سنن الترمذي ٩٥: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ إِسْحَقَ هُوَ الْقُرَشِيُّ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ سَأَلْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ الْمَسْحِ عَلَى الْخُفَّيْنِ فَقَالَ السُّنَّةُ يَا ابْنَ أَخِي قَالَ وَسَأَلْتُهُ عَنْ الْمَسْحِ عَلَى الْعِمَامَةِ فَقَالَ أَمِسَّ الشَّعَرَ الْمَاءَ
Sunan Tirmidzi 95: telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] berkata: telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufaddlal] dari [Abdurrahman bin Ishaq Al Qurasyi], dari [Abu Ubaidah bin Muhammad bin 'Ammar bin Yasir] ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada [Jabir bin Abdullah] tentang mengusap kedua khuf, lalu dia menjawab: "Itu adalah sunnah wahai anak saudaraku." Dia berkata lagi: "Dan aku juga bertanya kepadanya tentang mengusap Imamah, maka ia menjawab, "Usaplah rambut dengan air."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
سنن الدارمي ٩٥: أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ أَخْبَرَنَا ثَوْرُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنِي خَالِدُ بْنُ مَعْدَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ عِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ قَالَ صَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الْفَجْرِ ثُمَّ وَعَظَنَا مَوْعِظَةً بَلِيغَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَأَنَّهَا مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَأَوْصِنَا فَقَالَ أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ كَانَ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسَنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَالْمُحْدَثَاتِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ و قَالَ أَبُو عَاصِمٍ مَرَّةً وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
Sunan Darimi 95: Telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Ashim] telah mengabarkan kepada kami [Tsaur bin Yazid] telah menceritakan kepadaku [Khalid bin Ma'dan] dari [Abdur Rahman bin 'Amr] dari ['Irbadl bin Sariah] ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat subuh bersama kami, kemudian beliau memberikan wejangan dengan wejangan yang sangat dalam hingga air mata (kami) bercucuran dan bergetarlah hati-hati (kami), kemudian seseorang bertanya; "wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seakan-akan wejangan ini adalah wejangan penutup (yang engkau berikan), maka berikanlah kami wasiat. Lalu Beliau berkata: "Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah dan selalu mendengar dan ta'at (kepada para pemimpin), meskipun ia seorang budak dari Habasyah, sesungguhnya barang siapa diantara kalian yang hidup setelahku niscaya ia melihat perbedaan yang banyak, maka kalian harus mengikuti sunnahku dan sunnah khulafa`urrasyidin yang lurus, gigitlah dengan gigi geraham kalian (peganglah dengan teguh), berhati-hatilah dengan segala sesuatu yang baru (perkara bid`ah), karena sesuatu yang baru itu bid`ah". Abu 'Ashim berkata: "Hendaklah kalian berhati-hati terhadap perkara-perkara yang baru (dalam agama), karena setiap bid`ah itu sesat."
Grade
مسند أحمد ٩٥: حَدَّثَنَا أَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ قَالَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ عَنْ سُلَيْمَانَ الْأَعْمَشِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ عَنْ عَابِسِ بْنِ رَبِيعَةَ قَالَ رَأَيْتُ عُمَرَ نَظَرَ إِلَى الْحَجَرِ فَقَالَ أَمَا وَاللَّهِ لَوْلَا أَنِّي رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ ثُمَّ قَبَّلَهُ
Musnad Ahmad 95: Telah menceritakan kepada kami [Aswad Bin 'Amir] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair] dari [Sulaiman Al A'masy] Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] dari ['Abis Bin Rabi'ah] dia: Aku melihat [Umar] memandang ke arah hajar Aswad seraya berkata: "Demi Allah seandainya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menciummu pasti aku tidak akan menciummu." Kemudian dia menciumnya.
