سنن الترمذي ١١٢٣: حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ سُئِلْتُ عَنْ الْمُتَلَاعِنَيْنِ فِي إِمَارَةِ مُصْعَبِ بْنِ الزُّبَيْرِ أَيُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا فَمَا دَرَيْتُ مَا أَقُولُ فَقُمْتُ مَكَانِي إِلَى مَنْزِلِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ اسْتَأْذَنْتُ عَلَيْهِ فَقِيلَ لِي إِنَّهُ قَائِلٌ فَسَمِعَ كَلَامِي فَقَالَ ابْنُ جُبَيْرٍ ادْخُلْ مَا جَاءَ بِكَ إِلَّا حَاجَةٌ قَالَ فَدَخَلْتُ فَإِذَا هُوَ مُفْتَرِشٌ بَرْدَعَةَ رَحْلٍ لَهُ فَقُلْتُ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُتَلَاعِنَانِ أَيُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ نَعَمْ إِنَّ أَوَّلَ مَنْ سَأَلَ عَنْ ذَلِكَ فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ أَحَدَنَا رَأَى امْرَأَتَهُ عَلَى فَاحِشَةٍ كَيْفَ يَصْنَعُ إِنْ تَكَلَّمَ تَكَلَّمَ بِأَمْرٍ عَظِيمٍ وَإِنْ سَكَتَ سَكَتَ عَلَى أَمْرٍ عَظِيمٍ قَالَ فَسَكَتَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يُجِبْهُ فَلَمَّا كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ الَّذِي سَأَلْتُكَ عَنْهُ قَدْ ابْتُلِيتُ بِهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ هَذِهِ الْآيَاتِ الَّتِي فِي سُورَةِ النُّورِ { وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ شُهَدَاءُ إِلَّا أَنْفُسُهُمْ } حَتَّى خَتَمَ الْآيَاتِ فَدَعَا الرَّجُلَ فَتَلَا الْآيَاتِ عَلَيْهِ وَوَعَظَهُ وَذَكَّرَهُ وَأَخْبَرَهُ أَنَّ عَذَابَ الدُّنْيَا أَهْوَنُ مِنْ عَذَابِ الْآخِرَةِ فَقَالَ لَا وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا كَذَبْتُ عَلَيْهَا ثُمَّ ثَنَّى بِالْمَرْأَةِ فَوَعَظَهَا وَذَكَّرَهَا وَأَخْبَرَهَا أَنَّ عَذَابَ الدُّنْيَا أَهْوَنُ مِنْ عَذَابِ الْآخِرَةِ فَقَالَتْ لَا وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا صَدَقَ قَالَ فَبَدَأَ بِالرَّجُلِ فَشَهِدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنْ الصَّادِقِينَ وَالْخَامِسَةُ أَنَّ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كَانَ مِنْ الْكَاذِبِينَ ثُمَّ ثَنَّى بِالْمَرْأَةِ فَشَهِدَتْ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنْ الْكَاذِبِينَ وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنْ الصَّادِقِينَ ثُمَّ فَرَّقَ بَيْنَهُمَا قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَابْنِ مَسْعُودٍ وَحُذَيْفَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ ابْنِ عُمَرَ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا الْحَدِيثِ عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ
Sunan Tirmidzi 1123: Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abdah bin Sulaiman] dari [Abdul Malik bin Abu Sulaiman] dari [Sa'id bin Jubair] ia berkata: Aku ditanya tentang dua orang yang bersumpah li'an pada masa pemerintahan Mush'ab bin Az Zubair: Apakah keduanya harus dipisahkan? Aku tidak tahu apa yang harus aku jawab, lalu aku bangkit dari tempatku dan pergi ke rumah [Abdullah bin Umar] meminta izin kepadanya, tetapi dikatakan kepadaku bahwa ia sedang tidur qailulah (tidur siang). Ternyata ia mendengar suaraku, maka ia berkata: "Apakah itu Ibnu Jubair, masuklah, tidaklah engkau datang kepadaku melainkan karena ada kepentingan." Ia melanjutkan: Lalu aku pun masuk menemuinya sedang ia menggelar pelana kuda miliknya. Aku bertanya: "Wahai Abu Abdurrahman, tentang dua orang yang bersumpah li'an, apakah keduanya dipisahkan?" Maka ia menjawab: "Subhanallah, ya, sesungguhnya orang yang pertama kali bertanya tentang hal tersebut adalah Fulan