سنن الدارقطني ٤١٤٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْبَخْتَرِيِّ , نا أَحْمَدُ بْنُ الْخَلِيلِ , نا الْوَاقِدِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ سَهْلِ بْنِ أَبِي حَثْمَةَ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , أَنَّهُ شَهِدَ حُنَيْنًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «فَأَسْهَمَ لِفَرَسِهِ سَهْمَيْنِ , وَلَهُ سَهْمًا»
Sunan Daruquthni 4146: Muhammad bin Amr bin Al Bakhtari menceritakan kepada kami, Ahmad bin Al Khalil menceritakan kepada kami, Al Waqidi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Yahya bin Sahl bin Abu Hatsmah menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa dia ikut perang Hunain bersama Nabi SAW, lalu beliau memberi dua bagian untuk kudanya dan satu bagian untuknya.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٤٧: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو , نا أَحْمَدُ بْنُ الْخَلِيلِ , ثنا الْوَاقِدِيُّ , نا أَفْلَحُ بْنُ سَعِيدٍ الْمُزَنِيُّ , عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَحْمَدَ , أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ , يَقُولُ: «أَسْهَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلْفَرَسِ سَهْمَيْنِ , وَلِصَاحِبِهِ سَهْمًا»
Sunan Daruquthni 4147: Muhammad bin Amr menceritakan kepada kami, Ahmad bin Al Khalil menceritakan kepada kami, Al Waqidi menceritakan kepada kami, Aflah bin Sa'id Al Muzani menceritakan kepada kami dari Abu Bakar bin Abdullah bin Abu Ahmad, bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah SAW memberi dua bagian untuk kuda dan satu bagian untuk penunggangnya."
سنن الدارقطني ٤١٤٨: قَالَ: وَنا الْوَاقِدِيُّ , نا أَبُو بَكْرِ بْنُ يَحْيَى بْنِ النَّضْرِ , عَنْ أَبِيهِ , أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ , يَقُولُ: «أَسْهَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلْفَرَسِ سَهْمَيْنِ , وَلِصَاحِبِهِ سَهْمًا»
Sunan Daruquthni 4148: Dia berkata: Dan Al Waqidi menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Yahya AnNadhr menceritakan kepada kami, bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah SAW memberi dua bagian untuk kuda dan satu bagian untuk penunggangnya."
سنن الدارقطني ٤١٤٩: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ , وَالْقَاسِمُ ابْنَا إِسْمَاعِيلَ , قَالَا: نا عَلِيُّ بْنُ مُسْلِمٍ , نا عَبَّادُ بْنُ الْعَوَّامِ , أنا سُفْيَانُ بْنُ حُسَيْنٍ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ أَدْخَلَ فَرَسًا بَيْنَ فَرَسَيْنِ وَهُوَ لَا يُؤْمِنُ أَنْ يَسْبِقَ فَلَا بَأْسَ بِهِ , وَمَنْ أَدْخَلَ فَرَسًا بَيْنَ فَرَسَيْنِ وَهُوَ يُؤْمِنُ أَنْ يَسْبِقَ فَإِنَّ ذَلِكَ هُوَ الْقِمَارُ»
Sunan Daruquthni 4149: Al Husain dan Al Qasim, —keduanya adalah putra Ismail,— menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Ali bin Muslim menceritakan kepada kami, Abbad bin Al Awwam menceritakan kepada kami, Sufyan bin Husain memberitahukan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Sa'id bin Al Musayyab, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa memasukkan seekor kuda di antara dua kuda, dan dia tidak yakin akan mendahului (menang), maka tidak apa-apa. Dan barangsiapa memasukan seekor kuda di antara dua kuda dan dia yakin bahwa dengan itu bisa mendahului (menang), maka sesungguhnya itu adalah judi."
