صحيح البخاري

Shahih Bukhari

Shahih Bukhari #3351

صحيح البخاري ٣٣٥١: حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي حُسَيْنٍ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَدِمَ مُسَيْلِمَةُ الْكَذَّابُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلَ يَقُولُ إِنْ جَعَلَ لِي مُحَمَّدٌ الْأَمْرَ مِنْ بَعْدِهِ تَبِعْتُهُ وَقَدِمَهَا فِي بَشَرٍ كَثِيرٍ مِنْ قَوْمِهِ فَأَقْبَلَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعَهُ ثَابِتُ بْنُ قَيْسِ بْنِ شَمَّاسٍ وَفِي يَدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِطْعَةُ جَرِيدٍ حَتَّى وَقَفَ عَلَى مُسَيْلِمَةَ فِي أَصْحَابِهِ فَقَالَ لَوْ سَأَلْتَنِي هَذِهِ الْقِطْعَةَ مَا أَعْطَيْتُكَهَا وَلَنْ تَعْدُوَ أَمْرَ اللَّهِ فِيكَ وَلَئِنْ أَدْبَرْتَ ليَعْقِرَنَّكَ اللَّهُ وَإِنِّي لَأَرَاكَ الَّذِي أُرِيتُ فِيكَ مَا رَأَيْتُ فَأَخْبَرَنِي أَبُو هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَا أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُ فِي يَدَيَّ سِوَارَيْنِ مِنْ ذَهَبٍ فَأَهَمَّنِي شَأْنُهُمَا فَأُوحِيَ إِلَيَّ فِي الْمَنَامِ أَنْ انْفُخْهُمَا فَنَفَخْتُهُمَا فَطَارَا فَأَوَّلْتُهُمَا كَذَّابَيْنِ يَخْرُجَانِ بَعْدِي فَكَانَ أَحَدُهُمَا الْعَنْسِيَّ وَالْآخَرُ مُسَيْلِمَةَ الْكَذَّابَ صَاحِبَ الْيَمَامَةِ

Shahih Bukhari 3351: Telah bercerita kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Abdullah bin Abu Husain] telah bercerita kepada kami [Nafi' bin Jubair] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: Musailamah Al Kadzdzaab (Si Pendusta) mengunjungi (Madinah) pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hidup dan dia berkata: "Seandainya Muhammad menyerahkan urusan ini (maksudnya kekuasaan) kepadaku sepeninggalnya maka aku akan mengikutinya." Lalu dia menda'wahkan hal ini kepada orang banyak dari kaumnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta Tsabit bin Qais bin Syammas menemuinya sementara di tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ada selembar daun, lalu beliau berhadapan dengan Musailamah dan teman-temannya seraya berkata: "Seandainya kamu meminta selembar pelepah kurma ini, aku pasti tidak akan memberinya kepadamu dan sekali-kali urusan Allah tidak akan diserahkan kepadamu. Dan jika kamu berpaling (menolak kebenaran) pasti Allah akan membinasakannmu. Sungguh aku melihat kamu sebagaimana aku melihatnya dalam mimpiku tentang kamu." Kemudian Abu Hurairah mengabarkan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika aku sedang tidur aku melihat di tanganku ada dua gelang terbuat dari emas dan kebagusan barang tersebut menggiurkan aku lalu aku diberi wahyu dalam tidurku, agar aku meniupnya. Aku pun meniupnya hingga keduanya terbang (lenyap). Maka aku menta'wikan mimpiku itu sebagai dua orang pendusta (yang mengaku sebagai nabi) yang akan timbul sepeninggalku. Yang pertama adalah Al 'Ansiy dan yang lainnya adalah Musailamah Al Kadzdzaab, seorang penduduk Yamamah."

