سنن الترمذي ٦٦٣: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ ابْنِ أُمِّ هَانِئٍ عَنْ أُمِّ هَانِئٍ قَالَتْ كُنْتُ قَاعِدَةً عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأُتِيَ بِشَرَابٍ فَشَرِبَ مِنْهُ ثُمَّ نَاوَلَنِي فَشَرِبْتُ مِنْهُ فَقُلْتُ إِنِّي أَذْنَبْتُ فَاسْتَغْفِرْ لِي فَقَالَ وَمَا ذَاكِ قَالَتْ كُنْتُ صَائِمَةً فَأَفْطَرْتُ فَقَالَ أَمِنْ قَضَاءٍ كُنْتِ تَقْضِينَهُ قَالَتْ لَا قَالَ فَلَا يَضُرُّكِ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي سَعِيدٍ وَعَائِشَةَ
Sunan Tirmidzi 663: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abu Al Ahwash] dari [Simak bin Harb] dari [Ibnu Ummi Hani'] dari [Ummu Hani'] dia berkata: saya duduk didekat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam, kemudian disodorkan air kepada beliau lalu beliau meminumnya dan memberikan sisanya kepadaku, lantas saya meminumnya, lalu saya berkata: mohonkanlah ampun untukku karena saya telah berbuat dosa, beliau bertanya: " Apa yang telah kamu perbuat?" saya menjawab, saya pernah berpuasa lalu saya membatalkan puasaku, beliau kembali bertanya: "Apakah itu puasa qadla'? Saya menjawab, tidak. Beliau bersabda: "Hal itu tidak akan membahayakanmu." Abu 'Isa berkata: dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Abu Sa'id dan 'Aisyah.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
سنن أبي داوود ٦٦٣: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي شُعَيْبٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ عَنْ عُمَارَةَ ح و حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ عَنْ عُمَارَةَ الْمَعْنَى عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَبَّرَ فِي الصَّلَاةِ سَكَتَ بَيْنَ التَّكْبِيرِ وَالْقِرَاءَةِ فَقُلْتُ لَهُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي أَرَأَيْتَ سُكُوتَكَ بَيْنَ التَّكْبِيرِ وَالْقِرَاءَةِ أَخْبِرْنِي مَا تَقُولُ قَالَ اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ أَنْقِنِي مِنْ خَطَايَايَ كَالثَّوْبِ الْأَبْيَضِ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ
Sunan Abu Daud 663: Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Abu Syu'aib] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Fudlail] dari ['Umarah]. Dan telah di riwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid] dari ['Umarah] sedangkan ma'na haditsnya dari [Abu Zur'ah] dari [Abu Hurairah] dia berkata: "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengucapkan takbir dalam shalat, maka beliau akan diam sejenak antara takbir dan qira'ah (membaca surat Al Fatihah), maka aku berkata kepadanya: "Demi ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, beritahukanlah kepadaku, apa yang anda baca sewaktu anda diam antara takbir dan membaca Al Fatihah?" beiau menjawab: "ALLAHUMMA BAA'ID BAINI WA BAINA KHATHAAYAYA KAMAA BAA'ATTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIB, ALLAHUMMA ANQINII MIN KHATHAAYAAYA KATSTSAUBIL ABYADLI MINAD DANAS, ALLAHUMMAGH SILNII BITSTSALJI WAL MAA`I WAL BARAD" (Ya Allah, jauhkanlah antara aku dengan dosa-dosaku, sebagaimana Engkau jauhkan jarak antara timur dan barat, ya Allah bersihkanlah kesalahan-kesalahanku sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran, ya Allah cucilah diriku dengan salju, air dan embun).