Grade
سنن الدارقطني ٤١٥٠: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ جَعْفَرِ بْنِ قَرِينٍ , نا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ الرَّقِّيُّ , نا ابْنُ الْأَصْبَهَانِيِّ , نا شَرِيكٌ , عَنْ قَيْسِ بْنِ وَهْبٍ , وَمُجَالِدٍ , عَنْ أَبِي الْوَدَّاكِ , عَنْ أَبِي سَعِيدٍ , قَالَ: أَصَبْنَا سَبَايَا يَوْمَ أَوْطَاسٍ , فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَطَأْ رَجُلٌ حَامِلًا حَتَّى تَضَعَ حَمْلَهَا , وَلَا غَيْرَ ذَاتِ حَمَلٍ حَتَّى تَحِيضَ حَيْضَةً»
Sunan Daruquthni 4150: Musa bin Ja'far bin Qurain menceritakan kepada kami, Hafsh bin Umar Ar-Raqqi menceritakan kepada kami, Ibnu Al Ashbahani menceritakan kepada kami, Syarik menceritakan kepada kami dari Qais bin Wahb dan Mujalid, dari Abu Al Waddak, dari Abu Sa'id, dia berkata, "Kami pernah mendapatkan para tawanan Authas, lalu Rasulullah SAW bersabda, 'Jangan seorang laki-laki menggauli wanita hamil hingga ia melahirkan kandungannya, dan tidak pula yang tidak hamil sehingga ia haid satu kali."
Grade
سنن الدارقطني ٤١٥١: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ , نا زَكَرِيَّا بْنُ دَاوُدَ الْخَفَّافُ أَبُو يَحْيَى , نا عَبْدُ السَّلَامِ بْنُ صَالِحٍ , نا شَرِيكٌ , عَنْ سِمَاكٍ , عَنْ عِكْرِمَةَ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا خَرَجَ الْعَبْدُ مِنْ دَارِ الشِّرْكِ قَبْلَ سَيِّدِهِ فَهُوَ حُرٌّ وَإِذَا خَرَجَ مِنْ بَعْدِهِ رُدَّ إِلَيْهِ , وَإِذَا خَرَجَتِ الْمَرْأَةُ مِنْ دَارِ الشِّرْكِ قَبْلَ زَوْجِهَا تَزَوَّجَتْ مَنْ شَاءَتْ وَإِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَعْدِهِ رُدَّتْ إِلَيْهِ»
Sunan Daruquthni 4151: Ahmad bin Muhammad bin Ziyad menceritakan kepada kami, Zakariyya bin Daud Al Khaffaf Abu Yahya menceritakan kepada kami, Abdussalam bin Shalih menceritakan kepada kami, Syarik menceritakan kepada kami dari Simak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Apabila seorang budak keluar dari negri syirik sebelum majikannya, maka dia merdeka, namun bila dia keluar setelahnya, maka dikembalikan kepadanya (kepada majikannya). Bila wanita keluar dari negri syirik sebelum suaminya, maka dia boleh menikah lagi semaunya, namun bila dia keluar setelahnya, maka dikembalikan kepadanya (kepada suaminya)'."
Grade
سنن الدارقطني ٤١٥٢: حَدَّثَنَا رُزَيْقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْمَخْرَمِيُّ , نا أَحْمَدُ بْنُ الْفَرَجِ الْجُشَمِيُّ , نا عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْوَاحِدِ , نا إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ , عَنِ ابْنِ شِهَابٍ , عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ , عَنْ أَبِيهِ , قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , يَقُولُ: «مَنْ وَجَدَ مَالَهُ فِي الْفَيْءِ قَبْلَ أَنْ يُقْسَمَ فَهُوَ لَهُ , وَمَنْ وَجَدَهُ بَعْدَمَا قُسِمَ فَلَيْسَ لَهُ شَيْءٌ». إِسْحَاقُ هُوَ ابْنُ أَبِي فَرْوَةَ مَتْرُوكٌ
Sunan Daruquthni 4152: Zuraiq bin Abdullah Al Makhrami menceritakan kepada kami, Ahmad bin Al Faraj Al Jusyami menceritakan kepada kami, Umar bin Abdul Wahid menceritakan kepada kami, Ishaq bin Abdullah menceritakan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Salim bin Abdullah, dari ayahnya, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa mendapatkan hartanya ada di dalam fa‟i sebelum dibagikan, maka harta itu miliknya, dan barangsiapa mendapatinya setelah dibagikan, maka dia tidak lagi punya hak terhadapnya." Ishaq adalah Ibnu Abu Farwah, yang dinilai matruk.