صحيح مسلم ٤٣٩٧: و حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ عَنْ أَبِي عُمَيْسٍ ح و حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لَهُ أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا أَبُو عُمَيْسٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ سَمِعْتُ عَائِشَةَ وَسُئِلَتْ مَنْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْتَخْلِفًا لَوْ اسْتَخْلَفَهُ قَالَتْ أَبُو بَكْرٍ فَقِيلَ لَهَا ثُمَّ مَنْ بَعْدَ أَبِي بَكْرٍ قَالَتْ عُمَرُ ثُمَّ قِيلَ لَهَا مَنْ بَعْدَ عُمَرَ قَالَتْ أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ ثُمَّ انْتَهَتْ إِلَى هَذَا
Shahih Muslim 4397: Dan telah menceritakan kepadaku [Al Hasan bin Ali Al Hulwani] Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] dari [Abu Umais] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abad bin Humaid] lafazh ini miliknya. Telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] Telah mengabarkan kepada kami [Abu Umais] dari [Ibnu Abu Mulaikah], dia berkata: Aku pernah mendengar [Aisyah] menjawab pertanyaan sebagai berikut: 'Siapakah orang yang akan ditunjuk sebagai khalifah, seandainya beliau menghendaki untuk menunjuk seorang khalifah? Aisyah menjawab: 'Abu Bakr.' Aisyah ditanya lagi: lalu siapa lagi? Aisyah menjawab: 'Umar bin Khaththab.' Ditanya lagi, kemudian siapa lagi? Dia menjawab: Abu Ubaidah bin Jarrah. Kemudian Aisyah mengakhirnya sampai di situ.
صحيح مسلم ٤٣٩٨: حَدَّثَنِي عَبَّادُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ امْرَأَةً سَأَلَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا فَأَمَرَهَا أَنْ تَرْجِعَ إِلَيْهِ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ جِئْتُ فَلَمْ أَجِدْكَ قَالَ أَبِي كَأَنَّهَا تَعْنِي الْمَوْتَ قَالَ فَإِنْ لَمْ تَجِدِينِي فَأْتِي أَبَا بَكْرٍ و حَدَّثَنِيهِ حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ أَبِيهِ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ أَنَّ أَبَاهُ جُبَيْرَ بْنَ مُطْعِمٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ امْرَأَةً أَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَلَّمَتْهُ فِي شَيْءٍ فَأَمَرَهَا بِأَمْرٍ بِمِثْلِ حَدِيثِ عَبَّادِ بْنِ مُوسَى
Shahih Muslim 4398: Telah menceritakan kepadaku [Abbad bin Musa] Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'ad] Telah mengabarkan kepadaku [Bapakku] dari [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] dari [Bapaknya] bahwasannya ada seorang perempuan yang menanyakan sesuatu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian Rasulullah memerintahkannya agar datang lagi pada kesempatan yang lain. Wanita itu berkata: Ya Rasulullah, bagaimana jika saya nanti datang lagi, tetapi saya tidak dapat bertemu dengan engkau? Jubair berkata: Bapakku berkata: 'Sepertinya wanita itu bermaksud jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia. Maka Rasulullah pun berkata: 'Jika kamu tidak menemuiku, maka temuilah Abu Bakr!' Dan telah menceritakan kepadaku [Hajjaj bin As Sya'ir] Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Bapaknya] Telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Jubair bin Muth'im] bahwa Bapaknya, [Jubair bin Muth'im] telah mengabarkan kepadanya, mengenai seorang perempuan yang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu dia berkata kepadanya suatu urusan, kemudian beliau menyuruhnya…..sebagaimana Hadits Abbad bin Musa.
