سنن النسائي ١٢٢٧: أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مَسْعُودٍ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ عَنْ شُعْبَةَ قَالَ كَتَبَ إِلَيَّ مَنْصُورٌ وَقَرَأْتُهُ عَلَيْهِ وَسَمِعْتُهُ يُحَدِّثُ رَجُلًا عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى صَلَاةَ الظُّهْرِ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْهِمْ بِوَجْهِهِ فَقَالُوا أَحَدَثَ فِي الصَّلَاةِ حَدَثٌ قَالَ وَمَا ذَاكَ فَأَخْبَرُوهُ بِصَنِيعِهِ فَثَنَى رِجْلَهُ وَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْهِمْ بِوَجْهِهِ فَقَالَ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أَنْسَى كَمَا تَنْسَوْنَ فَإِذَا نَسِيتُ فَذَكِّرُونِي وَقَالَ لَوْ كَانَ حَدَثَ فِي الصَّلَاةِ حَدَثٌ أَنْبَأْتُكُمْ بِهِ وَقَالَ إِذَا أَوْهَمَ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَلْيَتَحَرَّ أَقْرَبَ ذَلِكَ مِنْ الصَّوَابِ ثُمَّ لِيُتِمَّ عَلَيْهِ ثُمَّ يَسْجُدْ سَجْدَتَيْنِ
Sunan Nasa'i 1227: Telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Mas'ud] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] dari [Syu'bah] dia berkata: [Manshur] menulis kepadaku dan akupun membacakan dihadapannya, aku mendengar dia berkata dari seseorang dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari ['Abdullah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat Dhuhur kemudian menghadap kepada jamaah. Lalu mereka berkata: "Apakah ada sesuatu yang terjadi dalam shalat?" Beliau menegaskan: "Apa itu?" Lalu mereka mengabarkan apa yang diperbuatnya. Beliau kemudian menekuk kakinya (untuk duduk) dan menghadap kiblat, lalu sujud dua kali. Setelah itu beliau menghadap kami, lantas bersabda: "Aku adalah manusia biasa, aku lupa sebagaimana kalian juga lupa. Jika aku lupa maka ingatkanlah aku." Beliau bersabda lagi: "Kalau terjadi sesuatu dalam shalat maka pasti kuberitahu kalian." Beliau melanjutkan sabdanya: "Jika salah seorang dari kalian bimbang (ragu) dalam shalatnya, maka hendaklah memilih (meyakini) yang paling mendekati kebenaran, kemudian menyempurnakan, lantas sujud sahwi dua kali."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن الدارمي ١٢٢٧: أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ يُحَدِّثُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُونَةَ فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ الْعِشَاءِ فَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ قَامَ فَقَالَ أَنَامَ الْغُلَيِّمُ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا فَقَامَ فَصَلَّى فَجِئْتُ فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِهِ فَأَخَذَ بِيَدِي فَجَعَلَنِي عَنْ يَمِينِهِ
Sunan Darimi 1227: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Walid Ath Thayalisi] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Hakam] ia berkata; saya mendengar [Sa'id bin Jubair] menceritakan dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Saya pernah berada di sisi bibiku, Maimunah. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang setelah shalat Isya`, beliau lalu shalat empat rakaat, kemudian beliau berdiri seraya berkata: "Apakah anak kecil itu sudah tidur?" Atau ungkapan yang semisal. Kemudian beliau berdiri shalat, maka saya pun ikut berdiri dan shalat di sisi kirinya, lantas beliau memegang tanganku dan menggeserku ke sisi kanannya."
