Hadits Tentang Perjalanan Hidup

Sunan Nasa'i #3894

سنن النسائي ٣٨٩٤: أَخْبَرَنَا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنَا أَسَدُ بْنُ مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّهَا يَعْنِي أَتَتْ بِطَعَامٍ فِي صَحْفَةٍ لَهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابِهِ فَجَاءَتْ عَائِشَةُ مُتَّزِرَةً بِكِسَاءٍ وَمَعَهَا فِهْرٌ فَفَلَقَتْ بِهِ الصَّحْفَةَ فَجَمَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ فِلْقَتَيْ الصَّحْفَةِ وَيَقُولُ كُلُوا غَارَتْ أُمُّكُمْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَحْفَةَ عَائِشَةَ فَبَعَثَ بِهَا إِلَى أُمِّ سَلَمَةَ وَأَعْطَى صَحْفَةَ أُمِّ سَلَمَةَ عَائِشَةَ

Sunan Nasa'i 3894: Telah mengabarkan kepada kami [Ar Rabi' bin Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Asad bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Abu Al Mutawakkil] dari [Ummu Salamah] bahwa dia datang dengan membawa makanan di atas piringnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat beliau, lalu datanglah 'Aisyah dengan bersarungkan pakaian, dia datang membawa batu, lalu memecah piring itu dengannya, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengumpulkan dua pecahan piring dan bersabda: " Makanlah, ibu kalian telah cemburu, " dua kali, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengambil piring 'Aisyah dan mengirimnya kepada Ummu Salamah dan memberikan piring Ummu Salamah kepada 'Aisyah.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Shahih Bukhari #3895

صحيح البخاري ٣٨٩٥: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى يَوْمَ خَيْبَرَ عَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ

Shahih Bukhari 3895: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin 'Umar] dari [Nafi'] dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang makan daging keledai jinak pada waktu perang Khaibar.

Sunan Nasa'i #3895

سنن النسائي ٣٨٩٥: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ فُلَيْتٍ عَنْ جَسْرَةَ بِنْتِ دَجَاجَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَا رَأَيْتُ صَانِعَةَ طَعَامٍ مِثْلَ صَفِيَّةَ أَهْدَتْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَاءً فِيهِ طَعَامٌ فَمَا مَلَكْتُ نَفْسِي أَنْ كَسَرْتُهُ فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ كَفَّارَتِهِ فَقَالَ إِنَاءٌ كَإِنَاءٍ وَطَعَامٌ كَطَعَامٍ

Sunan Nasa'i 3895: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dari [Abdurrahman] dari [Sufyan] dari [Fulait] dari [Jasrah binti Dajajah] dari [Aisyah], dia berkata: "Saya tidak melihat seorang wanita pembuat makanan seperti Shafiyah, dia memberikan hadiah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bejana yang berisi makanan, kemudian saya tidak dapat menahan diriku untuk memecahkannya. Lalu saya bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai kafarah hal tersebut maka beliau bersabda: "Bejana seperti bejana dan makanan seperti makanan."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,

