مسند أحمد ٢٣٠٩٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَامِرٌ قَالَ أَتَى مَسْرُوقٌ عَائِشَةَ فَقَالَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ هَلْ رَأَى مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَبَّهُ قَالَتْ سُبْحَانَ اللَّهِ لَقَدْ قَفَّ شَعْرِي لِمَا قُلْتَ أَيْنَ أَنْتَ مِنْ ثَلَاثٍ مَنْ حَدَّثَكَهُنَّ فَقَدْ كَذَبَ مَنْ حَدَّثَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ كَذَبَ ثُمَّ قَرَأَتْ { لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ } { وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ } وَمَنْ أَخْبَرَكَ بِمَا فِي غَدٍ فَقَدْ كَذَبَ ثُمَّ قَرَأَتْ { إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ } هَذِهِ الْآيَةَ وَمَنْ أَخْبَرَكَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَتَمَ فَقَدْ كَذَبَ ثُمَّ قَرَأَتْ { يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ } وَلَكِنَّهُ رَأَى جِبْرِيلَ فِي صُورَتِهِ مَرَّتَيْنِ
Musnad Ahmad 23094: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Amir], dia berkata: [Masruq] pernah mendatangi [Aisyah] seraya berkata: "Wahai Ummul Mukminin, apakah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam melihat Tuhannya? Dia (Aisyah) menjawab: 'Subhaanallah, sungguh merinding bulu kudukku karena apa yang kamu katakan. Bagaimana sikapmu terhadap ketiga hal itu? barangsiapa yang memberitahumu ketiga hal itu, maka sungguh dia telah berdusta. (Pertama), barangsiapa yang berkata kepadamu bahwa Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam melihat Tuhannya maka sungguh ia telah berbohong. Kemudian ia membaca: "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan.", "Tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahwa Allah berbicara dengan dia kecuali dengan perantara wahyu atau dibelakang tabir". (kedua) Barangsiapa yang mengkhabarkan kepadamu tentang sesuatu yang terjadi esok maka sungguh ia telah berdusta. Kemudian Aisyah mambaca: "Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat: dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim." (ketiga) dan barangsiapa yang mengabarkan kepadamu bahwa Muhammad telah menyembunyikan wahyu maka sungguh ia telah berdusta. Kemudian ia membaca: "Wahai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu." Tapi, beliau pernah melihat Jibril dalam wujud aslinya dua kali."
Grade
مسند أحمد ٢٣١٣٤: حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ ثُمَّ ارْتَحَلَ إِلَى الْمَدِينَةِ لِيَبِيعَ عَقَارًا لَهُ بِهَا وَيَجْعَلَهُ فِي السِّلَاحِ وَالْكُرَاعِ ثُمَّ يُجَاهِدَ الرُّومَ حَتَّى يَمُوتَ فَلَقِيَ رَهْطًا مِنْ قَوْمِهِ فَحَدَّثُوهُ أَنَّ رَهْطًا مِنْ قَوْمِهِ سِتَّةً أَرَادُوا ذَلِكَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَلَيْسَ لَكُمْ فِيَّ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فَنَهَاهُمْ عَنْ ذَلِكَ فَأَشْهَدَهُمْ عَلَى رَجْعَتِهَا ثُمَّ رَجَعَ إِلَيْنَا فَأَخْبَرَنَا أَنَّهُ أَتَى ابْنَ عَبَّاسٍ فَسَأَلَهُ عَنْ الْوَتْرِ فَقَالَ أَلَا أُنَبِّئُكَ بِأَعْلَمِ أَهْلِ الْأَرْضِ بِوَتْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ قَالَ ائْتِ عَائِشَةَ فَاسْأَلْهَا ثُمَّ ارْجِعْ إِلَيَّ فَأَخْبِرْنِي بِرَدِّهَا عَلَيْكَ قَالَ فَأَتَيْتُ عَلَى حَكِيمِ بْنِ أَفْلَحَ فَاسْتَلْحَقْتُهُ إِلَيْهَا فَقَالَ مَا أَنَا بِقَارِبِهَا إِنِّي نَهَيْتُهَا أَنْ تَقُولَ فِي هَاتَيْنِ الشِّيعَتَيْنِ شَيْئًا فَأَبَتْ فِيهِمَا إِلَّا مُضِيًّا فَأَقْسَمْتُ عَلَيْهِ فَجَاءَ مَعِي فَدَخَلْنَا عَلَيْهَا فَقَالَتْ حَكِيمٌ وَعَرَفَتْهُ قَالَ نَعَمْ أَوْ بَلَى قَالَتْ مَنْ هَذَا مَعَكَ قَالَ سَعْدُ بْنُ هِشَامٍ قَالَتْ مَنْ هِشَامٌ قَالَ ابْنُ عَامِرٍ قَالَ فَتَرَحَّمَتْ عَلَيْهِ وَقَالَتْ نِعْمَ الْمَرْءُ كَانَ عَامِرٌ قُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَنْبِئِينِي عَنْ خُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ أَلَسْتَ تَقْرَأُ الْقُرْآنَ قُلْتُ بَلَى قَالَتْ فَإِنَّ خُلُقَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ الْقُرْآنَ فَهَمَمْتُ أَنْ أَقُومَ ثُمَّ بَدَا لِي قِيَامُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَنْبِئِينِي عَنْ قِيَامِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ أَلَسْتَ تَقْرَأُ هَذِهِ السُّورَةَ { يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ } قُلْتُ بَلَى قَالَتْ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ افْتَرَضَ قِيَامَ اللَّيْلِ فِي أَوَّلِ هَذِهِ السُّورَةِ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ حَوْلًا حَتَّى انْتَفَخَتْ أَقْدَامُهُمْ وَأَمْسَكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ خَاتِمَتَهَا فِي السَّمَاءِ اثْنَيْ عَشَرَ شَهْرًا ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ التَّخْفِيفَ فِي آخِرِ هَذِهِ السُّورَةِ فَصَارَ قِيَامُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَطَوُّعًا مِنْ بَعْدِ فَرِيضَتِهِ فَهَمَمْتُ أَنْ أَقُومَ ثُمَّ بَدَا لِي وَتْرُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَنْبِئِينِي عَنْ وَتْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كُنَّا نُعِدُّ لَهُ سِوَاكَهُ وَطَهُورَهُ فَيَبْعَثُهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِمَا شَاءَ أَنْ يَبْعَثَهُ مِنْ اللَّيْلِ فَيَتَسَوَّكُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ ثُمَّ يُصَلِّي ثَمَانِي رَكَعَاتٍ لَا يَجْلِسُ فِيهِنَّ إِلَّا عِنْدَ الثَّامِنَةِ فَيَجْلِسُ وَيَذْكُرُ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَيَدْعُو وَيَسْتَغْفِرُ ثُمَّ يَنْهَضُ وَلَا يُسَلِّمُ ثُمَّ يُصَلِّي التَّاسِعَةَ فَيَقْعُدُ فَيَحْمَدُ رَبَّهُ وَيَذْكُرُهُ وَيَدْعُو ثُمَّ يُسَلِّمُ تَسْلِيمًا يُسْمِعُنَا ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ بَعْدَمَا يُسَلِّمُ فَتِلْكَ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يَا بُنَيَّ فَلَمَّا أَسَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُخِذَ اللَّحْمُ أَوْتَرَ بِسَبْعٍ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ بَعْدَمَا يُسَلِّمُ فَتِلْكَ تِسْعٌ يَا بُنَيَّ وَكَانَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً أَحَبَّ أَنْ يُدَاوِمَ عَلَيْهَا وَكَانَ إِذَا شَغَلَهُ عَنْ قِيَامِ اللَّيْلِ نَوْمٌ أَوْ وَجَعٌ أَوْ مَرَضٌ صَلَّى مِنْ النَّهَارِ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً وَلَا أَعْلَمُ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ الْقُرْآنَ كُلَّهُ فِي لَيْلَةٍ وَلَا قَامَ لَيْلَةً حَتَّى أَصْبَحَ وَلَا صَامَ شَهْرًا كَامِلًا غَيْرَ رَمَضَانَ فَأَتَيْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ فَحَدَّثْتُهُ بِحَدِيثِهَا فَقَالَ صَدَقْتَ أَمَا لَوْ كُنْتُ أَدْخُلُ عَلَيْهَا لَأَتَيْتُهَا حَتَّى تُشَافِهَنِي مُشَافَهَةً
Musnad Ahmad 23134: Telah menceritakan kepada kami [Yahya] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abi Urwabah] dari [Qotadah] dari [Zurarah bin Awfa] dari [Sa'ad bin Hisyam] bahwasanya dia telah menceraikan istrinya, kemudian dia pergi ke Madinah untuk menjual harta miliknya di kota tersebut. Kemudian akan ia tukar dengan senjata dan kuda dan ikut berjihad ke Romawi hingga ia mati. Lalu ia berjumpa dengan sekelompok orang dari kaumnya. Lantas mereka menceritakannya bahwa dahulu ada sekelompok orang sejumlah enam orang di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menginginkan yang demikian. Lantas beliau bersabda: "Bukankah aku bagi kalian adalah panutan yang baik?" Beliau melarang mereka dari hal itu. Beliau meminta kesaksian mereka agar kembali. Kemudian dia (Sa'd bin Hisyam) kembali kepada kami dan mengabarkan kepada kami bahwa dia telah menemui Ibnu Abbas, ia bertanya kepadanya mengenai shalat witir. Kemudian (Ibnu Abbas) Berkata: "Bukankah aku telah mengabarkan kepadamu dengan witir yang dilakukan oleh orang yang paling tahu di muka bumi, yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" dia menjawab: "Benar." (Ibnu Abbas) Berkata: "Datangilah [Aisyah] dan bertanyalah kepadanya kemudian kembalilah kepadaku lalu kabarkan kepadaku mengenai jawabannya kepadamu." Dia (Sa'ad Ibnu Hisyam) Berkata: "Lalu aku mendatangi Hakim bin Aflah kemudian aku meminta kepadanya untuk mengantarku kepada (Aisyah)." Dia (Hakim) menjawab: "Saya bukan termasuk kerabatnya, sungguh aku pernah melarangnya ia berbicara pada dua hal tersebut (dua kubu yang berbeda perihal witir) dan dia (Aisyah) pasti menolak keduanya dan akan pergi. Maka saya bersumpah kepadanya dan dia pun datang bersamaku. Lalu kami menemui (Aisyah), (Aisyah) Berkata: "Hakim-kah ini?" dia (Aisyah) Telah mengetahuinya. (Hakim) menjawab: "Ya." Atau "Benar." (Aisyah) Berkata: "Siapa orang yang bersamamu?" dia menjawab: "Sa'ad bin Hisyam." (Aisyah) Berkata: " Hisyam yang manakah?." Dia menjawab: Itu, Hisyam 'Ibnu 'Amir." Dia berkata: "Aisyah telah mengetahuinya." Dia (Aisyah) Berkata: "Sebaik-baik orang adalah Amir." Aku berkata: 'Wahai ummul mukminin, ceritakanlah kepadaku mengenai akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." dia (Aisyah) Berkata: "Bukankah engkau pernah membaca Al-Qur'an?" aku menjawab: "Benar." Dia (Aisyah) Berkata: "Sesungguhnya akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah Al-Qur'an." Kemudian saya hendak shalat, tapi terlintas padaku shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saya berkata: "Wahai ummul mukminin, ceritakanlah kepadaku mengenai shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Dia (Aisyah) menjawab: "Bukankah engkau pernah membaca surat ini YAA AYYUHAL MUZAMMIL (wahai orang-orang yang berselimut).' Saya menjawab: "Benar." Dia (Aisyah) Berkata: "Sesungguhnya Allah AzzaWaJalla. mewajibkan shalat malam pada awal surat ini. lalu Rasulullah dan para sahabatnya shalat hingga tumit mereka bengkak. Allah AzzaWaJalla menahan penutup surat ini di langit selama dua belas bulan. Kemudian Allah AzzaWaJalla baru menurunkan keringanan pada akhir surat ini dan shalat malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjadi sunnah. Maka aku ingin shalat, tapi terlintas padaku shalat witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu saya berkata: "Wahai ummul mukminin, ceritakanlah kepadaku mengenai shalat witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." (Aisyah) menjawab: "Kami menyiapkan siwak untuknya dan air untuk bersuci beliau. Kemudian Allah membangunkannya sesuai dengan kehendak-Nya di malam hari. Lalu beliau bersiwak dan berwudlu. Kemudian beliau shalat delapan raka'at, beliau tidak duduk pada raka'at tersebut kecuali pada raka'at ke delapan. Lalu beliau duduk dan menyebut Tuhannya AzzaWaJalla, beliau berdo'a dan minta ampun seraya bangkit dan tidak salam. Kemudian beliau shalat yang kesembilan, lalu beliau duduk dan memuji Tuhannya, berdzikir dan berdo'a baru kemudian beliau mengucapkan salam yang kami dapat mendengarnya. Lalu beliau shalat dua raka'at sedang ia duduk setelah dia salam. Itulah sebelas raka'at wahai anakku. Sedangkan tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mulai tua dan tambah gemuk, beliau melaksanakan shalat witir sebanyak tujuh raka'at kemudian shalat dua raka'at, lalu beliau duduk setelah beliau mengucapkan salam. Demikian itu shalat yang tujuh wahai anakku. Dan apabila Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat, beliau mempunyai kebiasaan untuk menekuninya. Dan bila shalat malam terlewatkan oleh beliau karena ketiduran atau sakit maka beliau melaksanakan shalat tersebut di siang hari sebanyak dua belas raka'at. Dan saya tidak pernah mengetahui bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca Al-Qur'an sampai habis dalam semalam. Dan tidak pula melaksanakan shalat malam sampai pagi dan tidak juga beliau puasa dalam satu bulan penuh melainkan pada bulan ramadhan." Lalu aku mendatangi Ibnu Abbas dan aku menceritakan kejadiannya. Lalu ia berkata: "Engkau benar, kalaulah bertemu dengannya, pastilah aku akan mendatanginya hingga menceramahiku."
Grade
مسند أحمد ٢٣١٨١: حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمَّا ذُكِرَ مِنْ شَأْنِي الَّذِي ذُكِرَ وَمَا عَلِمْتُ بِهِ قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيَّ خَطِيبًا وَمَا عَلِمْتُ بِهِ فَتَشَهَّدَ فَحَمِدَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَأَثْنَى عَلَيْهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ أَشِيرُوا عَلَيَّ فِي نَاسٍ أَبَنُوا أَهْلِي وَايْمُ اللَّهِ مَا عَلِمْتُ عَلَى أَهْلِي سُوءًا قَطُّ وَأَبَنُوهُمْ بِمَنْ وَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ عَلَيْهِ مِنْ سُوءٍ قَطُّ وَلَا دَخَلَ بَيْتِي قَطُّ إِلَّا وَأَنَا حَاضِرٌ وَلَا غِبْتُ فِي سَفَرٍ إِلَّا غَابَ مَعِي فَقَامَ سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ فَقَالَ نَرَى يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْ تَضْرِبَ أَعْنَاقَهُمْ فَقَامَ رَجُلٌ مِنْ الْخَزْرَجِ وَكَانَتْ أُمُّ حَسَّانَ بْنِ ثَابِتٍ مِنْ رَهْطِ ذَلِكَ الرَّجُلِ فَقَالَ كَذَبْتَ أَمَا وَاللَّهِ لَوْ كَانُوا مِنْ الْأَوْسِ مَا أَحْبَبْتَ أَنْ تَضْرِبَ أَعْنَاقَهُمْ حَتَّى كَادُوا أَنْ يَكُونَ بَيْنَ الْأَوْسِ وَالْخَزْرَجِ فِي الْمَسْجِدِ شَرٌّ وَمَا عَلِمْتُ بِهِ فَلَمَّا كَانَ مَسَاءُ ذَلِكَ الْيَوْمِ خَرَجْتُ لِبَعْضِ حَاجَتِي وَمَعِي أُمُّ مِسْطَحٍ فَعَثَرَتْ فَقَالَتْ تَعِسَ مِسْطَحٌ فَقُلْتُ عَلَامَ تَسُبِّينَ ابْنَكِ فَسَكَتَتْ فَعَثَرَتْ الثَّانِيَةَ فَقَالَتْ تَعِسَ مِسْطَحٌ فَقُلْتُ عَلَامَ تَسُبِّينَ ابْنَكِ ثُمَّ عَثَرَتْ الثَّالِثَةَ فَقَالَتْ تَعِسَ مِسْطَحٌ فَانْتَهَرْتُهَا فَقُلْتُ عَلَامَ تَسُبِّينَ ابْنَكِ فَقَالَتْ وَاللَّهِ مَا أَسُبُّهُ إِلَّا فِيكِ فَقُلْتُ فِي أَيِّ شَأْنِي فَذَكَرَتْ لِي الْحَدِيثَ فَقُلْتُ وَقَدْ كَانَ هَذَا قَالَتْ نَعَمْ وَاللَّهِ فَرَجَعْتُ إِلَى بَيْتِي فَكَانَ الَّذِي خَرَجْتُ لَهُ لَمْ أَخْرُجْ لَهُ لَا أَجِدُ مِنْهُ قَلِيلًا وَلَا كَثِيرًا وَوَعَكْتُ فَقُلْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسِلْنِي إِلَى بَيْتِ أَبِي فَأَرْسَلَ مَعِي الْغُلَامَ فَدَخَلْتُ الدَّارَ فَإِذَا أَنَا بِأُمِّ رُومَانَ فَقَالَتْ مَا جَاءَ بِكِ يَا ابْنَتَهْ فَأَخْبَرْتُهَا فَقَالَتْ خَفِّضِي عَلَيْكِ الشَّأْنَ فَإِنَّهُ وَاللَّهِ لَقَلَّمَا كَانَتْ امْرَأَةٌ جَمِيلَةٌ تَكُونُ عِنْدَ رَجُلٍ يُحِبُّهَا وَلَهَا ضَرَائِرُ إِلَّا حَسَدْنَهَا وَقُلْنَ فِيهَا قُلْتُ وَقَدْ عَلِمَ بِهِ أَبِي قَالَتْ نَعَمْ قُلْتُ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَعْبَرْتُ فَبَكَيْتُ فَسَمِعَ أَبُو بَكْرٍ صَوْتِي وَهُوَ فَوْقَ الْبَيْتِ يَقْرَأُ فَنَزَلَ فَقَالَ لِأُمِّي مَا شَأْنُهَا قَالَتْ بَلَغَهَا الَّذِي ذُكِرَ مِنْ أَمْرِهَا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ فَقَالَ أَقْسَمْتُ عَلَيْكِ يَا ابْنَتَهْ إِلَّا رَجَعْتِ إِلَى بَيْتِكِ فَرَجَعْتُ وَأَصْبَحَ أَبَوَايَ عِنْدِي فَلَمْ يَزَالَا عِنْدِي حَتَّى دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ الْعَصْرِ وَقَدْ اكْتَنَفَنِي أَبَوَايَ عَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي فَتَشَهَّدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ يَا عَائِشَةُ إِنْ كُنْتِ قَارَفْتِ سُوءًا وَظَلَمْتِ تُوبِي إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَقَدْ جَاءَتْ امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَهِيَ جَالِسَةٌ بِالْبَابِ فَقُلْتُ أَلَا تَسْتَحْيِي مِنْ هَذِهِ الْمَرْأَةِ أَنْ تَقُولَ شَيْئًا فَقُلْتُ لِأَبِي أَجِبْهُ فَقَالَ أَقُولُ مَاذَا فَقُلْتُ لِأُمِّي أَجِيبِيهِ فَقَالَتْ أَقُولُ مَاذَا فَلَمَّا لَمْ يُجِيبَاهُ تَشَهَّدْتُ فَحَمِدْتُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَأَثْنَيْتُ عَلَيْهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قُلْتُ أَمَّا بَعْدُ فَوَاللَّهِ لَئِنْ قُلْتُ لَكُمْ إِنِّي لَمْ أَفْعَلْ وَاللَّهُ جَلَّ جَلَالُهُ يَشْهَدُ إِنِّي لَصَادِقَةٌ مَا ذَاكَ بِنَافِعِي عِنْدَكُمْ لَقَدْ تَكَلَّمْتُمْ بِهِ وَأُشْرِبَتْهُ قُلُوبُكُمْ وَلَئِنْ قُلْتُ لَكُمْ إِنِّي قَدْ فَعَلْتُ وَاللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَعْلَمُ أَنِّي لَمْ أَفْعَلْ لَتَقُولُنَّ قَدْ بَاءَتْ بِهِ عَلَى نَفْسِهَا فَإِنِّي وَاللَّهِ مَا أَجِدُ لِي وَلَكُمْ مَثَلًا إِلَّا أَبَا يُوسُفَ وَمَا أَحْفَظُ اسْمَهُ { صَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ } فَأُنْزِلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاعَتَئِذٍ فَرُفِعَ عَنْهُ وَإِنِّي لَأَسْتَبِينُ السُّرُورَ فِي وَجْهِهِ وَهُوَ يَمْسَحُ جَبِينَهُ وَهُوَ يَقُولُ أَبْشِرِي يَا عَائِشَةُ فَقَدْ أَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بَرَاءَتَكِ فَكُنْتُ أَشَدَّ مَا كُنْتُ غَضَبًا فَقَالَ لِي أَبَوَايَ قُومِي إِلَيْهِ قُلْتُ وَاللَّهِ لَا أَقُومُ إِلَيْهِ وَلَا أَحْمَدُهُ وَلَا أَحْمَدُكُمَا لَقَدْ سَمِعْتُمُوهُ فَمَا أَنْكَرْتُمُوهُ وَلَا غَيَّرْتُمُوهُ وَلَكِنْ أَحْمَدُ اللَّهَ الَّذِي أَنْزَلَ بَرَاءَتِي وَلَقَدْ جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْتِي فَسَأَلَ الْجَارِيَةَ عَنِّي فَقَالَتْ لَا وَاللَّهِ مَا أَعْلَمُ عَلَيْهَا عَيْبًا إِلَّا أَنَّهَا كَانَتْ تَنَامُ حَتَّى تَدْخُلَ الشَّاةُ فَتَأْكُلَ خَمِيرَتَهَا أَوْ عَجِينَتَهَا شَكَّ هِشَامٌ فَانْتَهَرَهَا بَعْضُ أَصْحَابِهِ وَقَالَ اصْدُقِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى أَسْقَطُوا لَهَا بِهِ قَالَ عُرْوَةُ فَعِيبَ ذَلِكَ عَلَى مَنْ قَالَهُ فَقَالَتْ لَا وَاللَّهِ مَا أَعْلَمُ عَلَيْهَا إِلَّا مَا يَعْلَمُ الصَّائِغُ عَلَى تِبْرِ الذَّهَبِ الْأَحْمَرِ وَبَلَغَ ذَلِكَ الرَّجُلَ الَّذِي قِيلَ لَهُ فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا كَشَفْتُ كَنَفَ أُنْثَى قَطُّ فَقُتِلَ شَهِيدًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَتْ عَائِشَةُ فَأَمَّا زَيْنَبُ بِنْتُ جَحْشٍ فَعَصَمَهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِدِينِهَا فَلَمْ تَقُلْ إِلَّا خَيْرًا وَأَمَّا أُخْتُهَا حَمْنَةُ فَهَلَكَتْ فِيمَنْ هَلَكَ وَكَانَ الَّذِينَ تَكَلَّمُوا فِيهِ الْمُنَافِقُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ كَانَ يَسْتَوْشِيهِ وَيَجْمَعُهُ وَهُوَ الَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ ومِسْطَحٌ وَحَسَّانُ بْنُ ثَابِتٍ فَحَلَفَ أَبُو بَكْرٍ أَنْ لَا يَنْفَعَ مِسْطَحًا بِنَافِعَةٍ أَبَدًا فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ } يَعْنِي أَبَا بَكْرٍ { أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ } يَعْنِي مِسْطَحًا { أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ } فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ بَلَى وَاللَّهِ إِنَّا لَنُحِبُّ أَنْ يُغْفَرَ لَنَا وَعَادَ أَبُو بَكْرٍ لمِسْطَحٍ بِمَا كَانَ يَصْنَعُ بِهِ