صحيح البخاري ٤٤٠٨: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُلَيْحٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ هِلَالِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي عَمْرَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ مُؤْمِنٍ إِلَّا وَأَنَا أَوْلَى النَّاسِ بِهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ { النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ } فَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ تَرَكَ مَالًا فَلْيَرِثْهُ عَصَبَتُهُ مَنْ كَانُوا فَإِنْ تَرَكَ دَيْنًا أَوْ ضَيَاعًا فَلْيَأْتِنِي فَأَنَا مَوْلَاهُ
Shahih Bukhari 4408: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fulaih] Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Hilal bin Ali] dari [Abdurrahman bin Abu 'Amrah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dia berkata: "Tidaklah ada seorang mukmin kecuali aku lebih utama atas dirinya baik di dunia maupun di akhirat, bacalah jika engkau mau: {Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri}. (QS. Al Ahzab: 6). Maka seorang mukmin manapun yang meninggal dan meninggalkan harta maka hendaklah ahli warisnya mewarisinya, dan barangsiapa meninggalkan hutang atau keluarga maka hendaklah ia datang kepadaku karena aku adalah walinya."
مسند أحمد ٤٤٠٨: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ عَنْ يُونُسَ عَنِ الْحَسَنِ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَسْتَرْعِي اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَبْدًا رَعِيَّةً قَلَّتْ أَوْ كَثُرَتْ إِلَّا سَأَلَهُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَقَامَ فِيهِمْ أَمْرَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَمْ أَضَاعَهُ حَتَّى يَسْأَلَهُ عَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ خَاصَّةً
Musnad Ahmad 4408: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Yunus] dari [Al Hasan] dari [Ibnu Umar], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah Allah Tabaaraka wa Ta'la menjadikan seorang hamba pemimpin bagi orang yang dipimpinnya, sedikit atau banyak, melainkan Allah Tabaaraka wa Ta'ala akan menanyakannya pada hari kiamat. Apakah ia menegakkan perkara Allah atas mereka atau menyia-nyiakannya, sehingga Allah juga akan bertanya kepadanya tentang keluarga yang dipimpinnya."
Grade
مسند أحمد ٤٤١٩: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْغَادِرُ يُرْفَعُ لَهُ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُقَالُ هَذِهِ غَدْرَةُ فُلَانِ بْنِ فُلَانٍ
Musnad Ahmad 4419: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Para pengkhianat akan dikibarkan bendera baginya pada hari kiamat, dan dikatakan, 'Inilah pengkhianatan fulan bin fulan'."
Grade
صحيح البخاري ٤٤٢٢: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ حَدَّثَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ اسْتَأْذَنَ عَلَيَّ أَفْلَحُ أَخُو أَبِي الْقُعَيْسِ بَعْدَمَا أُنْزِلَ الْحِجَابُ فَقُلْتُ لَا آذَنُ لَهُ حَتَّى أَسْتَأْذِنَ فِيهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ أَخَاهُ أَبَا الْقُعَيْسِ لَيْسَ هُوَ أَرْضَعَنِي وَلَكِنْ أَرْضَعَتْنِي امْرَأَةُ أَبِي الْقُعَيْسِ فَدَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَفْلَحَ أَخَا أَبِي الْقُعَيْسِ اسْتَأْذَنَ فَأَبَيْتُ أَنْ آذَنَ لَهُ حَتَّى أَسْتَأْذِنَكَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا مَنَعَكِ أَنْ تَأْذَنِي عَمُّكِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيْسَ هُوَ أَرْضَعَنِي وَلَكِنْ أَرْضَعَتْنِي امْرَأَةُ أَبِي الْقُعَيْسِ فَقَالَ ائْذَنِي لَهُ فَإِنَّهُ عَمُّكِ تَرِبَتْ يَمِينُكِ قَالَ عُرْوَةُ فَلِذَلِكَ كَانَتْ عَائِشَةُ تَقُولُ حَرِّمُوا مِنْ الرَّضَاعَةِ مَا تُحَرِّمُونَ مِنْ النَّسَبِ
