صحيح ابن خزيمة ١٦١: نا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى، نا جَرِيرٌ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ هِلَالِ بْنِ يَسَافٍ، عَنْ أَبِي يَحْيَى، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: رَجَعْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ مَكَّةَ إِلَى الْمَدِينَةِ حَتَّى إِذَا كُنَّا بِمَاءٍ بِالطَّرِيقِ تَعَجَّلَ قَوْمٌ عِنْدَ الْعَصْرِ فَتَوَضَّئُوا وَهُمْ عِجَالٌ، فَانْتَهَيْنَا إِلَيْهِمْ وَأَعْقَابُهُمْ بِيضٌ تَلُوحُ لَمْ يَمَسَّهَا الْمَاءُ فَقَالَ: رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ أَسْبِغُوا الْوُضُوءَ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 161: Yusuf bin Musa mengabarkan kepada kami, Jarir mengabarkan kepada kami dari Manshur dari Hilal bin Yasaf, dari Abu Yahya dari Abdullah bin Amr, ia berkata, “—Saat— kami kembali dari Makkah ke Madinah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, hingga ketika kami menjumpai air di jalan, sekelompok orang segera berwudhu ketika waktu Ashar, mereka berwudhu dan mereka juga tergesa. Ketika kami sampai kepada mereka, sedang tumit-tumit mereka masih putih berkilat -sebagai tanda- belum tersentuh air. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Celaka bagi tumit-tumit yang tidak dibasuh; berupa neraka, sempurnakan wudhu kalian."268
صحيح ابن خزيمة ١٦٢: نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ، نا عَبْدُ الْعَزِيزِ الدَّرَاوَرْدِيُّ، وَحَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى، نا جَرِيرٌ، كِلَاهُمَا عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 162: Ahmad bin Abdah mengabarkan kepada kami, Abdul Aziz Ad-Darawardi mengabarkan kepada kami, Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, Jarir mengabarkan kepada kami, keduanya dari Suhail bin Abu Shalih dari ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Celaka bagi tumit-tumit yang tidak dibasuh, yaitu, dari neraka.”269
صحيح ابن خزيمة ١٦٣: نا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، نا يَحْيَى بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُكَيْرٍ، حَدَّثَنِي اللَّيْثُ، عَنْ حَيْوَةَ وَهُوَ ابْنُ شُرَيْحٍ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ جَزْءٍ الزُّبَيْدِيِّ، أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ وَبُطُونِ الْأَقْدَامِ مِنَ النَّارِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 163: Abu Thahir mengabarkan kepada kami, Abu Bakar mengabarkan kepada kami, Yunus bin Abdul A’la mengabarkan kepada kami, Yahya bin Abdullah Ibnu Bukair mengabarkan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepadaku dari Haiwah —ia adalah Ibnu Syuraih— dari Uqbah bin Muslim, dari Abdullah bin Al Harits bin Jaz’ Az-Zubaidi, bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Celaka bagi tumit-tumit dan telapak kaki bagian dalam yang tidak dibasuh, yaitu dari neraka.” 270
صحيح ابن خزيمة ١٦٤: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا أَصْبُغُ بْنُ الْفَرَجِ، أَخْبَرَنِي ابْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ الْأَزْدِيُّ، حَدَّثَنِي قَتَادَةُ بْنُ دِعَامَةَ، نا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ تَوَضَّأَ وَتَرَكَ عَلَى ظَهَرِ قَدَمِهِ مِثْلَ مَوْضِعِ الظُّفْرِ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «ارْجِعْ فَأَحْسِنْ وُضُوءَكَ» نا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ وَهْبٍ، نا عَمِّي بِمِثْلِهِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 164: Muhammad bin Yahya mengabarkan kepada kami, Ashbagh bin Al Faraj mengabarkan kepada kami, Ibnu Wahb mengabarkan kepadaku, Jarir bin Hazim Al Azdi mengabarkan kepadaku, Qatadah bin Di’amah menceritakan kepadaku, Anas bin Malik menceritakan kepada kami, ia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia telah berwudhu namun tidak membasuh seukuran kuku pada punggung telapak kakinya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Kembalilah,baguskan wudhumu.”271 Ahmad bin Abdurrahman bin Wahab menceritakan kepada kami, pamanku menceritakan hadits yang sama kepada kami.
