Hadits Tentang Al-Qur'an

Musnad Ahmad #23063

مسند أحمد ٢٣٠٦٣: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ مُسْلِمٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمَّا نَزَلَتْ الْآيَاتُ مِنْ آخِرِ الْبَقَرَةِ فِي الرِّبَا خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمَسْجِدِ وَحَرَّمَ التِّجَارَةَ فِي الْخَمْرِ حَدَّثَنَا ابْنُ جَعْفَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ سَمِعْتُ أَبَا الضُّحَى مَعْنَاهُ يَعْنِي لَمَّا نَزَلَتْ الْآيَاتُ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ

Musnad Ahmad 23063: Telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al-A'masy] dari [Muslim] dari [Masruq] dari [Aisyah] berkata: "Tatkala turun ayat-ayat terakhir surat al-Baqarah tentang riba, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam langsung keluar menuju masjid dan mengharamkan jual beli khomer." Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ja`far], dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu`bah] dari [Sulaiman], saya telah mendengar [Abu Dluha], maksudnya yaitu tatkala turun beberapa ayat terakhir dari surat Al-Baqarah.

Grade

Musnad Ahmad #23064

مسند أحمد ٢٣٠٦٤: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ تَمِيمِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي وَسِعَ سَمْعُهُ الْأَصْوَاتَ لَقَدْ جَاءَتْ الْمُجَادِلَةُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُكَلِّمُهُ وَأَنَا فِي نَاحِيَةِ الْبَيْتِ مَا أَسْمَعُ مَا تَقُولُ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ

Musnad Ahmad 23064: Telah menceritakan kepada kami [Abu Mua'wiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al-A'masy] dari [Tamim bin Salamah] dari ['Urwah] dari [Aisyah] berkata: "Segala puji bagi Allah yang pendengaran-Nya sangat luas terhadap berbagai macam suara, sungguh telah turun surat Al-Mujadalah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Saat itu saya berada di pojok rumah, saya tidak mendengar apa yang kamu katakan. Maka Allah menurunkan ayat: 'sungguh Allah telah mendengar wanita yang berbicara (berdebat) denganmu tentang masalah suaminya', hingga akhir ayat.

Grade

Musnad Ahmad #23069

مسند أحمد ٢٣٠٦٩: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حُوسِبَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عُذِّبَ قَالَتْ فَقُلْتُ أَلَيْسَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا } قَالَ لَيْسَ ذَلِكَ بِالْحِسَابِ وَلَكِنَّ ذَلِكَ الْعَرْضُ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عُذِّبَ

Musnad Ahmad 23069: Telah menceritakan kepada kami [Islamil] berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Abdullah bin Abi Mulaikah] dari [Aisyah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang dihisab pada hari kiamat maka ia akan mendapatkan adzab." (Aisyah) Berkata: saya berkata: "Bukankah Allah Azzawajalla telah berfirman: 'Maka orang-orang yang diberi catatan amalannya dengan tangan kanannya akan dihisab dengan hisab yang mudah', Rasulullah bersabda: "Ayat itu maksudnya bukan hisab akan tetapi hal itu adalah pemaparan (amal), barangsiapa yang didiskusikan hisabnya pada hari kiamat maka ia akan diadzab ".

Grade

Musnad Ahmad #23071

مسند أحمد ٢٣٠٧١: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ أَخْبَرَنَا بُرْدُ بْنُ سِنَانٍ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيٍّ عَنْ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ أَرَأَيْتِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَغْتَسِلُ مِنْ الْجَنَابَةِ فِي أَوَّلِ اللَّيْلِ أَوْ فِي آخِرِهِ قَالَتْ رُبَّمَا اغْتَسَلَ فِي أَوَّلِ اللَّيْلِ وَرُبَّمَا اغْتَسَلَ فِي آخِرِهِ قُلْتُ اللَّهُ أَكْبَرُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ فِي الْأَمْرِ سَعَةً قُلْتُ أَرَأَيْتِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُوتِرُ فِي أَوَّلِ اللَّيْلِ أَوْ فِي آخِرِهِ قَالَتْ رُبَّمَا أَوْتَرَ فِي أَوَّلِ اللَّيْلِ وَرُبَّمَا أَوْتَرَ فِي آخِرِهِ قُلْتُ اللَّهُ أَكْبَرُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ فِي الْأَمْرِ سَعَةً قُلْتُ أَرَأَيْتِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَجْهَرُ بِالْقُرْآنِ أَوْ يُخَافِتُ بِهِ قَالَتْ رُبَّمَا جَهَرَ بِهِ وَرُبَّمَا خَافَتَ قُلْتُ اللَّهُ أَكْبَرُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ فِي الْأَمْرِ سَعَةً