Grade
سنن الدارمي ٩٦: أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يُونُسَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ كَانَ مَنْ مَضَى مِنْ عُلَمَائِنَا يَقُولُونَ الِاعْتِصَامُ بِالسُّنَّةِ نَجَاةٌ وَالْعِلْمُ يُقْبَضُ قَبْضًا سَرِيعًا فَنَعْشُ الْعِلْمِ ثَبَاتُ الدِّينِ وَالدُّنْيَا وَفِي ذَهَابِ الْعِلْمِ ذَهَابُ ذَلِكَ كُلِّهِ
Sunan Darimi 96: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Al `Auza'i] dari [Yunus bin Yazid] dari [Az Zuhri] ia berkata: "Tak terlewat satu pun dari ulama-ulama kita melainkan mereka berkata: 'Berpegang teguh kepada sunnah merupakan kesuksesan, dan ilmu akan dicabut dengan cepat, penegakkan ilmu itu merupakan penegakkan agama dan dunia, dan dengan hilangnya ilmu maka hilanglah semua itu."
Grade
سنن الدارمي ٩٧: أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي عَمْرٍو السَّيْبَانِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الدَّيْلَمِيِّ قَالَ بَلَغَنِي أَنَّ أَوَّلَ الدِّينِ تَرْكًا السُّنَّةُ يَذْهَبُ الدِّينُ سُنَّةً سُنَّةً كَمَا يَذْهَبُ الْحَبْلُ قُوَّةً قُوَّةً
Sunan Darimi 97: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Al `Auza'i] dari [Yahya bin Abu 'Amr As Saibani] dari [Abdullah bin Ad Dailami] ia berkata: "Telah sampai (kabar) kepadaku bahwa yang paling pertama dari masalah agama yang ditinggalkan adalah sunnah, agama ini akan hilang sunnahnya satu persatu sebagaimana terputusnya seutas tali sedikit demi sedikit."
Grade
صحيح البخاري ١٠٠: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ قَالَ أَخْبَرَنَا نَافِعُ بْنُ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتْ لَا تَسْمَعُ شَيْئًا لَا تَعْرِفُهُ إِلَّا رَاجَعَتْ فِيهِ حَتَّى تَعْرِفَهُ وَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حُوسِبَ عُذِّبَ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ أَوَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى { فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا } قَالَتْ فَقَالَ إِنَّمَا ذَلِكِ الْعَرْضُ وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَهْلِكْ
Shahih Bukhari 100: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu Maryam] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Nafi' bin Umar] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abu Mulaikah] bahwa [Aisyah] istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah mendengar sesuatu yang tidak dia mengerti kecuali menanyakannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sampai dia mengerti, dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Siapa yang dihisab berarti dia disiksa" Aisyah berkata: maka aku bertanya kepada Nabi: "Bukankah Allah Ta'ala berfirman: "Kelak dia akan dihisab dengan hisab yang ringan" Aisyah berkata: Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya yang dimaksud itu adalah pemaparan (amalan). Akan tetapi barangsiapa yang didebat hisabnya pasti celaka."
سنن الدارمي ١٠١: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ عَامِرٍ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ وَحُذَيْفَةَ أَنَّهُمَا كَانَا جَالِسَيْنِ فَجَاءَ رَجُلٌ فَسَأَلَهُمَا عَنْ شَيْءٍ فَقَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ لِحُذَيْفَةَ لِأَيِّ شَيْءٍ تَرَى يَسْأَلُونِي عَنْ هَذَا قَالَ يَعْلَمُونَهُ ثُمَّ يَتْرُكُونَهُ فَأَقْبَلَ إِلَيْهِ ابْنُ مَسْعُودٍ فَقَالَ مَا سَأَلْتُمُونَا عَنْ شَيْءٍ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى نَعْلَمُهُ أَخْبَرْنَاكُمْ بِهِ أَوْ سُنَّةٍ مِنْ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرْنَاكُمْ بِهِ وَلَا طَاقَةَ لَنَا بِمَا أَحْدَثْتُمْ
Sunan Darimi 101: Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Aun] dari [Khalid bin Abdullah] dari ['Atho`] dari ['Amir] dari [Ibnu Mas'ud] dan [Hudzaifah], Keduanya duduk-duduk lantas seseorang mendatangi keduanya dan bertanya sesuatu. Bertanyalah Ibnu mas'ud kepada Khudzaifah; "Menurutmu, untuk tujuan apa mereka bertanya tentang hal ini?" Ia menjawab: Mereka mengetahui tetapi kemudian mereka meninggalkannya. Setelah itu Ibnu Mas'ud menemuinya dan berkata: "Apa saja yang kalian tanyakan kepada kami tentang sesuatu (perkara) yang ada dalam kitab Allah dan sunnah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan kami tahu, niscaya kami kabarkan kepada kalian, tetapi tidak ada kemampuan bagi kami atas apa saja yang kalian ada-adakan (perbuatan bid`ah)."