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٥٣: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَنْصُورِ بْنِ أَبِي أَحْمَدَ الشِّيعِيُّ , نا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ , نا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ , نا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ , عَنْ قَتَادَةَ , عَنْ رَجَاءِ بْنِ حَيْوَةَ , عَنْ قَبِيصَةَ بْنِ ذُؤَيْبٍ , عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , قَالَ: «مَا أَصَابَ الْمُشْرِكُونَ مِنْ أَمْوَالِ الْمُسْلِمِينَ فَظُهِرَ عَلَيْهِمْ فَرَأَى رَجُلٌ مِنَّا مَتَاعَهُ بِعَيْنِهِ فَهُوَ أَحَقُّ بِهِ مِنْ غَيْرِهِ , فَإِذَا قُسِمَ ثُمَّ ظَهَرُوا عَلَيْهِ فَلَا شَيْءَ لَهُ إِنَّمَا هُوَ رَجُلٌ مِنْهُمْ». وَقَالَ أَبُو سَهْلٍ: «هُوَ أَحَقُّ بِهِ مِنْ غَيْرِهِ بِالثَّمَنِ» , هَذَا مُرْسَلٌ
Sunan Daruquthni 4153: Muhammad bin Manshur bin Abu Ahmad Asy-Syi'i menceritakan kepada kami, Nashr bin Ali menceritakan kepada kami, Khalid bin Al Harits menceritakan kepada kami, Sa'id bin Abu Arubah menceritakan kepada kami dari Qatadah, dari Raja" bin Haiwah, dari Qabishah bin Dzua'ib, dari Umar bin Khaththab RA, dia berkata, "Apa yang diperoleh oleh kaum musyrikin dari harta kaum muslimin lalu mereka dikalahkan, kemudian seseorang di antara kita melihat barangnya sendiri (yang telah mereka rampas), maka ia lebih berhak terhadapnya daripada orang lain. Namun bila telah dibagikan lalu mereka menunjukkannya maka dia tidak lagi berhak terhadapnya, karena dia termasuk salah seorang dari mereka." Abu Sahl berkata, "Dia lebih berhak terhadapnya daripada yang lainnya dengan (menyerahkan) harganya." Ini mursal.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٥٤: نا أَبُو عُبَيْدٍ الْقَاسِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيٍّ الْكَلْوَذَانِيُّ , نا أَبُو السَّكَنِ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ السَّكَنِ الْبَصْرِيُّ , نا رِشْدِينُ , عَنْ يُونُسَ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , عَنْ سَالِمٍ , عَنْ أَبِيهِ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَمَا أَحْرَزَهُ الْعَدُوُّ وَوَجَدَهُ صَاحِبُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْسَمَ فَهُوَ لَهُ». رِشْدِينُ ضَعِيفٌ
Sunan Daruquthni 4154: Abu Ubaid Al Qasim bin Ismail menceritakan kepada kami, Ahmad bin Ali Al Kalwadzani menceritakan kepada kami, Abu As-Sakan Muhammad bin Yahya bin AsSakan Al Bashri menceritakan kepada kami, Risydin menceritakan kepada kami dari Yunus, dari Az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Apa yang dirampas oleh musuh dan ditemukan oleh pemiliknya sebelum dibagikan, maka dia lebih berhak terhadapnya'." Risydin adalah perawi dha'if.
Grade
سنن الدارقطني ٤١٥٥: نا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُبَشِّرٍ , نا أَحْمَدُ بْنُ سِنَانٍ , نا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ , أنا الْحَسَنُ بْنُ عُمَارَةَ , عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ , عَنْ طَاوُسٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: «فِيمَا أَحْرَزَ الْعَدُوُّ فَاسْتَنْقَذَهُ الْمُسْلِمُونَ مِنْهُمْ , أَوْ أَخَذَهُ صَاحِبُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْسَمَ فَهُوَ أَحَقُّ فَإِنْ وَجَدَهُ وَقَدْ قُسِمَ فَإِنْ شَاءَ أَخَذَهُ بِالثَّمَنِ» , الْحَسَنُ بْنُ عُمَارَةَ مَتْرُوكٌ
Sunan Daruquthni 4155: Ali bin Abdullah bin Mubasysyir menceritakan kepada kami, Ahmad bin Sinan menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Umarah mengabarkan kepada kami dari Abdul Malik, dari Thawus, dari Ibnu Abbas, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Apa yang dirampas oleh musuh lalu didapatkan oleh kaum muslimin dari mereka, atau diambil oleh pemiliknya sebelum dibagikan, maka dia lebih berhak terhadapnya. Namun bila dia menemukannya setelah dibagikan, bila mau, maka dia boleh mengambilnya dengan (membayar) harganya." Al Hasan bin Umarah adalah perawi matruk.
Grade