Grade
سنن الدارمي ١٢٢٩: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ أَبِي عَائِشَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى عَائِشَةَ فَقُلْتُ لَهَا أَلَا تُحَدِّثِينِي عَنْ مَرَضِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ بَلَى ثَقُلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَصَلَّى النَّاسُ قُلْنَا لَا هُمْ يَنْتَظِرُونَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ ضَعُوا لِي مَاءً فِي الْمِخْضَبِ قَالَتْ فَفَعَلْنَا فَاغْتَسَلَ ثُمَّ ذَهَبَ لِيَنُوءَ فَأُغْمِيَ عَلَيْهِ ثُمَّ أَفَاقَ فَقَالَ أَصَلَّى النَّاسُ فَقُلْنَا لَا هُمْ يَنْتَظِرُونَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ ضَعُوا لِي مَاءً فِي الْمِخْضَبِ فَفَعَلْنَا ثُمَّ ذَهَبَ لِيَنُوءَ فَأُغْمِيَ عَلَيْهِ ثُمَّ أَفَاقَ فَقَالَ أَصَلَّى النَّاسُ فَقُلْنَا لَا هُمْ يَنْتَظِرُونَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَتْ وَالنَّاسُ عُكُوفٌ فِي الْمَسْجِدِ يَنْتَظِرُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِصَلَاةِ الْعِشَاءِ الْآخِرَةِ قَالَتْ فَأَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ أَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ قَالَتْ فَأَتَاهُ الرَّسُولُ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُكَ بِأَنْ تُصَلِّيَ بِالنَّاسِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ وَكَانَ رَجُلًا رَقِيقًا يَا عُمَرُ صَلِّ بِالنَّاسِ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ أَنْتَ أَحَقُّ بِذَلِكَ قَالَتْ فَصَلَّى بِهِمْ أَبُو بَكْرٍ تِلْكَ الْأَيَّامَ قَالَتْ ثُمَّ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ وَجَدَ مِنْ نَفْسِهِ خِفَّةً فَخَرَجَ بَيْنَ رَجُلَيْنِ أَحَدُهُمَا الْعَبَّاسُ لِصَلَاةِ الظُّهْرِ وَأَبُو بَكْرٍ يُصَلِّي بِالنَّاسِ فَلَمَّا رَآهُ أَبُو بَكْرٍ ذَهَبَ لِيَتَأَخَّرَ فَأَوْمَأَ إِلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا يَتَأَخَّرَ وَقَالَ لَهُمَا أَجْلِسَانِي إِلَى جَنْبِهِ فَأَجْلَسَاهُ إِلَى جَنْبِ أَبِي بَكْرٍ قَالَتْ فَجَعَلَ أَبُو بَكْرٍ يُصَلِّي وَهُوَ قَائِمٌ بِصَلَاةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالنَّاسُ يُصَلُّونَ بِصَلَاةِ أَبِي بَكْرٍ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاعِدٌ قَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ فَدَخَلْتُ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ فَقُلْتُ لَهُ أَلَا أَعْرِضُ عَلَيْكَ مَا حَدَّثَتْنِي عَائِشَةُ عَنْ مَرَضِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ هَاتِ فَعَرَضْتُ حَدِيثَهَا عَلَيْهِ فَمَا أَنْكَرَ مِنْهُ شَيْئًا غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ أَسَمَّتْ لَكَ الرَّجُلَ الَّذِي كَانَ مَعَ الْعَبَّاسِ قُلْتُ لَا فَقَالَ هُوَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ
Sunan Darimi 1229: Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zaidah] telah menceritakan kepada kami [Musa bin Abu Aisyah] dari ['Ubaidullah bin Abdullah] ia berkata; saya menemui [Aisyah] dan mengatakan kepadanya, "Maukah engkau ceritakan kepadaku mengenai sakitnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Aisyah lalu menjawab, "Ya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasakan kondisi yang sangat berat, kemudian beliau bersabda: "Apakah orang-orang sudah melaksanakan shalat? Lalu kami katakan, "Belum, mereka menunggumu wahai Rasulullah! Beliau lalu bersabda: "Ambilkan untukku air dalam bejana! " Aisyah berkata: "Lalu kami pun melakukannya. Beliau kemudian mandi, namun ketika hendak berdiri beliau pingsan, kemudian sadar lagi dan berkata: "Apakah orang-orang telah melaksanakan shalat?" Lalu kami katakan, 'Belum, mereka menunggumu wahai Rasulullah! ' Beliau bersabda: "Ambilkan untukku air dalam bejana! " Lalu kami pun melakukannya. Kemudian beliau berdiri dan pingsan lagi, saat tersadar beliau bertanya: "Apakah orang-orang telah melaksanakan shalat? ' Lalu kami katakan, "Belum, mereka menunggumu wahai Rasulullah! Aisyah berkata: "Orang-orang sedang berada di masjid menunggu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk melaksanakan shalat Isya`." Aisyah melanjutkan, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seseorang menemui Abu Bakr agar ia melaksanakan shalat bersama orang-orang. Kemudian utusan tersebut mendatanginya dan berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkanmu untuk memimpin orang-orang melaksanakan shalat. Kemudian Abu Bakr yang berperasaan lembut berkata: "Wahai Umar, shalatlah bersama orang-orang! ' Lalu Umar berkata kepadanya, 'Engkau lebih berhak terhadap hal tersebut.' Aisyah berkata: "Abu Bakr lalu memimpin orang-orang melaksanakan shalat dalam beberapa hari. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapatkan rasa ringan pada dirinya, lalu beliau keluar dengan dipapah oleh dua orang laki-laki, salah satunya adalah Al Abbas, untuk melakukan shalat zhuhur, sementara Abu Bakr sedang memimpin orang-orang melakukan shalat. Ketika Abu Bakr melihat beliau maka ia berkeinginan mundur, tetapi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan isyarat kepadanya agar ia tidak mundur. Kemudian beliau berkata kepada dua orang yang memapahnya: "Dudukkan aku di sampingnya." Lalu mereka mendudukkannya di samping Abu Bakr." Aisyah melanjutkan ceritanya, "Lalu Abu Bakr melakukan shalat dalam keadaan berdiri mengikuti shalat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sementara orang-orang melakukan shalat mengikuti shalat Abu Bakr, dan saat itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan shalat dalam keadaan duduk." 'Ubaidullah berkata: "Kemudian saya menemui [Abdullah bin Abbas] dan mengatakan kepadanya, 'Maukah aku sampaikan kepadamu apa yang telah diceritakan Aisyah kepadaku mengenai sakitnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Lalu ia menjawab, "katakan! " Kemudian saya sampaikan cerita Aisyah itu kepadanya, dan ia tidak mengingkari sedikitpun dari cerita tersebut, hanya saja ia berkata: 'Apakah ia menyebutkan kepadamu orang yang bersama Al Abbas? Maka saya katakan, "Tidak." Ia lalu berkata: "Laki-laki itu adalah Ali bin Abu Thalib."
