مسند الشافعي ١٣٦٢: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنِ ابْنِ طَاوُسٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ أَبَا وَهْبٍ الْجَيْشَانِيَّ، سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْبِتْعِ فَقَالَ: «كُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ»
Musnad Syafi'i 1362: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Ibnu Thawus, dan ayahnya bahwa Abu Wahb Al Jaisyani pernah bertanya kepada Rasulullah tentang minuman al bat'. Maka Nabi bersabda, "Setiap yang memabukkan hukumnya haram."596
مسند الشافعي ١٣٦٣: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُنْبَذُ لَهُ سِقَاءٌ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فَتَوْرٌ مِنْ حِجَارَةٍ
Musnad Syafi'i 1363: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Abu Az-Zubair, dari Jabir: Nabi bila dibuatkan minuman perasan anggur Halam sebuah wadah, jika tidak ada wadah, dibuatkan dalam wadah yang terbuat dari batu. 597
مسند الشافعي ١٣٦٤: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ النَّاسَ فِي بَعْضِ مَغَازِيهِ. قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ: فَأَقْبَلْتُ نَحْوَهُ فَانْصَرَفَ قَبْلَ أَنْ أَبْلُغَهُ فَسَأَلْتُ: مَاذَا قَالَ؟ قَالُوا: «نَهَى أَنْ يُنْبَذَ فِي الدُّبَّاءِ وَالْمُزَفَّتِ»
Musnad Syafi'i 1364: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar : Rasulullah berkhutbah kepada orang-orang dalam salah satu peperangan. Abdullah bin Umar melanjutkan kisahnya: Lalu aku menuju kepadanya, tetapi beliau telah turun sebelum aku sampai kepadanya. Maka aku bertanya (kepada mereka), "Apa yang telah dikatakannya, apa yang telah dikatakannya?" Mereka menjawab, "Beliau telah melarang membuat minuman perasan di dalam wadah ad-duba dan al muzaffat." 598
مسند الشافعي ١٣٦٥: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُنْبَذَ فِي الدُّبَّاءِ وَالْمُزَفَّتِ
Musnad Syafi'i 1365: Malik mengabarkan kepada kami dari Al Ala' bin Abdurrahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah RA: Rasulullah RA telah melarang membuat minuman perasan di dalam wadah ad-duba' dan al muzaffat. 599
مسند الشافعي ١٣٦٦: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُنْبَذَ التَّمْرُ وَالْبُسْرُ جَمِيعًا، وَالتَّمْرُ وَالزَّهْوُ جَمِيعًا
Musnad Syafi'i 1366: Malik mengabarkan kepada kami dari Zaid bin Aslam, dari Atha' bin Yasar: Rasulullah melarang membuat minuman perasan buah kurma dan busr menjadi satu, begitu pula buah kurma dan zahwu (kurma yang masih berwarna kekuningan dan kemerahan) menjadi satu. 600
مسند الشافعي ١٣٦٧: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنِ ابْنِ وَعْلَةَ الْمِصْرِيِّ، أَنَّهُ سَأَلَ ابْنَ عَبَّاسٍ عَمَّا يُعْصَرُ مِنَ الْعِنَبِ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: أَهْدَى رَجُلٌ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَاوِيَةَ خَمْرٍ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ اللَّهَ حَرَّمَهَا؟» فَقَالَ: لَا، فَسَارَّ إِنْسَانًا إِلَى جَنْبِهِ، فَقَالَ: «بِمَ سَارَرْتَهُ؟» فَقَالَ: أَمَرْتُهُ أَنْ يَبِيعَهَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ الَّذِي حَرَّمَ شُرْبَهَا حَرَّمَ بَيْعَهَا» . فَفَتَحَ الْمَزَادَتَيْنِ حَتَّى ذَهَبَ مَا فِيهِمَا
Musnad Syafi'i 1367: Malik mengabarkan kepada kami dari Zaid bin Aslam, dari Ibnu Wa'lah Al Mashri bahwa ia pernah bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai minuman yang terbuat dari perasan anggur. Maka Ibnu Abbas menjawab: Seorang lelaki menghadiahkan guci berisi khamer kepada Rasulullah , maka beliau bersabda, 'Tidakkah kamu mengetahui bahwa Allah telah mengharamkannya?" Lelaki itu menjawab, "Tidak." Lalu lelaki itu berbisik kepada seseorang yang ada di sampingnya, maka Rasulullah bertanya, "Apakah yang engkau bisikkan kepadanya?" Ia menjawab, "Aku menyuruhnya agar menjual khamer ini." Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya sesuatu yang haram diminum diharamkan pula menjualbelikannya." Lalu Rasulullah membuka kedua guci itu hingga semua isinya kering. 601