Shahih Bukhari #3352

صحيح البخاري ٣٣٥٢: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ جَدِّهِ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى أُرَاهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَأَيْتُ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أُهَاجِرُ مِنْ مَكَّةَ إِلَى أَرْضٍ بِهَا نَخْلٌ فَذَهَبَ وَهَلِي إِلَى أَنَّهَا الْيَمَامَةُ أَوْ هَجَرُ فَإِذَا هِيَ الْمَدِينَةُ يَثْرِبُ وَرَأَيْتُ فِي رُؤْيَايَ هَذِهِ أَنِّي هَزَزْتُ سَيْفًا فَانْقَطَعَ صَدْرُهُ فَإِذَا هُوَ مَا أُصِيبَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ أُحُدٍ ثُمَّ هَزَزْتُهُ بِأُخْرَى فَعَادَ أَحْسَنَ مَا كَانَ فَإِذَا هُوَ مَا جَاءَ اللَّهُ بِهِ مِنْ الْفَتْحِ وَاجْتِمَاعِ الْمُؤْمِنِينَ وَرَأَيْتُ فِيهَا بَقَرًا وَاللَّهُ خَيْرٌ فَإِذَا هُمْ الْمُؤْمِنُونَ يَوْمَ أُحُدٍ وَإِذَا الْخَيْرُ مَا جَاءَ اللَّهُ بِهِ مِنْ الْخَيْرِ وَثَوَابِ الصِّدْقِ الَّذِي آتَانَا اللَّهُ بَعْدَ يَوْمِ بَدْرٍ

Shahih Bukhari 3352: Telah bercerita kepadaku [Muhammad bin Al 'Alaa] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Usamah] dari [Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah] dari [kakeknya, Abu Burdah] dari [Abu Musa] dia meriwayatkannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku melihat dalam mimpiku bahwa aku akan berhijrah dari Makkah ke suatu tempat yang padanya tumbuh pepohonan kurma lalu aku menduga bahwa itu adalah negeri Yamamah atau Hajar (tempat hijrah yang lain) yang ternyata adalah Madinah, kota Yatsrib. Dan aku melihat dalam mimpiku ini bahwa aku mengayun-ayunkan pedang lalu menjadi patah pada bagian pangkalnya yang ternyata itu merupakan isyarat yang akan menimpa Kaum Mu'minin pada perang Uhud, lalu aku mengayun-ayunkan kembali pedang tersebut, lalu pedang itu kembali menjadi utuh seperti sedia kala, itu berarti apa yang Allah akan datangkan berupa kemenangan dan bersatunya Kaum Mu'minin, dan aku melihat pula dalam mimpiku itu seekor sapi, yang demi Allah sangat bagus bentuknya, itu berarti Kaum Mu'minin pada perang Uhud yang akan mendapatkan kebaikan seperti yang Allah datangkan dari kebaikan dan pahala, sebagai janji yang benar yang telah Allah berikan kepada kita pada perang Badar."

Shahih Bukhari #3353

صحيح البخاري ٣٣٥٣: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ عَنْ فِرَاسٍ عَنْ عَامِرٍ الشَّعْبِيِّ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ أَقْبَلَتْ فَاطِمَةُ تَمْشِي كَأَنَّ مِشْيَتَهَا مَشْيُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرْحَبًا بِابْنَتِي ثُمَّ أَجْلَسَهَا عَنْ يَمِينِهِ أَوْ عَنْ شِمَالِهِ ثُمَّ أَسَرَّ إِلَيْهَا حَدِيثًا فَبَكَتْ فَقُلْتُ لَهَا لِمَ تَبْكِينَ ثُمَّ أَسَرَّ إِلَيْهَا حَدِيثًا فَضَحِكَتْ فَقُلْتُ مَا رَأَيْتُ كَالْيَوْمِ فَرَحًا أَقْرَبَ مِنْ حُزْنٍ فَسَأَلْتُهَا عَمَّا قَالَ فَقَالَتْ مَا كُنْتُ لِأُفْشِيَ سِرَّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى قُبِضَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلْتُهَا فَقَالَتْ أَسَرَّ إِلَيَّ إِنَّ جِبْرِيلَ كَانَ يُعَارِضُنِي الْقُرْآنَ كُلَّ سَنَةٍ مَرَّةً وَإِنَّهُ عَارَضَنِي الْعَامَ مَرَّتَيْنِ وَلَا أُرَاهُ إِلَّا حَضَرَ أَجَلِي وَإِنَّكِ أَوَّلُ أَهْلِ بَيْتِي لَحَاقًا بِي فَبَكَيْتُ فَقَالَ أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ تَكُونِي سَيِّدَةَ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ أَوْ نِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ فَضَحِكْتُ لِذَلِكَ

