مسند الشافعي ٢٨٣: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَجِيدِ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ: " قُلْتُ لِعَطَاءٍ: أَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُومُ عَلَى عَصًا إِذَا خَطَبَ؟ قَالَ: نَعَمْ، كَانَ يَعْتَمِدُ عَلَيْهَا اعْتِمَادًا "
Musnad Syafi'i 283: Abdul Majid bin Abdul Aziz mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, ia mengatakan: Aku pernah bertanya kepada Atha', “Apakah dahulu Rasulullah berdiri dengan bertopang pada tongkat di saat berkhutbah?” Atha menjawab, “Ya, beliau bertopang pada tongkat dengan sebenar-benarnya.” 289
مسند الشافعي ٢٨٤: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرِ بْنِ حَزْمٍ، عَنْ خُبَيْبِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ إِسَافٍ، عَنْ أُمِّ هِشَامٍ بِنْتِ حَارِثَةَ بْنِ النُّعْمَانِ، أَنَّهَا سَمِعَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ بِقَافْ وَهُوَ يَخْطُبُ عَلَى الْمِنْبَرِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَإِنَّهَا لَمْ تَحْفَظْهَا إِلَّا مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ لِكَثْرَةِ مَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ بِهَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَلَى الْمِنْبَرِ
Musnad Syafi'i 284: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Abu Bakar bin Hazm menceritakan kepadaku dari Khubaib bin Abdurrahman bin Isaf, dari Ummu Hisyam binti Haritsah bin An-Nu'man: Bahwa ia pernah mendengar Nabi membaca surah Qaf ketika beliau sedang berkhutbah di atas mimbarnya. Dan ia tidak hafal surah ini melainkan dari Nabi di hari Jum'at ketika beliau berada di atas mimbar, karena Nabi sering membaca surah ini di atas mimbarnya pada hari Jum'at. 290
مسند الشافعي ٢٨٥: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرِ بْنِ حَزْمٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعْدِ بْنِ زُرَارَةَ، عَنْ أُمِّ هِشَامٍ بِنْتِ حَارِثَةَ بْنِ النُّعْمَانِ، مِثْلَهُ. قَالَ إِبْرَاهِيمُ: وَلَا أَعْلَمُنِي إِلَّا سَمِعْتُ أَبَا بَكْرِ بْنَ حَزْمٍ يَقْرَأُ بِهَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَلَى الْمِنْبَرِ قَالَ إِبْرَاهِيمُ: سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ أَبِي بَكْرٍ يَقْرَأُ بِهَا وَهُوَ يَوْمَئِذٍ قَاضٍ عَلَى الْمَدِينَةِ عَلَى الْمِنْبَرِ
Musnad Syafi'i 285: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami, ia mengatakan: Muhammad bin Abu Bakar bin Hazm menceritakan kepadaku dari Muhammad bin Abdurrahman bin Sa'd bin Zararah, dari Ummu Hisyam binti Haritsah bin An-Nu'man dengan redaksi yang semisal. Ibrahim berkata, “Tidak ada yang memberitahuku melainkan aku mendengar Abu Bakar bin Hazm membaca surah ini pada hari Jum'at di atas mimbar.” Ibrahim juga berkata, “Aku mendengar Muhammad bin Abu Bakar membacanya di atas mimbar, ketika itu ia menjabat sebagai qadhi Madinah.” 291
مسند الشافعي ٢٨٦: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ حَلْحَلَةَ، عَنْ أَبِي نُعَيْمٍ وَهْبَ بْنِ كَيْسَانَ، عَنْ حَسَنِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيِّ أَبِي طَالِبٍ أَنَّ عُمَرَ، كَانَ يَقْرَأُ فِي خُطْبَتِهِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ: إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ حَتَّى بَلَغَ: {عَلِمَتْ نَفْسٌ مَا أَحَضَرَتْ} [التكوير: 14] ثُمَّ يَقْطَعُ السُّورَةَ
Musnad Syafi'i 286: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Amr bin Halhalah menceritakan kepadaku dari Abu Nu'aim Wahb bin Kaisan, dari Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abu Thalib bahwa Umar sering membaca surah “Idzasy-syamsu kuwwirat” sampai dengan firman-Nya “Alimat nafsum maa ahdharat” dalam khutbahnya di hari Jum'at, kemudian menghentikan bacaan surahnya,292
مسند الشافعي ٢٨٧: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَرَأَ بِذَلِكَ عَلَى الْمِنْبَرِ
Musnad Syafi'i 287: Malik mengabarkan kepada kami dari Hisyam bin Urwah. dari ayahnya bahwa Umar pernah membaca hal tersebut di atas mimbar. 293
مسند الشافعي ٢٨٨: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبَانَ بْنِ صَالِحٍ، عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ يَوْمًا فَقَالَ: «إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَهْدِيهِ وَنَسْتَنْصِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، مَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ رَشَدَ، وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ غَوَى حَتَّى يَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ»
