Hadits Mauquf

Shahih Bukhari #4392

صحيح البخاري ٤٣٩٢: حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا مَنْصُورٌ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ قَوْلِهِ تَعَالَى { فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ } قَالَ لَا تَوْبَةَ لَهُ وَعَنْ قَوْلِهِ جَلَّ ذِكْرُهُ { لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ } قَالَ كَانَتْ هَذِهِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ

Shahih Bukhari 4392: Telah menceritakan kepada kami [Adam] Telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] Telah menceritakan kepada kami [Manshur] dari [Sa'id bin Jubair] dia berkata: Aku bertanya kepada Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma Tentang firman Allah: {Maka balasannya adalah nerakan Jahannam}. Ibnu 'Abbas berkata: 'Tidak ada taubat baginya'. Dan mengenai firman Allah Jalla Dzikruh: {Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah}. (QS. Al Furqan: 68). Ibnu 'Abbas berkata: 'Ayat ini turun pada masa Jahiliyah'.

Shahih Bukhari #4393

صحيح البخاري ٤٣٩٣: حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ قَالَ ابْنُ أَبْزَى سَلْ ابْنَ عَبَّاسٍ عَنْ قَوْلِهِ تَعَالَى { وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا } وَقَوْلِهِ { وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ حَتَّى بَلَغَ إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ } فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ لَمَّا نَزَلَتْ قَالَ أَهْلُ مَكَّةَ فَقَدْ عَدَلْنَا بِاللَّهِ وَقَدْ قَتَلْنَا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَتَيْنَا الْفَوَاحِشَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا إِلَى قَوْلِهِ غَفُورًا رَحِيمًا }

Shahih Bukhari 4393: Telah menceritakan kepada kami [Sa'ad bin Hafsh] Telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Manshur] dari [Sa'id bin Jubair] dia berkata: Ibnu Abza berkata: Tanyakanlah kepada [Ibnu 'Abbas] mengenai firman Allah Ta'ala: {Dan barangsiapa yang membunuh orang mu'min secara sengaja maka balasannya adalah jahanam, ia kekal di dalamnya}. (QS. An Nisaa`: 93) dan firman Allah: {dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar} hingga ayat {kecuali orang-orang yang bertaubat}. (QS. Al Furqan: 68-70). Maka aku pun menanyakannya, Ia menjawab: 'Tatkala ayat ini turun, penduduk Makkah berkata: kami telah berpaling dari Allah, kami membunuh jiwa yang diharamkan Allah dan kami telah melakukan perbuatan-perbuatan keji. Maka Allah menurunkan: {Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih} sampai {maha Pengampun lagi Maha Penyayang}. (QS. Al Furqan: 70)

Shahih Bukhari #4394

صحيح البخاري ٤٣٩٤: حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا أَبِي عَنْ شُعْبَةَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ أَمَرَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبْزَى أَنْ أَسْأَلَ ابْنَ عَبَّاسٍ عَنْ هَاتَيْنِ الْآيَتَيْنِ { وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا } فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ لَمْ يَنْسَخْهَا شَيْءٌ وَعَنْ { وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ } قَالَ نَزَلَتْ فِي أَهْلِ الشِّرْكِ

Shahih Bukhari 4394: Telah menceritakan kepada kami ['Abdan] Telah mengabarkan kepada kami [Bapakku] dari [Syu'bah] dari [Manshur] dari [Sa'id bin Jubair] dia berkata: 'Abdur Rahman bin Abza menyuruhku untuk menanyakan kepada [Ibnu 'Abbas] mengenai kedua ayat ini: {Dan barangsiapa yang membunuh orang mu'min secara sengaja maka balasannya adalah jahanam, ia kekal didalamnya}. (QS. An Nisaa`: 93) maka aku bertanya padanya, ia menjawab: Ini tidak dihapus oleh (ayat) apa pun. Dan tentang ayat ini: {Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar}. (QS. Al Furqaan: 68) ia menjawab: 'Ayat ini turun tentang para pelaku kesyirikan'.

