سنن الدارقطني ٤٠٥٤: قُرِئَ عَلَى ابْنِ صَاعِدٍ وَأَنَا أَسْمَعُ: حَدَّثَكُمُ ابْنُ زَنْجُوَيْهِ , نا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ , نا سُفْيَانُ , عَنْ أَبِي قَيْسٍ , بِإِسْنَادِهِ مِثْلَهُ
Sunan Daruquthni 4054: Dibacakan kepada Ali bin Sha'id dan aku mendengarkan: Ibnu Zanjawaih menceritakan kepada kalian, Muhammad bin Yusuf menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Abu Qais, dengan isnadnya dan redaksi yang sama.
سنن الدارقطني ٤٠٥٥: قُرِئَ عَلَى ابْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَأَنَا أَسْمَعُ: حَدَّثَكُمْ عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ , نا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ , عَنِ الْحَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ , عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ ثَرْوَانَ , عَنِ الْهُزَيْلِ بْنِ شُرَحْبِيلَ , أَنَّ أَبَا مُوسَى الْأَشْعَرِيَّ سُئِلَ عَنْ رَجُلٍ تَرَكَ ابْنَةً وَابْنَةَ ابْنِهِ وَأُخْتَهُ لِأَبِيهِ وَأُمَّهُ , فَقَالَ: لِلِابْنَةِ النِّصْفُ وَمَا بَقِيَ فَلِلْأُخْتِ لِلْأَبِ وَالْأُمِّ , وَقَالَ: إِنَّ ابْنَ مَسْعُودٍ سَيَقُولُ مِثْلَ مَا قُلْتُ فَسَأَلُوا ابْنَ مَسْعُودٍ , وَأَخْبِرُوهُ بِمَا قَالَ أَبُو مُوسَى , فَقَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ: كَيْفَ أَقُولُ وَقَدْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , يَقُولُ: «لِلِابْنَةُ النِّصْفُ , وَلِابْنَةِ الِابْنِ السُّدُسُ تَكْمِلَةُ الثُّلُثَيْنِ , وَمَا بَقِيَ فَلِلْأُخْتِ مِنَ الْأَبِ وَالْأُمِّ»
Sunan Daruquthni 4055: Dibacakan kepada Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz dan aku mendengarkan: Abdul A'la bin Hammad menceritakan kepada kalian, Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami dari Al Hajjaj bin Arthah, dari Abdurrahman bin Tsarwan, dari Al Huzail bin Syurahbil, bahwa Abu Musa Al Asy'ari pernah ditanya tentang seorang laki-laki (yang meninggal) dengan meninggalkan seorang anak perempuan, seorang cucu perempuan dari anak laki-lakinya, dan seorang perempuan seibu sebapak. Lalu dia berkata, "Untuk anak perempuan setengah (bagian), lalu sisanya untuk saudari seibu sebapak." Dia juga berkata, "Sesungguhnya Ibnu Mas'ud akan mengatakan seperti yang aku katakan." Lalu mereka menanyakan hal tersebut kepada Ibnu Mas'ud dan memberitahukan apa lagi yang dikatakan oleh Abu Musa. Ibnu Mas'ud berkata, "Apa yang aku katakan, aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Untuk anak perempuan setengah (bagian), untuk cucu perempuan dari anak laki-laki seperenam untuk menggenapkan dua pertiga, dan sisanya untuk saudara perempuan seibu sebapak.'"