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن النسائي ٦٦٣: أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَ أَنْبَأَنَا إِسْمَعِيلُ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلِصَاحِبٍ لِي إِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَأَذِّنَا ثُمَّ أَقِيمَا ثُمَّ لِيَؤُمَّكُمَا أَحَدُكُمَا
Sunan Nasa'i 663: Telah mengabarkan kepada kami ['Ali bin Hujr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Isma'il] dari [Khalid Al Hadza'i] dari [Abu Qilabah] dari [Malik bin Al-Huwairits] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku dan temanku: "Jika telah tiba waktu shalat, maka adzanlah lalu lakukanlah iqamah, kemudian hendaklah salah seorang dari kalian menjadi imam."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن ابن ماجه ٦٦٣: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنَا نَهِيكُ بْنُ يَرِيمَ الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنَا مُغِيثُ بْنُ سُمَيٍّ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ الصُّبْحَ بِغَلَسٍ فَلَمَّا سَلَّمَ أَقْبَلْتُ عَلَى ابْنِ عُمَرَ فَقُلْتُ مَا هَذِهِ الصَّلَاةُ قَالَ هَذِهِ صَلَاتُنَا كَانَتْ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ فَلَمَّا طُعِنَ عُمَرُ أَسْفَرَ بِهَا عُثْمَانُ
Sunan Ibnu Majah 663: Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] berkata: telah menceritakan kepada kami [Al Auza'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Nahik bin Yarim Al Auza'i] berkata: telah menceritakan kepada kami [Mughits bin Sumay] ia berkata: Aku shalat subuh bersama Abdullah bin Az Zubair di pagi yang masih gelap, setelah ia salam aku pun menghadap ke arah [Ibnu Umar] seraya berkata kepadanya, "Shalat apakah ini?" Dia menjawab: "Ini adalah shalat yang pernah kami lakukan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar. Ketika Umar ditikam, Utsman melakukannya ketika langit telah terang."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن الدارمي ٦٦٣: أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَتَيْتُمْ الْغَائِطَ فَلَا تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ بِغَائِطٍ وَلَا بَوْلٍ وَلَا تَسْتَدْبِرُوهَا قَالَ ثُمَّ قَالَ أَبُو أَيُّوبَ فَقَدِمْنَا الشَّامَ فَوَجَدْنَا مَرَاحِيضَ قَدْ بُنِيَتْ عِنْدَ الْقِبْلَةِ فَنَنْحَرِفُ وَنَسْتَغْفِرُ اللَّهَ قَالَ أَبُو مُحَمَّد وَهَذَا أَصَحُّ مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ الْكَرِيمِ وَعَبْدُ الْكَرِيمِ شِبْهُ الْمَتْرُوكِ
Sunan Darimi 663: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Nu'aim] telah menceritakan kepada kami [ibnu 'Uyainah] dari [Az zuhri] dari ['Atha` bin Yazid] dari [Abu Ayyub] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda; "Apabila kamu datang untuk buang hajat, janganlah kalian menghadap atau membelakangi kiblat". Lalu ia berkata: Abu Ayyub berkata: "Kami datang ke negeri Syam, dan kami dapati toilet disana dibangun menghadap kiblat, lalu kami ubah dan kami memohon ampun kepada Allah subhanallahu wa ta'ala". Abu Muhammad berkata: "Hadits ini lebih shahih daripada hadits riwayat Abdul Karim, dan Abdul Karim hampir sederajat dengan para perawi yang riwayatnya tidak diterima".
Grade
مسند أحمد ٦٦٣: حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ كَعْبٍ الْقُرَظِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَدَّادِ بْنِ الْهَادِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ عَلَّمَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا نَزَلَ بِي كَرْبٌ أَنْ أَقُولَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Musnad Ahmad 663: Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Usamah Bin Zaid] dari [Muhammad Bin Ka'ab Al Kurazhi] dari [Abdullah Bin Syaddad Bin Al Hadi] dari [Abdullah Bin Ja'far] dari [Ali Bin Abu Thalib], dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajariku (doa) apabila aku sedang dirundung kesulitan agar aku membaca: "LAA ILAAHA ILLALLAAHUL HALIIMUL KARIIM SUBHANALLAAHI WA TABAARAKALLAAHU RABBUL 'ARSYIL ADHIIM WALHAMDULILLAAHIRABBIL 'AALAMIIN" (Tidak ada tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah yang maha lembut lagi maha pemurah, maha suci Allah pemberi berkah Rabb pemilik Arsy yang maha agung, dan segala puji bagi Allah Rabb semesta alam).
