كِتَابُ الْمُكَاتَبِ

Kitab Budak Mukatab

Sunan Daruquthni #4218

سنن الدارقطني ٤٢١٨: نا أَبُو عَمْرٍو يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ , نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ الْمُقَوِّمُ , ثنا سَلْمُ بْنُ قُتَيْبَةَ , نا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ , عَنْ جَابِرٍ , قَالَ: «أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِبَيْعِ الْمُدَبَّرِ»

Sunan Daruquthni 4218: Abu Amr dan Yusuf bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Abdul Aziz Al Muqawwim menceritakan kepada kami, Muslim bin Qutaibah menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Dzi'b menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Al Munkadir, dari Jabir, dia berkata, "Rasulullah SAW pernah memerintahkan untuk menjual budak mudabbar."

Grade

Sunan Daruquthni #4219

سنن الدارقطني ٤٢١٩: نا أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ صَاعِدٍ , وَيَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْبَزَّازُ , قَالَا: نا عَلِيُّ بْنُ مُسْلِمٍ , نا عَلِيُّ بْنُ ظَبْيَانَ , نا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ , [ص:244] عَنِ ابْنِ عُمَرَ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْمُدَبَّرُ مِنَ الثُّلُثِ»

Sunan Daruquthni 4219: Abu Muhammad bin Sha'id dan Ya'qub bin Ibrahim Al Bazzaz menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Ali bin Muslim menceritakan kepada kami, Ali bin Zhibyan menceritakan kepada kami, Ubaidullah bin Umar menceritakan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Budak mudabbar termasuk (wasiat) yang sepertiga.”

Grade

Sunan Daruquthni #4220

سنن الدارقطني ٤٢٢٠: نا أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْعَلَاءِ الْكَاتِبُ , وَأَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ , وَجَمَاعَةٌ قَالُوا: نا عَلِيُّ بْنُ حَرْبٍ , نا عَمْرُو بْنُ عَبْدِ الْجَبَّارِ أَبُو مُعَاوِيَةَ الْجَزَرِيُّ , عَنْ عَمِّهِ عُبَيْدَةَ بْنِ حَسَّانَ , عَنْ أَيُّوبَ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «الْمُدَبَّرُ لَا يُبَاعُ وَلَا يُوهَبُ وَهُوَ حُرٌّ مِنَ الثُّلُثِ». لَمْ يُسْنِدْهُ غَيْرُ عُبَيْدَةَ بْنِ حَسَّانَ وَهُوَ ضَعِيفٌ , وَإِنَّمَا هُوَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ مَوْقُوفٌ مِنْ قَوْلِهِ

Sunan Daruquthni 4220: Abu Ja'far Muhammad bin Abdullah bin Al Ala' Al Katib, Ahmad bin Muhammad bin Abu Bakar dan jama'ah menceritakan kepada kami, mereka berkata: Ali bin Harb menceritakan kepada kami, Amr bin Abdul Jabbar Abu Mu'awiyah Al Jazari menceritakan kepada kami dari pamannya, Abidah bin Hassan, dari Ayyub, dari Nafi', dari Ibnu Umar, bahwa Nabi SAW bersabda, "Budak mudabbar tidak boleh dijual dan dihibahkan, dia itu merdeka dan termasuk harta wasiat yang sepertiga." Tidak ada yang menisbatkannya (kepada Nabi SAW) selain Abidah bin Hassan, dia adalah perawi dha‘if Sebenarnya riwayat ini berasal dari Ibnu Umar secara mauquf, yakni bahwa riwayat ini berasal dari perkataannya.

Grade

Sunan Daruquthni #4221

سنن الدارقطني ٤٢٢١: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى , نا أَبُو النُّعْمَانِ , نا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ , عَنْ أَيُّوبَ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ «أَنَّهُ كَرِهَ بَيْعَ الْمُدَبَّرِ». هَذَا هُوَ الصَّحِيحُ مَوْقُوفٌ , وَمَا قَبْلَهُ لَا يُثْبَتُ مَرْفُوعًا , وَرُوَاتُهُ ضُعَفَاءُ

Sunan Daruquthni 4221: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami, Abu An-Nu'man menceritakan kepada kami, Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Nafi', dari Ibnu Umar, bahwa dia memakruhkan penjualan budak mudabbar." Inilah yang shahih, yaitu mauquf. Adapun riwayat sebelumnya tidak valid diriwayatkan secara marfu' dan para perawinya dha‘if.

Grade

Sunan Daruquthni #4222

سنن الدارقطني ٤٢٢٢: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا أَحْمَدُ بْنُ يُوسُفَ السُّلَمِيُّ , وَالْعَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ , وَإِبْرَاهِيمُ بْنُ هَانِئٍ , قَالُوا: نا أَبُو نُعَيْمٍ , نا شَرِيكٌ , عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ , عَنْ عَطَاءٍ , وَأَبِي الزُّبَيْرِ , عَنْ جَابِرٍ , أَنَّ رَجُلًا مَاتَ وَتَرَكَ مُدَبَّرًا وَدَيْنًا , فَأَمَرَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «أَنْ يَبِيعُوهُ فِي دَيْنِهِ» , فَبَاعُوهُ بِثَمَانِمِائَةٍ. قَالَ أَبُو بَكْرٍ: قَوْلُ شَرِيكٍ: إِنَّ رَجُلًا مَاتَ خَطَأٌ مِنْهُ لِأَنَّ فِي حَدِيثِ الْأَعْمَشِ , عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ: وَدَفَعَ ثَمَنَهُ إِلَيْهِ , وَقَالَ: اقْضِ دَيْنَكَ. كَذَلِكَ رَوَاهُ عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ , وَأَبُو الزُّبَيْرِ , عَنْ جَابِرٍ أَنَّ سَيِّدًا لِمُدَبَّرٍ كَانَ حَيًّا يَوْمَ بَيْعِ الْمُدَبَّرِ

