مسند أحمد ٥٤٠٥: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ مَسْعَدَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي الْعِيدَيْنِ الْأَضْحَى وَالْفِطْرَ ثُمَّ يَخْطُبُ بَعْدَ الصَّلَاةِ
Musnad Ahmad 5405: Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin MasAdah] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam shalat dua hari raya yaitu adlha dan Fithri, dan beliau berkhuthbah setelah shalat.
Grade
مسند أحمد ٥٤٠٧: حَدَّثَنَا هَاشِمٌ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَاصِمٍ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ فِي ثَقِيفٍ كَذَّابًا وَمُبِيرًا
Musnad Ahmad 5407: Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abdullah bin Ashim] saya mendengar [Ibnu Umar] berkata: Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Di (kabilah) Tsaqif akan muncul seorang pendusta dan pembuat kezhaliman yang besar."
Grade
مسند أحمد ٥٤٠٨: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا أُسَامَةُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ يَوْمَ أُحُدٍ فَسَمِعَ نِسَاءً مِنْ بَنِي عَبْدِ الْأَشْهَلِ يَبْكِينَ عَلَى هَلْكَاهُنَّ فَقَالَ لَكِنْ حَمْزَةُ لَا بَوَاكِيَ لَهُ فَجِئْنَ نِسَاءُ الْأَنْصَارِ يَبْكِينَ عَلَى حَمْزَةَ عِنْدَهُ فَاسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُنَّ يَبْكِينَ فَقَالَ يَا وَيْحَهُنَّ أَنْتُنَّ هَاهُنَا تَبْكِينَ حَتَّى الْآنَ مُرُوهُنَّ فَلْيَرْجِعْنَ وَلَا يَبْكِينَ عَلَى هَالِكٍ بَعْدَ الْيَوْمِ
Musnad Ahmad 5408: Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Usamah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam sekembali dari Uhud, beliau mendengar para wanita Bani Abdul Asyhal menangis atas kematian keluarga mereka. Kontan beliau bersabda: "Tetapi Hamzah tidak ada yang menangisi kepergiannya." Maka wanita-wanita Anshar datang menangisi kepergian Hamzah disamping beliau, lalu Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bangkit sedang mereka masih menangis. Beliau bersabda: "Celaka mereka! Kalian disini juga menangis sampai sekarang? Suruhlah mereka pulang, dan jangan ada lagi yang menangis atas korban perang setelah hari ini."
Grade
صحيح البخاري ٥٤٠٩: حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ حَدَّثَنَا أَنَسٌ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ نَعْلَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَهَا قِبَالَانِ
Shahih Bukhari 5409: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj bin Minhal] telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] telah menceritakan kepada kami [Anas] radliallahu 'anhu bahwa sandal Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki dua utas tali."
صحيح البخاري ٥٤١٠: حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ طَهْمَانَ قَالَ خَرَجَ إِلَيْنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ بِنَعْلَيْنِ لَهُمَا قِبَالَانِ فَقَالَ ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ هَذِهِ نَعْلُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Shahih Bukhari 5410: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad] telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Thuhman] dia berkata: [Anas bin Malik] keluar menemui kami dengan mengenakan sandal yang memiliki dua utas tali, lantas Tsabit Al Bunani mengatakan: "Ini adalah sandal Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."
صحيح البخاري ٥٤١١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَرْعَرَةَ قَالَ حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ عَوْنِ بْنِ أَبِي جُحَيْفَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي قُبَّةٍ حَمْرَاءَ مِنْ أَدَمٍ وَرَأَيْتُ بِلَالًا أَخَذَ وَضُوءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالنَّاسُ يَبْتَدِرُونَ الْوَضُوءَ فَمَنْ أَصَابَ مِنْهُ شَيْئًا تَمَسَّحَ بِهِ وَمَنْ لَمْ يُصِبْ مِنْهُ شَيْئًا أَخَذَ مِنْ بَلَلِ يَدِ صَاحِبِهِ
Shahih Bukhari 5411: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Ar'arah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Umar bin Abu Za`idah] dari ['Aun bin Abu Juhaifah] dari [Ayahnya] dia berkata: saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau tengah berada di tenda besar yang terbuat dari kulit, dan saya melihat Bilal tengah mengambilkan tempat air wudlu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sementara orang-orang berlomba-lomba untuk mendapatkan bekas wudlu beliau, dan siapa yang mendapatkannya maka ia akan membasuhkannya namun bagi yang tidak mendapatkannya, maka ia mengambil dari sisa air yang menetes dari temannya."
