مسند البصريين

Kitab Musnad Penduduk Bashrah

Musnad Ahmad #19047

مسند أحمد ١٩٠٤٧: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا أَبُو هَارُونَ الْغَنَوِيُّ عَنْ مُطَرِّفٍ قَالَ قَالَ لِي عِمْرَانُ بْنُ حُصَيْنٍ أَيْ مُطَرِّفُ وَاللَّهِ إِنْ كُنْتُ لَأَرَى أَنِّي لَوْ شِئْتُ حَدَّثْتُ عَنْ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ لَا أُعِيدُ حَدِيثًا ثُمَّ لَقَدْ زَادَنِي بُطْئًا عَنْ ذَلِكَ وَكَرَاهِيَةً لَهُ أَنَّ رِجَالًا مِنْ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ مِنْ بَعْضِ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهِدْتُ كَمَا شَهِدُوا وَسَمِعْتُ كَمَا سَمِعُوا يُحَدِّثُونَ أَحَادِيثَ مَا هِيَ كَمَا يَقُولُونَ وَلَقَدْ عَلِمْتُ أَنَّهُمْ لَا يَأْلُونَ عَنْ الْخَيْرِ فَأَخَافُ أَنْ يُشَبَّهَ لِي كَمَا شُبِّهَ لَهُمْ فَكَانَ أَحْيَانًا يَقُولُ لَوْ حَدَّثْتُكُمْ أَنِّي سَمِعْتُ مِنْ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَذَا وَكَذَا رَأَيْتُ أَنِّي قَدْ صَدَقْتُ وَأَحْيَانًا يَعْزِمُ فَيَقُولُ سَمِعْتُ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كَذَا وَكَذَا قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ حَدَّثَنِي نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ عَنْ أَبِي هَارُونَ الْغَنَوِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي هَانِئٌ الْأَعْوَرُ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ عِمْرَانَ هُوَ ابْنُ حُصَيْنٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ هَذَا الْحَدِيثِ فَحَدَّثْتُ بِهِ أَبِي رَحِمَهُ اللَّهُ فَاسْتَحْسَنَهُ وَقَالَ زَادَ فِيهِ رَجُلًا

Musnad Ahmad 19047: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Abu Harun Al Ghanawi] dari [Mutharrif] dia berkata: ['Imran bin Hushain] pernah berkata kepadaku: "Wahai Mutharrif, kalau aku mau, aku bisa saja menyampaikan hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam dua hari berturut-turut dan aku tidak mengulangi satu haditspun. Namun yang membuatku lambat dan tidak senang untuk melakukan itu bahwa orang-orang dari sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka menyaksikan apa yang aku saksikan dan mereka mendengar apa yang aku dengar, Mereka mengungkapkan hadits-hadits sebagaimana mereka katakan, Dan aku telah mengetahui sesungguhnya mereka tidak pernah lambat dari kebaikan. Aku takut ditiru sebagaimana mereka ditiru. Dia kadang mengatakan kalau seandainya aku mengatakan kepada kalian bahwa aku telah mendengar dari Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam seperti ini dan itu, aku menganggap bahwa aku telah jujur. Kadang juga dia bersungguh-sungguh lalu berkata: aku telah mendengar dari Nabiyullah shallallahu 'alaihi wa sallam seperti ini dan itu." Abu Abdurrahman berkata: telah menceritakan kepadaku [Nashr bin Ali], telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufadhal] dari [Abi Harun Al Ghanawi] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Hani Al A'war] dari [Mutharrif] dari ['Imran bin Hushain] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seperti hadits ini, lalu aku ceritakan kepada ayahku-mudah-mudahan Allah merahmatinya-, lalu dia menganggap hadits itu hasan dan berkata: "Dia menambahkan seseorang."

