وَمِنْ كِتَابِ جِرَاحِ الْعَمْدِ

Kitab Pembahasan Tentang Melukai dengan Sengaja

Musnad Syafi'i #958

مسند الشافعي ٩٥٨: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ، عَنْ حَمَّادٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ، عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " لَا يَحِلُّ قَتْلُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِلَّا بِإِحْدَى ثَلَاثٍ: كُفْرٌ بَعْدَ إِيمَانٍ، أَوْ زِنًى بَعْدَ إِحْصَانٍ، أَوْ قَتْلُ نَفْسٍ بِغَيْرِ نَفْسٍ "

Musnad Syafi'i 958: Orang yang dipercaya mengabarkan kepada kami dari Hammad, dari Yahya bin Sa'id, dari Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif, dari Utsman bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Tidak halal membunuh seorang muslim kecuali karena salah satu di antara ketiga perkara berikut" hingga akhir hadits. 206

Musnad Syafi'i #959

مسند الشافعي ٩٥٩: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا أَزَالُ أُقَاتِلُ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَإِذَا قَالُوهَا فَقَدْ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّهَا، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ»

Musnad Syafi'i 959: Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Aku masih terus memerangi orang-orang hingga mereka mengucapkan, 'Tidak Tuhan selain Allah'. Apabila mereka mau mengucapkannya, berarti mereka telah memelihara darah dan harta benda mereka kecuali dengan alasan yang hak, sedangkan perhitungan mereka berada pada Allah'."207

Musnad Syafi'i #960

مسند الشافعي ٩٦٠: أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ، عَنِ اللَّيْثِ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَدِيِّ بْنِ الْخِيَارِ، عَنِ الْمِقْدَادِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ، قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ إِنْ لَقِيتُ رَجُلًا مِنَ الْكُفَّارِ فَقَاتَلَنِي فَضَرَبَ إِحْدَى يَدَيَّ بِالسَّيْفِ فَقَطَعَهَا ثُمَّ لَاذَ مِنِّي بِشَجَرَةٍ فَقَالَ: أَسْلَمْتُ لِلَّهِ، أَفَأَقْتُلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ بَعْدَ أَنْ قَالَهَا؟ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَقْتُلْهُ» . فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّهُ قَطَعَ يَدِي ثُمَّ قَالَ ذَلِكَ بَعْدَ أَنْ قَطَعَهَا، أَفَأَقْتُلُهُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَقْتُلْهُ، فَإِنْ قَتَلْتَهُ فَإِنَّهُ بِمَنْزِلَتِكَ قَبْلَ أَنْ تَقْتُلَهُ، وَإِنَّكَ بِمَنْزِلَتِهِ قَبْلَ أَنْ يَقُولَ كَلِمَتَهُ الَّتِي قَالَ»

Musnad Syafi'i 960: Yahya bin Hisan mengabarkan kepada kami dari Al-Laits, dari Ibnu Syihab, dari Atha' bin Yazid Al-Laits, dari Ubaidillah bin Adi bin Al Khiyar, dari Al Miqdad, ia mengabarkan kepadanya: Bahwa ia pernah bertanya, ''Wahai Rasulullah, bagaimanakah pendapatmu jika aku menjumpai seorang lelaki dari kalangan orang- orang kafir, lalu ia memerangiku dan memukul salah satu tanganku hingga putus. Kemudian ia berlindung dari kejaranku ke sebuah pohon, lalu ia mengatakan, 'Aku masuk Islam karena Allah'. Apakah aku boleh membunuhnya, wahai Rasulullah, sesudah ia menyatakan keislamannya?" Rasulullah bersabda, "Janganlah kamu membunuhnya!" Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya dia telah memotong tanganku, kemudian ia mengucapkan kalimat tersebut sesudah memotongnya, bolehkah aku membunuhnya?" Rasulullah menjawab, "Janganlah kamu membunuhnya. Jika kamu membunuhnya, sesungguhnya ia sama dengan kedudukannya sebelum kamu membunuhnya; dan sesungguhnya kamu sama kedudukannya sebelum ia mengucapkan kalimat yang telah dikatakannya itu."208

Musnad Syafi'i #961

مسند الشافعي ٩٦١: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ، عَنْ ثَابِتِ بْنِ الضَّحَّاكِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ فِي الدُّنْيَا عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»

Musnad Syafi'i 961: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Ayub, dari Abu Qilabah, dari Tsabit bin Dhahak bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu di dunia, maka ia akan diadzab di hari Kiamat dengan benda itu."209

Musnad Syafi'i #962

مسند الشافعي ٩٦٢: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ قَالَ: وُجِدَ فِي قَائِمِ سَيْفِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كِتَابٌ: إِنَّ أَعْدَى النَّاسِ عَلَى اللَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى الْقَاتِلُ غَيْرَ قَاتِلِهِ، وَالضَّارِبُ غَيْرَ ضَارِبِهِ، وَمَنْ تَوَلَّى غَيْرَ مَوَالِيهِ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ سُبْحَانَهُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Musnad Syafi'i 962: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami dari Jafar bin Muhammad, dari ayahnya, dari kakeknya, ia mengatakan: Pada pegangan pedang Rasulullah terdapat tulisan yang bunyi; Bahwa manusia yang paling dimusuhi oleh Allah ialah orang yang membunuh selain pelaku pembunuhan, dan orang yang memukul selain pelaku pemukulan. Barangsiapa yang menjadikan hak wala' bukan kepada tuan-tuannya, berarti ia telah ingkar terhadap apa yang telah diturunkan oleh Allah kepada Muhammad .210