Grade
مسند أحمد ١٠٢: حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا صَفْوَانُ حَدَّثَنَا شُرَيْحُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ خَرَجْتُ أَتَعَرَّضُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ أُسْلِمَ فَوَجَدْتُهُ قَدْ سَبَقَنِي إِلَى الْمَسْجِدِ فَقُمْتُ خَلْفَهُ فَاسْتَفْتَحَ سُورَةَ الْحَاقَّةِ فَجَعَلْتُ أَعْجَبُ مِنْ تَأْلِيفِ الْقُرْآنِ قَالَ فَقُلْتُ هَذَا وَاللَّهِ شَاعِرٌ كَمَا قَالَتْ قُرَيْشٌ قَالَ فَقَرَأَ { إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍ قَلِيلًا مَا تُؤْمِنُونَ } قَالَ قُلْتُ كَاهِنٌ قَالَ { وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ تَنْزِيلٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ } إِلَى آخِرِ السُّورَةِ قَالَ فَوَقَعَ الْإِسْلَامُ فِي قَلْبِي كُلَّ مَوْقِعٍ
Musnad Ahmad 102: Telah menceritakan kepada kami [Abul Mughirah] Telah menceritakan kepada kami [Shafwan] Telah menceritakan kepada kami [Syuraih Bin 'Ubaid] dia berkata: [Umar Bin Al Khaththab] berkata: Aku keluar menghadang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebelum aku masuk Islam, tapi aku dapati beliau telah mendahuluiku di masjid dan aku berdiri di belakangnya, kemudian beliau membuka shalatnya dengan membaca surat Al Haaqqah sehingga aku terkagum-kagum dengan susunan Al Qur'an." Umar melanjutkan: Maka aku berkata: "Demi Allah, orang ini adalah seorang penya'ir sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang Quraisy." Umar melanjutkan: Kemudian beliau mambaca ayat: {Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasul yang mulia. Dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair, sedikit sekali kamu beriman kepadanya.} (Al Haaqqah: 40-41), Umar berkata: Maka aku berkata: "Penyair." Kemudian beliau membaca: {Dan bukan pula perkataan tukang tenung, sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam. Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) kami, niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar kami potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.} (Al Haaqqah: 42-47) sampai akhir surat, maka Umar berkata: "Maka Islam benar-benar membenam didalam hatiku."
Grade
سنن الدارمي ١٠٤: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَفْصٌ عَنْ أَشْعَثَ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ أَنَّهُ كَانَ لَا يَقُولُ بِرَأْيِهِ إِلَّا شَيْئًا سَمِعَهُ
Sunan Darimi 104: Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hafsh] dari [`Asy'ats] dari [Ibnu Sirin]: "Bahwasanya ia tidak pernah berkata dengan pendapatnya kecuali sesuatu yang pernah ia dengar".
Grade
سنن الدارمي ١٠٥: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَثَّامٌ عَنْ الْأَعْمَشِ قَالَ مَا سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ يَقُولُ بِرَأْيِهِ فِي شَيْءٍ قَطُّ
Sunan Darimi 105: Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami ['Atstsam] dari [Al A'masy] ia berkata: " Aku sama sekali tidak pernah mendengar [Ibrahim] menjawab suatu hal dengan akalnya semata".
Grade