٌ فَمَرَّ بِهِمَا أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ فَدَعَاهُ ابْنُ عَبَّاسٍ فَقَالَ إِنِّي تَمَارَيْتُ أَنَا وَصَاحِبِي هَذَا فِي صَاحِبِ مُوسَى الَّذِي سَأَلَ مُوسَى السَّبِيلَ إِلَى لُقِيِّهِ هَلْ سَمِعْتَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ شَأْنَهُ قَالَ نَعَمْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ بَيْنَمَا مُوسَى فِي مَلَإٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ هَلْ تَعْلَمُ أَحَدًا أَعْلَمَ مِنْكَ قَالَ مُوسَى لَا فَأَوْحَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى مُوسَى بَلَى عَبْدُنَا خَضِرٌ فَسَأَلَ مُوسَى السَّبِيلَ إِلَيْهِ فَجَعَلَ اللَّهُ لَهُ الْحُوتَ آيَةً وَقِيلَ لَهُ إِذَا فَقَدْتَ الْحُوتَ فَارْجِعْ فَإِنَّكَ سَتَلْقَاهُ وَكَانَ يَتَّبِعُ أَثَرَ الْحُوتِ فِي الْبَحْرِ فَقَالَ لِمُوسَى فَتَاهُ { أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ وَمَا أَنْسَانِيهِ إِلَّا الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ } { قَالَ ذَلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِي فَارْتَدَّا عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصًا } فَوَجَدَا خَضِرًا فَكَانَ مِنْ شَأْنِهِمَا الَّذِي قَصَّ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي كِتَابِهِ

Shahih Bukhari 72: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Gharair Az Zuhri] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] berkata: telah menceritakan [bapakku] kepadaku dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab], dia menceritakan bahwa ['Ubaidullah bin Abdullah] mengabarkan kepadanya dari [Ibnu 'Abbas], bahwasanya Dia dan Al Hurru bin Qais bin Hishin Al Fazari berdebat tentang sahabat Nabi Musa, Ibnu 'Abbas berkata: Dia adalah Khadlir. Tiba-tiba lewat Ubay bin Ka'b di depan keduanya, maka Ibnu 'Abbas memanggilnya dan berkata: "Aku dan temanku ini berdebat tentang sahabat Nabi Musa, yang ditanya tentang jalan yang akhirnya mempertemukannya, apakah kamu pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan masalah ini?" [Ubay bin Ka'ab] menjawab: Ya, benar, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika Musa di tengah pembesar Bani Israil, datang seseorang yang bertanya: Apakah kamu mengetahui ada orang yang lebih pandai darimu? Berkata Musa: "Tidak". Maka Allah Ta'ala mewahyukan kepada Musa: "Ada, yaitu hamba Kami bernama Khadlir." Maka Musa meminta jalan untuk bertemu dengannya. Allah menjadikan ikan bagi Musa sebagai tanda dan dikatakan kepadanya: "Jika kamu kehilangan ikan tersebut kembalilah, nanti kamu akan berjumpa dengannya." Maka Musa mengikuti jejak ikan di lautan. Berkatalah kepada Musa muridnya: {Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi? Sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidaklah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan} (QS. Al Kahfi: 63). Maka {Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari". Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula} (QS. Al Kahfi: 64). Maka akhirnya keduanya bertemu dengan Khadlir. Begitulah kisah keduanya sebagaimana Allah ceritakan dalam Kitab-Nya.

