Hadits Tentang Masalah Kepribadian

Shahih Muslim #845

صحيح مسلم ٨٤٥: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ وَابْنِ عَجْلَانَ سَمِعَا عَامِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ يُحَدِّثُ عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَؤُمُّ النَّاسَ وَأُمَامَةُ بِنْتُ أَبِي الْعَاصِ وَهِيَ ابْنَةُ زَيْنَبَ بِنْتِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عَاتِقِهِ فَإِذَا رَكَعَ وَضَعَهَا وَإِذَا رَفَعَ مِنْ السُّجُودِ أَعَادَهَا

Shahih Muslim 845: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Utsman bin Abi Sulaiman] dan [Ibnu 'Ajlan] keduanya mendengar [Amir bin Abdullah bin az-Zubair] bercerita dari [Amru bin Sulaim az-Zuraqi] dari [Abu Qatadah al-Anshari] dia berkata: "Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami shalat orang-orang sambil menggendong Umamah binti Abu al-'Ash, bayi Zainab binti Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam di atas pundak beliau. Apabila beliau rukuk maka beliau meletakkan bayi itu, dan apabila beliau berdiri dari sujud maka mengembalikannya (maksudnya menggendongnya kembali)."

Shahih Muslim #846

صحيح مسلم ٨٤٦: حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ مَخْرَمَةَ بْنِ بُكَيْرٍ قَالَ ح و حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي مَخْرَمَةُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيَّ يَقُولُا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي لِلنَّاسِ وَأُمَامَةُ بِنْتُ أَبِي الْعَاصِ عَلَى عُنُقِهِ فَإِذَا سَجَدَ وَضَعَهَا حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ قَالَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْحَنَفِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ جَعْفَرٍ جَمِيعًا عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ سَمِعَ أَبَا قَتَادَةَ يَقُولُا بَيْنَا نَحْنُ فِي الْمَسْجِدِ جُلُوسٌ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنَحْوِ حَدِيثِهِمْ غَيْرَ أَنَّهُ لَمْ يَذْكُرْ أَنَّهُ أَمَّ النَّاسَ فِي تِلْكَ الصَّلَاةِ

Shahih Muslim 846: Telah menceritakan kepadaku [Abu ath-Thahir] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb] dari [Makhramah bin Bukair] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Harun bin Sa'id al-Aili] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahb] telah mengabarkan kepadaku [Makhramah] dari [Bapaknya] dari [Amru bin Sulaim az-Zuraqi] dia berkata: Saya mendengar [Abu Qatadah al-Anshari] berkata: "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami shalat orang-orang, sedangkan Umamah binti Abu al-'Ash berada di atas pundaknya. Apabila beliau sujud, maka beliau meletakkannya." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Laits] dia berkata: --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin al-Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar al-Hanafi] telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Ja'far] semuanya meriwayatkan dari [Sa'id al-Maqburi] dari [Amru bin Sulaim az-Zuraqi] dia mendengar [Abu Qatadah] berkata: "Ketika kami di masjid duduk-duduk, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengunjungi kami, " sebagaimana hadits mereka, hanya saja dia tidak menyebutkan bahwa dia mengimami orang-orang dalam shalat tersebut.

Shahih Bukhari #848

صحيح البخاري ٨٤٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا شَبَابَةُ حَدَّثَنَا وَرْقَاءُ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ائْذَنُوا لِلنِّسَاءِ بِاللَّيْلِ إِلَى الْمَسَاجِدِ

Shahih Bukhari 848: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Syababah] telah menceritakan kepada kami [Warqa'] dari ['Amru bin Dinar] dari [Mujahid] dari [Ibnu 'Umar] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Izinkanlah para wanita (bila minta izin) pergi ke masjid di malam hari."

