وَمِنْ كِتَابِ الْبُيُوعِ

Kitab Pembahasan Tentang Jual Beli

Musnad Syafi'i #685

مسند الشافعي ٦٨٤: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ خُصَيْفَةَ، أَنَّ السَّائِبَ بْنَ يَزِيدَ، أَخْبَرَهُ أَنَّهُ، سَمِعَ سُفْيَانَ بْنَ أَبِي زُهَيْرٍ، وَهُوَ رَجُلٌ مِنْ أَزْدِ شَنُوءَةَ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مِنَ اقْتَنَى كَلْبًا نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطَانِ» . قَالُوا: أَأَنْتَ سَمِعْتَ هَذَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَ: إِي، وَرَبِّ هَذَا الْمَسْجِدِ

Musnad Syafi'i 684: Malik mengabarkan kepada kami dari Yazid bin Khushaifah, As-Sa'ib bin Yazid mengabarkan kepadanya bahwa ia pernah mendengar Sufyan bin Abu Zuhair —seseorang dari kalangan Azd Syanu'ah, salah seorang sahabat Rasulullah — mengatakan: Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Barangsiapa memelihara anjing, maka sebagian amalnya berkurang sebanyak 2 qirath setiap harinya.” Mereka bertanya, “Apakah engkau mendengar langsung hadits ini dari Rasulullah ?” Ia (Sufyan bin Abu Zuhair) menjawab, “Ya, demi Tuhan, di masjid ini.” 685

Musnad Syafi'i #686

مسند الشافعي ٦٨٥: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِقَتْلِ الْكِلَابِ

Musnad Syafi'i 685: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Abdullah bin Umar : Rasulullah SAW telah memerintahkan membunuh anjing. 686

Musnad Syafi'i #687

مسند الشافعي ٦٨٦: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ بَاعَ نَخْلًا بَعْدَ أَنْ تُؤَبَّرَ فَثَمَرُهَا لِلْبَائِعِ إِلَّا أَنْ يَشْتَرِطَ الْمُبْتَاعُ»

Musnad Syafi'i 686: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya bahwa Nabi pernah bersabda, 'Barangsiapa yang menjual kurma sesudah dicangkokkan (disemaikan), maka buahnya adalah untuk si penjual, kecuali jika si pembeli mensyaratkannya.'687

Musnad Syafi'i #688

مسند الشافعي ٦٨٧: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ بَاعَ نَخْلًا قَدْ أُبِّرَتْ فَثَمَرَتُهَا لِلْبَائِعِ إِلَّا أَنْ يَشْتَرِطَ الْمُبْتَاعُ»

Musnad Syafi'i 687: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa menjual pohon kurma yang telah dicangkokkan, maka buahnya adalah untuk si penjual, kecuali jika si pembeli telah mensyaratkannya. '”

Musnad Syafi'i #689

مسند الشافعي ٦٨٨: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ مُوسَى، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: «ذَلِكَ الْمَعْرُوفُ أَنْ يَأْخُذَ، بَعْضَهُ طَعَامًا وَبَعْضَهُ دَنَانِيرَ»

Musnad Syafi'i 688: Sufyan menceritakan kepada kami dari Salamah bin Musa, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu Abbas ia mengatakan: Perkara yang makruf (bajik) itu ialah, hendaknya seseorang mengambil sebagiannya berupa makanan dan sebagian yang lain berupa uang dinar. 689

Musnad Syafi'i #690

مسند الشافعي ٦٨٩: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ الثِّمَارِ حَتَّى يَبْدُوَ صَلَاحُهُ

Musnad Syafi'i 689: Sufyan mengabarkan kepada kami, dari Az-Zuhri dari Salim dari bapaknya, bahwa Rasulullah SAW melarang menjual buah hingga terlihat matang. 690

Musnad Syafi'i #691

مسند الشافعي ٦٩١: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ الثِّمَارِ حَتَّى يَبْدُوَ صَلَاحُهُ، نَهَى الْبَائِعَ وَالْمُشْتَرِي

Musnad Syafi'i 691: Malik menceritakan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar : Rasulullah melarang menjual buah-buahan sebelum jelas masaknya, beliau melarang penjual dan pembelinya. 691

Musnad Syafi'i #692

مسند الشافعي ٦٩٢: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْنِي بِنَحْوِهِ

Musnad Syafi'i 692: Sufyan menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Dinar, dari Ibnu Umar , dan Rasulullah dengan redaksi serupa. 692

Musnad Syafi'i #693

مسند الشافعي ٦٩٣: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ حُمَيْدٍ الطَّوِيلِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ الثِّمَارِ حَتَّى تُزْهَى. قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا تُزْهَى؟ قَالَ: «حَتَّى تَحْمَرَّ» . وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَرَأَيْتُمْ إِذَا مَنَعَ اللَّهُ الثَّمَرَةَ، فَبِمَ يَأْخُذُ أَحَدُكُمْ مَالَ أَخِيهِ»

Musnad Syafi'i 693: Malik mengabarkan kepada kami dari Humaid Ath-Thawil, dan Anas bin Malik : Bahwa Rasulullah melarang menjual buah-buahan sebelum masak. Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah! Apakah yang dimaksud dengan istilah tuzha (masak)?” Beliau menjawab, "Bila telah tampak merah, ” Rasulullah SAW bersabda pula, "Bagaimanakah menurut kalian bila Allah mencegah masaknya buah itu? Maka, dengan alasan apakah seseorang dari kalian mengambil harta saudaranya?”

Musnad Syafi'i #694

مسند الشافعي ٦٩٤: أَخْبَرَنَا الثَّقَفِيُّ، عَنْ حُمَيْدٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ ثَمَرَةِ النَّخْلِ حَتَّى تَزْهُوَ. قِيلَ: وَمَا تَزْهُو؟ قَالَ: «حَتَّى تَحْمَرَّ»

Musnad Syafi'i 694: Ats-Tsaqafi mengabaikan kepada kami dari Humaid, dari Anas bin Malik : Rasulullah melarang menjual buah kurma hingga masak. Ditanyakan, “Apakah makna tazhu?” Beliau menjawab, "Bila telah tampak merah.694