Shahih Bukhari 3353: Telah bercerita kepada kami [Abu Nu'aim] telah bercerita kepada kami [Zakariya'] dari [Firas] dari ['Amir Asy-Sya'biy] dari [Masruq] dari 'Aisyah radliyallahu 'anhu berkata: Fathimah datang dengan berjalan dan cara jalannya mirip seperti jalannya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Marhaban (selamat datang) wahai putriku." Lalu beliau mempersilahkan Fathimah duduk di samping kanan atau kiri beliau lalu beliau membicarakan suatu pembicaraan secara rahasia, dan Fathimah pun menangis. Aku bertanya kepadanya: "Mengapa kamu menangis?" Kemudian beliau pun kembali membicarakan suatu pembicaraan secara rahasia dengan Fathimah dan anehnya dia tertawa. Aku berkata: "Aku belum pernah melihat keadaan seseorang menangis lalu diiringi tertawa seperti hari ini." Aku pun bertanya kepadanya tentang apa yang telah dikatakan oleh Beliau, maka Fathimah berkata: "Aku tidak akan mau menceritakan pembicaraan rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam wafat." Di kemudian hari aku tanyakan lagi, maka Fathimah berkata: "Beliau bercerita kepadaku bahwa: 'Jibril datang membacakan Al Qur'an satu kali dalam setiap satu tahun lalu dia membacakan kepadaku dua kali untuk tahun ini dan aku tidak melihatnya melainkan sebagai isyarat bahwa ajalku sudah akan datang dan sesungguhnya kamu (Fathimah) adalah orang yang pertama yang akan menyusul aku diantara ahlu baitku.' Maka aku menangis karenanya. Lalu beliau bersabda lagi: 'Apakah kamu ridla akan menjadi penghulu para wanita surga atau penghulu para wanita mu'minin?' Maka aku menjadi tertawa karenanya."

Shahih Bukhari #3354

صحيح البخاري ٣٣٥٤: حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ قَزَعَةَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ دَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاطِمَةَ ابْنَتَهُ فِي شَكْوَاهُ الَّذِي قُبِضَ فِيهِ فَسَارَّهَا بِشَيْءٍ فَبَكَتْ ثُمَّ دَعَاهَا فَسَارَّهَا فَضَحِكَتْ قَالَتْ فَسَأَلْتُهَا عَنْ ذَلِكَ فَقَالَتْ سَارَّنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَنِي أَنَّهُ يُقْبَضُ فِي وَجَعِهِ الَّذِي تُوُفِّيَ فِيهِ فَبَكَيْتُ ثُمَّ سَارَّنِي فَأَخْبَرَنِي أَنِّي أَوَّلُ أَهْلِ بَيْتِهِ أَتْبَعُهُ فَضَحِكْتُ

Shahih Bukhari 3354: Telah bercerita kepadaku [Yahya bin Qaza'ah] telah bercerita kepada kami [Ibrahinm bin Sa'ad] dari [bapaknya] dari ['Urwah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil putrinya, Fathimah, saat kondisi sakit beliau yang mengantarkannya kepada kematian. Beliau membicarakan suatu pembicaraan secara rahasia kepada Fathimah dan Fathimah pun menangis. Kemudian beliau memanggil lagi lalu membicarakan suatu pembicaraan secara rahasia lalu Fahimah menjadi terawa karenanya. 'Aisyah berkata: Maka aku bertanya kepadanya tentang kejadian itu, maka Fathimah berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membicarakan pembicaraan rahasia kepadaku beliau mengabarkan kepadaku bahwa beliau akan dipanggil Allah dalam kondisi sakit yang membawa kepada kematiannya maka aku menangis karenanya. Kemudian beliau mengabarkan kepadaku bahwa aku akan menjadi orang pertama dari kalangan ahlu bait beliau yang akan menyusulnya lalu aku tertawa karenanya."

Shahih Bukhari #3355

صحيح البخاري ٣٣٥٥: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَرْعَرَةَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يُدْنِي ابْنَ عَبَّاسٍ فَقَالَ لَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ إِنَّ لَنَا أَبْنَاءً مِثْلَهُ فَقَالَ إِنَّهُ مِنْ حَيْثُ تَعْلَمُ فَسَأَلَ عُمَرُ ابْنَ عَبَّاسٍ عَنْ هَذِهِ الْآيَةِ { إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ } فَقَالَ أَجَلُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْلَمَهُ إِيَّاهُ قَالَ مَا أَعْلَمُ مِنْهَا إِلَّا مَا تَعْلَمُ