Musnad Ahmad #3895

مسند أحمد ٣٨٩٥: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ وَابْنُ نُمَيْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ يُحَدِّثُ فِي الْمَسْجِدِ الْأَعْظَمِ قَالَ إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَزَلَ دُخَانٌ مِنْ السَّمَاءِ فَأَخَذَ بِأَسْمَاعِ الْمُنَافِقِينَ وَأَبْصَارِهِمْ وَأَخَذَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ كَهَيْئَةِ الزُّكَامِ قَالَ مَسْرُوقٌ فَدَخَلْتُ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَاسْتَوَى جَالِسًا فَأَنْشَأَ يُحَدِّثُ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ مَنْ سُئِلَ مِنْكُمْ عَنْ عِلْمٍ هُوَ عِنْدَهُ فَلْيَقُلْ بِهِ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ عِنْدَهُ فَلْيَقُلْ اللَّهُ أَعْلَمُ فَإِنَّ مِنْ الْعِلْمِ أَنْ تَقُولَ لِمَا لَا تَعْلَمُ اللَّهُ أَعْلَمُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنْ الْمُتَكَلِّفِينَ } إِنَّ قُرَيْشًا لَمَّا غَلَبُوا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسْتَعْصَوْا عَلَيْهِ قَالَ اللَّهُمَّ أَعِنِّي بِسَبْعٍ كَسَبْعِ يُوسُفَ قَالَ فَأَخَذَتْهُمْ سَنَةٌ أَكَلُوا فِيهَا الْعِظَامَ وَالْمَيْتَةَ مِنْ الْجَهْدِ حَتَّى جَعَلَ أَحَدُهُمْ يَرَى بَيْنَهُ وَبَيْنَ السَّمَاءِ كَهَيْئَةِ الدُّخَانِ مِنْ الْجُوعِ فَقَالُوا { رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ إِنَّا مُؤْمِنُونَ } قَالَ فَقِيلَ لَهُ إِنَّا إِنْ كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَادُوا فَدَعَا رَبَّهُ فَكَشَفَ عَنْهُمْ فَعَادُوا فَانْتَقَمَ اللَّهُ مِنْهُمْ يَوْمَ بَدْرٍ فَذَلِكَ قَوْلُهُ تَعَالَى { فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ إِلَى قَوْلِهِ يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرَى إِنَّا مُنْتَقِمُونَ } قَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ فِي حَدِيثِهِ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَلَوْ كَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا كَشَفَ عَنْهُمْ

Musnad Ahmad 3895: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dan [Ibnu Numair] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] dari [Abu Adl Dluha] dari [Masruq] ia berkata: Di antara kami ada seorang laki-laki yang menyampaikan hadits di dalam masjid Al A'zham. Ia berkata: Jika terjadi hari kiamat, akan turun asap dari langit lalu mencabut pendengaran dan penglihatan orang-orang munafik sedangkan asap itu mencabut orang-orang mukminin darinya seperti keadaan demam. [Masruq] berkata: Lalu aku masuk ke rumah [Abdullah] lalu aku menyebutkan hal itu kepadanya, saat itu ia sedang bersandar duduk bersemayam, ia pun bangun menyampaikan hadits seraya berkata: Wahai manusia, barangsiapa dari kalian bertanya tentang ilmu, maka yang ada pada dirinya katakanlah, jika tidak memilikinya katakanlah Allahu a'lam (Allah Maha Tahu). Sesungguhnya Allah 'azza wajalla berfirman kepada NabiNya shallallahu 'alaihi wa sallam: (Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas dakwahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan). Sesungguhnya tatkala orang-orang Quraisy mengalahkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mendurhakainya beliau berdoa: "Ya Allah, tolonglah aku dengan menimpakan kepada mereka masa paceklik tujuh tahun seperti kejadian zaman Yusuf." Ia melanjutkan: Maka terjadilah masa paceklik tersebut mereka memakan tulang dan bangkai dari tanah yang keras sehingga salah seorang dari mereka memandang antara dirinya dan langit seperti awan lantaran lapar. (Mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami adzab itu, sesungguhnya kami akan beriman). Ia berkata: Maka dikatakan kepadanya: Sesungguhnya jika kami lenyapkan adzab itu dari mereka, mereka akan kembali ingkar lagi. Lalu beliau berdoa kepada Rabbnya, Dia pun melenyapkan adzab dari mereka dan mereka pun kembali kufur lagi sehingga Allah membalas kekufuran mereka itu pada hari perang Badar. Hal itu difirmankan oleh Allah Ta'ala: (Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata) hingga firmanNya: (Ingatlah hari (ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras, sesungguhnya kami adalah pemberi balasan). Ibnu Numair berkata dalam haditsnya: Abdullah berkata: Seandainya terjadi hari kiamat, adzab itu tidak akan dilenyapkan dari mereka.