Musnad Ahmad #72

مسند أحمد ٧٢: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ قَالَ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنِ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ السَّبَّاقِ قَالَ أَخْبَرَنِي زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَرْسَلَ إِلَيْهِ مَقْتَلَ أَهْلِ الْيَمَامَةِ فَإِذَا عُمَرُ عِنْدَهُ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ إِنَّ عُمَرَ أَتَانِي فَقَالَ إِنَّ الْقَتْلَ قَدْ اسْتَحَرَّ بِأَهْلِ الْيَمَامَةِ مِنْ قُرَّاءِ الْقُرْآنِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ وَأَنَا أَخْشَى أَنْ يَسْتَحِرَّ الْقَتْلُ بِالْقُرَّاءِ فِي الْمَوَاطِنِ فَيَذْهَبَ قُرْآنٌ كَثِيرٌ لَا يُوعَى وَإِنِّي أَرَى أَنْ تَأْمُرَ بِجَمْعِ الْقُرْآنِ فَقُلْتُ لِعُمَرَ وَكَيْفَ أَفْعَلُ شَيْئًا لَمْ يَفْعَلْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ هُوَ وَاللَّهِ خَيْرٌ فَلَمْ يَزَلْ يُرَاجِعُنِي فِي ذَلِكَ حَتَّى شَرَحَ اللَّهُ بِذَلِكَ صَدْرِي وَرَأَيْتُ فِيهِ الَّذِي رَأَى عُمَرُ قَالَ زَيْدٌ وَعُمَرُ عِنْدَهُ جَالِسٌ لَا يَتَكَلَّمُ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِنَّكَ شَابٌّ عَاقِلٌ لَا نَتَّهِمُكَ وَقَدْ كُنْتَ تَكْتُبُ الْوَحْيَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاجْمَعْهُ قَالَ زَيْدٌ فَوَاللَّهِ لَوْ كَلَّفُونِي نَقْلَ جَبَلٍ مِنْ الْجِبَالِ مَا كَانَ بِأَثْقَلَ عَلَيَّ مِمَّا أَمَرَنِي بِهِ مِنْ جَمْعِ الْقُرْآنِ فَقُلْتُ كَيْفَ تَفْعَلُونَ شَيْئًا لَمْ يَفْعَلْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Musnad Ahmad 72: Telah menceritakan kepada kami [Utsman Bin Umar] dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhri] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu As Sabbaq] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Zaid Bin Tsabit], bahwa [Abu Bakar] radliyallahu anhu mengutus kepadanya ke tempat perang penduduk Yamamah sementara Umar berada di sisinya, maka Abu Bakar berkata: Sesungguhnya Umar telah menemuiku dan dia berkata: "Sesungguhnya korban perang Yamamah banyak berjatuhan, mereka dari para Qori' kaum muslimin, dan saya khawatir akan bertambah banyak para qori' yang terbunuh di medan perang lain sehingga akan hilang sejumlah banyak dari Al Qur'an karena tidak di ketahui, dan sesungguhnya aku berpendapat agar kamu memberikan mandat untuk mengumpulkan Al Qur'an." maka aku berkata kepada Umar: "Bagaimana mungkin aku melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Maka Umar menjawab: "Demi Allah, itu adalah baik." Kemudian tidak henti-hentinya Umar mendatangiku dan menanyakan tanggapan hal itu, sehingga Allah melapangkan dadaku dan aku sependapat dengan pemikiran Umar." Dia berkata: Sementara Zaid dan Umar duduk di sampingnya tidak mengeluarkan sepatah katapun, maka berkatalah Abu Bakar: "Sesungguhnya kamu adalah seorang pemuda yang cerdas, kami tidak menyangsikan kemampuanmu karena kamu telah menulis wahyu untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka bukukanlah Al Qur'an!" Zaid berkata: Demi Allah, seandainya mereka membebaniku untuk memindahkan salah satu gunung, hal itu tidak seberat apa yang dia mandatkan kepadaku untuk mengumpulkan Al Qur'an, kemudian aku berkata: "Bagaimana mungkin kalian melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?"

Grade

Shahih Bukhari #73

صحيح البخاري ٧٣: حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ ضَمَّنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ اللَّهُمَّ عَلِّمْهُ الْكِتَابَ

Shahih Bukhari 73: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu 'Abbas] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendekapku lalu berdoa: "Ya Allah, ajarkanlah dia Kitab."

