مسند الشافعي ٢٦٣: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكٍ قَالَ: قَدِمَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ عَلَى أَهْلِ مَكَّةَ وَهُمْ يُصَلُّونَ الْجُمُعَةَ وَالْفَيْءُ فِي الْحِجْرِ فَقَالَ: فَلَا تُصَلُّوا حَتَّى تَفِيءَ الْكَعْبَةُ مِنْ وَجْهِهَا
Musnad Syafi'i 263: Sufyan bin Uyainah mengabarkan kepada kami dari Amr bin Dinar, dari Yusuf bin Mahik, ia mengatakan: Mu'adz bin Jabal tiba di Makkah saat penduduknya sedang mengerjakan shalat Jum'at, sedangkan bayangan (Ka'bah) sampai di Hijir (Ismail). Maka ia berkata, “Janganlah kalian shalat sebelum bayangan Ka'bah berbalik dari arah mukanya!” 269
مسند الشافعي ٢٦٤: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ، أَنَّ الْأَذَانَ، كَانَ أَوَّلُهُ لِلْجُمُعَةِ حِينَ يَجْلِسُ الْإِمَامُ عَلَى الْمِنْبَرِ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ، فَلَمَّا كَانَ [ص:62] خِلَافَةُ عُثْمَانَ وَكَثُرَ النَّاسُ أَمَرَ عُثْمَانُ بِأَذَانٍ ثَانٍ فَأُذِّنَ بِهِ، فَثَبَتَ الْأَمْرُ عَلَى ذَلِكَ وَكَانَ عَطَاءٌ يُنْكِرُ أَنْ يَكُونَ أَحْدَثَهُ عُثْمَانُ وَيَقُولُ: «أَحْدَثَهُ مُعَاوِيَةُ» ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ
Musnad Syafi'i 264: Orang yang dapat dipercaya mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri dari As-Sa'ib bin Yazid, bahwa kumandang adzan pada awalnya adalah untuk shalat jum'at pada zaman Rasulullah , Abu Bakar dan Umar, yaitu saat imam duduk di atas minbar, namun ketika kekhalifahan Utsman, dan banyaknya para jamaah, Utsman memerintahkan untuk mengumandangkan adzan kedua, lalu dikumandangkanlah adzan dan perintah tetap seperti itu. Dalam hal ini Atha' mengingkari jika ada yang mengatakan bahwa Utsman telah membuat hal baru, dan ia berkata, "Mu'awiyah yang telah membuat hal baru." Wallahu a'lam. 270
مسند الشافعي ٢٦٥: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ كَانَ عَلَى كُلِّ بَابٍ مِنْ أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ مَلَائِكَةٌ يَكْتُبُونَ النَّاسَ عَلَى مَنَازِلِهِمُ الْأَوَّلُ فَالْأَوَّلُ، فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ طُوِيَتِ الصُّحُفُ وَاسْتَمَعُوا الْخُطْبَةَ، وَالْمُهَجِّرُ إِلَى الصَّلَاةِ كَالْمُهْدِي بَدَنَةً، ثُمَّ الَّذِي يَلِيهِ كَالْمُهْدِي بَقَرَةً، ثُمَّ الَّذِي يَلِيهِ كَالْمُهْدِي كَبْشًا» . حَتَّى ذَكَرَ الدَّجَاجَةَ وَالْبَيْضَةَ
Musnad Syafi'i 265: Sufyan menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri' dari Sa'id bin Al Musayyab, dari Abu Hurairah , ia mengatakan: Rasulullah pernah bersabda, “Apabila hari Jum'at, maka pada tiap-tiap pintu masjid terdapat malaikat. Mereka mencatat orang- orang menurut kedudukannya masing-masing, yang pertama dicatat paling dahulu. Apabila imam muncul, maka semua catatan lembaran dilipat, dan mereka mendengarkan khutbah. Orang yang segera datang ke tempat shalat sama dengan mengurbankan seekor unta, kemudian yang mengiringinya sama dengan mengurbankan seekor sapi, kemudian yang mengiringinya lagi sama dengan orang yang mengurbankan seekor kambing." Hingga beliau menuturkan seekor ayam dan sebutir telur. 271