Musnad Ahmad 23181: Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: Ketika hal mengenai diriku disebut sedang aku tidak mengetahuinya maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. berdiri di depanku berkhutbah, Saya tidak mengetahuinya. Lalu beliau bersaksi dan memuji Allah 'azza wajalla. serta menyanjung-Nya dengan apa yang dimiliki oleh keluarganya. Kemudian beliau bersabda: "Amma ba'du, tunjukkanlah kepadaku sekelompok orang yang mereka mencela keluargaku. Demi Allah, aku tidak mengetahui pada keluargaku ada kejelekan sama sekali. Mereka mencela orang yang demi Allah aku tidak mengetahui pada dirinya ada kejelekan sama sekali dan tidaklah masuk sama sekali ke rumahku kecuali aku juga berada ditempat itu dan tidaklah aku tidak ikut bersafar melainkan dia juga tidak ikut bersamaku." Lalu Sa'ad bin Mu'adz berdiri seraya berkata: "Kita melihat wahai Rasulullah, engkau pernah memenggal leher mereka." Kemudian berdirilah seorang lelaki dari Khazraj dan Ummu Hassan bin Tsabit termasuk dari golongan lelaki tersebut. Lalu dia berkata: "Engkau dusta, demi Allah, kalaulah mereka dari suku Aus, pasti engkau tidak mau memenggal leher mereka hingga mereka, antara suku Aus dan Khazraj berbuat kejahatan di masjid dan saya tidak mengetahuinya." Pada sore hari itu, saya dan Ummu Misthah keluar untuk menunaikan beberapa hajatku. Lalu dia tergelincir dan berkata: "Celaka Misthah." Kemudian saya berkata: "Kenapa engkau mencela anakmu?" Diapun terdiam. Lalu dia tergelincir yang kedua kalinya dan berkata: 'Celaka Misthah.' Kemudian saya berkata: 'Kenapa engkau mencela anakmu? ' lalu diapun tergelincir untuk yang ketiga kalinya dan diapun berkata: "Celaka Misthah." Kemudian aku menghardiknya dan aku berkata: "Kenapa engkau mencela anakmu?" Lalu dia berkata: "Demi Allah, Tidaklah aku mencelanya kecuali karena di depanmu. Saya berkata: "Pada hal apa." Lalu ia menceritakan kejadiannya kepadaku. Saya berkata: 'Ternyata ini.' Dia berkata: 'Ya.' Demi Allah, saya langsung pulang ke rumahku, maka yang seharusnya aku keluar bersama beliau, aku menjadi mengurung diri tidak pernah keluar dan tidak (pernah mau makan) baik sedikit atau banyak hingga saya merasakan sakit. kemudian saya berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.: 'Kirimlah aku ke rumah ayahku.' Kemudian beliau mengirim bersamaku seorang ghulam. Saya mau masuk rumah bila disertai Ummi Ruuman. Dia berkata: 'Apa yang terjadi denganmu? ' lalu saya mengabarkanya. Kemudian dia berkata: 'Rahasiakanlah perihal kamu, demi Allah, sedikit sekali seorang wanita cantik berada pada lelaki yang mencintainya sedang ia mempunyai beberapa bahaya kecuali karena mereka hasad. Saya (Aisyah RAh) Berkata: "Ayahku telah mengetahuinya." (Aisyah RAh) Berkata: "Ya." saya (Aisyah RAh) Berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. juga?" (Aisyah RAh) Berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. juga?" lalu saya menangis dan Abu Bakar pun mendengar suaraku, dan ia sedang berada di atas rumah membaca Al Qur'an. Akhirnya ia pun turun. Lalu dia (Abu Bakar RA) bertanya kepada ibuku: "Ada apa dengannya?" ia berkata: "Engkau sudah tahu permasalahannya." Akhirnya kedua mata ibukupun menangis. Lalu ayahku berkata: "Saya bersumpah wahai anakku, sebaiknya engkau kembali ke rumahmu." Lalu saya pulang dan dengan disertai oleh kedua orang tuaku, keduanya masik berada disisiku hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. menemuiku sesudah ashar. Sedangkan kedua orang tuaku mengelilingku di samping kanan dan kiri. Sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.pun menyaksikan hal itu dan beliau memuji Allah dengan apa yang dimiliki oleh keluarganya. Kemudian beliau bersabda: "Ammaba'd, wahai Aisyah, apabila engkau melakukan kejelekan dan kedzaliman maka bertaubatlah kepada Allah 'azza wajalla., karena Allah 'azza wajalla. akan menerima taubat dari para hambanya." Kemudian datanglah seorang wanita Anshar dan ia duduk di pintu. Lalu wanita tersebut berkata: "Tidakkah engkau malu terhadap