Sunan Ibnu Majah #75

سنن ابن ماجه ٧٥: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ح و حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ وَوَكِيعٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِيَدِهِ عُودٌ فَنَكَتَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَمَقْعَدُهُ مِنْ النَّارِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا نَتَّكِلُ قَالَ لَا اعْمَلُوا وَلَا تَتَّكِلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ ثُمَّ قَرَأَ { فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى }

Sunan Ibnu Majah 75: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki']. Dan menurut jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dan [Waki'] dari [Al A'masy] dari [Sa'd bin Ubaidah] dari [Abu Abdurrahman As Sulami] dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata: "Kami pernah duduk-duduk di samping Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sementara di tangannya ada kayu gaharu. Beliau melemparkannya ke tanah kemudian mengangkat kepalanya seraya bersabda: " Setiap kalian telah ditetapkan tempat duduknya di surga dan tempat duduknya di neraka." Beliau ditanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana jika kita pasrah saja?" beliau menjawab: "Jangan, tetaplah berbuat dan jangan menyerah. Setiap orang akan dipermudah sesuai dengan apa yang diciptakan untuknya." Kemudian beliau membaca: "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya (jalan) yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Shahih Bukhari #76

صحيح البخاري ٧٦: حَدَّثَنَا أَبُو الْقَاسِمِ خَالِدُ بْنُ خَلِيٍّ قَاضِي حِمْصَ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ أَخْبَرَنَا الزُّهْرِيُّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ تَمَارَى هُوَ وَالْحُرُّ بْنُ قَيْسِ بْنِ حِصْنٍ الْفَزَارِيُّ فِي صَاحِبِ مُوسَى فَمَرَّ بِهِمَا أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ فَدَعَاهُ ابْنُ عَبَّاسٍ فَقَالَ إِنِّي تَمَارَيْتُ أَنَا وَصَاحِبِي هَذَا فِي صَاحِبِ مُوسَى الَّذِي سَأَلَ السَّبِيلَ إِلَى لُقِيِّهِ هَلْ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ شَأْنَهُ فَقَالَ أُبَيٌّ نَعَمْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُ شَأْنَهُ يَقُولُ بَيْنَمَا مُوسَى فِي مَلَإٍ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ إِذْ جَاءَهُ رَجُلٌ فَقَالَ أَتَعْلَمُ أَحَدًا أَعْلَمَ مِنْكَ قَالَ مُوسَى لَا فَأَوْحَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى مُوسَى بَلَى عَبْدُنَا خَضِرٌ فَسَأَلَ السَّبِيلَ إِلَى لُقِيِّهِ فَجَعَلَ اللَّهُ لَهُ الْحُوتَ آيَةً وَقِيلَ لَهُ إِذَا فَقَدْتَ الْحُوتَ فَارْجِعْ فَإِنَّكَ سَتَلْقَاهُ فَكَانَ مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَّبِعُ أَثَرَ الْحُوتِ فِي الْبَحْرِ فَقَالَ فَتَى مُوسَى لِمُوسَى { أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ وَمَا أَنْسَانِيهِ إِلَّا الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ } قَالَ مُوسَى { ذَلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِي فَارْتَدَّا عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصًا } فَوَجَدَا خَضِرًا فَكَانَ مِنْ شَأْنِهِمَا مَا قَصَّ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ

Shahih Bukhari 76: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Qasim Khalid bin Khali] -seorang hakim di Himshi-, dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Harb] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] telah mengabarkan kepada kami [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud] dari [Ibnu 'Abbas] bahwasanya Dia dan Al Hurru bin Qais bin Hishin Al Fazari berdebat tentang sahabat Musa, Ibnu 'Abbas berkata: Dia adalah Khidlir. Tiba-tiba lewat Ubay bin Ka'b di depan keduanya, maka Ibnu 'Abbas memanggilnya dan berkata: "Aku dan temanku ini berdebat tentang sahabat Musa, yang ditanya tentang jalan yang akhirnya mempertemukannya, apakah kamu pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan masalah ini?" [Ubay bin Ka'ab] menjawab: Ya, benar, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika Musa di tengah pembesar Bani Israil, datang seseorang yang bertanya: apakah kamu mengetahui ada orang yang lebih pandai darimu? Berkata Musa: "Tidak." Maka Allah Ta'ala mewahyukan kepada Musa: "Ada, yaitu hamba Kami bernama Khidlir." Maka Musa meminta jalan untuk bertemu dengannya. Allah menjadikan ikan bagi Musa sebagai tanda dan dikatakan kepadanya: "Jika kamu kehilangan ikan tersebut kembalilah, nanti kamu akan berjumpa dengannya." Maka Musa mengikuti jejak ikan di lautan. Berkatalah murid Musa: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi? Sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidaklah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali setan." Maka Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari." Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Maka akhirnya keduanya bertemu dengan Khidlir." Begitulah kisah keduanya sebagaimana Allah ceritakan dalam Kitab-Nya.

Musnad Ahmad #76

مسند أحمد ٧٦: حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ قَالَ حَدَّثَنَا عِيسَى يَعْنِي ابْنَ الْمُسَيَّبِ عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ قَالَ إِنِّي لَجَالِسٌ عِنْدَ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ خَلِيفَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ وَفَاةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَهْرٍ فَذَكَرَ قِصَّةً فَنُودِيَ فِي النَّاسِ أَنَّ الصَّلَاةَ جَامِعَةٌ وَهِيَ أَوَّلُ صَلَاةٍ فِي الْمُسْلِمِينَ نُودِيَ بِهَا إِنَّ الصَّلَاةَ جَامِعَةٌ فَاجْتَمَعَ النَّاسُ فَصَعِدَ الْمِنْبَرَ شَيْئًا صُنِعَ لَهُ كَانَ يَخْطُبُ عَلَيْهِ وَهِيَ أَوَّلُ خُطْبَةٍ خَطَبَهَا فِي الْإِسْلَامِ قَالَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ وَلَوَدِدْتُ أَنَّ هَذَا كَفَانِيهِ غَيْرِي وَلَئِنْ أَخَذْتُمُونِي بِسُنَّةِ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أُطِيقُهَا إِنْ كَانَ لَمَعْصُومًا مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنْ كَانَ لَيَنْزِلُ عَلَيْهِ الْوَحْيُ مِنْ السَّمَاءِ

Musnad Ahmad 76: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim Bin Al Qasim] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Isa yaitu Ibnu Al Musayyab] dari [Qais Bin Abu Hazim] dia berkata: Ketika aku duduk di samping [Abu Bakar] Ash Shiddiq khalifah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebulan setelah wafatnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar kemudian menceritakan suatu kisah, tiba-tiba dikumandangkan kepada orang-orang: "Sesungguhnya shalat itu berjama'ah." Dan itu merupakan shalat yang pertama kali dilakukan oleh kaum muslimin dengan cara dikumandangkan: "Sesungguhnya shalat itu berjama'ah." Maka berkumpullah orang-orang, kemudian Abu Bakar naik keatas mimbar, tempat yang dibuatkan baginya untuk berkhutbah diatasnya, dan itu merupakan khutbah pertama kali yang dia alami di dalam Islam." Qais berkata: Maka Abu Bakar memuji dan mengagungkan Allah seraya berkata: "Wahai manusia, aku sangat senang apabila orang selainku menggantikan aku dalam masalah ini, dan jika kalian menuntutku dengan sunnah Nabi kalian shallallahu 'alaihi wa sallam, maka aku tidak akan menyanggupinya, karena beliau adalah terjaga dari setan dan wahyu turun dari langit kepadanya."

