مسند أحمد ٤٧٢: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ جَامِعِ بْنِ شَدَّادٍ قَالَ سَمِعْتُ حُمْرَانَ بْنَ أَبَانَ يُحَدِّثُ أَبَا بُرْدَةَ فِي الْمَسْجِدِ أَنَّهُ سَمِعَ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ أَتَمَّ الْوُضُوءَ كَمَا أَمَرَهُ اللَّهُ فَالصَّلَوَاتُ الْمَكْتُوبَاتُ كَفَّارَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ
Musnad Ahmad 472: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Jami' Bin Syaddad] dia berkata: aku mendengar [Humran Bin Aban] bercerita kepada Abu Burdah di sebuah masjid, bahwa dia mendengar [Utsman Bin Affan] yang bercerita dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa menyempurnakan wudlu seperti yang Allah perintahkan, maka Shalat-Shalat wajib (yang dikerjakan) adalah sebagai penghapus dosa antara satu Shalat dengan yang lainnya."
Grade
صحيح مسلم ٤٧٣: حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو تَوْبَةَ وَهُوَ الرَّبِيعُ بْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ يَعْنِي ابْنَ سَلَّامٍ عَنْ زَيْدٍ يَعْنِي أَخَاهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَلَّامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو أَسْمَاءَ الرَّحَبِيُّ أَنَّ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَهُ قَالَ كُنْتُ قَائِمًا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ حِبْرٌ مِنْ أَحْبَارِ الْيَهُودِ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ فَدَفَعْتُهُ دَفْعَةً كَادَ يُصْرَعُ مِنْهَا فَقَالَ لِمَ تَدْفَعُنِي فَقُلْتُ أَلَا تَقُولُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ الْيَهُودِيُّ إِنَّمَا نَدْعُوهُ بِاسْمِهِ الَّذِي سَمَّاهُ بِهِ أَهْلُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اسْمِي مُحَمَّدٌ الَّذِي سَمَّانِي بِهِ أَهْلِي فَقَالَ الْيَهُودِيُّ جِئْتُ أَسْأَلُكَ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَنْفَعُكَ شَيْءٌ إِنْ حَدَّثْتُكَ قَالَ أَسْمَعُ بِأُذُنَيَّ فَنَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعُودٍ مَعَهُ فَقَالَ سَلْ فَقَالَ الْيَهُودِيُّ أَيْنَ يَكُونُ النَّاسُ { يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَوَاتُ } فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُمْ فِي الظُّلْمَةِ دُونَ الْجِسْرِ قَالَ فَمَنْ أَوَّلُ النَّاسِ إِجَازَةً قَالَ فُقَرَاءُ الْمُهَاجِرِينَ قَالَ الْيَهُودِيُّ فَمَا تُحْفَتُهُمْ حِينَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ قَالَ زِيَادَةُ كَبِدِ النُّونِ قَالَ فَمَا غِذَاؤُهُمْ عَلَى إِثْرِهَا قَالَ يُنْحَرُ لَهُمْ ثَوْرُ الْجَنَّةِ الَّذِي كَانَ يَأْكُلُ مِنْ أَطْرَافِهَا قَالَ فَمَا شَرَابُهُمْ عَلَيْهِ قَالَ مِنْ عَيْنٍ فِيهَا تُسَمَّى سَلْسَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ وَجِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنْ شَيْءٍ لَا يَعْلَمُهُ أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ إِلَّا نَبِيٌّ أَوْ رَجُلٌ أَوْ رَجُلَانِ قَالَ يَنْفَعُكَ إِنْ حَدَّثْتُكَ قَالَ أَسْمَعُ بِأُذُنَيَّ قَالَ جِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنْ الْوَلَدِ قَالَ مَاءُ الرَّجُلِ أَبْيَضُ وَمَاءُ الْمَرْأَةِ أَصْفَرُ فَإِذَا اجْتَمَعَا فَعَلَا مَنِيُّ الرَّجُلِ مَنِيَّ الْمَرْأَةِ أَذْكَرَا بِإِذْنِ اللَّهِ وَإِذَا عَلَا مَنِيُّ الْمَرْأَةِ مَنِيَّ الرَّجُلِ آنَثَا بِإِذْنِ اللَّهِ قَالَ الْيَهُودِيُّ لَقَدْ صَدَقْتَ وَإِنَّكَ لَنَبِيٌّ ثُمَّ انْصَرَفَ فَذَهَبَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ سَأَلَنِي هَذَا عَنْ الَّذِي سَأَلَنِي عَنْهُ وَمَا لِي عِلْمٌ بِشَيْءٍ مِنْهُ حَتَّى أَتَانِيَ اللَّهُ بِهِ و حَدَّثَنِيهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّارِمِيُّ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ سَلَّامٍ فِي هَذَا الْإِسْنَادِ بِمِثْلِهِ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ قَاعِدًا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ زَائِدَةُ كَبِدِ النُّونِ وَقَالَ أَذْكَرَ وَآنَثَ وَلَمْ يَقُلْ أَذْكَرَا وَآنَثَا