bin Fulan, ia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya bertanya: 'Wahai Rasulullah, menurutmu jika salah seorang dari kami melihat isterinya berbuat keji, apa yang harus ia perbuat. Jika harus berbicara maka ia harus berbicara perkara besar, namun jika ia diam maka ia mendiamkan perkara besar.' Ia melanjutkan: Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diam dan tidak menjawabnya. Setelah itu ia datang lagi menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata: 'Sesungguhnya yang aku tanyakan kepada engkau telah menimpaku.' Lalu Allah menurunkan ayat yang terdapat dalam surat An Nur: {Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri} hingga akhir ayat, lalu beliau memanggil laki-laki itu dan membacakan ayat-ayat itu kepadanya. Beliau menasehati dan memberitahukan kepadanya: 'Sesungguhnya siksa dunia lebih ringan dari pada siksa akhirat.' Orang itu berkata: 'Tidak demi Yang mengutus engkau dengan kebenaran, aku tidak berdusta tentang isteriku itu.' Kemudian beliau mengulangi hal yang sama kepada isterinya, menasehati, mengingatkan dan memberitahukan kepadanya: 'Sesungguhnya siksa dunia lebih ringan dari pada siksa akhirat.' Ia pun menjawab: 'Tidak demi Yang mengutus engkau dengan kebenaran, suamiku tidak benar.'" Ia melanjutkan: "Lalu beliau memulai dengan laki-laki itu, ia bersyahadat empat kali dengan syahadat kepada Allah: Sesungguhnya ia termasuk orang-orang yang benar (di dalam tuduhannya). Dan yang kelima: Sesungguhnya laknat Allah kepadanya jika ia termasuk orang-orang yang berdusta. Kemudian beliau menyuruh kepada wanita itu, lalu ia bersyahadat empat kali dengan syahadat kepada Allah: Sesungguhnya suaminya termasuk orang-orang yang berdusta. Dan yang kelima: Sesungguhnya kemurkaan Allah akan menimpaku jika suaminya termasuk orang-orang yang benar. Kemudian beliau menceraikan keduanya." Berkata: Dalam hal ini ada hadits serupa dari Sahl bin Sa'd, Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud dan Hudzaifah. Abu Isa berkata: Hadits Ibnu Umar adalah hadits hasan shahih dan hadits ini menjadi pedoman amal menurut para ulama.
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن الدارمي ١١٢٤: أَخْبَرَنَا الْمُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا خُصَيْفٌ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ كَانُوا يَجْتَنِبُونَ النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَيَأْتُونَهُنَّ فِي أَدْبَارِهِنَّ فَسَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى { وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمْ اللَّهُ } فِي الْفَرْجِ وَلَا تَعْدُوهُ
Sunan Darimi 1124: Telah menghabarkan kepada kami [Al Mu'alla bin Asad] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid] telah menceritakan kepada kami [Khushaif] dari [Mujahid] ia berkata: "Dahulu mereka menjauhi para wanita di saat haid, dan menggauli mereka pada dubur-dubur mereka, lalu mereka bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang hal itu, maka Allah subhanallahu wa ta'ala menurunkan ayat: '(Dan mereka bertanya kepada kamu tentang haid, katakanlah ia itu kotor, maka jauhilah wanita yang tengah haid dan jangan kalian dekati mereka hingga mereka suci, dan jika mereka telah suci, maka datangilah mereka sesuai dengan yang Allah perintahkan) ' (Qs. Al Baqarah: 223), yakni pada lubang kemaluannya dan janganlah kalian menyimpang darinya."
