Hadits Tentang Ilmu

Musnad Ahmad #26069

مسند أحمد ٢٦٠٦٩: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبِى عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ قَالَ حَدَّثَنِي عِمْرَانُ بْنُ أَبِي أَنَسٍ أَخُو بَنِي عَامِرِ بْنِ لُؤَيٍّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ أُخْتِ الضَّحَّاكِ بْنِ قَيْسٍ قَالَتْ كُنْتُ عِنْدَ أَبِي عَمْرِو بْنِ حَفْصِ بْنِ الْمُغِيرَةِ وَكَانَ قَدْ طَلَّقَنِي تَطْلِيقَتَيْنِ ثُمَّ إِنَّهُ سَارَ مَعَ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ إِلَى الْيَمَنِ حِينَ بَعَثَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهِ فَبَعَثَ إِلَيَّ بِتَطْلِيقَتِي الثَّالِثَةِ وَكَانَ صَاحِبَ أَمْرِهِ بِالْمَدِينَةِ عَيَّاشُ بْنُ أَبِي رَبِيعَةَ بْنِ الْمُغِيرَةِ قَالَتْ فَقُلْتُ لَهُ نَفَقَتِي وَسُكْنَايَ فَقَالَ مَا لَكِ عَلَيْنَا مِنْ نَفَقَةٍ وَلَا سُكْنَى إِلَّا أَنْ نَتَطَوَّلَ عَلَيْكِ مِنْ عِنْدِنَا بِمَعْرُوفٍ نَصْنَعُهُ قَالَتْ فَقُلْتُ لَئِنْ لَمْ يَكُنْ لِي مَالِي بِهِ مِنْ حَاجَةٍ قَالَتْ فَجِئْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ خَبَرِي وَمَا قَالَ لِي عَيَّاشٌ فَقَالَ صَدَقَ لَيْسَ لَكِ عَلَيْهِمْ نَفَقَةٌ وَلَا سُكْنَى وَلَيْسَتْ لَهُ فِيكِ رَدَّةٌ وَعَلَيْكِ الْعِدَّةُ فَانْتَقِلِي إِلَى أُمِّ شَرِيكٍ ابْنَةِ عَمِّكِ فَكُونِي عِنْدَهَا حَتَّى تَحِلِّي قَالَتْ ثُمَّ قَالَ لَا تِلْكَ امْرَأَةٌ يَزُورُهَا إِخْوَتُهَا مِنْ الْمُسْلِمِينَ وَلَكِنْ انْتَقِلِي إِلَى ابْنِ عَمِّكِ ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ فَإِنَّهُ مَكْفُوفُ الْبَصَرِ فَكُونِي عِنْدَهُ فَإِذَا حَلَلْتِ فَلَا تَفُوتِينِي بِنَفْسِكِ قَالَتْ وَاللَّهِ مَا أَظُنُّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَئِذٍ يُرِيدُنِي إِلَّا لِنَفْسِهِ قَالَتْ فَلَمَّا حَلَلْتُ خَطَبَنِي عَلَى أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ فَزَوَّجَنِيهِ قَالَ أَبُو سَلَمَةَ أَمْلَتْ عَلَيَّ حَدِيثَهَا هَذَا وَكَتَبْتُهُ بِيَدِي حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ قَالَ وَذَكَرَ مُحَمَّدُ بْنُ مُسْلِمٍ الزُّهْرِيُّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ مِثْلَ ذَلِكَ

Musnad Ahmad 26069: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: telah menceritakan kepadaku [Imran bin Abu Anas] saudara laki-laki bani Amir bin Lu'ay, dari [Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf] dari [Fatimah binti Qais] saudarinya Dlahak bin Qais, dia berkata: "Aku adalah isteri Abu Amru bin Hafs bin Mughirah, dan ia telah menjatuhka dua talak kepadaku, setelah itu ia pergi bersama Ali bin Abu Thalib ke Yaman tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutusnya. Kemudian ia mengutus seseorang untuk menjatuhkan talak ketiganya kepadaku. Dan orang yang diutusnya ke Madinah saat itu adalah Ayyasy bin Abu Rabi'ah bin Mughirah." Fatimah berkata: "Aku lalu berkata kepadanya, "Bagaimana dengan nafkah dan tempat tinggal untukku?" Dia menjawab, "Kamu tidak berhak mendapatkan nafkah dan tempat tinggal, hanya saja kami akan berlaku baik kepadamu." Fatimah berkata: "Aku berkata: "Jika demikian aku tidak mempunyai harta yang bisa mencukupi kebutuhanku." Fatimah melanjutkan, "Kemudian aku datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan apa yang dikatakan Ayyasy kepadaku, beliau bersabda: "Dia benar, kamu tidak berhak lagi mendapatkan nafkah dan tempat tinggal dari mereka, dan kamu tidak perlau mengembaikan apa yang telah ia berikan kepadamu (mahar). Sekarang hendaklah kamu melakukan iddah, pindahlah ke tempat anak pamanmu, Ummu Syarik, tinggallah bersamanya sampai kamu halal." Fatimah berkata: "Kemudian beliau bersabda: "Jangan, wanita tersebut sering dikunjungi oleh saudara laki-lakinya (kaum muslimin), tetapi pindahlah ke tempat anak pamanmu, Ibnu Ummi Maktum, sebab dia laki-laki yang buta, dan tinggalah bersamanya, jika kamu telah halal maka janganlah dirimu menghilang dariku." Fatimah berkata: "Demi Allah, aku tidak menyangka waktu itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menginginkanku kecuali untuk dirinya, " Fatimah berkata lagi, "Tatkala aku telah halal, beliau melamarku untuk Usamah bin Zaid, kemudian beliau menikahkan aku dengannya." [Abu Salamah] berkata: "Fatimah mendiktekan hadits ini kepadaku, kemudian aku menulisnya dengan tanganku." Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepadaku [Ayahku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: dan [Muhammad bin Muslim Az Zuhri] menyebutkan dari [Abu Salamah] dari [Fatimah binti Qais] seperti itu."