Musnad Ahmad 23071: Telah menceritakan kepada kami [Isam'il], dia berkata: Telah mengkabarkan kepada kita [Burdu bin Sinan] dari [Ubadah bin Nusai] dari [Ghudlaif bin Al-Harits] berkata: Saya bertanya kepada [Aisyah]: "Apakah kamu melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mandi junub di awal malam atau di akhir malam?" Aisyah berkata: "Terkadang beliau mandi di awal malam dan terkadang pula beliau mandi di akhir malam." Saya berkata: "Allahu akbar, segala puji bagi Allah yang telah memberikan keleluasan pada suatu perkara." Saya berkata: "Apakah kamu melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwitir di awal malam atau di akhir malam?" Aisyah berkata: "Terkadang beliau berwitir di awal malam dan terkadang pula beliau berwitir di akhir malam." Saya berkata: "Allahu akbar, segala puji bagi Allah yang telah memberikan keleluasan pada suatu perkara." Saya berkata: "Apakah kamu melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengeraskan bacaan Al Quran atau melirihkannya?." Aisyah berkata: "Terkadang beliau mengeraskannya dan terkadang pula beliau melirihkannya." Saya berkata: "Allahu akbar, segala puji bagi Allah yang telah memberikan keleluasan pada suatu perkara."

Grade

Musnad Ahmad #23079

مسند أحمد ٢٣٠٧٩: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ } فَإِذَا رَأَيْتُمْ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِيهِ فَهُمْ الَّذِينَ عَنَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَاحْذَرُوهُمْ

Musnad Ahmad 23079: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il], dia berkata: "Telah mengkhabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Abdullah bin Abi Mulaikah] dari [Aisyah] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membaca: "Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, Itulah pokok-pokok isi Al quran dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal." bila kalian melihat orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat mutasyabihat tersebut, maka merekalah yang dimaksud oleh Allah AzzaWaJalla 'Maka waspadailah mereka."

Grade

Musnad Ahmad #23080

مسند أحمد ٢٣٠٨٠: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَؤُهُ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ فَلَهُ أَجْرَانِ

Musnad Ahmad 23080: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il], dia berkata: Telah mengkabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Qotadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [sa'ad bin Hisyam] dari [Aisyah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang membaca Al Quran sedang ia pandai dalam membacanya maka dia bersama para malaikat utusan yang mulia, sedangkan orang yang membacanya dengan sulit maka ia mendapat dua pahala."

Grade

Musnad Ahmad #23081

مسند أحمد ٢٣٠٨١: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ عُمَارَةَ عَنْ أَبِي عَطِيَّةَ قَالَ دَخَلْتُ أَنَا وَمَسْرُوقٌ عَلَى عَائِشَةَ فَقُلْنَا لَهَا يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ رَجُلَانِ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَدُهُمَا يُعَجِّلُ الْإِفْطَارَ وَيُعَجِّلُ الصَّلَاةَ وَالْآخَرُ يُؤَخِّرُ الْإِفْطَارَ وَيُؤَخِّرُ الصَّلَاةَ قَالَ فَقَالَتْ أَيُّهُمَا يُعَجِّلُ الْإِفْطَارَ وَيُعَجِّلُ الصَّلَاةَ قَالَ قُلْنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ قَالَتْ كَذَاكَ كَانَ يَصْنَعُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْآخَرُ أَبُو مُوسَى حَدَّثَنَا ابْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ خَيْثَمَةَ وَقَالَ يُعَجِّلُ الْإِفْطَارَ وَيُؤَخِّرُ السَّحُورَ حَدَّثَنَا مُؤَمَّلٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ عُمَارَةَ عَنْ أَبِي عَطِيَّةَ قَالَ قُلْنَا لِعَائِشَةَ رَجُلَانِ مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَدُهُمَا يُعَجِّلُ الْمَغْرِبَ وَيُعَجِّلُ الْإِفْطَارَ وَالْآخَرُ يُؤَخِّرُ الْمَغْرِبَ وَيُؤَخِّرُ الْإِفْطَارَ فَذَكَرَهُ