Shahih Bukhari #4395

صحيح البخاري ٤٣٩٥: حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا مُسْلِمٌ عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ خَمْسٌ قَدْ مَضَيْنَ الدُّخَانُ وَالْقَمَرُ وَالرُّومُ وَالْبَطْشَةُ وَاللِّزَامُ { فَسَوْفَ يَكُونُ لِزَامًا }

Shahih Bukhari 4395: Telah menceritakan kepada kami ['Umar bin Hafsh bin Ghiyats] Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] Telah menceritakan kepada kami [Al A'masy] Telah menceritakan kepada kami [Muslim] dari [Masruq] dia berkata: ['Abdullah] berkata: "Lima (tanda-tanda) telah terjadi: kabut, terbelahnya bulan, (kemenangan) atas Romawi, hantaman keras, dan adzab. {karena itu kelak (azab) pasti menimpamu}. (QS. Al Furqan: 77)."

Shahih Muslim #4397

صحيح مسلم ٤٣٩٧: و حَدَّثَنِي الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ عَنْ أَبِي عُمَيْسٍ ح و حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ وَاللَّفْظُ لَهُ أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا أَبُو عُمَيْسٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ سَمِعْتُ عَائِشَةَ وَسُئِلَتْ مَنْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْتَخْلِفًا لَوْ اسْتَخْلَفَهُ قَالَتْ أَبُو بَكْرٍ فَقِيلَ لَهَا ثُمَّ مَنْ بَعْدَ أَبِي بَكْرٍ قَالَتْ عُمَرُ ثُمَّ قِيلَ لَهَا مَنْ بَعْدَ عُمَرَ قَالَتْ أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ ثُمَّ انْتَهَتْ إِلَى هَذَا

Shahih Muslim 4397: Dan telah menceritakan kepadaku [Al Hasan bin Ali Al Hulwani] Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] dari [Abu Umais] Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami [Abad bin Humaid] lafazh ini miliknya. Telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] Telah mengabarkan kepada kami [Abu Umais] dari [Ibnu Abu Mulaikah], dia berkata: Aku pernah mendengar [Aisyah] menjawab pertanyaan sebagai berikut: 'Siapakah orang yang akan ditunjuk sebagai khalifah, seandainya beliau menghendaki untuk menunjuk seorang khalifah? Aisyah menjawab: 'Abu Bakr.' Aisyah ditanya lagi: lalu siapa lagi? Aisyah menjawab: 'Umar bin Khaththab.' Ditanya lagi, kemudian siapa lagi? Dia menjawab: Abu Ubaidah bin Jarrah. Kemudian Aisyah mengakhirnya sampai di situ.

Shahih Bukhari #4400

صحيح البخاري ٤٤٠٠: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا سُفْيَانُ الْعُصْفُرِيُّ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ { لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ } قَالَ إِلَى مَكَّةَ

Shahih Bukhari 4400: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muqatil] Telah mengabarkan kepada kami [Ya'la] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan Al 'Ushfuri] dari ['Ikrimah] dari [Ibnu 'Abbas] Mengenai firman Allah: {benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali} (QS. Al Qashash: 85). Ibnu Abbas berkata: Tempat kembali yang dimaksudkan yaitu Makkah.

Shahih Bukhari #4410

صحيح البخاري ٤٤١٠: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ ثُمَامَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ نُرَى هَذِهِ الْآيَةَ نَزَلَتْ فِي أَنَسِ بْنِ النَّضْرِ { مِنْ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ }

Shahih Bukhari 4410: Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Basyar] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah Al Anshari] dia berkata: Telah menceritakan kepadaku [Bapakku] dari [Tsumamah] dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu dia berkata: Kami melihat ayat ini turun berkenaan dengan Anas bin An Nadlr, yaitu ayat: {Di antara orang-orang mukmin itu terdapat orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah}. (QS. Al Ahzab: 23).