صحيح ابن خزيمة ١٦٥: نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، نا أَبُو الْوَلِيدِ، نا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ، نا شَدَّادُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَبُو عَمَّارٍ، وَكَانَ قَدْ أَدْرَكَ نَفَرًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: قَالَ أَبُو أُمَامَةَ: نا عَمْرُو بْنُ عَنْبَسَةَ، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ بِطُولِهِ فِي صِفَةِ إِسْلَامِهِ، وَقَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَخْبِرْنِي عَنِ الْوُضُوءِ، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ بِطُولِهِ، وَقَالَ: «ثُمَّ يَغْسِلُ قَدَمَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ كَمَا أَمْرَهُ اللَّهُ إِلَّا خَرَجَتْ خَطَايَا قَدَمَيْهِ مِنْ أَطْرَافِ أَصَابِعِهِ مَعَ الْمَاءِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 165: Muhammad bin Yahya mengabarkan kepada kami, Abu Al Walid mengabarkan kepada kami, Ikrimah bin Ammar mengabarkan kepada kami, Syaddad bin Abdullah Abu Ammar mengabarkan kepada kami, —ia pernah menjumpai sekelompok sahabat Nabi SAW—ia berkata: “Abu Umamah berkata, “Amr bin Anbasah menceritakan kepada kami, ia menuturkan hadits selengkapnya tentang cara ia masuk Islam, ia berkata, ‘Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, kabarkan kepadaku tenang wudhu.’ Lalu ia menuturkan hadits selengkapnya; Beliau bersabda, ‘Kemudian membasuh dua kaki sampai kedua mata kaki sebagaimana yang Allah perintahkan, —Tidaklah ia membasuhnya— melainkan dosa-dosa kedua kakinya keluar dari ujung jemari bersama air’.” 272
صحيح ابن خزيمة ١٦٦: نا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ، نا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ، وَسَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ قَالَا: حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنْ أَبِي بِشْرٍ، عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: تَخَلَّفَ عَنَّا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ سَافَرْنَاهُ فَأَدْرَكَنَا وَقَدْ أَرْهَقَتْنَا الصَّلَاةُ صَلَاةُ الْعَصْرِ، وَنَحْنُ نَتَوَضَّأُ، فَجَعَلْنَا نَمْسَحُ أَرْجُلَنَا، فَنَادَى بِأَعْلَى صَوْتِهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا: «وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ» هَذَا لَفْظُ حَدِيثِ عَفَّانَ بْنِ مُسْلِمٍ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 166: Al Hasan bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Affan bin Muslim dan Sa’id bin Manshur mengabarkan kepada kami, keduanya berkata, Abu Awanah menceritakan kepada kami dari Abu Bisyr dari Yusuf bin Mahik dari Abdullah bin Amr, ia berkata, “Rasulullah pernah berangkat belakangan dalam sebuah perjalanan yang kami lakukan, lalu kami mengetahui —waktu shalat—, sementara kami bersemangat untuk melakukan shalat pada waktunya —shalat Ashar— saat itu kami sedang berwudhu, kami mulai mengusap kaki, lalu beliau memanggil dengan suara keras, dua atau tiga kali, “Celaka bagi tumit yang tidak dibasuh, yaitu dari neraka.”273 Ini redaksi hadits Affan bin Muslim.