Musnad Ahmad 23081: Telah menceritakan kepada kami [Abu Muawiyah] Telah menceritakan kepada kami [Al-A'masy] dari [Umarah] dari [Abi Athiyah] berkata: Saya dan Masruq pernah menemui [Aisyah], lalu kami berkata: "Wahai Ummul Mukminin, ada dua orang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, salah satu dari mereka berdua menyegerakan berbuka dan menyegerakan shalat, sedangkan yang satu lagi mengakhirkan berbuka dan mengakhirkan shalat." (Athiyyah) Berkata: Maka Aisyah bertanya: "Siapa dari mereka berdua yang menyegerakan berbuka dan menyegerakan sholat?" Kami berkata: "Abdullah bin Mas`ud." Aisyah berkata: "Memang seperti itulah yang diperbuat oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Sedang lelaki yang lainnya adalah Abu Musa Al-Asy`ari. Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] berkata: Saya telah mendengar [Khaitsamah] dan dia berkata: "(Abu Musa) menyegarakan berbuka dan mengakhirkan sahur." Telah menceritakan kepada kami [Mu'ammal], Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al-A`masy] dari [Umaroh] dari [Abu Athiyyah] berkata: Kami berkata kepada [Aisyah]: "Ada dua orang lelaki dari sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, salah satu dari mereka berdua menyegerakan (shalat) maghrib dan menyegerakan berbuka dan yang lain mengakhirkan (shalat) maghrib dan mengakhirkan berbuka." Lalu ia menyebutkan (seperti cerita di atas)."

Grade

Musnad Ahmad #23082

مسند أحمد ٢٣٠٨٢: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَبَّادِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي بَعْضِ صَلَاتِهِ اللَّهُمَّ حَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيرًا فَلَمَّا انْصَرَفَ قُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ مَا الْحِسَابُ الْيَسِيرُ قَالَ أَنْ يَنْظُرَ فِي كِتَابِهِ فَيَتَجَاوَزَ عَنْه إِنَّهُ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَوْمَئِذٍ يَا عَائِشَةُ هَلَكَ وَكُلُّ مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ يُكَفِّرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهِ عَنْه حَتَّى الشَّوْكَةُ تَشُوكُهُ

Musnad Ahmad 23082: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ishaq] dia berkata: Telah berkata kepadaku [Abdul Wahid bin Hamzah bin Abdullah bin Az-Zubair] dari [Abbad bin Abdillah bin Az-Zubair] dari [Aisyah] berkata: Saya telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada sebagian shalatnya membaca: "Ya Allah hisablah aku dengan hisab yang mudah." Ketika beliau berpaling saya bekata: "Wahai Nabi Allah, apa yang dimaksud dengan hisab yang mudah?." Beliau bersabda: "Seseorang yang Allah melihat kitabnya lalu memaafkannya. Karena orang yang diperdebatkan hisabnya pada hari itu, pasti celaka wahai Aisyah, dan setiap musibah yang menimpa orang beriman Allah akan menghapus (dosanya) karenanya, bahkan sampai duri yang menusuknya."

Grade

Musnad Ahmad #23094

مسند أحمد ٢٣٠٩٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَامِرٌ قَالَ أَتَى مَسْرُوقٌ عَائِشَةَ فَقَالَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ هَلْ رَأَى مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَبَّهُ قَالَتْ سُبْحَانَ اللَّهِ لَقَدْ قَفَّ شَعْرِي لِمَا قُلْتَ أَيْنَ أَنْتَ مِنْ ثَلَاثٍ مَنْ حَدَّثَكَهُنَّ فَقَدْ كَذَبَ مَنْ حَدَّثَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ كَذَبَ ثُمَّ قَرَأَتْ { لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ } { وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ } وَمَنْ أَخْبَرَكَ بِمَا فِي غَدٍ فَقَدْ كَذَبَ ثُمَّ قَرَأَتْ { إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ } هَذِهِ الْآيَةَ وَمَنْ أَخْبَرَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَتَمَ فَقَدْ كَذَبَ ثُمَّ قَرَأَتْ { يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ } وَلَكِنَّهُ رَأَى جِبْرِيلَ فِي صُورَتِهِ مَرَّتَيْنِ

Musnad Ahmad 23094: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Amir], dia berkata: [Masruq] pernah mendatangi [Aisyah] seraya berkata: "Wahai Ummul Mukminin, apakah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam melihat Tuhannya? Dia (Aisyah) menjawab: 'Subhaanallah, sungguh merinding bulu kudukku karena apa yang kamu katakan. Bagaimana sikapmu terhadap ketiga hal itu? barangsiapa yang memberitahumu ketiga hal itu, maka sungguh dia telah berdusta. (Pertama), barangsiapa yang berkata kepadamu bahwa Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam melihat Tuhannya maka sungguh ia telah berbohong. Kemudian ia membaca: "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan.", "Tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahwa Allah berbicara dengan dia kecuali dengan perantara wahyu atau dibelakang tabir". (kedua) Barangsiapa yang mengkhabarkan kepadamu tentang sesuatu yang terjadi esok maka sungguh ia telah berdusta. Kemudian Aisyah mambaca: "Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat: dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim." (ketiga) dan barangsiapa yang mengabarkan kepadamu bahwa Muhammad telah menyembunyikan wahyu maka sungguh ia telah berdusta. Kemudian ia membaca: "Wahai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu." Tapi, beliau pernah melihat Jibril dalam wujud aslinya dua kali."

Grade

Musnad Ahmad #23134

مسند أحمد ٢٣١٣٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ ثُمَّ ارْتَحَلَ إِلَى الْمَدِينَةِ لِيَبِيعَ عَقَارًا لَهُ بِهَا وَيَجْعَلَهُ فِي السِّلَاحِ وَالْكُرَاعِ ثُمَّ يُجَاهِدَ الرُّومَ حَتَّى يَمُوتَ فَلَقِيَ رَهْطًا مِنْ قَوْمِهِ فَحَدَّثُوهُ أَنَّ رَهْطًا مِنْ قَوْمِهِ سِتَّةً أَرَادُوا ذَلِكَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَلَيْسَ لَكُمْ فِيَّ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فَنَهَاهُمْ عَنْ ذَلِكَ فَأَشْهَدَهُمْ عَلَى رَجْعَتِهَا ثُمَّ رَجَعَ إِلَيْنَا فَأَخْبَرَنَا أَنَّهُ أَتَى ابْنَ عَبَّاسٍ فَسَأَلَهُ عَنْ الْوَتْرِ فَقَالَ أَلَا أُنَبِّئُكَ بِأَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ بِوَتْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ قَالَ ائْتِ عَائِشَةَ فَاسْأَلْهَا ثُمَّ ارْجِعْ إِلَيَّ فَأَخْبِرْنِي بِرَدِّهَا عَلَيْكَ قَالَ فَأَتَيْتُ عَلَى حَكِيمِ بْنِ أَفْلَحَ فَاسْتَلْحَقْتُهُ إِلَيْهَا فَقَالَ مَا أَنَا بِقَارِبِهَا إِنِّي نَهَيْتُهَا أَنْ تَقُولَ فِي هَاتَيْنِ الشِّيعَتَيْنِ شَيْئًا فَأَبَتْ فِيهِمَا إِلَّا مُضِيًّا فَأَقْسَمْتُ عَلَيْهِ فَجَاءَ مَعِي فَدَخَلْنَا عَلَيْهَا فَقَالَتْ حَكِيمٌ وَعَرَفَتْهُ قَالَ نَعَمْ أَوْ بَلَى قَالَتْ مَنْ هَذَا مَعَكَ قَالَ سَعْدُ بْنُ هِشَامٍ قَالَتْ مَنْ هِشَامٌ قَالَ ابْنُ عَامِرٍ قَالَ فَتَرَحَّمَتْ عَلَيْهِ وَقَالَتْ نِعْمَ الْمَرْءُ كَانَ عَامِرٌ قُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَنْبِئِينِي عَنْ خُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ أَلَسْتَ تَقْرَأُ الْقُرْآنَ قُلْتُ بَلَى قَالَتْ فَإِنَّ خُلُقَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ الْقُرْآنَ فَهَمَمْتُ أَنْ أَقُومَ ثُمَّ بَدَا لِي قِيَامُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَنْبِئِينِي عَنْ قِيَامِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ أَلَسْتَ تَقْرَأُ هَذِهِ السُّورَةَ { يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ } قُلْتُ بَلَى قَالَتْ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ افْتَرَضَ قِيَامَ اللَّيْلِ فِي أَوَّلِ هَذِهِ السُّورَةِ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ حَوْلًا حَتَّى انْتَفَخَتْ أَقْدَامُهُمْ وَأَمْسَكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ خَاتِمَتَهَا فِي السَّمَاءِ اثْنَيْ عَشَرَ شَهْرًا ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ التَّخْفِيفَ فِي آخِرِ هَذِهِ السُّورَةِ فَصَارَ قِيَامُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَطَوُّعًا مِنْ بَعْدِ فَرِيضَتِهِ فَهَمَمْتُ أَنْ أَقُومَ ثُمَّ بَدَا لِي وَتْرُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَنْبِئِينِي عَنْ وَتْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كُنَّا نُعِدُّ لَهُ سِوَاكَهُ وَطَهُورَهُ فَيَبْعَثُهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِمَا شَاءَ أَنْ يَبْعَثَهُ مِنْ اللَّيْلِ فَيَتَسَوَّكُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ ثُمَّ يُصَلِّي ثَمَانِي رَكَعَاتٍ لَا يَجْلِسُ فِيهِنَّ إِلَّا عِنْدَ الثَّامِنَةِ فَيَجْلِسُ وَيَذْكُرُ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَيَدْعُو وَيَسْتَغْفِرُ ثُمَّ يَنْهَضُ وَلَا يُسَلِّمُ ثُمَّ يُصَلِّي التَّاسِعَةَ فَيَقْعُدُ فَيَحْمَدُ رَبَّهُ وَيَذْكُرُهُ وَيَدْعُو ثُمَّ يُسَلِّمُ تَسْلِيمًا يُسْمِعُنَا ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ بَعْدَمَا يُسَلِّمُ فَتِلْكَ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يَا بُنَيَّ فَلَمَّا أَسَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُخِذَ اللَّحْمُ أَوْتَرَ بِسَبْعٍ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ بَعْدَمَا يُسَلِّمُ فَتِلْكَ تِسْعٌ يَا بُنَيَّ وَكَانَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً أَحَبَّ أَنْ يُدَاوِمَ عَلَيْهَا وَكَانَ إِذَا شَغَلَهُ عَنْ قِيَامِ اللَّيْلِ نَوْمٌ أَوْ وَجَعٌ أَوْ مَرَضٌ صَلَّى مِنْ النَّهَارِ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً وَلَا أَعْلَمُ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ الْقُرْآنَ كُلَّهُ فِي لَيْلَةٍ وَلَا قَامَ لَيْلَةً حَتَّى أَصْبَحَ وَلَا صَامَ شَهْرًا كَامِلًا غَيْرَ رَمَضَانَ فَأَتَيْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ فَحَدَّثْتُهُ بِحَدِيثِهَا فَقَالَ صَدَقْتَ أَمَا لَوْ كُنْتُ أَدْخُلُ عَلَيْهَا لَأَتَيْتُهَا حَتَّى تُشَافِهَنِي مُشَافَهَةً