Grade

Musnad Ahmad #19048

مسند أحمد ١٩٠٤٨: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ كَانَتْ ثَقِيفُ حُلَفَاءَ لِبَنِي عُقَيْلٍ فَأَسَرَتْ ثَقِيفُ رَجُلَيْنِ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَسَرَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا مِنْ بَنِي عُقَيْلٍ وَأُصِيبَتْ مَعَهُ الْعَضْبَاءُ فَأَتَى عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي الْوَثَاقِ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ يَا مُحَمَّدُ فَقَالَ مَا شَأْنُكَ فَقَالَ بِمَ أَخَذْتَنِي بِمَ أَخَذْتَ سَابِقَةَ الْحَاجِّ إِعْظَامًا لِذَلِكَ فَقَالَ أَخَذْتُكَ بِجَرِيرَةِ حُلَفَائِكَ ثَقِيفَ ثُمَّ انْصَرَفَ عَنْهُ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ يَا مُحَمَّدُ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِيمًا رَفِيقًا فَأَتَاهُ فَقَالَ مَا شَأْنُكَ قَالَ إِنِّي مُسْلِمٌ قَالَ لَوْ قُلْتَهَا وَأَنْتَ تَمْلِكُ أَمْرَكَ أَفْلَحْتَ كُلَّ الْفَلَاحِ ثُمَّ انْصَرَفَ عَنْهُ فَنَادَاهُ يَا مُحَمَّدُ يَا مُحَمَّدُ فَأَتَاهُ فَقَالَ مَا شَأْنُكَ فَقَالَ إِنِّي جَائِعٌ فَأَطْعِمْنِي وَظَمْآنُ فَاسْقِنِي قَالَ هَذِهِ حَاجَتُكَ قَالَ فَفُدِيَ بِالرَّجُلَيْنِ وَأُسِرَتْ امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ وَأُصِيبَ مَعَهَا الْعَضْبَاءُ فَكَانَتْ الْمَرْأَةُ فِي الْوَثَاقِ فَانْفَلَتَتْ ذَاتَ لَيْلَةٍ مِنْ الْوَثَاقِ فَأَتَتْ الْإِبِلَ فَجَعَلَتْ إِذَا دَنَتْ مِنْ الْبَعِيرِ رَغَا فَتَتْرُكُهُ حَتَّى تَنْتَهِيَ إِلَى الْعَضْبَاءِ فَلَمْ تَرْغُ قَالَ وَنَاقَةٌ مُنَوَّقَةٌ فَقَعَدَتْ فِي عَجُزِهَا ثُمَّ زَجَرَتْهَا فَانْطَلَقَتْ وَنَذِرُوا بِهَا فَطَلَبُوهَا فَأَعْجَزَتْهُمْ فَنَذَرَتْ إِنْ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنْجَاهَا عَلَيْهَا لَتَنْحَرَنَّهَا فَلَمَّا قَدِمَتْ الْمَدِينَةَ رَآهَا النَّاسُ فَقَالُوا الْعَضْبَاءُ نَاقَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنِّي قَدْ نَذَرْتُ إِنْ أَنْجَاهَا اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَلَيْهَا لَتَنْحَرَنَّهَا فَأَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرُوا ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ بِئْسَمَا جَزَتْهَا إِنْ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنْجَاهَا لَتَنْحَرَنَّهَا لَا وَفَاءَ لِنَذْرٍ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ وَلَا نَذْرَ فِيمَا لَا يَمْلِكُ الْعَبْدُ

Musnad Ahmad 19048: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Muhallab] dari ['Imran bin Hushain], katanya: kabilah Tsaqif adalah sekutu Bani 'Uqail. Tsaqif menyandera dua sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sebaliknya Sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membalasnya dengan menyandera seorang bani 'Uqail. Kebetulan untanya juga ikut ditawan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian menemui tawanan ini yang ketika itu dalam keadaan terborgol. Si tawanan kemudian memanggil-manggil: 'Hai Muhammad, hai Muhammad." Nabi menjawab: "Apa keperluanmu?" Jawabnya: "Apa alasanmu menawanku, apa alasanmu menangkap untaku yang cepat larinya?, ia mengungkapkan hal itu untuk membesar-besarkan kasusnya. Nabi menjawab "Aku menawanmu sebagai pembalasan dosa sekutumu, Tsaqif." Kemudian beliau pun pergi. Si tawanan berujar lagi: "Hai Muhammad, hai Muhammad." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang yang berhati lembut dan pengasih. Maka ia datangi lagi si tawanan dan bertanya: "Apa lagi?". Jawabnya, "Aku muslim sekarang." Nabi meneruskan sabdanya: "Kalau kamu mengucapkan syahadat, dan kamu juga bisa mengendalikan urusanmu, berarti kamu meraih segala keberuntungan." Lantas beliau pergi. Kembali si tawanan memanggil-manggilnya: "Hai Muhammad, hai Muhammad." Nabi mendatanginya dan berujar "Ada apa lagi?" Jawabnya: "Aku lapar, tolong beri aku makan, aku juga haus, tolong beri aku minum." Nabi menjawab: "Nih keperluanmu." Kata Imran: "Di kemudian hari, laki-laki itu ditebus dengan dua sahabat Nabi yang ditawan. (Dan kisah lain), ada seorang wanita anshar ditawan, kebetulan unta nabi yang bernama 'Adhba' juga ikut ditangkap. Si wanita ini diikat dengan tali. Untungnya suatu malam ia bisa melarikan diri. Ia datangi unta-unta untuk melarikan diri. Sayang, setiap kali ia mendekati unta, unta tersebut mendengus hingga ia tinggalkan begitu saja, hingga ia datangi 'adhba', ternyata unta itu tidak mengeluarkan suara apa-apa. 'Adhba' memang dikenal unta penurut sehingga si wanita bisa duduk di punggungnya dengan tenang, lantas dihardiknya untanya dan berhasil melaju kencang. Musuh bernadzar untuk menangkap si wanita tersebut hingga berhasil. Nmaun saying, ambisi mereka tak kesampaian, hingga si wanita bernadzar jika Allah menyelamatkannya, akan ia menyembelih untanya, 'Adhba'. Ketika sampai di Madinah, para sahabat melihatnya seraya berujar "Oh ini adalah Adhba', unta Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! Si wanita menjawab: "Sayang, aku telah bernadzar untuk menyembelih unta ini jika Allah menyelamatkan diriku." Mereka pun menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mereka pun melaporkan kepada beliau. Nabi menjawab: "Subhanallah, alangkah jahatnya balasan ia terhadapnya, Allah telah menyelamatkannya, namun justru ia akan menyembelih untanya. Ingat, tidak ada kewajiban menepati nadzar untuk bermaksiat kepada Allah. Juga tak ada kewajiban menepati nadzar pada hal-hal yang seorang hamba tidak memilikinya."