Grade

Sunan Nasa'i #3896

سنن النسائي ٣٨٩٦: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ الزَّعْفَرَانِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ أَنَّهُ سَمِعَ عُبَيْدَ بْنَ عُمَيْرٍ يَقُولُ سَمِعْتُ عَائِشَةَ تَزْعُمُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَمْكُثُ عِنْدَ زَيْنَبَ بِنْتِ جَحْشٍ فَيَشْرَبُ عِنْدَهَا عَسَلًا فَتَوَاصَيْتُ أَنَا وَحَفْصَةُ أَنَّ أَيَّتُنَا دَخَلَ عَلَيْهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلْتَقُلْ إِنِّي أَجِدُ مِنْكَ رِيحَ مَغَافِيرَ أَكَلْتَ مَغَافِيرَ فَدَخَلَ عَلَى إِحْدَاهُمَا فَقَالَتْ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ لَا بَلْ شَرِبْتُ عَسَلًا عِنْدَ زَيْنَبَ بِنْتِ جَحْشٍ وَلَنْ أَعُودَ لَهُ فَنَزَلَتْ { يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ } { إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ } لِعَائِشَةَ وَحَفْصَةَ { وَإِذْ أَسَرَّ النَّبِيُّ إِلَى بَعْضِ أَزْوَاجِهِ حَدِيثًا } لِقَوْلِهِ بَلْ شَرِبْتُ عَسَلًا

Sunan Nasa'i 3896: Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin Muhammad Az Za'farani] telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dari [Ibnu Juraij] dari ['Atho`] bahwa dia mendengar ['Ubaid bin 'Umair] berkata: "Saya mendengar [Aisyah] mengaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah tinggal di rumah Zainab binti Jahsy dan beliau minum madu di rumahnya. Kemudian saya dan Hafshah bersepakat bahwa siapapun diantara kami yang ditemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hendaknya dia mengatakan: "Sesungguhnya saya mendapatkan bau maghafir (tumbuhan bergetah yang manis rasanya tapi baunya tak sedap), Tuan telah memakan maghafir. Kemudian beliau menemui salah seorang dari mereka, kemudian dia mengatakan hal tersebut kepada beliau. Kemudian beliau bersabda: "Tidak, melainkan saya minum madu di rumah Zainab binti Jahsy, dan saya tidak akan mengulanginya lagi." Kemudian turunlah ayat: "Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu' dan ayat 'Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah..' untuk Aisyah dan Hafshah, serta ayat: 'Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Karena sabda beliau: melainkan saya minum madu.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Musnad Ahmad #3896

مسند أحمد ٣٨٩٦: حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ الْأَسْوَدِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَرَأْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ مِنْ مُذَّكِرٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { هَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ }

Musnad Ahmad 3896: Telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Isra`il] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad bin Yazid] dari [Abdullah] ia berkata: Aku membacakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: HAL MIN MUDZAKKIR. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: "HAL MIN MUDDAKIR."

Grade

Shahih Bukhari #3897

صحيح البخاري ٣٨٩٧: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَمْرٍو عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ خَيْبَرَ عَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ وَرَخَّصَ فِي الْخَيْلِ

Shahih Bukhari 3897: Telah menceritakan kepadaku [Sulaiman bin Harb] telah telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari ['Amru] dari [Muhammad bin 'Ali] dan Jabir bin Abdullah radliyallahu 'anhuma ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang makan daging keledai jinak dan memberi kelonggaran (untuk mengkonsumsi) daging kuda pada saat perang Khaibar.

