Hadits Mauquf

Shahih Bukhari #4457

صحيح البخاري ٤٤٥٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ سَمِعْتُ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ { إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا } قَالَ الْحُدَيْبِيَةُ

Shahih Bukhari 4457: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] Telah menceritakan kepada kami [Ghundar] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Aku mendengar [Qatadah] dari Anas radliyallahu 'anhu Mengenai firman Allah: {INNAA FATAHNA LAKA FATHAN MUBIINA} (Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata) (QS. Al Fath: 1). Ia berkata: yaitu Al Hudaibiyah.

Shahih Bukhari #4463

صحيح البخاري ٤٤٦٣: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ جَابِرٍ قَالَ كُنَّا يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ أَلْفًا وَأَرْبَعَ مِائَةٍ

Shahih Bukhari 4463: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru] dari [Jabir] dia berkata: "Pada hari Hudaibiyah kami berjumlah seribu empat ratus."

Shahih Bukhari #4465

صحيح البخاري ٤٤٦٥: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ خَالِدٍ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ ثَابِتِ بْنِ الضَّحَّاكِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ

Shahih Bukhari 4465: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Al Walid] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Khalid] dari [Abu Qilabah] dari Tsabit bin Dlahak radliyallahu 'anhu, Dan dia termasuk peserta bai'atur Ridwan.

Shahih Bukhari #4481

صحيح البخاري ٤٤٨١: حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَشْهَبِ حَدَّثَنَا أَبُو الْجَوْزَاءِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فِي قَوْلِهِ { اللَّاتَ وَالْعُزَّى } كَانَ اللَّاتُ رَجُلًا يَلُتُّ سَوِيقَ الْحَاجِّ

Shahih Bukhari 4481: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Abul Asyhab] Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Jauza] dari Ibnu Abbas radliyallahu 'anhuma Mengenai firman Allah: {al Laata dan al Uzza} (QS. An Najm: 19). Al Laata adalah seorang laki-laki yang biasa mengaduk sawik untuk makanan orang-orang yang haji.

Sunan Nasa'i #4487

سنن النسائي ٤٤٨٧: أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ آدَمَ عَنْ عَبْدَةَ عَنْ ابْنِ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ مُسْلِمِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ الصَّنْعَانِيِّ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ وَكَانَ بَدْرِيًّا وَكَانَ بَايَعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا يَخَافَ فِي اللَّهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ أَنَّ عُبَادَةَ قَامَ خَطِيبًا فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ قَدْ أَحْدَثْتُمْ بُيُوعًا لَا أَدْرِي مَا هِيَ أَلَا إِنَّ الذَّهَبَ بِالذَّهَبِ وَزْنًا بِوَزْنٍ تِبْرُهَا وَعَيْنُهَا وَإِنَّ الْفِضَّةَ بِالْفِضَّةِ وَزْنًا بِوَزْنٍ تِبْرُهَا وَعَيْنُهَا وَلَا بَأْسَ بِبَيْعِ الْفِضَّةِ بِالذَّهَبِ يَدًا بِيَدٍ وَالْفِضَّةُ أَكْثَرُهُمَا وَلَا تَصْلُحُ النَّسِيئَةُ أَلَا إِنَّ الْبُرَّ بِالْبُرِّ وَالشَّعِيرَ بِالشَّعِيرِ مُدْيًا بِمُدْيٍ وَلَا بَأْسَ بِبَيْعِ الشَّعِيرِ بِالْحِنْطَةِ يَدًا بِيَدٍ وَالشَّعِيرُ أَكْثَرُهُمَا وَلَا يَصْلُحُ نَسِيئَةً أَلَا وَإِنَّ التَّمْرَ بِالتَّمْرِ مُدْيًا بِمُدْيٍ حَتَّى ذَكَرَ الْمِلْحَ مُدًّا بِمُدٍّ فَمَنْ زَادَ أَوْ اسْتَزَادَ فَقَدْ أَرْبَى

Sunan Nasa'i 4487: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Adam] dari ['Abdah] dari [Ibnu Abu 'Arubah] dari [Qatadah] dari [Muslim bin Yasar] dari [Al Asy'ats Ash Shan'ani] dari ['Ubadah bin Ash Shamit] yang merupakan orang Badr, dan telah membai'at Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk tidak takut karena Allah kepada celaan orang yang mencela. Bahwa 'Ubadah berdiri melakukan ceramah, ia berkata: wahai manusia, sungguh kalian telah mengadakan jual beli, saya tidak tahu apa itu, ketahuilah sesungguhnya emas dengan emas satu timbangan dengan satu timbangan, baik yang masih murni atau mata uangnya, dan perak dengan perak, satu timbangan dengan satu timbangan, baik yang masih murni atau mata uangnya. Dan tidak mengapa menjual perak dengan emas dengan serah terima secara langsung dan perak lebih banyak, tidak boleh ditunda. Ketahuilah sesungguhnya gandum dengan gandum, dan jewawut-dengan jewawut satu mudyun (jenis takaran penduduk Syam) dengan satu mudyun dan tidak mengapa menjual jewawut dengan gandum dengan serah terima secara langsung, dan jewawut lebih banyak, dan tidak boleh menunda. Ketahuilah sesungguhnya kurma dengan kurma satu mudyun dengan satu mudyun....hingga ia menyebutkan garam satu mud dengan satu mud. Barang siapa yang menambah atau meminta tambahan maka sungguh ia telah melakukan riba.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Shahih Bukhari #4503