Grade

Musnad Ahmad #19049

مسند أحمد ١٩٠٤٩: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا الْجُرَيْرِيُّ عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ بْنِ الشِّخِّيرِ عَنْ مُطَرِّفٍ قَالَ قَالَ لِي عِمْرَانُ إِنِّي لَأُحَدِّثُكَ بِالْحَدِيثِ الْيَوْمَ لِيَنْفَعَكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهِ بَعْدَ الْيَوْمِ اعْلَمْ أَنَّ خَيْرَ عِبَادِ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْحَمَّادُونَ وَاعْلَمْ أَنَّهُ لَنْ تَزَالَ طَائِفَةٌ مِنْ أَهْلِ الْإِسْلَامِ يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ حَتَّى يُقَاتِلُوا الدَّجَّالَ وَاعْلَمْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَعْمَرَ مِنْ أَهْلِهِ فِي الْعَشْرِ فَلَمْ تَنْزِلْ آيَةٌ تَنْسَخُ ذَلِكَ وَلَمْ يَنْهَ عَنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى مَضَى لِوَجْهِهِ ارْتَأَى كُلُّ امْرِئٍ بَعْدَمَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْتَئِيَ

Musnad Ahmad 19049: Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abul Al 'Alaa` bin Syikhkhir] dari [Mutharrif] dia berkata: [Imran] berkata kepadaku: Sungguh aku akan menceritakan kepadamu satu hadits hari ini, agar Allah Azza Wa Jalla memberikan manfaat padamu di hari-hari yang akan datang, ingatlah bahwa sebaik-baik hamba Allah Tabaraka wa Ta'ala pada hari kiamat adalah umat Muhammad, dan ingatlah bahwa akan selalu ada sekelompok manusia dari pemeluk agama Islam yang selalu berperang membela kebenaran dan selalu memenagkannya dari musuh-musuh mereka hingga mereka berhasil membunuh Dajjal. Dan ketahuilah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengerjakan umrah bersama keluarganya selama sepuluh hari, dan tidak ada ayat yang menghapus atau melarangnya, hingga berlalulah manusia melihat atas kehendak Allah."

Grade

Musnad Ahmad #19050

مسند أحمد ١٩٠٥٠: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ قَالَ أُرَاهُ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ عِمْرَانَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ هَلْ صُمْتَ سِرَارَ هَذَا الشَّهْرِ قَالَ لَا قَالَ فَإِذَا أَفْطَرْتَ أَوْ أَفْطَرَ النَّاسُ فَصُمْ يَوْمَيْنِ

Musnad Ahmad 19050: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [At Taimi] dari [Abul `A'la] dia berkata: Aku mendapatkannya dari [Mutharrif] dari ['Imran bin Hushain] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya atau kepada orang lain: "Apakah engkau berpuasa di awal di bulan ini?." Ia berkata: "Tidak." Beliau bersabda: "Bila engkau berbuka dan manusia juga berbuka, maka berpuasalah dua hari."