Grade
مسند أحمد ١٢٣٠: حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ لُوَيْنٌ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَابِرٍ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ حَنَشٍ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ عَشْرُ آيَاتٍ مِنْ بَرَاءَةٌ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَبَعَثَهُ بِهَا لِيَقْرَأَهَا عَلَى أَهْلِ مَكَّةَ ثُمَّ دَعَانِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لِي أَدْرِكْ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَحَيْثُمَا لَحِقْتَهُ فَخُذْ الْكِتَابَ مِنْهُ فَاذْهَبْ بِهِ إِلَى أَهْلِ مَكَّةَ فَاقْرَأْهُ عَلَيْهِمْ فَلَحِقْتُهُ بِالْجُحْفَةِ فَأَخَذْتُ الْكِتَابَ مِنْهُ وَرَجَعَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ نَزَلَ فِيَّ شَيْءٌ قَالَ لَا وَلَكِنَّ جِبْرِيلَ جَاءَنِي فَقَالَ لَنْ يُؤَدِّيَ عَنْكَ إِلَّا أَنْتَ أَوْ رَجُلٌ مِنْكَ
Musnad Ahmad 1230: Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sulaiman Luwain] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Jabir] dari [Simak] dari [Hanasy] dari [Ali] radliyallahu 'anhu, dia berkata: Ketika turun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sepuluh ayat dari surat Bara`ah (At Taubah). Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil Abu Bakar radliyallahu 'anhu dan mengutusnya untuk membacakannya kepada penduduk Makkah. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilku dan berkata kepadaku: "Susullah Abu Bakar radliyallahu 'anhu, dan dimanapun kamu menemuinya ambillah surat darinya kemudian bawa kepada penduduk Makkah dan bacakan kepada mereka." Kemudian aku menemui Abu Bakar di Juhfah dan mengambil surat darinya. Abu Bakar radliyallahu 'anhu pulang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apakah telah terjadi sesuatu kepadaku?" beliau menjawab: "Tidak, tapi Jibril menemuiku dan mengatakan: 'Tidak akan ada yang bisa melaksanakan tugas tersebut kecuali kamu atau seorang lelaki darimu'."
Grade
سنن الدارمي ١٢٣١: أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ عَنْ قَيْسٍ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَتَأَخَّرُ عَنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ مِمَّا يُطِيلُ بِنَا فِيهَا فُلَانٌ فَمَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ غَضَبًا فِي مَوْعِظَةٍ مِنْهُ يَوْمَئِذٍ فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ مِنْكُمْ مُنَفِّرِينَ فَمَنْ صَلَّى بِالنَّاسِ فَلْيَتَجَوَّزْ فَإِنَّ فِيهِمْ الْكَبِيرَ وَالضَّعِيفَ وَذَا الْحَاجَةِ
Sunan Darimi 1231: Telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Qais] dari [Abu Mas'ud Al Anshari] ia berkata: "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya tidak jadi ikut melaksanakan shalat subuh karena lamanya shalat yang dilakukan oleh Fulan bersama kami." Maka saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam marah melebihi kemarahannya pada saat itu ketika sedang memberikan nasihat. Beliau bersabda: "Wahai manusia, sesungguhnya di antara kalian ada orang-orang yang membuat lari orang lain, maka barangsiapa shalat bersama manusia (sebagai Imam), maka hendaknya ia meringankannya. Sebab di antara mereka ada orang yang telah tua, orang lemah, dan orang yang memiliki keperluan."