مسند الشافعي ١٣٦٨: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنْ طَاوُسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: بَلَغَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا بَاعَ خَمْرًا فَقَالَ: قَاتَلَ اللَّهُ فُلَانًا بَاعَ الْخَمْرَ، أَمَا عَلِمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «قَاتَلَ اللَّهُ الْيَهُودَ، حُرِّمَتْ عَلَيْهِمُ الشُّحُومُ فَجَمَلُوهَا فَبَاعُوهَا»
Musnad Syafi'i 1368: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Amr bin Dinar, dari Thawus, dari Ibnu Abbas , ia mengatakan: Telah sampai suatu berita kepada Umar bin Al Khaththab bahwa ada seorang lelaki menjual khamer, maka ia berkata, “Semoga Allah melaknat si Fulan yang menjual khamer. Tidakkah dia mengetahui bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, 'Semoga Allah melaknat orang-orang Yahudi; diharamkan atas mereka lemak (gajih), tetapi mereka mengangkutnya, lalu menjualnya'." 602
مسند الشافعي ١٣٦٩: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا الْجَوْرِيَةِ الْجَرْمِيَّ، يَقُولُ: إِنِّي لَأَوَّلُ الْعَرَبِ سَأَلَ ابْنَ عَبَّاسٍ وَهُوَ مُسْنَدٌ ظَهْرَهُ إِلَى الْكَعْبَةِ فَسَأَلْتُهُ عَنِ الْبَاذَقِ فَقَالَ: «سَبَقَ مُحَمَّدٌ الْبَاذَقَ، وَمَا أَسْكَرَ فَهُوَ حَرَامٌ»
Musnad Syafi'i 1369: Sufyan mengabarkan kepada kami, ia mengatakan: Aku pernah mendengar Abu Al Juwairiyah Al Jarmi berkata, ''Sesungguhnya aku benar-benar orang badui pertama yang bertanya kepada Ibnu Abbas yang sedang menyandarkan punggungnya ke Ka'bah. Aku bertanya kepadanya mengenai al badziq (sejenis minuman keras), maka dia menjawab, 'Muhammad (Nabi ) telah menjelaskan lebih dahulu mengenai al badziq, yaitu semua yang memabukkan hukumnya haram'." 603
مسند الشافعي ١٣٧٠: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّهُ قَالَ: كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ، وَكُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ
Musnad Syafi'i 1370: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar, ia mengatakan: Semua yang memabukkan adalah khamer, dan semua yang memabukkan hukumnya haram. 604
مسند الشافعي ١٣٧١: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رِجَالًا، مِنْ أَهْلِ الْعِرَاقِ قَالُوا لَهُ: إِنَّا نَبْتَاعُ مِنْ ثَمَرِ النَّخْلِ وَالْعِنَبِ فَنَعْصِرُهُ خَمْرًا فَنَبِيعُهَا، فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ: «إِنِّي أُشْهِدُ اللَّهَ عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتَهُ وَمَنْ يَسْمَعُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ، إِنِّي لَا آمُرُكُمُ أَنْ تَبِيعُوهَا، وَلَا تَبْتَاعُوهَا، وَلَا تَعْصِرُوهَا، وَلَا تَسْقُوهَا؛ فَإِنَّهَا رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ»
Musnad Syafi'i 1371: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar : Sejumlah lelaki dari kalangan penduduk Irak berkata kepadanya, "Sesungguhnya kami biasa membeli buah kurma dan buah anggur, lalu kami memerasnya menjadi khamer, selanjutnya kami jual." Maka Ibnu Umar berkata, "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah terhadap kalian, para malaikat-Nya dan jin serta manusia yang mendengar bahwa aku tidak memerintahkan kalian untuk menjualnya dan tidak pula membelinya. Janganlah kalian memerasnya, jangan pula menjadikannya sebagai minuman. Sesungguhnya khamer itu najis dan termasuk perbuatan syetan." 605