Grade

Musnad Ahmad #19051

مسند أحمد ١٩٠٥١: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنِ الْحَسَنِ بْنِ ذَكْوَانَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو رَجَاءٍ قَالَ حَدَّثَنِي عِمْرَانُ بْنُ حُصَيْنٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَخْرُجُ مِنْ النَّارِ قَوْمٌ بِشَفَاعَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيُسَمَّوْنَ الْجَهَنَّمِيِّينَ

Musnad Ahmad 19051: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Al Hasan bin Dzakwan] dia berkata: telah menceritakan kepadaku [Abu Raja`] dia berkata: telah menceritakan kepadaku ['Imran bin Hushain] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Akan keluar dari neraka sekelompok orang karena syafaat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, dan mereka dinamakan jahannamiyyin."

Grade

Musnad Ahmad #19052

مسند أحمد ١٩٠٥٢: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عَوْفٍ حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ حَدَّثَنِي عِمَرانُ بْنُ حُصَيْنٍ قَالَ كُنَّا فِي سَفَرٍ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِنَّا أَسْرَيْنَا حَتَّى إِذَا كُنَّا فِي آخِرِ اللَّيْلِ وَقَعْنَا تِلْكَ الْوَقْعَةَ فَلَا وَقْعَةَ أَحْلَى عِنْدَ الْمُسَافِرِ مِنْهَا قَالَ فَمَا أَيْقَظَنَا إِلَّا حَرُّ الشَّمْسِ وَكَانَ أَوَّلَ مَنْ اسْتَيْقَظَ فُلَانٌ ثُمَّ فُلَانٌ كَانَ يُسَمِّيهِمْ أَبُو رَجَاءٍ وَنَسِيَهُمْ عَوْفٌ ثُمَّ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ الرَّابِعُ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا نَامَ لَمْ نُوقِظْهُ حَتَّى يَكُونَ هُوَ يَسْتَيْقِظُ لِأَنَّا لَا نَدْرِي مَا يُحْدِثُ أَوْ يَحْدُثُ لَهُ فِي نَوْمِهِ فَلَمَّا اسْتَيْقَظَ عُمَرُ وَرَأَى مَا أَصَابَ النَّاسَ وَكَانَ رَجُلًا أَجْوَفَ جَلِيدًا قَالَ فَكَبَّرَ وَرَفَعَ صَوْتَهُ بِالتَّكْبِيرِ فَمَا زَالَ يُكَبِّرُ وَيَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالتَّكْبِيرِ حَتَّى اسْتَيْقَظَ لِصَوْتِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا اسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَكَوْا الَّذِي أَصَابَهُمْ فَقَالَ لَا ضَيْرَ أَوْ لَا يَضِيرُ ارْتَحِلُوا فَارْتَحَلَ فَسَارَ غَيْرَ بَعِيدٍ ثُمَّ نَزَلَ فَدَعَا بِالْوَضُوءِ فَتَوَضَّأَ وَنُودِيَ بِالصَّلَاةِ فَصَلَّى بِالنَّاسِ فَلَمَّا انْفَتَلَ مِنْ صَلَاتِهِ إِذَا هُوَ بِرَجُلٍ مُعْتَزِلٍ لَمْ يُصَلِّ مَعَ الْقَوْمِ فَقَالَ مَا مَنَعَكَ يَا فُلَانُ أَنْ تُصَلِّيَ مَعَ الْقَوْمِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَصَابَتْنِي جَنَابَةٌ وَلَا مَاءَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكَ بِالصَّعِيدِ فَإِنَّهُ يَكْفِيكَ ثُمَّ سَارَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاشْتَكَى إِلَيْهِ النَّاسُ الْعَطَشَ فَنَزَلَ فَدَعَا فُلَانًا كَانَ يُسَمِّيهِ أَبُو رَجَاءٍ وَنَسِيَهُ عَوْفٌ وَدَعَا عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ فَقَالَ اذْهَبَا فَابْغِيَا لَنَا الْمَاءَ قَالَ فَانْطَلَقَا فَيَلْقَيَانِ امْرَأَةً بَيْنَ مَزَادَتَيْنِ أَوْ سَطِيحَتَيْنِ مِنْ مَاءٍ عَلَى بَعِيرٍ لَهَا فَقَالَا لَهَا أَيْنَ الْمَاءُ فَقَالَتْ عَهْدِي بِالْمَاءِ أَمْسِ هَذِهِ السَّاعَةَ وَنَفَرُنَا خُلُوفٌ قَالَ فَقَالَا لَهَا انْطَلِقِي إِذًا قَالَتْ إِلَى أَيْنَ قَالَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ هَذَا الَّذِي يُقَالُ لَهُ الصَّابِئُ قَالَا هُوَ الَّذِي تَعْنِينَ فَانْطَلِقِي إِذًا فَجَاءَا بِهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَدَّثَاهُ الْحَدِيثَ فَاسْتَنْزَلُوهَا عَنْ بَعِيرِهَا وَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِإِنَاءٍ فَأَفْرَغَ فِيهِ مِنْ أَفْوَاهِ الْمَزَادَتَيْنِ أَوْ السَّطِيحَتَيْنِ وَأَوْكَأَ أَفْوَاهَهُمَا فَأَطْلَقَ الْعَزَالِي وَنُودِيَ فِي النَّاسِ أَنْ اسْقُوا وَاسْتَقُوا فَسَقَى مَنْ شَاءَ وَاسْتَقَى مَنْ شَاءَ وَكَانَ آخِرُ ذَلِكَ أَنْ أَعْطَى الَّذِي أَصَابَتْهُ الْجَنَابَةُ إِنَاءً مِنْ مَاءٍ فَقَالَ اذْهَبْ فَأَفْرِغْهُ عَلَيْكَ قَالَ وَهِيَ قَائِمَةٌ تَنْظُرُ مَا يُفْعَلُ بِمَائِهَا قَالَ وَايْمُ اللَّهِ لَقَدْ أَقْلَعَ عَنْهَا وَإِنَّهُ لَيُخَيَّلُ إِلَيْنَا أَنَّهَا أَشَدُّ مِلْأَةً مِنْهَا حِينَ ابْتَدَأَ فِيهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اجْمَعُوا لَهَا فَجَمَعَ لَهَا مِنْ بَيْنِ عَجْوَةٍ وَدَقِيقَةٍ وَسُوَيْقَةٍ حَتَّى جَمَعُوا لَهَا طَعَامًا كَثِيرًا وَجَعَلُوهُ فِي ثَوْبٍ وَحَمَلُوهَا عَلَى بَعِيرِهَا وَوَضَعُوا الثَّوْبَ بَيْنَ يَدَيْهَا فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعْلَمِينَ وَاللَّهِ مَا رَزَأْنَاكِ مِنْ مَائِكِ شَيْئًا وَلَكِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ هُوَ سَقَانَا قَالَ فَأَتَتْ أَهْلَهَا وَقَدْ احْتَبَسَتْ عَنْهُمْ فَقَالُوا مَا حَبَسَكِ يَا فُلَانَةُ فَقَالَتْ الْعَجَبُ لَقِيَنِي رَجُلَانِ فَذَهَبَا بِي إِلَى هَذَا الَّذِي يُقَالُ لَهُ الصَّابِئُ فَفَعَلَ بِمَائِي كَذَا وَكَذَا لِلَّذِي قَدْ كَانَ فَوَاللَّهِ إِنَّهُ لَأَسْحَرُ مَنْ بَيْنَ هَذِهِ وَهَذِهِ قَالَتْ بِأُصْبُعَيْهَا الْوُسْطَى وَالسَّبَّابَةِ فَرَفَعَتْهُمَا إِلَى السَّمَاءِ يَعْنِي السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ أَوْ إِنَّهُ لَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقًّا قَالَ وَكَانَ الْمُسْلِمُونَ بَعْدُ يُغِيرُونَ عَلَى مَا حَوْلَهَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ وَلَا يُصِيبُونَ الصِّرْمَ الَّذِي هِيَ فِيهِ فَقَالَتْ يَوْمًا لِقَوْمِهَا مَا أَرَى أَنَّ هَؤُلَاءِ الْقَوْمَ يَدَعُونَكُمْ عَمْدًا فَهَلْ لَكُمْ فِي الْإِسْلَامِ فَأَطَاعُوهَا فَدَخَلُوا فِي الْإِسْلَامِ