Grade

Musnad Ahmad #26070

مسند أحمد ٢٦٠٧٠: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ قَالَ أَخْبَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَاصِمِ بْنِ ثَابِتٍ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ قَيْسٍ أُخْتَ الضَّحَّاكِ بْنِ قَيْسٍ أَخْبَرَتْهُ وَكَانَتْ عِنْدَ رَجُلٍ مِنْ بَنِي مَخْزُومٍ فَأَخْبَرَتْهُ أَنَّهُ طَلَّقَهَا ثَلَاثًا وَخَرَجَ إِلَى بَعْضِ الْمَغَازِي وَأَمَرَ وَكِيلًا لَهُ أَنْ يُعْطِيَهَا بَعْضَ النَّفَقَةِ فَاسْتَقَلَّتْهَا وَانْطَلَقَتْ إِلَى إِحْدَى نِسَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ عِنْدَهَا فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذِهِ فَاطِمَةُ بِنْتُ قَيْسٍ طَلَّقَهَا فُلَانٌ فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا بِبَعْضِ النَّفَقَةِ فَرَدَّتْهَا وَزَعَمَ أَنَّهُ شَيْءٌ تَطَوَّلَ بِهِ قَالَ صَدَقَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْتَقِلِي إِلَى مَنْزِلِ ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ و قَالَ أَبِي وَقَالَ الْخَفَّافُ أُمِّ كُلْثُومٍ فَاعْتَدِّي عِنْدَهَا ثُمَّ قَالَ لَا أُمُّ كُلْثُومٍ يَكْثُرُ عُوَّادُهَا وَلَكِنْ انْتَقِلِي إِلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ فَإِنَّهُ أَعْمَى فَانْتَقَلَتْ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ فَاعْتَدَّتْ عِنْدَهُ حَتَّى انْقَضَتْ عِدَّتُهَا ثُمَّ خَطَبَهَا أَبُو جَهْمٍ وَمُعَاوِيَةُ بْنُ أَبِي سُفْيَانَ فَجَاءَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْتَأْمِرُهُ فِيهِمَا فَقَالَ أَبُو جَهْمٍ أَخَافُ عَلَيْكِ قَسْقَاسَتَهُ لِلْعَصَا أَوْ قَالَ أَخَافُ قَصْقَاصَتَهُ لِلْعَصَا وَأَمَّا مُعَاوِيَةُ فَرَجُلٌ أَخْلَقُ مِنْ الْمَالِ فَتَزَوَّجَتْ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ بَعْدَ ذَلِكَ

Musnad Ahmad 26070: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Atha'] berkata: telah mengabarkan kepadaku [Abdurrahman bin Ashim bin Tsabit] bahwa [Fatimah binti Qais] saudarinya Dlahak bin Qais, telah mengabarkan kepadanya -ia adalah isteri seorang laki-laki dari bani Makhzum- ia mengabarkan kepadanya, bahwa suaminya telah menceraikannya dengan talak tiga, kemudian suaminya tersebut keluar untuk ikut serta dalam salah satu peperangan. Laki-laki itu kemudian memerintahkan wakilnya untuk memberikan nafkah, sementara dirinya (Fatimah) terasa berat untuk menerimanya. Kemudian ia pergi menemui salah satu isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam masuk, ia masih bersama isteri beliau. Isteri beliau kemudian berkata: "Wahai Rasulullah, ini adalah Fatimah binti Qais, dia telah diceraikan oleh fulan, kemudian suaminya tersebut mengirim sebagian nafkah untuknya, namun ia menolaknya, kawatir jika itu hanyalah alat untuk menguur-ulur waktu saja (antara cerai atau rujuk kembali)." Beliau bersabda: "Dia benar." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda lagi: "Pindahlah kamu ke rumahnya Ibnu Ummi Maktum." Bapakku berkata: "Khaffaf menyebutkan, "Ummu Kultsum, pindahlah kamu ke rumahnya, " kemudian beliau bersabda: "Tidak, Ummu Kultsum sering dikunjungi tamu, akan tetapi pindahlah ke tempatnya Abdullah bin Ummi Maktum, sebab dia buta." Kemudian ia pun pindah ke tempatnya Abdullah dan menunggu masa iddahnya di sana hingga selesai. Kemudian Abdullah bin Jahm dan Mu'awiyah bin Abu Sufyan datang untuk melamarnya, maka datang pula Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Fatimah lantas meminta pertimbangan kepada beliau tentang keduanya, maka beliau bersabda: "Kalau Abu Jahm, aku mengkawatirkan dirimu akan tongkatnya yang tidak pernah ia taruh -atau beliau katakan- 'tidak pernah manaruh tongkatnya, sedangkan Mu'awiyah adalah seorang yang tidak memiliki harta benda." Setelah itu dia menikah dengan Usamah bin Zaid.

Grade

Musnad Ahmad #26071

مسند أحمد ٢٦٠٧١: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ أَبَا عَمْرِو بْنَ حَفْصِ بْنِ الْمُغِيرَةِ خَرَجَ مَعَ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ إِلَى الْيَمَنِ فَأَرْسَلَ إِلَى فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ بِتَطْلِيقَةٍ كَانَتْ بَقِيَتْ مِنْ طَلَاقِهَا وَأَمَرَ لَهَا الْحَارِثَ بْنَ هِشَامٍ وَعَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ بِنَفَقَةٍ فَقَالَا لَهَا وَاللَّهِ مَا لَكِ مِنْ نَفَقَةٍ إِلَّا أَنْ تَكُونِي حَامِلًا فَأَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لَهُ قَوْلَهُمَا فَقَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَكُونِي حَامِلًا وَاسْتَأْذَنَتْهُ لِلِانْتِقَالِ فَأَذِنَ لَهَا فَقَالَتْ أَيْنَ تَرَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِلَى ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ وَكَانَ أَعْمَى تَضَعُ ثِيَابَهَا عِنْدَهُ وَلَا يَرَاهَا فَلَمَّا مَضَتْ عِدَّتُهَا أَنْكَحَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا مَرْوَانُ قَبِيصَةَ بْنَ ذُؤَيْبٍ يَسْأَلُهَا عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ فَحَدَّثَتْهُ بِهِ فَقَالَ مَرْوَانُ لَمْ نَسْمَعْ بِهَذَا الْحَدِيثِ إِلَّا مِنْ امْرَأَةٍ سَنَأْخُذُ بِالْعِصْمَةِ الَّتِي وَجَدْنَا النَّاسَ عَلَيْهَا فَقَالَتْ فَاطِمَةُ حِينَ بَلَغَهَا قَوْلُ مَرْوَانَ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ الْقُرْآنُ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { لَا تُخْرِجُوهُنَّ مِنْ بُيُوتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ حَتَّى بَلَغَ لَعَلَّ اللَّهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذَلِكَ أَمْرًا } قَالَتْ هَذَا لِمَنْ كَانَ لَهُ مُرَاجَعَةٌ فَأَيُّ أَمْرٍ يُحْدِثُ بَعْدَ الثَّلَاثِ

