مسند أحمد ٢٣٥٠٦: حَدَّثَنَا عَفَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي مَرَضِهِ مُرُوا أَبَا بَكْرٍ فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِحَفْصَةَ إِنَّ أَبَا بَكْرٍ رَجُلٌ رَقِيقٌ فَإِذَا قَامَ فِي مَقَامِكَ لَمْ يُسْمِعْ النَّاسَ مِنْ الْبُكَاءِ فَقَالَ مُرُوهُ أَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ قَالَ فَرَدَّتْ عَلَيْهِ مِرَارًا كُلُّ ذَلِكَ يَقُولُ مُرُوا أَبَا بَكْرٍ يُصَلِّي بِالنَّاسِ فَقَالَ فِي الثَّالِثَةِ دَعِينِي فَإِنَّكُنَّ أَنْتُنَّ صَوَاحِبُ يُوسُفَ لِيَؤُمَّ أَبُو بَكْرٍ النَّاسَ
Musnad Ahmad 23506: Telah menceritakan kepada kami [Affan], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah], dari [Hisyam bin Urwah], dari [ayahnya], dari [Aisyah], bahwa ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sakit, beliau bersabda: "Perintahkanlah Abu Bakar untuk menjadi imam." Aisyah berkata kepada Hafshah: "Abu bakar adalah lelaki yang mudah menangis, bila ia shalat di tempat engkau pasti yang terdengar adalah tangisan." Beliau bersabda: "Perintahkanlah Abu Bakar untuk menjadi imam." Kemudian ketiga kalinya beliau bersabda: "Biarkanlah aku, sesungguhnya kalian adalah sahabatnya Yusuf, supaya Abu Bakar mengimami kaum muslimin."
Grade
مسند أحمد ٢٣٥٠٩: حَدَّثَنَا عَفَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُحِرَ لَهُ حَتَّى كَانَ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنَّهُ يَصْنَعُ الشَّيْءَ وَلَمْ يَصْنَعْ حَتَّى إِذَا كَانَ ذَاتَ يَوْمٍ رَأَيْتُهُ يَدْعُو فَقَالَ شَعَرْتُ أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَفْتَانِي فِيمَا اسْتَفْتَيْتُهُ فِيهِ فَقَالَ أَتَانِي رَجُلَانِ فَقَعَدَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ رَأْسِي وَالْآخَرُ عِنْدَ رِجْلِي فَقَالَ أَحَدُهُمَا مَا وَجَعُ الرَّجُلِ قَالَ الْآخَرُ مَطْبُوبٌ قَالَ مَنْ طَبَّهُ قَالَ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ قَالَ فِي مَاذَا قَالَ فِي مُشْطٍ وَمُشَاطَةٍ وَجُبِّ أَوْ جُفِّ طَلْعَةِ ذَكَرٍ قَالَ فَأَيْنَ هُوَ قَالَ فِي ذِي أَرْوَانَ قَالَ فَانْطَلَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا رَجَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَ عَائِشَةَ قَالَ وَكَأَنَّ نَخْلَهَا رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ وَكَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الْحِنَّاءِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَأَخْرَجْتَهُ لِلنَّاسِ فَقَالَ أَمَّا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَقَدْ شَفَانِي وَخَشِيتُ أَنْ أُثَوِّرَ عَلَى النَّاسِ مِنْهُ شَرًّا
Musnad Ahmad 23509: Telah menceritakan kepada kami [Affan], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Wuhaib], telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah], dari [ayahnya], dari [Aisyah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah disihir hingga terbayang oleh beliau seolah-olah melakukan sesuatu padahal beliau tidak melakukannya. Hingga suatu hari saya melihat beliau berdoa seraya bersabda: "Wahai Aisyah! Telah kurasakan bahwa Allah AzzaWaJalla memberi fatwa kepadaku tentang sesuatu yang saya meminta fatwa kepada-Nya." Beliau bersabda: "Telah datang kepadaku dua orang laki-laki, salah satu dari keduanya duduk di kepalaku dan yang lain duduk di kedua kakiku, maka yang duduk di kepalaku berkata kepada yang duduk di kedua kakiku atau yang duduk di kedua kakiku berkata kepada yang duduk di kepalaku: 'Sakit apa laki-laki ini? ' laki-laki kedua menjawab: 'Dia terkena sihir.' Laki-laki pertama bertanya: 'Siapa yang menyihirnya? ' laki-laki kedua menjawab: 'Lubaid bin Al-A'shom.' Laki-laki pertama bertanya: 'Dengan apa ia menyihirnya? ' Laki-laki kedua menjawab: 'Dengan sehelai bulu rambut (bekas sisiran Nabi), dan mayang serbuk kurma jantan.' Laki-laki pertama bertanya: 'Dimana ia berada? ' laki-laki kedua menjawab: 'Di sumur Arwan.'" Aisyah berkata: "Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke sumur tersebut dan tatkala pulang beliau mengabarkan kepada Aisyah seraya bersabda: 'Pohon kurmanya seperti kepala setan dan air sumur tersebut warnanya merah seperti pohon pacar.'" Aisyah berkata: "Wahai Rasulullah! Si tukang sihir itu akan engkau pertontonkan kepada orang-orang?" Rasulullah bersabda: "Tidak, yang penting Allah telah menyembuhkanku, dan saya tidak senang untuk dendam atas kejahatan orang lain dengan sebuah kejelekan."