Musnad Ahmad 19052: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Auf] telah menceritakan kepada kami [Abu Raja'] telah menceritakan kepadaku [Imran bin Husain] katanya, Kami pernah dalam perjalanan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kami melakukan perjalanan pada malam hari, hingga ketika kami sudah di akhir alam, kami beristirahat sejenak. Rupanya tak ada istirahat yang lebih manis bagi musafir selain istirahat pada waktu itu. Ketika itu kami tertidur pulas sepulas-pulasnya sehingga kami tidak bangun selain setelah sengatan matahari mengusik kami. Yang pertama kali bangun adalah si polan dan si polan. -Abu Raja' masih bisa menyebutkan nama-nama itu satu persatu, namun 'Auf lupa- Kemudian Umar bin khattab radliallahu 'anhu adalah orang keempat yang bangun. Sudah menjadi tradisi, jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidur, kami semua tidak berani membangunkannya, sebab siapa tahu telah terjadi sesuatu pada diri beliau, atau ada sesuatu yang terjadi pada diri beliau. Ketika Umar bangun, dan ia melihat orang-orang kepulasan -kebetulan ia berperawakan jumbo dan kuat- ia bertakbir dan melantangkan suaranya dengan takbir. Ia tidak berhenti bertakbir dan melantangkan suaranya hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangun, karena suaranya yang menggelegar. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bangun, para sahabat melaporkan apa yang terjadi. Namun beliau hanya menjawab: "Tidak masalah -atau dengan redaksi 'selamanya tidak masalah, mari kita teruskan perjalanan." Kemudian mereka melanjutkan perjalanan. Belum begitu jauh beliau berjalan, belaiu lalu singgah dan meminta air wudhu'. Lalu Beliau berwudhu, setelah adzan dikumandangkan, beliau mengimami orang-orang. Seusai shalat, tak tahunya ada seorang sahabat yang mengisolir diri dan tidak ikut shalat bersama yang lain. Nabi bertanya: "Apa yang menghalangimu tidak shalat bersama-sama (jamaah)?" Jawabnya: "Ya Rasulullah, kebetulan aku sedang junub, sementara kondisi sedang tak ada air." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Cukup bagimu dengan debu (untuk bersuci)." Setelah itu beliau melanjutkan perjalanan, ternyata para sahabat mengeluh karena kehausan. Beliau pun singgah dan memanggil si polan -Abu Raja' masih bisa menyebut namanya, namun Auf lupa- dan Ali Radhiyallau'anhu. Kata Nabi: "Pergilah kalian berdua untuk mencari air!." Kata Imran, keduanya llau berangkat, ternyata mereka berdua menemui seorang wanita diatas untanya tengah memikul dua geriba air yang sering diistilahkan mizadah dan dua kantong air kulit bersusun-susun yang sering diistilahkan sathihat. (Orang arab mengistilahkan begitu). Keduanya bertanya "Dimanakah ada sumber air? Si wanita menjawab: "Kami mencari air semenjak kemaren, dalam waktu seperti ini, sedang kaumku akan menjemputku." Keduanya berkata: "Maaf, tolong kamu berangkat." Si wanita bertanya "Maksud kalian berdua, aku berangkat ke mana? Ali dan kawannya menjawab: "Kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! Si wanita menjawab "Laki-laki yang sering dijuluki "Si sinting" oleh orang-orang itu?" Ali dan kawannya menjawab: "Itulah yang kau maksudkan, kamu benar, berangkatlah sekarang juga!." Keduanya terus mengajak si wanita menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan keduanya kisahkan cerita kepada beliau. Para sahabat kemudian menurunkan si wanita dari untanya, sedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meminta bejana. Beliau tumpahi air bejana itu dari mulut dua bejana kulit yang diistilahkan mizadah dan dari dua kantong air bersusun yang diistilahkan sathihat. Beliau rapatkan kembali tutupnya, sedang yang tidak ada tutupnya beliau biarkan sedia kala. Kemudian para sahabat diberi pengumuman "Hai sekalian, silahkan kalian minum dan lainnya mengucurkan minuman!" Maka diantara mereka ada yang minum sedang lainnya mengucurkan minuman. Terakhir kali, beliau memberi kesempatan kepada sahabat beliau yang junub sebejana air. Dan beliau pesankan "Bawa ini dan guyurkan pada tubuhmu sana!." Kata Imran: "Dan si wanita terus melihat bagaimana airnya diperlakukan. Kata Imran selanjutnya: "Demi Allah, sungguh aku membuka kedua mizadah dan sathihat itu, dan terbayang oleh kami, keduanya lebih penuh daripada sebelumnya. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sahabatku, tolong kumpulkan oleh-oleh untuk wanita ini!." Para sahabat pun mengumpulkan oleh-oleh berupa kurma 'ajuwa, bubuk gandum, dan roti sawiq hingga mereka kumpulkan sekian banyak makanan dan mereka bungkus dalam kain. Mereka naikkan ke untanya dan mereka letakkan bungkusan didepan si wanita. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada si wanita: "Demi Allah, kamu tahu sendiri, kami tidak mengurangi airmu sedikitpun, namun Allah-lah yang memberi kami minum." Kata Imran: "si wanita terus mendatangi keluarganya, rupanya ia terlambat. Keluarganya bertanya: "Apa yang menjadikanmu terlambat? Si wanita menjawab: "Aneh bin ajaib, dua orang menemuiku lantas mengajakku menemui laki-laki yang sering digelari "Si sinting" itu. Ia kemudian mengelola airku sedemikian rupa. Anehnya, demi Allah, sungguh ia manusia paling penyihir antara ini dan ini, -sambil ia mendemontrasikan dua jarinya, jari tengah dan telunjuk, lantas ia naikkan ke langit dan satunya menunjuk bumi-, ataukah ia adalah utusan Allah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sejati. Kemudian hari, kaum muslimin melakukan penyerangan terhadap kaum musyrikin yang tinggal di sekitar wanita itu, namun beliau tidak menyerang rombongan yang diikutsertai wanita tersebut. Suatu hari ia pesankan kepada kaumnya: "Saya pikir mereka (kaum musimin) membiarkan kalian ini secara sengaja, maka maukah kalian memeluk Islam?" Mereka pun menaati dan memeluk Islam."