Grade

Musnad Ahmad #78

مسند أحمد ٧٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ حَارِثَةَ قَالَ جَاءَ نَاسٌ مِنْ أَهْلِ الشَّامِ إِلَى عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالُوا إِنَّا قَدْ أَصَبْنَا أَمْوَالًا وَخَيْلًا وَرَقِيقًا نُحِبُّ أَنْ يَكُونَ لَنَا فِيهَا زَكَاةٌ وَطَهُورٌ قَالَ مَا فَعَلَهُ صَاحِبَايَ قَبْلِي فَأَفْعَلَهُ وَاسْتَشَارَ أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِيهِمْ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ عَلِيٌّ هُوَ حَسَنٌ إِنْ لَمْ يَكُنْ جِزْيَةً رَاتِبَةً يُؤْخَذُونَ بِهَا مِنْ بَعْدِكَ

Musnad Ahmad 78: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman Bin Mahdi] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Haritsah] dia berkata: Sekelompok orang dari syam datang kepada Umar, kemudian mereka berkata: "Sesungguhnya kami mempunyai harta, kuda dan budak, dan kami ingin mengeluarkan zakat dan pensucinya." [Umar] menjawab: "Sebagaimana yang dilakukan oleh kedua sahabatku sebelumku maka aku akan melakukan seperti yang dilakukan mereka berdua." Kemudian dia bermusyawarah dengan para sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan diantara mereka ada Ali, maka Ali berkata: "Itu adalah baik jika itu bukan pajak rutin yang diambil dari mereka setelah kamu."

Grade

Sunan Darimi #79

سنن الدارمي ٧٩: أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ عَبَّادِ بْنِ الْعَوَّامِ عَنْ هِلَالِ بْنِ خَبَّابٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاطِمَةَ فَقَالَ قَدْ نُعِيَتْ إِلَيَّ نَفْسِي فَبَكَتْ فَقَالَ لَا تَبْكِي فَإِنَّكِ أَوَّلُ أَهْلِي لِحَاقًا بِي فَضَحِكَتْ فَرَآهَا بَعْضُ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْنَ يَا فَاطِمَةُ رَأَيْنَاكِ بَكَيْتِ ثُمَّ ضَحِكْتِ قَالَتْ إِنَّهُ أَخْبَرَنِي أَنَّهُ قَدْ نُعِيَتْ إِلَيْهِ نَفْسُهُ فَبَكَيْتُ فَقَالَ لِي لَا تَبْكِي فَإِنَّكِ أَوَّلُ أَهْلِي لَاحِقٌ بِي فَضَحِكْتُ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ وَجَاءَ أَهْلُ الْيَمَنِ هُمْ أَرَقُّ أَفْئِدَةً وَالْإِيمَانُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ

Sunan Darimi 79: Telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin Sulaiman] dari ['Abbad bin Al 'Awwam] dari [Hilal bin Khabbab] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] Radliyallahu'anhu Ketika turun ayat IDZAAJAA`A NASHRULLAHI WAL FATH (Apabila telah tiba kepadamu pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan kemenangan) (Qs. An Nashr/110: 1). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil Fatimah Radliyallahu'anha dan membisikkannya: Telah diberitahukan kepadaku tentang kematianku. Lalu Fatimah Radliyallahu'anha menangis, maka beliau berkata: 'Janganlah kamu menangis, sesungguhnya kamu adalah orang pertama yang berjumpa denganku, kemudian Fatimah Radliyallahu'anha tertawa. Para isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyaksikannya dan mereka bertanya; Wahai Fatimah, mula-mula kami melihat kamu menangis, lalu kok terus tertawa,? Fatimah Radliyallahu'anha menjawab; Beliau memberitahukan kepadaku tentang kematiannya yang hampir tiba, maka saya menangis. Lalu beliau berkata kepadaku: Janganlah kamu menangis karena kamu adalah orang pertama yang berjumpa denganku, maka saya tertawa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila telah datang pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan kemenangan maka datang penduduk Yaman, mereka memiliki hati yang mudah tersentuh, keimanan (yang kuat) milik orang Yaman, dan hikmah juga dimiliki orang Yaman.