Grade
صحيح البخاري ٦٦٤: حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَارِبُ بْنُ دِثَارٍ قَالَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيَّ قَالَ أَقْبَلَ رَجُلٌ بِنَاضِحَيْنِ وَقَدْ جَنَحَ اللَّيْلُ فَوَافَقَ مُعَاذًا يُصَلِّي فَتَرَكَ نَاضِحَهُ وَأَقْبَلَ إِلَى مُعَاذٍ فَقَرَأَ بِسُورَةِ الْبَقَرَةِ أَوْ النِّسَاءِ فَانْطَلَقَ الرَّجُلُ وَبَلَغَهُ أَنَّ مُعَاذًا نَالَ مِنْهُ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَشَكَا إِلَيْهِ مُعَاذًا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مُعَاذُ أَفَتَّانٌ أَنْتَ أَوْ أَفَاتِنٌ ثَلَاثَ مِرَارٍ فَلَوْلَا صَلَّيْتَ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى فَإِنَّهُ يُصَلِّي وَرَاءَكَ الْكَبِيرُ وَالضَّعِيفُ وَذُو الْحَاجَةِ أَحْسِبُ هَذَا فِي الْحَدِيثِ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَتَابَعَهُ سَعِيدُ بْنُ مَسْرُوقٍ وَمِسْعَرٌ وَالشَّيْبَانِيُّ قَالَ عَمْرٌو وَعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مِقْسَمٍ وَأَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَرَأَ مُعَاذٌ فِي الْعِشَاءِ بِالْبَقَرَةِ وَتَابَعَهُ الْأَعْمَشُ عَنْ مُحَارِبٍ
Shahih Bukhari 664: Telah menceritakan kepada kami [Adam bin Abu Iyas] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] berkata: telah menceritakan kepada kami [Muharib bin Ditsar] berkata: Aku mendengar [Jabir bin 'Abdullah Al Anshari] berkata: "Seorang laki-laki datang dengan membawa dua unta yang baru saja diberinya minum saat malam sudah gelap gulita. Laki-laki itu kemudian tinggalkan untanya dan ikut shalat bersama Mu'adz. Dalam shalatnya Mu'adz membaca surah Al Baqarah atau surah An Nisaa' sehingga laki-laki tersebut meninggalkan Mu'adz. Maka sampailah kepadanya berita bahwa Mu'adz mengecam tindakannya. Akhirnya laki-laki tersebut mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengadukan persoalannya kepada beliau. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: "Wahai Mu'adz, apakah kamu membuat fitnah?" Atau kata Beliau: "Apakah kamu menjadi pembuat fitnah? -Beliau ulangi perkataannya tersebut hingga tiga kali- "Mengapa kamu tidak membaca saja surat 'Sabbihisma rabbika', atau dengan 'Wasysyamsi wa dluhaahaa' atau 'Wallaili idzaa yaghsyaa'? Karena yang ikut shalat di belakangmu mungkin ada orang yang lanjut usia, orang yang lemah atau orang yang punya keperluan." Perawi berkata: "Menurutku sampai inilah kalimat hadits ini." Abu 'Abdullah berkata: hadits ini dikuatkan oleh [Sa'id bin Masruq] dan [Mis'ar] dan Asy Syaibani, berkata Amru dan [Ubaidullah bin Miqsam] dan [Abu Az Zubair] dari [Jabir] bahwa dalam shalat Isya Mu'adz membaca surat Al Baqarah. Dan hadits ini dikuatkan oleh [Al A'masy] dari [Muharib].
صحيح مسلم ٦٦٤: حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي الدَّرَاوَرْدِيَّ عَنْ سُهَيْلٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ
Shahih Muslim 664: Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Suhail] dari [Bapaknya] dari [Abu Hurairah radhiyallahu'anhu] dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sebaik-baik shaf kaum laki-laki adalah di depan, dan sejelek-jeleknya adalah pada akhirnya. Dan sebaik-baik shaf wanita adalah akhirnya, dan sejelek-jeleknya adalah awal shaf." Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz, yaitu ad-Darawardi] dari [Suhail] dengan isnad ini.