Grade

Musnad Ahmad #19053

مسند أحمد ١٩٠٥٣: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّهُ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَلَاةِ الرَّجُلِ قَاعِدًا فَقَالَ مَنْ صَلَّى قَائِمًا فَهُوَ أَفْضَلُ وَصَلَاةُ الرَّجُلِ قَاعِدًا عَلَى النِّصْفِ مِنْ صَلَاتِهِ قَائِمًا وَصَلَاتُهُ نَائِمًا عَلَى النِّصْفِ مِنْ صَلَاتِهِ قَاعِدًا

Musnad Ahmad 19053: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Husain Al Mu'allim], telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Buraidah] dari ['Imran bin Hushain] bahwa ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai shalatnya seseorang dengan duduk. beliau bersabda: "Barangsiapa shalat dengan duduk, maka ia mendapatkan pahala setengah dari shalat dengan berdiri dan shalat seseorang dengan tiduran mendapatkan setengah pahala dari shalatnya dengan duduk."

Grade

Musnad Ahmad #19054

مسند أحمد ١٩٠٥٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ شُعْبَةَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ زُرَارَةَ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ رَجُلًا عَضَّ يَدَ رَجُلٍ فَانْتَزَعَ يَدَهُ فَنَدَرَتْ ثَنِيَّتُهُ أَوْ ثَنِيَّتَاهُ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَعَضُّ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ كَمَا يَعَضُّ الْفَحْلُ لَا دِيَةَ لَكَ

Musnad Ahmad 19054: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah], telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Zurarah] dari ['Imran bin Hushain] bahwa seseorang telah menggigit tangan saudaranya, ketika saudaranya menarik tangannya gigi seri orang yang menggigit terlepas, lalu ia dating melapor kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau bersabda: "Engkau hendak menggigit tangan saudaramu sebagaimana yang dilakukan kuda, maka tidak ada diyat bagimu."

Grade

Musnad Ahmad #19055

مسند أحمد ١٩٠٥٥: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ هِشَامٍ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَهُوَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ وَقَدْ تَفَاوَتَ بَيْنَ أَصْحَابِهِ السَّيْرُ رَفَعَ بِهَاتَيْنِ الْآيَتَيْنِ صَوْتَهُ { يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ } حَتَّى بَلَغَ آخِرَ الْآيَتَيْنِ قَالَ فَلَمَّا سَمِعَ أَصْحَابُهُ بِذَلِكَ حَثُّوا الْمَطِيَّ وَعَرَفُوا أَنَّهُ عِنْدَ قَوْلٍ يَقُولُهُ فَلَمَّا تَأَشَّبُوا حَوْلَهُ قَالَ أَتَدْرُونَ أَيَّ يَوْمٍ ذَاكَ قَالَ ذَاكَ يَوْمَ يُنَادَى آدَمُ فَيُنَادِيهِ رَبُّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا آدَمُ ابْعَثْ بَعْثًا إِلَى النَّارِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ وَمَا بَعْثُ النَّارِ قَالَ مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فِي النَّارِ وَوَاحِدٌ فِي الْجَنَّةِ قَالَ فَأَبْلَسَ أَصْحَابُهُ حَتَّى مَا أَوْضَحُوا بِضَاحِكَةٍ فَلَمَّا رَأَى ذَلِكَ قَالَ اعْمَلُوا وَأَبْشِرُوا فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّكُمْ لَمَعَ خَلِيقَتَيْنِ مَا كَانَتَا مَعَ شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا كَثَرَتَاهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَمَنْ هَلَكَ مِنْ بَنِي آدَمَ وَبَنِي إِبْلِيسَ قَالَ فَأُسْرِيَ عَنْهُمْ ثُمَّ قَالَ اعْمَلُوا وَأَبْشِرُوا فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ مَا أَنْتُمْ فِي النَّاسِ إِلَّا كَالشَّامَةِ فِي جَنْبِ الْبَعِيرِ أَوْ الرَّقْمَةِ فِي ذِرَاعِ الدَّابَّةِ حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ وَهِشَامُ بْنُ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ إِلَّا أَنَّهُ قَالَ فَسُرِّيَ عَنْ الْقَوْمِ وَقَالَ إِلَّا كَثَّرَتَاهُ

