سنن النسائي ٣٠٣: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ حَدَّثَهُمْ أَنَّ أُنَاسًا أَوْ رِجَالًا مِنْ عُكْلٍ قَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَكَلَّمُوا بِالْإِسْلَامِ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا أَهْلُ ضَرْعٍ وَلَمْ نَكُنْ أَهْلَ رِيفٍ وَاسْتَوْخَمُوا الْمَدِينَةَ فَأَمَرَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِذَوْدٍ وَرَاعٍ وَأَمَرَهُمْ أَنْ يَخْرُجُوا فِيهَا فَيَشْرَبُوا مِنْ أَلْبَانِهَا وَأَبْوَالِهَا فَلَمَّا صَحُّوا وَكَانُوا بِنَاحِيَةِ الْحَرَّةِ كَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ وَقَتَلُوا رَاعِيَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسْتَاقُوا الذَّوْدَ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَعَثَ الطَّلَبَ فِي آثَارِهِمْ فَأُتِيَ بِهِمْ فَسَمَرُوا أَعْيُنَهُمْ وَقَطَعُوا أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ ثُمَّ تُرِكُوا فِي الْحَرَّةِ عَلَى حَالِهِمْ حَتَّى مَاتُوا
Sunan Nasa'i 303: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Abdul A'la] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zura'i] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Qatadah], bahwa [Anas bin Malik] berkata kepada mereka: "Sekelompok orang lelaki dari kabilah 'Ukl datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka menyatakan masuk Islam. Mereka berkata: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kami orang yang hidup dari hasil ternak, bukan dari hasil pertanian." Lalu mereka tidak betah tinggal di Madinah -karena penyakit perut yang mereka derita-- maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirim mereka beberapa unta dan pengembalanya. Kemudian beliau menyuruh mereka keluar dari Madinah. Mereka minum susu hasil dari perahan unta tersebut dan minum air kencingnya. Tatkala mereka sudah sehat dan berada di perbatasan Madinah, mereka keluar dari Islam (kufur) dan kembali menjadi kafir, kemudian membunuh penggembala unta Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dan menggiring untanya. Berita tersebut sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau menyuruh untuk mencari jejak mereka, dan akhirnya mereka dapat dibawa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka dihukum dengan mata mereka ditusuk dengan paku, tangan dan kaki mereka dipotong, lalu mereka dibiarkan dalam keadaan seperti itu di Harrat hingga mereka mati.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن النسائي ٣٠٤: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحِيمِ قَالَ حَدَّثَنِي زَيْدُ بْنُ أَبِي أُنَيْسَةَ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَدِمَ أَعْرَابٌ مِنْ عُرَيْنَةَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْلَمُوا فَاجْتَوَوْا الْمَدِينَةَ حَتَّى اصْفَرَّتْ أَلْوَانُهُمْ وَعَظُمَتْ بُطُونُهُمْ فَبَعَثَ بِهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى لِقَاحٍ لَهُ وَأَمَرَهُمْ أَنْ يَشْرَبُوا مِنْ أَلْبَانِهَا وَأَبْوَالِهَا حَتَّى صَحُّوا فَقَتَلُوا رَاعِيَهَا وَاسْتَاقُوا الْإِبِلَ فَبَعَثَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي طَلَبِهِمْ فَأُتِيَ بِهِمْ فَقَطَعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ وَسَمَرَ أَعْيُنَهُمْ قَالَ أَمِيرُ الْمُؤْمِنِينَ عَبْدُ الْمَلِكِ لِأَنَسٍ وَهُوَ يُحَدِّثُهُ هَذَا الْحَدِيثَ بِكُفْرٍ أَمْ بِذَنْبٍ قَالَ بِكُفْرٍ قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ لَا نَعْلَمُ أَحَدًا قَالَ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَنَسٍ فِي هَذَا الْحَدِيثِ غَيْرَ طَلْحَةَ وَالصَّوَابُ عِنْدِي وَاللَّهُ تَعَالَى أَعْلَمُ يَحْيَى عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ مُرْسَلٌ
Sunan Nasa'i 304: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Wahab] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah] dari [Abu Abdurrahim] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Abu Unaisah] dari [Thalhah bin Musharrif] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Anas bin Malik] dia berkata: "Sekelompok Arab Badui dari suku Urainah datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka masuk Islam dan tidak suka tinggal di Madinah -karena wabah demam yang menjangkitnya- hingga menguninglah warna kulit mereka dan perut mereka membesar. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengirimkan seekor unta perahannya kepada mereka, dan menyuruh mereka minum susu dan air kencingnya sampai mereka sehat. -Namun- kemudian mereka membunuh penggembala unta tersebut dan menggiring unta tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu mengirim orang untuk mencarinya, dan mereka dapat diseret kepada beliau. Kemudian beliau memotong tangan dan kaki mereka serta menusuk mata mereka dengan paku." Amirul Mukminin Abdul Malik bertanya kepada Anas: "Apakah karena kesalahan mereka atau karena kekufuran?" Anas menjawab: "karena kekufuran." Abu Abdurrahman berkata: kami tidak mengetahui seorangpun mengenai hadits ini yang mengatakan dari Yahya dari Anas kecuali Thalhah. Menurut saya yang benar adalah -Wallahu A'lam- dari Yahya dari Sa'id bin Al Musayyab dengan bentuk mursal.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
مسند أحمد ٣١٧: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا رَبَاحٌ عَنْ مَعْمَرٍ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَفَرَ مَنْ كَفَرَ قَالَ قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَا أَبَا بَكْرٍ كَيْفَ تُقَاتِلُ النَّاسَ وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَمَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي مَالَهُ وَنَفْسَهُ وَحِسَابُهُ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَأُقَاتِلَنَّ مَنْ فَرَّقَ بَيْنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ إِنَّ الزَّكَاةَ حَقُّ الْمَالِ وَاللَّهِ لَوْ مَنَعُونِي عَنَاقًا كَانُوا يُؤَدُّونَهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَاتَلْتُهُمْ عَلَى مَنْعِهَا فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَاللَّهِ مَا هُوَ إِلَّا أَنْ رَأَيْتُ أَنَّ اللَّهَ قَدْ شَرَحَ صَدْرَ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِالْقِتَالِ فَعَرَفْتُ أَنَّهُ الْحَقُّ
Musnad Ahmad 317: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim Bin Khalid] Telah menceritakan kepada kami [Rabah] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari ['Ubaidillah Bin Abdullah Bin 'Utbah] dari [Abu Hurairah], dia berkata: Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat sebagian orang menjadi kafir, -Abu Hurairah melanjutkan ceritanya:- Maka [Umar Bin Al Khaththab] berkata: "Wahai Abu Bakar, bagaimana mungkin kamu memerangi manusia, padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka mengucapkan "laa ilaaha illallah" dan barangsiapa telah mengucapkan "laa ilaaha illallah" maka mereka telah melindungi darah dan hartanya dariku, sedangkan perhitungannya diserahkan kepada Allah." [Abu Bakar] menjawab: "Aku akan memerangi orang yang membedakan antara (kewajiban) shalat dan zakat, karena sesungguhnya zakat adalah haknya harta, demi Allah seandainya mereka menolak memberikan seekor unta yang dahulu mereka serahkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam niscaya aku akan memerangi mereka karena penolakannya." Kemudian Umar berkata: "Demi Allah, tidak lain kecuali aku melihat bahwa Allah telah membukakan hati Abu Bakar untuk memerangi, dan aku tahu bahwa itulah yang benar."