Musnad Ahmad 23134: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abi Urwabah] dari [Qotadah] dari [Zurarah bin Awfa] dari [Sa'ad bin Hisyam] bahwasanya dia telah menceraikan istrinya, kemudian dia pergi ke Madinah untuk menjual harta miliknya di kota tersebut. Kemudian akan ia tukar dengan senjata dan kuda dan ikut berjihad ke Romawi hingga ia mati. Lalu ia berjumpa dengan sekelompok orang dari kaumnya. Lantas mereka menceritakannya bahwa dahulu ada sekelompok orang sejumlah enam orang di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menginginkan yang demikian. Lantas beliau bersabda: "Bukankah aku bagi kalian adalah panutan yang baik?" Beliau melarang mereka dari hal itu. Beliau meminta kesaksian mereka agar kembali. Kemudian dia (Sa'd bin Hisyam) kembali kepada kami dan mengabarkan kepada kami bahwa dia telah menemui Ibnu Abbas, ia bertanya kepadanya mengenai shalat witir. Kemudian (Ibnu Abbas) Berkata: "Bukankah aku telah mengabarkan kepadamu dengan witir yang dilakukan oleh orang yang paling tahu di muka bumi, yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" dia menjawab: "Benar." (Ibnu Abbas) Berkata: "Datangilah [Aisyah] dan bertanyalah kepadanya kemudian kembalilah kepadaku lalu kabarkan kepadaku mengenai jawabannya kepadamu." Dia (Sa'ad Ibnu Hisyam) Berkata: "Lalu aku mendatangi Hakim bin Aflah kemudian aku meminta kepadanya untuk mengantarku kepada (Aisyah)." Dia (Hakim) menjawab: "Saya bukan termasuk kerabatnya, sungguh aku pernah melarangnya ia berbicara pada dua hal tersebut (dua kubu yang berbeda perihal witir) dan dia (Aisyah) pasti menolak keduanya dan akan pergi. Maka saya bersumpah kepadanya dan dia pun datang bersamaku. Lalu kami menemui (Aisyah), (Aisyah) Berkata: "Hakim-kah ini?" dia (Aisyah) Telah mengetahuinya. (Hakim) menjawab: "Ya." Atau "Benar." (Aisyah) Berkata: "Siapa orang yang bersamamu?" dia menjawab: "Sa'ad bin Hisyam." (Aisyah) Berkata: " Hisyam yang manakah?." Dia menjawab: Itu, Hisyam 'Ibnu 'Amir." Dia berkata: "Aisyah telah mengetahuinya." Dia (Aisyah) Berkata: "Sebaik-baik orang adalah Amir." Aku berkata: 'Wahai ummul mukminin, ceritakanlah kepadaku mengenai akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." dia (Aisyah) Berkata: "Bukankah engkau pernah membaca Al-Qur'an?" aku menjawab: "Benar." Dia (Aisyah) Berkata: "Sesungguhnya akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Al-Qur'an." Kemudian saya hendak shalat, tapi terlintas padaku shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saya berkata: "Wahai ummul mukminin, ceritakanlah kepadaku mengenai shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Dia (Aisyah) menjawab: "Bukankah engkau pernah membaca surat ini YAA AYYUHAL MUZAMMIL (wahai orang-orang yang berselimut).' Saya menjawab: "Benar." Dia (Aisyah) Berkata: "Sesungguhnya Allah AzzaWaJalla. mewajibkan shalat malam pada awal surat ini. lalu Rasulullah dan para sahabatnya shalat hingga tumit mereka bengkak. Allah AzzaWaJalla menahan penutup surat ini di langit selama dua belas bulan. Kemudian Allah AzzaWaJalla baru menurunkan keringanan pada akhir surat ini dan shalat malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjadi sunnah. Maka aku ingin shalat, tapi terlintas padaku shalat witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu saya berkata: "Wahai ummul mukminin, ceritakanlah kepadaku mengenai shalat witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." (Aisyah) menjawab: "Kami menyiapkan siwak untuknya dan air untuk bersuci beliau. Kemudian Allah membangunkannya sesuai dengan kehendak-Nya di malam hari. Lalu beliau bersiwak dan berwudlu. Kemudian beliau shalat delapan raka'at, beliau tidak duduk pada raka'at tersebut kecuali pada raka'at ke delapan. Lalu beliau duduk dan menyebut Tuhannya AzzaWaJalla, beliau berdo'a dan minta ampun seraya bangkit dan tidak salam. Kemudian beliau shalat yang kesembilan, lalu beliau duduk dan memuji Tuhannya, berdzikir dan berdo'a baru kemudian beliau mengucapkan salam yang kami dapat mendengarnya. Lalu beliau shalat dua raka'at sedang ia duduk setelah dia salam. Itulah sebelas raka'at wahai anakku. Sedangkan tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mulai tua dan tambah gemuk, beliau melaksanakan shalat witir sebanyak tujuh raka'at kemudian shalat dua raka'at, lalu beliau duduk setelah beliau mengucapkan salam. Demikian itu shalat yang tujuh wahai anakku. Dan apabila Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat, beliau mempunyai kebiasaan untuk menekuninya. Dan bila shalat malam terlewatkan oleh beliau karena ketiduran atau sakit maka beliau melaksanakan shalat tersebut di siang hari sebanyak dua belas raka'at. Dan saya tidak pernah mengetahui bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca Al-Qur'an sampai habis dalam semalam. Dan tidak pula melaksanakan shalat malam sampai pagi dan tidak juga beliau puasa dalam satu bulan penuh melainkan pada bulan ramadhan." Lalu aku mendatangi Ibnu Abbas dan aku menceritakan kejadiannya. Lalu ia berkata: "Engkau benar, kalaulah bertemu dengannya, pastilah aku akan mendatanginya hingga menceramahiku."

Grade