Musnad Ahmad 19055: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Hisyam], telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Al Hasan] dari ['Imran bin Hushain] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam suatu perjalanan -sementara jarak antara sahabatnya berjauhan- beliau membaca dengan keras ayat ini: (Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu: Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar. (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah…) -hingga akhir ayat kedua-. Ketika para sahabatnya mendengar itu, mereka mempercepat langkah karena mereka tahu pasti akan ada yang akan beliau katakan. Maka tatkala mereka telah bergabung disekitar beliau, beliau bersabda: "Apakah kalian tahu, hari apakah itu? Beliau melanjutkan: "Itu adalah hari dimana Adam dipanggil, Rabb Tabaraka wa Ta'ala memanggilnya: "Wahai Adam, utuslah suatu utusan ke neraka! Adam berkata: "Ya Rabbi apa yang akan aku utus ke neraka? Allah menjawab: "Utuslah dari setiap seribu, sembilan ratus sembilan puluh sembilan ke neraka dan satu ke surga." Mendengar itu para sahabatnya terdiam dan bersedih hingga tidak ada yang nampak dari mereka tertawa. Ketika beliau melihat kondisi seperti itu, beliau bersabda: "Beramallah dan bergembiralah, demi Dzat yang jiwa muhammad berada ditangan-Nya, sesunguhnya kalian bersama dua makhluk yang mereka berdua tidak bersama sesuatupun kecuali mereka menyainginya yaitu Ya'juj dan Ma'juj dan siapa saja yang celaka dari keturunan Adam dan keturunan Iblis. perawi berkata: Lalu beliau menghilangkan kesedihan mereka. kemudian beliau bersabda: "Berbuatlah dan bergembiralah, demi dzat yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, tidaklah kalian berada ditengah-tengah manusia melainkan tahi lalat yang berada di lambung unta atau tanda yang berada di lengan binatang melata." Telah menceritakan kepada kami [Rauh], telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dan [Hisyam bin Abu Abdillah] dan dia menyebutkan hadits yang semakna, namun dia menyebutkan: 'Maka para sahabat pun menjadi tenang." Dia juga berkata: "Kecuali mereka menyainginya."

Grade

Musnad Ahmad #19056

مسند أحمد ١٩٠٥٦: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ أَنَّ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ حَدَّثَهُ أَنَّ امْرَأَةً أُتِيَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ جُهَيْنَةَ حُبْلَى مِنْ الزِّنَا فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْهُ عَلَيَّ قَالَ فَدَعَا وَلِيَّهَا فَقَالَ أَحْسِنْ إِلَيْهَا فَإِذَا وَضَعَتْ فَأْتِنِي بِهَا فَفَعَل فَأَمَرَ بِهَا فَشُكَّتْ عَلَيْهَا ثِيَابُهَا ثُمَّ أَمَرَ بِهَا فَرُجِمَتْ ثُمَّ صَلَّى عَلَيْهَا فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ تُصَلِّي عَلَيْهَا وَقَدْ زَنَتْ فَقَالَ لَقَدْ تَابَتْ تَوْبَةً لَوْ قُسِمَتْ بَيْنَ سَبْعِينَ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ لَوَسِعَتْهُمْ وَهَلْ وَجَدْتَ أَفْضَلَ مِنْ أَنْ جَادَتْ بِنَفْسِهَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Musnad Ahmad 19056: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id], telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Muhallab] bahwa ['Imran bin Hushain] telah menceritakan kepadanya bahwa seorang wanita suku Juhainah di datangkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, padahal dirinya tengah hamil akibat berbuat zina, wanita itu berkata: "Wahai Rasulullah, aku telah melanggar hukum, maka tegakkanlah hukum keatasku!." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil wali wanita itu dan bersabda kepadanya: "Rawatlah wanita itu dengan baik, apabila dia telah melahirkan kabarkanlah kepadaku!." Maka walinya melaksanakan perintah tersebut. Setelah wanita itu di hadapkan kepada beliau, beliau memerintahkan supaya ia mengenakan pakaian erat, kemudian beliau memerintahkan supaya di rajam, setelah di rajam beliau menshalatkan jenazahnya, maka Umar Radliyallahu Ta'ala 'anhu bertanya kepada beliau: "Anda menshalatkan jenazahnya padahal dia telah berzina?" beliau menjawab: "Sungguh dia telah bertaubat kalau sekiranya taubatnya di bagi-bagikan kepada tujuh puluh orang penduduk Madinah, pasti taubatnya akan mencukupi mereka semua, adakah taubat yang lebih utama daripada menyerahkan nyawa kepada Allah Ta'ala?"

Grade