Grade
صحيح البخاري ١١٢٥: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عِيسَى هُوَ ابْنُ يُونُسَ عَنْ إِسْمَاعِيلَ عَنْ الْحَارِثِ بْنِ شُبَيْلٍ عَنْ أَبِي عَمْرٍو الشَّيْبَانِيِّ قَالَ قَالَ لِي زَيْدُ بْنُ أَرْقَمَ إِنْ كُنَّا لَنَتَكَلَّمُ فِي الصَّلَاةِ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكَلِّمُ أَحَدُنَا صَاحِبَهُ بِحَاجَتِهِ حَتَّى نَزَلَتْ { حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ } فَأُمِرْنَا بِالسُّكُوتِ
Shahih Bukhari 1125: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa] telah mengabarkan kepada kami ['Isa] dia adalah putra Yunus dari [Isma'il] dari [Al Harits bin Syubail] dari [Abu 'Amru Asy Syaibaniy] berkata: [Zaid bin Arqam] berkata kepadaku: "Sungguh kami pernah berbicara ketika sedang shalat hingga ada seorang diantara kami yang berbicara dengan temannya tentang kebutuhannya sampai kemudian turun firman Allah Ta'ala (dalam surah Al Baqarah) {Peliharalah seluruh shalat kalian dan shalat Al Wustha dan berdirilah (dalam shalat) untuk Allah dengan khusyu'}. (Al Baqarah: 238), Maka kami diperintah untuk diam".
سنن أبي داوود ١١٢٦: حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ فِي هَذِهِ الْآيَةِ { تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنْ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ } قَالَ كَانُوا يَتَيَقَّظُونَ مَا بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ يُصَلُّونَ وَكَانَ الْحَسَنُ يَقُولُ قِيَامُ اللَّيْلِ
Sunan Abu Daud 1126: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas bin Malik] Mengenai ayat ini: {Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo'a kepada Rabbnya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka.} (As Sajadah: 16), kata Anas: "Mereka biasa bangun antara waktu Maghrib hingga Isya' kemudian mereka mengerjakan shalat." Sedangkan Al Hasan mengatakan: "Maksudnya adalah Qiyamul lail."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن أبي داوود ١١٢٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ { كَانُوا قَلِيلًا مِنْ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ } قَالَ كَانُوا يُصَلُّونَ فِيمَا بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ زَادَ فِي حَدِيثِ يَحْيَى وَكَذَلِكَ تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ
Sunan Abu Daud 1127: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dan [Ibnu Abu 'Adi] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Anas] Mengenai firman Allah Azza wa Jalla: {Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam} (Adz Dzariyat: 17), kata Anas: "Mereka biasa mengerjakan shalat antara waktu Maghrib dan 'Isya." Dalam haditsnya Yahya di tambahkan: "Dan demikian pula lambung mereka (dari tempat tidurnya)."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,
صحيح مسلم ١١٣١: و حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَهُوَ مُقْبِلٌ مِنْ مَكَّةَ إِلَى الْمَدِينَةِ عَلَى رَاحِلَتِهِ حَيْثُ كَانَ وَجْهُهُ قَالَ وَفِيهِ نَزَلَتْ { فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ } و حَدَّثَنَاه أَبُو كُرَيْبٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ وَابْنُ أَبِي زَائِدَةَ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي كُلُّهُمْ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ وَفِي حَدِيثِ ابْنِ مُبَارَكٍ وَابْنِ أَبِي زَائِدَةَ ثُمَّ تَلَا ابْنُ عُمَرَ { فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ } وَقَالَ فِي هَذَا نَزَلَتْ
Shahih Muslim 1131: Dan telah menceritakan kepadaku ['Ubaidullah bin Umar Al Qawariri] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Said] dari [Abdul Malik bin Abu Sulaiman] katanya: telah menceritakan kepada kami [Said bin Jubair] dari [Ibnu Umar] katanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat diatas kendarannya ke arah mana saja beliau menghadap, yaitu ketika berangkat dari Makkah menuju Madinah. Dan pada saat itu diturunkan pula ayat " Kearah manapun engkau menghadap, maka engkau menghadap wajah Allah QS. Albaqarah: 115, Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Al Mubarak] dan [Ibnu Zaidah] (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] telah menceritakan kepada kami [ayahku], semuanya dari [Abdul Malik] dengan sanad seperti ini, namun dalam hadis Ibnu Al Mubarak dan Ibnu Abi Zaidah disebutkan: "Kemudian Ibnu Umar membacakan ayat "Kearah manapun engkau menghadap, maka engkau menghadap wajah Allah. QS. Albaqarah: 115, Dia lalu berkata: "Tentang masalah inilah ayat ini diturunkan."