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٥٦: ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَمَّادٍ , أنا عَلِيُّ بْنُ حَرْبٍ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ الْمُحَارِبِيُّ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو , حَدَّثَنِي شَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي نَمِرٍ , قَالَ: سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ مِيرَاثِ الْعَمَّةِ وَالْخَالَةِ فَسَكَتَ وَهُوَ رَاكِبٌ فَسَارَ هُنَيْهَةً , فَقَالَ: «حَدَّثَنِي جَبْرَائِيلُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ أَنْ لَا مِيرَاثَ لَهُمَا» وَكَذَلِكَ رَوَاهُ عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ , وَغَيْرُهُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو. وَرَوَاهُ مَسْعَدَةُ بْنُ الْيَسَعِ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو , عَنْ أَبِي سَلَمَةَ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , وَوَهِمَ فِيهِ وَالْأَوَّلُ أَصَحُّ , وَحَدِيثُ مَسْعَدَةَ يَأْتِي بَعْدَ هَذَا
Sunan Daruquthni 4056: Ibrahim bin Hammad menceritakan kepada kami, Ali bin Harb mengabarkan kepada kami, Abdurrahman Al Muharibi menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Amr, Syarik bin Abdullah bin Abu Namir menceritakan kepadaku, dia berkata, "Nabi SAW pernah ditanya tentang warisan untuk bibi dari pihak bapak dan bibi dari pihak ibu. Beliau kemudian terdiam. Saat itu beliau sedang berkendaraan, lalu beliau berjalan sebentar, lalu bersabda, 'Jibril Alaihish shalatu was salaam telah menyampaikan kepadaku, bahwa tidak ada bagian warisan untuk keduanya'." Demikian juga yang diriwayatkan oleh Abdul Wahhab Ast-Tsaqafi dan lainnya dari Muhammad bin Amr. Diriwayatkan juga oleh Mas'adah bin Al Yasa' dari Muhamamd bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, namun ia hanya mengira-ngira di dalamnya. Riwayat yang pertama lebih shahih, sedangkan hadits Mas'adah akan dikemukakan setelah ini.
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٥٧: نا مُحَمَّدُ بْنُ الْقَاسِمِ بْنِ زَكَرِيَّا , نا هِشَامُ بْنُ يُونُسَ , نا الدَّرَاوَرْدِيُّ , عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ , عَنْ أَبِيهِ , «أَنَّ أُمَّ كُلْثُومٍ بِنْتَ عَلِيٍّ , وَابْنَهَا زَيْدًا وَقَعَا فِي يَوْمٍ وَاحِدٍ وَالْتَقَتِ الصَّائِحَتَانِ فَلَمْ يُدْرَ أَيُّهُمَا هَلَكَ قَبْلُ فَلَمْ تَرِثْهُ وَلَمْ يَرِثْهَا , وَأَنَّ أَهْلَ صِفِّينَ لَمْ يَتَوَارَثُوا , وَأَنَّ أَهْلَ الْحَرَّةِ لَمْ يَتَوَارَثُوا»
Sunan Daruquthni 4057: Muhammad bin Al Qasim bin Zakariyya menceritakan kepada kami, Hisyam bin Yunus menceritakan kepada kami, Ad-Darawardi menceritakan kepada kami dari Ja'far bin Muhammad, dari ayahnya, bahwa Ummu Kultsum binti Ali dan anaknya, Zaid, meninggal di hari yang sama, dua kedukaan terjadi bersamaan, sehingga tidak diketahui mana yang lebih dulu meninggal, maka sang ibu tidak mewarisi anaknya dan juga sang anak tidak mewarisi ibunya. Dan bahwa warga Shiffin tidak saling mewarisi serta warga Harrah juga tidak saling mewarisi.
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٥٨: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الصَّفَّارُ , نا عَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ , نا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ , نا أَبُو هَانِئٍ عُمَرُ بْنُ بَشِيرٍ قَالَ: سُئِلَ عَامِرٌ عَنْ مَوْلُودٍ لَيْسَ بِذَكَرٍ وَلَا أُنْثَى , لَيْسَ لَهُ مَا لِلذَّكَرِ وَلَيْسَ لَهُ مَا لِلْأُنْثَى يَخْرُجُ مِنْ سُرَّتِهِ كَهَيْئَةِ الْبَوْلِ وَالْغَائِطِ فَسُئِلَ عَامِرٌ عَنْ مِيرَاثِهِ , فَقَالَ عَامِرٌ: «نِصْفُ حَظِّ الذَّكَرِ , وَنِصْفُ حَظِّ الْأُنْثَى»
Sunan Daruquthni 4058: Ismail bin Muhammad Ash-Shaffar menceritakan kepada kami, Abbas bin Muhammad menceritakan kepada kami, Yahya bin Abu Bukair menceritakan kepada kami, Abu Hani' Umar bin Basyir menceritakan kepada kami, dia berkata, "Amir pernah ditanya tentang bayi yang bukan laki-laki dan bukan perempuan, ia tidak mempunyai ciri laki-laki dan tidak pula ciri perempuan. Dari pusarnya keluar seperti yang biasa keluar dari saluran kencing dan tahi, lalu Amir ditanya tentang warisannya, maka Amir berkata, '(Untuknya adalah) setengah bagian laki-laki dan setengah bagian perempuan'."
