وَمِنْ كِتَابِ الرِّسَالَةِ إِلَّا مَا كَانَ مُعَادًا

Kitab Pembahasan Tentang Risalah Kecuali Riwayat dari Muadz

Musnad Syafi'i #1155

مسند الشافعي ١١٥٥: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، فِي قَوْلِهِ: {وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ} [الشَّرْح: 4] : لَا أُذْكَرُ إِلَّا ذُكِرْتَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

Musnad Syafi'i 1155: Ibnu Uyainah menceritakan kepada kami dari Ibnu Abu Najih, dari Mujahid sehubungan dengan firman-Nya, "Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu." (Qs. Al Insyirah [94]:4) Mujahid berkata, "Aku tidak ingat selain pernah diceritakan kepadaku bahwa yang dimaksud ialah dalam kalimat, 'Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah'." 393

Musnad Syafi'i #1156

مسند الشافعي ١١٥٦: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ زِيَادِ بْنِ عِلَاقَةَ، سَمِعْتُ جَرِيرَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، يَقُولُ: بَايَعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى النُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ

Musnad Syafi'i 1156: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Ziyad bin Ilaqah: Aku pernah mendengar Jarir bin Abdullah berkata, "Aku telah berbaiat (berjanji setia) kepada Nabi untuk berlaku ikhlas kepada setiap muslim." 394

Musnad Syafi'i #1157

مسند الشافعي ١١٥٧: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ، عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الدِّينُ النَّصِيحَةُ، الدِّينُ النَّصِيحَةُ، الدِّينُ النَّصِيحَةُ، لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِنَبِيِّهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ»

Musnad Syafi'i 1157: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Suhail bin Abu Shalih, dari Atha' bin Yazid Al-Laitsi, dari Tamim Ad-Dari ia mengatakan: Bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Agama adalah nasihat, agama adalah nasihat, agama adalah nasihat bagi Allah, kitab-Nya, para imam (pemimpin) kaum muslim dan kalangan awamnya.”395

Musnad Syafi'i #1158

مسند الشافعي ١١٥٨: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو، مَوْلَى الْمُطَّلِبِ، عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ حَنْطَبٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَا تَرَكْتُ شَيْئًا مِمَّا أَمَرَكُمُ اللَّهُ بِهِ إِلَّا وَقَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ، وَلَا تَرَكْتُ شَيْئًا مِمَّا نَهَاكُمْ عَنْهُ إِلَّا وَقَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ، وَإِنَّ الرُّوحَ الْأَمِينَ قَدْ نَفَثَ فِي رُوعِي أَنَّهُ لَنْ تَمُوتَ نَفْسٌ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ»

Musnad Syafi'i 1158: Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami dari Amr bin Abu Amr maula Al Muthalib, dari Al Muthalib bin Hanthab bahwa Nabi pernah bersabda, "Tidaklah aku meninggalkan sesuatu dari apa yang diperintahkan oleh Allah kepada kalian melainkan aku telah memerintahkannya kalian, dan tidaklah aku meninggalkan sesuatu dari apa yang dilarang oleh Allah kepada kalian melainkan aku telah melarangnya kepada kalian. Dan sesungguhnya malaikat Jibril telah menurunkan wahyu kepadaku bahwa seseorang tidak akan mati sebelum semua rezekinya terpenuhi untuknya. Karena itu, berbaik-baiklah dalam meminta.”396

Musnad Syafi'i #1159

مسند الشافعي ١١٥٩: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ سَالِمٍ أَبِي النَّضْرِ، مَوْلَى عُمَرَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ سَمِعَ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي رَافِعٍ، يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " لَا أُلْفِيَنَّ أَحَدُكُمْ مُتَّكِئًا عَلَى أَرِيكَتِهِ يَأْتِيهِ الْأَمْرُ مِنْ أَمْرِي مِمَّا أَمَرْتُ بِهِ أَوْ نَهَيْتُ عَنْهُ فَيَقُولُ: لَا أَدْرِي، مَا وَجَدْنَا فِي كِتَابِ اللَّهِ اتَّبَعْنَاهُ " قَالَ سُفْيَانُ: وَحَدَّثَنِيهِ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُنْكَدِرِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرْسَلًا قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: الْأَرِيكَةُ: السَّرِيرُ

Musnad Syafi'i 1159: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Salim Abu An-Nadr —maula Umar bin Ubaidillah— bahwa ia pernah mendengar sebuah hadits dari Ubaidillah bin Abu Rafi' ia menceritakan hadits dari ayahnya bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Semoga aku tidak menemukan seseorang di antara kalian sedang dalam keadaan bersandar di atas dipannya, lalu datang suatu perkara dariku kepadanya menyangkut apa yang aku perintahkan atau apa yang aku larang tetapi ia mengatakan, 'Aku tidak mengetahui. Apa yang kami jumpai di dalam Kitabullah, kami mau mengikutinya397 Sufyan berkata, "Dan Muhammad bin Al Munkadir pernah menceritakannya dari Nabi secara mursal.” Asy-Syafi'i berkata, Al Arikah (dipan) adalah As-Sarir (Tempat tidur).

