سنن الدارقطني ٩٠٢: حَدَّثَنَا أَبُو هَاشِمٍ عَبْدُ الْغَافِرِ بْنُ سَلَامَةَ الْحِمْصِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عَوْفٍ الْحِمْصِيُّ , ثنا مُوسَى بْنُ دَاوُدَ , عَنْ هَمَّامٍ , عَنْ عَامِرٍ الْأَحْوَلِ , أَنَّ مَكْحُولًا حَدَّثَهُ , أَنَّ ابْنَ مُحَيْرِيزٍ حَدَّثَهُ , أَنَّ أَبَا مَحْذُورَةَ حَدَّثَهُ , قَالَ: «عَلَّمَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأَذَانَ تِسْعَ عَشْرَةَ كَلِمَةً بَعْدَ فَتْحِ مَكَّةَ , وَالْإِقَامَةَ سَبْعَ عَشْرَةَ كَلِمَةً»
Sunan Daruquthni 902: Abu Hasyim Abdul Ghafir bin Salamah Al Himshi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Auf Al Himshi mengabarkan kepada kami, Musa bin Daud menceritakan kepada kami, dari Hammam, dari Amir Al Ahwal, bahwa Makhul menyampaikan kepadanya, bahwa Ibnu Muhairiz menyampaikan kepadanya, bahwa Abu Mahdzurah menyampaikan kepadanya, ia menuturkan, "Rasulullah SAW mengajari adzan sembilan belas kalimat setelah penaklukan Makkah, dan iqamah tujuh belas kalimat."
Grade
سنن الدارقطني ٩٠٣: ثنا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ غَالِبٍ , ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ , ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي مَحْذُورَةَ مُؤَذِّنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , حَدَّثَنِي عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ أَبِي مَحْذُورَةَ , أَنَّهُ سَمِعَ أَبَاهُ أَبَا مَحْذُورَةَ يُحَدِّثُ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهُ «أَنْ يَشْفَعَ الْأَذَانَ , وَيُوتِرَ الْإِقَامَةَ»
Sunan Daruquthni 903: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ghalib menceritakan kepada kami, Abdullah bin Abdul Wahhab menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Abdul Aziz bin Abdul Malik bin Abu Mahdzurah muadzdzinnya Nabi SAW menceritakan kepada kami, Abdul Malik bin Abu Mahdzurah menceritakan kepadaku, bahwa ia mendengar Abu Mahdzurah menyampaikan: "Bahwa Nabi SAW memerintahkannya agar menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamah."
Grade
سنن الدارقطني ٩٠٤: ثنا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , ثنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَعِيدٍ التُّبَّعِيُّ , ثنا الْقَاسِمُ بْنُ الْحَكَمِ , ثنا عَمْرُو بْنُ شِمْرٍ , ثنا عِمْرَانُ بْنُ مُسْلِمٍ , قَالَ: سَمِعْتُ سُوَيْدَ بْنَ غَفَلَةَ , قَالَ: سَمِعْتُ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , يَقُولُ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا «أَنْ نُرَتِّلَ الْأَذَانَ وَنَحْذِفَ الْإِقَامَةَ»
Sunan Daruquthni 904: Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Ahmad bin Muhammad bin Sa'id At-Tubba'i menceritakan kepada kami, Al Qasim bin Al Hakam menceritakan kepada kami, Amr bin Syimr menceritakan kepada kami, Imran bin Muslim menceritakan kepada kami, ia mengatakan: Aku mendengar Suwaid bin Ghafalah mengatakan, "Aku mendengar Ali RA mengatakan, 'Rasulullah SAW memerintahkan kami agar mentartilkan (memperlahan ucapan) adzan dan mempercepat iqamah'."
