سنن الدارقطني ١٤٧٢: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , ثنا أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي سَمِينَةَ , ثنا صَالِحُ بْنُ بَيَانٍ , ثنا فُرَاتُ بْنُ السَّائِبِ , عَنْ مَيْمُونِ بْنِ مِهْرَانَ , [ص:254] عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ {خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ} [الأعراف: 31] , قَالَ: الصَّلَاةُ فِي النَّعْلَيْنِ , وَقَدْ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَعْلَيْهِ فَخَلَعَهُمَا فَخَلَعَ النَّاسُ فَلَمَّا قَضَى الصَّلَاةَ , قَالَ: «لِمَ خَلَعْتُمْ نِعَالَكُمْ؟» , قَالُوا: رَأَيْنَاكَ خَلَعْتَ فَخَلَعْنَا , قَالَ: " إِنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ أَتَانِي فَقَالَ: إِنَّ فِيهِمَا دَمُ حَلَمَةٍ "
Sunan Daruquthni 1472: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Abu Ja'far Muhammad bin Abu Sumainah menceritakan kepada kami, Shalih bin Bayan menceritakan kepada kami, Furat bin As-Saib menceritakan kepada kami, dari Maimun bin Mihran, dari Ibnu Abbas, tentang ayat: "Pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid"(Qs- Al A'raaf [7]: 31) ia mengatakan, "Shalat dengan mengenakan sandal. Rasulullah SAW pernah mengerjakan shalat dengan mengenakan sepasang sandalnya, lalu beliau menanggalkannya dan orang-orang pun menanggalkan sandal mereka. Selesai shalat beliau bertanya, 'Mengapa kalian menanggalkan sandal kalian? mereka menjawab, 'Kami melihatmu menanggalkan maka kami pun menanggalkan.' Beliau bersabda, 'Sesungguhnya tadi Jibril AS mendatangiku dan mengatakan kepadaku bahwa pada (kedua sandalku) itu terdapat darah lintah/ulat"'."
Grade
سنن الدارقطني ١٤٧٣: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَلِيٍّ , ثنا الْفَضْلُ بْنُ عَبَّاسٍ الصَّوَّافُ , أنا يَحْيَى بْنُ غَيْلَانَ , أنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بَزِيعٍ , عَنْ حُمَيْدٍ , عَنْ أَنَسٍ , قَالَ: «كُنَّا نَفْتَحُ عَلَى الْأَئِمَّةِ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ»
Sunan Daruquthni 1473: Abdush Shamad bin Ali menceritakan kepada kami, Al Fadhl bin Al Abbas AshShawwaf menceritakan kepada kami, Yahya bin Ghailan memberitahukan kepada kami, Abdullah bin Bazi' memberitahukan kepada kami, dari Humaid, dari Anas, ia mengatakan, "Kami biasa membetulkan para imam pada masa Rasulullah SAW."
Grade
سنن الدارقطني ١٤٧٤: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , ثنا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ , ثنا أَبُو حَفْصٍ الْأَبَّارُ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سَالِمٍ , عَنِ الشَّعْبِيِّ , عَنِ الْحَارِثِ , عَنْ عَلِيٍّ , قَالَ: «مَنْ فَتَحَ عَلَى الْإِمَامِ فَقَدْ تَكَلَّمَ». مُحَمَّدُ بْنُ سَالِمٍ ضَعِيفٌ مَتْرُوكٌ
Sunan Daruquthni 1474: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Daud bin Rusyaid menceritakan kepada kami, Abu Hafsh Al Abbar menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Salim, dari Asy-Sya'bi, dan Al Harits, dan Ali, ia mengatakan, "Barangsiapa membetulkan pada (bacaan) imam, maka ia telah berbicara." Muhammad bin Salim matruk (riwayatnya ditinggalkan).
Grade
سنن الدارقطني ١٤٧٥: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ بُهْلُولٍ , ثنا عَبَّادُ بْنُ يَعْقُوبَ , ثنا شَرِيكٌ , عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ , عَنِ الْحَارِثِ , عَنْ عَلِيٍّ , قَالَ: «هُوَ كَلَامٌ». يَعْنِي: الْفَتْحَ عَلَى الْإِمَامِ
Sunan Daruquthni 1475: Ahmad bin Ishaq bin Al Buhlul menceritakan kepada kami, Abbad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Syarik menceritakan kepada kami, dari Abu Ishaq, dari Al Harits, dari Ali, ia mengatakan, "Itu adalah pembicaraan." Yakni membetulkan (bacaan) imam.
Grade
سنن الدارقطني ١٤٧٦: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , ثنا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ , ثنا أَبُو حَفْصٍ , عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ , عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ أُرَاهُ، عَنْ عَلِيٍّ , قَالَ: «إِذَا اسْتَطْعَمَكُمُ الْإِمَامُ فَأَطْعِمُوهُ»
Sunan Daruquthni 1476: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Daud bin Rusyaid menceritakan kepada kami, Abu Hafsh menceritakan kepada kami, dari 'Atha' bin As-Saib, dari Abu Abdirrahman As-Sulami, ia mengatakan: Ditunjukkan padaku dari Ali, ia mengatakan, "Bila imam meminta makan kepada kalian, maka berilah ia makan."