Shahih Muslim 473: Telah menceritakan kepada kami [al-Hasan bin Ali al-Hulwani] telah menceritakan kepada kami [Abu Taubah, yaitu ar-Rabi' bin Nafi'] telah menceritakan kepada kami [Mua'wiyah, yaitu Ibnu Sallam] dari [Zaid, yaitu saudaranya] bahwa dia mendengar [Abu Sallam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu Asma' ar-Rahabi] bahwa [Tsauban, budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam] bercerita kepadanya, dia berkata: "Aku pernah berdiri di dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba datanglah salah seorang rahib dari orang-orang Yahudi seraya berkata: 'Semoga keselamatan tercurah atasmu wahai Muhammad. Maka akupun mendorongnya dengan keras hingga dia hampir saja terjungkal karenanya.' Lantas dia bertanya, 'Kenapa kamu mendorongku? ' Aku menjawab, 'Tidak bisakah kamu memanggilnya dengan panggilan "Rasulullah"? ' Rahib Yahudi itu menjawab, 'Cukuplah kami memanggilnya dengan nama yang diberikan keluarganya kepadanya.' Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: ' namaku ialah Muhammad, nama yang diberikan keluargaku kepadaku.' Yahudi itu berkata: 'Aku datang untuk bertanya beberapa pertanyaan kepadamu.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam balik bertanya, 'Adakah sesuatu yang bermanfaat bagimu jika aku berbicara denganmu.' Dia menjawab, 'Aku akan mendengarkan dengan kedua telingaku ini'. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membuat garis-garis ke tanah dengan tongkat yang ada di tangan beliau seraya berkata: 'Bertanyalah! ' Yahudi itu berucap, '(Hari ketika bumi diganti dengan bumi dan langit yang lain…) (QS. Ibrahim 48), kala itu manusia berada di mana? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Mereka berada dalam kegelapan di bawah shirath (jembatan).' Dia bertanya, 'Lalu siapakah orang yang paling pertama diizinkan untuk menyeberangi jembatan itu? ' Beliau menjawab, 'Orang-orang fakir dari kaum Muhajirin'. Yahudi itu bertanya lagi, 'Apa hidangan spesial bagi mereka ketika memasuki surga? ' Beliau menjawab, 'Organ yang paling bagus dari hati ikan hiu'. Dia bertanya lagi, 'Setelah itu hidangan apa lagi yang disuguhkan untuk mereka? ' Beliau menjawab, 'Mereka disembelihkan sapi surga yang dimakan dari sisi-sisinya'. Dia bertanya lagi, 'Apa minuman mereka? ' Beliau menjawab, 'Minuman yang diambil dari mata air yang bernama Salsabila'. Dia berkata: 'Kamu benar'. Kemudian dia melanjutkan ucapannya, 'Aku juga datang untuk mengajukan beberapa pertanyaan yang jawabannya tidak diketahui seorang pun di muka bumi ini kecuali seorang Nabi atau seorang atau dua orang lelaki saja'. Beliau berkata: 'Apakah akan memberikan manfaat kepadamu jika aku menjawabnya? ' Dia menjawab, 'Aku akan mendengarkannya dengan kedua telingaku'. Dia berkata: 'Aku datang dengan sebuah pertanyaan mengenai anak'. Beliau menjawab, 'Air mani seorang lelaki berwarna putih dan air mani seorang wanita berwarna kuning, jika keduanya menyatu lalu air mani si lelaki lebih dominan atas air mani wanita maka janin itu akan berkelamin laki-laki dengan izin Allah. Namun jika air mani wanita lebih dominan atas air mani si lelaki maka janin itu akan berkelamin wanita dengan izin Allah.' Yahudi itu berkata: 'Kamu benar, dan kamu memang benar-benar seorang Nabi'. Lalu lelaki Yahudi itupun beranjak pergi. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sungguh aku pernah ditanya seseorang tentang pertanyaan yang dia juga menanyakannya kepadaku, dan aku sama sekali tidak tahu jawabannya sampai Allah memberitahukannya kepadaku'. [Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi] memberitahukan hadits ini kepadaku, [Yahya bin Hassan] mengkabarkan kepada kami, [Mu'awiyah bin Sallam] menceritakan seperti itu kepada kami dengan sanad yang sama, tapi bedanya: ia mengatakan: aku pernah duduk di dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan perbedaan lafadz: "Zaidatu kabidin nun" (hati ikan hiu), "adzkara" dan "ânatsa" (dengan bentuk mufrad/tunggal), dan bukan "adzkarâ" dan "ânatsâ" (dengan bentuk mutsanna).
سنن أبي داوود ٤٧٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ هِلَالِ بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةُ فِي جَمَاعَةٍ تَعْدِلُ خَمْسًا وَعِشْرِينَ صَلَاةً فَإِذَا صَلَّاهَا فِي فَلَاةٍ فَأَتَمَّ رُكُوعَهَا وَسُجُودَهَا بَلَغَتْ خَمْسِينَ صَلَاةً قَالَ أَبُو دَاوُد قَالَ عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ فِي هَذَا الْحَدِيثِ صَلَاةُ الرَّجُلِ فِي الْفَلَاةِ تُضَاعَفُ عَلَى صَلَاتِهِ فِي الْجَمَاعَةِ وَسَاقَ الْحَدِيثَ
Sunan Abu Daud 473: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Hilal bin Maimun] dari ['Atha` bin Yazid] dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat yang dikerjakan secara berjamaah menyamai dua puluh lima kali shalat (secara sendirian). Apabila dia mengerjakannya di tanah lapang, lalu dia menyempurnakan ruku dan sujudnya, maka shalatnya sampai lima puluh kali pahala shalat". Abu Dawud berkata: [Abdul Wahid bin Ziyad] menyebutkan di dalam hadits ini: "Shalat seseorang yang dikerjakan di tanah lapang, dilipat gandakan pahalanya daripada shalatnya secara berjamaah", selanjutnya dia menyebutkan Hadits itu secara lengkap.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن أبي داوود ٤٧٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مَعِينٍ حَدَّثَنَا أَبُو عُبَيْدَةَ الْحَدَّادُ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ أَبُو سُلَيْمَانَ الْكَحَّالُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَوْسٍ عَنْ بُرَيْدَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Sunan Abu Daud 474: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ma'in] telah menceritakan kepada kami Abu Ubaidah Al Haddad telah menceritakan kepada kami Isma'il, Abu Sulaiman Al Kahhal dari [Abdullah bin Aus] dari [Buraidah dari] dar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan pada malam gelap gulita menuju masjid (untuk shalat berjama'ah) bahwa bagi mereka cahaya yang sempurna pada hari kiamat nanti."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
مسند أحمد ٤٧٤: حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنِي شُعَيْبٌ أَبُو شَيْبَةَ قَالَ سَمِعْتُ عَطَاءً الْخُرَاسَانِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ يَقُولُ رَأَيْتُ عُثْمَانَ قَاعِدًا فِي الْمَقَاعِدِ فَدَعَا بِطَعَامٍ مِمَّا مَسَّتْهُ النَّارُ فَأَكَلَهُ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ فَصَلَّى ثُمَّ قَالَ عُثْمَانُ قَعَدْتُ مَقْعَدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَكَلْتُ طَعَامَ رَسُولِ اللَّهِ وَصَلَّيْتُ صَلَاةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Musnad Ahmad 474: Telah menceritakan kepada kami [Al Walid Bin Muslim] Telah menceritakan kepadaku [Syu'aib Abu Syaibah], dia berkata: aku mendengar ['Atho' Al Khurasani] berkata: aku mendengar [Sa'id Bin Al Musayyib] berkata: Aku melihat [Utsman] duduk di atas bangku meminta makanan yang dibakar lalu memakannya, kemudian dia berdiri melaksanakan Shalat, lalu Utsman berkata: "Aku duduk di bangku Rasulullah lalu memakan makanan Rasulullah dan Shalat seperti Shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Grade
مسند أحمد ٤٧٥: حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ أَنَّ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَرَادَ أَنْ يَبْنِيَ مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ فَكَرِهَ النَّاسُ ذَاكَ وَأَحَبُّوا أَنْ يَدَعُوهُ عَلَى هَيْئَتِهِ فَقَالَ عُثْمَانُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ مِثْلَهُ
Musnad Ahmad 475: Telah menceritakan kepada kami [Adl Dlahak Bin Makhlad] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid Bin Ja'far] Telah menceritakan kepadaku [bapakku] dari [Mahmud Bin Labid], bahwa [Utsman] hendak memugar masjid Madinah, akan tetapi orang-orang tidak setuju, mereka lebih senang membiarkan keadaan masjid seperti semula, Utsman berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangunkan sebuah rumah yang sama untuknya di Surga."