Musnad Syafi'i #963

مسند الشافعي ٩٦٣: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ قَالَ: قُلْتُ لِأَبِي جَعْفَرٍ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ: مَا كَانَ فِي الصَّحِيفَةِ الَّتِي كَانَتْ فِي قِرَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ فَقَالَ: " كَانَ فِيهَا: لَعَنَ اللَّهُ الْقَاتِلَ غَيْرَ قَاتِلِهِ، وَالضَّارِبَ غَيْرَ ضَارِبِهِ، وَمَنْ تَوَلَّى غَيْرَ وَلِيِّ نِعْمَتِهِ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "

Musnad Syafi'i 963: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Muhammad bin Ishaq, ia mengatakan: Aku pernah bertanya kepada Abu Ja'far Muhammad bin Ali mengenai shahifah (lembaran) yang terdapat di dalam sarung pedang Rasulullah , maka ia menjawab, "Di dalamnya tertuliskan, 'Semoga Allah melaknat pembunuh selain pelaku pembunuhan, pemukul selain pelaku pemukulan; dan barangsiapa yang menyerahkan hak wala' bukan kepada tuannya, berarti ia telah ingkar terhadap apa yang telah diturunkan oleh Allah kepada Muhammad '." 211

Musnad Syafi'i #964

مسند الشافعي ٩٦٤: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنِ ابْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنِ الْحَكَمِ، أَوْ عَنْ عِيسَى بْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنِ ابْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنِ اغْتَبَطَ مُؤْمِنًا بِقَتْلٍ فَهُوَ قَوَدُ يَدِهِ، إِلَّا أَنْ يُرْضِيَ وَلِيَّ الْمَقْتُولِ، فَمَنْ حَالَ دُونَهُ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَغَضَبُهُ، لَا يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلَا عَدْلٌ»

Musnad Syafi'i 964: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Laila, dari Al Hakam atau dari Isa bin Abu Laila, dari Abu Laila, ia mengatakan: Rasulullah pernah bersabda, "Barangsiapa membunuh seorang mukmin, maka dikenakan hukum qishash dengan tangan yang terikat, kecuali wali dari si terbunuh merelakannya. Barangsiapa menghambat terlaksananya qishash ini, maka laknat Allah dan murka-Nya menimpa dirinya, amal wajib dan amal sunahnya tidak diterima darinya."212

Musnad Syafi'i #965

مسند الشافعي ٩٦٥: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ أَبْجَرَ، عَنْ إِيَادِ بْنِ لَقِيطٍ، عَنْ أَبِي رِمْثَةَ قَالَ: دَخَلْتُ مَعَ أَبِي عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَأَى أَبِي الَّذِي بِظَهْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: دَعْنِي أُعَالِجْ هَذَا الَّذِي بِظَهْرِكَ، فَإِنِّي طَبِيبٌ رَفِيقٌ ". وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ هَذَا مَعَكَ؟» قَالَ: ابْنِي، أَشْهَدُ بِهِ، قَالَ: «أَمَا إِنَّهُ لَا يَجْنِي عَلَيْكَ، وَلَا تَجْنِي عَلَيْهِ»

Musnad Syafi'i 965: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Abdul Malik bin Sa'id bin Abjar, dari Ayad bin Laqith, dari Abu Rimtsah, ia mengatakan: Aku masuk menemui Rasulullah , maka ayahku melihat apa yang ada di punggung beliau, lalu ia berkata, "Biarkanlah aku mengobati penyakit yang ada pada punggungmu ini, karena sesungguhnya aku adalah seorang tabib." Rasulullah bertanya, "Siapakah orang yang bersamamu ini?" Ayahku berkata kepadanya, "Anakku." Beliau bersabda, "Saksikanlah ia." Beliau bersabda pula "Ingatlah, ia tidak akan berbuat jahat terhadapmu; dan kamu tidak akan berbuat jahat terhadapnya."213

Musnad Syafi'i #966

مسند الشافعي ٩٦٦: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدِ بْنِ جُدْعَانَ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ رَبِيعَةَ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «أَلَا إِنَّ فِي قَتْلِ الْعَمْدِ وَالْخَطَأِ بِالسَّوْطِ أَوِ الْعِصِيِّ مِائَةً مِنَ الْإِبِلِ مُغَلَّظَةً، مِنْهَا أَرْبَعُونَ خَلِفَةً، فِي بُطُونِهَا أَوْلَادُهَا»

Musnad Syafi'i 966: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Ali bin Zaid, dari Ibnu Jad'an, dari Al Qasim bin Rabi'ah, dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Ingatlah bahwa dalam kasus pembunuhan sengaja tetapi tersalah dengan memakai cambuk dan tongkat; diyatnya diberatkan 100 ekor unta; 40 ekor di antaranya unta khalfah yang di dalam perutnya terdapat anaknya (sedang mengandung)."214

Musnad Syafi'i #967

مسند الشافعي ٩٦٧: أَخْبَرَنَا الثَّقَفِيُّ، عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ، عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ رَبِيعَةَ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ أَوْسٍ، عَنْ رَجُلٍ، مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَعْنِي مِثْلَهُ

Musnad Syafi'i 967: Ats-Tsaqafi mengabarkan kepada kami dari Khalid Al Hadzdza, dari Al Qasim bin Rabi'ah, dari Uqbah bin Aus, dari seorang lelaki sahabat Nabi tentang hadits yang semisal. 215