مسند أحمد ٥٤١٥: حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا أَبُو عَقِيلٍ وَهُوَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَقِيلٍ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ حَدَّثَنَا سَالِمٌ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رُبَّمَا ذَكَرْتُ قَوْلَ الشَّاعِرِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَى وَجْهِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَسْتَسْقِي فَمَا يَنْزِلُ حَتَّى يَجِيشَ كُلُّ مِيزَابٍ وَأَذْكُرُ قَوْلَ الشَّاعِرِ وَأَبْيَضَ يُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ ثِمَالُ الْيَتَامَى عِصْمَةٌ لِلْأَرَامِلِ وَهُوَ قَوْلُ أَبِي طَالِبٍ
Musnad Ahmad 5415: Telah menceritakan kepada kami [Abu An-Nadlr] telah menceritakan kepada kami [Abu Aqil dia adalah Abdullah bin Uqil] telah menceritakan kepada kami [Umar bin Hamzah bin Abdillah bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Salim] dari [bapaknya], dia berkata: ada kalanya aku teringat perkataan seorang penyair ketika aku menatap wajah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam di atas mimbar saat berdoa memohon hujan. Beliau tidak turun dari mimbar hingga setiap anak sungai digenangi air. Dan aku teringat perkataan si penyair: "Dan dengan wajahnya ia menengadah ke langit, memohon agar awan putih itu diturunkan hujan, untuk menanggung anak yatim dan menjaga wanita-wanita janda." Dan itu adalah ungkapan Abu Thalib.
Grade
صحيح البخاري ٥٤١٦: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ ذَهَبٍ وَجَعَلَ فَصَّهُ مِمَّا يَلِي كَفَّهُ فَاتَّخَذَهُ النَّاسُ فَرَمَى بِهِ وَاتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ وَرِقٍ أَوْ فِضَّةٍ
Shahih Bukhari 5416: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari ['Ubaidullah] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dari [Abdullah] radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membuat cincin dari emas dan menghadapkan mata cincinnya ke arah telapak tangan, orang-orang lalu ikut memakai cincin hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membuang cincin tersebut dan membuat dari perak."
صحيح البخاري ٥٤١٧: حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ ذَهَبٍ أَوْ فِضَّةٍ وَجَعَلَ فَصَّهُ مِمَّا يَلِي كَفَّهُ وَنَقَشَ فِيهِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ فَاتَّخَذَ النَّاسُ مِثْلَهُ فَلَمَّا رَآهُمْ قَدْ اتَّخَذُوهَا رَمَى بِهِ وَقَالَ لَا أَلْبَسُهُ أَبَدًا ثُمَّ اتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ فِضَّةٍ فَاتَّخَذَ النَّاسُ خَوَاتِيمَ الْفِضَّةِ قَالَ ابْنُ عُمَرَ فَلَبِسَ الْخَاتَمَ بَعْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبُو بَكْرٍ ثُمَّ عُمَرُ ثُمَّ عُثْمَانُ حَتَّى وَقَعَ مِنْ عُثْمَانَ فِي بِئْرِ أَرِيسَ
Shahih Bukhari 5417: Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah membuat cincin dari emas atau perak, dan menghadapkan mata cincinnya di telapak tangan serta mengukirnya dengan tulisan "Muhammad Rasulullah", maka orang-orang pun membuat seperti itu juga, ketika beliau mengetahui orang-orang membuatnya, maka beliau langsung melempar cincin tersebut sambil bersabda: "Saya tidak akan memakainya selama-lamanya." Setelah itu beliau membuatnya dari perak dan orang-orang pun ikut membuat cincin dari perak, Ibnu Umar mengatakan: "Cincin itu dipakai oleh Abu Bakr setelah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian Umar dan Utsman, sehingga Utsman menjatuhkannya di sumur Aris.
مسند أحمد ٥٤١٧: حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا مَهْدِيٌّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي يَعْقُوبَ عَنِ ابْنِ أَبِي نُعْمٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ابْنِ عُمَرَ وَأَنَا جَالِسٌ فَسَأَلَهُ عَنْ دَمِ الْبَعُوضِ فَقَالَ لَهُ مِمَّنْ أَنْتَ قَالَ مِنْ أَهْلِ الْعِرَاقِ قَالَ هَا انْظُرُوا إِلَى هَذَا يَسْأَلُ عَنْ دَمِ الْبَعُوضِ وَقَدْ قَتَلُوا ابْنَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ هُمَا رَيْحَانَتِي مِنْ الدُّنْيَا
Musnad Ahmad 5417: Telah menceritakan kepada kami [Abu An-Nadlr] telah menceritakan kepada kami [Mahdi] dari [Muhammad bin Ya'qub] dari [Ibnu Abi Nu'm] telah memberitakan kepada kami dia berkata: seseorang menemui Ibnu Umar saat saya sedang duduk. kemudian dia bertanya tentang darah nyamuk. Dia (Ibnu Umar) bertanya kepada orang itu, "Dari mana kamu?" dia menjawab, "Dari penduduk Irak." Ibnu Umar berkata: "Kesinilah kalian, amatilah orang ini, dia bertanya darah nyamuk padahal mereka telah membunuh cucu Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, dan juga aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Keduanya (Hasan dan Husain) adalah kebanggaanku di dunia."
Grade