Grade
مسند أحمد ٣٢٨: حَدَّثَنَا أَبُو الْمُنْذِرِ إِسْمَاعِيلُ بْنُ عُمَرَ أُرَاهُ عَنِ حَجَّاجٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَتَلَ رَجُلٌ ابْنَهُ عَمْدًا فَرُفِعَ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَجَعَلَ عَلَيْهِ مِائَةً مِنْ الْإِبِلِ ثَلَاثِينَ حِقَّةً وَثَلَاثِينَ جَذَعَةً وَأَرْبَعِينَ ثَنِيَّةً وَقَالَ لَا يَرِثُ الْقَاتِلُ وَلَوْلَا أَنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يُقْتَلُ وَالِدٌ بِوَلَدِهِ لَقَتَلْتُكَ
Musnad Ahmad 328: Telah menceritakan kepada kami [Abul MundZirr yaitu Isma'il Bin Umar], menurutku hadits itu bersumber dari [Hajjaj] dari ['Amru Bin Syu'aib] dari [bapaknya] dari [kakeknya] dia berkata: Seorang lelaki membunuh anaknya dengan sengaja, kemudian hal itu di adukan kepada [Umar Bin Al Khaththab], lalu Umar membebankan denda seratus ekor unta: tiga puluh ekor unta Hiqqoh (yang memasuki usia empat tahun), tiga puluh ekor unta Jadza'ah (unta betina yang memasuki usia lima tahun) dan empat puluh unta Tsaniyah (yang memasuki usia enam tahun). Umar berkata: "Pembunuh tidak dapat mewarisi. Seandainya aku tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang ayah tidak dibunuh (diqishas) karena (membunuh) anaknya." Niscaya aku akan membunuhmu."
Grade
مسند أحمد ٣٢٩: حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ وَيَزِيدُ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَوْلَا أَنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيْسَ لِقَاتِلٍ شَيْءٌ لَوَرَّثْتُكَ قَالَ وَدَعَا خَالَ الْمَقْتُولِ فَأَعْطَاهُ الْإِبِلَ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي نَجِيحٍ وَعَمْرُو بْنُ شُعَيْبٍ كِلَاهُمَا عَنْ مُجَاهِدِ بْنِ جَبْرٍ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ وَقَالَ أَخَذَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مِنْ الْإِبِلِ ثَلَاثِينَ حِقَّةً وَثَلَاثِينَ جَذَعَةً وَأَرْبَعِينَ ثَنِيَّةً إِلَى بَازِلِ عَامِهَا كُلُّهَا خَلِفَةٌ قَالَ ثُمَّ دَعَا أَخَا الْمَقْتُولِ فَأَعْطَاهَا إِيَّاهُ دُونَ أَبِيهِ وَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيْسَ لِقَاتِلٍ شَيْءٌ
Musnad Ahmad 329: Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dan [Yazid] dari [Yahya Bin Sa'id] dari ['Amru Bin Syu'aib] dia berkata: [Umar] berkata: Seandainya aku tidak mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang membunuh tidak mendapatkan apa apa." pasti aku akan mewariskanmu." Amru berkata: kemudian Umar memanggil paman orang yang terbunuh dari jalur bapaknya dan memberinya seekor unta." Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] dia berkata: telah bercerita kepadaku [Abdullah Bin Abi Najih] dan ['Amru Bin Syu'aib] keduanya dari [Mujahid Bin Jabr] kemudian dia menyebutkan hadits, dan dia berkata: "Umar mengambil unta betina yang berumur empat tahun sebanyak tiga puluh ekor, yang berumur lima tahun sebanyak tiga puluh ekor, dan yang berumur enam sampai sembilan tahun sebanyak empat puluh ekor dan kesemuanya adalah masih mengandung." 'Amru berkata: "Kemudian Umar memanggil saudara laki-laki orang yang terbunuh dan memberikan kepadanya tanpa bapaknya dan Umar berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang membunuh tidak mendapatkan apa-apa."