صحيح البخاري ٤٥٠٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ سُورَةُ التَّوْبَةِ قَالَ التَّوْبَةُ هِيَ الْفَاضِحَةُ مَا زَالَتْ تَنْزِلُ وَمِنْهُمْ وَمِنْهُمْ حَتَّى ظَنُّوا أَنَّهَا لَنْ تُبْقِيَ أَحَدًا مِنْهُمْ إِلَّا ذُكِرَ فِيهَا قَالَ قُلْتُ سُورَةُ الْأَنْفَالِ قَالَ نَزَلَتْ فِي بَدْرٍ قَالَ قُلْتُ سُورَةُ الْحَشْرِ قَالَ نَزَلَتْ فِي بَنِي النَّضِيرِ

Shahih Bukhari 4503: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdurrahim] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Sulaiman] Telah menceritakan kepada kami [Husyaim] Telah mengabarkan kepada kami [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] ia berkata: Aku pernah bertanya kepada [Ibnu Abbas] Mengenai surat At Taubah, maka ia pun menjelaskan: "Surat At Taubah adalah di istilahkan Al Fadlihah (yang membongkar kejahatan kaum munafik). Ia senantiasa turun dengan ungkapan, 'WA MINHUM, WA MINHUM' (Dan di antara mereka dan di antara mereka) hingga mereka pun menyangka bahwa tidak ada seorang pun yang tersisa dari mereka kecuali disebutkan dalam surat tersebut." Kemudian aku bertanya: "Bagaimana dengan surat Al Anfal?" Ia menjelaskan: "Surat itu turun pada saat terjadinya perang Badar." Berkata: Aku bertanya lagi: "Bagaimana dengan surat Al Hasyr?" Ia pun menjelaskan: "Surat itu turun berkenaan dengan Bani Nadlir."

Shahih Muslim #4503

صحيح مسلم ٤٥٠٣: حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا قُطْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُسْلِمٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ وَالَّذِي لَا إِلَهَ غَيْرُهُ مَا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ سُورَةٌ إِلَّا أَنَا أَعْلَمُ حَيْثُ نَزَلَتْ وَمَا مِنْ آيَةٍ إِلَّا أَنَا أَعْلَمُ فِيمَا أُنْزِلَتْ وَلَوْ أَعْلَمُ أَحَدًا هُوَ أَعْلَمُ بِكِتَابِ اللَّهِ مِنِّي تَبْلُغُهُ الْإِبِلُ لَرَكِبْتُ إِلَيْهِ

Shahih Muslim 4503: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam]: Telah menceritakan kepada kami [Quthbah] dari [Al A'masy] dari [Muslim] dari [Masruq] dari ['Abdullah] dia berkata: "Demi Dzat yang tidak ada Ilah selain Allah, tidaklah satu suratpun di dalam Al Qur'an, kecuali aku mengetahui kapan turunnya surat tersebut. Dan tidaklah satu ayat dari al Qur'an yang turun, kecuali aku mengetahui mengenai apa ayat itu turun. Sekiranya aku mengetahui ada orang yang lebih tahu dariku tentang kitabullah, yang mana jarak orang itu harus di tempuh dengan onta, pasti aku akan menemuinya."

Shahih Bukhari #4504

صحيح البخاري ٤٥٠٤: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُدْرِكٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ أَخْبَرَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ سَعِيدٍ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا سُورَةُ الْحَشْرِ قَالَ قُلْ سُورَةُ النَّضِيرِ

Shahih Bukhari 4504: Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Mudrik] Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Hammad] Telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Abu Bisyr] dari [Sa'id] ia berkta: Aku pernah bertanya kepada [Ibnu Abbas] mengenai surat Al Hasyr, maka ia pun menjawab: "Surat itu adalah surat An Nadlir (surat yang turun berkenaan dengan Bani Nadlir)."

Shahih Bukhari #4509

صحيح البخاري ٤٥٠٩: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ يَعْنِي ابْنَ عَيَّاشٍ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ قَالَ قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أُوصِي الْخَلِيفَةَ بِالْمُهَاجِرِينَ الْأَوَّلِينَ أَنْ يَعْرِفَ لَهُمْ حَقَّهُمْ وَأُوصِي الْخَلِيفَةَ بِالْأَنْصَارِ الَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُهَاجِرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَقْبَلَ مِنْ مُحْسِنِهِمْ وَيَعْفُوَ عَنْ مُسِيئِهِمْ

Shahih Bukhari 4509: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr] yakni Ibnu Ayyasy, dari Hushain dari [Amru bin Maimun] ia berkata: 'Umar radliyallahu 'anhu berkata: "Aku wasiatkan khalifah untuk memperhatikan kaum Muhajirin yang pertama-tama kali hijrah, agar ia mengetahui apa yang menjadi hak mereka. Dan aku juga wasiatkan khalifah untuk memperhatikan orang-orang Anshar yang telah menyediakan tempat kediaman dan keimanan sebelum Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berhijrah, agar ia menerima orang yang berbuat baik dari mereka dan memaafkan orang yang berbuat buruk dari mereka."

Sunan Nasa'i #4509

سنن النسائي ٤٥٠٩: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ أَنْبَأَنَا مُؤَمَّلٌ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي هَاشِمٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ كَانَ لَا يَرَى بَأْسًا يَعْنِي فِي قَبْضِ الدَّرَاهِمِ مِنْ الدَّنَانِيرِ وَالدَّنَانِيرِ مِنْ الدَّرَاهِمِ

Sunan Nasa'i 4509: Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah memberitakan kepada kami [Muammal] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Hasyim] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Umar] bahwa dia berpendapat, tidak mengapa mengenai pengambilan dirham sebagai ganti dari dinar dan mengambil dinar sebagai ganti dari dirham.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,