صحيح البخاري ١١٣٤: حَدَّثَنَا مَحْمُودٌ حَدَّثَنَا شَبَابَةُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ صَلَّى صَلَاةً قَالَ إِنَّ الشَّيْطَانَ عَرَضَ لِي فَشَدَّ عَلَيَّ لِيَقْطَعَ الصَّلَاةَ عَلَيَّ فَأَمْكَنَنِي اللَّهُ مِنْهُ فَذَعَتُّهُ وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ أُوثِقَهُ إِلَى سَارِيَةٍ حَتَّى تُصْبِحُوا فَتَنْظُرُوا إِلَيْهِ فَذَكَرْتُ قَوْلَ سُلَيْمَانَ عَلَيْهِ السَّلَام رَبِّ { هَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي } فَرَدَّهُ اللَّهُ خَاسِيًا ثُمَّ قَالَ النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ فَذَعَتُّهُ بِالذَّالِ أَيْ خَنَقْتُهُ وَفَدَعَّتُّهُ مِنْ قَوْلِ اللَّهِ { يَوْمَ يُدَعُّونَ } أَيْ يُدْفَعُونَ وَالصَّوَابُ فَدَعَتُّهُ إِلَّا أَنَّهُ كَذَا قَالَ بِتَشْدِيدِ الْعَيْنِ وَالتَّاءِ
Shahih Bukhari 1134: Telah menceritakan kepada kami [Mahmud] telah mengabarkan kepada kami [Syababah] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Muhammad bin Ziyad] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya Beliau ketika selesai dari mengerjakan shalat berkata: "Sesungguhnya setan menghampiriku lalu menggangguku untuk memutus shalatku tapi Allah memenangkan aku atasnya dan aku berkehendak untuk mengikatnya di salah satu tiang masjid sampai pagi hari sehingga kalian semuanya dapat melihatnya. Namun aku teringat ucapan Sulaiman Alaihis salam yang berdo'a: {Ya Rabb, anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak akan dimiliki oleh seorangpun setelah aku} (Shad: 35). Maka kemudian Allah mengusirnya". Kemudian An Nadlir bin Syumail berkata: fadza'attuhu dengan huruf dzal, artinya: mencekiknya seperti firman Allah Ta'ala (Ath Thur: 13) yang artinya digiring. Yang benar adalah fada'attuhu. Dengan ada tanda taydid pada huruf 'ain dan ta.