Grade
مسند أحمد ٣٣٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ وَحَجَّاجٌ قَالَا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ قَالَ سَمِعْتُ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ يُحَدِّثُ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ حَجَّ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَأَرَادَ أَنْ يَخْطُبَ النَّاسَ خُطْبَةً فَقَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ إِنَّهُ قَدْ اجْتَمَعَ عِنْدَكَ رَعَاعُ النَّاسِ فَأَخِّرْ ذَلِكَ حَتَّى تَأْتِيَ الْمَدِينَةَ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ دَنَوْتُ مِنْهُ قَرِيبًا مِنْ الْمِنْبَرِ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ وَإِنَّ نَاسًا يَقُولُونَ مَا بَالُ الرَّجْمِ وَإِنَّمَا فِي كِتَابِ اللَّهِ الْجَلْدُ وَقَدْ رَجَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجَمْنَا بَعْدَهُ وَلَوْلَا أَنْ يَقُولُوا أَثْبَتَ فِي كِتَابِ اللَّهِ مَا لَيْسَ فِيهِ لَأَثْبَتُّهَا كَمَا أُنْزِلَتْ
Musnad Ahmad 333: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Bin Ja'far] dan [Hajjaj] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Sa'd Bin Ibrahim] dia berkata: aku mendengar ['Ubaidillah Bin Abdullah Bin 'Utbah] bercerita dari [Ibnu Abbas] dari [Abdurrahman Bin 'Auf] dia berkata: [Umar Bin Al Khaththab] melaksanakan ibadah haji kemudian dia ingin berkhutbah di hadapan orang-orang, kemudian Abdurrahman Bin Auf berkata: "Sesungguhnya telah berkumpul di sisimu orang-orang dari kalangan bawah, maka tangguhkanlah hal itu hingga kamu tiba di Madinah." Ketika Umar tiba di Madinah, aku mendekatinya di dekat mimbar, lalu aku mendengar dia berkata: "Sesungguhnya orang-orang mengatakan: 'kenapa ada hukuman rajam, sedangkan di dalam kitab Allah (Al Qur'an) itu hanya ada hukuman dera?' Padahal Rasulullah pernah merajam, dan kamipun melaksanakan hukum rajam sepeninggal beliau, seandainya aku tidak khawatir mereka akan mengatakan: 'Umar menetapkan di dalam Kitab Allah sesuatu yang bukan darinya.' Niscaya aku akan menetapkan hukuman rajam itu sebagaimana hukuman dera diturunkan."
Grade
موطأ مالك ٣٦٣: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ مُرَّةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا تَرَوْنَ فِي الشَّارِبِ وَالسَّارِقِ وَالزَّانِي وَذَلِكَ قَبْلَ أَنْ يُنْزَلَ فِيهِمْ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ هُنَّ فَوَاحِشُ وَفِيهِنَّ عُقُوبَةٌ وَأَسْوَأُ السَّرِقَةِ الَّذِي يَسْرِقُ صَلَاتَهُ قَالُوا وَكَيْفَ يَسْرِقُ صَلَاتَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا يُتِمُّ رُكُوعَهَا وَلَا سُجُودَهَا
Muwatha' Malik 363: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Yahya bin Sa'id] dari [Nu'man bin bin Murrah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apa pendapat kalian tentang peminum, pencuri dan pezina?" pada saat itu belum turun ayat kepada mereka yang menjelaskan tentang hal itu. Mereka menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Semua itu adalah perbuatan keji dan di dalamnya terdapat hukuman. Sejelek-jelek pencuri ialah orang yang mencuri dalam shalatnya." Mereka bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana seorang mencuri shalatnya?" Beliau menjawab: "Dia tidak menyempurnakan rukuknya dan sujudnya."
مسند أحمد ٣٦٨: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عِيسَى الطَّبَّاعُ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ حَدَّثَنِي ابْنُ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ رَجَعَ إِلَى رَحْلِهِ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَكُنْتُ أُقْرِئُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ فَوَجَدَنِي وَأَنَا أَنْتَظِرُهُ وَذَلِكَ بِمِنًى فِي آخِرِ حَجَّةٍ حَجَّهَا عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ إِنَّ رَجُلًا أَتَى عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ إِنَّ فُلَانًا يَقُولُ لَوْ قَدْ مَاتَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بَايَعْتُ فُلَانًا فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِنِّي قَائِمٌ الْعَشِيَّةَ فِي النَّاسِ فَمُحَذِّرُهُمْ هَؤُلَاءِ الرَّهْطَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ أَنْ يَغْصِبُوهُمْ أَمْرَهُمْ قَالَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ فَقُلْتُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لَا تَفْعَلْ فَإِنَّ الْمَوْسِمَ يَجْمَعُ رَعَاعَ النَّاسِ وَغَوْغَاءَهُمْ وَإِنَّهُمْ الَّذِينَ يَغْلِبُونَ عَلَى مَجْلِسِكَ إِذَا قُمْتَ فِي النَّاسِ فَأَخْشَى أَنْ تَقُولَ مَقَالَةً يَطِيرُ بِهَا أُولَئِكَ فَلَا يَعُوهَا وَلَا يَضَعُوهَا عَلَى مَوَاضِعِهَا وَلَكِنْ حَتَّى تَقْدَمَ الْمَدِينَةَ فَإِنَّهَا دَارُ الْهِجْرَةِ وَالسُّنَّةِ وَتَخْلُصَ بِعُلَمَاءِ النَّاسِ وَأَشْرَافِهِمْ فَتَقُولَ مَا قُلْتَ مُتَمَكِّنًا فَيَعُونَ مَقَالَتَكَ وَيَضَعُونَهَا مَوَاضِعَهَا فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَئِنْ قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ سَالِمًا صَالِحًا لَأُكَلِّمَنَّ بِهَا النَّاسَ فِي أَوَّلِ مَقَامٍ أَقُومُهُ فَلَمَّا قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ فِي عَقِبِ ذِي الْحِجَّةِ وَكَانَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَجَّلْتُ الرَّوَاحَ صَكَّةَ الْأَعْمَى فَقُلْتُ لِمَالِكٍ وَمَا صَكَّةُ الْأَعْمَى قَالَ إِنَّهُ لَا يُبَالِي أَيَّ سَاعَةٍ خَرَجَ لَا يَعْرِفُ الْحَرَّ وَالْبَرْدَ وَنَحْوَ هَذَا فَوَجَدْتُ سَعِيدَ بْنَ زَيْدٍ عِنْدَ رُكْنِ الْمِنْبَرِ الْأَيْمَنِ قَدْ سَبَقَنِي فَجَلَسْتُ حِذَاءَهُ تَحُكُّ رُكْبَتِي رُكْبَتَهُ فَلَمْ أَنْشَبْ أَنْ طَلَعَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَلَمَّا رَأَيْتُهُ قُلْتُ لَيَقُولَنَّ الْعَشِيَّةَ عَلَى هَذَا الْمِنْبَرِ مَقَالَةً مَا قَالَهَا عَلَيْهِ أَحَدٌ قَبْلَهُ قَالَ فَأَنْكَرَ سَعِيدُ بْنُ زَيْدٍ ذَلِكَ فَقَالَ مَا عَسَيْتَ أَنْ يَقُولَ مَا لَمْ يَقُلْ أَحَدٌ فَجَلَسَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ فَلَمَّا سَكَتَ الْمُؤَذِّنُ قَامَ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ أَيُّهَا النَّاسُ فَإِنِّي قَائِلٌ مَقَالَةً قَدْ قُدِّرَ لِي أَنْ أَقُولَهَا لَا أَدْرِي لَعَلَّهَا بَيْنَ يَدَيْ أَجَلِي فَمَنْ وَعَاهَا وَعَقَلَهَا فَلْيُحَدِّثْ بِهَا حَيْثُ انْتَهَتْ بِهِ رَاحِلَتُهُ وَمَنْ لَمْ يَعِهَا فَلَا أُحِلُّ لَهُ أَنْ يَكْذِبَ عَلَيَّ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى بَعَثَ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْحَقِّ وَأَنْزَلَ عَلَيْهِ الْكِتَابَ وَكَانَ مِمَّا أَنْزَلَ عَلَيْهِ آيَةُ الرَّجْمِ فَقَرَأْنَاهَا وَوَعَيْنَاهَا وَرَجَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجَمْنَا بَعْدَهُ فَأَخْشَى إِنْ طَالَ بِالنَّاسِ زَمَانٌ أَنْ يَقُولَ قَائِلٌ لَا نَجِدُ آيَةَ الرَّجْمِ فِي كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَيَضِلُّوا بِتَرْكِ فَرِيضَةٍ قَدْ أَنْزَلَهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَالرَّجْمُ فِي كِتَابِ اللَّهِ حَقٌّ عَلَى مَنْ زَنَى إِذَا أُحْصِنَ مِنْ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ إِذَا قَامَتْ الْبَيِّنَةُ أَوْ الْحَبَلُ أَوْ الِاعْتِرَافُ أَلَا وَإِنَّا قَدْ كُنَّا نَقْرَأُ لَا تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ فَإِنَّ كُفْرًا بِكُمْ أَنْ تَرْغَبُوا عَنْ آبَائِكُمْ أَلَا وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُطْرُونِي كَمَا أُطْرِيَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلَام فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُ اللَّهِ فَقُولُوا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَقَدْ بَلَغَنِي أَنَّ قَائِلًا مِنْكُمْ يَقُولُ لَوْ قَدْ مَاتَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بَايَعْتُ فُلَانًا فَلَا يَغْتَرَّنَّ امْرُؤٌ أَنْ يَقُولَ إِنَّ بَيْعَةَ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَتْ فَلْتَةً أَلَا وَإِنَّهَا كَانَتْ كَذَلِكَ أَلَا وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَقَى شَرَّهَا وَلَيْسَ فِيكُمْ الْيَوْمَ مَنْ تُقْطَعُ إِلَيْهِ الْأَعْنَاقُ مِثْلُ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَلَا وَإِنَّهُ كَانَ مِنْ خَبَرِنَا حِينَ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ عَلِيًّا وَالزُّبَيْرَ وَمَنْ كَانَ مَعَهُمَا تَخَلَّفُوا فِي بَيْتِ فَاطِمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَخَلَّفَتْ عَنَّا الْأَنْصَارُ بِأَجْمَعِهَا فِي سَقِيفَةِ بَنِي سَاعِدَةَ وَاجْتَمَعَ الْمُهَاجِرُونَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقُلْتُ لَهُ يَا أَبَا بَكْرٍ انْطَلِقْ بِنَا إِلَى إِخْوَانِنَا مِنْ الْأَنْصَارِ فَانْطَلَقْنَا نَؤُمُّهُمْ حَتَّى لَقِيَنَا رَجُلَانِ صَالِحَانِ فَذَكَرَا لَنَا الَّذِي صَنَعَ الْقَوْمُ فَقَالَا أَيْنَ تُرِيدُونَ يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ فَقُلْتُ نُرِيدُ إِخْوَانَنَا هَؤُلَاءِ مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالَا لَا عَلَيْكُمْ أَنْ لَا تَقْرَبُوهُمْ وَاقْضُوا أَمْرَكُمْ يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ فَقُلْتُ وَاللَّهِ لَنَأْتِيَنَّهُمْ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى جِئْنَاهُمْ فِي سَقِيفَةِ بَنِي سَاعِدَةَ فَإِذَا هُمْ مُجْتَمِعُونَ وَإِذَا بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِمْ رَجُلٌ مُزَمَّلٌ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا فَقَالُوا سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ فَقُلْتُ مَا لَهُ قَالُوا وَجِعٌ فَلَمَّا جَلَسْنَا قَامَ خَطِيبُهُمْ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ وَقَالَ أَمَّا بَعْدُ فَنَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَكَتِيبَةُ الْإِسْلَامِ وَأَنْتُمْ يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ رَهْطٌ مِنَّا وَقَدْ دَفَّتْ دَافَّةٌ مِنْكُمْ يُرِيدُونَ أَنْ يَخْزِلُونَا مِنْ أَصْلِنَا وَيَحْضُنُونَا مِنْ الْأَمْرِ فَلَمَّا سَكَتَ أَرَدْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ وَكُنْتُ قَدْ زَوَّرْتُ مَقَالَةً أَعْجَبَتْنِي أَرَدْتُ أَنْ أَقُولَهَا بَيْنَ يَدَيْ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَقَدْ كُنْتُ أُدَارِي مِنْهُ بَعْضَ الْحَدِّ وَهُوَ كَانَ أَحْلَمَ مِنِّي وَأَوْقَرَ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى رِسْلِكَ فَكَرِهْتُ أَنْ أُغْضِبَهُ وَكَانَ أَعْلَمَ مِنِّي وَأَوْقَرَ وَاللَّهِ مَا تَرَكَ مِنْ كَلِمَةٍ أَعْجَبَتْنِي فِي تَزْوِيرِي إِلَّا قَالَهَا فِي بَدِيهَتِهِ وَأَفْضَلَ حَتَّى سَكَتَ فَقَالَ أَمَّا بَعْدُ فَمَا ذَكَرْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَأَنْتُمْ أَهْلُهُ وَلَمْ تَعْرِفْ الْعَرَبُ هَذَا الْأَمْرَ إِلَّا لِهَذَا الْحَيِّ مِنْ قُرَيْشٍ هُمْ أَوْسَطُ الْعَرَبِ نَسَبًا وَدَارًا وَقَدْ رَضِيتُ لَكُمْ أَحَدَ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ أَيَّهُمَا شِئْتُمْ وَأَخَذَ بِيَدِي وَبِيَدِ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ الْجَرَّاحِ فَلَمْ أَكْرَهْ مِمَّا قَالَ غَيْرَهَا وَكَانَ وَاللَّهِ أَنْ أُقَدَّمَ فَتُضْرَبَ عُنُقِي لَا يُقَرِّبُنِي ذَلِكَ إِلَى إِثْمٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَتَأَمَّرَ عَلَى قَوْمٍ فِيهِمْ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِلَّا أَنْ تَغَيَّرَ نَفْسِي عِنْدَ الْمَوْتِ فَقَالَ قَائِلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ أَنَا جُذَيْلُهَا الْمُحَكَّكُ وَعُذَيْقُهَا الْمُرَجَّبُ مِنَّا أَمِيرٌ وَمِنْكُمْ أَمِيرٌ يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ فَقُلْتُ لِمَالِكٍ مَا مَعْنَى أَنَا جُذَيْلُهَا الْمُحَكَّكُ وَعُذَيْقُهَا الْمُرَجَّبُ قَالَ كَأَنَّهُ يَقُولُ أَنَا دَاهِيَتُهَا قَالَ وَكَثُرَ اللَّغَطُ وَارْتَفَعَتْ الْأَصْوَاتُ حَتَّى خَشِيتُ الِاخْتِلَافَ فَقُلْتُ ابْسُطْ يَدَكَ يَا أَبَا بَكْرٍ فَبَسَطَ يَدَهُ فَبَايَعْتُهُ وَبَايَعَهُ الْمُهَاجِرُونَ ثُمَّ بَايَعَهُ الْأَنْصَارُ وَنَزَوْنَا عَلَى سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ فَقَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ قَتَلْتُمْ سَعْدًا فَقُلْتُ قَتَلَ اللَّهُ سَعْدًا وَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَمَا وَاللَّهِ مَا وَجَدْنَا فِيمَا حَضَرْنَا أَمْرًا هُوَ أَقْوَى مِنْ مُبَايَعَةِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ خَشِينَا إِنْ فَارَقْنَا الْقَوْمَ وَلَمْ تَكُنْ بَيْعَةٌ أَنْ يُحْدِثُوا بَعْدَنَا بَيْعَةً فَإِمَّا أَنْ نُتَابِعَهُمْ عَلَى مَا لَا نَرْضَى وَإِمَّا أَنْ نُخَالِفَهُمْ فَيَكُونَ فِيهِ فَسَادٌ فَمَنْ بَايَعَ أَمِيرًا عَنْ غَيْرِ مَشُورَةِ الْمُسْلِمِينَ فَلَا بَيْعَةَ لَهُ وَلَا بَيْعَةَ لِلَّذِي بَايَعَهُ تَغِرَّةً أَنْ يُقْتَلَا قَالَ مَالِكٌ وَأَخْبَرَنِي ابْنُ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّ الرَّجُلَيْنِ اللَّذَيْنِ لَقِيَاهُمَا عُوَيْمِرُ بْنُ سَاعِدَةَ وَمَعْنُ بْنُ عَدِيٍّ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَأَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّ الَّذِي قَالَ أَنَا جُذَيْلُهَا الْمُحَكَّكُ وَعُذَيْقُهَا الْمُرَجَّبُ الْحُبَابُ بْنُ الْمُنْذِرِ
Musnad Ahmad 368: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq Bin Isa Ath Thabba'] Telah menceritakan kepada kami [Malik Bin Anas] Telah menceritakan kepadaku [Ibnu Syihab] dari ['Ubaidillah Bin Abdullah Bin 'Utbah Bin Mas'ud] bahwa [Ibnu Abbas] telah mengabarkan kepadanya, bahwa [Abdurrahman Bin Auf] kembali ke kendaraannya. Ibnu Abbas berkata: "Aku akan bertamu kepada Abdurrahman Bin Auf, dan dia menjumpaiku ketika aku menunggunya. Peristiwa itu terjadi di Mina pada musim haji terakhir yang dilaksanakan oleh Umar Bin Al Khaththab. Abdurrahman berkata: "Sesungguhnya seorang lelaki mendatangi Umar Bin Al Khaththab kemudian berkata: "Seandaianya Umar telah meniggal dunia, maka aku akan membai'at si fulan." Umar menjawab: "Aku masih hidup di tengah orang-orang, maka aku peringatkan mereka yang hendak merebut kepemimpinan orang-orang." Abdurrahman Bin Auf berkata: aku berkata: "Wahai Amirul Mukminin, jangan kamu lakukan hal itu! karena musim haji ini telah berkumpul kalangan bawah dan kaum bodoh dari mereka, dan sesungguhnya merekalah yang mendominasi di majlismu, jika kamu berdiri di tengah orang-orang, aku khawatir kamu akan mengatakan suatu perkataan yang karenanya mereka akan lalai, sehingga mereka tidak dapat memahaminya dan tidak pula menempatkannya pada tempatnya, akan