Grade
سنن الدارقطني ٩٠٥: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , ثنا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ , حَدَّثَنَا مَرْحُومُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ مُؤَذِّنِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ , قَالَ: جَاءَنَا عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَقَالَ: «إِذَا أَذَّنْتَ فَتَرَسَّلْ وَإِذَا أَقَمْتَ فَاحْذُمْ». رَوَاهُ الثَّوْرِيُّ , وَشُعْبَةُ , عَنْ مَرْحُومٍ
Sunan Daruquthni 905: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Arafah menceritakan kepada kami, Marhum bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, dari ayahnya, dari Abu Az-Zubair muadzdzin Baitul Maqdis, ia menuturkan, "Umar bin Khaththab datang kepada kami lalu berkata, 'Apabila engkau adzan maka lantunkanlah (perlahanlah), dan bila engkau iqamah maka percepatlah'." Diriwayatkan juga oleh Ats-Tsauri dan Syu'bah dari Marhum.
Grade
سنن الدارقطني ٩٠٦: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمِصْرِيُّ , نا مِقْدَامُ بْنُ دَاوُدَ , ثنا عَلِيُّ بْنُ مَعْبَدٍ , ثنا إِسْحَاقُ بْنُ أَبِي يَحْيَى الْكَعْبِيُّ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , عَنْ عَطَاءٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: كَانَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُؤَذِّنٌ يُطْرِبُ , فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْأَذَانُ سَمْحٌ سَهْلٌ فَإِنْ كَانَ أَذَانُكَ سَهْلًا سَمْحًا وَإِلَّا فَلَا تُؤَذِّنْ»
Sunan Daruquthni 906: Ali bin Muhammad Al Mishri menceritakan kepada kami, Miqdam bin Daud mengabarkan kepada kami, Ali bin Ma'bad menceritakan kepada kami, Ishaq bin Abu Yahya Al Ka'bi menceritakan kepada kami, dari Ibnu Juraij, dari 'Atha‘ dari Ibnu Abbas, ia mengatakan, "Rasulullah mempunyai muadzdzin yang memekik merdu, lalu Rasulullah SAW bersabda, ''Adzan adalah (seruan) yang toleran dan mudah, jika adzanmu mudah dan toleran (maka lakukanlah), jika tidak, maka janganlah engkau adzan'."
Grade
سنن الدارقطني ٩٠٧: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْفَضْلِ بْنِ طَاهِرٍ الْبَلْخِيُّ , ثنا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ الْفَضْلِ , ثنا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ خَالِدِ بْنِ سَلَمَةَ الْمَخْزُومِيُّ , ثنا كَامِلُ بْنُ الْعَلَاءِ , عَنْ أَبِي صَالِحٍ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , قَالَ: «أُمِرَ أَبُو مَحْذُورَةَ أَنْ يَشْفَعَ الْأَذَانَ , وَيُوتِرَ الْإِقَامَةَ , وَيَسْتَدْيِرَ فِي إِقَامَتِهِ»
Sunan Daruquthni 907: Ali bin Al Fadhl bin Thahir Al Balkhi menceritakan kepada kami, Abdush Shamad bin Al Fadhl menceritakan kepada kami, Khalid bin Abdurrahman bin Khalid bin Salamah Al Makhzumi menceritakan kepada kami, Kamil bin Al 'Ala' menceritakan kepada kami, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, ia mengatakan, "Abu Mahdzurah diperintahkan agar menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamah, serta memutar ketika iqamah."
Grade
سنن الدارقطني ٩٠٨: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ مُجَاهِدٍ الْمُقْرِئُ , ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الزُّهَيْرِيُّ , ثنا سَعِيدُ بْنُ الْمُغِيرَةِ , ح وَحَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ الدَّقَّاقُ , وَأَحْمَدُ بْنُ زِيَادٍ , وَآخَرُونَ , قَالُوا: ثنا عَبْدُ الْكَرِيمِ بْنُ الْهَيْثَمِ , ثنا سَعِيدُ بْنُ الْمُغِيرَةِ الصَّيَّادُ , حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ , عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , قَالَ: «كَانَ الْأَذَانُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ وَالْإِقَامَةُ مَرَّةً مَرَّةً»
Sunan Daruquthni 908: Abu Bakar bin Mujahid Al Muqri‘ menceritakan kepada kami, Abu Bakar Muhammad bin Abdullah Az-Zuhairi menceritakan kepada kami, Sa'id bin Al Mughirah menceritakan kepada kami {h} Utsman bin Ahmad Ad-Daqqaq, Ahmad bin Muhammad bin Ziyad dan yang lainnya menceritakan kepada kami, mereka mengatakan: Abdul Karim bin Al Haitsam menceritakan kepada kami, Sa'id bin Al Mughirah Ash-Shayyad menceritakan kepada kami, Isa bin Yunus menceritakan kepada kami, dari Ubaidullah bin Umar, dari Nafi', dari Ibnu Umar, ia mengatakan, "Adzan pada masa Rasulullah SAW dua kali-dua kali, dan iqamah satu kali-satu kali."