Grade

Musnad Ahmad #79

مسند أحمد ٧٩: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنِ الْحَكَمِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ أَنَّ الصُّبَيَّ بْنَ مَعْبَدٍ كَانَ نَصْرَانِيًّا تَغْلِبِيًّا أَعْرَابِيًّا فَأَسْلَمَ فَسَأَلَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ فَقِيلَ لَهُ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَأَرَادَ أَنْ يُجَاهِدَ فَقِيلَ لَهُ حَجَجْتَ فَقَالَ لَا فَقِيلَ حُجَّ وَاعْتَمِرْ ثُمَّ جَاهِدْ فَانْطَلَقَ حَتَّى إِذَا كَانَ بِالْحَوَابِطِ أَهَلَّ بِهِمَا جَمِيعًا فَرَآهُ زَيْدُ بْنُ صُوحَانَ وَسَلْمَانُ بْنُ رَبِيعَةَ فَقَالَا لَهُوَ أَضَلُّ مِنْ جَمَلِهِ أَوْ مَا هُوَ بِأَهْدَى مِنْ نَاقَتِهِ فَانْطَلَقَ إِلَى عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَأَخْبَرَهُ بِقَوْلِهِمَا فَقَالَ هُدِيتَ لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَكَمُ فَقُلْتُ لِأَبِي وَائِلٍ حَدَّثَكَ الصُّبَيُّ فَقَالَ نَعَمْ

Musnad Ahmad 79: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Bin Ja'far] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] dari [Abu Wa`il] bahwa [Shubay Bin Ma'bad] dahulu adalah seorang Nasrani dari kabilah Taghlib arab, kemudian masuk Islam, lalu dia bertanya: "Amalan apa yang paling utama?" Maka dikatakan padanya: "Jihad di jalan Allah." Kemudian dia ingin berjihad namun dia ditanya: "Apakah kamu sudah haji?" Dia menjawab: "Belum." Maka dikatakan padanya: "Laksanakan haji dan berumrah kemudian berjihad." Maka dia berjalan hingga sampai di suatu tempat yang kering, kemudian dia hendak berniat untuk haji dan umrah, dan ketika itu dilihat oleh Zaid Bin Shuhan dan Salman Bin Rabi'ah, keduanya berkata: "Dia lebih sesat ketimbang untanya." atau "Dia tidak lebih mendapat petunjuk ketimbang untanya." Maka dia datang menemui Umar dan menceritakan kepadanya apa yang dikatakan oleh Zaid dan Salman, maka [Umar] berkata: "Kamu telah sesuai dengan Sunnah Nabimu shallallahu 'alaihi wa sallam." Al Hakam berkata: maka aku bertanya kepada Abu Wa`il: "Apakah Shubay menceritakan kepadamu?" Dia menjawab: "Ya."

Grade

Sunan Ibnu Majah #80

سنن ابن ماجه ٨٠: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ عَنْ زِيَادِ بْنِ إِسْمَعِيلَ الْمَخْزُومِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبَّادِ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ جَاءَ مُشْرِكُو قُرَيْشٍ يُخَاصِمُونَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْقَدَرِ فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { يَوْمَ يُسْحَبُونَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ ذُوقُوا مَسَّ سَقَرَ إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ }

Sunan Ibnu Majah 80: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] dan [Ali bin Muhammad] keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami [Waki'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sufyan Ats Tsauri] dari [Ziyad bin Isma'il Al Makhzumi] dari [Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far] dari [Abu Hurairah] ia berkata: "Orang-orang musyrik Quraisy datang mendebat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seputar takdir. Maka turunlah ayat ini: " Di hari mereka disungkurkan muka-muka mereka di api neraka. Rasakanlah jilatan api neraka Saqor. Sesungguhnya kami menciptakan setiap sesuatu dengan qodar."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,