Shahih Bukhari #849

صحيح البخاري ٨٤٩: حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَتْ امْرَأَةٌ لِعُمَرَ تَشْهَدُ صَلَاةَ الصُّبْحِ وَالْعِشَاءِ فِي الْجَمَاعَةِ فِي الْمَسْجِدِ فَقِيلَ لَهَا لِمَ تَخْرُجِينَ وَقَدْ تَعْلَمِينَ أَنَّ عُمَرَ يَكْرَهُ ذَلِكَ وَيَغَارُ قَالَتْ وَمَا يَمْنَعُهُ أَنْ يَنْهَانِي قَالَ يَمْنَعُهُ قَوْلُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَمْنَعُوا إِمَاءَ اللَّهِ مَسَاجِدَ اللَّهِ

Shahih Bukhari 849: Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin 'Umar] dari [Nafi'] dari Ibnu 'Umar: Isteri Umar ikut menghadiri shalat Shubuh dan 'Isya berjama'ah di masjid." Lalu dikatakan kepadanya: "Kenapa kamu pergi ke masjid padahal kamu telah mengetahui bahwa 'Umar tidak menyukainya?" Wanita itu berkata: "Apa yang menghalangi dia untuk melarangku?" Penanya itu berkata: Yang mencegahnya adalah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: "Janganlah kalian larang para wanita mendatangi masjid-masjid Allah."

Musnad Ahmad #858

مسند أحمد ٨٥٨: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَنْبَأَنَا شُعَيْبٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي عَلِيُّ بْنُ حُسَيْنٍ أَنَّ حُسَيْنَ بْنَ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَرَقَهُ وَفَاطِمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ابْنَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَقَالَ أَلَا تُصَلِّيَانِ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّمَا أَنْفُسُنَا بِيَدِ اللَّهِ فَإِذَا شَاءَ أَنْ يَبْعَثَنَا بَعَثَنَا فَانْصَرَفَ حِينَ قُلْتُ ذَلِكَ وَلَمْ يَرْجِعْ إِلَيَّ شَيْئًا ثُمَّ سَمِعْتُهُ وَهُوَ مُوَلٍّ يَضْرِبُ فَخِذَهُ يَقُولُ { وَكَانَ الْإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا } حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحٍ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي عَلِيُّ بْنُ حُسَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ أَبَاهُ حُسَيْنَ بْنَ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَرَقَهُ هُوَ وَفَاطِمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا فَذَكَرَ مِثْلَهُ

Musnad Ahmad 858: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah memberitakan kepada kami [Syuaib] dari [Az Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Ali bin Husain] bahwa [Husain bin Ali] radliyallahu 'anhu mengabarinya, bahwa [Ali bin Abu Thalib] mengabarinya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendatanginya dan Fathimah Radliyallahu 'anha putri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu malam. Beliau bertanya: "Tidakkah kalian berdua shalat." Saya menjawab: "Wahai Rasulullah, jiwa kami berada di tangan Allah. Jika Dia menghendaki membangunkan kami niscaya akan membangunkan kami." Setelah mendengar jawabanku beliau pergi dan tidak membalasku sedikitpun. Kemudian saya mendengar beliau berpaling sambil menepuk pahanya berkata: "{Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah}." Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] berkata: telah mengabariku [Ali bin Husain] radliyallahu 'anhu bahwa bapaknya, [Husain bin Ali] radliyallahu 'anhu mengabarinya, bahwa [Ali bin Abu Thalib] radliyallahu 'anhu mengabarinya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi dirinya dan Fathimah pada suatu malam secara tiba-tiba. Dan menyebutkan hadits seperti di atas.

Grade

Sunan Ibnu Majah #863

سنن ابن ماجه ٨٦٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ عَنْ الزُّبَيْرِ بْنِ عَدِيٍّ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ رَكَعْتُ إِلَى جَنْبِ أَبِي فَطَبَّقْتُ فَضَرَبَ يَدِي وَقَالَ قَدْ كُنَّا نَفْعَلُ هَذَا ثُمَّ أُمِرْنَا أَنْ نَرْفَعَ إِلَى الرُّكَبِ

Sunan Ibnu Majah 863: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] berkata: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Abu Khalid] dari [Az Zubair bin Adi] dari [Mush'ab bin Sa'd] ia berkata: "Aku pernah rukuk di sisi [bapakku], lalu aku meletakkan kedua tanganku di antara lutut hingga bapakku memukulku, ia berkata: "Kami pernah melakukan seperti ini, kemudian kami diperintahkan untuk meletakkan pada lutut. "