Grade
مسند أحمد ١٢٣١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ عَنِ الْحَارِثِ بْنِ سُوَيْدٍ قَالَ قِيلَ لِعَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِنَّ رَسُولَكُمْ كَانَ يَخُصُّكُمْ بِشَيْءٍ دُونَ النَّاسِ عَامَّةً قَالَ مَا خَصَّنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَيْءٍ لَمْ يَخُصَّ بِهِ النَّاسَ إِلَّا بِشَيْءٍ فِي قِرَابِ سَيْفِي هَذَا فَأَخْرَجَ صَحِيفَةً فِيهَا شَيْءٌ مِنْ أَسْنَانِ الْإِبِلِ وَفِيهَا أَنَّ الْمَدِينَةَ حَرَمٌ مِنْ بَيْنِ ثَوْرٍ إِلَى عَائِرٍ مَنْ أَحْدَثَ فِيهَا حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَإِنَّ عَلَيْهِ لَعْنَةَ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا يُقْبَلُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفٌ وَلَا عَدْلٌ وَذِمَّةُ الْمُسْلِمِينَ وَاحِدَةٌ فَمَنْ أَخْفَرَ مُسْلِمًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا يُقْبَلُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفٌ وَلَا عَدْلٌ وَمَنْ تَوَلَّى مَوْلًى بِغَيْرِ إِذْنِهِمْ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا يُقْبَلُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفٌ وَلَا عَدْلٌ
Musnad Ahmad 1231: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Ibrahim At Taimi] dari [Al Harits bin Suwaid] berkata: Ditanyakan kepada [Ali] radliyallahu 'anhu: "Apakah rasulmu telah mengkhususkanmu dengan sesuatu yang tidak diberikan kepada orang-orang secara umum?" Dia menjawab: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengkhususkan dengan sesuatu yang tidak diberikan kepada manusia secara umum kecuali sesuatu yang berada di sarung pedangku ini." Lalu dia mengeluarkan sebuah lembaran yang tertulis di dalamnya dari gigi unta: "Madinah adalah haram antara Tsaur sampai ke 'Air. Barangsiapa melakukan dosa atau melindungi orang yang berbuat kerusakan maka dia akan mendapatkan laknat Allah, para Malaikat dan manusia semuanya. Tidak diterima darinya taubat dan tebusan. Dan perlindungan kaum muslimin itu satu, barangsiapa melanggar perjanjian pada seorang muslim, maka dia mendapatkan laknat Allah, para Malaikat dan manusia semuanya, tidak diterima darinya taubat dan tebusan pada Hari Kiamat. Barangsiapa mengangkat wali selain walinya yang sah maka dia mendapatkan laknat Allah, para Malaikat dan manusia semuanya, tidak diterima darinya taubat dan tebusan."
Grade
مسند أحمد ١٢٣٢: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ شُتَيْرِ بْنِ شَكَلٍ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يَوْمَ الْأَحْزَابِ حَبَسُونَا عَنْ صَلَاةِ الْوُسْطَى صَلَاةِ الْعَصْرِ حَتَّى غَرَبَتْ الشَّمْسُ مَلَأَ اللَّهُ قُبُورَهُمْ وَبُيُوتَهُمْ أَوْ قُبُورَهُمْ وَبُطُونَهُمْ نَارًا قَالَ شُعْبَةُ مَلَأَ اللَّهُ قُبُورَهُمْ وَبُيُوتَهُمْ أَوْ قُبُورَهُمْ وَبُطُونَهُمْ نَارًا لَا أَدْرِي أَفِي الْحَدِيثِ هُوَ أَمْ لَيْسَ فِي الْحَدِيثِ أَشُكُّ فِيهِ
Musnad Ahmad 1232: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sulaiman] dari [Abu Adl Dluha] dari [Syutair bin Syakal] dari [Ali] radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Beliau bersabda pada saat Perang Ahzab: "Mereka telah menghalangi kami dari shalat wustha yaitu shalat Ashar sampai matahari terbenam, semoga Allah memenuhi kuburan dan rumah atau kuburan dan perut mereka dengan api." Sedang menurut redaksi yang diriwayatkan Syu'bah: "Semoga Allah memenuhi kuburan mereka dan rumah mereka atau kuburan mereka dan perut mereka dengan api." Saya tidak tahu apakah lafadh itu termasuk dalam hadits atau tidak, saya masih ragu.
Grade
صحيح البخاري ١٢٣٣: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ عَنْ أَبِي عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى النَّجَاشِيِّ فَكُنْتُ فِي الصَّفِّ الثَّانِي أَوْ الثَّالِثِ
Shahih Bukhari 1233: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dari [Abu 'Awanah] dari [Qatadah] dari ['Atha'] dari Jabir bin 'Abdullah radliyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat jenazah sedang aku ikut shalat berdiri pada shaf kedua atau ketiga.