Grade
سنن الدارقطني ٩٠٩: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُبَشِّرٍ , ثنا أَحْمَدُ بْنُ سِنَانٍ , ثنا عَبْدُ الرَّحْمَنِ , ثنا شُعْبَةُ , عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ , قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا الْمُثَنَّى , يُحَدِّثُ عَنِ ابْنِ عُمَرَ , قَالَ: " كَانَ الْأَذَانُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثْنَى مَثْنَى وَالْإِقَامَةُ مَرَّةً وَاحِدَةً، غَيْرَ أَنَّ الْمُؤَذِّنَ كَانَ إِذَا قَالَ: قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ قَالَ: قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ مَرَّتَيْنِ "
Sunan Daruquthni 909: Ali bin Abdullah bin Mubasysyir menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sinan menceritakan kepada kami, Abdurrahman menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami, dari Abu Ja'far, ia mengatakan: Aku mendengar Abu Al Mutsanna menyampaikan dari Ibnu Umar, ia berkata, "Adzan pada masa Rasulullah SAW dua kali-dua kali dan iqamah satu kali, hanya saja ketika muadzdzin mengucap: Qad qaamatish shalaah, ia mengucapkan: Qad qaamatish shalaah, dua kali.
Grade
سنن الدارقطني ٩١٠: حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ الْقَاضِي , ثنا أَحْمَدُ بْنُ مَنْصُورٍ , ثنا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ , ثنا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ , عَنْ سِمَاكِ بْنِ عَطِيَّةَ , عَنْ أَيُّوبَ , عَنْ أَبِي قِلَابَةَ , عَنْ أَنَسٍ , قَالَ: أُمِرَ بِلَالٌ «أَنْ يَشْفَعَ الْأَذَانَ , وَيُوتِرَ الْإِقَامَةَ إِلَّا الْإِقَامَةَ»
Sunan Daruquthni 910: Abu Umar Al Qadhi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Manshur menceritakan kepada kami, Sulaiman bin harb menceritakan kepada kami, Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami, dari Simak bin Athiyyah, dari Ayyub, dari Abu Qilabah, dari Anas, ia mengatakan, "Umar diperintahkan agar menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamah, kecuali iqamah (yakni ucapan: Qad qaamatish shalaah)."
Grade
سنن الدارقطني ٩١١: حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ , نا أَحْمَدُ بْنُ مَنْصُورٍ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , أنا مَعْمَرٌ , عَنْ أَيُّوبَ , عَنْ أَبِي قِلَابَةَ , عَنْ أَنَسٍ , قَالَ: " كَانَ بِلَالٌ يُثَنِّي الْأَذَانَ , وَيُوتِرُ الْإِقَامَةَ , إِلَّا قَوْلَهُ: قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ "
Sunan Daruquthni 911: Abu Umar menceritakan kepada kami, Ahmad bin Manshur mengabarkan kepada kami, Abdurrazzaq mengabarkan kepada kami, Ma'mar mengabarkan kepada kami, dari Ayyub, dari Abu Qilabah, dari Anas, ia mengatakan, "Bilal mengucapkan (kalimat) adzan dua kali-dua kali, dan mengganjilkan (kalimat) iqamah, kecuali pada ucapan: Qadqaamatish shalaah.