Grade
سنن أبي داوود ٤٧٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُعَاذِ بْنِ عَبَّادٍ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ عَنْ مَعْبَدِ بْنِ هُرْمُزَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ قَالَ حَضَرَ رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ الْمَوْتُ فَقَالَ إِنِّي مُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا مَا أُحَدِّثُكُمُوهُ إِلَّا احْتِسَابًا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ لَمْ يَرْفَعْ قَدَمَهُ الْيُمْنَى إِلَّا كَتَبَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ حَسَنَةً وَلَمْ يَضَعْ قَدَمَهُ الْيُسْرَى إِلَّا حَطَّ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهُ سَيِّئَةً فَلْيُقَرِّبْ أَحَدُكُمْ أَوْ لِيُبَعِّدْ فَإِنْ أَتَى الْمَسْجِدَ فَصَلَّى فِي جَمَاعَةٍ غُفِرَ لَهُ فَإِنْ أَتَى الْمَسْجِدَ وَقَدْ صَلَّوْا بَعْضًا وَبَقِيَ بَعْضٌ صَلَّى مَا أَدْرَكَ وَأَتَمَّ مَا بَقِيَ كَانَ كَذَلِكَ فَإِنْ أَتَى الْمَسْجِدَ وَقَدْ صَلَّوْا فَأَتَمَّ الصَّلَاةَ كَانَ كَذَلِكَ
Sunan Abu Daud 476: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mu'adz bin 'Abbad Al Anbari telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Ya'la bin 'Atha`] dari [Ma'bad bin Hurmuz] dari Sa'id bin Al Musayyib dia berkata: Ada [seorang dari sahabat Anshar] sedang menghadapi sakaratul maut dan dia berkata: Sesungguhnya saya akan menceritakan kepada kalian (suatu hadits) yang saya tidak mengharapkan apa-apa kecuali pahala. Saya mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian berwudlu dan dia membaguskan wudlunya, kemudian keluar untuk melaksanakan shalat, maka tidaklah dia mengangkat kaki kanannya kecuali Allah Azza wa Jalla menulis baginya suatu kebajikan, dan tidaklah dia mengangkat kaki kirinya kecuali Allah Azza wa Jalla menghapus satu kesalahannya darinya. Maka silahkanlah kalian mendekatkan langkah atau menjauhkannya. Dan apabila dia datang ke masjid lalu shalat dengan berjama'ah, maka dosanya akan diampuni, jika dia sampai di masjid sementara jama'ah bersama imam telah mengerjakan sebagian shalat dan tinggal sebagian, maka hendaklah dia melaksanakan yang tersisa dan menyempurnakan yang lainnya, maka dia pun akan diampuni, dan begitu juga jika dia sampai di masjid dan dia mendapatkan shalat telah dilaksanakan semuanya, maka baginya juga akan diampuni."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
سنن الدارمي ٤٧٦: أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنَا الْحَارِثُ بْنُ يَزِيدَ الْحِمْصِيُّ عَنْ عَمْرِو بْنِ قَيْسٍ قَالَ وَفَدْتُ مَعَ أَبِي إِلَى يَزِيدَ بْنِ مُعَاوِيَةَ بِحُوَّارَيْنَ حِينَ تُوُفِّيَ مُعَاوِيَةُ نُعَزِّيهِ وَنُهَنِّيهِ بِالْخِلَافَةِ فَإِذَا رَجُلٌ فِي مَسْجِدِهَا يَقُولُ أَلَا إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ تُرْفَعَ الْأَشْرَارُ وَتُوضَعَ الْأَخْيَارُ أَلَا إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَظْهَرَ الْقَوْلُ وَيُخْزَنَ الْعَمَلُ أَلَا إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ تُتْلَى الْمَثْنَاةُ فَلَا يُوجَدُ مَنْ يُغَيِّرُهَا قِيلَ لَهُ وَمَا الْمَثْنَاةُ قَالَ مَا اسْتُكْتِبَ مِنْ كِتَابٍ غَيْرِ الْقُرْآنِ فَعَلَيْكُمْ بِالْقُرْآنِ فَبِهِ هُدِيتُمْ وَبِهِ تُجْزَوْنَ وَعَنْهُ تُسْأَلُونَ فَلَمْ أَدْرِ مَنْ الرَّجُلُ فَحَدَّثْتُ بِذَا الْحَدِيثِ بَعْدَ ذَلِكَ بِحِمْصَ فَقَالَ لِي رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ أَوَ مَا تَعْرِفُهُ قُلْتُ لَا قَالَ ذَلِكَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو
Sunan Darimi 476: Telah mengabarkan kepada kami [Al Walid bin Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Al Harits bin Yazid Al Himshi] dari ['Amr bin Qais] ia berkata: 'Aku datang bersama ayahku menghadap Yazid bin Mu'awiyah di Huwwarain ketika Mu'awiyah meninggal dan kami melayat serta mengucapkan selamat atas (pengangkatannya menjadi) khalifah. Tiba-tiba seseorang (yang berada) di masjidnya berkata: 'Ketahuilah diantara tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya orang-orang yang berperangai buruk (menjadi pemimpin) dan mengabaikan orang-orang pilihan, ketahuilah diantara tanda-tanda hari kiamat adalah nampaknya perkataan semata dan terpendam amal perbuatan. Ketahuilah diantara tanda-tanda hari kiamat adalah dibacakannya Al Mutsanat dan tidak ada orang yang mengubahnya, lalu ia ditanya: 'Apa Al Mutsanat itu? ' ia menjawab: 'Segala yang ditulis selain Al Qur`an, maka hendaklah kalian berpegang kepada Al Qur`an, dengannya kamu mendapat petunjuk, dengannya juga kalian diberi pahala, serta kalian akan ditanya tentangnya. Aku tidak tahu siapakah orang tersebut, lalu kuceritakan perihal hadis ini di Himsh', kemudian ada seseorang mengatakan kepadaku: 'Apakah kamu tidak mengenalnya? ', ia menjawab: 'Aku tidak mengenalnya', ia berkata: 'Dia adalah [Abdullah bin 'Amr'] ".
Grade
مسند أحمد ٤٧٦: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْكَبِيرِ بْنُ عَبْدِ الْمَجِيدِ أَبُو بَكْرٍ الْحَنَفِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَعَمَّدَ عَلَيَّ كَذِبًا فَلْيَتَبَوَّأْ بَيْتًا فِي النَّارِ
Musnad Ahmad 476: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Kabir Bin Abdul Majid Abu Bakar Al Hanafi] Telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid Bin Ja'far] dari [bapaknya] dari [Mahmud Bin Labid] dari [Utsman Bin Affan], dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa sengaja berbohong atas namaku maka siapkanlah rumah di neraka."
Grade
مسند أحمد ٤٧٧: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا يُونُسُ حَدَّثَنَا عَطَاءُ بْنُ فَرُّوخَ مَوْلَى الْقُرَشِيِّينَ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَدْخَلَ اللَّهُ رَجُلًا الْجَنَّةَ كَانَ سَهْلًا مُشْتَرِيًا وَبَائِعًا وَقَاضِيًا وَمُقْتَضِيًا
Musnad Ahmad 477: Telah menceritakan kepada kami [Isam'il] Telah menceritakan kepada kami [Yunus] telah bercerita kapada kami ['Atho' Bin Farrukh] mantan budak orang-orang Quraisy, dari [Utsman Bin Affan], dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah akan memasukkan seseorang ke dalam Surga lantaran dia berlaku mudah saat membeli dan menjual serta saat berhutang dan menagih hutang."
Grade