Musnad Syafi'i #1160

مسند الشافعي ١١٦٠: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَمِّهِ أَبِي سُهَيْلِ بْنِ مَالِكٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّهُ سَمِعَ طَلْحَةَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ، يَقُولُ: جَاءَ أَعْرَابِيٌّ مِنْ أَهْلِ نَجْدٍ ثَائِرُ الرَّأْسِ يُسْمَعُ دَوِيُّ صَوْتِهِ وَلَا يُفْقَهُ مَا يَقُولُ حَتَّى دَنَا، فَإِذَا هُوَ يَسْأَلُ عَنِ الْإِسْلَامِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ» . قَالَ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرَهَا؟ قَالَ: «لَا، إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ» . وَذَكَرَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ شَهْرِ رَمَضَانَ، فَقَالَ: هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُ؟ قَالَ: «لَا، إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ» . فَأَدْبَرَ الرَّجُلُ وَهُوَ يَقُولُ: وَاللَّهِ لَا أَزِيدُ عَلَى هَذَا وَلَا أَنْقُصُ مِنْهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ»

Musnad Syafi'i 1160: Malik mengabarkan kepada kami dari pamannya —Abu Suhail bin Malik— dari ayahnya bahwa ia pernah mendengar Thalhah bin Ubaidillah mengatakan: Seorang Arab badai dari kalangan penduduk Najd datang menghadap Nabi dalam keadaan rambut yang awut-awutan, suaranya terdengar, tetapi apa yang dikatakannya kurang dimengerti. Ketika ia telah dekat, bertanyalah ia tentang Islam. Maka Nabi bersabda kepadanya, "Shalat 5 waktu dalam sehari semalam” Ia bertanya, “Apakah ada kewajiban lainnya atas diriku?" Nabi menjawab, "Tidak, kecuali jika engkau hendak shalat sunah" Dan Nabi menyebutkan kepadanya puasa bidan Ramadhan, lalu ia bertanya, ”Apakah ada kewajiban atas diriku" Nabi menjawab. "Tidak kecuali jika engkau hendak puasa sunah” Lain lelaki badui itu berpaling (pergi) seraya berkasta “Demi Allah, aku tidak akan menambah atas hal ini dan tidak pula menguranginya sedikit pun." Maka Rasulullah bersabda, “Beruntunglah dia jika benar.”398

Musnad Syafi'i #1161

مسند الشافعي ١١٦١: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا وَذَكَرَتْ إِحْرَامَهَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا حَاضَتْ فَأَمَرَهَا أَنْ تَقْضِيَ مَا يَقْضِي الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لَا تَطُوفَ بِالْبَيْتِ وَلَا تُصَلِّيَ حَتَّى تَطْهُرَ

Musnad Syafi'i 1161: Malik mengabarkan kepada kami dari Abdurrahman bin Qasim, dari ayahnya, dari Aisyah : Dan telah disebutkan tentang ihramnya bersama Nabi : Bahwa ia mengalami haid, maka Nabi memerintahkan kepadanya agar mengerjakan semua yang dikerjakan oleh orang yang berhaji selain thawaf di Baitullah, dan ia dilarang shalat sebelum bersuci." 399

Musnad Syafi'i #1162

مسند الشافعي ١١٦٢: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: " بَيْنَمَا النَّاسُ بِقُبَاءٍ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ إِذْ جَاءَهُمْ آتٍ فَقَالَ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ نَزَلَ عَلَيْهِ اللَّيْلَةَ قُرْآنٌ، وَقَدْ أُمِرَ أَنْ يَسْتَقْبِلَ الْكَعْبَةَ فَاسْتَقْبِلُوهَا، وَكَانَتْ وُجُوهُهُمْ إِلَى الشَّامِ فَاسْتَدَارُوا إِلَى الْكَعْبَةِ "

Musnad Syafi'i 1162: Malik mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Dinar, dari Ibnu Umar, ia mengatakan: Ketika orang-orang berada di (masjid) Quba sedang mengerjakan shalat Subuh, tiba-tiba ada seseorang yang datang, lalu berkata, "Sesungguhnya Rasulullah telah menerima wahyu tadi malam, wahyu itu memerintahkan agar beliau menghadap ke arah kiblat." Maka mereka menghadap ke arah kiblat, sebelum itu orang-orang menghadapkan diri mereka ke arah negeri Syam (Baitul Maqdis), lalu mereka berputar menghadap ke arah Ka'bah. 400

Musnad Syafi'i #1163

مسند الشافعي ١١٦٣: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ «صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا نَحْوَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ، ثُمَّ حُوِّلَتِ الْقِبْلَةُ قَبْلَ بَدْرٍ بِشَهْرَيْنِ»

Musnad Syafi'i 1163: Malik mengabarkan kepada kami dari Yahya bin Sa'id, dari sa'id bin Al Musayyab, bahwa ia mengatakan: Rasulullah shalat menghadap ke arah Baitul Muqaddas selama 16 bulan, kemudian kiblat dipindahkan (ke arah Ka'bah) 2 bulan sebelum perang Badar.

Musnad Syafi'i #1164

مسند الشافعي ١١٦٤: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ سُلَيْمَانَ الْأَحْوَلِ، عَنْ مُجَاهِدٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا وَصِيَّةَ لِوَارِثٍ»

Musnad Syafi'i 1164: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Sulaiman Al Ahwal, dari Mujahid bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Tidak ada wasiat untuk ahli waris. "401