Musnad Ahmad 26071: Telah menceritakan kepada kami ['Abdurrazaq] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidullah bin 'Abdullah], bahwa Abu Amru bin Hafsh bin Mughirah keluar bersama 'Ali bin Abu Thalib menuju Yaman, kemudian dia mengirim utusan kepada Fatimah binti Qais untuk menceraikannya dengan sisa talaknya yang masih satu talak lagi (sehingga genap tiga). Abu Amru lalu memerintahkan Al Harits bin Hisyam dan 'Ayasy bin Rabi'ah untuk memberikan nafkah kepadanya, maka keduanya berkata kepada Fatimah, "Demi Allah, sebenarnya kamu sudah tidak lagi mendapatkan nafkah, hanya saja kamu sedang hamil." Maka Fatimah pun menemui Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan menyebutkan perkataan keduanya kepada beliau, beliau lalu bersabda: "Tidak, kecuali jika kamu hamil.” Lantas Fatimah meminta izin untuk pindah, dan beliau mengizinkannya. Fatimah kemudian berkata: "Wahai Rasulullah, menurut tuan dimana aku harus pindah?" Beliau bersabda: "Ke tempatnya Ibnu Ummi Maktum, orang yang matanya buta, karena jika kamu menanggalkan pakaianmu, dia tidak akan melihatmu." Tatkala masa iddahnya telah berakhir, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menikahkannya dengan Usamah bin Zaid.” Setelah itu Marwan mengutus Qabishah bin Dzu`aib untuk menemuinya dan menanyakan perihal hadits tersebut, lantas Fathimah menceritakan hadits tersebut, Marwan berkata: “Aku belum pernah mendengar hadits tersebut kecuali dari seorang wanita, kami akan mengambil sikap lebih selektif sebagaimana orang-orang melakukannya terhadap dia.” Ketika perkataan Marwan sampai kepada Fathimah, ia berkata: “Di antara aku dan kalian terdapat Al Qur'an, Allah Azza wa Jalla berfirman: janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. -hingga firmanNya- barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru}. QS Ath Thalaq: 1. Fathimah berkata: “Hal ini bagi para wanita yang memiliki hak untuk ruju' kembali, lantas perintah manakah yang menjelaskan setelah talak tiga?.”

Grade

Musnad Ahmad #26073

مسند أحمد ٢٦٠٧٣: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ قَالَ وَذَكَرَ مُحَمَّدُ بْنُ مُسْلِمٍ الزُّهْرِيُّ أَنَّ قَبِيصَةَ بْنَ ذُؤَيْبٍ حَدَّثَهُ أَنَّ بِنْتَ سَعِيدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ نُفَيْلٍ وَكَانَتْ فَاطِمَةُ بِنْتُ قَيْسٍ خَالَتَهَا وَكَانَتْ عِنْدَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عُثْمَانَ طَلَّقَهَا ثَلَاثًا فَبَعَثَتْ إِلَيْهَا خَالَتُهَا فَاطِمَةُ بِنْتُ قَيْسٍ فَنَقَلَتْهَا إِلَى بَيْتِهَا وَمَرْوَانُ بْنُ الْحَكَمِ عَلَى الْمَدِينَةِ قَالَ قَبِيصَةُ فَبَعَثَنِي إِلَيْهَا مَرْوَانُ فَسَأَلْتُهَا مَا حَمَلَهَا عَلَى أَنْ تُخْرِجَ امْرَأَةً مِنْ بَيْتِهَا قَبْلَ أَنْ تَنْقَضِيَ عِدَّتُهَا قَالَ فَقَالَتْ لِأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَنِي بِذَلِكَ قَالَ ثُمَّ قَصَّتْ عَلَيَّ حَدِيثَهَا ثُمَّ قَالَتْ وَأَنَا أُخَاصِمُكُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي كِتَابِهِ { إِذَا طَلَّقْتُمْ النِّسَاءَ فَطَلِّقُوهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَأَحْصُوا الْعِدَّةَ وَاتَّقُوا اللَّهَ رَبَّكُمْ لَا تُخْرِجُوهُنَّ مِنْ بُيُوتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ إِلَى لَعَلَّ اللَّهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذَلِكَ أَمْرًا } ثُمَّ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ } الثَّالِثَةَ { فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ سَرِّحُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ } وَاللَّهِ مَا ذَكَرَ اللَّهُ بَعْدَ الثَّالِثَةِ حَبْسًا مَعَ مَا أَمَرَنِي بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَرَجَعْتُ إِلَى مَرْوَانَ فَأَخْبَرْتُهُ خَبَرَهَا فَقَالَ حَدِيثُ امْرَأَةٍ حَدِيثُ امْرَأَةٍ قَالَ ثُمَّ أَمَرَ بِالْمَرْأَةِ فَرُدَّتْ إِلَى بَيْتِهَا حَتَّى انْقَضَتْ عِدَّتُهَا

Musnad Ahmad 26073: Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] berkata: telah menceritakan kepada kami [ayahku] dari [Ibnu Ishaq] berkata: dan [Muhammad bin Muslim Az Zuhri] telah menyebutkan, bahwa [Qabishah bin Dzuaib] menceritakan kepadanya, bahwa puteri Sa'id bin Zaid bin Amru bin Nufail - [Fatimah binti Qais] adalah bibinya, ia adalah isteri Abdullah bin Amru bin 'Utsman- telah dicerikan dengan tiga talak. Kemudian bibinya, Fatimah binti Qais, mengutusnya untuk menemuinya, setelah itu anak wanita Said ikut pindah ke rumah Fatimah, dan saat itu Madinah berada di bawah kepemimpinan Marwan bin Hakam. Qabishah berkata: "Lalu Marwan mengutusku untuk menanyakan kepada Fatimah 'apa yang menyebabkan dia (Fatimah) mengeluarkan seorang wanita dari rumahnya sebelum selesai dari iddahnya." Qabishah berkata: "Fatimah kemudian berkata: "Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruhku seperti itu." Qabishah berkata: "Kemudian dia menceritakan haditsnya kepadaku, lalu dia (puterinya Sa'id) berkata: "Dan aku membantah kalian dengan kitabullah, Allah Azza Wa Jalla telah berfirman dalam kitab-Nya: '(Apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) idahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu idah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang sampai) ', hingga kepada firman Allah: '(barangkali Allah mengadakan sesudah itu suatu hal yang baru) '. Kemudian Allah Azza Wa Jalla berfirman: '(apabila mereka mendekati akhir idahnya) ' -yang ketiga- '(maka rujukilah mereka dengan cara yang makruf, atau ceraikanlah mereka dengan cara yang makruf (pula)) '. Demi Allah, Allah tidak menyebutkan setelah yang ketiga kalinya untuk mencegah sesuai dengan apa yang diperintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepadaku." Qabishah berkata: "Kemudian aku kembali menemui Marwan dan mengabarkan kepadanya, lantas Marwan berkata: "Haditsnya seorang wanita, haditsnya seorang wanita, " kemudian Marwan memerintahkan kepada wanita untuk tetap tinggal di rumah sampai selesai masa iddahnya."

Grade

Musnad Ahmad #26075

مسند أحمد ٢٦٠٧٥: حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ قَالَ حَدَّثَنَا لَيْثٌ يَعْنِي ابْنَ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلُ بْنُ خَالِدٍ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا كَانَتْ تَحْتَ أَبِي عَمْرِو بْنِ حَفْصِ بْنِ الْمُغِيرَةِ فَطَلَّقَهَا آخِرَ ثَلَاثِ تَطْلِيقَاتٍ فَزَعَمَتْ أَنَّهَا جَاءَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَفْتَتْهُ فِي خُرُوجِهَا مِنْ بَيْتِهَا فَأَمَرَهَا أَنْ تَنْتَقِلَ إِلَى بَيْتِ ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ الْأَعْمَى فَأَبَى مَرْوَانُ أَنْ يُصَدِّقَ حَدِيثَ فَاطِمَةَ فِي خُرُوجِ الْمُطَلَّقَةِ مِنْ بَيْتِهَا وَقَالَ عُرْوَةُ أَنْكَرَتْ عَائِشَةُ ذَلِكَ عَلَى فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ

Musnad Ahmad 26075: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Laits] -yakni Ibnu Sa'd- dia berkata: telah menceritakan kepadaku ['Uqail bin Khalid] dari [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] dari [Fatimah binti Qais] bahwa dia telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia adalah isteri Abu Amru bin Hafsh bin Mughirah, kemudian Amru menceraikannya dengan talak tiga. Kemudian dia (Fatimah) mengaku bahwa dia pernah datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan meminta fatwa kepada beliau mengenai keluarnya dari rumah, maka beliau memerintahkan agar dia tetap tinggal di rumahnya Ibnu Ummi Maktum, seorang yang buta matanya. Namun Marwan enggan mempercayai haditsnya Fatimah tentang keluarnya wanita yang masih dalam masa iddah dari rumah." 'Urwah berkata: "'Aisyah meningkari Fatimah binti Qais dalam hal itu."

Grade

Musnad Ahmad #26076

مسند أحمد ٢٦٠٧٦: حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ قَالَ حَدَّثَنَا سَيَّارٌ وَحُصَيْنٌ وَمُغِيرَةُ وَأَشْعَثُ وَابْنُ أَبِي خَالِدٍ وَدَاوُدُ وَحَدَّثَنَاهُ مُجَالِدٌ وَإِسْمَاعِيلُ يَعْنِي ابْنَ سَالِمٍ عَنِ الشَّعْبِيِّ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ فَسَأَلْتُهَا عَنْ قَضَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا فَقَالَتْ طَلَّقَهَا زَوْجُهَا الْبَتَّةَ قَالَتْ فَخَاصَمْتُهُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي السُّكْنَى وَالنَّفَقَةِ قَالَتْ فَلَمْ يَجْعَلْ لِي سُكْنَى وَلَا نَفَقَةً وَأَمَرَنِي أَنْ أَعْتَدَّ فِي بَيْتِ ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ

Musnad Ahmad 26076: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Sayyar] dan [Hushain] dan [Mughirah] dan [Asy'ats] dan [Ibnu Abu Khalid] dan [Daud], dan telah menceritakan kepada kami [Mujalid] dan [Isma'il] -yakni Ibnu Salim- dari [Asy Sa'bi] dia berkata: "Aku menemui [Fatimah binti Qais] dan bertanya kepadanya tentang keputusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atas kasus dirinya, lalu dia (Fatimah) menjawab bahwa suaminya telah menceraikannya dengan talak tiga." Fatimah berkata: "Kemudian aku mengadukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai tempat tinggal dan nafkah, " Fatimah berkata: "Akan tetapi beliau tidak memberi putusan atas hak tempat tinggal dan nafkah untukku, bahkan beliau memerintahkan aku untuk menunggu masa iddahku di rumahnya Ibnu Ummi Maktum."