Grade
سنن الدارقطني ١٤٧٧: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُبَشِّرٍ , ثنا أَحْمَدُ بْنُ سِنَانٍ , ثنا يَعْقُوبُ بْنُ مُحَمَّدِ الزُّهْرِيُّ , ثنا عُمَرُ بْنُ نَجِيحٍ , ثنا أَبُو مُعَاذٍ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ أَبِي سَلَمَةَ , [ص:256] عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ , قَالَ: صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةً فَقَرَأَ سُورَةً فَأَسْقَطَ مِنْهَا آيَةً فَلَمَّا فَرَغَ , قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ آيَةَ كَذَا وَكَذَا أَنُسِخَتْ؟ , قَالَ: «لَا» , قُلْتُ: فَإِنَّكَ لَمْ تَقْرَأْهَا , قَالَ: «أَفَلَا لَقَنْتَنِيهَا؟»
Sunan Daruquthni 1477: Ali bin Abdullah bin Mubasysyir menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sinan menceritakan kepada kami, Ya'qub bin Muhammad Az-Zuhri menceritakan kepada kami, Umar bin Najih menceritakan kepada kami, Abu Mu'adz menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Abu Salamah, dari Ubay bin Ka'b, ia mengatakan, "Rasulullah SAW mengerjakan shalat lalu membaca sebuah surah, kemudian terlewat satu ayat darinya. Selesai shalat, aku berkata, 'Wahai Rasulullah, ayat anu dan anu apakah dihapus?' beliau menjawab, 'Tidak.' Aku berkata lagi, 'Engkau tadi tidak membacanya.' Beliau bersabda, 'Mengapa engkau tidak menuntunkannya (membacakannya) padaku'?'"
Grade
سنن الدارقطني ١٤٧٨: حَدَّثَنِي ابْنُ مَنِيعٍ , ثنا زِيَادُ بْنُ أَيُّوبَ , نا جَارِيَةُ بْنُ هَرِمٍ , ثنا حُمَيْدٌ , عَنْ أَنَسٍ , قَالَ: «كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُلَقِّنُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا فِي الصَّلَاةِ»
Sunan Daruquthni 1478: Ibnu Mani' menceritakan kepada kami, Ziyad bin Ayyub menceritakan kepada kami, Jariyah bin Harim menceritakan kepada kami, Humaid Ath-Thawil menceritakan kepada kami, dari Anas, ia mengatakan, "Para sahabat Rasulullah SAW biasa saling menuntun (bacaan) sesama mereka di dalam shalat."
Grade
سنن الدارقطني ١٤٧٩: حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْمُعَدَّلُ أَحْمَدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عُثْمَانَ بِوَاسِطَ , حَدَّثَنَا عَمَّارُ بْنُ خَالِدٍ التَّمَّارُ , ثنا الْقَاسِمُ بْنُ مَالِكٍ الْمُزَنِيُّ , ثنا رَوْحُ بْنُ غُطَيْفٍ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ أَبِي سَلَمَةَ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: «تُعَادُ الصَّلَاةُ مِنْ قَدْرِ الدِّرْهَمِ مِنَ الدَّمِ». خَالَفَهُ أَسَدُ بْنُ عَمْرٍو فِي اسْمِ رَوْحِ بْنِ غُطَيْفٍ , فَسَمَّاهُ غُطَيْفًا وَوَهِمَ فِيهِ
Sunan Daruquthni 1479: Abu Ubaidullah Al Mu'addil Ahmad bin Amr bin Utsman menceritakan kepada kami di Wasith, Ammar bin Khalid At-Tammar menceritakan kepada kami, Al Qasim bin Malik Al Muzani menceritakan kepada kami, Rauh bin Ghuthaif menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Shalat diulangi karena adanya darah seukuran dirham." Asad bin Amr menyelisihi penyebutan nama Rauh bin Ghuthaif, yang mana ia menyebutnya Uthaif, namun ia hanya mengira-ngira.
Grade
سنن الدارقطني ١٤٨٠: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَعِيدٍ , ثنا يَعْقُوبُ بْنُ يُوسُفَ بْنِ زِيَادٍ , ثنا يُوسُفُ بْنُ بُهْلُولٍ , ثنا أَسَدُ بْنُ عَمْرٍو , عَنْ غُطَيْفٍ الطَّائِفِيِّ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ أَبِي سَلَمَةَ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا كَانَ فِي الثَّوْبِ قَدْرُ الدِّرْهَمِ مِنَ الدَّمِ غُسِلَ الثَّوْبُ وَأُعِيدَتِ الصَّلَاةُ».
Sunan Daruquthni 1480: Ahmad bin Muhammad bin Sa'id menceritakan kepada kami, Ya'qub bin Yusuf bin Ziyad menceritakan kepada kami, Yusuf bin Buhlul menceritakan kepada kami, Asad bin Amr menceritakan kepada kami, dari Ghuthaif Ath-Tha'ifi, dari Az-Zuhri, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, ia mengatakan, "Rasulullah SAW bersabda, 'Jika pada pakaian terdapat darah seukuran dirham, maka pakaian itu harus dicuci dan shalatnya diulangi"
Grade
سنن الدارقطني ١٤٨١: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الْخَضِرِ , ثنا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ يُونُسَ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ آدَمَ , حَدَّثَنَا أَسَدُ بْنُ عَمْرٍو , بِهَذَا. لَمْ يَرْوِهِ عَنِ الزُّهْرِيِّ , غَيْرُ رَوْحِ بْنِ غُطَيْفٍ وَهُوَ مَتْرُوكُ الْحَدِيثِ
Sunan Daruquthni 1481: Al Hasan bin Al Khadhir menceritakan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim bin Yunus menceritakan kepada kami, Muhammad bin Adam menceritakan kepada kami, Asad bin Amr menceritakan kepada kami, hadits ini. Tidak ada yang meriwayatkannya dari AzZuhri selain Rauh bin Ghuthaif, namun ia matrukul hadits (haditsnya ditinggalkan).