سنن الترمذي ٦٦٤: حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ كُنْتُ أَسْمَعُ سِمَاكَ بْنَ حَرْبٍ يَقُولُ أَحَدُ ابْنَيْ أُمِّ هَانِئٍ حَدَّثَنِي فَلَقِيتُ أَنَا أَفْضَلَهُمَا وَكَانَ اسْمُهُ جَعْدَةَ وَكَانَتْ أُمُّ هَانِئٍ جَدَّتَهُ فَحَدَّثَنِي عَنْ جَدَّتِهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَيْهَا فَدَعَى بِشَرَابٍ فَشَرِبَ ثُمَّ نَاوَلَهَا فَشَرِبَتْ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمَا إِنِّي كُنْتُ صَائِمَةً فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّائِمُ الْمُتَطَوِّعُ أَمِينُ نَفْسِهِ إِنْ شَاءَ صَامَ وَإِنْ شَاءَ أَفْطَرَ قَالَ شُعْبَةُ فَقُلْتُ لَهُ أَأَنْتَ سَمِعْتَ هَذَا مِنْ أُمِّ هَانِئٍ قَالَ لَا أَخْبَرَنِي أَبُو صَالِحٍ وَأَهْلُنَا عَنْ أُمِّ هَانِئٍ وَرَوَى حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ فَقَالَ عَنْ هَارُونَ بْنِ بِنْتِ أُمِّ هَانِئٍ عَنْ أُمِّ هَانِئٍ وَرِوَايَةُ شُعْبَةَ أَحْسَنُ هَكَذَا حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ عَنْ أَبِي دَاوُدَ فَقَالَ أَمِينُ نَفْسِهِ و حَدَّثَنَا غَيْرُ مَحْمُودٍ عَنْ أَبِي دَاوُدَ فَقَالَ أَمِيرُ نَفْسِهِ أَوْ أَمِينُ نَفْسِهِ عَلَى الشَّكِّ وَهَكَذَا رُوِيَ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ عَنْ شُعْبَةَ أَمِينُ أَوْ أَمِيرُ نَفْسِهِ عَلَى الشَّكِّ قَالَ وَحَدِيثُ أُمِّ هَانِئٍ فِي إِسْنَادِهِ مَقَالٌ وَالْعَمَلُ عَلَيْهِ عِنْدَ بَعْضِ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِمْ أَنَّ الصَّائِمَ الْمُتَطَوِّعَ إِذَا أَفْطَرَ فَلَا قَضَاءَ عَلَيْهِ إِلَّا أَنْ يُحِبَّ أَنْ يَقْضِيَهُ وَهُوَ قَوْلُ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ وَأَحْمَدَ وَإِسْحَقَ وَالشَّافِعِيِّ
Sunan Tirmidzi 664: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Daud] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dia berkata: saya pernah mendengar [Simak bin Harb] berkata: salah seorang cucu Ummu Hani' yang bernama [Ja'dah] telah menceritakan kepadaku dan [Ummu Hani'] adalah neneknya, maka dia telah menceritakan kepadaku dari Neneknya, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke rumahnya dan meminta air lalu meminumnya, kemudian beliau menyodorkan kepadanya lalu dia meminumnya, dia (Ummu Hani') berkata: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya sedang berpuasa." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Orang yang berpuasa sunnah lebih berhak atas dirinya, jika ingin maka boleh membatalkan atau menyempurnakan puasanya." [Syu'bah] berkata: Saya bertanya kepadanya: "Apakah kamu mendengarnya langsung dari Ummu Hani'?" Dia menjawab: "Tidak, akan tetapi [Abu Shalih] dan keluargaku meriwayatkannya dari [Ummu Hani']." [Hammad bin Salamah] meriwayatkan hadits ini dari [Simak bin Harb], dia berkata: Dari [Harun binti Ummu Hani'] dari [Ummu Hani'], sedangkan riwayatnya Syu'bah lebih baik. Demikian Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami dari Abu Daud, maka dia berkata: "Lebih berhak atas dirinya." Dan telah menceritakan kepada kami selain Mahmud dari Abu Daud dengan lafadz, lebih menguasai atas dirinya (amir) atau lebih berhak atas dirinya (Amin) -karena ada keraguan- demikian juga hadits ini diriwayatkan melalui banyak jalur dari Syu'bah dengan lafadz: "Lebih berhak (Amin) atas dirinya atau lebih menguasai (amir) atas dirinya, dengan adanya keraguan. Dia berkata: Dan hadits Ummu Hani' terdapat komentar pada sanadnya. Dan hadits ini diamalkan oleh sebagian ahli ilmu dari kalangan shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maupun selain mereka, bahwa orang yang melakukan puasa sunnah apabila membatalkan puasanya, maka dia tidak wajib mengqadla' puasanya kecuali jika dia ingin melakukannya. Dan itu merupakan perkataan Sufyan Ats Tsauri, Ahmad, Ishaq dan Asy Syafi'i.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
سنن أبي داوود ٦٦٤: حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ كَانُوا يَفْتَتِحُونَ الْقِرَاءَةَ بِ { الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ }
Sunan Abu Daud 664: Telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Qatadah] dari [Anas] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar dan Utsman, mereka semua memulai bacaannya dengan {ALHAMDULILLAHI RABBIL 'AALAMIN}.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,