Grade

Musnad Ahmad #26081

مسند أحمد ٢٦٠٨١: حَدَّثَنَا رَوْحٌ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ قَيْسٍ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا كَانَتْ تَحْتَ أَبِي عَمْرِو بْنِ حَفْصِ بْنِ الْمُغِيرَةِ فَطَلَّقَهَا آخِرَ ثَلَاثِ تَطْلِيقَاتٍ فَزَعَمَتْ أَنَّهَا جَاءَتْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَفْتَتْهُ فِي خُرُوجِهَا مِنْ بَيْتِهَا فَأَمَرَهَا أَنْ تَنْتَقِلَ إِلَى بَيْتِ ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ الْأَعْمَى فَأَبَى مَرْوَانُ إِلَّا أَنْ يَتَّهِمَ حَدِيثَ فَاطِمَةَ فِي خُرُوجِ الْمُطَلَّقَةِ مِنْ بَيْتِهَا وَزَعَمَ عُرْوَةُ قَالَ قَالَ فَأَنْكَرَتْ ذَلِكَ عَائِشَةُ عَلَى فَاطِمَةَ

Musnad Ahmad 26081: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] dia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Syihab] dari [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwa [Fatimah binti Qais] telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia berada dalam tanggungan Abu Amru bin Hafsh bin Mughirah (sebagai isteri), kemudian Abu Amru menceraikannya dengan talak tiga. Kemudian dia mengaku bahwa dia pernah datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk meminta fatwa mengenai keluarnya dia dari rumah, maka beliau menyuruhnya untuk tinggal di rumahnya Ibnu Ummi Maktum, seorang laki-laki yang buta matanya. Namun Marwan tidak menerima cerita itu, dan ia menyalahkan haditsnya Fatimah mengenai seorang wanita yang menunggu masa iddah untuk keluar rumah." Urwah berkata: "Dan Aisyah pun tidak menerima hadits Fatimah tersebut."

Grade

Musnad Ahmad #26083

مسند أحمد ٢٦٠٨٣: قَالَ فَلَمَّا أَرَدْتُ أَنْ أَخْرُجَ قَالَتْ اجْلِسْ حَتَّى أُحَدِّثَكَ حَدِيثًا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا مِنْ الْأَيَّامِ فَصَلَّى صَلَاةَ الْهَاجِرَةِ ثُمَّ قَعَدَ فَفَزِعَ النَّاسُ فَقَالَ اجْلِسُوا أَيُّهَا النَّاسُ فَإِنِّي لَمْ أَقُمْ مَقَامِي هَذَا لِفَزَعٍ وَلَكِنَّ تَمِيمًا الدَّارِيَّ أَتَانِي فَأَخْبَرَنِي خَبَرًا مَنَعَنِي مِنْ الْقَيْلُولَةِ مِنْ الْفَرَحِ وَقُرَّةِ الْعَيْنِ فَأَحْبَبْتُ أَنْ أَنْشُرَ عَلَيْكُمْ فَرَحَ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَنِي أَنَّ رَهْطًا مِنْ بَنِي عَمِّهِ رَكِبُوا الْبَحْرَ فَأَصَابَتْهُمْ رِيحٌ عَاصِفٌ فَأَلْجَأَتْهُمْ الرِّيحُ إِلَى جَزِيرَةٍ لَا يَعْرِفُونَهَا فَقَعَدُوا فِي قُوَيْرِبِ سَفِينَةٍ حَتَّى خَرَجُوا إِلَى الْجَزِيرَةِ فَإِذَا هُمْ بِشَيْءٍ أَهْلَبَ كَثِيرِ الشَّعْرِ لَا يَدْرُونَ أَرَجُلٌ هُوَ أَوْ امْرَأَةٌ فَسَلَّمُوا عَلَيْهِ فَرَدَّ عَلَيْهِمْ السَّلَامَ فَقَالُوا أَلَا تُخْبِرُنَا فَقَالَ مَا أَنَا بِمُخْبِرِكُمْ وَلَا مُسْتَخْبِرِكُمْ وَلَكِنَّ هَذَا الدَّيْرَ قَدْ رَهِقْتُمُوهُ فَفِيهِ مَنْ هُوَ إِلَى خَبَرِكُمْ بِالْأَشْوَاقِ أَنْ يُخْبِرَكُمْ وَيَسْتَخْبِرَكُمْ قَالُوا قُلْنَا مَا أَنْتَ قَالَتْ أَنَا الْجَسَّاسَةُ فَانْطَلَقُوا حَتَّى أَتَوْا الدَّيْرَ فَإِذَا هُمْ بِرَجُلٍ مُوثَقٍ شَدِيدِ الْوَثَاقِ مُظْهِرٍ الْحُزْنَ كَثِيرِ التَّشَكِّي فَسَلَّمُوا عَلَيْهِ فَرَدَّ عَلَيْهِمْ فَقَالَ مَنْ أَنْتُمْ قَالُوا مِنْ الْعَرَبِ قَالَ مَا فَعَلَتْ الْعَرَبُ أَخَرَجَ نَبِيُّهُمْ بَعْدُ قَالُوا نَعَمْ قَالَ فَمَا فَعَلَتْ الْعَرَبُ قَالُوا خَيْرًا آمَنُوا بِهِ وَصَدَّقُوهُ قَالَ ذَلِكَ خَيْرٌ لَهُمْ وَكَانَ لَهُ عَدُوٌّ فَأَظْهَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ قَالَ فالْعَرَبُ الْيَوْمَ إِلَهُهُمْ وَاحِدٌ وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ وَكَلِمَتُهُمْ وَاحِدَةٌ قَالُوا نَعَمْ قَالَ فَمَا فَعَلَتْ عَيْنُ زُغَرَ قَالَ قَالُوا صَالِحَةٌ يَشْرَبُ مِنْهَا أَهْلُهَا لِشَفَتِهِمْ وَيَسْقُونَ مِنْهَا زَرْعَهُمْ قَالَ فَمَا فَعَلَ نَخْلٌ بَيْنَ عَمَّانَ وَبَيْسَانَ قَالُوا صَالِحٌ يُطْعِمُ جَنَاهُ كُلَّ عَامٍ قَالَ فَمَا فَعَلَتْ بُحَيْرَةُ الطَّبَرِيَّةِ قَالُوا مَلْأَى قَالَ فَزَفَرَ ثُمَّ زَفَرَ ثُمَّ زَفَرَ ثُمَّ حَلَفَ لَوْ خَرَجْتُ مِنْ مَكَانِي هَذَا مَا تَرَكْتُ أَرْضًا مِنْ أَرْضِ اللَّهِ إِلَّا وَطِئْتُهَا غَيْرَ طَيْبَةَ لَيْسَ لِي عَلَيْهَا سُلْطَانٌ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى هَذَا انْتَهَى فَرَحِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ إِنَّ طَيْبَةَ الْمَدِينَةُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ عَلَى الدَّجَّالِ أَنْ يَدْخُلَهَا ثُمَّ حَلَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ مَا لَهَا طَرِيقٌ ضَيِّقٌ وَلَا وَاسِعٌ فِي سَهْلٍ وَلَا جَبَلٍ إِلَّا عَلَيْهِ مَلَكٌ شَاهِرٌ بِالسَّيْفِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَا يَسْتَطِيعُ الدَّجَّالُ أَنْ يَدْخُلَهَا عَلَى أَهْلِهَا قَالَ عَامِرٌ فَلَقِيتُ الْمُحْرَّرَ بْنَ أَبِي هُرَيْرَةَ فَحَدَّثْتُهُ بِحَدِيثِ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ فَقَالَ أَشْهَدُ عَلَى أَبِي أَنَّهُ حَدَّثَنِي كَمَا حَدَّثَتْكَ فَاطِمَةُ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهُ فِي نَحْوِ الْمَشْرِقِ قَالَ ثُمَّ لَقِيتُ الْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ فَذَكَرْتُ لَهُ حَدِيثَ فَاطِمَةَ فَقَالَ أَشْهَدُ عَلَى عَائِشَةَ أَنَّهَا حَدَّثَتْنِي كَمَا حَدَّثَتْكَ فَاطِمَةُ غَيْرَ أَنَّهَا قَالَتْ الْحَرَمَانِ عَلَيْهِ حَرَامٌ مَكَّةُ وَالْمَدِينَةُ

