سنن الدارقطني ٣١٧٨: نا بِذَلِكَ ابْنُ الْبُهْلُولِ , نا أَبِي , نا مُحَمَّدُ بْنُ يَعْلَى , عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ جَمِيعٍ , عَنْ جَدَّتِهِ لَيْلَى بِنْتِ مَالِكٍ , وَعَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ خَلَّادٍ , كِلَاهُمَا عَنْ أُمِّ وَرَقَةَ , عَنْ عُمَرَ , بِذَلِكَ
Sunan Daruquthni 3178: Dengan riwayat seperti itu Ibnu Buhlul menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ya'la menceritakan kepada kami dari Al Walid bin Jumai' dari neneknya —Laila binti Malik—, dan dari Abdurrahman bin Khallad, keduanya (meriwayatkan) dari Ummu Waraqah, dari Umar dengan redaksi yang sama.
سنن الدارقطني ٣١٧٩: نا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ صَالِحٍ الْأَزْدِيُّ الْوَكِيلُ , نا أَحْمَدُ بْنُ بُدَيْلٍ , نا أَبُو مُعَاوِيَةَ , نا إِسْمَاعِيلُ بْنُ مُسْلِمٍ , عَنِ الْحَسَنِ , عَنْ جُنْدُبٍ الْخَيْرِ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «حَدُّ السَّاحِرِ ضَرْبَةٌ بِالسَّيْفِ»
Sunan Daruquthni 3179: Muhammad bin Ahmad bin Shalih Al Azdi Al Wakil menceritakan kepada kami, Ahmad bin Budail menceritakan kepada kami, Abu Mu'awiyah menceritakan kepada kami, Isamil bin Muslim menceritakan kepada kami dari Al Hasan, dari Jundab Al Khair, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Hukuman had bagi tukang sihir adalah tebasan pedang (hukuman mati)."
Grade
سنن الدارقطني ٣١٨٠: نا الْقَاضِي الْمَحَامِلِيُّ , نا زِيَادُ بْنُ أَيُّوبَ , نا هُشَيْمٌ , أنا خَالِدٌ , عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ , عَنْ جُنْدُبٍ الْبَجَلِيِّ , أَنَّهُ قَتَلَ سَاحِرًا كَانَ عِنْدَ الْوَلِيدِ بْنِ عُقْبَةَ , ثُمَّ قَالَ: " {أَفَتَأْتُونَ السِّحْرَ وَأَنْتُمْ تُبْصِرُونَ} [الأنبياء: 3] "
Sunan Daruquthni 3180: Al Qadhi Al Mahamili menceritakan kepada kami, Ziyad bin Ayyub menceritakan kepada kami, Hasyim menceritakan kepada kami, Khalid menceritakan kepada kami dari Abu Utsman Al Hindi, dari Jundab Al Bajali bahwa ia pernah membunuh seorang tukang sihir yang berada pada Al Walid bin Uqbah kemudian ia berkata, "Apakah kalian mendatangi tukang sihir padahal kalian melihat." (Qs. Al Anbiyaa' [21]: 3)
Grade
سنن الدارقطني ٣١٨١: نا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ النُّعْمَانِيُّ , وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْوَكِيلُ , قَالَا: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الصَّمَدِ , نا عِيسَى بْنُ يُونُسَ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو , عَنْ أَبِي سَلَمَةَ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , قَالَ: قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْجَنِينِ بِغُرَّةٍ , عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ أَوْ فَرَسٍ أَوْ بَغْلٍ , فَقَالَ الَّذِي قَضَى عَلَيْهِ: أَعَقِلَ مَنْ لَا أَكَلَ وَلَا شَرِبَ وَلَا صَاحَ وَلَا اسْتَهَلَّ , فَمِثْلُ ذَلِكَ بَطَلَ , فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ هَذَا لَيَقُولُ بِقَوْلِ شَاعِرٍ فِيهِ غُرَّةٌ , عَبْدٌ أَوْ أَمَةٌ أَوْ فَرَسٌ أَوْ بَغْلٌ»
Sunan Daruquthni 3181: Muhammad bin Sulaiman An-Nu'mani dan Ahmad bin Abdullah Al Wakil menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Abdullah bin Abdushshamad menceritakan kepada kami, Isa bin Yunus menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah SAW memutuskan bahwa janin mendapat denda berupa budak pria atau budak wanita, atau kuda, atau baghal (hasil perkawinan silang antara kuda dan keledai). Yang mendapatkan keputusan lalu berkata, "Aku harus menanggung denda (janin) yang belum makan, belum minum, belum teriak, belum bersuara, yang seperti ini seharusnya tidak benar." Mendengar itu, Nabi SAW bersabda, "Orang ini benar-benar mengucapkan seperti ucapan seorang penyair. Dia harus mendapat denda budak lakilaki atau budak wanita, atau kuda, atau baghal."