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٥٩: نا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , وَأَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْعَلَاءِ , قَالَا: نا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى , نا عَمْرُو بْنُ حُمْرَانَ , عَنْ عَوْفٍ , عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ جَابِرٍ الْهَجَرِيِّ , قَالَ: قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ وَعَلِّمُوهُ النَّاسَ , وَتَعَلَّمُوا الْفَرَائِضَ وَعَلِّمُوهَا النَّاسَ , وَتَعَلَّمُوا الْعِلْمَ وَعَلِّمُوهُ النَّاسَ , فَإِنِّي امْرِؤٌ مَقْبُوضٌ وَإِنَّ الْعِلْمَ سَيُقْبَضُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ حَتَّى يَخْتَلِفَ الِاثْنَانِ فِي الْفَرِيضَةِ لَا يَجِدَانِ مَنْ يَفْصِلُ بَيْنَهُمَا». تَابَعَهُ جَمَاعَةٌ عَنْ عَوْفٍ , وَرَوَاهُ الْمُثَنَّى بْنُ بَكْرٍ , عَنْ عَوْفٍ , عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ جَابِرٍ , عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا. قَالَ: وَقَالَ الْفَضْلُ بْنُ دَلْهَمٍ , عَنْ عَوْفٍ , عَنْ شَهْرٍ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
Sunan Daruquthni 4059: Al Husain bin Ismail dan Ahmad bin Ali bin Al 'Ala" menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Yusuf bin Musa menceritakan kepada kami, Amr bin Humran menceritakan kepada kami dari Auf, dari Sulaiman bin Jabir Al Hajari, dia berkata: Abdullah bin Mas'ud berkata, "Rasulullah SAW bersabda kepadaku, ''Pelajarilah Al Qur‟an dan ajarkanlah kepada manusia. Pelajarilah faraidh dan ajarkanlah kepada manusia. Pelajarilah ilmu dan ajarkanlah kepada manusia. Sesungguhnya aku ini seorang manusia yang akan diwafatkan, dan sesungguhnya ilmu itu akan diambil, lalu akan muncul berbagai fitnah sehingga ada dua orang yang berselisih tentang pembagian warisan dan tidak menemukan orang yang dapat memisahkan (memberikan jalan keluar) antara keduanya" Hadits ini diperkuat dengan riwayat jamaah yang berasal dari Auf. Diriwayatkan juga oleh Al Mutsanna bin Bakar, dari Auf, dari Sulaiman bin Jabir, dari Abu Al Ahwash, dari Abdullah, dari Nabi SAW. Dia berkata: Al Fadhl bin Dalham berkata: Dari Auf, dari Syahr bin Hausyab, dari Abu Hurairah.