Shahih Bukhari 3355: Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin 'Ar'arah] telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Abu Bisyir] dari [Sa'id bin Jubair] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhu berkata: 'Umar bin Al Khaththab mendekatkan Ibnu 'Abbas (mengajak duduk bersama para shahabat senior) lalu Abdurrahman bin 'Auf berkata: "Kami juga punya anak-anak seperti dia." 'Umar berkata: "Dia memiliki (keistimewaan pengetahuan) sebagaimana telah kalian ketahui sendiri." Lalu 'Umar bertanya kepada Ibnu 'Abbas tentang ayat ini: {IDZAA JAA-A NASHRULLAAHI WAL FATH} (Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan) (QS. An Nashr: 1), maka Ibnu 'Abbas menjelaskan: "Itu adalah ajal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan Allah memberi isyarat kepada beliau dengan ayat tersebut." 'Umar berkata: "Aku tidak mengetahui ayat tersebut melainkan seperti apa yang kamu ketahui."

Shahih Bukhari #3356

صحيح البخاري ٣٣٥٦: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ سُلَيْمَانَ بْنِ حَنْظَلَةَ بْنِ الْغَسِيلِ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ بِمِلْحَفَةٍ قَدْ عَصَّبَ بِعِصَابَةٍ دَسْمَاءَ حَتَّى جَلَسَ عَلَى الْمِنْبَرِ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ النَّاسَ يَكْثُرُونَ وَيَقِلُّ الْأَنْصَارُ حَتَّى يَكُونُوا فِي النَّاسِ بِمَنْزِلَةِ الْمِلْحِ فِي الطَّعَامِ فَمَنْ وَلِيَ مِنْكُمْ شَيْئًا يَضُرُّ فِيهِ قَوْمًا وَيَنْفَعُ فِيهِ آخَرِينَ فَلْيَقْبَلْ مِنْ مُحْسِنِهِمْ وَيَتَجَاوَزْ عَنْ مُسِيئِهِمْ فَكَانَ آخِرَ مَجْلِسٍ جَلَسَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Shahih Bukhari 3356: Telah bercerita kepada kami [Abu Nu'aim] telah bercerita kepada kami [Abdurrahman bin Sulaiman bin Hanzhalah bin Al Ghasil] telah bercerita kepada kami ['Ikrimah] dari Ibnu 'Abbas radliyallahu 'anhuma berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar ketika sakit yang membawa kepada kematian beliau dengan berselimut/berselendang (yang diletakkannya diatas kedua pundaknya) dan mengikat kepalanya dengan ikat kepala berwarna hitam hingga beliau duduk di atas mimbar. Lalu beliau memuji Allah dan mensucikan-Nya kemudian bersabda: "Amma ba'du, sesungguhnya manusia akan bertambah banyak, sedangkan orang dari kalangan Anshar semakin sedikit hingga jumlah mereka dibandingkan dengan manusia bagaikan kadar garam dalam makanan. Karenanya, barangsiapa dari kalian yang mengurus sesuatu dari urusan dan dia mampu mendatangkan madlarat kepada sekelompok kaum atau memberi manfaat kepada yang lainnya, maka terimalah orang-orang baik mereka (kaum Anshar) dan maafkanlah orang yang keliru dari kalangan mereka." Peristiwa itu merupakan majelis terakhir yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam laksanakan.

Shahih Bukhari #3357

صحيح البخاري ٣٣٥٧: حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ الْجُعْفِيُّ عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَخْرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ الْحَسَنَ فَصَعِدَ بِهِ عَلَى الْمِنْبَرِ فَقَالَ ابْنِي هَذَا سَيِّدٌ وَلَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ مِنْ الْمُسْلِمِينَ

Shahih Bukhari 3357: Telah bercerita kepadaku [Abdullah bin Muhammad] telah bercerita kepada kami [Yahya bin Adam] telah bercerita kepada kami [Husain Al Ju'fiy] dari [Abu Musa] dari [Al Hasan] dari Abu Bakrah radliyallahu 'anhu: Pada suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membawa Al Hasan keluar dan mendudukkannya di atas mimbar lalu bersabda: "Dia ini adalah seorang Penghulu/Pemimpin dan semoga Allah akan mendamaikan dua kelompok yang bertikai dari Kaum Muslimin melalui tangannya."

Shahih Bukhari #3358

صحيح البخاري ٣٣٥٨: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَى جَعْفَرًا وَزَيْدًا قَبْلَ أَنْ يَجِيءَ خَبَرُهُمْ وَعَيْنَاهُ تَذْرِفَانِ

Shahih Bukhari 3358: Telah bercerita kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Humaid bin Hilal] dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkabung (bersedih atas gugurnya) Ja'far dan Zaid sebelum datang berita tentang kesyahidan mereka dan kedua mata beliau menitikkan air mata.