wanita ini supaya dia mengatakan sesuatu." Lalu saya berkata kepada ayahku: "Jawab." Lalu ia berkata: "Apa yang harus saya katakan?" kemudian saya berkata kepada ibuku: "Jawab." Lalu ia berkata: "Apa yang harus saya katakan?" tatkala keduanya belum menjawabnya, saya bersaksi dan memuji Allah 'azza wajalla. dan mengagungkannya terhadap apa yang telah diberikan kepada kelurganya. Kemudian saya berkata: "Amma ba'd, demi Allah, sungguh bila saya berkata kepada kalian bahwa saya tidak melakukannya (kalian tidak akan percaya), padahal Allah Jalla Jalalah bersaksi akan kejujuranku, saya sudah tidak ada manfaatnya lagi berada di sisi kalian, kalian dan hati kalian tidak mempercayainya. Dan, jika saya mengatakan sesungguhnya saya telah melakukannya, sedangkan Allah Jalla Jalalah Maha Tahu kalau saya tidak melakukannya, sungguh kalian hanya akan mengatakan: 'Sungguh dia (Aisyah RAh) Telah mengakui sendiri perbuatannya.' Sesungguhnya saya, demi Allah, saya tidak mendapatiku dan kalian kecuali seperti bapaknya Yusuf dan saya tidak hafal namanya, (tidak ada yang dikatakan oleh bapaknya) kecuali sabar itu adalah baik dan Allah adalah tempat meminta pertolongan terhadap apa yang kalian tuduhkan. Kemudian diturunkanlah ayat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. dan sungguh saya melihat terpancar kebagahagiaan di wajahnya dan beliau mengusap keningnya seraya bersabda: "Kabarkanlah wahai Aisyah! Allah telah 'azza wajalla. telah menurunkan ayat yang menegaskan akan jauhnya engkau dari perbuatan tersebut." Sungguh ketika itu saya sangat marah. Lalu kedua orang tuaku berkata kepadaku: "Berdirilah kepada beliau." Saya berkata: "Demi Allah, saya tidak akan berdiri kepadanya, tidak akan memuji beliau, dan tidan akan memuji salah seorang dian kalian berdua. Kalian telah mengatakannya, kalian telah mengingkarinya dan merubahnya. Akan tetapi, aku hanya memuji Allah yang telah menurunkan ayat yang menjelaskan akan jauhnya aku dari perbuatan tersebut. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. datang ke rumahku dan bertanya kepada pembantu mengenaiku, maka ia berkata: "Tidak, demi Allah, Tidaklah saya mengetahui ada aib pada dirinya kecuali dia tidur lalu datang kambing dan memakan roti adonannya."Hisyam meragukan hal itu dan sebagian para sahabatpun mencelanya. (Hisyam) Berkata: "Jujurlah kamu mengenai diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. hingga mereka (para sahabat) meredahkannya. Urwah berkata: "Sungguh aib bagi orang yang mengatakan hal itu." Dia berkata: "Tidak, demi Allah, tidaklah saya mengetahui kecuali karena ia kehilangan emas, kemudian dia ditemukan oleh seorang lelaki dan diantarkan pulan yang kemudian dia mati syahid di jalan Allah." Aisyah berkata: "Adapun Zainab binti Jahzyin Allah telah menjaganya dengan agamnya, sehingga ia tidak pernah berkata kecuali kebaikan. Adapun saudar perempuannya, Hamnah, sungguh ia termasuk orang-orang yang celaka, dia bersekongkol dengan seorang munafik, Abdullah bin Ubay, dan dialah orang yang paling sombong di antara mereka. Dia mempengaruhi Misthah dan Hasan bin Tsabit. Lalu Abu Bakar bersumpah tidak akan pernah membantu Misthah selamanya. Lalu Allah 'azza wajalla. menurunkan ayat: Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu (yaitu Abu Bakar) bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah (yaitu Misthah), dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang lalu Abu Bakar berkata: benar, demi Allah, sungguh kami senang bila Allah mengampuni kita. Lalu dia mencabut apa-apa yang telah dikatakannya dan diperbuat olehnya kepada Misthah." Dan hendaknya bagi orang yang memiliki keutamaan dan kelapangan, yaitu Abu Bakar, untuk mendatangi para kerabatnya dan orang-orang miskin
Grade
مسند أحمد ٢٣٢١٦: حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا هَارُونُ عَنْ بُدَيْلِ بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا سَمِعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ { فَرُوحٌ وَرَيْحَانٌ } بِرَفْعِ الرَّاءِ
Musnad Ahmad 23216: Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Harun] dari [Budail bin Maisarah] dari [Abdullah bin Syaqiq] dari [Aisyah] bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca: "FARUUHUN WA ROIHAANUN (Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta jannah kenikmatan), dengan mendhommahkan ro` pada lafadz ruh."