Sunan Abu Dawud #3897

سنن أبي داوود ٣٨٩٧: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ إِيَادٍ حَدَّثَنَا إِيَادٌ عَنْ أَبِي رِمْثَةَ قَالَ انْطَلَقْتُ مَعَ أَبِي نَحْوَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِأَبِي ابْنُكَ هَذَا قَالَ إِي وَرَبِّ الْكَعْبَةِ قَالَ حَقًّا قَالَ أَشْهَدُ بِهِ قَالَ فَتَبَسَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَاحِكًا مِنْ ثَبْتِ شَبَهِي فِي أَبِي وَمِنْ حَلِفِ أَبِي عَلَيَّ ثُمَّ قَالَ أَمَا إِنَّهُ لَا يَجْنِي عَلَيْكَ وَلَا تَجْنِي عَلَيْهِ وَقَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى }

Sunan Abu Daud 3897: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin yunus] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] -maksudnya Ubaidullah bin Iyad- berkata: telah menceritakan kepada kami Iyad dari [Abu Rimtsah] ia berkata: Aku dan bapakku berangkat menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada bapakku: "Apakah ini anakmu?" bapakku menjawab: "Benar, demi Tuhannya Ka'bah." Beliau bertanya lagi: "Apakah itu benar?" bapakku menjawab: "Aku bersaksi atasnya." Abu Rismtsah berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu tersenyum karena aku mirip dengan bapakku dan karena sumpah yang dilakukannya atas diriku. Kemudian beliau bersabda: "Ketahuilah, dia tidak akan memikul dosamu dan kamu tidak akan memikul dosanya." Lalu beliau membaca ayat: {Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain} (Al Isra: 15)

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Nasa'i #3897

سنن النسائي ٣٨٩٧: أَخْبَرَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ يُونُسَ بْنِ مُحَمَّدٍ حَرَمِيٌّ هُوَ لَقَبُهُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتْ لَهُ أَمَةٌ يَطَؤُهَا فَلَمْ تَزَلْ بِهِ عَائِشَةُ وَحَفْصَةُ حَتَّى حَرَّمَهَا عَلَى نَفْسِهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ

Sunan Nasa'i 3897: Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Yunus bin Muhammad Harami] itu adalah julukannya, ia berkata: telah menceritakan kepada kami [ayahku], ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki budak yang beliau gauli, dan 'Aisyah serta Hafshoh masih berada bersama beliau hingga beliau mengharamkan atas diri beliau, kemudian Allah Azza wa jalla menurunkan ayat: Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu... sampai akhir ayat.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Shahih Bukhari #3898

صحيح البخاري ٣٨٩٨: حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا عَبَّادٌ عَنْ الشَّيْبَانِيِّ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي أَوْفَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَصَابَتْنَا مَجَاعَةٌ يَوْمَ خَيْبَرَ فَإِنَّ الْقُدُورَ لَتَغْلِي قَالَ وَبَعْضُهَا نَضِجَتْ فَجَاءَ مُنَادِي النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَأْكُلُوا مِنْ لُحُومِ الْحُمُرِ شَيْئًا وَأَهْرِقُوهَا قَالَ ابْنُ أَبِي أَوْفَى فَتَحَدَّثْنَا أَنَّهُ إِنَّمَا نَهَى عَنْهَا لِأَنَّهَا لَمْ تُخَمَّسْ وَقَالَ بَعْضُهُمْ نَهَى عَنْهَا الْبَتَّةَ لِأَنَّهَا كَانَتْ تَأْكُلُ الْعَذِرَةَ

Shahih Bukhari 3898: Telah menceritakan kepadaku [Sa'id bin Sulaiman] telah telah menceritakan kepada kami ['Abbad] dari [Asy Syaibani] ia berkata: aku mendengar Ibnu Abu Aufa radliyallahu 'anhuma: Kami pernah merasa sangat lapar ketika perang Khaibar, sementara periuk tengah mendidih. Dia juga berkata: Dan sebagiannya sudah ada yang hangus. Tiba-tiba datang seorang penyeru Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sambil berseru: "Janganlah kalian memakan daging keledai sedikitpun dan tumpahkanlah periuk-periuk itu." Ibnu Abu Aufa berkata: Kemudian kami memperbincangkan bahwa pelarangan itu karena keledai tidak termasuk bagian seperlima ghanimah (rampasan perang). Dan sebagian lagi berkata: "Pelarangan itu secara mutlak, karena keledai memakan kotoran."