Shahih Bukhari #3359

صحيح البخاري ٣٣٥٩: حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ عَبَّاسٍ حَدَّثَنَا ابْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ لَكُمْ مِنْ أَنْمَاطٍ قُلْتُ وَأَنَّى يَكُونُ لَنَا الْأَنْمَاطُ قَالَ أَمَا إِنَّهُ سَيَكُونُ لَكُمْ الْأَنْمَاطُ فَأَنَا أَقُولُ لَهَا يَعْنِي امْرَأَتَهُ أَخِّرِي عَنِّي أَنْمَاطَكِ فَتَقُولُ أَلَمْ يَقُلْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهَا سَتَكُونُ لَكُمْ الْأَنْمَاطُ فَأَدَعُهَا

Shahih Bukhari 3359: Telah bercerita kepadaku ['Amru bin 'Abbas] telah bercerita kepada kami [Ibnu Mahdiy] telah bercerita kepada kami [Sufyan] dari [Muhammad bin Al Munkadir] dari Jabir radliyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kalian memiliki permadani?" (terbuat dari bulu tipis). Aku (Jabir) katakan: "Dari mana kami dapatkan permadani?" Beliau bersabda: "Sungguh akan terjadi pada kalian suatu hari yang ketika itu kalian memiliki permadani." Kemudian aku katakan kepadanya, -maksudnya istrinya-: "Berikan kepadaku permadanimu!" Istrinya berkata: "Bukankah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda bahwa suatu hari nanti kalian akan memiliki permadani?" Lalu aku membiarkannya.

Shahih Bukhari #3360

صحيح البخاري ٣٣٦٠: حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ انْطَلَقَ سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ مُعْتَمِرًا قَالَ فَنَزَلَ عَلَى أُمَيَّةَ بْنِ خَلَفٍ أَبِي صَفْوَانَ وَكَانَ أُمَيَّةُ إِذَا انْطَلَقَ إِلَى الشَّأْمِ فَمَرَّ بِالْمَدِينَةِ نَزَلَ عَلَى سَعْدٍ فَقَالَ أُمَيَّةُ لِسَعْدٍ انْتَظِرْ حَتَّى إِذَا انْتَصَفَ النَّهَارُ وَغَفَلَ النَّاسُ انْطَلَقْتُ فَطُفْتُ فَبَيْنَا سَعْدٌ يَطُوفُ إِذَا أَبُو جَهْلٍ فَقَالَ مَنْ هَذَا الَّذِي يَطُوفُ بِالْكَعْبَةِ فَقَالَ سَعْدٌ أَنَا سَعْدٌ فَقَالَ أَبُو جَهْلٍ تَطُوفُ بِالْكَعْبَةِ آمِنًا وَقَدْ آوَيْتُمْ مُحَمَّدًا وَأَصْحَابَهُ فَقَالَ نَعَمْ فَتَلَاحَيَا بَيْنَهُمَا فَقَالَ أُمَيَّةُ لسَعْدٍ لَا تَرْفَعْ صَوْتَكَ عَلَى أَبِي الْحَكَمِ فَإِنَّهُ سَيِّدُ أَهْلِ الْوَادِي ثُمَّ قَالَ سَعْدٌ وَاللَّهِ لَئِنْ مَنَعْتَنِي أَنْ أَطُوفَ بِالْبَيْتِ لَأَقْطَعَنَّ مَتْجَرَكَ بِالشَّامِ قَالَ فَجَعَلَ أُمَيَّةُ يَقُولُ لِسَعْدٍ لَا تَرْفَعْ صَوْتَكَ وَجَعَلَ يُمْسِكُهُ فَغَضِبَ سَعْدٌ فَقَالَ دَعْنَا عَنْكَ فَإِنِّي سَمِعْتُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزْعُمُ أَنَّهُ قَاتِلُكَ قَالَ إِيَّايَ قَالَ نَعَمْ قَالَ وَاللَّهِ مَا يَكْذِبُ مُحَمَّدٌ إِذَا حَدَّثَ فَرَجَعَ إِلَى امْرَأَتِهِ فَقَالَ أَمَا تَعْلَمِينَ مَا قَالَ لِي أَخِي الْيَثْرِبِيُّ قَالَتْ وَمَا قَالَ قَالَ زَعَمَ أَنَّه سَمِعَ مُحَمَّدًا يَزْعُمُ أَنَّهُ قَاتِلِي قَالَتْ فَوَاللَّهِ مَا يَكْذِبُ مُحَمَّدٌ قَالَ فَلَمَّا خَرَجُوا إِلَى بَدْرٍ وَجَاءَ الصَّرِيخُ قَالَتْ لَهُ امْرَأَتُهُ أَمَا ذَكَرْتَ مَا قَالَ لَكَ أَخُوكَ الْيَثْرِبِيُّ قَالَ فَأَرَادَ أَنْ لَا يَخْرُجَ فَقَالَ لَهُ أَبُو جَهْلٍ إِنَّكَ مِنْ أَشْرَافِ الْوَادِي فَسِرْ يَوْمًا أَوْ يَوْمَيْنِ فَسَارَ مَعَهُمْ فَقَتَلَهُ اللَّهُ