Grade
مسند أحمد ٢٣٢٣٢: حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو أَنَّ بَكْرَ بْنَ سَوَادَةَ حَدَّثَهُ أَنَّ يَزِيدَ بْنَ أَبِي يَزِيدَ حَدَّثَهُ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَجُلًا تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ { مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ } قَالَ إِنَّا لَنُجْزَى بِكُلِّ عَمَلِنَا هَلَكْنَا إِذًا فَبَلَغَ ذَاكَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ نَعَمْ يُجْزَى بِهِ الْمُؤْمِنُونَ فِي الدُّنْيَا فِي مُصِيبَةٍ فِي جَسَدِهِ فِيمَا يُؤْذِيهِ
Musnad Ahmad 23232: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] berkata: Telah mengkabarkan kepdaku [Amru] bahwa [Abu Bakar bin Sawadah] bercerita: bahwa [Yazid bin Abi Yazid] bercerita kepadanya: dari [Ubaid bin Umair] dari [Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] bahwasanya ada seorang lelaki yang membaca ayat ini: 'barang siapa yang berbuat jelek maka ia akan mendapatkan balasan karenanya' lelaki tersebut berkata: Sesunguhnya kita akan dibalas dengan setiap amal kita, kalau begitu kita akan celaka. Lalu hal tersebut sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: "Benar, orang-orang mukmin amal jeleknya akan dibalasa di dunia dengan musibah yang menimpa jasadnya dan membuat dirinya sakit."
Grade
مسند أحمد ٢٣٢٣٣: حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ وَمُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنَا عَمْرٌو أَنَّ أَبَا النَّضْرِ حَدَّثَهُ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَطُّ مُسْتَجْمِعًا ضَاحِكًا قَالَ مُعَاوِيَةُ ضَحِكًا حَتَّى أَرَى مِنْهُ لَهَوَاتِهِ إِنَّمَا كَانَ يَتَبَسَّمُ وَقَالَتْ كَانَ إِذَا رَأَى غَيْمًا أَوْ رِيحًا عُرِفَ ذَلِكَ فِي وَجْهِهِ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ النَّاسُ إِذَا رَأَوْا الْغَيْمَ فَرِحُوا رَجَاءَ أَنْ يَكُونَ فِيهِ الْمَطَرُ وَأَرَاكَ إِذَا رَأَيْتَهُ عَرَفْتُ فِي وَجْهِكَ الْكَرَاهِيَةَ قَالَتْ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ مَا يُؤْمِنِّي أَنْ يَكُونَ فِيهِ عَذَابٌ قَدْ عُذِّبَ قَوْمٌ بِالرِّيحِ وَقَدْ رَأَى قَوْمٌ الْعَذَابَ فَقَالُوا { هَذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا }
Musnad Ahmad 23233: Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ma'ruf] dan [Mu'awiyah bin Amru] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Amru] bahwa [Abu An-Nadlr] bercerita kepadanya dari [Sulaiman bin Yassar] dari [Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam] berkata: "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa terbahak-bahak." Mu'awiyah berkata: "Beliau pernah tertawa hingga aku melihat gigi serinya, dalam artian beliau tersenyum." (Aisyah) Berkata: "Apabila beliau melihat awan atau angin maka hal itu dapat diketahui pada wajahnya." Dia berkata: "Wahai Rasulullah! Orang-orang bila melihat awan mereka sangat bahagia, berharap supaya turun hujan. Sedangkan saya melihat engkau setiap kali melihatnya tampak kekhawtiran di wajahmu." Dia berkata: Beliau bersabda: "Wahai Aisyah,! Tidak aman bagiku bila ia menjadi adzab. Telah diadzab suatu kaum dengan angin dan ada orang yang ditimpa adzab mengatakan: 'Ini adalah awan yang datang yang akan memberi hujan kepada kami.'"
Grade
مسند أحمد ٢٣٣٠٩: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ قَالَ أَخْبَرَنِي مَالِكٌ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنِ الْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ أَبِي يُونُسَ مَوْلَى عَائِشَةَ قَالَ أَمَرَتْنِي عَائِشَةُ أَنْ أَكْتُبَ لَهَا مُصْحَفًا قَالَتْ إِذَا بَلَغْتَ إِلَى هَذِهِ الْآيَةِ { حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى } فَآذِنِّي فَلَمَّا بَلَغْتُهَا آذَنْتُهَا فَأَمْلَتْ عَلَيَّ حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَصَلَاةِ الْعَصْرِ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ قَالَتْ سَمِعْتُهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Musnad Ahmad 23309: Telah menceritakan kepada kami [Ishaq] berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Malik], dari [Zaid bin Aslam], dari [Al-Qa'qa' bin Hakim], dari [Abi Yunus, pembantu Aisyah] berkata: " Aisyah memerintahkanku agar menulis mushaf untuknya.", (Aisyah) Berkata: "Bila engkau (menulisnya) Telah sampai pada ayat ini: 'Peliharalah semua shalat, dan (terutama) shalat wusthaa'. maka beritahu saya. Tatkala saya sampai sampai pada ayat tersebut saya memberitahunya, lalu ia mendekatiku seraya berkata: "Peliharalah semua shalat (terutama) shalat wustho, shalat ashar, dan dirikanlah (shalat) karena Allah dengan khusyu'." (Aisyah) Berkata: "Saya mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam."
