سنن الدارمي ٩٠٣: أَخْبَرَنَا خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ بِالْأَقْرَاءِ قَالَ أَبُو مُحَمَّد أَهْلُ الْحِجَازِ يَقُولُونَ الْأَقْرَاءُ الْأَطْهَارُ وَقَالَ أَهْلُ الْعِرَاقِ هُوَ الْحَيْضُ قَالَ عَبْد اللَّهِ وَأَنَا أَقُولُ هُوَ الْحَيْضُ
Sunan Darimi 903: Telah mengabarkan kepada kami [Khalifah] telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la] dari [Ma'mar] dari [Az Zuhri] ia berkata: "(Berpedoman) dengan beberapa quru` (berapa lama kebiasaan ia mengalami haid) ". Abu Muhammad berkata: "Kalangan ulama` Hijaz berkata: 'Yang dimaksud dengan al aqra` adalah kesucian', sedangkan kalangan ulama`Irak mereka berkata: 'ia (al aqra`) itu adalah haid', Abdullah berkata: 'Aku berpendapat itu haid' ".
Grade
سنن الدارمي ٩٠٤: أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ الْمُسْتَحَاضَةُ تَعْتَدُّ بِالْأَقْرَاءِ
Sunan Darimi 904: Telah mengabarkan kepada kami [Abu An Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Al Hasan] ia berkata: "Wanita yang mengalami istihadhah, ia harus ber'iddah (dihitung) beberapa quru' (berdasarkan kebiasaan masa haidnya) ".
Grade
سنن الدارمي ٩٠٥: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ خَالِدٍ عَنْ الْهِقْلِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ قَالَ سَأَلْتُ الزُّهْرِيَّ عَنْ رَجُلٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ شَابَّةٌ تَحِيضُ فَانْقَطَعَ عَنْهَا الْمَحِيضُ حِينَ طَلَّقَهَا فَلَمْ تَرَ دَمًا كَمْ تَعْتَدُّ قَالَ ثَلَاثَةَ أَشْهُرٍ قَالَ وَسَأَلْتُ الزُّهْرِيَّ عَنْ رَجُلٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ فَحَاضَتْ حَيْضَتَيْنِ ثُمَّ ارْتَفَعَتْ حَيْضَتُهَا كَمْ تَرَبَّصُ قَالَ عِدَّتُهَا سَنَةٌ قَالَ وَسَأَلْتُ الزُّهْرِيَّ عَنْ رَجُلٍ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ تَحِيضُ تَمْكُثُ ثَلَاثَةَ أَشْهُرٍ ثُمَّ تَحِيضُ حَيْضَةً ثُمَّ يَتَأَخَّرُ عَنْهَا الْحَيْضُ ثُمَّ تَمْكُثُ السَّبْعَةَ الْأَشْهُرَ وَالثَّمَانِيَةَ ثُمَّ تَحِيضُ أُخْرَى تَسْتَعْجِلُ إِلَيْهَا مَرَّةً وَتَسْتَأْخِرُ أُخْرَى كَيْفَ تَعْتَدُّ قَالَ إِذَا اخْتَلَفَتْ حِيضَتُهَا عَنْ أَقْرَائِهَا فَعِدَّتُهَا سَنَةٌ قُلْتُ وَكَيْفَ إِنْ كَانَ طَلَّقَ وَهِيَ تَحِيضُ فِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً كَمْ تَعْتَدُّ قَالَ إِنْ كَانَتْ تَحِيضُ أَقْرَاؤُهَا مَعْلُومَةٌ هِيَ أَقْرَاؤُهَا فَإِنَّا نُرَى أَنْ تَعْتَدَّ أَقْرَاءَهَا
Sunan Darimi 905: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Khalid] dari [Al Hiql bin Ziyad] dari [Al 'Auza'i] ia berkata: "Aku pernah berkata kepada [Az Zuhri] tentang seorang laki-laki yang mencerai isterinya saat ia masih muda belia, ia mengalami haid lalu haidnya berhenti ketika suaminya menceraikannya, ia tidak lagi melihat darah (keluar dari kemaluannya), lalu berapa lama ia harus ber'iddah?", ia menjawab: "('iddah nya) selama tiga bulan". Ia bertanya lagi kepada Az Zuhri tentang seorang laki-laki yang menceraikan isterinya sedang ia baru mengalami haid dua kali, lalu haidnya berhenti, berapa lamakah ia harus menunggu?, ia menjawab: "satu tahun". Ia berkata: "Dan aku pernah bertanya kepada Az Zuhri tentang seorang laki-laki yang menceraikan isterinya sedang ia mengalami haid, lalu ia (isteri) menunggu selama tiga bulan, kemudian mengalami haid sekali lagi, kemudian haidnya terlambat, selanjutnya ia menunggu (tidak mengalami