مسند أحمد ٤٣٥١: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ سَرِيَّةً إِلَى نَجْدٍ فَبَلَغَتْ سِهَامُهُمْ اثْنَيْ عَشَرَ بَعِيرًا وَنَفَّلَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعِيرًا بَعِيرًا
Musnad Ahmad 4351: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengutus ekspedisi ke Najd. Mereka mendapatkan bagian mencapai dua belas unta, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberi tambahan setiap satu orang satu ekor unta."
Grade
مسند أحمد ٤٣٥٢: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ قَالَ كُنَّا مَعَ ابْنِ عُمَرَ بِضَجْنَانَ فَأَقَامَ الصَّلَاةَ ثُمَّ نَادَى أَلَا صَلُّوا فِي الرِّحَالِ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُ مُنَادِيًا فِي اللَّيْلَةِ الْمَطِيرَةِ أَوْ الْبَارِدَةِ أَلَا صَلُّوا فِي الرِّحَالِ
Musnad Ahmad 4352: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Nafi'] ia berkata: "Kami pernah bersama [Ibnu Umar] di Dlajnan, lalu ia mendirikan shalat kemudian berseru, 'Shalatlah kalian di rumah-rumah kalian', karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyuruh kepada mu`adzin pada malam turun hujan atau dingin 'Shalatlah kalian di rumah-rumah kalian'."
Grade
مسند أحمد ٤٣٥٣: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَلَفَ عَلَى يَمِينٍ فَقَالَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَقَدْ اسْتَثْنَى
Musnad Ahmad 4353: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dan sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Barangsiapa bersumpah atas sebuah janji lalu mengatakan 'INSYAAALLAH, maka ia telah mengecualikannya."
Grade
مسند أحمد ٤٣٥٤: قَالَ قَرَأَ عَلَيَّ سُفْيَانُ سَمِعْتُ أَيُّوبَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ حَبَلِ الْحَبَلَةِ
Musnad Ahmad 4354: Ia berkata: [Sufyan] membacakan kepadaku: Aku mendengar [Ayyub] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Umar], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang menjual janin yang berada dalam kandungan."
Grade
مسند أحمد ٤٣٥٥: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ ابْنِ جُدْعَانَ عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ وَهُوَ عَلَى دَرَجِ الْكَعْبَةِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ أَلَا إِنَّ قَتِيلَ الْعَمْدِ الْخَطَإِ بِالسَّوْطِ أَوْ الْعَصَا فِيهِ مِائَةٌ مِنْ الْإِبِلِ وَقَالَ مَرَّةً الْمُغَلَّظَةُ فِيهَا أَرْبَعُونَ خَلِفَةً فِي بُطُونِهَا أَوْلَادُهَا إِنَّ كُلَّ مَأْثُرَةٍ كَانَتْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَدَمٍ وَدَعْوَى وَقَالَ مَرَّةً وَدَمٍ وَمَالٍ تَحْتَ قَدَمَيَّ هَاتَيْنِ إِلَّا مَا كَانَ مِنْ سِقَايَةِ الْحَاجِّ وَسِدَانَةِ الْبَيْتِ فَإِنِّي أُمْضِيهِمَا لِأَهْلِهِمَا عَلَى مَا كَانَتْ
Musnad Ahmad 4355: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ibnu Jud'an] dari [Al Qasim bin Rabi'ah] dari [Ibnu Umar] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan pada waktu penaklukan Makkah, saat beliau berada di atas tangga Ka'bah: "Segala puji bagi Allah yang telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya dan menghancurkan pasukan Ahzab sendirian. Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang yang terbunuh dengan sengaja atau karena suatu kesalahan, dengan cambuk atau tongkat, (keluarganya) berhak mendapat seratus ekor unta, sekali waktu ia menyebutkan, "empat puluh ekor unta yang sedang hamil. Sesungguhnya semua bentuk balas dendam pada masa jahiliyah, darah dan dakwaan, sekali waktu ia menyebutkan, "darah dan harta, sekarang semua itu berada di bawah kedua kakiku ini (kekuasaanku). Kecuali memberi minum kepada orang-orang yang sedang menunaikan ibadah haji dan perawatan Baitullah, sebab sesungguhnya aku membiarkannya dilakukan oleh para penduduknya sebagaimana yang telah berlalu.