Shahih Bukhari 3360: Telah bercerita kepadaku [Ahmad bin Ishaq] telah bercerita kepada kami ['Ubaidullah bin Musa] telah bercerita kepada kami [Isra'il] dari [Abu Ishaq] dari ['Amru bin Maimun] dari Abdullah bin Mas'ud radliyallahu 'anhu berkata: Sa'ad bin Mu'adz berangkat untuk melaksanakan 'umrah. Kata Abdullah bin Mas'ud: "Lalu dia singgah kepada Umayyah bin Khalaf Abu Shafwan. Biasanya, Umayyah bin Khalaf apabila bepergian ke negeri Syam, dia melewati Madinah dan singgah menemui Sa'ad. 'Umayyah berkata kepada Sa'ad: "Tunggulah hingga pertengahan (siang) hari dan saat orang-orang sudah lengah. Maka aku beranjak untuk melakukan thawaf. Tatkala Sa'ad sedang melaksanakan thawaf, tiba-tiba muncul Abu Jahal seraya bertanya: "Siapakah anda, hai orang yang sedang thawaf di Ka'bah?" Maka spontan Sa'ad menjawab sendiri: "Saya, Sa'ad." Abu Jahal berkata: "Kamu dapat thawaf di Ka'bah dengan aman sementara bukankah kalian adalah orang-orang yang telah memberi perlindungan kepada Muhammad dan sahabat-sahabatnya?" Sa'ad berkata: "Ya, benar." Lalu keduanya bertengkar ucapan hingga Umayyah berkata kepada Sa'ad: "Jangan kamu tinggikan suaramu di hadapan Abu Al Hakam karena dia adalah pembesarnya penduduk lembah ini." Maka kemudian Sa'ad berkata: "Demi Allah, seandainya kamu menghalangiku untuk thawaf di Baitullah, sungguh aku akan memutus jalur perjalananmu ke negeri Syam." Abdullah bin Mas'ud berkata: "Ucapan Sa'ad menjadikan Umayah tetap berkata: "Jangan kamu tinggikan suaramu di hadapannya!" lalu dia memegang Sa'ad. Maka Sa'ad menjadi marah lalu berkata: "Biarkan kami bercerita tentang kamu, sungguh aku pernah mendengar Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bertekad akan membunuhmu." Umayyah bertanya: "Aku?" Sa'ad menjawab: "Ya." Lalu Umayyah berkata: "Demi Allah, Muhammad tidaklah berdusta apabila berbicara." Maka Umayyah bin Khalaf pulang menemui istrinya lalu berkata: "Tahukah kamu apa yang telah dikatakan kepadaku oleh saudaraku dari Yatsrib?" Istrinya bertanya: "Apa yang telah dikatakannya?" Umayyah berkata: "Dia beranggapan bahwa dia mendengar Muhammad yang bertekad akan membunuhku." Istrinya berkata: "Demi Allah, sungguh Muhammad tidak berdusta." Abdullah bin Mas'ud berkata: "Ketika mereka (orang-orang Musyrikin Quraisy) keluar menuju Badar dan terdengar suara seruan konsolidasi perang, istrinya berkata: "Apakah kamu masih ingat apa yang telah dikatakan kepada kamu oleh saudaramu dari Yatsrib?" Abdullah bin Mas'ud berkata: "Semula Umayyah enggan untuk ikut keluar berperang namun Abu Jahal berkata kepadanya: "Kamu adalah pembesar kota (lembah) ini. Bergabunglah sehari atau dua hari saja." Maka Umayyah ikut berangkat bersama mereka kemudian Allah membinasakannya.