Musnad Ahmad 26083: Dia berkata: "Ketika aku hendak keluar, dia berkata: 'Duduklah sampai aku ceritakan kepadamu sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.' Kemudian dia bercerita, bahwa pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar hendak melaksanakan shalat Al Hajirah (ketika terik panas siang hari), kemudian beliau duduk sehingga para sahabat terkejut, beliau bersabda: "Duduklah wahai sekalian manusia, karena aku tidak bangkit dari tempatku ini untuk mengejutkan kalian, akan tetapi untuk menceritakan bahwa Tamim Ad-Dari telah datang kepadaku kemudian menceritakan sebuah berita yang membuatku tidak bisa Qailulah (tidur siang) karena sangat menyenangkan dan menyejukkan hati. Oleh karenanya aku ingin menyebarkan kepada kalian berita senangnya Nabi kalian. Tamim telah bercerita kepadaku, bahwa ada sekelompok orang dari keturunan pamannya yang mengarungi lautan kemudian mereka diterpa oleh angin topan sehingga mereka terdampar di sebuah pulau yang asing bagi mereka, kemudian mereka duduk di sampan sampai keluar ke pulau, tiba-tiba mereka bertemu dengan makhluk yang berparas sangat kasar dan berambut gondrong sehingga tidak ketahuan apakah dia laki laki atau perempuan. Mereka lalu mengucapkan salam kepadanya dan dia menjawab salamnya, Mereka bertanya, 'Maukah kamu bercerita kepada kami? ' dia menjawab, 'Aku bukanlah orang yang bercerita dan bukan pula yang meminta cerita kepada kalian, akan tetapi pergilah ke tempat peribadatan (biara) ini, di sana ada seorang laki-laki yang sangat menanti berita dari kalian, dia akan bercerita dan meminta cerita kepada kalian.' Kemudian mereka berkata: 'Maka kami bertanya, 'Siapa kamu? ' Laki-laki menjawab, 'Aku adalah Jassasah.' Kemudian mereka berjalan sampai tiba di tempat peribadatan dan mereka mendapatkan seorang lelaki yang penuh dengan rantai, berpenampilan sedih dan banyak mengeluh, kemudian mereka mengucapkan salam kepadanya, dan diapun menjawab salam mereka. Laki-laki itu kemudian bertanya, 'Siapa kalian? ' mereka menjawab, 'Kami orang-orang dari Arab.' Laki-laki bertanya lagi, 'Apa yang dilakukan oleh orang-orang Arab, apakah Nabi mereka telah keluar? ' mereka menjawab, 'Ya.' Laki-laki itu bertanya lagi, 'Maka apa yang dilakukan oleh orang-orang Arab? ' mereka menjawab, 'Mereka melakukan sesuatu yang baik, beriman kepadanya dan membenarkannya.' Laki-laki itu berkata: 'Itu lebih baik bagi mereka, dan dia mempunyai musuh namun Allah memenangkannya dari mereka.' Laki-laki itu bertanya lagi, 'Berarti orang-orang arab hari ini tuhan mereka satu? Dien (agama) mereka satu dan kalimat mereka satu? ' mereka menjawab, 'Ya.' Laki-laki itu bertanya lagi, 'Maka apa yang terjadi dengan 'Ainu Zughar (nama mata air)? ' mereka menjawab, 'Terjadi sesuatu yang baik, para penduduk mengambilnya untuk minum dan menyiram tanamannya.' Kemudian laki-laki itu bertanya lagi, 'Maka apa yang terjadi dengan pohon kurma yang ada di antara Aman dan Baisan? ' mereka menjawab, 'Terjadi sesuatu yang baik, hasil panen darinya dapat memberikan kecukupan makanan setiap tahunnya.' Laki-laki itu bertanya, 'Kemudian apa yang terjadi dengan Buhaira Tabariyah? ' mereka menjawab, 'Penuh.' Tamim berkata: "Kemudian dia mengeluarkan nafas, kemudian dia mengeluarkan nafas dan kemudian dia mengeluarkan nafas lagi seraya bersumpah, 'seandainya aku keluar dari tempatku ini pasti tidak akan aku tinggalkan satu bumipun dari bumi-bumi Allah melainkan akan aku lalui, kecuali Thaibah (nama kota Madinah) tidak ada kekuasaan bagiku atasnya'." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: "Sampai di sini selesai kegembiraaku, " tiga kali. Sesungguhnya kebaikan kota Madinah karena Allah 'azza wajalla telah mengharamkan Dajjal untuk memasukinya, " kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersumpah: "Demi Allah, yang tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Dia, tidak ada jalan di dataran maupun perbukitan, baik sempit maupun luas, kacuali dijaga oleh Malaikat dengan pedang terhunus sampai hari Kiamat dan Dajjal tidak akan dapat masuk menemui penduduknya." [Amir] berkata: "Aku lalu menemui [Al Muharrar bin Abu Hurairah], kemudian aku ceritakan kepadanya hadits Fatimah binti Qais, dia berkata: "Aku bersaksi atas [bapakku], bahwa dia telah menceritakan kepadaku sebagaimana Fatimah telah bercerita kepadamu, akan tetapi bapakku berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dajjal akan muncul dari arah timur." Amir berkata: "Kemudian aku bertemu dengan [Al Qasim bin Muhammad], lalu aku menceritakan kepadanya hadits Fatimah, dia berkata: "Aku bersaksi atas ['Aisyah], bahwa dia telah menceritakan kepadaku sebagaimana Fatimah telah menceritakan kepadamu, akan tetapi 'Aisyah menyebutkan, "Dua tanah haram yang diharamkan atasnya: Makkah dan Madinah."