Grade
مسند أحمد ٢٣٣١٥: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ زَيْدٍ عَنِ الْمُطَّلِبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَتْ عَائِشَةُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا تُقْبَضُ نَفْسُهُ ثُمَّ يَرَى الثَّوَابَ ثُمَّ تُرَدُّ إِلَيْهِ فَيُخَيَّرُ بَيْنَ أَنْ تُرَدَّ إِلَيْهِ إِلَى أَنْ يَلْحَقَ فَكُنْتُ قَدْ حَفِظْتُ ذَلِكَ مِنْهُ فَإِنِّي لَمُسْنِدَتُهُ إِلَى صَدْرِي فَنَظَرْتُ إِلَيْهِ حَتَّى مَالَتْ عُنُقُهُ فَقُلْتُ قَدْ قَضَى قَالَتْ فَعَرَفْتُ الَّذِي قَالَ فَنَظَرْتُ إِلَيْهِ حَتَّى ارْتَفَعَ فَنَظَرَ قَالَتْ قُلْتُ إِذَنْ وَاللَّهِ لَا يَخْتَارُنَا فَقَالَ مَعَ الرَّفِيقِ الْأَعْلَى فِي الْجَنَّةِ { مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنْ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ
Musnad Ahmad 23315: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Az-Zubair] telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Zaid], dari [Al-Muthallib bin Abdullah] berkata: [Aisyah] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tidak ada seorang nabi pun kecuali dirinya akan dicabut (nyawanya) kemudian dia akan melihat berbagai pahala hingga dikembalikan kepada-Nya. Kemudian dia diberi pilihan antara nyawanya dikembalikan atau hingga ia dipertemukan kekasih yang tertinggi (Allah)." Aku (Aisyah) Telah menghafal hal itu dari beliau dan sungguh aku telah menghafalnya dihatiku. Lalu aku melihat beliau hingga punggungnya condong (merunduk). Aku Aisyah berkata: "Dia telah mati." (Aisyah) Berkata: "Saya mengetahui apa yang dia katakan, lalu saya terus menatapnya hingga ia mengangkat pandangannya. Saya (Aisyah) Berkata: "Kalau begitu, demi Allah, Beliau tidak memilih kita." Selanjutnya (Rasulullah) bersabda: "aku memilih bersama kekasih yang tertinggi dalam surga, 'Bersama orang-orang yang telah Allah beri nikmat, baik dari para nabi atau orang-orang yang jujur (sampai ayat yang terakhir)."
Grade
مسند أحمد ٢٣٣٣٦: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْحَاقَ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ مُبَارَكٍ عَنْ عَاصِمٍ وَعَلِيُّ بْنُ إِسْحَاقَ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا عَاصِمٌ عَنْ مُعَاذَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَسْتَأْذِنُ إِذَا كَانَ يَوْمُ الْمَرْأَةِ مِنَّا بَعْدَ أَنْ نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ { تُرْجِي مَنْ تَشَاءُ مِنْهُنَّ وَتُؤْوِي إِلَيْكَ مَنْ تَشَاءُ وَمَنْ ابْتَغَيْتَ مِمَّنْ عَزَلْتَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكَ } قَالَتْ فَقُلْتُ لَهَا مَا كُنْتِ تَقُولِينَ لَهُ قَالَتْ كُنْتُ أَقُولُ لَهُ إِنْ كَانَ ذَلِكَ إِلَيَّ فَإِنِّي لَا أُرِيدُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْ أُوثِرَ عَلَيْكَ أَحَدًا
Musnad Ahmad 23336: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Ishaq] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mubarak] dari [Ashim] dan [Ali bin Ishaq] berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah] berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Ashim] dari [Mu'adzah] dari [Aisyah] bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memohon izin jika berada pada salah seorang istrinya setelah turun ayat Kamu boleh menangguhkan untuk menggauli siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang Telah kamu cerai, Maka tidak ada dosa bagimu." (Mu`adzah RAH) Berkata: Lalu saya berkata kepada (Aisyah RAH): Lalu apa yang kamu katakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam? (Aisyah RAH) Berkata: Saya berkata kepadanya: "Jika yang demikian itu terjadi padaku wahai Rasulullah, maka saya tidak akan memberikan jatahku kepada siapapun."
Grade
مسند أحمد ٢٣٣٤٧: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ إِسْحَاقَ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ عُمَرَ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمَّا نَزَلَتْ آيَةُ الْخِيَارِ دَعَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَذْكُرَ لَكِ أَمْرًا فَلَا تَقْضِينَ فِيهِ شَيْئًا دُونَ أَبَوَيْكِ فَقَالَتْ وَمَا هُوَ قَالَتْ فَدَعَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَرَأَ عَلَيَّ هَذِهِ الْآيَةَ { يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ } { إِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ الْآخِرَةَ } الْآيَةَ كُلَّهَا قَالَتْ فَقُلْتُ قَدْ اخْتَرْتُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَرَسُولَهُ قَالَتْ فَفَرِحَ بِذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Musnad Ahmad 23347: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Abu Awanah] dari [Umar bin Abi Salamah] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata: 'Ketika turunnya ayat khiyar (pilihan), Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. memanggilku seraya bersabda: "Wahai Aisyah, saya ingin menceritakan kepadamu suatu perkara. Dan jangan kamu melaksanakannya sedikitpun tanpa (persetujuan) orang tuamu." (Aisyah) Berkata: "Apa itu ya Rasulullah.", kemudian beliau membaca ayat berikut ini: Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu bila mereka lebih memilih Allah dan Rasul-Nya serta untuk kehidupan akhirat. (Al-Ayat) (Aisyah berkata: Saya berkata: "Saya telah memilih Allah 'azza wajalla dan rasul-Nya." (Aisyah) Berkata: "Dengan hal itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. menjadi bahagia."
Grade