tetapi (tangguhkanlah apa yang hendak kamu katakan) itu sampai tiba di Madinah, sesungguhnya Madinah adalah tempat Hijrah dan Sunnah, dan kamu dapat menyelesaikan (masalah ini) dengan para ulama dan orang-orang terhormat mereka, sehingga kamu dapat mengatakan apa yang akan kamu katakan dengan tenang, kemudian mereka memahami perkataanmu dan menempatkannya sesuai pada tempatnya." Kemudian Umar berkata: "Apabila aku tiba di Madinah dalam keadaan selamat dan sehat, pasti akan aku sampaikan hal itu kepada orang-orang di tempat pertama kali aku menginjakkan kakiku." Maka ketika kami sampai di Madinah menjelang bulan Dzul Hijjah dan bertepatan dengan hari Jum'at, aku (Abdurrahman) segera pergi Shakkatul A'ma", -aku bertanya kepada Malik: "Apa maksudnya Shakkatul A'ma?" Dia menjawab: "Maksudnya dia tidak perduli pada waktu apa pergi, tidak perduli waktu panas atau dingin dan yang semisalnya."- kemudian aku mendapati Sa'id Bin Zaid telah mendahuluiku berada di sisi kanan mimbar, lalu aku duduk dihadapannya sambil menempelkan lututku kepada lututnya, tidak lama kemudian Umar muncul, ketika aku melihatnya aku berkata: "Sore ini pasti akan disampaikan di atas mimbar ini suatu perkataan yang belum pernah sebelumnya seorangpun mengatakannya." Abdurrahman Bin Auf berkata: "Sa'id Bin Zaid mengingkari (perkataanku) itu, lalu dia berkata: "Apa? Kamu berharap dia mengatakan suatu perkataan yang tidak pernah dikatakan oleh seorangpun?" Kemudian Umar duduk di atas mimbar, dan setelah Mu'adzin diam (selesai mengumandangkan adzan), dia [(Umar)] berdiri lalu memuji Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya, kemudian berkata: "Amma ba'du, wahai manusia, sesungguhnya aku akan mengatakan suatu perkataan yang aku telah ditakdirkan untuk mengatakannya, aku tidak tahu, boleh jadi itu karena ajalku telah berada di hadapanku, barangsiapa memahami dan mengerti perkataan itu, hendaknya dia menceritakannya ke tempat manapun kendaraanya sampai. Barangsiapa yang tidak memahaminya, maka aku tidak menghalalkannya untuk berdusta kepadaku, sesungguhnya Allah Tabaraka Wa ta'ala telah mengutus Muhammad dengan membawa kebenaran, dan Dia telah menurunkan Al Kitab kepada beliau, diantara ayat yang diturunkan kepada beliau adalah ayat tentang hukum rajam, kemudian kami membacanya dan memahaminya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menerapkan hukum rajam dan kamipun menerapkannya sepeninggal beliau. Aku khawatir dalam waktu yang lama nanti manusia akan mengatakan: 'Sesungguhnya kami tidak menemukan ayat (tentang hukum) rajam.' Lalu sebuah kewajiban yang telah Allah turunkan akan ditinggalkan. Sesungguhnya hukum rajam adalah hak dalam Kitab Allah bagi siapa saja yang melakukan perbuatan zina jika dia telah Muhshon (pernah menikah) baik laki-laki maupun perempuan, apabila ada bukti, hamil atau ada pengakuan. Ketahuilah sesungguhnya kita pernah membaca: "Janganlah kalian membenci bapak bapak kalian, karena hal tersebut dapat membuat kalian kafir", katahuilah sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Janganlah kalian mengkultuskan aku sebagaimana dikultuskannya Isa Bin Maryam, sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah: 'hambaNya dan utusanNya.'" Sesungguhnya telah sampai kepadaku bahwa ada seseorang diantara kalian yang mengatakan: 'seandainya umar meninggal, maka aku akan membai'at si fulan.' Janganlah seseorang menjadi tertipu dengan mengatakan: 'sesungguhnya pembai'atan Abu Bakar itu terjadi dengan sekonyong-konyong.' Ketahuilah bahwa pembai'atan itu memang terjadi demikian. Ketahuilah bahwa Allah telah menjaga keburukan pembai'atan itu, dan hari ini tidak ada diantara kalian orang yang telah lebih dahulu dari kalian, yang keutamaannya tidak dapat disaingi oleh seseorangpun yang seperti Abu Bakar, ketahuilah bahwa diantara berita yang (sampai kepada) kami ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat adalah bahwa Ali, Zubair dan orang-orang yang bersama keduanya, berselisih di rumah Fathimah Binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, juga semua kaum Anshar berselisih dengan kami di Tsaqifah Bani Sa'idah, kemudian kaum Muhajirin berkumpul dengan Abu Bakar dan aku berkata kepadanya: "Wahai Abu Bakar, berangkatlah bersama kami menuju saudara-saudara kita, yaitu kaum Anshar." Kemudian kami pergi hingga bertemu dengan dua orang lelaki Shalih, dan keduanya menceritakan kepada kami tentang apa yang orang-orang (kaum Anshar) lakukan. Kedua orang tersebut bertanya: "Hendak kemana kalian wahai kaum Muhajirin?" Aku