مسند الشافعي ٢٦٦: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ سُمَيٍّ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً، فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتِ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ»
Musnad Syafi'i 266: Malik mengabarkan kepada kami dari Sumai, dari Abu Shalih As-Saman, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa yang mandi pada hari Jum'at seperti mandi jinabat, kemudian berangkat, maka seakan-akan ia berkurban seekor unta. Barangsiapa yang berangkat pada waktu yang kedua, maka seakan-akan berkurban seekor sapi. Barangsiapa yang berangkat pada waktu yang ketiga, maka seakan-akan berkurban seekor domba yang bertanduk panjang. Barangsiapa yang berangkat di saat yang keempat, maka seakan-akan berkurban seekor ayam. Dan barangsiapa yang berangkat pada waktu yang kelima, maka seakan-akan ia berkurban sebutir telur. Apabila imam muncul, maka para malaikat ikut hadir mendengarkan dzikir.” 272
مسند الشافعي ٢٦٧: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جَابِرِ بْنِ عَتِيكٍ، عَنْ جَدِّهِ، جَابِرِ بْنِ عَتِيكٍ صَاحِبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا خَرَجْتَ إِلَى الْجُمُعَةِ فَامْشِ عَلَى هَيْنَتِكَ
Musnad Syafi'i 267: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Abdurrahman bin Jabir bin Atik menceritakan kepadaku dari kakeknya, Jabir bin Atik, sahabat Nabi , ia berkata, “Apabila engkau berangkat menuju shalat Jum'at, berjalanlah dengan tenang.” 273
مسند الشافعي ٢٦٨: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ، رَأَى حُلَّةً سِيَرَاءَ عِنْدَ بَابِ الْمَسْجِدِ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَوِ اشْتَرَيْتَ هَذِهِ فَلَبِسْتَهَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلِلْوفُودِ إِذَا قَدِمُوا عَلَيْكَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّمَا يَلْبَسُ هَذِهِ مَنْ لَا خَلَاقَ لَهُ فِي الْآخِرَةِ» . ثُمَّ جَاءَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْهَا حُلَلٌ فَأَعْطَى عُمَرَ مِنْهَا حُلَّةً، فَقَالَ عُمَرُ: يَا رَسُولَ [ص:63] اللَّهِ، كَسَوْتَنِيهَا وَقَدْ قُلْتَ فِي حُلَّةِ عُطَارِدٍ مَا قُلْتَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَمْ أَكْسُكَهَا لِتَلْبَسَهَا» . فَكَسَاهَا عُمَرُ أَخًا لُهُ مُشْرِكًا بِمَكَّةَ
Musnad Syafi'i 268: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi, dari Ibnu Umar: Umar bin Khaththab melihat sebuah baju siyara (bersulam sutra) di dekat pintu masjid, maka ia berkata, “Wahai Rasulullah! Seandainya engkau membeli baju ini untuk engkau pakai di hari Jum'at dan untuk menyambut para delegasi bila mereka datang kepadamu.” Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang yang memakai pakaian ini hanyalah orang yang tidak mendapat bagian di akhirat nanti.” Kemudian datanglah kepada Rasulullah (kiriman) baju-baju (seperti itu), lalu beliau memberikan sebuah baju di antaranya kepada Umar, maka Umar berkata, “Wahai Rasulullah! Apakah engkau akan memakaikan baju itu kepadaku, sedangkan engkau telah mengatakan apa yang engkau katakan terhadap baju 'utharid?” Rasulullah menjawab, “Aku memberikannya kepadamu bukan untuk engkau pakai.” Maka Umar memberikan baju tersebut kepada salah seorang saudaranya yang masih musyrik di Makkah.