سنن أبي داوود ١١٣٤: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَجُلًا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ فَقَرَأَ فَرَفَعَ صَوْتَهُ بِالْقُرْآنِ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْحَمُ اللَّهُ فُلَانًا كَأَيٍّ مِنْ آيَةٍ أَذْكَرَنِيهَا اللَّيْلَةَ كُنْتُ قَدْ أَسْقَطْتُهَا قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَاهُ هَارُونُ النَّحْوِيُّ عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ فِي سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ فِي الْحُرُوفِ { وَكَأَيٍّ مِنْ نَبِيٍّ }
Sunan Abu Daud 1134: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari Urwah dari [Aisyah] radliallahu 'anha, bahwa Seorang laki-laki sedang mengerjakan shalat malam, lalu membaca Al Qur'an dengan mengangkat suaranya, keesokan harinya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semoga Allah merahmati fulan, dia telah mengingatkanku terhadap ayat Al Qur'an yang aku lupa ayat tersebut." Abu Daud berkata: "Di riwayatkan pula oleh Harun An Nahwi dari Hammad bin Salamah mengenai surat Ali Imran pada ayat: "Dan berapa banyak dari para Nabi…"
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,
سنن أبي داوود ١١٤٤: حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ قَالَ طَلَّقْتُ امْرَأَتِي فَأَتَيْتُ الْمَدِينَةَ لِأَبِيعَ عَقَارًا كَانَ لِي بِهَا فَأَشْتَرِيَ بِهِ السِّلَاحَ وَأَغْزُو فَلَقِيتُ نَفَرًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا قَدْ أَرَادَ نَفَرٌ مِنَّا سِتَّةٌ أَنْ يَفْعَلُوا ذَلِكَ فَنَهَاهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ { لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ } فَأَتَيْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ فَسَأَلْتُهُ عَنْ وِتْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَدُلُّكَ عَلَى أَعْلَمِ النَّاسِ بِوِتْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأْتِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا فَأَتَيْتُهَا فَاسْتَتْبَعْتُ حَكِيمَ بْنَ أَفْلَحَ فَأَبَى فَنَاشَدْتُهُ فَانْطَلَقَ مَعِي فَاسْتَأْذَنَّا عَلَى عَائِشَةَ فَقَالَتْ مَنْ هَذَا قَالَ حَكِيمُ بْنُ أَفْلَحَ قَالَتْ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ سَعْدُ بْنُ هِشَامٍ قَالَتْ هِشَامُ بْنُ عَامِرٍ الَّذِي قُتِلَ يَوْمَ أُحُدٍ قَالَ قُلْتُ نَعَمْ قَالَتْ نِعْمَ الْمَرْءُ كَانَ عَامِرٌ قَالَ قُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ حَدِّثِينِي عَنْ خُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ أَلَسْتَ تَقْرَأُ الْقُرْآنَ فَإِنَّ خُلُقَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ الْقُرْآنَ قَالَ قُلْتُ حَدِّثِينِي عَنْ قِيَامِ اللَّيْلِ قَالَتْ أَلَسْتَ تَقْرَأُ يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ قَالَ قُلْتُ بَلَى قَالَتْ فَإِنَّ أَوَّلَ هَذِهِ السُّورَةِ نَزَلَتْ فَقَامَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى انْتَفَخَتْ أَقْدَامُهُمْ وَحُبِسَ خَاتِمَتُهَا فِي السَّمَاءِ اثْنَيْ عَشَرَ شَهْرًا ثُمَّ نَزَلَ آخِرُهَا فَصَارَ قِيَامُ اللَّيْلِ تَطَوُّعًا بَعْدَ فَرِيضَةٍ قَالَ قُلْتُ حَدِّثِينِي عَنْ وِتْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ يُوتِرُ بِثَمَانِ رَكَعَاتٍ لَا يَجْلِسُ إِلَّا فِي الثَّامِنَةِ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّي رَكْعَةً أُخْرَى لَا يَجْلِسُ إِلَّا فِي الثَّامِنَةِ وَالتَّاسِعَةِ وَلَا يُسَلِّمُ إِلَّا فِي التَّاسِعَةِ ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ فَتِلْكَ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يَا بُنَيَّ فَلَمَّا أَسَنَّ وَأَخَذَ اللَّحْمَ أَوْتَرَ بِسَبْعِ رَكَعَاتٍ لَمْ يَجْلِسْ إِلَّا فِي السَّادِسَةِ وَالسَّابِعَةِ وَلَمْ يُسَلِّمْ إِلَّا فِي السَّابِعَةِ ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ فَتِلْكَ هِيَ تِسْعُ رَكَعَاتٍ يَا بُنَيَّ وَلَمْ يَقُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً يُتِمُّهَا إِلَى الصَّبَاحِ وَلَمْ يَقْرَأْ الْقُرْآنَ فِي لَيْلَةٍ قَطُّ وَلَمْ يَصُمْ شَهْرًا يُتِمُّهُ غَيْرَ رَمَضَانَ وَكَانَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً دَاوَمَ عَلَيْهَا وَكَانَ إِذَا غَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ مِنْ اللَّيْلِ بِنَوْمٍ صَلَّى مِنْ النَّهَارِ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً قَالَ فَأَتَيْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ فَحَدَّثْتُهُ فَقَالَ هَذَا وَاللَّهِ هُوَ الْحَدِيثُ وَلَوْ كُنْتُ أُكَلِّمُهَا لَأَتَيْتُهَا حَتَّى أُشَافِهَهَا بِهِ مُشَافَهَةً قَالَ قُلْتُ لَوْ عَلِمْتُ أَنَّكَ لَا تُكَلِّمُهَا مَا حَدَّثْتُكَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ بِإِسْنَادِهِ نَحْوَهُ قَالَ يُصَلِّي ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ لَا يَجْلِسُ فِيهِنَّ إِلَّا عِنْدَ الثَّامِنَةِ فَيَجْلِسُ فَيَذْكُرُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ يَدْعُو ثُمَّ يُسَلِّمُ تَسْلِيمًا يُسْمِعُنَا ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ بَعْدَمَا يُسَلِّمُ ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَةً فَتِلْكَ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يَا بُنَيَّ فَلَمَّا أَسَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَخَذَ اللَّحْمَ أَوْتَرَ بِسَبْعٍ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ بَعْدَمَا يُسَلِّمُ بِمَعْنَاهُ إِلَى مُشَافَهَةً حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ يُسَلِّمُ تَسْلِيمًا يُسْمِعُنَا كَمَا قَالَ يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ سَعِيدٍ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ ابْنُ بَشَّارٍ بِنَحْوِ حَدِيثِ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ إِلَّا أَنَّهُ قَالَ وَيُسَلِّمُ تَسْلِيمَةً يُسْمِعُنَا
Sunan Abu Daud 1144: Telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Umar] telah menceritakan kepada kami [Hammam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Zurarah bin Aufa] dari [Sa'd bin Hisyam] dia berkata: "Aku pernah mentalak isteriku, lalu aku pergi ke Madinah untuk menjual perabot rumah tangga milikku untuk saya belikan senjata, lalu aku ikut berperang, aku bertemu dengan beberapa sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka berkata: "Sungguh ada enam orang di antara kami yang hendak bermaksud seperti itu (ikut berperang), akan tetapi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mencegahnya." Salah seorang dari mereka berkata: "Sungguh dalam diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik bagimu." Lalu aku mendatangi Ibnu Abbas dan bertanya tentang shalat witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia berkata: "Aku akan menunjukkan kepadamu terhadap orang yang paling mengetahui tentang shalat witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, datanglah kepada Aisyah radliallahu 'anha!" Lalu aku mengajak Hakim bin Aflah untuk menemui Aisyah, namun dia keberatan, akan tetapi aku terus mendesaknya, akhirnya aku berangkat bersamanya, kemudian kami meminta izin kepada Aisyah, dia bertanya: "Siapakah ini?" di jawab: "Hakim bin Aflah." Aisyah bertanya lagi: "Siapakah yang bersama kamu?" di jawab: "Sa'd bin Hisyam." Aisyah berkata: "Apakah Hisyam bin 'Amir yang terbunuh dalam perang Uhud?" Sa'd berkata: Jawabku: "Betul." Aisyah berkata: "Sebaik laki-laki adalah 'Amir." Sa'd berkata: lalu aku bertanya: "Wahai Ummul Mukminin, ceritakanlah kepadaku tentang akhlaq Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam!" Aisyah menjawab: "Tidakkah kamu membaca Al Qur'an?, sesungguhnya akhlaq Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Al Qur'an." Sa'd berkata: tanyaku: "Wahai Ummul Mukminin, ceritakanlah kepadaku tentang shalat malamnya beliau!" Aisyah menjawab: "Tidakkah kamu membaca surat "Yaa ayyuhal Muzammil (wahai orang-orang yang berselimut)?" jawabku: "Tentu." Aisyah menjawab: "Sesungguhnya ketika awal surat ini turun, para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan shalat