Grade

Musnad Ahmad #26084

مسند أحمد ٢٦٠٨٤: حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ سَلَمَةَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنِ الشَّعْبِيِّ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَ ذَاتَ يَوْمٍ مُسْرِعًا فَصَعِدَ الْمِنْبَرَ وَنُودِيَ فِي النَّاسِ الصَّلَاةُ جَامِعَةٌ فَاجْتَمَعَ النَّاسُ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي لَمْ أَدْعُكُمْ لِرَغْبَةٍ وَلَا لِرَهْبَةٍ وَلَكِنَّ تَمِيمًا الدَّارِيَّ أَخْبَرَنِي أَنَّ نَفَرًا مِنْ أَهْلِ فِلَسْطِينَ رَكِبُوا الْبَحْرَ فَقَذَفَ بِهِمْ الرِّيحُ إِلَى جَزِيرَةٍ مِنْ جَزَائِرِ الْبَحْرِ فَإِذَا هُمْ بِدَابَّةٍ أَشْعَرَ لَا يُدْرَى ذَكَرٌ هُوَ أَمْ أُنْثَى لِكَثْرَةِ شَعْرِهِ فَقَالُوا مَنْ أَنْتَ فَقَالَتْ أَنَا الْجَسَّاسَةَ فَقَالُوا فَأَخْبِرِينَا فَقَالَتْ مَا أَنَا بِمُخْبِرَتِكُمْ وَلَا مُسْتَخْبِرَتِكُمْ وَلَكِنْ فِي هَذَا الدَّيْرِ رَجُلٌ فَقِيرٌ إِلَى أَنْ يُخْبِرَكُمْ وَإِلَى أَنْ يَسْتَخْبِرَكُمْ فَدَخَلُوا الدَّيْرَ فَإِذَا هُوَ رَجُلٌ أَعْوَرُ مُصَفَّدٌ فِي الْحَدِيدِ فَقَالَ مَنْ أَنْتُمْ قَالُوا نَحْنُ الْعَرَبُ فَقَالَ هَلْ بُعِثَ فِيكُمْ النَّبِيُّ قَالُوا نَعَمْ قَالَ فَهَلْ اتَّبَعَهُ الْعَرَبُ قَالُوا نَعَمْ قَالَ ذَاكَ خَيْرٌ لَهُمْ قَالَ فَمَا فَعَلَتْ فَارِسُ هَلْ ظَهَرَ عَلَيْهَا قَالُوا لَا قَالَ أَمَا إِنَّهُ سَيَظْهَرُ عَلَيْهَا ثُمَّ قَالَ مَا فَعَلَتْ عَيْنُ زُغَرَ قَالُوا هِيَ تَدْفُقُ مَلْأَى قَالَ فَمَا فَعَلَ نَخْلُ بَيْسَانَ هَلْ أَطْعَمَ قَالُوا نَعَمْ أَوَائِلُهُ قَالَ فَوَثَبَ وَثْبَةً حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ سَيَفْلِتُ فَقُلْنَا مَنْ أَنْتَ فَقَالَ أَنَا الدَّجَّالُ أَمَا إِنِّي سَأَطَأُ الْأَرْضَ كُلَّهَا غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبْشِرُوا مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِينَ هَذِهِ طَيْبَةُ لَا يَدْخُلُهَا