Musnad Syafi'i 288: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Ishaq bin Abdullah menceritakan kepadaku dari Aban bin Shalih, dari Kuraib mantan budak Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas bahwa pada suatu hari Nabi melakukan khutbah. Di dalamnya beliau bersabda, “Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah. Kami memohon pertolongan kepada-Nya, memohon ampun kepada-Nya, memohon petunjuk kepada-Nya, dan memohon pertolongan kepada- Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan juga dari keburukan semua amal kami. Barangsiapa yang mendapat petunjuk dari Allah, niscaya tidak ada yang dapat menyesatkannya; dan barangsiapa disesatkan oleh-Nya, niscaya tidak ada yang dapat memberi petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul- Nya. Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya ia telah memperoleh petunjuk; dan barangsiapa yang durhaka terhadap Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah sesat hingga ia kembali kepada perintah Allah (bertaubat). ” 294
مسند الشافعي ٢٨٩: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي عَمْروٌ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ يَوْمًا فَقَالَ فِي خُطْبَتِهِ: " أَلَا إِنَّ الدُّنْيَا عَرَضٌ حَاضِرٌ يَأْكُلُ مِنْهَا الْبَرُّ وَالْفَاجِرُ، أَلَا وَإِنَّ الْآخِرَةَ أَجَلٌ صَادِقٌ يَقْضِي فِيهَا مَلِكٌ قَادِرٌ، أَلَا وَإِنَّ الْخَيْرَ كُلَّهُ بِحَذَافِيرِهِ فِي الْجَنَّةِ، أَلَا وَإِنَّ الشَّرَّ كُلَّهُ بِحَذَافِيرِهِ فِي النَّارِ، أَلَا فَاعْمَلُوا وَأَنْتُمْ مِنَ اللَّهِ عَلَى حَذَرٍ، وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مَعْرُوضُونَ عَلَى أَعْمَالِكُمْ، {فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ، وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ} [الزلزلة: 8] "
Musnad Syafi'i 289: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Amr menceritakan kepadaku bahwa Nabi pernah berkhutbah di suatu hari. Di dalam khutbahnya itu beliau bersabda, “Ingatlah, sesungguhnya dunia ini merupakan kesenangan sementara, orang yang shaleh dan orang yang durhaka sama-sama memakannya. Ingatlah, sesungguhnya akhirat itu merupakan janji yang benar, Raja yang Maha Kuasa akan melakukan peradilan padanya. Ingatlah, sesungguhnya semua kebaikan itu secara keseluruhan berada di dalam surga. Ingatlah, sesungguhnya semua kejahatan itu secara keseluruhan berada di dalam neraka. Ingatlah, beramallah kalian, sedangkan kalian penuh perasaan berada di dalam pengawasan Allah. Dan ketahuilah bahwa kelak akan ditampilkan di hadapan kalian semua amal perbuatan kalian. Barangsiapa yang melakukan suatu kebaikan barang sebiji sawi, niscaya ia akan melihatnya. Dan barangsiapa yang melakukan suatu kejahatan barang sebiji sawi, niscaya ia akan melihatnya pula. (QS. Al-Zalzalah:8)” 295
مسند الشافعي ٢٩٠: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ رُفَيْعٍ، عَنْ تَمِيمِ بْنِ طَرَفَةَ، عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ: خَطَبَ رَجُلٌ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: مَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ رَشَدَ، وَمَنْ يَعْصِهِمَا فَقَدْ غَوَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اسْكُتْ، فَبِئْسَ الْخَطِيبُ أَنْتَ» . ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " مَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ رَشَدَ، وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ غَوَى، وَلَا تَقُلْ: مَنْ يَعْصِهِمَا "
Musnad Syafi'i 290: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Abdul Aziz bin Rufi' menceritakan kepada kami dari Tamim bin Tharafah, dari Adi bin Hatim, ia mengatakan: Seorang lelaki berkhutbah di depan Nabi , lalu berkata, “Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya dia telah mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang durhaka terhadap keduanya, maka sesungguhnya dia telah sesat.” Rasulullah menegurnya, “Diamlah kamu, seburuk-buruk khatib adalah kamu.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya dia telah memperoleh petunjuk; dan barangsiapa yang durhaka terhadap Allah dan Rasul-Nya, sesungguhnya dia telah sesat. Janganlah kamu mengatakan, 'Dan barangsiapa yang durhaka terhadap keduanya.”
مسند الشافعي ٢٩١: أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنِ ابْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ: أَنْصِتْ، وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ "
Musnad Syafi'i 291: Malik bin Anas mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Ibnu Al Musayyab, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Apabila engkau katakan kepada temanmu Diamlah ' ketika imam sedang berkhutbah, berarti engkau telah berbuat lagha (sia-sia)."297
مسند الشافعي ٢٩٢: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ: أَنْصِتْ، وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَقَدْ لَغَوْتَ "
Musnad Syafi'i 292: Malik mengabarkan kepada kami dari Abu Az-Zinad, dari Al A'raj, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Apabila engkau katakan kepada temanmu “Diamlah ” di saat imam sedang berkhutbah pada hari Jum at, berarti engkau telah melakukakan perbuatan yang sia-sia. ” 298