menjawab: "Kami hendak pergi kepada saudara-saudara kami yaitu kaum Anshar." Keduanya berkata: "Janganlah kalian mendekati mereka, putuskanlah urusan kalian wahai kaum Muhajirin." Aku berkata: "Demi Allah, sesungguhnya kami akan mendatangi mereka." Kemudian kami pergi hingga berjumpa dengan mereka di Tsaqifah Bani Sa'idah dan mereka sedang berkumpul, di tengah-tengah mereka ada seorang lelaki yang sedang berselimut, aku bertanya: "Siapakah orang ini?" mereka (kaum Anshar) menjawab: "Sa'd Bin Ubadah." Aku bertanya: "Kenapa dia?" Mereka menjawab: "Sakit." Setelah kami duduk, penceramah mereka (kaum Anshar) berdiri lalu memuji Allah dengan pujian yang layak untuk Allah, dan berkata: "Amma ba'du, kami adalah Ansharullah (penolong agama Allah) dan pasukan Islam, sedangkan kalian wahai kaum Muhajirin adalah kelompok dari kami, sesungguhnya telah datang sekelompok orang dari kalian -yang berjalan dengan perlahan- yang akan memotong kami dari pangkal kami, dan akan mengusir kami dari wilayah kami." Ketika penceramah tersebut diam aku hendak angkat bicara dan telah menyiapkan suatu perkataan yang mengagetkan, aku hendak mengatakan perkataan itu dihadapan Abu Bakar, dan menghindari kemarahan terhadapnya, dan dia orangnya lebih lembut dan lebih tenang dari pada aku, kemudian Abu Bakar berkata: "Pelan pelan!" Aku benci bila harus marah kepadanya, karena dia orangnya lebih lembut dan lebih tenang dari pada aku. Demi Allah, jika dia tidak meninggalkan satu kalimatpun yang mengagumkanku dalam perkataan yang telah aku persiapkan itu kecuali dia mengucapkannya secara spontan dengan lebih baik, sehingga akhirnya dia diam. Kemudian dia berkata: "Amma ba'du, apa yang telah kalian sebutkan tentang kebaikan, kalian adalah ahlinya. Akan tetapi bangsa Arab tidak mengenal hal ini kecuali untuk penduduk Quraisy. Mereka adalah bangsa arab yang paling pertengahan garis keturunan dan tempat tinggalnya. Sesungguhnya aku telah meridlai salah satu dari kedua orang ini untuk kalian, mana diantara keduanya yang akan kalian kehendaki." Abu Bakar memegang tanganku dan tangan Abu Ubaidah Bin Al Jarrah, sehingga aku tidak dapat memaksa dia mengatakan selain itu. Demi Allah, seharusnya aku maju kemudian leherku dipenggal, itu adalah lebih aku sukai, sebab hal itu tidak dapat mendekatkan aku kepada dosa, dari pada aku menjadi pemimpin suatu kaum sementara diantara mereka ada Abu Bakar, kecuali jika itu merubah diriku saat (aku) mati. Kemudian salah seorang dari kaum Anshar berkata: "Anaa judzailuha al muhakkak (aku adalah kayu unta yang berkudis itu agar dia dapat berjalan dengan cepat)" wa 'udzaikuha al murojjab (pohon kurma yang ditopang oleh pohon atau kayu karena dikhawatirkan roboh karena sangat tinggi dan buahnya lebat), dari kami ada pemimpin dan dari kalian ada pemimpin wahai sekalian kaum Quraisy." -aku (Ishaq Bin 'Isa Ath Thabba') berkata kepada Malik: "Apa makna "Anaa judzailuha al muhakkak wa 'udzaikuha al murojjab?" Malik menjawab: "Seolah dia mengatakan akulah malapetakanya."- Umar berkata: "Suara suara yang tidak dapat difahami semakin banyak dan semakin meninggi, sehingga aku khawatir terjadi perselisihan, kemudian aku berkata: "Bukalah tanganmu wahai Abu Bakar!" Lalu dia membuka tangannya dan aku membai'atnya, kaum Muhajirin membai'atnya lalu kaum Ansharpun membai'atnya. Kemudian kami melompat kepada Sa'd Bin Ubadah, dan salah seorang dari mereka (kaum Anshar) berkata: "Kalian telah membunuh Sa'd." Aku menjawab: "Allah yang telah membunuh Sa'd." Umar berkata: "Demi Allah, kami tidak menemukan hal yang lebih kuat dari pada membai'at Abu Bakar dalam pertemuan kami, kami khawatir jika orang-orang itu telah terpisah dari kami, sementara bai'at belum ada, maka mereka akan membuat sebuah pembai'atan setelah kami. Dengan demikian, boleh jadi kami akan mengikuti mereka pada sesuatu yang tidak kami ridlai atau berseberangan dengan mereka, sehingga akan terjadi kehancuran. Maka barangsiapa membai'at seorang pemimpin tanpa musyawarah kaum muslimin, sesungguhnya bai'atnya tidak sah, dan tidak ada hak membai'at bagi orang yang membai'atnya, dikhawatirkan keduanya (orang yang membai'at dan dibai'at) akan dibunuh." Malik berkata: dan telah mengabarkan kepada kami Ibnu Syihab dari Urwah Bin Az Zubair: bahwa kedua orang lelaki yang ditemuinya adalah Uwaimir Bin Sa'idah dan Ma'n Bin Adi. Ibnu Syihab berkata: "Sa'id Bin Al Musayyib telah mengabarkan kepadaku bahwa orang yang mengatakan: "anaa judzailuha al muhakkak wa 'udzaikuha al murojjab" adalah Al Hubab Bin Al Mundzir."