Grade
مسند أحمد ٤٣٥٦: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ سَمِعَ صَدَقَةَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ يَعْنِي عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُهِلُّ أَهْلُ نَجْدٍ مِنْ قَرْنٍ وَأَهْلُ الشَّامِ مِنْ الْجُحْفَةِ وَأَهْلُ الْيَمَنِ مِنْ يَلَمْلَمَ وَلَمْ يَسْمَعْهُ ابْنُ عُمَرَ وَسَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُهَلُّ أَهْلِ الْمَدِينَةِ مِنْ ذِي الْحُلَيْفَةِ قَالُوا لَهُ فَأَيْنَ أَهْلُ الْعِرَاقِ قَالَ ابْنُ عُمَرَ لَمْ يَكُنْ يَوْمَئِذٍ
Musnad Ahmad 4356: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan], [Shadaqah] mendengar [Ibnu Umar] menyebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Tempat memulai ihram penduduk Najd dari Qarn, penduduk Syam dari Juhfah dan penduduk Yaman dari Yalamlam -Ibnu Umar tidak mendengarnya, ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam-. Tempat memulai ihram penduduk Madinah adalah dari Dzul Hulaifah." Mereka bertanya kepadanya, "Lalu dari manakah penduduk Iraq?" Ibnu Umar menjawab, "Waktu itu belum ada."
Grade
مسند أحمد ٤٣٥٧: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اسْتِلَامَ الرُّكْنَيْنِ يَحُطَّانِ الذُّنُوبَ
Musnad Ahmad 4357: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari ['Atha bin As Sa`ib] dari [Abdullah bin Ubaid bin Umair] dari [Ibnu Umar] hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Sesungguhnya beristilam (mencium, menyentuh atau berisyarat) kepada dua rukun, dapat menghapuskan dosa-dosa."
Grade
مسند أحمد ٤٣٥٨: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ سَمِعَ عَمْرٌو ابْنَ عُمَرَ كُنَّا نُخَابِرُ وَلَا نَرَى بِذَلِكَ بَأْسًا حَتَّى زَعَمَ رَافِعُ بْنُ خَدِيجٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْهُ فَتَرَكْنَاهُ
Musnad Ahmad 4358: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] ia berkata: [Amru] mendengar [Ibnu Umar], "Kami pernah melakukan mukhabarah (mengelola tanah dengan pembagian tertentu) dan kami tidak memandang hal itu sebagai dosa. Hingga [Rafi' bin Khadij] mengaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melarang hal itu, lalu kami pun meninggalkannya."
Grade
مسند أحمد ٤٣٥٩: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ سَمِعَ عَمْرٌو سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ يَقُولُ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِلْمُتَلَاعِنَيْنِ حِسَابُكُمَا عَلَى اللَّهِ أَحَدُكُمَا كَاذِبٌ لَا سَبِيلَ لَكَ عَلَيْهَا قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَالِي قَالَ لَا مَالَ لَكَ إِنْ كُنْتَ صَدَقْتَ عَلَيْهَا فَهُوَ بِمَا اسْتَحْلَلْتَ مِنْ فَرْجِهَا وَإِنْ كُنْتَ كَذَبْتَ عَلَيْهَا فَذَاكَ أَبْعَدُ لَكَ
Musnad Ahmad 4359: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] ia berkata: [Amru] mendengar [Sa'id bin Jubair] mengatakan: Aku mendengar [Ibnu Umar] berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan kepada dua orang yang melakukan li'an: "Hisab kalian berdua adalah terserah Allah, jika salah seorang kalian berdua berdusta, maka tidak ada celah bagimu atas isterimu." Ia bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan hartaku? Beliau menjawab: "Tidak ada harta bagimu, jika tuduhanmu terhadap isterimu benar, maka harta itu sebagai tebusan dari penghalalan kemaluannya, namun jika kamu yang dusta, maka kamu lebih tidak berhak lagi atas harta tersebut."
Grade
مسند أحمد ٤٣٦٠: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَمْرٌو عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قِيلَ لِسُفْيَانَ ابْنُ عَمْرٍو قَالَ لَا ابْنُ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا حَاصَرَ أَهْلَ الطَّائِفِ وَلَمْ يَقْدِرْ مِنْهُمْ عَلَى شَيْءٍ قَالَ إِنَّا قَافِلُونَ غَدًا إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَكَأَنَّ الْمُسْلِمِينَ كَرِهُوا ذَلِكَ فَقَالَ اغْدُوا فَغَدَوْا عَلَى الْقِتَالِ فَأَصَابَهُمْ جِرَاحٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّا قَافِلُونَ غَدًا إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَسُرَّ الْمُسْلِمُونَ فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Musnad Ahmad 4360: Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] telah menceritakan kepada kami [Amru] dari [Abu Al Abbas] dari [Abdullah bin Umar] -dikatakan kepada Sufyan: Ibnu Amru berkata: bukan Ibnu Umar- bahwa ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengepung penduduk Tha`if dan beliau tidak mendapatkan sesuatu dari mereka, beliau mengatakan: "Insya Allah, kita akan kembali besok." Kaum muslimin pun terlihat kecewa dengan hal itu, maka beliau pun mengatakan: "Pergilah." Mereka pun pergi berperang hingga mereka banyak terluka. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan lagi: "Insya Allah, kita akan kembali besok." Maka kaum muslimin bergembira, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun tertawa."
Grade