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٦٠: نا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ نُصَيْرٍ , نا مَحْمُودُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمَرْوَزِيُّ , قَالَ: قَرَأْتُ عَلَى إِبْرَاهِيمَ بْنِ يُوسُفَ اللُّجِّيِّ: نا الْمُسَيِّبُ بْنُ شَرِيكٍ , نا زَكَرِيَّا بْنُ عَطِيَّةَ , عَنْ أَبِي سَعِيدٍ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: «تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ وَعَلِّمُوهُ النَّاسَ , وَتَعَلَّمُوا الْفَرَائِضَ وَعَلِّمُوهَا النَّاسَ , وَتَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ وَعَلِّمُوهُ النَّاسَ , فَإِنِّي امْرِؤٌ مَقْبُوضٌ وَإِنَّ الْعِلْمَ سَيُقْبَضُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ حَتَّى يَخْتَلِفُ الِاثْنَانِ فِي فَرِيضَةٍ فَلَا يَجِدَانِ أَحَدًا يَفْصِلُ بَيْنَهُمَا»
Sunan Daruquthni 4060: Ja'far bin Muhammad bin Nushair menceritakan kepada kami, Mahmud bin Muhammad Al Marwazi menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku bacakan kepada Ibrahim bin Yusuf Al-Lajji, Al Musayyab bin Syarik menceritakan kepada kami, Zakariyya bin Athiyyah menceritakan kepada kami dari Abu Sa'id, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Pelajarilah ilmu dan ajarkanlah kepada manusia. Pelajarilah faraidh dan ajarkanlah kepada manusia. Pelajarilah Al Qur‟an dan ajarkanlah kepada manusia, Karena sesungguhnya aku ini seorang manusia yang akan diwafatkan, dan sesungguhnya ilmu itu akan dicabut, lalu akan muncul berbagai fitnah, sehingga ada dua orang yang berselisih tentang pembagian warisan, lalu keduanya tidak menemukan orang yang dapat memisahkan (memberikan jalan keluar) antara keduanya."
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٦١: نا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ زَيْدِ الْجِنَانِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ دَاوُدَ بْنِ أَبِي عَتَّابٍ , نا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي الْعَبَّاسِ الرَّمْلِيُّ , نا ضَمْرَةُ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْحَسَنِ , قَالَ: قُلْتُ لِسُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ: لَوْ وُلِّيتَ الْقَضَاءَ بِفَرَائِضِ مَنْ كُنْتَ تَأْخُذُ؟ , قَالَ: «بِفَرَائِضِ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ»
Sunan Daruquthni 4061: Muhammad bin Ahmad bin Zaid Al Jinani menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ahmad bin Daud bin Abu Artab menceritakan kepada kami, Ahmad bin Abu Al Abbas Ar-Ramli menceritakan kepada kami, Dhamrah menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Al Hasan, dia berkata, "Aku pernah bertanya kepada Sufyan AtsTsauri, 'Bila engkau mengemban tugas mengadili perkara faraidh (ketentuan pembagian warisan), siapa yang akan engkau anut?' Ia menjawab, 'Faraidh Zaid bin Tsabit'."
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٦٢: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا بَحْرُ بْنُ نَصْرٍ , نا ابْنُ وَهْبٍ , نا إِسْحَاقُ بْنُ يَحْيَى بْنِ طَلْحَةَ التَّيْمِيُّ , عَنِ الْمُسَيِّبِ بْنِ رَافِعٍ , عَنِ الْأَسْوَدِ بْنِ يَزِيدَ , قَالَ: قَدِمَ عَلَيْنَا مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ حِينَ بَعَثَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «فَقَسَمَ فِينَا فَأَعْطَى الِابْنَةَ النِّصْفَ وَالْأُخْتَ النِّصْفَ وَلَمْ يُوَرِّثِ الْعَصَبَةَ شَيْئًا»
Sunan Daruquthni 4062: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Bahr bin Nashr menceritakan kepada kami, Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, Ishaq bin Yahya bin Thalhah At-Taimi menceritakan kepada kami dari Al Musayyab bin Rafi', dari Al Aswad bin Yazid, dia berkata, "Mu'adz bin Jabal datang kepada kami tatkala Rasulullah SAW mengutusnya, lalu dia membagikan kepada kami (harta warisan), dia memberi setengah bagian untuk anak perempuan dan setengah bagian untuk saudara perempuan, dan tidak memberi warisan sedikit pun kepada ashabah."
Grade
سنن الدارقطني ٤٠٦٣: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا بَحْرُ , نا ابْنُ وَهْبٍ , حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ , عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ , عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ , أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ «أَعْطَى الِابْنَةَ النِّصْفَ وَأَعْطَى الْأُخْتَ مَا بَقِيَ»
Sunan Daruquthni 4063: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Ibnu Bahr menceritakan kepada kami, Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, Yahya bin Ayyub menceritakan kepadaku dari Yazid bin Abu Habib, dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf, bahwa Umar bin Khaththab memberikan setengah bagian kepada anak perempuan, dan memberikan sisanya kepada saudara perempuan.
Grade