Grade
مسند أحمد ٢٣٥١١: حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْبِتْعِ وَالْبِتْعُ نَبِيذُ الْعَسَلِ وَكَانَ أَهْلُ الْيَمَنِ يَشْرَبُونَهُ فَقَالَ كُلُّ شَرَابٍ أَسْكَرَ فَهُوَ حَرَامٌ
Musnad Ahmad 23511: Telah menceritakan kepada kami [Affan], telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Ma'mar], dari [Az-Zuhri], dari [Abi Salamah], dari [Aisyah], berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai bit'i, dan bit'i adalah sari pati madu, dan orang-orang Yaman biasa meminumnya." Beliau bersabda: "Setiap minuman yang memabukkan adalah haram."
Grade
مسند أحمد ٢٣٥١٤: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا مُوسَى قَالَ لِعَائِشَةَ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَسْأَلَكِ عَنْ شَيْءٍ وَأَنَا أَسْتَحْيِي مِنْكِ فَقَالَتْ سَلْ وَلَا تَسْتَحْيِ فَإِنَّمَا أَنَا أُمُّكَ فَسَأَلَهَا عَنْ الرَّجُلِ يَغْشَى وَلَا يُنْزِلُ فَقَالَتْ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَصَابَ الْخِتَانُ الْخِتَانَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ
Musnad Ahmad 23514: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah], dari [Ali bin Zaid], dari [Sa'id bin Al-Musayib], bahwa Abu Musa berkata kepada [Aisyah]: saya ingin bertanya kepadamu tentang sesuatu, tapi saya malu sama engkau. (Aisyah) menjawab: "Bertanyalah, dan jangan merasa keki, karena saya adalah ibumu." Lalu ia bertanya kepadanya mengenai seorang lelaki yang bersetubuh, tapi dia tidak memasukkan (kemaluannya)? (Aisyah) Berkata: Dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila (kemaluan) bertemu kemaluan, maka telah wajib mandi."