Grade
صحيح البخاري ٣٧٩: حَدَّثَنَا نُعَيْمٌ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ حُمَيْدٍ الطَّوِيلِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَإِذَا قَالُوهَا وَصَلَّوْا صَلَاتَنَا وَاسْتَقْبَلُوا قِبْلَتَنَا وَذَبَحُوا ذَبِيحَتَنَا فَقَدْ حَرُمَتْ عَلَيْنَا دِمَاؤُهُمْ وَأَمْوَالُهُمْ إِلَّا بِحَقِّهَا وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ قَالَ ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ حَدَّثَنَا أَنَسٌ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ قَالَ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ قَالَ سَأَلَ مَيْمُونُ بْنُ سِيَاهٍ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ يَا أَبَا حَمْزَةَ مَا يُحَرِّمُ دَمَ الْعَبْدِ وَمَالَهُ فَقَالَ مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَقْبَلَ قِبْلَتَنَا وَصَلَّى صَلَاتَنَا وَأَكَلَ ذَبِيحَتَنَا فَهُوَ الْمُسْلِمُ لَهُ مَا لِلْمُسْلِمِ وَعَلَيْهِ مَا عَلَى الْمُسْلِمِ
Shahih Bukhari 379: Telah menceritakan kepada kami [Nu'aim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Al Mubarak] dari [Humaid Ath Thawil] dari [Anas bin Malik] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku diperintah untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan Laa ilaaha illallah (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah). Jika mereka mengucapkannya kemudian mendirikan shalat seperti shalat kita, menghadap ke kiblat kita dan menyembelih seperti cara kita menyembelih, maka darah dan harta mereka haram (suci) bagi kita kecuali dengan hak Islam dan perhitungannya ada pada Allah." [Ibnu Abu Maryam] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayyub] telah menceritakan kepada kami [Humaid] telah menceritakan kepada kami [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan ['Ali bin 'Abdullah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Khalid bin Al Harits] berkata: telah menceritakan kepada kami [Humaid] berkata: "Maimun bin Siyah bertanya kepada [Anas bin Malik]: "Wahai Abu Hamzah, apa yang menjadikan haramnya darah dan harta seorang hamba?" Anas menjawab: "Siapa yang bersaksi Laa ilaaha illallah (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah), menghadap ke kiblat kita, shalat sepeti shalat kita dan memakan sembelihan kita, maka dia adalah Muslim, baginya hak dan kewajiban seorang Muslim."
مسند أحمد ٣٩٢: حَدَّثَنَا بَهْزٌ أَخْبَرَنَا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي يَعْقُوبَ عَنِ الْحَسَنِ بْنِ سَعْدٍ مَوْلَى حَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ رَبَاحٍ قَالَ زَوَّجَنِي أَهْلِي أَمَةً لَهُمْ رُومِيَّةً فَوَقَعْتُ عَلَيْهَا فَوَلَدَتْ لِي غُلَامًا أَسْوَدَ مِثْلِي فَسَمَّيْتُهُ عَبْدَ اللَّهِ ثُمَّ وَقَعْتُ عَلَيْهَا فَوَلَدَتْ لِي غُلَامًا أَسْوَدَ مِثْلِي فَسَمَّيْتُهُ عُبَيْدَ اللَّهِ ثُمَّ طَبِنَ لَهَا غُلَامٌ لِأَهْلِي رُومِيٌّ يُقَالُ لَهُ يُوحَنَّسُ فَرَاطَنَهَا بِلِسَانِهِ قَالَ فَوَلَدَتْ غُلَامًا كَأَنَّهُ وَزَغَةٌ مِنْ الْوَزَغَاتِ فَقُلْتُ لَهَا مَا هَذَا قَالَتْ هُوَ لِيُوحَنَّسَ قَالَ فَرُفِعْنَا إِلَى أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مَهْدِيٌّ أَحْسَبُهُ قَالَ سَأَلَهُمَا فَاعْتَرَفَا فَقَالَ أَتَرْضَيَانِ أَنْ أَقْضِيَ بَيْنَكُمَا بِقَضَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَضَى أَنَّ الْوَلَدَ لِلْفِرَاشِ وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرَ قَالَ مَهْدِيٌّ وَأَحْسَبُهُ قَالَ جَلَدَهَا وَجَلَدَهُ وَكَانَا مَمْلُوكَيْنِ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ أَبُو مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي يَعْقُوبَ عَنِ الْحَسَنِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ رَبَاحٍ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ قَالَ فَرَفَعْتُهُمَا إِلَى أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَضَى أَنَّ الْوَلَدَ لِلْفِرَاشِ فَذَكَرَ مِثْلَهُ
Musnad Ahmad 392: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] telah mengabarkan kepada kami [Mahdi Bin Maimun] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad Bin Abdullah Bin Abi Ya'qub] dari [Al Hasan Bin Sa'd] mantan budak Hasan Bin Ali, dari [Rabah] dia berkata: "Keluargaku menikahkan aku dengan seorang budak perempuan Romawi milik mereka, kemudian aku menggaulinya dan dia melahirkan seorang anak lelaki hitam sepertiku, aku memberinya nama Abdullah, kemudian aku menggaulinya lagi dan lahirlah seorang anak lelaki hitam sepertiku, aku memberinya nama Ubaidullah, kemudian dia dirusak (digauli) oleh seorang budak lelaki Romawi milik keluargaku yang bernama Yohannas dan berbicara dengannya dengan bahasanya (Romawi)." Berkata: "Kemudian dia (budak wanita) melahirkan seorang anak laki-laki seperti seekor tokek, kemudian aku bertanya kepadanya: "Apa ini?" Dia (budak wanita) menjawab: "Ini hasil dari Yohannas." Rabah berkata: "Maka hal ini kami ajukan kepada Amirul Mukminin Utsman." -Mahdi berkata: aku mengiranya dia (Muhammad Bin Abdullah) berkata:- Utsman bertanya kepada keduanya dan keduanya mengakui kemudian [Utsman] bertanya: "Apakah kalian berdua rela aku putuskan perkaranya dengan keputusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Utsman berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memutuskan bahwa anak bagi pemilik tempat tidur dan bagi pezina adalah batu (hukum rajam)." -Mahdi berkata: dan aku mengiranya dia (Muhammad Bin Abdullah) berkata:- kemudian Utsman mendera keduanya (budak wanita dan budak romawi) dan keduanya adalah budak." Telah menceritakan kepada kami [Syaiban Abu Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Mahdi Bin Maimun] telah menceritakan kepada kami [Muhammad Bin Abdullah Bin Abu Ya'qub] dari [Al Hasan bin Sa'd] dari [Rabah], kemudian dia menyebutkan hadits diatas, dan Rabah berkata: "Kemudian keduanya (budak wanita dan budak lelaki romawi) kami ajukan kepada Amirul Mukminin Utsman Bin Affan, lalu Utsman berkata: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memutuskan bahwa anak bagi pemilik kasur dan bagi pezina adalah batu (hukuman rajam)." Kemudian dia menyebutkan hadits yang serupa.
Grade