صحيح ابن خزيمة ١٦٧: نا مُحَمَّدُ بْنُ الْوَلِيدِ، نا أَبُو عَامِرٍ، نا إِسْرَائِيلُ، عَنْ عَامِرٍ وَهُوَ ابْنُ شَقِيقِ بْنِ حَمْزَةَ الْأَسَدِيُّ، عَنْ شَقِيقٍ وَهُوَ ابْنُ سَلَمَةَ أَبُو وَائِلٍ قَالَ: رَأَيْتُ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ «يَتَوَضَّأُ ثَلَاثًا ثَلَاثًا، وَمَسَحَ بِرَأْسِهِ وَأُذُنَيْهِ ظَاهِرَهُمَا وَبَاطِنَهُمَا، وَغَسَلَ قَدَمَيْهِ ثَلَاثًا ثَلَاثًا، وَغَسَلَ أَنَامِلَهُ، وَخَلَّلَ لِحْيَتَهُ، وَغَسَلَ وَجْهَهُ» . وَقَالَ: «رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُ كَالَّذِي رَأَيْتُمُونِي فَعَلْتُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 167: Muhammad bin Al Walid mengabarkan kepada kami, Abu Amir mengabarkan kepada kami, Isra'il mengabarkan kepada kami dari Amir —ia adalah Ibnu Syaqiq bin Hamzah Al Asadi— dari Syaqiq —ia adalah Ibnu Salamah Abu Wa'il—, ia berkata, “Aku melihat Utsman bin Affan berwudhu tiga kali tiga kali, mengusap kepala, dua telinga luar dalam, mambasuh dua kaki tiga kali tiga kali dan membasuh ujung jemarinya, menyela-nyelai jenggot dan membasuh wajah. Ia berkata, “Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan seperti yang kamu lihat aku melakukannya.” 274
صحيح ابن خزيمة ١٦٨: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ، وَأَبُو الْخَطَّابِ زِيَادُ بْنُ يَحْيَى الْحَسَّانِيُّ، وَإِسْحَاقُ بْنُ حَاتِمِ بْنِ بَيَانٍ الْمَدَائِنِيُّ، وَجَمَاعَةٌ غَيْرَهُمْ قَالُوا: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ، حَدَّثَنِي إِسْمَاعِيلُ بْنُ كَثِيرٍ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ لَقِيطِ بْنِ صَبِرَةَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَخْبِرْنِي عَنِ الْوُضُوءِ قَالَ: «أَسْبَغِ الْوُضُوءَ، وَخَلِّلِ الْأَصَابِعَ، وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا»
Shahih Ibnu Khuzaimah 168: Al Hasan bin Muhammad, Abu Al Khaththab Ziad bin Yahya Al Hassani, Ishaq bin Hatim bin Bayan Al Mada'ini dan sekelompok orang selain mereka menceritakan kepada kami, mereka berkata, Yahya bin Sulaim menceritakan kepada kami, Isma’il bin Katsir menceritakan kepadaku dari Ashim bin Laqith bin Shabirah dari ayahnya, ia berkata, Aku pemah berkata, “Wahai Rasulullah, kabarkan kepadaku tentang wudhu.” Beliau bersabda, “Sempurnakan wudhu, sela-selalah jari dan bersungguh-sungguhlah menghirup air ke hidung (26-ba) kecuali bila engkau sedang puasa.”, 275
صحيح ابن خزيمة ١٦٩: قَالَ أَبُو بَكْرٍ: خَبَرُ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ وَعَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ فِي صِفَةِ وُضُوءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثًا ثَلَاثًا "
Shahih Ibnu Khuzaimah 169: Abu Bakar berkata, “Hadits Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib tentang cara wudhu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tiga kali-tiga kali.”
صحيح ابن خزيمة ١٧٠: نا مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ كَبِيرٍ الصُّورِيُّ بِالْفُسْطَاطِ، نا سُرَيْجُ بْنُ النُّعْمَانِ، حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ، وَحَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْأَزْهَرِ وَكَتَبْتُهُ مِنْ أَصْلِهِ، نا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ، نا فُلَيْحٌ وَهُوَ ابْنُ سُلَيْمَانَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ، عَنْ عَبَّادِ بْنِ تَمِيمٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ، «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 170: Muhammad bin Ibrahim bin Kabir Ash- Shuri -di Al Fusthath- mengabarkan kepada kami, Syuraih bin An Nu’man mengabarkan kepada kami, Fulaih menceritakan kepada kami, dan Ahmad bin Al Azhar menceritakan kepada kami, -aku menulis dari naskah aslinya- menceritakan kepada kami, Yunus bin Muhammad mengabarkan kepada kami, Fulaih —ia adalah Ibnu Sulaiman— mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm dan Abbad bin Tamim dan Abdullah bin Zaid, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berwudhu dua kali-dua kali. 276