Grade
مسند أحمد ٢٣٥١٧: حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ مَوْلَى بَنِي هَاشِمٍ قَالَ حَدَّثَنَا حُصَيْنُ بْنُ نَافِعٍ الْمَازِنِيُّ قَالَ أَبِي حُصَيْنٌ هَذَا صَالِحُ الْحَدِيثِ قَالَ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ أَنَّهُ دَخَلَ عَلَى أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ عَائِشَةَ فَسَأَلَهَا عَنْ صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ وَيُوتِرُ بِالتَّاسِعَةِ وَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ وَذَكَرَتْ الْوُضُوءَ أَنَّهُ كَانَ يَقُومُ إِلَى صَلَاتِهِ فَيَأْمُرُ بِطَهُورِهِ وَسِوَاكِهِ فَلَمَّا بَدَّنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى سِتَّ رَكَعَاتٍ وَأَوْتَرَ بِالسَّابِعَةِ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ قَالَتْ فَلَمْ يَزَلْ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى قُبِضَ قُلْتُ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَسْأَلَكِ عَنْ التَّبَتُّلِ فَمَا تَرَيْنَ فِيهِ قَالَتْ فَلَا تَفْعَلْ أَمَا سَمِعْتَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ { وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً } فَلَا تَبَتَّلْ فَخَرَجَ وَقَدْ فَقُهَ فَقَدِمَ الْبَصْرَةَ فَلَمْ يَلْبَثْ إِلَّا يَسِيرًا حَتَّى خَرَجَ إِلَى أَرْضِ مُكْرَانَ فَقُتِلَ هُنَاكَ عَلَى أَفْضَلِ عَمَلِهِ
Musnad Ahmad 23517: Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id, pembantu bani Hasyim], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Hushain bin Nafi' Al-Mazani], berkata Abi Hushain: "Ini adalah hadits yang baik." Dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Al-Hasan], dari [Sa'ad bin Hisyam], bahwa dia menemui [umul mukminin, Aisyah]. Lalu (Sa'ad bin Hisyam) bertanya kepadanya mengenai shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. kemudian (Aisyah) Berkata: "Beliau melakukan shalat malam delapan rekaat, berwitir pada rekaat yang kesembilan, dan shalat dua rekaat sambil duduk. Lalu (Aisyah) teringat dengan wudlu, bahwa beliau berdiri untuk shalat, lalu beliau memerintahkannya untuk bersuci dan bersiwak. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merasa badannya kegemukan, beliau melakukan shalat malam sebanyak enam rekaat kemudian beliau melakukan witir pada rakaat yang ke tujuh, lalu beliau shalat dua rekaat sambil duduk." (Aisyah) Berkata: "Beliau masih melakukan hal itu hingga beliau dicabut nyawanya. sebenarnya saya (Sa'ad bin Hisyam) ingin bertanya kepadamu mengenai hidup membujang, apa pendapatmu?. (Aisyah) Berkata: jangan kamu lakukan, bukankah engkau telah mendengar Allah berfirman: 'Sungguh kami telah mengutus para rasul sebelum kamu, dan kami beri mereka istri-istri dan keturunan' Maka janganlah kamu membujang." Lalu (Sa'ad bin Hisyam) keluar dan datang ke Bashrah dan tinggal sebentar hingga kemudian ia pergi ke Mukran, dan akhirnya dia pun dibunuh disana dalam kondisi mempunyai amalan yang sangat mulia.
Grade
مسند أحمد ٢٣٥١٩: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ سُئِلَ عَنْ الْمَرْأَةِ تَقْضِي الصَّلَاةَ أَيَّامَ مَحِيضِهَا قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ مُعَاذَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَأَلَتْ عَنْ ذَلِكَ عَائِشَةَ فَقَالَتْ أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ لَقَدْ كُنَّا نَحِيضُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا نَقْضِي شَيْئًا مِنْ الصَّلَاةِ
Musnad Ahmad 23519: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], dia berkata: dia ditanya mengenai seorang perempuan yang mengqada' shalat karena haid. Dia (Muhammad bin Ja'far) Berkata: telah menceritakan kepada kami [Sa'id], dari [Qatadah], dari [Muadzah], bahwa ada seorang wanita yang bertanya mengenai hal itu. Maka [Aisyah] berkata: "Apakah kamu orang hururiyah (khowarij)?, kami pernah haid pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tapi kami tidak mengqada' shalat sama sekali."
Grade
مسند أحمد ٢٣٥٢١: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ امْرَأَةِ ابْنِ عُمَرَ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ فِي الَّذِي يَشْرَبُ فِي إِنَاءِ فِضَّةٍ كَأَنَّمَا يُجَرْجِرُ فِي بَطْنِهِ نَارًا
Musnad Ahmad 23521: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah], dari [Sa'ad bin Ibrahim], dari [Nafi'], dari [Istri Ibnu Umar], dari [Aisyah], dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda mengenai seorang yang minum dengan bejana dari perak: "Seakan-akan bergejolak api neraka di dalam perutnya."