مسند الشافعي ٢٦٩: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنِ ابْنِ السَّبَّاقِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي جُمُعَةٍ مِنَ الْجَمْعِ: «يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِينَ، إِنَّ هَذَا يَوْمٌ جَعَلَهُ اللَّهُ عِيدًا لِلْمُسْلِمِينَ، فَاغْتَسِلُوا، وَمَنْ كَانَ عِنْدَهُ طِيبٌ فَلَا يَضُرُّهُ أَنْ يَمَسَّ مِنْهُ، وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ»
Musnad Syafi'i 269: Malik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Ibnu As-Sabbaq bahwa Nabi pernah bersabda dalam salah satu khutbah Jum'at, “Hai orang-orang muslim! Sesungguhnya hari ini dijadikan oleh Allah sebagai hari raya kaum muslimin, maka mandilah kalian; dan barangsiapa yang mempunyai wewangian, tidak mengapa jika ia memakainya, dan hendaklah kalian bersiwak.” 275
مسند الشافعي ٢٧٠: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ: حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الصَّلَاةِ نِصْفَ النَّهَارِ حَتَّى تَزُولَ الشَّمْسُ إِلَّا يَوْمَ الْجُمُعَةِ
Musnad Syafi'i 270: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami dari Ishaq bin Abdullah, dari Sa'id Al Maqburi, dari Abu Hurairah : Nabi telah melarang shalat di tengah hari sebelum matahari tergelincir, kecuali hari Jum'at. 276
مسند الشافعي ٢٧١: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ ثَعْلَبَةَ بْنِ أَبِي مَالِكٍ، أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُمْ، كَانُوا فِي زَمَانِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ يُصَلُّونَ حَتَّى يَخْرُجَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَإِذَا خَرَجَ وَجَلَسَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَأَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ جَلَسُوا يَتَحَدَّثُونَ، حَتَّى إِذَا سَكَتَ الْمُؤَذِّنُ وَقَامَ عُمَرُ سَكَتُوا فَلَمْ يَتَكَلَّمْ أَحَدٌ
Musnad Syafi'i 271: Malik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Tsa'labah bin Abu Malik, ia mengabarkan kepadanya (Ibnu Syihab): Bahwa mereka di zaman Umar bin Al Khaththab, bila hari Jum'at, selalu melakukan shalat (sunah) hingga Umar bin Al Khaththab muncul. Apabila ia telah muncul dan duduk di atas mimbar serta muadzin menyerukan adzannya, mereka baru duduk dan berbincang- bincang. Tetapi bila muadzin telah selesai dan Umar berdiri (melakukan khutbahnya), maka barulah mereka diam, tidak ada seorang pun yang berbicara. 277
مسند الشافعي ٢٧٢: أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ، عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ: حَدَّثَنِي ثَعْلَبَةُ بْنُ أَبِي مَالِكٍ، أَنَّ «قُعُودَ الْإِمَامِ، يَقْطَعُ السُّبْحَةَ، وَأَنَّ كَلَامَهُ يَقْطَعُ الْكَلَامَ، وَأَنَّهُمْ كَانُوا يَتَحَدَّثُونَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَعُمَرُ جَالِسٌ عَلَى الْمِنْبَرِ، فَإِذَا سَكَتَ الْمُؤَذِّنُ قَامَ عُمَرُ فَلَمْ يَتَكَلَّمْ أَحَدٌ حَتَّى يَقْضِيَ الْخُطْبَتَيْنِ كِلْتَيْهِمَا، فَإِذَا قَامَتِ الصَّلَاةُ وَنَزَلَ عُمَرُ تَكَلَّمُوا»
Musnad Syafi'i 272: Ibnu Abu Fudaik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Dzi'b, dari Ibnu Syihab, ia mengatakan: Tsa'labah bin Abu Malik menceritakan kepadaku bahwa duduknya imam di atas mimbar menghentikan shalat sunah, dan bicaranya imam yakni khutbahnya memutuskan pembicaraan. Mereka dahulu selalu melakukan pembicaraan di hari Jum'at saat Khalifah Umar duduk di atas mimbarnya. Tetapi bila muadzin telah diam dan Umar berdiri, maka tidak ada seorang pun yang berbicara hingga dua khutbah selesai. Apabila shalat (Jum'at) diiqamatkan dan Umar turun (dari mimbarnya), mereka baru berbicara lagi. 278