malam sehingga kaki mereka bengkak, dan akhir surat ini masih di tahan (oleh Allah) di langit selama dua belas bulan (satu tahun), setelah itu, akhir surat ini turun, maka shalat malam hukumnya menjadi sunnah yang sebelumnya di wajibkan." Sa'd berkata: aku bertanya: "Sampaikanlah kepadaku tentang shalat witir Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam!" Aisyah menjawab: "Beliau biasa mengerjakan shalat witir delapan raka'at, beliau tidak duduk kecuali di raka'at ke delapan, kemudian beliau berdiri dan shalat satu raka'at lagi, sehingga beliau tidak duduk kecuali di raka'at ke delapan dan ke sembilan, dan beliau tidak salam kecuali di raka'at ke sembilan, kemudian beliau mengerjakan shalat dua raka'at dalam keadaan duduk, hingga jumlahnya menjadi sebelas raka'at, wahai anakku, ketika beliau telah tua dan lanjut usia, beliau mengerjakan witir tujuh raka'at, dan beliau tidak duduk kecuali di raka'at ke enam dan ketujuh, beliau tidak salam kecuali di raka'at ke tujuh, setelah itu beliau mengerjakan shalat dua raka'at dalam keadaan duduk, hingga jumlahnya menjadi sembilan raka'at. wahai anakku, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah mengerjakan shalat malam hingga pagi hari (tidak istirahat) dan tidak pernah membaca Al Qur'an semalam suntuk, serta tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, apabila beliau mengerjakan shalat, beliau selalu mengerjakan dengan rutin, dan apabila beliau tertidur di malam hari, maka beliau akan shalat dua belas raka'at di siang harinya." Sa'd berkata: "Setelah itu, aku menemui Ibnu Abbas dan menyampaikan hal itu kepadanya, maka Ibnu Abbas berkata: "Demi Allah, ini adalah hadits (yang aku maksudkan), sekiranya aku berbicara langsung kepada Aisyah, pasti aku akan mendatanginya dan berbicara langsung dengannya." Sa'd berkata: kataku selanjutnya: "Sekiranya aku tahu, bahwa kamu tidak berbicara kepadanya (secara langsung), niscaya aku tidak akan menyampaikannya kepadamu." Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari Sa'id dari [Qatadah] dengan sanad seperti hadits di atas, dia berkata: "Beliau mengerjakan shalat delapan raka'at, dan tidak duduk kecuali di raka'at ke delapan, kemudian beliau duduk dan berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla, lalu berdo'a kemudian beliau mengucapkan salam yang dapat kami dengar. Setelah itu beliau shalat dua raka'at dalam keadaan duduk, setelah salam beliau mengerjakan satu raka'at lagi, hingga jumlahnya menjadi sebelas raka'at. wahai anakku, ketika usia beliau telah lanjut dan telah tua, beliau mengerjakan witir tujuh raka'at, dan shalat dua raka'at dalam keadaan duduk setelah beliau memberi salam." dengan maksud yang sama (dengan hadits di atas) sampai pada kalimat "Musyafahah (berbicara langsung)." Telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bisyr] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dengan hadits seperti ini, dia berkata: "Lalu beliau mengucapkan salam yang dapat kami dengar." Sebagaimana perkataan Yahya bin Sa'id. Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Sa'id] dengan hadits seperti ini, Ibnu Basyar mengatakan seperti hadits Yahya bin Sa'id, namun dia mengatakan: "Kemudian beliau mengucapkan salam sekali yang dapat kami dengar."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : 1. Shahih 2. Shahih 3. Shahih 4. Shahih(1342-1345),
سنن الدارمي ١١٤٧: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ { وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ } قَالَ هُوَ الْمُسَافِرُ
Sunan Darimi 1147: Telah mengabarkan kepada kami [Muslim] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abu Mijlaz] dari [Ibnu Abbas] tentang firman-Nya: '((jangan pula hampiri masjid) sedang ia dalam keadaan junub, kecuali sekedar berlalu saja) ' (Qs. An Nisa: 43), ia berkata: "Yaitu musafir."
Grade