Grade
سنن الدارقطني ٣١٨٢: نا مُحَمَّدُ بْنُ هَارُونَ أَبُو حَامِدٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْجُنَيْدِ , نا أَبُو عَاصِمٍ , ح وَنا الْقَاضِي أَحْمَدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ الْبُهْلُولِ نا أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ أَبِي السَّفَرِ , نا أَبُو عَاصِمٍ , ح وَنا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ رَاشِدٍ , نا أَبُو عَاصِمٍ , عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ , نا عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ , حَدَّثَنِي طَاوُسٌ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ نَشَدَ النَّاسَ: قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْجَنِينِ , فَقَامَ حَمَلُ بْنُ مَالِكِ بْنِ النَّابِغَةِ الْأَنْصَارِيُّ فَقَالَ: كُنْتُ بَيْنَ امْرَأَتَيْنِ لِي فَأَخَذَتْ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى مِسْطَحًا فَضَرَبَتْ بِهِ رَأْسَهَا فَقَتَلَتْهَا وَقَتَلَتْ جَنِينَهَا , «فَقَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْجَنِينِ بِغُرَّةٍ , عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ , وَأَنْ تُقْتَلَ بِهَا». وَقَالَ ابْنُ بُهْلُولٍ: أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ نَشَدَ النَّاسَ: مَا تَعْلَمُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَضَى فِي الْجَنِينِ؟ , فَقَامَ حَمَلُ بْنُ مَالِكِ بْنِ النَّابِغَةِ قَالَ: كُنْتُ بَيْنَ امْرَأَتَيْنِ فَرَمَتْ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى بِمِسْطَحٍ فَقَتَلَتْهَا وَقَتَلَتْ جَنِينَهَا , «فَقَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْجَنِينِ بِغُرَّةٍ , وَأَمَرَ أَنْ تُقْتَلَ بِهَا». وَقَالَ ابْنُ الْجُنَيْدِ: فَقَامَ حَمَلُ أَوْ حَمَلَةُ بْنُ مَالِكٍ
Sunan Daruquthni 3182: Muhammad bin Harun Abu Hamid menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ahmad bin Al Junaid menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami, (h) Al Qadhi Ahmad bin Ishaq bin Buhlul menceritakan kepada kami, Abu Ubaidah bin Abu As-Safar menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami, (h) Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Rasyid menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Amr bin Dinar, Thawus menceritakan kepadaku, dari Ibnu Abbas, bahwa Umar bin Khaththab RA bertanya di hadapan manusia perihal keputusan Rasulullah SAW tentang janin. Maka berdirilah Haml bin Malik bin Nabighah Al Anshari (memberi tahu), "Aku pernah mengalami masalah antara dua istriku. Salah satu dari mereka mengambil batu giling dan memukulkannya ke kepala madunya sampai mati berikut janin yang ada di perutnya. Rasulullah SAW kemudian memutuskan bahwa janin itu harus ditebus dengan denda budak senilai satu orang budak laki-laki atau perempuan, dan ia juga harus dibunuh karena membunuh madunya tadi." Ibnu Buhlul berkata, "Umar bin Khaththab bertanya-tanya kepada orang-orang siapa yang tahu keputusan hukum Rasulullah SAW tentang janin. Lalu berdirilah Haml bin Malik bin Nabighah, dia berkata, 'Aku pernah berada di antara dua istriku. Salah seorang dari mereka melempar madunya dengan batu giling sampai mati, dan mati pula janin yang dikandungnya. Rasulullah SAW lalu memutuskan bahwa janin diganti dengan denda budak dan ia juga harus dibunuh lantaran membunuh (orang dewasa)." Ibnu Al Junaid berkata, "Maka berdirilah Haml atau Hamlah bin Malik,.."
Grade
سنن الدارقطني ٣١٨٣: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَحْمَدَ بْنِ عِيسَى الْبَزَّارُ , نا عَلِيُّ بْنُ مُسْلِمٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ الْبُرْسَانِيُّ , أنا ابْنُ جُرَيْجٍ , أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ , أَنَّهُ سَمِعَ طَاوُسًا , يُخْبِرُ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , أَنَّهُ شَهِدَ قَضَاءَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ذَلِكَ , فَجَاءَ حَمَلُ بْنُ مَالِكِ بْنِ النَّابِغَةِ , فَقَالَ: «كَانَ شَيْءٌ بَيْنَ امْرَأَتَيْنِ فَضَرَبَتْ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى بِمِسْطَحٍ فَقَتَلَتْهَا وَجَنِينَهَا , فَقَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جَنِينِهَا بِغُرَّةٍ , وَأَنْ تُقْتَلَ بِهَا». فَقُلْتُ لِعَمْرٍو: لَا , أَخْبَرَنِي ابْنُ طَاوُسٍ , عَنْ أَبِيهِ: كَذَا وَكَذَا , فَقَالَ: شَكَّكْتَنِي
Sunan Daruquthni 3183: Ya'qub bin Ibrahim bin Ahmad bin Isa Al Bazzaz menceritakan kepada kami, Ali bin Muslim menceritakan kepada kami, Muhammad bin Bakar Al Bursani menceritakan kepada kami, Ibnu Juraij menceritakan kepada kami, Amr bin Dinar mengabarkan kepadaku bahwa ia mendengar Thawus mengabarkan dari Ibnu Abbas, bahwa dia pernah menyaksikan keputusan Rasulullah SAW dalam hal itu, Haml bin Malik bin Nabighah datang melaporkan, "Ada sesuatu antara dua wanita, salah seorang memukul yang lain dengan batu giling sampai meninggal, dan janin yang dikandungnyapun meninggal. Rasulullah SAW kemudian memutuskan bahwa janinnya mendapat ganti satu denda budak, dan ia juga harus dibunuh lantaran membunuh ibu janin itu." Aku berkata kepada Amr, "Tidak, Thawus menceritakan kepadaku dari ayahnya begini dan begitu." Ia menjawab, "Kamu membuatku merasa ragu."
سنن الدارقطني ٣١٨٤: أنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الْفَارِسِيُّ , نا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبَّادٍ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , عَنِ ابْنِ عُيَيْنَةَ , عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ , عَنْ طَاوُسٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: قَامَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَى الْمِنْبَرِ فَقَالَ: أُذَكِّرُ اللَّهَ امْرَأً سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَضَى فِي الْجَنِينِ , فَقَامَ حَمَلُ بْنُ مَالِكِ بْنِ النَّابِغَةِ الْهُذَلِيُّ , فَقَالَ: يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ , كُنْتُ بَيْنَ جَارِيَتَيْنِ , يَعْنِي ضَرَّتَيْنِ , فَجَرَحَتْ أَوْ ضَرَبَتْ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى بِمِسْطَحِ عَمُودٍ ظَلَّتْهَا , فَقَتَلَتْهَا وَقَتَلَتْ مَا فِي بَطْنِهَا , «فَقَضَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْجَنِينِ بِغُرَّةٍ , عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ» , فَقَالَ عُمَرُ: " اللَّهُ أَكْبَرُ لَوْ لَمْ نَسْمَعْ هَذِهِ الْقَضِيَّةَ لَقَضَيْنَا بِغَيْرِهِ. قَالَ ابْنُ عُيَيْنَةَ: وَأَخْبَرَنِي ابْنُ طَاوُسٍ , عَنْ أَبِيهِ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «قَضَى فِيهِ بِغُرَّةٍ عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ أَوْ فَرَسٍ» قَالَ: وَنا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , أنا مَعْمَرٌ , عَنِ ابْنِ طَاوُسٍ , عَنْ أَبِيهِ , أَنَّ عُمَرَ اسْتَشَارَ , نَحْوَهُ وَقَالَ: فَقَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «بِالدِّيَةَ فِي الْمَرْأَةِ , وَفِي الْجَنِينِ بِغُرَّةٍ عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ أَوْ فَرَسٍ»