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Musnad Ahmad #870

مسند أحمد ٨٧٠: حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لِي أَرَاكَ تَنَوَّقُ فِي قُرَيْشٍ وَتَدَعُنَا قَالَ عِنْدَكَ شَيْءٌ قُلْتُ بِنْتُ حَمْزَةَ قَالَ هِيَ بِنْتُ أَخِي مِنْ الرَّضَاعَةِ

Musnad Ahmad 870: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [Al A'Masy] dari [Sa'ad bin 'Ubaidah] dari [Abu Abdurrahman] dari [Ali] radliyallahu 'anhu, dia berkata: Saya bertanya: "Wahai Rasulullah, kenapa saya melihat anda cenderung kepada orang Quraisy dan meninggalkan kami?" Beliau menjawab: "Karena ada sesuatu pada kalian." Saya bertanya: "Apakah anak perempuan Hamzah?" Beliau menjawab: "Itu adalah anak saudaraku sesusuan."

Grade

Musnad Ahmad #887

مسند أحمد ٨٨٧: حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ هَانِئِ بْنِ هَانِئٍ وَهُبَيْرَةَ بْنِ يَرِيمَ عَنْ عَلِيٍّ أَنَّ ابْنَةَ حَمْزَةَ تَبِعَتْهُمْ تُنَادِي يَا عَمُّ يَا عَمُّ فَتَنَاوَلَهَا عَلِيٌّ فَأَخَذَ بِيَدِهَا وَقَالَ لِفَاطِمَةَ دُونَكِ ابْنَةَ عَمِّكِ فَحَوِّلِيهَا فَاخْتَصَمَ فِيهَا عَلِيٌّ وَزَيْدٌ وَجَعْفَرٌ فَقَالَ عَلِيٌّ أَنَا أَخَذْتُهَا وَهِيَ ابْنَةُ عَمِّي وَقَالَ جَعْفَرٌ ابْنَةُ عَمِّي وَخَالَتُهَا تَحْتِي وَقَالَ زَيْدٌ ابْنَةُ أَخِي فَقَضَى بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِخَالَتِهَا وَقَالَ الْخَالَةُ بِمَنْزِلَةِ الْأُمِّ ثُمَّ قَالَ لِعَلِيٍّ أَنْتَ مِنِّي وَأَنَا مِنْكَ وَقَالَ لِجَعْفَرٍ أَشْبَهْتَ خَلْقِي وَخُلُقِي وَقَالَ لِزَيْدٍ أَنْتَ أَخُونَا وَمَوْلَانَا فَقَالَ لَهُ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا تَزَوَّجُ ابْنَةَ حَمْزَةَ فَقَالَ إِنَّهَا ابْنَةُ أَخِي مِنْ الرَّضَاعَةِ

Musnad Ahmad 887: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Israil] dari [Abu Ishaq] dari [Hani` bin Hani`] dan [Hubairah bin Yarim] dari [Ali] bahwa Anak perempuan Hamzah mengikuti mereka dan memanggil: "Wahai pamanku, wahai pamanku." Ali menghampirinya dan memegang tangannya, dan berkata kepada Fathimah: "Bawalah anak pamanmu dan peliharalah." Kemudian terjadi perselisihan antara Ali, Zaid dan Ja'far. Ali berkata: "Saya yang akan mengambilnya karena dia adalah anak pamanku." Ja'far berkata: "Dia anak pamanku juga, bahkan bibinya (dari pihak ibu) menjadi istriku." Zaid berkata: "Dia putri saudaraku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memutuskan bahwa yang berhak adalah bibinya (dari pihak ibu), dan beliau bersabda: "Kedudukannya sebagaimana ibu." Dan beliau berkata kepada Ali radliyallahu 'anhu: "Kamu adalah bagian dariku dan aku adalah bagian darimu." Beliau berkata kepada Ja'far: "Kamu mirip denganku dalam hal fisik dan akhlaq." Beliau berkata kepada Zaid: "Kamu adalah saudara kami dan bekas budak kami." Ali radliyallahu 'anhu bertanya kepada beliau: "Wahai Rasulullah! Kenapa anda tidak menikahi putri Hamzah itu?" Beliau menjawab: "Dia adalah anak saudaraku sesusuan."