Sunan Daruquthni 4222: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Yusuf As-Sulami, Al Abbas bin Muhammad dan Ibrahim bin Hani" menceritakan kepada kami, mereka berkata: Abu Nu'aim menceritakan kepada kami, Syarik menceritakan kepada kami dari Salamah bin Kuhail, dari Atha‘ dan Abu Az-Zubair, dari Jabir, bahwa pernah seorang laki-laki meninggal dan meninggalkan seorang budak mudabbar dan utang, lalu Rasulullah SAW memerintahkan agar mereka menjualnya (yakni menjual budak mudabbar tersebut) untuk melunasi utangnya, maka mereka pun menjualnya dengan harga delapan ratus. Abu Bakar berkata: Perkataan Syarik "Bahwa seorang laki-laki meninggal" adalah kesalahan darinya, karena dalam hadits Al A'masy yang berasal dari Salamah bin Kuhail disebutkan, "Beliau membayarkan harganya kepadanya" dan beliau bersabda, "Lunasilah utangmu." Demikian juga yang diriwayatkan oleh Amr bin Dinar dan Abu AzZubair dari Jabir, bahwa majikan budak mudabbar tersebut masih hidup ketika budak mudabbar itu dijual.

Grade

Sunan Daruquthni #4223

سنن الدارقطني ٤٢٢٣: نا أَبُو مُحَمَّدِ بْنُ صَاعِدٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى , نا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ , قَالَ: سَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ سَعِيدٍ , يَقُولُ: أَخْبَرَنِي ابْنُ عَمْرَةَ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ حَارِثَةَ وَهُوَ أَبُو الرِّجَالِ , عَنْ عَمْرَةَ , [ص:247] أَنَّ عَائِشَةَ أَصَابَهَا مَرَضٌ وَأَنَّ بَعْضَ بَنِي أَخِيهَا ذَكَرُوا شَكْوَاهَا لِرَجُلٍ مِنَ الزُّطِّ يَتَطَبَّبُ , وَأَنَّهُ قَالَ لَهُمْ: إِنَّكُمْ لَتَذْكُرُونَ امْرَأَةً مَسْحُورَةً سَحَرَتْهَا جَارِيَةٌ لَهَا فِي حِجْرِ الْجَارِيَةِ الْآنَ صَبِيُّ قَدْ بَالَ فِي حِجْرِهَا , فَذَكَرُوا ذَلِكَ لِعَائِشَةَ , فَقَالَتِ: «ادْعُوا لِي فُلَانَةَ» لَجَارِيَةٍ لَهَا , فَقَالُوا: فِي حِجْرِهَا الْآنَ صَبِيُّ لَهُمْ قَدْ بَالَ فِي حِجْرِهَا , فَقَالَتِ: «ائْتُونِي بِهَا» فَأُتِيَتْ بِهَا , فَقَالَتْ: «سَحَرْتِينِي؟» , قَالَتْ: نَعَمْ , قَالَتْ: «لِمَهْ؟» , قَالَتْ: أَرَدْتُ أَنْ أُعْتَقَ , وَكَانَتْ عَائِشَةُ أَعْتَقَتْهَا عَنْ دُبُرٍ مِنْهَا , فَقَالَتْ: «إِنَّ لِلَّهِ عَلَيَّ أَنْ لَا تُعْتَقِي أَبَدًا , انْظُرُوا أَسْوَأَ الْعَرَبِ مَلَكَةً فَبِيعُوهَا مِنْهُمْ» , وَاشْتَرَتْ بِثَمَنِهَا جَارِيَةً فَأَعْتَقَتْهَا

Sunan Daruquthni 4223: Abu Muhammad bin Sha'id menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan kepada kami, Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku mendengar Yahya bin Sa'id berkata: Ibnu Amrah Muhammad bin Abdurrahman bin Haritsah, —yaitu Abu Ar-Rijal,— mengabarkan kepadaku dari Amrah, bahwa Aisyah pernah menderita suatu penyakit, sementara sebagian anak-anak saudaranya menyebutkan keluhan mereka kepada seorang laki-laki dari Az-Zuthth untuk meminta obat, lalu orang tersebut berkata kepada mereka, "Sungguh kalian menyebutkan tentang seorang wanita yang terkena sihir. Dia telah disihir oleh budak perempuannya. Di pangkuan budak perempuan itu sekarang ada anak kecil yang telah kencing di pangkuannya." Kemudian hal itu mereka sampaikan kepada Aisyah, maka Aisyah pun berkata, "Panggilkan fulanah kepadaku." Yaitu nama budak perempuan tersebut. Lalu mereka berkata, "Di pangkuannya ada si Man." Yaitu anak kecil mereka yang telah kencing di pangkuannya. Aisyah berkata, "Panggilkan dia kepadaku." Lalu budak perempuan itu pun didatangkan. Aisyah berkata, "Engkau telah menyihirku?" Ia menjawab, "Benar." Aisyah bertanya lagi, "Mengapa?" Ia menjawab, "Aku ingin dimerdekakan." Sebelumnya Aisyah telah menyatakan kemerdekaannya setelah nanti ia meninggal Aisyah lantas berkata, "Innaa lillaah. Engkau tidak boleh dimerdekakan selamanya. Lihatlah orang Arab yang paling buruk, lalu juallah dia kepada mereka." Kemudian (setelah menjualnya), hasilnya Aisyah belikan seorang budak perempuan lalu ia merdekakan."

Grade