Grade
مسند أحمد ٢٣٥٢٨: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ قَالَ سَأَلْتُ أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ عَنْ صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ اللَّيْلِ فَقَالَتْ كَانَ يُصَلِّي لَيْلًا طَوِيلًا قَائِمًا وَلَيْلًا طَوِيلًا قَاعِدًا فَإِذَا قَرَأَ قَائِمًا رَكَعَ قَائِمًا وَإِذَا قَرَأَ قَاعِدًا رَكَعَ قَاعِدًا
Musnad Ahmad 23528: Telah menceritakan kepada kami [Muhamad bin Abi Adi], dari [Humaid], dari [Abdullah bin Syaqiq], dia berkata: saya berkata kepada [ummul mukminin] mengenai shalat malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu (Aisyah) menjawab: "Beliau shalat malam dengan berdiri dan duduk yang sangat lama. Bila ia membaca sambil berdiri maka beliau ruku' sambil berdiri, dan apabila ia membaca sambil duduk maka ia ruku' sambil duduk."
Grade
مسند أحمد ٢٣٥٣٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الْخَفَّافُ قَالَ أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ التَّيْمِيُّ قَالَ حَدَّثَتْنِي أُمَيْنَةُ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا سُئِلَتْ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ فَقَالَتْ تَعْجِزُ إِحْدَاكُنَّ أَنْ تَتَّخِذَ مِنْ أُضْحِيَّتِهَا سِقَاءً ثُمَّ قَالَتْ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ مَنَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ وَكَذَا وَكَذَا نَسِيَهُ سُلَيْمَانُ
Musnad Ahmad 23535: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab Al-Khaffaf], dia berkata: telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman At-Taimi], dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Aminah], dari [Aisyah], bahwa dia pernah ditanya mengenai perendaman (anggur atau kurma) dengan menggunakan aljar (tembikar dari tanah liat). Maka (Aisyah) Berkata: salah seorang diantara kalian (istri-istri Nabi) tidak mampu mengambil air minum dari hewan-hewan sembelihannya. Kemudian dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang perendaman anggur atau kurma) dengan tembikar, dan begitu, dan begitu, Sulaiman lupa lanjutan hadits."
Grade
مسند أحمد ٢٣٥٤٠: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى عَائِشَةَ فَقَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصْبِحُ جُنُبًا ثُمَّ يَغْتَسِلُ ثُمَّ يَغْدُو إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَأْسُهُ يَقْطُرُ ثُمَّ يَصُومُ ذَلِكَ الْيَوْمَ فَأَخْبَرْتُ مَرْوَانَ بْنَ الْحَكَمِ بِقَوْلِهَا فَقَالَ لِي أَخْبِرْ أَبَا هُرَيْرَةَ بِقَوْلِ عَائِشَةَ فَقُلْتُ إِنَّهُ لِي صَدِيقٌ فَأُحِبُّ أَنْ تُعْفِيَنِي فَقَالَ عَزَمْتُ عَلَيْكَ لَمَا انْطَلَقْتَ إِلَيْهِ فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَهُوَ إِلَى أَبِي هُرَيْرَةَ فَأَخْبَرْتُهُ بِقَوْلِهَا فَقَالَ عَائِشَةُ إِذَنْ أَعْلَمُ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Musnad Ahmad 23540: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah], dari [Al-Hakam], dari [Abi Bakar bin Abdurrahman], dari [ayahnya], bahwasanya dia berkata: saya menemui [Aisyah], lalu dia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah dalam keadaan junub, kemudian beliau mandi, lalu pergi ke masjid sedangkan air (masih) bertetesan dari kepalanya. Kemudian pada hari itu juga beliau berpuasa. Lalu saya (Abi Bakar bin Abdurrahman) mengabarkan kepada Marwan bin Al-Hakam terhadap apa yang dikatakan (Aisyah). Lalu dia berkata kepadaku: kabarilah Abu Hurairah dengan perkataan Aisyah. Maka saya berkata: sesungguhnya saya mempunyai seorang teman, maka hendaknya kamu memaafkanku. Lalu dia berkata: saya berkeinginan agar kamu pergi kepadanya, maka saya dan dia pun pergi kepada Abi Hurairah, kemudian saya mengabarkannya dengan apa yang dikatakan oleh (Aisyah). Maka dia berkata: "Kalau begitu, saya paling tahu terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Grade