صحيح مسلم ١٢٣٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى الْعَنَزِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ أَنَّ سَعْدَ بْنَ هِشَامِ بْنِ عَامِرٍ أَرَادَ أَنْ يَغْزُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَدِمَ الْمَدِينَةَ فَأَرَادَ أَنْ يَبِيعَ عَقَارًا لَهُ بِهَا فَيَجْعَلَهُ فِي السِّلَاحِ وَالْكُرَاعِ وَيُجَاهِدَ الرُّومَ حَتَّى يَمُوتَ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ لَقِيَ أُنَاسًا مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ فَنَهَوْهُ عَنْ ذَلِكَ وَأَخْبَرُوهُ أَنَّ رَهْطًا سِتَّةً أَرَادُوا ذَلِكَ فِي حَيَاةِ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَهَاهُمْ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ أَلَيْسَ لَكُمْ فِيَّ أُسْوَةٌ فَلَمَّا حَدَّثُوهُ بِذَلِكَ رَاجَعَ امْرَأَتَهُ وَقَدْ كَانَ طَلَّقَهَا وَأَشْهَدَ عَلَى رَجْعَتِهَا فَأَتَى ابْنَ عَبَّاسٍ فَسَأَلَهُ عَنْ وِتْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى أَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ بِوِتْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ عَائِشَةُ فَأْتِهَا فَاسْأَلْهَا ثُمَّ ائْتِنِي فَأَخْبِرْنِي بِرَدِّهَا عَلَيْكَ فَانْطَلَقْتُ إِلَيْهَا فَأَتَيْتُ عَلَى حَكِيمِ بْنِ أَفْلَحَ فَاسْتَلْحَقْتُهُ إِلَيْهَا فَقَالَ مَا أَنَا بِقَارِبِهَا لِأَنِّي نَهَيْتُهَا أَنْ تَقُولَ فِي هَاتَيْنِ الشِّيعَتَيْنِ شَيْئًا فَأَبَتْ فِيهِمَا إِلَّا مُضِيًّا قَالَ فَأَقْسَمْتُ عَلَيْهِ فَجَاءَ فَانْطَلَقْنَا إِلَى عَائِشَةَ فَاسْتَأْذَنَّا عَلَيْهَا فَأَذِنَتْ لَنَا فَدَخَلْنَا عَلَيْهَا فَقَالَتْ أَحَكِيمٌ فَعَرَفَتْهُ فَقَالَ نَعَمْ فَقَالَتْ مَنْ مَعَكَ قَالَ سَعْدُ بْنُ هِشَامٍ قَالَتْ مَنْ هِشَامٌ قَالَ ابْنُ عَامِرٍ فَتَرَحَّمَتْ عَلَيْهِ وَقَالَتْ خَيْرًا قَالَ قَتَادَةُ وَكَانَ أُصِيبَ يَوْمَ أُحُدٍ فَقُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَنْبِئِينِي عَنْ خُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ أَلَسْتَ تَقْرَأُ الْقُرْآنَ قُلْتُ بَلَى قَالَتْ فَإِنَّ خُلُقَ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ الْقُرْآنَ قَالَ فَهَمَمْتُ أَنْ أَقُومَ وَلَا أَسْأَلَ أَحَدًا عَنْ شَيْءٍ حَتَّى أَمُوتَ ثُمَّ بَدَا لِي فَقُلْتُ أَنْبِئِينِي عَنْ قِيَامِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ أَلَسْتَ تَقْرَأُ يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ قُلْتُ بَلَى قَالَتْ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ افْتَرَضَ قِيَامَ اللَّيْلِ فِي أَوَّلِ هَذِهِ السُّورَةِ فَقَامَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ حَوْلًا وَأَمْسَكَ اللَّهُ خَاتِمَتَهَا اثْنَيْ عَشَرَ شَهْرًا فِي السَّمَاءِ حَتَّى أَنْزَلَ اللَّهُ فِي آخِرِ هَذِهِ السُّورَةِ التَّخْفِيفَ فَصَارَ قِيَامُ اللَّيْلِ تَطَوُّعًا بَعْدَ فَرِيضَةٍ قَالَ قُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَنْبِئِينِي عَنْ وِتْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ كُنَّا نُعِدُّ لَهُ سِوَاكَهُ وَطَهُورَهُ فَيَبْعَثُهُ اللَّهُ مَا شَاءَ أَنْ يَبْعَثَهُ مِنْ اللَّيْلِ فَيَتَسَوَّكُ وَيَتَوَضَّأُ وَيُصَلِّي تِسْعَ رَكَعَاتٍ لَا يَجْلِسُ فِيهَا إِلَّا فِي الثَّامِنَةِ فَيَذْكُرُ اللَّهَ وَيَحْمَدُهُ وَيَدْعُوهُ ثُمَّ يَنْهَضُ وَلَا يُسَلِّمُ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّ التَّاسِعَةَ ثُمَّ يَقْعُدُ فَيَذْكُرُ اللَّهَ وَيَحْمَدُهُ وَيَدْعُوهُ ثُمَّ يُسَلِّمُ تَسْلِيمًا يُسْمِعُنَا ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ مَا يُسَلِّمُ وَهُوَ قَاعِدٌ وَتِلْكَ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يَا بُنَيَّ فَلَمَّا سَنَّ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَخَذَهُ اللَّحْمُ أَوْتَرَ بِسَبْعٍ وَصَنَعَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ مِثْلَ صَنِيعِهِ الْأَوَّلِ فَتِلْكَ تِسْعٌ يَا بُنَيَّ وَكَانَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً أَحَبَّ أَنْ يُدَاوِمَ عَلَيْهَا وَكَانَ إِذَا غَلَبَهُ نَوْمٌ أَوْ وَجَعٌ عَنْ قِيَامِ اللَّيْلِ صَلَّى مِنْ النَّهَارِ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً وَلَا أَعْلَمُ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ الْقُرْآنَ كُلَّهُ فِي لَيْلَةٍ وَلَا صَلَّى لَيْلَةً إِلَى الصُّبْحِ وَلَا صَامَ شَهْرًا كَامِلًا غَيْرَ رَمَضَانَ قَالَ فَانْطَلَقْتُ إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ فَحَدَّثْتُهُ بِحَدِيثِهَا فَقَالَ صَدَقَتْ لَوْ كُنْتُ أَقْرَبُهَا أَوْ أَدْخُلُ عَلَيْهَا لَأَتَيْتُهَا حَتَّى تُشَافِهَنِي بِهِ قَالَ قُلْتُ لَوْ عَلِمْتُ أَنَّكَ لَا تَدْخُلُ عَلَيْهَا مَا حَدَّثْتُكَ حَدِيثَهَا و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ ثُمَّ انْطَلَقَ إِلَى الْمَدِينَةِ لِيَبِيعَ عَقَارَهُ فَذَكَرَ نَحْوَهُ و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ أَنَّهُ قَالَ انْطَلَقْتُ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ فَسَأَلْتُهُ عَنْ الْوِتْرِ وَسَاقَ الْحَدِيثَ بِقِصَّتِهِ وَقَالَ فِيهِ قَالَتْ مَنْ هِشَامٌ قُلْتُ ابْنُ عَامِرٍ قَالَتْ نِعْمَ الْمَرْءُ كَانَ عَامِرٌ أُصِيبَ يَوْمَ أُحُدٍ و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَمُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ كِلَاهُمَا عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى أَنَّ سَعْدَ بْنَ هِشَامٍ كَانَ جَارًا لَهُ فَأَخْبَرَهُ أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَاقْتَصَّ الْحَدِيثَ بِمَعْنَى حَدِيثِ سَعِيدٍ وَفِيهِ قَالَتْ مَنْ هِشَامٌ قَالَ ابْنُ عَامِرٍ قَالَتْ نِعْمَ الْمَرْءُ كَانَ أُصِيبَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ أُحُدٍ وَفِيهِ فَقَالَ حَكِيمُ بْنُ أَفْلَحَ أَمَا إِنِّي لَوْ عَلِمْتُ أَنَّكَ لَا تَدْخُلُ عَلَيْهَا مَا أَنْبَأْتُكَ بِحَدِيثِهَا
Shahih Muslim 1233: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anzi] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu 'Adi] dari [Said] dari [Qatadah] dari [Zurarah], bahwa [Sa'd bin Hisyam bin Amir] hendak berangkat berperang fi sabilillah. Ia lalu tiba di kota Madinah dan hendak menjual lahan pilihannya di Madinah untuk ia belikan senjata dan kuda perang, supaya dapat memerangi Romawi hingga mati. Seketika ia tiba di Madinah, ia menemui beberapa orang Madinah. Rupanya mereka melarang menjual lahan miliknya, mereka lalu mengabarinya bahwa pada saat Nabiyullah masih hidup, enam orang berniat seperti itu, namun Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarangnya, beliau bersabda: "Bukankah dalam diriku terdapat teladan yang baik untukmu?" Setelah mereka menceritakan hal itu kepada Sa'd, lantas Sa'd kembali merujuk isterinya yang sebelumnya telah dicerai, setelah itu ia bertanya kepada Ibnu Abbas tentang witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ibnu Abbas menjawab: "Maukah kuberitahukan kepadamu kepada orang yang paling tahu tentang witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Sa'ad bertanya: "Siapa? Ibnu Abbas menjawab: " ['Aisyah], datanglah kepadanya, dan bertanyalah, setelah itu datanglah kekadaku, dan beritahukanlah jawabannya kepadaku." Maka aku berangkat menemuinya, dan kudatangi Hakim bin Aflah, dan kuminta dia untuk menemui 'Aisyah. rupanya dia menjawab: "Saya bukan orang yang dekat dengan Aisyah, sebab aku pernah melarang beliau Aisyah untuk berkomentar terhadap sesuatu mengenai dua kubu kaum muslimin yang bertikai. Ternyata Aisyah enggan, dan terus berkomentar tentang dua kubu tersebut." Sa'ad berkata: "Aku pun bersumpah atasnya, hingga Hakim bersedia untuk menemuinya. Kami terus berangkat menuju Aisyah, kami meminta ijin dan Aisyah memberi ijin kepada kami, akhirnya kami menemui beliau. 'Aisyah bertanya: "Apa benar ini Hakim?" Rupanya Aisyah mengenalnya. Hakim menjawab: "Benar." Aisytah bertanya: "Lalu siapa yang bersamamu?" Hakim menjawab: "Dia adalah Sa'd bin Hisyam." Aisyah bertanya lagi: "Hisyam siapa?." Hakim menjawab: "Hisyam bin 'Amir." Akhirnya 'Aisyah tahu dan bersikap simpati terhadapnya sembari berujar: "Baiklah, kalau begitu." -Qatadah berkata: Hisyam bin Amir gugur ketika perang Uhud- lantas aku (Saad) bertanya: "Wahai Ummul mukminin, beritahukanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam!.' 'Aisyah menjawab: "Bukankah engkau telah membaca Alquran?" Aku menjawab: "Benar, " Aisyah berkata: "Akhlak Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Al Quran." Sa'd berkata: "Mendengar itu, aku hendak berdiri dan tidak akan bertanya lagi tentang sesuatu kepada seseorang hingga aku meninggal, kemudian muncul dibenakku, lalu aku bertanya: "Beritahukanlah kepadaku tentang shalat malamnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" 'Aisyah balik bertanya: "Bukankah engkau pernah membaca surat Al Muzammil? Aku menjawab: "Benar" Kata Aisyah: "Allah Azza wa Jalla pernah mewajibkan qiyamullail (shalat malam) di awal surat ini turun, sehingga Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya mendirikannya selama setahun, dan Allah menahan penutupnya di langit selama dua belas bulan hingga Allah turunkan akhir surat ini sebagai bentuk keringanan, sehingga shalat malam menjadi sunnah setelah diwajibkan. Kata Sa'ad: "Wahai Ummul mukminin, beritahukanlah kepadaku tentang witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! Jawabnya: "Kami dulu sering mempersiapkan siwaknya dan bersucinya, setelah itu Allah membangunkannya sekehendaknya untuk bangun malam. Beliau lalu bersiwak dan berwudhu` dan shalat sembilan rakaat. Beliau tidak duduk dalam kesembilan rakaat itu selain pada rakaat kedelapan, beliau menyebut nama Allah, memuji-Nya dan berdoa kepada-Nya, kemudian beliau bangkit dan tidak mengucapkan salam. Setelah itu beliau berdiri dan shalat untuk rakaat ke sembilannya. Kemudian beliau berdzikir kepada Allah, memuji-Nya dan berdoa kepada-Nya, lalu beliau mengucapkan salam dengan nyaring agar kami mendengarnya. Setelah itu beliau shalat dua rakaat setelah salam sambil duduk, itulah sebelas rakaat wahai anakku. Ketika Nabiyullah berusia lanjut dan beliau telah merasa kegemukan, beliau berwitir dengan tujuh rakaat, dan beliau lakukan dalam dua rakaatnya sebagaimana yang beliau lakukan pada yang pertama, maka itu berarti sembilan wahai anakku. Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat, maka beliau suka dikerjakan secara terus menerus (kontinyu). Jika beliau ketiduran atau sedang sakit sehingga tidak dapat melakukannya di malam hari, maka beliau shalat di waktu siangnya sebanyak dua belas rakaat, seingatku Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah membaca satu mushaf (keseluruhan Alquran) dalam satu malam, tidak pula shalat malam hingga subuh, tidak pula pula puasa sebulan penuh selain bulan Ramadhan." Kata Sa'ad: "Setelah itu aku berangkat menemui Ibnu Abbas, aku lalu menceritakan kepadanya tentang haditsnya tersebut, Ibnu Abbas lalu berkata: "Aisyah benar." Kalaulah aku mendekatinya atau menemuinya, tentu aku menemuinya hingga berhadapan satu sama lain untuk menyampaikan hadits tersebut. Sa'ad melanjutkan: Aku berkata: "Sekiranya aku tahu bahwa engkau tidak menemuinya, tentu tidak aku ceritakan kepadamu hadits tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsannana] telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Hisyam] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Abu Aufa] dari [Sa'id bin Hisyam], bahwa ia pernah mencerai isterinya, kemudian ia berangkat ke Madinah untuk menjual lahan pilihannya, lantas ia menyebutkan hadits yang serupa. Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Said bin Abu Arubah] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Sa'd bin Hisyam] bahwa ia mengatakan: aku pergi menemui Abdullah bin Abbas dan bertanya kepadanya tentang shalat witir, lalu ia menyebutkan hadis beserta kisahnya, dan dalam haditsnya, dia menyebutkan: Aisyah bertanya: 'Hisyam siapa?" Aku menjawab: "Ibnu 'Amir." Kata 'Aisyah: "Dia adalah sebaik-baik orang." Amir gugur dalam perang Uhud. Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [Muhammad bin Rafi'] keduanya dari [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa], bahwa [Sa'd bin Hisyam] adalah tetangganya, lantas Sa'd mengabarkan kepadanya bahwa ia telah mencerai isterinya dan ia kisahkan hadis semakna hadis Sa'id, dalam redaksinya disebutkan: Aisyah berkata: "Hisyam siapa?" Sa'd menjawab: "Hisyam bin Amir. Aisyah menjawab: "Dia adalah sebaik-baik orang, ia gugur ketika berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada perang Uhud." Dan dalam hadits tersebut disebutkan: "Maka Hakim bin Aflah berujar: "Kalaulah aku tahu bahwa engkau tidak menemuinya, tentu aku tidak menceritakan hadits ini kepadamu."
مسند أحمد ١٢٣٣: حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا نُوحُ بْنُ قَيْسٍ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ قَيْسٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَازِنٍ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ انْعَتْ لَنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِفْهُ لَنَا فَقَالَ كَانَ لَيْسَ بِالذَّاهِبِ طُولًا وَفَوْقَ الرَّبْعَةِ إِذَا جَاءَ مَعَ الْقَوْمِ غَمَرَهُمْ أَبْيَضَ شَدِيدَ الْوَضَحِ ضَخْمَ الْهَامَةِ أَغَرَّ أَبْلَجَ هَدِبَ الْأَشْفَارِ شَثْنَ الْكَفَّيْنِ وَالْقَدَمَيْنِ إِذَا مَشَى يَتَقَلَّعُ كَأَنَّمَا يَنْحَدِرُ فِي صَبَبٍ كَأَنَّ الْعَرَقَ فِي وَجْهِهِ اللُّؤْلُؤُ لَمْ أَرَ قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ مِثْلَهُ بِأَبِي وَأُمِّي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ حَدَّثَنَا نُوحُ بْنُ قَيْسٍ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ قَيْسٍ عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَازِنٍ عَنْ رَجُلٍ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قِيلَ لَهُ انْعَتْ لَنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَانَ لَيْسَ بِالذَّاهِبِ طُولًا فَذَكَرَ مِثْلَهُ سَوَاءً
Musnad Ahmad 1233: Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami [Nashr bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Nuh bin Qais] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Qais] dari [Yusuf bin Mazin] bahwa Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada [Ali] radliyallahu 'anhu: "Wahai Amirul Mukminin! sebutkan ciri-ciri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami?" Dia menjawab: "Beliau orangnya tidak melebihi batas tinggi ideal, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Jika beliau datang bersama suatu kaum maka beliau lebih tinggi daripada orang-orang yang bersamanya. Beliau orangnya putih dan sangat cerah, berkepala besar, wajahnya putih, memiliki bulu pada ujung kelopak mata, kedua telapak tangan dan kakinya kasar. Jika beliau berjalan, maka beliau seolah-olah sedang menuruni tanah yang landai. Keringat pada wajah beliau layaknya mutiara. Saya tidak pernah melihat sebelum dan sesudahnya orang seperti beliau, demi bapakku dan ibuku." Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] telah menceritakan kepada kami [Nuh bin Qais] telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Qais] dari [Yusuf bin Mazin] dari [seorang laki-laki] dari [Ali] radliyallahu 'anhu, bahwa Ada yang berkata kepadanya: "Sebutkan ciri-ciri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami?" dia menjawab: "Beliau orangnya tidak melebihi batas tinggi ideal, tidak terlalu tinggi." lalu dia menyebutkan dengan redaksi yang sama di atas.
Grade