Sunan Daruquthni 3184: Muhammad bin Ismail Al Farisi mengabarkan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim bin Abbad menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami dari Ibnu Uyainah dari Amr bin Dinar, dari Thawus, dari Ibnu Abbas, dia berkata: Umar bin Khaththab RA pernah berdiri di atas mimbar dan berkata, "Apa ada orang yang diingatkan oleh Allah tentang keputusan Rasulullah SAW tentang janin?" Maka berdirilah Haml bin Malik bin Nabighah Al Hudzali, ia berkata, "Ya Amirul Mukminin, aku pernah memiliki dua wanita. Salah seorang dari mereka melukai yang lain dengan batu giling hingga akhirnya mati, dan mati pula janin yang dikandungnya. Nabi SAW lalu memutuskan janinnya mendapat ganti denda berupa budak pria atau wanita." Umar pun berkata, "Allah Maha Besar, kalau saja kami tidak mendengar kasus ini tentu kami sudah memutuskan yang lain." Ibnu Uyainah berkata, "Ibnu Thawus menceritakan kepadaku dari ayahnya bahwa Nabi SAW memutuskan janin itu mendapat denda satu budak pria, atau budak wanita, atau seekor kuda." Ia berkata lagi, "Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma'mar menceritakan kepada kami dari Ibnu Thawus, dari ayahnya, bahwa Umar meminta pendapat. Selanjutnya ia menyebutkan redaksi yang sama. Dan berkata, Sedangkan untuk yang wanita Rasulullah SAW memutuskan pembayaran diyat, dan untuk janin denda seorang budak laki-laki atau perempuan, atau seekor kuda."
سنن الدارقطني ٣١٨٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ عَلِيٍّ , حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عِيسَى الْجَزَرِيُّ , نا عَفَّانُ , نا شُعْبَةُ , عَنْ عَاصِمٍ , عَنْ أَبِي رَزِينٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تُقْتَلُ الْمَرْأَةُ إِذَا ارْتَدَّتْ». عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عِيسَى هَذَا كَذَّابٌ , يَضَعُ الْحَدِيثَ عَلَى عَفَّانَ وَغَيْرِهِ , وَهَذَا لَا يَصِحُّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , وَلَا رَوَاهُ شُعْبَةُ
Sunan Daruquthni 3185: Abdush-shammad bin Ali menceritakan kepada kami, Abdullah bin Isa Al Jazari menceritakan kepada kami, Affan menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami dari Ashim, dari Abu Razin, dari Ibnu Abbas, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Wanita tidak dibunuh bila ia murtad." Abdullah bin Isa adalah pendusta, ia memalsukan hadits dari Affan dan lainnya. Selain itu, klaim bahwa riwayat ini berasal dari Nabi SAW tidak sah. Lagi pula Syu'bah tak pernah meriwayatkannya.
Grade
سنن الدارقطني ٣١٨٦: نا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , نا أَبُو يُوسُفَ مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ الْعَطَّارُ الْفَقِيهُ , نا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , عَنْ سُفْيَانَ , عَنْ أَبِي حَنِيفَةَ , عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ , عَنْ أَبِي رَزِينٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي الْمَرْأَةِ تَرْتَدُّ , قَالَ: «تُجْبَرُ وَلَا تُقْتَلُ»
Sunan Daruquthni 3186: Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Abu Yusuf Muhammad bin Bakar Al Aththar Al Faqih menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Abu Hanifah, dari Ashim bin Abu An-Najud, dari Abu Razin, dari Ibnu Abbas tentang wanita yang murtad, ia berkata, "Ia harus dipenjara dan tidak boleh dibunuh."
Grade
سنن الدارقطني ٣١٨٧: نا أَحْمَدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ بُهْلُولٍ , نا أَبِي , نا طَلْقُ بْنُ غَنَّامٍ , عَنْ أَبِي مَالِكٍ النَّخَعِيِّ , عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ , عَنْ أَبِي رَزِينٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , قَالَ: «الْمُرْتَدَّةُ عَنِ الْإِسْلَامِ , تُحْبَسُ وَلَا تُقْتَلُ»
Sunan Daruquthni 3187: Ahmad bin Ishaq bin Buhlul menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, Thalq bin Ghannam menceritakan kepada kami dari Malik An-Nakha'i, dari Ashim bin Abu An-Najud, dari Abu Razin, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Wanita yang keluar dari Islam dipenjara dan tidak dibunuh."
Grade