Shahih Bukhari 4422: Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] Telah menceritakan kepadaku [Urwah bin Jubair] bahwa 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Aflah, saudara Abu Al Qu'ais datang meminta izin untuk menemui ku setelah turunnya ayat hijab. (Abu Al Qu'ais adalah ayah 'Aisyah dari susuan). 'Aisyah berkata: Saya tidak akan mengizinkan Aflah masuk menemuiku sehingga saya meminta izin Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terlebih dahulu. Karena yang menyusuiku bukan saudaranya Abu Al Qu'ais, tetapi istrinya Abu Al Qu'ais lah yang menyusuiku. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang kepadaku, lalu saya berkata kepada beliau: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Aflah, yaitu saudaranya Abu Al Qu'ais telah datang minta izin untuk menemuiku, namun saya menolak mengizinkannya sebelum aku meminta izin kepadamu. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apa yang menghalangimu dari mengizinkan pamanmu?" 'Aisyah berkata: "Wahai Rasulullah, dia bukanlah yang menyusuiku, tapi istrinya Abu Al Qu'ais lah yang menyusuiku". Lalu beliau bersabda: "Izinkanlah dia, karena sesungguhnya dia adalah pamanmu, maka kamu akan beruntung". 'Urwah berkata: Oleh karena itu 'Aisyah berkata: "Jadikanlah mahram saudara dari sesusuan sebagaimana kalian menjadikan mahram saudara dari keturunan."
مسند أحمد ٤٤٣٩: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ عَلَى الْمَرْءِ فِيمَا أَحَبَّ أَوْ كَرِهَ إِلَّا أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةٍ فَإِنْ أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلَا سَمْعَ وَلَا طَاعَةَ
Musnad Ahmad 4439: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ubaidullah] telah mengabarkan kepadaku [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: " (Hendaklah) mendengar dan taat terhadap seseorang dalam perkara yang ia sukai atau benci kecuali bila ia diperintah untuk bermaksiat. Jika ia diperintah untuk bermaksiat, maka tidak ada mendengar dan tidak pula ketaatan."
Grade
مسند أحمد ٤٤٤٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ وَمُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَبْدُ إِذَا أَحْسَنَ عِبَادَةَ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَنَصَحَ لِسَيِّدِهِ كَانَ لَهُ الْأَجْرُ مَرَّتَيْنِ
Musnad Ahmad 4444: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ubaidullah] dan [Muhammad bin Ubaid] Ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Jika seorang budak baik dalam beribadah kepada Rabbnya Tabaaraka wa Ta'ala dan melayani majikannya, maka baginya pahala dua kali."
Grade
سنن أبي داوود ٤٤٦٣: حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُسْتَشَارُ مُؤْتَمَنٌ
Sunan Abu Daud 4463: Telah menceritakan kepada kami [Ibnul Mutsanna] berkata: telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Bukair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Abdul Malik bin Umair] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang diajak bermusyawarah itu terbebani amanah."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,
مسند أحمد ٤٤٦٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ أَبِي سُلَيْمَانَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ قَالَ سُئِلْتُ عَنْ الْمُتَلَاعِنَيْنِ أَيُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا فِي إِمَارَةِ ابْنِ الزُّبَيْرِ فَمَا دَرَيْتُ مَا أَقُولُ فَقُمْتُ مِنْ مَكَانِي إِلَى مَنْزِلِ ابْنِ عُمَرَ فَقُلْتُ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُتَلَاعِنَيْنِ أَيُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ إِنَّ أَوَّلَ مَنْ سَأَلَ عَنْ ذَلِكَ فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ الرَّجُلَ يَرَى امْرَأَتَهُ عَلَى فَاحِشَةٍ فَإِنْ تَكَلَّمَ تَكَلَّمَ بِأَمْرٍ عَظِيمٍ وَإِنْ سَكَتَ سَكَتَ عَلَى مِثْلِ ذَلِكَ فَسَكَتَ فَلَمْ يُجِبْهُ فَلَمَّا كَانَ بَعْدُ أَتَاهُ فَقَالَ الَّذِي سَأَلْتُكَ عَنْهُ قَدْ ابْتُلِيتُ بِهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَؤُلَاءِ الْآيَاتِ فِي سُورَةِ النُّورِ { وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ حَتَّى بَلَغَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنْ الصَّادِقِينَ } فَبَدَأَ بِالرَّجُلِ فَوَعَظَهُ وَذَكَّرَهُ وَأَخْبَرَهُ أَنَّ عَذَابَ الدُّنْيَا أَهْوَنُ مِنْ عَذَابِ الْآخِرَةِ فَقَالَ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا كَذَبْتُكَ ثُمَّ ثَنَّى بِالْمَرْأَةِ فَوَعَظَهَا وَذَكَّرَهَا وَأَخْبَرَهَا أَنَّ عَذَابَ الدُّنْيَا أَهْوَنُ مِنْ عَذَابِ الْآخِرَةِ فَقَالَتْ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ إِنَّهُ لَكَاذِبٌ قَالَ فَبَدَأَ بِالرَّجُلِ فَشَهِدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنْ الصَّادِقِينَ وَالْخَامِسَةَ أَنَّ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كَانَ مِنْ الْكَاذِبِينَ ثُمَّ ثَنَّى بِالْمَرْأَةِ فَشَهِدَتْ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنْ الْكَاذِبِينَ وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنْ الصَّادِقِينَ ثُمَّ فَرَّقَ بَيْنَهُمَا
Musnad Ahmad 4464: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Abu Salamah]: Aku mendengar [Sa'id bin Jubair] berkata: "Aku ditanya tentang orang-orang yang melakukan li'an pada masa pemerintahan Ibnu Az Zubair, apakah keduanya dipisahkan? Aku tidak tahu apa yang aku katakan, maka aku beranjak dari tempatku menuju ke rumah [Ibnu Umar]. Aku tanyakan lalu bertanya, 'Wahai Abu Abdurrahman, tentang orang-orang yang melakukan li'an, Apakah keduanya dipisahkan? ' Ia pun menjawab, "Subhanallah, sesungguhnya yang pertama kali menanyakan perkara ini adalah fulan bin fulan, ia pernah bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa pendapatmu tentang seseorang yang melihat isterinya melakukan perbuatan keji, jika ia mengadukannya, berarti ia berbicara perkara besar, jika ia diam, ia diam menanggung hal itu? ' Beliau diam dan tidak menjawab. Setelah beberapa waktu, orangitu kembali datang kepada beliau dan berkata: 'Yang aku tanyakan kepadamu tentangnya telah menimpa diriku! ' Maka Allah 'azza wajalla menurunkan ayat kepada mereka dalam surat An Nuur: ' (Dan orang-orang yang menuduh isterinya) ', hingga sampai ayat: ' (Bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar).' (Qs. An Nuur: 6-9). Beliau memulai kepada laki-laki itu dengan memberi nasehat dan mengingatkan serta mengabarkan kepadanya bahwa adzab dunia lebih ringan daripada adzab akhirat. Laki-laki itu pun menjawab, 'Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, aku tidak mendustaimu! ' Kemudian beliau menemui isteri (laki-laki tersebut) dengan memberi nasehat dan mengingatkan serta mengabarkan kepadanya bahwa adzab dunia lebih ringan daripada adzab akhirat. Wanita itu pun menjawab, 'Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, sesungguhnya ia (suamiku) berdusta! '. Perawi melanjutkan, "Beliau pun menemui lagi laki-laki itu, kemudian laki-laki itu bersaksi kepada Allah dengan empat kali bahwa ia termasuk orang-orang yang benar, dan kelima kalinya bahwa laknat Allah akan menimpanya jika ia termasuk orang-orang yang berdusta. Kemudian beliau menemui isteri (laki-laki tersebut), isterinya pun bersaksi kepada Allah empat kali bahwa suaminya termasuk orang-orang yang berdusta, dan bersaksi kelima kalinya bahwa laknat Allah akan menimpanya jika suaminya termasuk orang-orang yang benar. Setelah itu beliau menceraikan keduanya."
Grade