haid) selama tujuh hingga delapan bulan, lalu ia mengalami haid lagi kadang datang lebih cepat dan kadang terlambat, lalu bagaimanakah 'iddah nya?", ia menjawab: "Apabila ada perbedaan datangnya haid dengan kebiasaan haid yang dia alami, 'iddah nya adalah setahun", aku bertanya lagi: Bagaimana jika ia menceraikan (isterinya) sedang ia mengalami haid sekali dalam satu tahun, berapa lama 'iddah nya?", ia menjawab: "Jika masa haid biasanya diketahui lamanya, yang digunakan adalah batasan masa haid yang biasanya, karena kami berpendapat bahwa ia harus ber'iddah sepanjang masa haid yang biasa ia alami".
Grade
سنن الدارمي ٩٠٦: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُبَارَكِ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْوَاحِدِ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ قَالَ سَأَلْتُ الزُّهْرِيَّ عَنْ الرَّجُلِ يَبْتَاعُ الْجَارِيَةَ لَمْ تَبْلُغْ الْمَحِيضَ وَلَا تَحْمِلُ مِثْلُهَا بِكَمْ يَسْتَبْرِئُهَا قَالَ بِثَلَاثَةِ أَشْهُرٍ وَقَالَ يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ بِخَمْسَةٍ وَأَرْبَعِينَ يَوْمًا
Sunan Darimi 906: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Al Mubarak] telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Abdul Wahid] dari [Al 'Auza'i] ia berkata: "Aku pernah bertanya kepada [Az Zuhri] tentang seorang laki-laki yang membeli seorang budak wanita yang belum mengalami masa haid dan tidak hamil, berapa lamakah ia harus menunggunya (bisa ia gauli)?", ia menjawab: "Selama tiga bulan". Dan [Yahya bin Abu Katsir] berkata: "Ia harus menunggunya selama empat puluh lima hari".
Grade
مسند أحمد ٩٠٧: حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ هَانِئِ بْنِ هَانِئٍ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا وُلِدَ الْحَسَنُ جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَرُونِي ابْنِي مَا سَمَّيْتُمُوهُ قُلْتُ سَمَّيْتُهُ حَرْبًا قَالَ بَلْ هُوَ حَسَنٌ فَلَمَّا وُلِدَ الْحُسَيْنُ قَالَ أَرُونِي ابْنِي مَا سَمَّيْتُمُوهُ قُلْتُ سَمَّيْتُهُ حَرْبًا قَالَ بَلْ هُوَ حُسَيْنٌ فَلَمَّا وَلَدْتُ الثَّالِثَ جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَرُونِي ابْنِي مَا سَمَّيْتُمُوهُ قُلْتُ حَرْبًا قَالَ بَلْ هُوَ مُحَسِّنٌ ثُمَّ قَالَ سَمَّيْتُهُمْ بِأَسْمَاءِ وَلَدِ هَارُونَ شَبَّرُ وَشَبِيرُ وَمُشَبِّرُ
Musnad Ahmad 907: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Israil] dari [Abu Ishaq] dari [Hani` bin Hani`] dari [Ali] radliyallahu 'anhu, dia berkata: Tatkala Hasan dilahirkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang dan berkata: "Perlihatkan kepadaku anakku, nama apa yang kalian berikan kepadanya?" Saya menjawab: "Saya telah memberinya nama Harb." Beliau bersabda: "Berilah nama Hasan." Tatkala dilahirkan Husain, beliau berkata: "Perlihatkan kepadaku anakku, nama apa yang kalian berikan padanya?" Saya menjawab: "Saya telah memberinya nama Harb." Beliau bersabda: "Berilah nama Husain." Tatkala saya melahirkan anak yang ketiga, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga datang dan berkata: "Perlihatkan kepadaku anakku, nama apa yang kalian berikan padanya?" Saya menjawab: "Saya telah memberinya nama Harb." Beliau bersabda: "Berilah nama Muhassin." Kemudian beliau bersabda: "Saya telah memberi nama mereka dengan nama-nama anak Harun, yaitu Syabbar, Syabbir dan Musyabbar."