Grade

Shahih Bukhari #895

صحيح البخاري ٨٩٥: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ صُهَيْبٍ وَثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الصُّبْحَ بِغَلَسٍ ثُمَّ رَكِبَ فَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ خَرِبَتْ خَيْبَرُ إِنَّا إِذَا نَزَلْنَا بِسَاحَةِ قَوْمٍ { فَسَاءَ صَبَاحُ الْمُنْذَرِينَ } فَخَرَجُوا يَسْعَوْنَ فِي السِّكَكِ وَيَقُولُونَ مُحَمَّدٌ وَالْخَمِيسُ قَالَ وَالْخَمِيسُ الْجَيْشُ فَظَهَرَ عَلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَتَلَ الْمُقَاتِلَةَ وَسَبَى الذَّرَارِيَّ فَصَارَتْ صَفِيَّةُ لِدِحْيَةَ الْكَلْبِيِّ وَصَارَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ تَزَوَّجَهَا وَجَعَلَ صَدَاقَهَا عِتْقَهَا فَقَالَ عَبْدُ الْعَزِيزِ لِثَابِتٍ يَا أَبَا مُحَمَّدٍ أَنْتَ سَأَلْتَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ مَا أَمْهَرَهَا قَالَ أَمْهَرَهَا نَفْسَهَا فَتَبَسَّمَ

Shahih Bukhari 895: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata: telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari ['Abdul 'Aziz bin Shuhaib] dan [Tsabit Al Banani] dari [Anas bin Malik], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat Shubuh dalam keadaan masih gelap, kemudian beliau mengendarai tunggangannya seraya bersabda: "Allahu Akbar, hancurlah Khaibar! Sesungguhnya kami apabila mendatangi perkampungan suatu kaum, {Maka amat buruklah pagi hari yang dialami orang-orang yang diperingatkan tersebut} (Ash Shaaffaat: 177). Orang-orang Khaibar keluar seraya berkata: "Muhammad dan Al Khamis!" Tabit berkata: "Al Khamis artinya pasukan." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengalahkan mereka, membunuh pasukan dan menawan tawanan. Maka Shafiah menjadi bagian Dihyah Al Kalbi, kemudian ia menjadi milik Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. kemudian beliau menikahinya, dan maharnya adalah pembebasannya." 'Abdul 'Azizi berkata kepada Tsabit: "Wahai Abu Muhammad, apakah kamu bertanya kepada Anas bin Malik, apa yang Beliau jadikan mahar untuk wanita tersebut?" Tsabit menjawab: "Maharnya adalah pembebasannya." Ia pun tersenyum.

Sunan Darimi #895

سنن الدارمي ٨٩٥: أَخْبَرَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ دِينَارٍ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ الْحَسَنِ فِي الْمُطَلَّقَةِ الَّتِي ارْتِيبَ بِهَا تَرَبَّصُ سَنَةً فَإِنْ حَاضَتْ وَإِلَّا تَرَبَّصَتْ بَعْدَ انْقِضَاءِ السَّنَةِ ثَلَاثَةَ أَشْهُرٍ فَإِنْ حَاضَتْ وَإِلَّا فَقَدْ انْقَضَتْ عِدَّتُهَا

Sunan Darimi 895: Telah mengabarkan kepada kami ['Affan bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Dinar] telah menceritakan kepada kami [Yunus] dari [Al Hasan] dalam (masalah) wanita yang di cerai, tetapi diragukan kesuciannya, maka ia menunggu setahun siapa tahu mengalami haid, dan jika belum juga haid, ia menunggu lagi tiga bulan setelah satu tahun siapa tahu mengalami haid, dan jika belum juga haid, masa 'iddah nya dianggap selesai.

Grade