Shahih Muslim #4412

صحيح مسلم ٤٤١٢: حَدَّثَنَا عُقْبَةُ بْنُ مُكْرَمٍ الْعَمِّيُّ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ قَالَ جُوَيْرِيَةُ بْنُ أَسْمَاءَ أَخْبَرَنَا عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ عُمَرُ وَافَقْتُ رَبِّي فِي ثَلَاثٍ فِي مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ وَفِي الْحِجَابِ وَفِي أُسَارَى بَدْرٍ

Shahih Muslim 4412: Telah menceritakan kepada kami ['Uqbah bin Mukram Al 'Ammi]: Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin 'Amir] dia berkata: [Juwairiyah bin Asma'] Telah mengabarkan kepada kami dari [Nafi'] dari [Ibnu 'Umar] dia berkata: "Umar bin Khaththab pernah berkata: 'Sesungguhnya pendapatku pernah disetujui oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam tiga hal yaitu, tentang maqam Ibrahim, tentang peristiwa hijab dan tentang tawanan perang Badar."

Shahih Bukhari #4413

صحيح البخاري ٤٤١٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ حَدَّثَنَا مُعَلَّى بْنُ مَنْصُورٍ عَنْ حَمَّادِ بْنِ زَيْدٍ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ هَذِهِ الْآيَةَ { وَتُخْفِي فِي نَفْسِكَ مَا اللَّهُ مُبْدِيهِ } نَزَلَتْ فِي شَأْنِ زَيْنَبَ بِنْتِ جَحْشٍ وَزَيْدِ بْنِ حَارِثَةَ

Shahih Bukhari 4413: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdurrahim] Telah menceritakan kepada kami [Mu'alla bin Manshur] dari [Hammad bin Zaid] Telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu bahwa Ayat ini: {Sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya}. (QS. Al Ahzab: 37). Diturunkan berkenaan dengan Zainab binti Jahsy dan Zaid bin Haritsah.

Sunan Abu Dawud #4418

سنن أبي داوود ٤٤١٨: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ بْنُ مُسْلِمٍ الدِّمَشْقِيُّ وَكَانَ مِنْ ثِقَاتِ الْمُسْلِمِينَ مِنْ الْمُتَعَبِّدِينَ قَالَ حَدَّثَنَا مُدْرِكُ بْنُ سَعْدٍ قَالَ يَزِيدُ شَيْخٌ ثِقَةٌ عَنْ يُونُسَ بْنِ مَيْسَرَةَ بْنِ حَلْبَسٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مَنْ قَالَ إِذَا أَصْبَحَ وَإِذَا أَمْسَى حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ سَبْعَ مَرَّاتٍ كَفَاهُ اللَّهُ مَا أَهَمَّهُ صَادِقًا كَانَ بِهَا أَوْ كَاذِبًا

Sunan Abu Daud 4418: Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Muhammad Ad Dimasyqi] berkata telah menceritakan kepada kami [Abdur Razzaq bin Muslim Ad Dimasyqi] dia merupakan seorang muslim yang tsiqah (terpercaya) dan ahli ibadah, ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Mudrik bin Sa'ad] -yazid berkata dia adalah seorang Syaikh yang tsiqah (terpercaya)- dari [Yunus bin Maisarah bin Halbas] dari [Ummu Darda`] dari Abu Darda` radliyallahu 'anhu berkata: "Barangsiapa yang ketika pagi dan sore mengucapkan: HASBIYALLAAH LAA ILAAHA ILLA HUWA 'ALAIHI TAWAKKALTU WAHUWA RABBUL 'ARSYIL 'ADHIIM (cukuplah Allah bagiku tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Dia, hanya kepadanya aku bertawakkal karena Dialah Rabb pemilik 'Arsy yang agung) tujuh kali, maka Allah akan mencukupkan (menyelamatkannya) dari kesusahan-kesusahan yang membelitnya, baik dia mengucapkannya secara jujur, atau pura-pura (tanpa ada niat, spontan)."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,