Grade
صحيح البخاري ٩٠٨: وَعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فَبَدَأَ بِالصَّلَاةِ ثُمَّ خَطَبَ النَّاسَ بَعْدُ فَلَمَّا فَرَغَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَزَلَ فَأَتَى النِّسَاءَ فَذَكَّرَهُنَّ وَهُوَ يَتَوَكَّأُ عَلَى يَدِ بِلَالٍ وَبِلَالٌ بَاسِطٌ ثَوْبَهُ يُلْقِي فِيهِ النِّسَاءُ صَدَقَةً قُلْتُ لِعَطَاءٍ أَتَرَى حَقًّا عَلَى الْإِمَامِ الْآنَ أَنْ يَأْتِيَ النِّسَاءَ فَيُذَكِّرَهُنَّ حِينَ يَفْرُغُ قَالَ إِنَّ ذَلِكَ لَحَقٌّ عَلَيْهِمْ وَمَا لَهُمْ أَنْ لَا يَفْعَلُوا
Shahih Bukhari 908: Dan (masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) dari [Jabir bin 'Abdullah] ia berkata: aku mendengarnya berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan memulai dengan shalat, kemudian berkhutbah di hadapan manusia setelahnya. Setelah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selesai, beliau mendatangi tempat jama'ah wanita dan mengingatkan mereka. Beliau menyandar pada tangan Bilal, sementara Bilal sendiri membentangkan kain miliknya dimana para wanita memasukkan sedekahnya ke dalam kain tersebut." Aku (perawi) bertanya kepada 'Atha: "Bagaimana menurutmu apakah boleh jika sekarang Imam mendatangi para wanita untuk memberi peringatan kepada mereka setelah selesai dari khutbah?" 'Atha menjawab: "Itu adalah hak mereka, dan mengapa mereka tidak diperbolehkan melakukannya?"
مسند أحمد ٩١٠: حَدَّثَنَا بَهْزٌ وَحَدَّثَنَا عَفَّانُ قَالَا حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنِ الْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلَاثَةٍ عَنْ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنْ الْمَعْتُوهِ أَوْ قَالَ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَعْقِلَ وَعَنْ الصَّغِيرِ حَتَّى يَشِبَّ
Musnad Ahmad 910: Telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan telah menceritakan kepada kami [Affan] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammam] dari [Qatadah] dari [Al Hasan Al bashri] dari [Ali] radliyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Diangkat pena dari tiga: orang yang tidur hingga bangun, orang yang tertimpa ayan -atau beliau bersabda: - orang yang gila sampai sadar dan anak kecil sampai baligh."
Grade
سنن الدارمي ٩١٢: أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا عَاصِمٌ عَنْ عِكْرِمَةَ { وَمَا تَغِيضُ الْأَرْحَامُ } قَالَ هُوَ الْحَيْضُ عَلَى الْحَبَلِ { وَمَا تَزْدَادُ } قَالَ فَلَهَا بِكُلِّ يَوْمٍ حَاضَتْ فِي حَمْلِهَا يَوْمًا تَزْدَادُ فِي طُهْرِهَا حَتَّى تَسْتَكْمِلَ تِسْعَةَ أَشْهُرٍ طَاهِرًا
Sunan Darimi 912: Telah mengabarkan kepada kami [Abu An Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Tsabit bin Yazid] telah menceritakan kepada kami ['Ashim] dari ['Ikrimah] (maksud kalimat dalam ayat): "WA MAA TAGHIIDHUL `ARHAAMU" (dan kandungan rahim yang kurang sempurna) -Qs. Ar Ra'ad: 8-, Maksudnya adalah haid saat hamil 'WAMAA TAZDAAD 'kandungan rahim yang bertambah', ia berkata: "Maksudnya semakin bertambah sehari ia mengalami haid dalam masa kehamilannya, semakin pula bertambah sehari masa sucinya, hingga sempurna sembilan bulan masa sucinya".