Musnad Ahmad 26084: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] berkata: telah menceritakan kepada kami Hammad -yakni Ibnu Salamah- dari [Daud bin Abu Hind] dari [Asy Sya'bi] dari [Fatimah binti Qais] bahwa suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang dengan tergesa-gesa seraya naik mimbar, maka diserukanlah 'Hendaklah shalat berjama'ah', orang-orang pun berkumpul, kemudian beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku tidak menyeru kalian untuk menakut-nakuti dan mengejutkan kalian, akan tetapi Tamim Ad-Dari telah mengabarkan kepadaku bahwa sekelompok menusia dari penduduk Palestina telah mengarungi lautan, lalu mereka diterpa angin sampai terdampar di sebuah pulau dari beberapa pulau di lautan. Tiba-tiba mereka bertemu dengan makhluk yang berambut gondrong sehingga tidak ketahuan apakah dia laki-laki atau perempuan karena rambutnya sangat lebat. Mereka bertanya, 'Siapa kamu? Makhluk itu menjawab, 'Aku adalah Jassasah, ' mereka bertanya, 'Maukah kamu bercerita kepada kami? ' Makhluk itu menjawab, 'Aku bukanlah orang yang bercerita dan bukan pula yang meminta cerita kepada kalian, akan tetapi pergilah ke tempat peribadatan (biara) ini, di sana ada seorang laki-laki yang butuh cerita cerita dari kalian dan dia akan bercerita untuk kalian.' Kemudian mereka memasuki biara, tiba-tiba mereka bertemu dengan seorang laki-laki yang buta sebelah matanya dan terbelenggu rantai, dia bertanya, 'Siapa kalian? ' mereka menjawab, 'Kami adalah orang-orang Arab.' Dia bertanya lagi, 'Apakah sudah ada seorang Nabi yang diutus untuk kalian? ' Mereka menjawab, 'Ya.' Dia berkata: 'Apakah orang-orang arab mengikutinya? ' Mereka menjawab, 'Ya.' Dia lalu berkata: 'Itu lebih baik bagi mereka.' Lantas Dia bertanya, 'Apa yang diperbuat oleh Paris (nama jamaah)? Apakah dia dapat menguasainya? Mereka menjawab, 'Tidak.' Dia lalu berkata: 'Sesungguhnya mereka akan dapat menguasainya.' Kemudian dia bertanya lagi, 'Apa yang terjadi dengan mata air Zughar? ' mereka menjawab, 'Dia mengeluarkan air dengan banyak, ' Kemudian dia bertanya lagi, 'Apa yang terjadi dengan pohon kurma yang ada di Baisan, apakah ia memberikan kecukupan makan? ' mereka menjawab, 'Ya, untuk penduduknya.' Kemudian dia berdiri dengan cepat, sehingga kami mengira bahwa dia akan lepas, maka kami berkata: 'Siapa kamu? ' Dia menjawab, 'Aku adalah Dajjal, aku akan menginjkkan kakiku ke semua penjuru bumi, kecuali Makkah dan Taibah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku kabarkan berita gembira ini wahai orang-orang Muslim, (Kota Madinah) ini adalah Taibah yang tidak akan dimasuki oleh Dajjal."

Grade

Musnad Ahmad #26085

مسند أحمد ٢٦٠٨٥: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ قَالَ أَخْبَرَنَا شَرِيكُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ جَامِعِ بْنِ أَبِي رَاشِدٍ عَنْ مُنْذِرٍ الثَّوْرِيِّ عَنِ الْحَسَنِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَتْنِي امْرَأَةٌ مِنَ الْأَنْصَارِ وَهِيَ حَيَّةٌ الْيَوْمَ إِنْ شِئْتَ أَدْخَلْتُكَ عَلَيْهَا قُلْتُ لَا قَالَتْ دَخَلْتُ عَلَى أُمِّ سَلَمَةَ فَدَخَلَ عَلَيْهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَأَنَّهُ غَضْبَانُ فَاسْتَتَرْتُ بِكُمِّ دِرْعِي فَتَكَلَّمَ بِكَلَامٍ لَمْ أَفْهَمْهُ فَقُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ كَأَنِّي رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَضْبَانَ قَالَتْ نَعَمْ أَوَمَا سَمِعْتِيهِ قَالَتْ قُلْتُ وَمَا قَالَ قَالَتْ قَالَ إِنَّ السُّوءَ إِذَا فَشَا فِي الْأَرْضِ فَلَمْ يُتَنَاهَ عَنْهُ أَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بَأْسَهُ عَلَى أَهْلِ الْأَرْضِ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَفِيهِمْ الصَّالِحُونَ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِمْ الصَّالِحُونَ يُصِيبُهُمْ مَا أَصَابَ النَّاسَ ثُمَّ يَقْبِضُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى مَغْفِرَتِهِ وَرَحْمَتِهِ أَوْ إِلَى رَحْمَتِهِ وَمَغْفِرَتِهِ

Musnad Ahmad 26085: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik bin 'Ubaidullah] dari [Jami' bin Abu Rasyid] dari [Mundzir Ats Tsauri] dari [Hasan bin Muhammad bin Ali] dia berkata: " [Seorang wanita Anshar] menceritakan kepadaku -hari ini wanita itu masih hidup, jika mau akan aku ajak kamu untuk menemuinya? Aku menjawab: tidak- Wanita Anshar itu berkata: "Aku pernah menemui [Ummu Salamah], kemudian datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepadanya dan seakan-akan beliau marah, maka aku pun menutupi diriku dengan kain jubahku, beliau lalu berbicara dengan pembicaraan yang aku tidak bisa memahaminya. Aku lalu berkata: "Wahai Ummul Mukminin, sepertinya aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam marah?" Ummu Salamah menjawab, "Benar, tidakkah kamu mendengarnya?" Wanita Anshar) itu berkata: "Aku bertanya, "Apa yang dikatakan beliau?" Ummu Salamah menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya apabila kejahatan sudah menyebar di muka bumi dan tidak ada yang mencegahnya, maka Allah 'azza wajalla akan menurunkan hukumannya kepada penduduk bumi." Ummu Salamah berkata: "Aku lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, sekalipun di dalamnya ada orang orang shalih?" beliau menjawab: "Ya, sekalipun di dalamnya ada orang orang shalih, mereka akan tertimpa apa yang menimpa manusia. Kemudian Allah 'azza wajalla akan mengambil mereka dan menempatkan mereka kepada ampunan dan Rahmat-Nya, atau kepada Rahmat dan ampunan-Nya."

Grade