Grade
سنن الدارمي ٩١٣: ىأَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ مُجَاهِدٍ { وَمَا تَغِيضُ الْأَرْحَامُ } قَالَ إِذَا حَاضَتْ الْمَرْأَةُ وَهِيَ حَامِلٌ قَالَ يَكُونُ ذَلِكَ نُقْصَانًا مِنْ الْوَلَدِ فَإِذَا زَادَتْ عَلَى تِسْعَةِ أَشْهُرٍ كَانَ تَمَامًا لِمَا نَقَصَ مِنْ وَلَدِهَا
Sunan Darimi 913: Telah mengabarkan kepada kami [Abu An Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abu Bisyr] dari [Mujahid] (maksud kalimat dalam ayat) "WA MAA TAGHIIDHUL `ARHAAMU" (dan kandungani yang kurang sempurna) -Qs. Ar Ra'ad: 8-, ia berkata: "(Ayat itu mengulas) jika seorang wanita mengalami haid sedang ia hamil", ia berkata lagi: "Hal itu merupakan kekurang sempurnaan pada janin, maka jika (masa kehamilan) melebihi sembilan bulan hal itu menjadi penyempurna bagi kekurangan janin tersebut".
Grade
صحيح البخاري ٩٢٥: حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ نَصْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْفِطْرِ فَصَلَّى فَبَدَأَ بِالصَّلَاةِ ثُمَّ خَطَبَ فَلَمَّا فَرَغَ نَزَلَ فَأَتَى النِّسَاءَ فَذَكَّرَهُنَّ وَهُوَ يَتَوَكَّأُ عَلَى يَدِ بِلَالٍ وَبِلَالٌ بَاسِطٌ ثَوْبَهُ يُلْقِي فِيهِ النِّسَاءُ الصَّدَقَةَ قُلْتُ لِعَطَاءٍ زَكَاةَ يَوْمِ الْفِطْرِ قَالَ لَا وَلَكِنْ صَدَقَةً يَتَصَدَّقْنَ حِينَئِذٍ تُلْقِي فَتَخَهَا وَيُلْقِينَ قُلْتُ أَتُرَى حَقًّا عَلَى الْإِمَامِ ذَلِكَ وَيُذَكِّرُهُنَّ قَالَ إِنَّهُ لَحَقٌّ عَلَيْهِمْ وَمَا لَهُمْ لَا يَفْعَلُونَهُ
Shahih Bukhari 925: Telah menceritakan kepadaku [Ishaq bin Ibrahim bin Nashr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] berkata: telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Atha'] dari [Jabir bin 'Abdullah] berkata: Aku mendengarnya berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri untuk melaksanakan shalat pada hari Raya 'Idul Fithri, dan yang pertama kali beliau kerjakan adalah shalat, baru kemudian menyampaikan khutbah. Selesai khutbah beliau turun (dari mimbar) dan mendatangi jama'ah wanita untuk mengingatkan mereka dengan bersandar pada tangan Bilal, sementara Bilal sendiri membentangkan kain miliknya hingga para wanita tersebut memasukkan sedekahnya ke dalam kain tersebut." Aku bertanya kepada 'Atha: "Apakah itu zakat Fithri?" ia menjawab: "Bukan, tetapi sedekah yang mereka keluarkan pada saat itu, mereka memberikan anting dan gelang mereka." Aku bertanya lagi: "Bagaimana pendapatmu jika masa sekarang ini seorang Imam mendatangi jama'ah para wanita lalu mengingatkan mereka tentang itu?" 'Atha menjawab: "Yang demikian itu merupakan hak mereka (para Imam), dan apa alasanya mereka tidak boleh melakukannya?"